DI SUSUN OLEH:
Alvin Oktaviana
NIM: 202173067
LEMBARPENGESAHAN
PengesahanLaporanPendahuluandanAsuhanKeperawatanpraktikklinikRumahSakityangdiajuk
an oleh:
Nama : Alvin Oktaviana
NIM : 202173067
Program Studi : Progsus
Telah melaksanakan Praktik Klinik diRumah Sakit Kamar Medika Mojokerto pada:
Tanggal:
Ruang:
Adapun rincian Asuhan Keperwatan terangkum dalam laporan ini
Sidoarjo, Juni2021
Mahasiswa
(Alvin
Oktaviana)NIM:
202173067
PembimbingAkademik PembimbingKlinik
Mengetahui,Ke
palaRuangan
3
LAPORAN
PENDAHULUAN“DECOMP
ENSASICORDIS”
3
Aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau sesak
(Sedang) nafas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan.
4
Tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari bahkan pada
(Berat)
saat istirahatpun keluhan masih tetap ada dan semakin berat
jika melakukan aktivitas walaupun aktifitas ringan.
(Nurarifdan Kusuma,2013).
4. Faktor Resiko
Kondisi-kondisi risiko tinggi meliputi:
a. Hipertensi
b. Merokok
c. Kurang olahraga
d. Diabetes Militus
e. Alkohol
f. Diit tinggi lemak jenuh
5. Manifestasi Klinis
a. Gagal jantung kiri
1) Letargi dan diaphoresis
2) Dispnea atau orthopnea
3) Palpitasi (berdebar-debar)
4) Pernafasan cheyne-stokes
5) Batuk dan ronchi basah
6) Edema paru
7) Oliguria atau anuria
8) Irama gallop’s
b. Gagal jantung kanan
1) Edema tungkai
2) CVP (central venosuspressure) meningkat
3) Pulsasi vena jugularis
4) JVP meningkat
5) Asites,hepatomegali,dan BB meningkat
6) Splenomegali, distensi abdomen,mual dan anoreksia.
8
(Udjiati,2013).
Adapun tanda dan gejalanya menurut Chung (2008) adalah sebagai berikut:
a. Kelelahan/kelemahan.
b. Dispnea.
c. Ortopne.
d. Dispnenokturiaparoksimal.
e. Batuk.
f. Nokturia.
g. Anoreksia.
h. Nyeri kuadran kanan atas.
i. Takikardia.
j. Pernapasan cheyne-stokes.
k. Sianosis.
l. Ronkhi basah
m. Peninggian tingkat pulsasi vena jugularis.
n. Hepatospleno megali.
o. Asites.
p. Edemaperifer
Dampak dari cardiak output dan kongesti yang terjadi sistem vena atau sistem
pulmonal antara lain :
a. Lelah
b. Angina
c. Cemas
d. Oliguri Penurunan aktifitas GI
e. Kulit dingin dan pucat
Tanda dan gejala yang disebakan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri,antara
lain :
a. Dyspnea
b. Batuk
c. Orthopea
d. Reles paru
e. Hasil x-ray memperlihatkan kongesti paru.
f. Tanda-tanda dan gejala kongesti balik ventrikel kanan:
9
g. Edema perifer
h. Distensi vena leher
i. Hati membesar
j. Peningkatan central venouspressure(CPV)
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas myokard yang khas pada gagal jantung
akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel
yang efektif. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah sekuncup,
dan meningkatkan volume residu ventrikel. Sebagai respon terhadap gagal jantung,
ada tiga mekanisme primer yang dapat dilihat :
a. Meningkatnya aktivitas adrenergic simpatik,
b. Meningkatnya beban awal akibat aktivas system renninangiotensinaldosteron,dan
c. Hipertrofiventrikel.
Ketiga respon kompensatori kini mencerminkan usaha untuk
mempertahankan curah jantung.
Kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung biasanya
tampak pada keadaan beraktivitas. Dengan berlanjutnya gagal jantung maka
kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif. Meurunnya curah sekuncup pada
gagal jantung akan membangkitkan respon simpatik kompensatorik. Meningkatnya
aktivitas adrenergic simpatik merangsang pengeluaran katekolamin dari saraf-saraf
adrenergic jantung dan medulla adrenal. Denyut jantung dan kekuatan kontraksi akan
meningkat untuk menambah curah jantung. Juga terjadi vasokonstriksi arteria perifer
untuk menstabilkan tekanan arteria dan redistribusi volume darah dengan mengurangi
aliran darah ke organ-organ yang rendah metabolismenya seperti kulit dan ginjal, agar
perfusike jantung dan otak dapat dipertahankan.
Penurunan curah jantung pada gagal jantung akan memulai serangkaian
peristiwa:
a. Penurunan aliran darah ginjal dan akhirnya lajufiltrasi glomerulus,
b. Pelepasan rennin dari apparatus juksta glomerulus,
c. Iteraksi rennin dengan angiotensinogen dalam darah untuk menghasilkan
angiotensin I,
d. Konversiangio tensin Imenjadiangiotensin II,
e. Perangsangan sekresi aldosteron dari kelenjar adrenal,dan
f. Retansinatrium dan air pada tubulus distal dan duktus pengumpul.
Respon kompensatorik terakhir pada gagal jantung adalah hipertrofimio
kardium atau bertambahnya tebal dinding. Hipertrofi meningkatkan jumlah sarkomer
dalam sel-sel miokardium, tergantung dari jenis beban hemodinamik yang
mengakibatkan gagal jantung, sarkomer dapat bertambah secara parallel atau
11
7. Pathway
Kontraktilitas Preload
Beban meningkat
jantungmenuru
sistolikmeni
n
ngkat
Kontraktilitas
menurun
Hambatanpe
ngosonganve
ntrikel
Beban
jantungmeni
Penurunanc ngkat
urahjantung
Gagaljantung
Gagal
Gagal pompaventrike
pompa lkanan
Backward
failure Tekanandi
Forward astolenaik
failure
LVEDnaik Bendungan
atriumkanan
Suplai Suplai Renal Tek.
darahke O2otaktur Venapulmonali Bendunganv
jaringanme un snaik enasistemik
nurun RAA Tek. Kapiler
sinkop meningkat parunaik hepar
Metabolisme lien
anaerob
Edema
Aldosteron splenomegali hepatomegali
Penurunan paru
Asidosis meningkat
perfusijari
metabolik ngan Ronkhi Mendesak
ADH basah diafragma
Peningkatana meningka Nyeri
sam laktat Iritasi Sesaknapas
&ATP mukosap
Retensi
aru
Na
Refleks
fatigue danH2 Ansietas
batuk
O
Pola napas
Kelebihanv Edema tidakefektif
Intoleransiaktivitas olumecairan paru
Defisitperawatandiri
Ketidakefektifan Penumpukan
bersihanjalan sekret
13
8. Komplikasi
Berikut komplikasi dari gagal jantung menurut (Wijaya & Putri 2013) antara
lain :
a. Adema paru akut dapat terjadi akibat gagal jantung kiri.
b. Syok kardiogenik.
Akibat penurunan dari curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat
keorgan vital (jantung dan otak).
c. Episode trombolik.
Thrombus terbentuk akibat imobilitas pasien dan gangguan sirkulasi, trombus dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
d. Efusi pericardial dan tamponade jantung.
Masuknya cairan ke kantung pericardium, cairan dapat meregangkan pericardium
sampai ukuran maksimal. Cardiac output menurun dan aliran balik vena ke jantung.
9. Prognosa
Prognosis gagal jantung tergantung secara primer pada sifat penyakit yang
mendasarinya dan pada ada atau tidak adanya faktor pencetus yang dapat diobati.
Prognosis jangka panjang untuk gagal jantung adalah paling baik jika bentuk penyakit
jantung yang mendasarinya dapat diterapi. Prognosis juga dapat diperkirakan dengan
mengamati respon terhadap terapi. Jika perbaikan klinis terjadi hanya dengan
pembatasan sedang garam dalam diet dan digitalis dan digitalis atau diuretik dosis
kecil, hasilnya jauh lebih baik dari pada jika, sebagai tambahan pengobatan ini,
diperlukan terapi diuretik intensif dan vasodilator (Braunwald,2000).
10. Pencegahan
a. Konsumsi makanan sehat dan membatasi asupan garam, lemak, dan gula. Kamu
wajib makan makanan sehat seperti buah dan sayur, makanan berprotein tinggi
(misalnya ikan, daging, atau kacang), makanan yang mengandung zat tepung
(misalnya beras, kentang, atau roti), dan makanan yang terbuat dari bahan susu atau
bahan olahan susu.
b. Menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin.
c. Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.
d. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.
14
12. Pemeriksaanpenunjang/diagnostik
1) EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia san kerusakan
pola mungkin terlihat. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen
ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard menunjukkan adanya
aneurime ventri cular.
2) Scan jantung (Multigated Alquistion/MUGA), tindakan penyuntikan fraksi dan
memperkirakan pergerakan dinding.
3) Kateterisasi jantung dan Sine Angiografi
4) Didapatkan gradien tekananan tara atrium kiri dan ventrikel kiri pada saat distol.
Selain itu dapat dideteksi derajat beratnya hipertensi pulmonal. Dengan mengetahui
frekuensi denyut jantung, besar curah jantung serta gradien antara atrium kiri dan
ventrikel kiri maka dapat dihitung luas katup mitral.
5) Rontgen dada : dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan
dilatasi atau hipertropi bilik, perubahan pembuluh darah mencerminkan peningkatan
tekanan pulmonal, bulging pada perbatasan jantung kiri dapat menunjukkan aneurisma
ventrikel.
6) Enzimhepar : meningkat dalam gagal kongesti hepar.
7) Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga hasil
hemodilusi darah dari adanya kelebihan retensi air.
8) Oksimetri nadi : saturasi oksigen mugkin rendah terutama jika gagal jantung kanan
akut memperburuk penyakit paru abstruksi menahun atau gagal jantung kronis.
9) Blood Urea Nitrogen, Kreatinin : peningkatan blood nitrogen menandakan penurunan
fungsi ginjal. Kenaikan baik blood urea nitrogen dan kreatin merupakan indikasi gagal
ginjal.
10) Albumin : mungkin menurun sebagai akibat penurunan masukan protein atau
penurunan sintesis protein dalam hepar yang mengalami kongesti.
11) Hitung sel darah merah : mungkin terjadi anemia, polisitemia atau perubahan
kepekatan menandakan retensi urine. Sel darah putih mungkin meningkat
mencerminkan miokard infark akut, perikarditas atau status infeksi lain.
12) Pemeriksaan tiroid : peningkatan aktivitas tiroid menunjukkan hiperaktivitas tiroid
sebagai prepencetus gagal jantung kanan.
13) Sonogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam
fungsi/struktur katub atau penurunan kontraktilitas ventricular.
15
14) Foto thorak dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, edema atau
efusifleura yang menegaskan diagnisa CHF
13. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan non farmakologis
1) Pembatasan natrium
2) Tirah baring
Kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus benar-benar dikurangi,
mengingat kebutuhan oksigen yang relatif meningkat.
3) Pembatasan lemak
Umumnya diberikan makanan lunak dengan rendah (pembatasan) garam.
Jumlah kalori sesuai kebutuhan, pasien dengan gizi kurang diberi makanan
tinggi kalori tinggi protein. Cairan diberikan 80-100 ml/kgBB/hari.
b. Penatalaksanaan farmakologis
1) Pemberian O2
Pemberian oksigen secara rumat biasanya diperlukan 2 liter/menit dalam
keadaan sianosis sekali dapat lebih tinggi.
2) Terapi nitrat dan vasodilator
Terapi nitrat berupa salep nitrogliserin sedangkan vasodilator parenteral
berupa nitrogliserin parenteral atau nitropusid natrium
Obat vasodilator menurunkan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri dan
menghilangkan bendungan paru serta beban kerja jantung jadi berkurang.
Preparat vasodilator yang digunakan :
a) Nitrogliserin 0,4–0,6mg sublingu alat au 0,2–2mg/kgBB/menit IV
b) Nitroprusid 0,5–1mg/kgBB/menit IV
3) Diuretik kuat
Diuretik kuat bekerja pada ansa henle dengan menghambat transport
klorida terhadap natrium ke dalam sirkulasi (menghambat reabsorbsi natrium
pasif). Garam natrium dan air akan keluar bersama dengan kalium, kalsium, dan
magnesium. Obat yang termasuk dalam diuretik kuat adalah furosemid dan asam
etakrinat.
Diuresis dapat mengurangi beban awal (preload), tekanan pengisian
yang berlebihan dan secara umum untuk mengatasi retensi cairan yang
16
a) Revaskularisasi (perkutan,bedah).
b) Operasi katup mitral.
c) Aneuris mektomi.
d) Kardio mioplasti.
e) External cardiac support.
f) Pacu jantung, konvensional, resinkronisasi pacu jantung biventri cular.
g) Implantable cardioverter defibrillators (ICD).
h) Heart transplantation, ventricular assist devices, artificial
heart.(Muttaqin,2012).
e) Hygine
f) Keletihan, kelemahan, kelelahan dalam melakukan aktivitas perawatan
g) diri(Mu
ttaqin,2012)
e. Pengkajian primer
1) A (Airway)
Pada pengkajian airway kaji ada tidaknya sumbatan jalan nafas (Tabrani,2007).
2) B (Breathing)
Kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulseoksimeter,untuk
mempertahnkan saturasi > 92 %. Pada pasien decompensasi cordis ditemukan
adanya sesak nafas sehingga memerlukan oksigen, bisa dengan nasal kanul,
simple mask, atau non rebrithing mask sesuai dengan kebutuhan oksigen
(Mediana,2012).
3) C (Circulation)
Pada pasien decompensasi cordis terdengar suara gallop. Pada pasien
decompensasai cordis berikan cairan melalui IV dan pemasangan kateter untuk
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh karena pada pasien dengan
decompensasi cordis mengalami kelebihan volume cairan (Mediana,2012)
4) D (Disability)
Kaji tingkat kesadaran dengan menggunakan AVP atau GCS. Jika pasien
mengalami penurunan kesadaran menunjukkan pasien masuk kondisiekstrimdan
membutuhkan pertolongan medis segera dan membutuhkan perawatan di ICCU
(Mediana, 2012).
5) E (Exposure)
Jika pasien stabil lakukan pemerksaan riwayat kesehatan dan fisik lainnya
(Mediana,2012).
f. Pengkajian sekunder
Fiveintervensi atau fullofvital sign
Pada pasien dengan decompensasi cordis intervensi yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan EKG, dan pemesangan kateter untuk mengetahui adanya kelebihan
volume cairan (Mediana,2012).
Givecomfort
20
Pada pasien dengan decompensasi cordis harus diberi posisi senyaman mungkin
untuk mengurangi rasa sesak pasien.
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum pasien gagal jantung biasanya di dapatkan kesadaran yang baik
atau composmetis dan akan berubah sesuai dengan tingkat gangguan yang
melibatkan perfusi sistem saraf pusat (Muttaqin,2012).
2) Pemeriksaan fisik(B1-B6)
a) B1 (Breathing)
Pengkajian yang didapatkan dengan adanya tanda kongesti vaskular
pulmonaladalah dispnea, ortopnea, dispnea nokturnal paroksimal, batuk dan
edema pulmonal akut. Crackles atau ronkhi basah halus secara umum
terdengar pada dasar posterior paru. Hal ini dikenal sebagai bukti kegagalan
ventrikel kiri (Muttaqin,2012).
b) B2 (Blood)
Inspeksi
Pasien dapat mengeluh lemah, mudah lelah, dan apatis. Gejala ini merupakan
tanda dari penurunan curah jantung. Selain itu sulit berkonsentrasi, defisit
memori, dan penurunan toleransi latihan juga merupakan tanda dari
penurunan cuah jantung. Pada inspeksi juga ditemukan distensi vena jugularis
akibat kegagalan ventrikel ventrikel kanan dalam memompa darah. Dan tanda
yang terakhir adalah edema tungkai dan terlihat pitting edema
(Muttaqin,2012).
Palpasi
Adanya perubahan nadi, dapat terjadi takikardi yang mencerminkan respon
terhadap perangsangan saraf simpatis. Penurunan yang bermakna dari curah
sekuncup dan adanya vasokonstriksi perifer menyebabkan bradikardi.
Hipertensi sistolik dapat ditemukan pada gagal jantung yang lebih
berat.Selain itu pada gagal jantung kiri dapat timbul pulsus alternans
(perubahan kekuatan denyut arteri) (Muttaqin, 2012).
Auskultasi
21
Tekanan darah biasanay menurun akibat penurunan isi sekuncup. Tanda fisik
yang berakitan dengan gagal jantung kiri adalah adanya bunyi jantung ke
3dankeempat (S3, S4) sertacracles pada paru-paru (Muttaqin, 2012).
Perkusi
Batas jantung ada pergeseran yang menandakan adanya hipertrofi jantung
atau kardiomegali (Muttaqin, 2012).
c) B3 (Brain)
Kesadaran composmetis, didapatkan sianosis perifer apabila gangguan perfusi
jaringan berat, wajah meringis, menangis, merintih, dan mereganag
(Muttaqin,2012).
d) B4 (Bladder)
Adanya oliguria yang merupakan tanda syok kardiogenik dan adanya edema
ekstremitas merupakan tanda adanya retensi cairan yang parah
(Muttawin,2012).
e) B5 (Bowel)
Pasien biasanya mual dan muntah, anoreksia akibat pembesaran vena dan
statis vena di dalam rongga abdomen, serta penurunan berat badan. Selain itu
dapat terjadi hepatomegali akibat pembesaran vena dihepar dan pada akhirnya
menyebabkan asites (Muttaqin, 2012).
f) B6(Bone)
Hal-hal biasanya terjadi dan ditemukan pada pengkajian B6 adalah sebagai
berikut.
- Kulitdingin
Gagal depan pada ventrikel kiri meninbulkan tanda-tanda
berkurangnyaperfusi ke organ. Karena darah di alihkan dari organ-organ
non-vital demimempertahankan perfusi ke jantung dan otak, maka
manisfestasi palingdini paling depan adalah berkurangnya perfusi
organorgan seperti kulit danotot-otot rangka. Kulit yang pucat dan dingin
diakibatkan oleh vaso kontriksi perifer, penurunan lebih lanjut dari curah
jantung dan meningkatnya kadar hemoglobin tereduksi mengakibatkan
sianosis.
- Mudah lelah
22
2. Diagnosis Keperawatan
a. Penurunan curah jantung (D.0008)
b. Pola nafas tidak efektif (D.0005)
c. Hipervolemia (Kelebihan volume cairan) (D.0022)
d. Intoleransi aktivitas (D.0056)
e. Gangguan pertukaran gas(D.0003)
3. Intervensi/Perencanaan
a. Penurunan curah jantung
Penyebab
1) Perubahan irama jantung
2) Perubahan frekwensi jantung
3) Perubahan kontraktilitas
4) Perubahan preload
5) Perubahan afterload
Outcome
1)Curah Jantung Meningkat L.02008
Intervensi Keperawatan
1) Perawatan Jantung (I.02075)
Observasi
a) Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea,
kelelahan, adema ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan
CPV)
b) Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi,
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
c) Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
d) Monitor intake dan output cairan
e) Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
f) Monitor saturasi oksigen
g) Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang mengurangi nyeri)
h) Monitor EKG 12 sadapoan
i) Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
25
Edukasi
a) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b) Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2) Menejemen jalan napas (i.01011)
Observasi
a) Monitorpolanapas(frekuensi,kedalaman,usaha napas)
b) Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhikering)
c) Monitor sputum (jumlah,warna, aroma)
Terapeutik
a) Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust
jika curiga trauma cervical)
b) Posisikan semi-Fowler atauFowler
c) Berikan minum hangat
d) Lakukan fisio terapi dada, jika perlu
e) Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
f) Lakukan hiperoksigenasi sebelum
g) Penghisapan endotrakeal
h) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep Mc Gill
i) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
a) Anjurkan asupan cairan2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
b) Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran, mukolitik,jika perlu.
B. Pemantauan Cairan(I.03121)
Observasi
1) Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
2) Monitor frekuensi nafas
3) Monitor tekanan darah
4) Monitor berat badan
5) Monitor waktu pengisian kapiler
6) Monitor elastisitas atau turgorkulit
7) Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
8) Monitor kadar albumin dan proteintotal
30
B. Terapi Oksigen(I.01026)
Observasi
1. Monitor kecepatan aliran oksigen
2. Monitor posisi alat terapi oksigen
3. Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi yang diberikan
cukup
35
DAFTARPUSTAKA
Brunner & Suddarth (2002). Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2. EGC :
Digiulio Mary, dkk (2007). Medical Surgical Nursing Demystified. New York
Chicago.Doenges,etal,(2000).RencanaAsuhanKeperawatan(terjemahan),PTEGC:Jakart
a.
Doengoes,ME.2000
RencanaAsuhanKeperawatanPedomanUntukPerencanaandanPendokumentasianPerawat
an Pasien, Edisi 2, Jakarta: EGC.
Guyton,ArthurC.,Hall,JohnE.(2008).BukuAjarFisiologiKedokteran,Edisi11.EGC:Jakarta.
Muttaqin,Arief.2009.AsuhanKeperawatanKliendenganGangguanSistemKardiovaskuler.
Jakarta:SalembaMedika.
Muttaqin,Arif.2009.AsuhanKeperawatanKliendenganGangguanSistemKardiovaskulerdanHe
matologi. Jakarta:SalembaMedika.
Nurarif,A.H.danKusuma,H.2013.AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosaMedisdan
NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.
Soeparman,(2011). IlmuPenyakitDalamJilidII.BalaiPenerbitFKUI.Jakarta.
SylviadanLorraine(2012).KonsepKlinisProses-ProsesPenyakit.Edisiempat,bukukedua.
EGC.Jakarta.
TimPokjaSIKIDPPPPNI,(2018),StandarIntervensiKeperawatanIndonesia(SIKI),Edisi1,Jakarta
, Persatuan PerawatIndonesia
TimPokjaSLKIDPPPPNI,(2018),StandarLuaranKeperawatanIndonesia(SLKI),Edisi1,Jakarta,
Persatuan PerawatIndonesia
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITASPASIEN:
IDENTITASPASIEN IDENTITAS
Nama : Ny. S PENANGGUNGJAWAB
Tanggallahir :10-01-1956 Nama :Ny.L
(65th)StatusPerkawinan StatusPerkawinan :Menikah
:menikahPendidik Pekerjaan :Swasta
an :SMA Alamat : Terungkulon
Pekerjaan :- Hubungandenganklien :Anak
Agama :islam
Alamat : Terungkulon
MRSTanggal :7 juni2021
Dx Masuk :PJKIskemik+DC
Ruang :asoka10.3
Pengkajiantanggal : 8juni 2021
Waktupengkajian :11.00
B. STATUSKESEHATAN
1. KELUHANUTAMA
Klienmengeluh batukdansesak
2. RIWAYATPENYAKITSEKARANG
Klien mengeluh batuk disertai sesak sejak minggu disertai mual muntah dan
nafsumakan menurun kemudian pada tanggal 7 juni 2021 pukul 02.00 klien dibawa ke
IGDRSU Anwar medika dan dianjurkan rawat inap sehingga pada tanggal 7 juni pukul
11.00kliendipindah keruangAsoka10.3
3. RIWAYAT PENYAKITDAHULU
Klienmengatakanbelum pernahMRSdengankondisipenyakitsepertiini
4. RIWAYATPENYAKIT KELUARGA
Klienmengatakankeluarganyatidakadayangmenderitapenyakitmenularataumenurunseperti
TBC, HT,atau DM
KEADAANUMUM: Composmentis
2. B2(BLOOD)
Inspeksi : klien lemas, distensi vena jugularis (+), edema (-)ictus cordis tidak
terlihatPalpasi:nadi lemah, CRT <2dtk, Nadi: 90x/mnt,TD: 80/60 mmHgS: 36°C
Perkusi : pekak, batas jantung
melebarAuskultasi:iramajantungS1S2tunggal
3. B3(BRAIN)
Inspeksi : kesadaran : composmentis, GCS : 456tidak ada sianosis, sklera putih,
konjungtivamerahmuda,pupil isokor +/+
Pemeriksaansarafkranial :
a. SarafI : fungsipenciumannormalbisamembedakanbau
b. SarafII :ketajamanpenglihatansedikit berkurangkarenafaktorusia
c. Saraf III,IV,VI:tidakadagangguanpupilisokor
d. Saraf V : tidakmengalami paralisispadaotot wajahdanreflexkorneatidakadakelainan
e. SarafVII : pengecapannormal danwajahsimteris
f. SarafVIII :pendengarannormal
g. SarafIX danX: kemampuanmenelanbaik
h. Saraf XI : tidakadaatrofiototsternokleidomastoideusdantrapezius
i. SarafXII : indrapengecapannormal
4. B4(BLADDER)
Inspeksi: bak3-4x/hrdenganjumlahsedikit
Palpasi:tidak adamassa, tidakadadistensikandungkemih,tidakadanyeri tekan
5. B5(BOWEL)
Inspeksi: bentukabdomendatarumbilikuskedalam
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan pada 4 kuadran
(hepar,gaster,sigmoid,apendik)
Perkusi:tympani
Auskultasi: bisingususterdengar
6. B6(BONE)
Inspeksi: ekstremitasatasmaupunbawahnormalodema(-
)aktivitasterbatas,mudahlelahPalpasi: akral hangat
5 5
5 5
III. PEMERIKSAANPENUNJANG
NO
DATA ETIOLOGI MASALAH TTD
Dx
NO DIAGNOSISKEPERAWATAN TTD
Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d klien mengeluh batuk
dansesak keadaan umum : Composmentis TD : 80/60 mmHg N : 90x/mnt
1 lemah S :36°C RR : 26 x/mnt dengan ekspirasi memanjang ronchi +/+ distensi
venajugularis(+),MemakaimaskeroksigenNRM15lpmCRT <2dtk BAK3-4x/hr
denganjumlahsedikit
Pola napas tidak efektif b.d depresi pusat pernapasan d.d klien mengatakan
batukdan sesak keadaan umum : Composmentis TD : 80/60 mmHg N : 90x/mnt
2 lemahS: 36°CRR:26x/mntdengan ekspirasimemanjangronchi+/+Memakaimasker
oksigenNRM15 lpm SPO2 :98 %CRT <2dtk
Intoleransiaktivitasb.dketidakseimbanganantarasuplaidankebutuhanoksigen
d.d klien mengatakan mudah lelah keadaan umum : Composmentis TD :
3 80/60mmHg N : 90x/mnt lemah S : 36°C RR : 26 x/mnt dengan ekspirasi
memanjangronchi +/+ Memakai masker oksigen NRM 15 lpm SPO2 : 98 % CRT
<2 dtk hasilEKG: iskemia
RENCANAKEPERAWATAN
NO TUJUAN
INTERVENSI
Dx &KRITERIAHASI
L
1. Setelah PerawatanJantung(I.02075)
dilakukan Observasi
tindakankeperawatan1x a) Identifikasitanda/gejalaprimerPenurunancurahjantung(meliput
24jamdiiharapkanCurah idispenea,kelelahan,ademaortopneaparoxysmalnocturnaldyspe
Jantung nea, peningkatan CPV)
MeningkatL.02008den b) Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah
gankriteriahasil: jantung(meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali
1. Kekuatannadi ditensi
Perifermening venajugularis,palpitasi,ronkhibasah,oliguria,batuk,kulitpucat)
kat c) Monitortekanandarah
2. Dispnea d) Monitorintakedanoutputcairan
menurun e) Monitorsaturasioksigen
3. Oliguria f) Monitorkeluhannyeridada(mis.Intensitas,lokasi,radiasi,durasi,
menurun presivitasiyangmenguranginyeri)
g) MonitorEKG12sadapoan
h) Monitoraritmia(kelainaniramadanfrekwensi)
i) Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum
pemberianobat(mis.Betablocker,ACEinhibitor,calciumchannel
blocker,digoksin)
Terapeutik
a) Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kakikebawahatau posisi nyaman
b) Berikandietjantungyangsesuai(mis.Batasiasupankafein,natriu
m,kolestrol, dan makanan tinggilemak)
c) Berikanoksigenuntukmemepertahankansaturasioksigen
>94%
Edukasi
a) Anjurkanberaktivitasfisiksesuaitoleransi
b) Anjurkanberaktivitasfisiksecarabertahap
c) Ajarkanpasiendankeluargamengukurberatbadanharian
Kolaborasi
a) Kolaborasipemberianantiaritmia,jikaperlu
b) Rujukkeprogram rehabilitasijantung
2. Setelah Pemantauanrespirasi(i.01014)
dilakukant Observasi
indakan keperawatan 1 a) Monitorfrekuensi,irama,kedalaman,danupayanapas
x24 jam diiharapkan b) Monitor pola napas (seperti bradipnea,
PolaNafas takipnea,hiperventilasi, Kussmaul,Cheyne-Stokes,
Membaik Biot,ataksik)
(L.01004) c) Monitorkemampuanbatukefektif
dengankr d) Monitoradanyaproduksisputum
iteriahasil: e) Monitoradanyasumbatanjalannapas
1. Dispnea f) Palpasikesimetrisanekspansiparu
menurun g) Auskultasibunyinapas
2. Pemanjanganfas h) Monitorsaturasioksigen
e Terapeutik
ekspirasi
menurun
3. Frekwensi
napasmembaik a) Aturintervalwaktupemantauanrespirasisesuaikondisipasien
b) Dokumentasikanhasilpemantauan
Edukasi
a) Jelaskantujuandanprosedurpemantauan
b) Informasikanhasilpemantauan, jikaperlu
RENCANAKEPERAWATAN
2 8mei2021 Pemantauanrespirasi(i.01014)
Observasi
11.00
1. Memonitorfrekuensi,irama,kedalaman,danupayanapas(26x/mnt,p
emanjangan ekspirasi)
2. Memonitorpola napas(cepat)
3. mempalpasikesimetrisan ekspansiparu(simetris)
4. mengauskultasibunyinapas (ronchi(+/+)whezing(-))
5. Memonitorsaturasioksigen(98%)
6. Memonitorhasilx-raytoraks (Cardiomegaly, Pleuropneumonia)
Terapeutik
1. mengaturintervalwaktupemantauanrespirasisesuaikondisipasien
2. mendokumentasikanhasilpemantauan
Edukasi
1. Jelaskantujuandanprosedurpemantauan
2. Informasikanhasilpemantauan,jikaperlu
EVALUASIKEPERAWATAN
NamaPasien:Ny.S No.Reg:
NO EVALUAI TTD
Dx S-O-A-P
1. S:klienmengatakanmasih batukdan sesak
O: keadaan umum: Composmentis
8mei2021
16.00 TD: 90/60 mmHg
N: 88x/mntlemah
S: 36,5°C
RR: 29x/mnt dengan ekspirasi memanjangronchi +/+
distensivenajugularis(+),
Memakai maskeroksigenNRM15lpm
CRT<2dtk
BAK3-4x/hrdenganjumlahsedikit
A:Penurunan curahjantungbelumteratasi
P:intervensidilanjutkan
O2MNR 15 lpm
InfPZ7tpm
InjOMZ2X1amp
Injondancentron2x8mg
Injketorolac2x1amp
Ceftriaxon2x1gr
P.ONACE3x200 gr
Dopaminpumpjalan2,02cc/jam
2. S:klienmengatakanmasih batukdansesak
A:Penurunan curahjantungbelumteratasi
P:intervensidilanjutkan
O2MNR 15 lpm
InfPZ7tpm
InjOMZ2X1amp
Injondancentron2x8mgI
nj ketorolac 2x1
ampCeftriaxon2x1gr
P.ONACE3x200 gr
Dopaminpumpjalan2,02cc/jam
2. S:klien mengatakanmasihsesakterkadangbatuk
A:polanapastidakefektifbelumtertasiP:
intervensi dilanjutkan
O2 MNR 15
lpmInfPZ7tpm
InjOMZ2X1amp
Injondancentron2x8mgI
nj ketorolac 2x1
ampCeftriaxon2x1gr
P.ONACE3x200 gr
Dopaminpumpjalan2,02cc/jam
A:PenurunancurahjantungbelumteratasiP:
intervensi dilanjutkan
O2 MNR 15
lpmInfPZ7tpm
InjOMZ2X1amp
Injondancentron2x8mgI
nj ketorolac 2x1
ampCeftriaxon2x1gr
P.ONACE3x200gr
Dopaminpumpjalan2,02cc/jam
2. S:klien mengatakansesakberkurangdanbatukjarang
A:polanapastidakefektifbelum tertasi
P : intervensi
dilanjutkanO2MN
R 15 lpm
InfPZ7tpm
InjOMZ2X1amp
Injondancentron2x8mg
Injketorolac2x1ampC
eftriaxon2x1gr
P.ONACE3x200 gr
Dopaminpumpjalan2,02cc/jam