Anda di halaman 1dari 9

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah

Volume 4 Nomor 2, Desember 2021


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

KONSEP MIKRO EKONOMI SYARIAH

Nikmatul Husna1 Husni Thamrin2

*1,2 Program Studi Ekonomi Syariah Program Pascasarjana


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Email: nikmatulhusna2603@gmail.com, husni2017husni@gmail.com

Abstrak: Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya. Pada
ekonomi mikro Islam menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit
ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel yang utama. Dalam
ekonomi mikro Islam, kita menganggap bahwa basic ekonomi (variabel-variabel ekonomi)
hanya memenuhi segi necessary condition, sedangkan moral dan tatanan syariah akan memenuhi
unsur sufficient condition dalam ruang lingkup pembahasan ekonomi mikro. Ekonomi Islam
sebagai alternatif untuk memecahkan permasalahan ekonomi secara global dan untuk mencapai
kebahagian spiritual karena aktifitas ekonominya dapat sekaligus bernilai sebagai ibadah.

Kata Kunci: Ekonomi Islam, Mikro Ekonomi Syariah.

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

43
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

PENDAHULUAN memenuhi segi necessary condition,


Ekonomi Islam adalah sebuah sedangkan moral dan tatanan syari’ah
sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti akan memenuhi unsur sufficient condition
masalah perekonomian. Sama seperti dalam ruang lingkup pembahasan
konsep ekonomi konvensional lainnya. ekonomi mikro (Subagiyo, 2016).
Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai- Ekonomi Islam yang bersumber
nilai Islam menjadi landasan dan dasar dari Al-Qur’an dan Hadits dan dikaji oleh
dalam setiap aktifitasnya. Pokok-pokok para cendekiawan memiliki karakteristik,
yang dianalisis dalam teori mikro rancang bangun dan tujuan yang berbeda
ekonomi adalah bagaimanakah caranya dengan ekonomi lainnya semisal ekonomi
menggunakan faktor-faktor produksi liberal atau sosial. Pengetahuan mengenai
yang tersedia secara efisien agar hal ini dirasa penting agar masyarakat
kemakmuran masyarakat dapat semakin mengenal ekonomi Islam sebagai
dimaksimumkan. Analisis seperti ini alternatif untuk memecahkan
dibuat berdasarkan kepada pemikiran permasalahan ekonomi secara global dan
bahwa kebutuhan dan keinginan manusia untuk mencapai kebahagian spiritual
tidak terbatas, sedangkan kemampuan karena aktifitas ekonominya dapat
faktor-faktor produksi menghasilkan sekaligus bernilai sebagai ibadah.
barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat TINJAUAN PUSTAKA
adalah terbatas. Teori Mikro Ekonomi
Sebelum memahami teori ekonomi Teori mikro ekonomi atau
ekonomi mikro Islam, diperlukan untuk ekonomi mikro boleh diartikan sebagai
mengetahui rancang bangun ekonomi “ilmu ekonomi kecil”. Berdasarkan
mikro Islam. Hal ini diperlukan agar kepada pola dan ruang lingkup
mengetahui gambaran tentang landasan- analisisnya, teori mikro ekonomi dapat
landasan pada ekonomi mikro Islam. didefinisikan sebagai satu bidang studi
Landasan-landasan tersebut berpegang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis
atas prinsip utama dalam syariah, sebab mengenai bagian-bagian kecil dari
Tauhid adalah kunci keimanan dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
seseorang. Dalam ekonomi Islam, setiap Ekonomi mikro konvensional ini
tindakan ekonomi pada manusia akan didasarkan pada perilaku individu-
didasari oleh prinsip-prinsip yang sesuai individu yang secara nyata terjadi
dengan ajaran Islam. Oleh karena itu disetiap unit ekonomi, prilaku individu
setiap tindakan yang menyimpang dari dari setiap unit ekonomi tersebut akan
syariat akan dilarang, karena bisa bertindak dan berperilaku sesuai dengan
menyebabkan kemudharatan bagi umat norma dan aturan menurut persepsinya
manusia. masing-masing. Pembahasan perilaku
Pada ekonomi mikro Islam konsumsi ekonomi mikro konvensional
menjelaskan bagaimana sebuah hanya memperhatikan perubahan pada
keputusan diambil oleh setiap unit variabel ekonomi, seperti harga dan
ekonomi dengan memasukkan batasan- pendapatan.
batasan syariah sebagai variabel yang Pokok-pokok yang dianalisis dalam
utama. Dalam ekonomi mikro Islam, kita teori mikro ekonomi tersebut adalah
menganggap bahwa basic ekonomi bagaimanakah caranya menggunakan
(variabel-variabel ekonomi) hanya faktor-faktor produksi yang tersedia

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

44
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

secara efisien agar kemakmuran dinamakan sirkulasi aliran pendapatan.


masyarakat dapat dimaksimumkan. Diagram itu memberi gambaran tentang
Analisis seperti ini dibuat berdasarkan aliran-aliran faktor-faktor produksi,
kepada pemikiran bahwa kebutuhan dan pendapatan, barang-barang dan jasa-jasa
keinginan manusia tidak terbatas, dan pengeluaran, antara sektor-sektor
sedangkan kemampuan faktor-faktor dalam kegiatan ekonomi. Dalam sirkulasi
produksi menghasilkan barang dan jasa aliran pendapatan yang sederhana
untuk memenuhi kebutuhan dan dimisalkan bahwa pemerintah tidak
keinginan masyarakat adalah terbatas. wujud dan tidak melakukan campur
Dalam teori ekonomi masalah tangan dalam kegiatan perekonomian.
diatas dibagi dan dibedakan menjadi tiga Dengan demikian sirkulasi aliran
persoalan yaitu: (1) apakah jenis-jenis pendapatan biasanya hanyalah
barang dan jasa yang perlu menunjukkan bentuk aliran produksi,
diproduksikan? (2) bagaimanakah barang pendapatan, barang serta jasa dan
dan jasa yang diperlukan masyarakat pengeluaran, antara sektor rumah tangga
akan dihasilkan? (3) untuk siapakah dan sektor perusahaan. Misalkan
barang dan jasa perlu dihasilkan? pemerintah tidak melakukan kegiatan
(Ridwan, 2018). ekonomi dan tidak melakukan campur
Untuk memberi gambaran yang tangan apa pun dalam kegiatan ekonomi
lebih jelas lagi mengenai corak kegiatan makan aliran faktor produksi,
ekonomi yang wujud dalam suatu pendapatan, barang dan pengeluaran
perekonomian, ahli-ahli ekonomi dalam suatu perekonomian dapat
biasanya membuat suatu diagram yang digambarkan dalam gambar dibawah ini:

Gambar 1. Sirkulasi Aliran Pendapatan

Dalam diagram tersebut, memproduksi barang-barang dan jasa-


perekonomian dibedakan dalam dua jasa. Penawaran dan penggunaan faktor-
sektor yaitu sektor perusahaan dan faktor produksi tersebut akan
sektor rumah tangga. Sektor rumah mewujudkan dua macam aliran, yaitu
tangga merupakan pemilik faktor-faktor aliran barang dan aliran uang. Keduanya
produksi yang akan menawarkan sumber- terdapat pada bagian atas dari diagram
sumber daya kepada para pengusaha dan yang ditunjukkan dalam gambar tersebut.
para pengusaha akan menyambut Dapat dilihat bahwa sektor perusahaan
tawaran tersebut karena mereka akan memberikan pendapatan kepada
memerlukan faktor-faktor produksi untuk berbagai jenis sumber daya ini, yaitu

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

45
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

tenaga kerja mendapat upah dan gaji, memasukkan pemikiran atau pendapat
tanah mendapat sewa, modal mendapat yang bersifat normatif.
bunga dan keahlian keusahawanan Ilmu ekonomi islam hanya
mendapat keuntungan. Aliran dari memandang permasalahan ekonomi
berbagai jenis pendapatan dari sektor digolongkan dalam 2 (dua), yaitu ilmu
perusahaan ini adalah aliran dalam ekonomi (science of economics) dan
bentuk uang. Telah diterangkan bahwa doktrin ilmu ekonomi (doctrine of
kegiatan para pengusaha memproduksi economics). Menurut Muhammad Baqir
barang dan jasa bukanlah untuk As-Sadr, perbedaan ekonomi islam
memenuhi kebutuhan mereka tetapi dengan ekonomi konvensional terletak
dengan tujuan untuk dijual dan pada filosofi ekonomi, bukan pada ilmu
mendapatkan untung. Rumah tangga ekonominya (Karim, 2015 : 30).
adalah pembeli - pembeli barang dan jasa Ekonomi Islam adalah sebuah
yang diproduksi sektor perusahaan. doktrin dan bukan suatu ilmu
Berbagai jenis pendapatan yang diterima pengetahuan, karena ia adalah cara yang
oleh faktor–faktor produksi yang dimiliki direkomendasikan Islam dalam mengejar
rumah tangga akan mereka gunakan kehidupan ekonomi, sedangkan ilmu
untuk memperoleh barang dan jasa yang ekonomi hanya menjelaskan bagaimana
mereka butuhkan. Kecenderungan ini kegiatan ekonomi berlangsung. Integrasi
menyebabkan dalam perekonomian akan antara ekonomi filosofi ke dalam ilmu
wujud dua aliran, yang pertama adalah ekonomi murni disebabkan adanya
pengeluaran konsumsi, yaitu pandangan bahwa kehidupan di dunia
pembelanjaan masyarakat dari sektor tidak dapat dipisahkan dari kehidupan di
rumah tangga kesektor perusahaan. akhirat. Semuanya harus seimbang
Aliran ini dalam bentuk uang. Aliran karena kehidupan dunia adalah ladang
kedua adalah aliran barang, yaitu aliran bagi bekal kehidupan akherat (Ash-Shadr,
barang-barang dan jasa-jasa dari sektor 2008 : 13).
perusahaan ke sektor rumah tangga
(Ridwan, 2018). Surplus Konsumen dan Surplus
Produsen
Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Surplus konsumen adalah
Mikro Islam keuntungan yang diperoleh konsumen
Pembahasan ekonomi mikro Islam karena membayar harga yang lebih
tidak membedakan antara ilmu ekonomi rendah dari harga yang dapat mereka
sebagai analisis positif dan normatif. Yang bayar. Atau selisih antara jumlah yang
dimaksud dengan analisis positif adalah konsumen sedia bayarkan dengan yang
analisis yang menjelaskan sebab akibat harus dibayar. Surplus produsen
(Al-Faifi, 2009: 14). merupakan keuntungan yang diperoleh
Sedangkan analisis normative produsen karena memperoleh harga yang
merupakan analisis yang menjelaskan lebih tinggi dari harga produsen bersedia
tentang apa yang seharusnya berlaku. untuk menjual. Atau selisih antara jumlah
Faktanya, permasalahan ekonomi selalu yang diterima dengan yang mereka
dijelaskan dan diselesaikan dengan harapkan untuk dibayar.
menggunakan beberapa asumsi yang Surplus adalah keuntungan atas
sekiranya sesuai dengan kenyataannya. kelebihan dari yang diperkirakan.
Memasukkan unsur asumsi berarti Konsumen mengalami surplus apabila

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

46
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

harga yang dibayarkannya untuk komoditi berkaitan erat dengan as-si’r,


mendapatkan sejumlah komoditi lebih bukan ats-tsaman (Haroen, 2000:138-
rendah dari yang diperkirakan atau dari 14).
yang mampu dibayarkannya. Surplus Menurut Abd al-karim Usman,
Produsen terjadi jika harga yang pakar Fiqh dari Mesir, dalam perilaku
disepakati dengan konsumen lebih tinggi ekonomi, harga suatu komoditi akan
dari harga yang seharusnya ia berikan stabil apabila stock barang tersedia
pada konsumen. Surplus terbagi menjadi barang di pasar, karena antara
dua yaitu surplus nominal dan surplus penyediaan barang dan dengan
dan riel. Surplus nominal adalah permintaan konsumen terdapat
keuntungan kotor yang diperoleh keseimbangan. Akan tetapi, apabila
konsumen atau produsen. Konsumen barang yang tersedia sedikit, sedangkan
untung karena membayar kurang dari permintaaan konsumen banyak, maka
seharusnya dan produsen untung karena dalam hal ini akan terjadi fluktuasi harga.
menerima lebih dari yang seharusnya. Dalam keadaan yang di sebutkan terakhir
Konsumen mendapatkan surplus ini, menurutnya, pihak pemerintah tidak
bila harga yang diperkirakannya lebih boleh ikut campur dalam masalah harga
tinggi dari harga keseimbangan pasar. itu. Cara yang boleh menstabilkan harga
Besarnya surplus bergantung pada itu adalah pemerintah berupaya
berapa banyak jumlah kuantitas yang menyediakan komoditi di maksud dan
akan dibeli di kalikan dengan selisih menyesuaikannya dengan permintaan
harga. Produsen akan mendapatkan pasar. Sebaliknya, apabila stock barang
surplus jika harga jual produknya lebih banyak di pasar, tetapi harga tetap
rendah dari harga yang mampu dibeli melonjak naik, maka pihak pemerintah
oleh konsumen dalam kondisi perlu melakukan pengawasan yang ketat.
keseimbangan pasar. Apabila kenaikan harga ini di sebabkan
ulah para pedagang. Misalnya dengan
Tas’ir (Penetapan Harga Dalam Islam) melakukan penimbunan barang dengan
Tas’ir adalah penetapan harga baru tujuan menjualnya setelah melonjaknya
bagi barang yang akan di jual (komoditi) harga (ikhtikar), maka dalam kasus
dengan ketentuan bahwa si pemilik seperti ini pemerintah berhak untuk
barang tidak merasa terzhalimi dan si menetapkan harga penetapan harga ini,
pembeli tidak merasa keberatan (Al-Faifi, dan fiqh, di sebut dengan at-tas’ir al-
2009 : 53). jabari.
Tas’ir secara etimologi kata at-tasir
seakar dengan kata as-sir’r yang berarti Prinsip dan Tingkatan Konsumsi
penetapan harga. Sedangkan al-jabari Dalam Islam
berarti secara paksa. Dalam fiqih islam, Konsumsi dalam ekonomi Islam
ada dua istilah yang berbeda yang dapat didefenisikan dengan memakan
menyangkut harga suatu barang, yaitu makanan yang baik, halal dan bermanfaat
ats-tsaman dan as-si’r. Ats-tsaman, bagi manusia, pemanfaatan segala
menurut para ulama fiqh dalam patokan anugerah Allah di muka bumi, atau
harga satuan barang, sedangkan as-si’r sebagai sebuah kebajikan karena
adalah harga yang berlaku secara aktual kenikmatan yang diciptakan Allah untuk
di pasar. Lebih lanjut, ulama fiqh manusia adalah wujud ketaatan kepada-
menyatakan bahwa fluktuasi harga suatu Nya. Namun ini tidak berarti seorang

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

47
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

konsumen dapat mengkonsumsi segala pendapatan konsumen meningkat,


barang yang dikehendaki, tanpa pendapatan tersebut seharusnya
memperhatikan kualitas dan tidak hanya dapat dipergunakan
kemurniannya, atau mengkonsumsi untuk meningkatkan volume
sebanyak-banyaknya tanpa konsumsi, namun untuk
memperhatikan hak-hak orang lain yang kesejahteraan sosial.
ada di dalamnya. Oleh karena itu dalam 4. Prinsip kemurahan hati,
konsumsi Islam, ada 5 prinsip dasar yang Dalam prinsip ini Islam
harus dijadikan sebagai acuan adalah: memerintahkan kita agar senantiasa
(Sumar’in, 2013 : 95) memperhatikan saudara dan
1. Prinsip keadilan, tetangga.
Mengajarkan kebenaran kepada 5. Prinsip moralitas,
manusia untuk mempergunakan Prinsip menujukkan bahwa
barang-barang yang dibenarkan konsumsi harus dapat memenuhi
oleh syara’, baik dari segi zat, cara etika, adat kesopanan dan perilaku
memproduksi, maupun tujuan dari terpuji seperti syukur, zikir,dan fikir
mengkonsumsi tersebut. Dengan serta sabar mengesampingkan sifat-
demikian dalam ekonomi islam sifat tercela seperti kikir dan rakus.
barang-barang yang halal dari
zatnya bisa saja menjadi haram Prinsip Dan Tujuan Produksi Dalam
ketika cara memproduksi dan Ekonomi Islam
tujuan mengkonsumsinya Tujuan kegiatan produksi adalah
melanggar ketentuan syara’. meningkatkan kemashlahatan yang bisa
2. Prinsip kebersihan, diwujudkan dalam berbagai bentuk di
Berarti bahwa barang yang antaranya:
dikonsumsi harus bersih, baik, 1. Pemenuhan kebutuhan manusia
berguna dan sesuai untuk dimakan. pada tingkatan manusia moderat.
Barang yang haram, kotor, Hal ini akan menimbulkan dua
bercampur najis dan bisa implikasi yaitu pertama, produsen
menimbulkan kemudaratan duniawi hanya menghasilkan barang dan
dan ukhrawi tidak boleh jasa yang menjadi kebutuhan
dipergunakan. Karena itu tidak meskipun belum tentu keinginan
semua diperkenankan untuk konsumen, karena keinginan
dikonsumsi. manusia sifatnya terbatas sehingga
3. Prinsip kesederhanaan, sering kali mengakibatkan
Prinsip ini mengandung arti bahwa ketidakjelasan antara keinginan dan
dalam melakukan konsumsi tidak apa yang benar-benar menjadi
boleh berlebih-lebihan. Prinsip ini kebutuhan hidup.
menganjurkan agar konsumsi 2. Menemukan kebutuhan manusia
sampai tingkat minimum (standar) dan pemenuhannya. Meskipun
sehingga bisa mengekang hawa produsen hanya menyediakan
nafsu dan keinginan yang sarana kebutuhan manusia, namun
berlebihan, tidak terlalu kikir dan hal ini bukan berarti produsen
tidak berlebihan. Prinsip bersifat rasis dan reaktif terhadap
kesederhanaan juga mengajarkan kebutuhan manusia yang mau
kepada konsumen apabila memproduksi berdasarkan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

48
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

permintaan konsumen. Produsen berhenti berinovasi, tetapi


harus mampu menjadi sosok yang sebaliknya, memproduksi lebih
kreatif, proaktif dan inovatif dalam banyak lagi supaya dapat diberikan
menemukan barang dan jasa apa kepada masyarakat dalam bentuk
yang menjadi kebutuhan manusia zakat, sedekah, infaq, dan sebaliknya
dan kemudian memenuhi (Al-Arif, 2010 :153-154).
kebutuhan tersebut. Penemuan ini
kemudia di sosialisasikan kepada Pasar Persaingan Sempurna Menurut
konsumen sehingga konsumen Perspektif Islam
mengetahuinya. Menurut Islam struktur pasar yang
3. Menyiapkan persediaan barang dan ideal terjadi, dimana penentuan harga
jasa di masa depan. Berorientasi ke sepenuhnya ditentukan oleh tarikan
masa depan berarti produsen harus permintaan dan penawaran di pasar,
terus meneruskan berupaya tidak ada intervensi pasar. Rasulullah Saw
meningkatkan kualitas barang yang sangat menjunjung tinggi pembentukan
dihasilkan melalui proses riset dan harga yang terjadi akibat pembentukan
pengembangan dan berkreasi untuk mekanisme pasar yang terjadi. Apabila
menciptakan barang-barang baru Adam Smith mengatakan bahwasanya
yang lebih menarik dan dinikmati mekanisme pasar terjadi oleh adanya
masyarakat. invisible hand (tangan-tangan ghaib)
4. Keperluan generasi yang akan sebenarnya yang dikatakan tersebut
datang. Islam menganjurkan terinspirasi oleh pemikiran ekonom
umatnya untuk memperhatikan Muslim terdahulu. Namun, struktur pasar
keperluan generasi yang akan persaingan sempurna tidaklah mungkin
datang. Produksi dilakukan tidak dapat terjadi dalam kehidupan nyata
boleh mengganggu keberlanjutkan meskipun baik dalam ekonomi
hidup genersi yang akan datang, konvensional, maupun Islam keduanya
pemanfaatan input dimasa sekarang mengatakan bahwa struktur persaingan
tidak boleh menyebabkan generasi sempurna merupakan struktur pasar
akan datang kesulitan dalam yang paling baik dibandingkan dengan
mengakses sumber tersebut, struktur pasar yang lainnya.
produksi yang dilakukan saat ini
Pasar Monopolistik Menurut
memiliki kaitan yang erat dengan
Perspektif Islam
kemampuan produksi di masa
Monopoli secara harfiah berarti di
depan.
pasar hanya ada satu penjual. Frank
5. Keperluan sosial dan infaq di jalan
Fisher menjelaskan kekuatan monopoli
Allah. Ini merupakan insentif utama
sebagai “the ability to act in unconstrained
bagi produsen untuk menghasilkan
way” (kemampuan bertindak dalam
tingkat output yang lebih tinggi,
menentukan harga dengan caranya
yaitu memenuhi tanggung jawab
sendiri), Pandangan Islam terhadap
sosial terhadap masyarakat.
keberadaan satu penjual di pasar (pasar
Walaupun keperluan pribadi,
monopoli), atau tidak adanya pesaing,
masyarakat, keperluan generasi
atau kecilnya persaingan di pasar,
sekarang dan generasi yang akan
bukanlah suatu hal yang terlarang.
datang telah terpenuhi, produsen
Namun perlu diketahui bahwa Islam tidak
tidak harus bermalas-malasan dan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

49
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

membolehkan adanya ihtikhar. Ihtikhar atau ekonomi yang berbasis syariah


adalah mengambil keuntungan di atas belakangan ini semakin diminati.
keuntungan normal dengan cara menjual Ekonomi Islam yang bersumber dari Al
lebih sedikit barang untuk harga yang Qur’an dan Hadits dan dikaji oleh para
lebih tinggi. Secara lebih spesifik mazhab cendekiawan memiliki karakteristik,
Syafi'i dan Hanbali mendefinisikan ihtikar rancang bangun dan tujuan yang berbeda
sebagai: "Menimbun barang yang telah dengan ekonomi lainnya semisal ekonomi
dibeli pada saat harga bergejolak tinggi liberal atau sosial. Pengetahuan mengenai
untuk menjualnya dengan harga yang hal ini dirasa penting agar masyarakat
lebih tinggi pada saat dibutuhkan oleh semakin mengenal ekonomi Islam sebagai
penduduk setempat atau lainnya" (Karim, alternatif untuk memecahkan
2010 :173-174). permasalahan ekonomi secara global dan
untuk mencapai kebahagian spiritual
METODE PENELITIAN karena aktifitas ekonominya dapat
Metode yang digunakan dalam sekaligus bernilai sebagai ibadah.
penelitian ini adalah studi literatur
atau penelitian kepustakaan. Studi DAFTAR RUJUKAN
literatur adalah ringkasan tertulis Al Arif, M. Rianto. (2010). Teori Mikro
mengenai artikel dari jurnal, buku, dan Ekonomi. Jakarta: Prenada Media.
dokumen lain yang mendeskripsikan Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya.
teori serta informasi baik masa lalu (2009). Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.
maupun saat ini mengorganisasikan Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
pustaka ke dalam topik dan dokumen Ash-Shadr, Muhammad Baqir. (2008).
yang dibutuhkan dilakukan dengan cara Iqtishduna: Our Economics,
mempelajari referensi-referensi buku, terjemahan Yudhi, Buku Induk
artikel, jurnal dan browsing internet. Ekonomi Islam. Jakarta: Zahra
Pengumpulan data dengan memanfaatkan Publishing House.
daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih Fathurrahman, P. (2011). Metode
mendukung objek suatu penelitian Penelitian Pendidikan. Bandung:
(Fathurrahman, 2011 : 31). Pustaka Setia.
Haroen, Nasrun. (2000). Fiqh Muamalah.
SIMPULAN Jakarta: Gaya Media Pratama.
Sistem ekonomi adalah satu Karim, Adiwarman A. (2010). Ekonomi
kesatuan mekanisme dan lembaga Mikro Islam. Jakarta: PT.Raja
pengambilan keputusan yang Grafindo Persada.
mengimplementasikan keputusan Karim, Adiwarman A. (2015). Ekonomi
terhadap produksi, distribusi dan Mikro Islami. Jakarta: PT.Raja
konsumsi dalam suatu daerah atau Grafindo Persada.
wilayah. Terdapat banyak faktor yang Ridwan, M, et.al. (2018). Ekonomi Mikro
membentuk suatu sistem ekonomi, Islam. Buku Diktat, Universitas Islam
seperti ideologi, nilai-nilai yang dianut, Negeri Sumatera.
kebudayaan, sistem politik, keadaan alam, Subagiyo, Rokhmat. (2016) Ekonomi
sejarah dan lain-lain. Sistem ekonomi juga Mikro Islam. Jakarta: Alim's
didasarkan pada pemikiran, konsep, atau Publishing.
teori-teori ekonomi tertentu yang
diyakini kebenarannya. Ekonomi Islam

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

50
p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Sumar’in. (2013). Sebuah Pendekatan


Ekonomi Mikro Perspektif Islam,
Yogyakarta: Graha Ilmu.

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021

51

Anda mungkin juga menyukai