Anda di halaman 1dari 40

STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM

MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI


COVID-19

SKRIPSI

DiajukanOleh :

FADLI ALHINDOAN
18.01.02.0.025-01

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2021
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Ujian


Kesarjanaan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S1 Ekonomi Pembangunan
Pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Universitas Samawa Sumbawa Besar

DiajukanOleh :

FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2021

ABSTRAKSI

i
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19

Nama : Fadli Alhindoan


NPM : 18.01.02.0.025-01

Pandemi covid-19 telah banyak mengubah banyak hal, termasuk cara


berbisnis. Agar bisa bertahan, bisinis pun perlu beradaptasi dan mengubah
strategi. Penyebaran covid-19 yang cepat memang merubah interaksi antara bisnis
dan pelanggan. Banyak bisnis mulai merasa penurunan penjualan yang sangat
drastic atau bahkan tidak memiliki pelanggan sama sekali karena pelanggan sudah
mulai beraktivitas dirumah mereka masing-masing. Namun keberlanjutan bisnis
harus tetap dilakukan agar bisnis dapat dipertahankan. Mempertahankan bisnis
yang berarti juga memperjuangkan penjualan selama wabah Virus Corona
memang tidak mudah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi untuk


meningkatkan perekonomian UMKM pada saat new normal diterapkan akibat
adanya dampak dari covid-19 yang berpengaruh secara signifkan terhadap
penjualan pada pelaku UMKM di kabupaten Sumbawa Besar.

Hasil yang diperoleh ini menunjukan bahwa perlu adanya langkah cepat
pemerintah maupun pelaku usaha untuk menanggulangi kerugian yang telah
terjadi akibat pandemi covid-19 serta melakukan pembaharuan dan evaluasi
mengenai siklus usaha mengikuti keadaan yang tengah terjadi agar usaha dapat
terus bertahan dan berkembang.

Kata Kunci : Covid-19, UMKM, Volume Penjualan, strategi.

ABSTRACT

ii
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19

Nama : Fadli Alhindoan


NPM : 18.01.02.0.025-01

iii
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19

FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


Skripsi ini telah disetujui untuk di uji

Tanggal : …………………………….

Oleh:

Dosen Pembibing I Dosen Pembibing II

Roos Nana Sucihati, SE., MM. Ismawati, SE., MM.


NIDN. 082812790 NIDN. 0801018103

iv
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19

FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING


Skripsi ini telah diterima
Dan disahkan

Tanggal : …………………………….

Oleh:

Dosen Pembibing I Dosen Pembibing II

Roos Nana Sucihati, SE., MM. Ismawati, SE., MM.


NIDN. 082812790 NIDN. 0801018103

v
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19

FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini telah dipertahankan dan disahkan didepan


Majelis Penguji Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Universitas Samawa Sumbawa Besar
Tanggal : .........................
Tempat : Ruang Ujian Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar

Dewan Penguji terdiri dari :

1. Elly Karmeli, SE., MM. (………………………….)

2. Roos Nana Sucihati, SE., MM. (………………………….)

3. Ismawati, SE., MM. (………………………….)

vi
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
FADLI ALHINDOAN
NIM : 17.01.03.0.031-01

HALAMAN PENGESAHAN DEKAN


FAKULTAS
Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Universitas Samawa Sumbawa Besar

Pada Tanggal, .................................

Fakultas Ekonomi dan Manajemen


Universitas Samawa Sumbawa Besar,

D E K A N,

ELLY KARMELLI. SE., ME.


NIDN. 0828067201

vii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Fadli alhindoan
NPM : 18.01.02.0.025-01
Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi dengan judul Strategi


UMKM di Kabupaten Sumbawa Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Pada Masa Pandemi Covid-19 merupakan hasil karya
saya sendiri dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum pernah
diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi mana pun, dan sepanjang sepengetahuan saya dalam
skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
ditertibkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan. Pernyataan ini saya buat dengan penuh
tanggung jawab dan saya bersedia menerima sanksi apabila kemudian
diketahui tidak benar.

Sumbawa Besar, 20 Desember 2021


Yang membuat pernyataan,

6000 (MATRAI)

FADLI ALHINDOAN
18.01.02.0.025-01

viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,

Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah

Sebagian dari rizeki-Nya dan hanya kepada-Nya-lah

Kamu (kembali setelah) di bangkitkan” (QS. Al


Mulk : 15)

PERSEMABAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dan saya dedikasikan sebagai upaya

bentuk ungkapkan rasa syukur dan terima kasih saya yang mendalam

kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Abdullah dan Ibu Hasmiati, terima

kasih atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan

motivasi serta doa kalian yang selalu membangkitkan dan

menguatkanku disetiap waktu menuntut ilmu.

2. Kakak Wardah Fitri Anggraini yang selalu memberikan

motivasi dan mendukungku.

3. Sahabat-sahabat yang selalu mengajariku dan mendukungku


hingga mencapai titik keberhasilan ini.

4. Dan yang Terkasih Rizka Oktapianti, terima kasih sudah setia


menemani selama ini dan sudah bersedia menunggu.

ix
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT

atas segala nikmat, rahmat dan karuniaNya, sehingga Skripsi ini

dapat terselesaikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa

proses penulisan Skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan dengan

lancar tampa bantuan, dorongan, semangat atau motivasi, saran dan

pendapat dari berbagai pihak.

Oleh karena itu saya menghanturkan rasa hormat dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu

dalam proses penyusunan Skripsi ini, semoga Allah Yang Maha

Pengasih dan Penyayang membalas budi baik, tulus dan ikhlas

kepada semua pihak.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, M.Pd selaku Rektor

Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar tempat penulis

bernaung dan menerima bimbingan berbagai pengetahuan

yang dengannya penulis mempunyai bekal untuk menyusun

skripsi ini.

2. Ibu Elly Karmelli, SE., ME. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Manajemen Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa

Besar dan sekaligus sebagai dosen yang telah memberikan

x
tuntunan, arahan, dan ilmu pengetahuan serta pelayanan

selama menempuh studi.

3. Binar Dwiyanto Pamungkas, ME selaku Ketua Program Studi


Ekonomi Pembangunan Universitas Samawa (UNSA)
Sumbawa Besar.

4. Ibu Roosnana Sucihati, MM selaku Pembimbing pertama

yang telah memberikan ilmu, arahan, serta meluangkan waktu

dan pikiran dalam membimbing serta menguji penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

5. Ibu Ismawati, MM selaku Pembimbing kedua yang telah

memberikan ilmu, arahan, serta meluangkan waktu dan

pikiran dalam membimbing serta menguji penulis sehingga

skripsi ini dapat tersusun dengan baik.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar yang telah

memberikan arahan sampai penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan sistematika yang dibuat oleh

akademik sebagai pedoman dalam menyusun skripsi ini.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa pada umumnya bagi kita

semua sehingga tujuan dari manfaat penyusunan skripsi ini dapat

tercapai.

xi
Sumbawa Besar,15 Desember 2021

Penulis,

Fadli Alhindoan

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awal bulan Maret Tahun 2020 Pemerintah mengumumkan untuk

pertama kalinya terdapat dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Jumlah kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 luar biasa meningkat

dan meluas sangat cepat. Maka dengan hal tersebut Presiden mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020, tentang

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan

penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).( Irfanudin et al., 2020)

Peraturan tersebut berdampak pada aspek politik,ekonomi, sosial

maupun budaya di Indonesia, dimana pola rutinitas masyarakat di Indonesia

berubah semenjak memasuki pandemi. Segala aktivitas yang dilakukan di

luar rumah harus dikurangi seperti belajar, bekerja bahkan berjualan.

Pemerintah menyarankan untuk dilakukan dari rumah. Hal tersebut sangat

sulit dijalankan, karena sebelumnya tidak pernah terpikirkan kondisi pandemi

ini. Perekonomian Indonesia langsung mengalami krisis dan berimbas

terhadap semua sektor tanpa terkecuali. Sebagian perusahaan-perusahaan

besar berujung gulung tikar dan melakukan pengurangan karyawan. (Absari

et al., 2020)

Akibatnya sektor-sektor usaha mandiri banyak bermunculan demi

bertahan hidup dan mendapatkan penghasilan dimasa pandemi. Oleh karena

itu, para pengusaha perlu berpikir cerdas untuk melakukan penerapan strategi

xiii
volume penjualan yang sesuai agar dapat mempertahankan usahanya,

sehingga posisi perusahaan di pasar dapat kembali ditingkatkan.

Stabilitas tingkat penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya

sesuai dengan jumlah dan kualitas produk yang di produksi perusahaan,

merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif. Pihak Manajemen

harus berusaha mengurangi dampak ancaman yang datang dengan membuat

suatu strategi yang mampu memanfaatkan di berbagai kesempatan.

(Wulandari,2014)

Volume penjualan menjadi ukuran untuk menunjukan besarnya jumlah

barang atau jasa yang terjual. Maka sarana manajemen untuk menganalisa

dan membangun efesiensi harus menggunakan pengukuran penjualan, agar

tingkat penjualan memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan.

(Daryanto, 2011)

Suatu rencana yang akan diwujudkan pada bidang pemasaran dapat

disebut dengan strategi pemasaran. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,

strategi pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran

diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga,

strategi produk, strategi promosi dan sebagainya. Strategi pemasaran ini

berlaku disemua sektor perusahaan, termasuk disektor UMKM (Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah) (Rahmat,21012).

Menurut Rudjito (2003), UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah)

adalah usaha yang membantu perekonomian Indonesia. Sebab melalui

xiv
UMKM akan membentuk lapangan kerja baru dan meningkatkan Devisa

Negara melalui pajak badan usaha.

Pengertian UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008 ialah usaha

perdagangan yang dikelola oleh perorangan yang merujuk pada usaha

ekonomi produktif dengan kriteria yang sudah ditetapkan dalam undang-

undang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.

Menteri perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, revolusi Industri

4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan

mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industry, di mana semua

proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Jenis

usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB (Pendapatan

Domestik Bruto) suatu Negara khususnya di Indonesia dalam mengahadapi

Era Industri 4.0 yaitu UMKM. Revolusi industri terjadi sejak tahun 1750-an

dan terus berlanjut hingga saat ini. Diawali dari mesin uap yang mendominasi

industry dikala itu, dari kereta hingga mesin penggerak turbin. Serta saat ini

merambah revolusi industry ke- 4, seluruhnya sudah berganti secara dramatis.

Menurut (Jacky Musry,2020), Executive Vice President International Council

for Small Business ( ICSB ) Indonesia tentang UMKM 4.0, yakni mereka

(UMKM) wajib menjadi produktif, kreatif, professional sert be

entrepreneurial. Empat hal tersebut harus saling berkait, para pelaku UMKM

era 4.0 lebih ditunjukan pada sistem digital, tidak lagi bermain pada tataran

yang lampau namun harus bisa memandang kesempatan digital sehingga

dapat menyasar pasar yang lebih luas. UMKM 4.0 mulai memahami

xv
kemajuan dalam energy komputerisasi, kecerdasan buatan, robotic, serta ilmu

material yang bisa mempercepat pergeseran menuju produk yang lebih rama

lingkungan dari semua jenis. (Amri,2020)

UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.

Jumlah UMKM di Indonesia yaitu 64,19 juta, di mana komposisi Usaha

Mikro dan kecil sangat dominan yaitu 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari

keseluruhan sektor usaha. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak

buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katdata Insight Center (KIC), mayoritas

UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini hanya sebagian

kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif. Hasil survey dari

beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukan bahwa

pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta

membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya

sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami UMKM, antar lain

sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan pelanggan menurun, distribusi

dan produksi terlambat. Sehingga pemerintah berupaya menyediakan

sejumlah stimulus melalui kebijakan restrukturisasi pinjaman, tambahan

bantuan modal, keringanan pembayaran tagihan listrik, dan dukungan

pembiayaan lainnya. (ekon.go.id).

Kabupaten Sumbawa Besar merupakan salah satu daerah yang terkena

dampak dari pandemi COVID-19. Salah satu dampak yang ditimbulkan

adalah keadaan perekonomian yang terpuruk. Terkait dengan perekonomian

ini, UMKM menjadi sektor paling rentan imbas dari pandemi COVID-19.

xvi
Upaya untuk mengantisipasi luasnya dampak pandemi ini terhadap

perekonomian, Pemerintah membuat program pemulihan ekonomi Nasional

(PEN). Program ini bertujuan untuk melindungi, mempertahankan dan

meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan

usahanya. Untuk Kabupaten Sumbawa terdapat 7 program PEN. Yaitu: (1)

Jaring Pengaman Sosial (JPS) NTB Gemilang. Sebanyak 44 IKM/UMKM di

Kabupaten Sumbawa yang terlibat dalam program ini. Mereka terdiri dari

pelaku usaha abon ikan, kue kering, kopi, garam, ikan kering, minyak kayu

putih, beras dan serbat jahe. (2) Bantuan modal usaha bagi 20 pelaku usaha

Ultra Mikro (UMI). (3) Memfasilitasi subsidi perizinan bagi UMKM. (4)

Memfasilitasi sertifikasi halal. (5) Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM)

atau bantuan presiden (Banpres). (6) Pemberdayaan UMKM melalui

Pelatihan. (7) Program stimulus ekonomi dengan pembelian produk UMKM

(diskominfotik.sumbawakab.go.id).

Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha berkembang dengan pesat.

Salah satu dampak pesatnya dunia usaha saat ini adalah dunia persaingan

untuk mendapatkan pasar. Fenomena persaingan dalam dunia bisnis adalah

kurangnya konsumen pasar. Oleh karena itu, setiap organisasi yang bergerak

pada bidang usaha di tuntut untuk mendapatkan orientasi dari kepuasan

konsumen. Ketika perusahaan dapat memasarkan produk atau jasa tersebut,

konsumen dapat memilih untuk membeli produknya atau tidak.

Memenangkan persaingan dalam dunia usaha barang dan jasa yang

semakin ketat adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen

xvii
melalui produk dan jasa yang berkualitas. Syarat yang harus dipenuhi oleh

pelaku usaha agar mencapai keunggulan bersaing adalah setiap pelaku usaha

harus berusaha menciptakan produk atau jasa yang bisa di minati oleh

konsumen. Pelaku usaha harus mempunyai pengetahuan tentang perilaku

konsumen agar dapat memberikan definisi pasar yang baik dan merancang

bauran pemasaran yang tepat untuk para konsumen.

Merek produk yang ditawarkan oleh Toko Rizka Shop, perusahaan

memamerkan suatu produk atau jasa tidak hanya mempertahankan kualitas,

harga kompetitif dan ketersediaan produk bagi konsumen sasaran. Tetepi juga

memerlukan komunikasi yang berkesinambungan dengan para konsumen

potensial, sehingga tercipta hubungan yang erat antara konsumen dan

produsen. Salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilaksanakan adalah

membuat periklanan untuk melakukan penjualan produk atau jasa. Pelaku

konsumen berperan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara

aktual dalam mengambil keputusan pembeli.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk.

Kualitas produk merupakan yang ditawarkan oleh penjual yang menpunyai

nilai jual beli yang tidak dimiliki oleh pesaing, sehingga definisi ini dapat

dikatakan bahwa seorang penjual telah memenuhi keinginan para

konsumennya (Nela, 2012).

Pada peningkatan kualitas atau jasa yang ditawarkan semakin

mendapatkan banyak perhatian bagi perusaahan. Hal ini di sebabkan karena

kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan

xviii
kompetitif. Bagi konsumen harga merupakan faktor yang menentukan dalam

pengambil keputusan untuk membeli produknya atau tidak dan juga produk

yang di perjual belikan bermanfaat sehingga uang tidak di buang percuma

oleh konsumen.

Jika dilaksanakan dengan baik akan membuat konsumen mengetahui

produk yang di pasarkan oleh perusahaan, dengan harapan mereka tertarik

dan mengambil keputusan, jika melakukan kesalahan dalam melakukan

periklanan maka akan berdampak pada citra perusahaan dan mengakibatkan

konsumen beralih pada produk lain.

Keberhasilan suatu perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan

konsumen tentunya tidak terlepas dari strategi pemasaran yang tepat dan

didukung oleh produk yang berkualitas, iklan yang efektif akan berdampak

terhadap perkembangan penjualan dan menguatkan persepsi konsumen

terhadap produk perusahaan, secara umum kriteria yang dapat digunakan

untuk mengukur efektivitas iklan menggunakan EPIC modal dari AC nielsa.

dalam EPIC model memisahkan empat dimensi kritis sebuah iklan yaitu

empathy, Persuasion, Impact dan Communication. Untuk kemudian di

analisis guna melihat efektivitas masing-masing dimensi tersebut secara

terpisah. Sehingga dapat diketahui pada dimensi yang manakah sebuah iklan

yang memiliki kelemahan dalam mencapai tujuan, serta selanjutnya

dibuatkan strategi yang baru untuk memperbaikinya.

Dalam bisnis berbagai jenis produk, dari berbagai jenis produk terdapat

ciri khas serta brand image yang menjadi identitas produk. Masyarakat akan

xix
lebih mudah untuk memilih produk yang baik untuk dibeli oleh konsumen.

Dengan adanya peningkatan suatu produk atau jasa yang baik maka dapat

menimbulkan suatu loyalitas konsumen, dan berkemungkinan besar menarik

konsumen yang baru.

Kesuksesan atau kegagalan perusahan dapat dilihat melalui beberapa

indikator, diantaranya berupa hasil penjualan pasar, ukuran asset, penerimaan

dan investasi, penggembangan barang dan jasa baru, jaringan penjualan dan

pengembangan pemasaran barang seiring dengan kemajuan atau kemunduran

suatu perusahaan dikembangkan atau ditingkatkan supaya SDM juga perlu

ditingkatkan.

Toko Rizka Shop menawarkan berbagai jenis barang seperti pakaian

muslimah, celana anak-anak hingga celana dewasa dan segala jenis asksesoris

lainnya, Toko Rizka Shop telah mampu menciptakan keunggulan bersaing

dalam produk, pelayanan, harga dan citra merek dalam upaya menarik

konsumen dan menarik perhatian pasar serta persaingan dalam berbisnis.

Banyak faktor yang mempengaruhi hal itu, baik faktor internal yaitu dari

dalam diri konsumen ataupun pengaruh eksternal.

Biasanya Toko Rizka Shop melakukan promosi dengan cara menjual

online seperti whatsapp dan facebook. Biasanya toko Rizka Shop juga

memperkenalkan produknya di acara pameran-pameran sekolah atau pameran

hasil panen.

Toko Rizka Shop di tahun 2020 memiliki masalah dalam penjualan

produknya, karena adanya covid-19 yang menimbulkan penjualan turun, dan

xx
susah untuk menghasilkan kentungan seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Tapi ada bulan-bulan tertentu yang dimana bulan tersebut mereka memiliki

pesanan pelanggan yang lebih banyak dari hasil penjualan online. Untuk

mempertahankan pelanggan atau mendapatkan pelanggan mereka

mempromosikan produknya dengan harga yang murah atau melakukan

promo akhir tahun atau bulan puasa.

Tabel 1.1.data penjualan pada Toko Rizka Shop Tahun 2020


No Bulan Total
1. Januari Rp. 3.800.000
2. Februari Rp. 2.520.000
3. Maret Rp. 4.062.000
4. April Rp. 6.693.000
5. Mei Rp. 15.494.955
6. Juni Rp. 6.245.500
7. Juli Rp. 5.073.000
8. Agustus Rp. 5.848.750
9. September Rp. 4.100.000
10. Oktober Rp. 4.900.000
11. November Rp. 7.024.500
12. Desember Rp. 10.345.000
Total Rp. 66.796.205
Sumber: Toko Rizka Shop.

Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan bahwa tingkat penjualan


pada Toko Rizka Shop yang tidak serta merta mendapatkan peningkatan
pada penjualan di setiap bulannya. Hal ini tentunya di pengaruhi oleh
lingkungan eksternal dan internal juga Covid-19 pada perusahaan. Maka
dari itu Toko Rizka Shop sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan perlu strategi pemasaran yang tepat didasarkan pada analisis
strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan pada Toko Rizka Shop
demi meningkatkan volume penjualan dan penghasilan laba.

Dengan latar belakang diatas, menjadi dasar pertimbangan penulis

untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang sesuai dimasa

pandemic agar dapat mempertahankan usahanya dan dapat meningkatkan

xxi
omset kembali. Dengan demikian penulis memilih judul skripsi sebagai

berikut :

“Strategi UMKM di Kabupaten Sumbawa Besar Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Pada Masa Pandemi COVID-19”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasàrkan latar belakang diatas, maka dapat disajikan rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi UMKM di Kabupaten Sumbawa Besar dalam


meningkatkan volume penjualan pada masa pandemi Covid-19?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi UMKM di
Kabupaten Sumbawa dalam meningkatkan volume penjualan pada masa
pandemi covid 19.
penjualan pada
2. Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian di harapkan
dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
a. Manfaat Akademis
Dari segi akademis, penelitian ini bermanfaat untuk:
1) Bagi Peneliti
Sebagai salah satu cara memperoleh kesempatan untuk menerapkan
teori yang diperoleh ke dalam kasus nyata dan untuk menambah
wawasan serta pengalaman khususnya tentang UMKM.
2) Bagi Civitas Akademika
Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan perbandingan
kepada semua pihak yang melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Pelaku UMKM

Sebagai evaluasi dan solusi untuk meningkatkan volume penjualan.


2) Bagi Pemerintah

xxii
Sebagai bahas referensi untuk merumuskan strategi dalam
meningkatkan pemahaman volume penjualan bagi para pelaku
UMKM di Kabupaten Sumbawa.

xxiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Sebelumnya


1. Adelia Yovita Nur Oktavia dan Lia Nirawati (2021). Stategi Pemasaran
Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Kedai Seblak Minguns.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi
pemasaran yang digunakan kedai seblak Minguns dalam meningkatkan
volume penjualan. Metode Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif,
kualitatif dengan menggunakan teknik pengambilan data melauli
wawancara, observasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan strategi
pemasaran dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dengan metode SWOT. Informan yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari 3 orang yaitu 1 pemilik, 1 karyawan dan 1
konsumen. Melalui analisis menggunakan IFAS (Internak Factor Analysis
Summary) dan EFAS (External Factor Analysis). Dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa perhitungan matrik EFAS sebesar 0,99 dan matrik IFAS
1,32 yang kemudian digambarkan dalam diagram SWOT, maka dapat
diketahui posisi kedai seblak Minguns berada pada kuadran 1. Hal ini
menunjukan bahwa Perusahaan menggunakaan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka
strategi yang dapat digunakan adalah strategi perluasan pasar, strategi
mempertahankan, strategi peningkatan promosi serta strategi peningkatan
kerja sama.
2. Devi Novitasari dan Samari (2021). Upaya Peningkatan Volume Penjualan
di Masa Pandemi Covid-19 melalui Optimalisasi Promosi, Harga, dan
Saluran Distribusi Pada Pusat Oleh-Oleh Gudange Tahu Takwa. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah promosi, harga, dan saluran
distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner
yang disebar ke 40 konsumen pada pusat oleh-oleh Gudange Tahu Takwa
dengan menggunakan teknik accident sampling. Penelitian ini dianalisis
menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian secara
parsial promosi, harga dan saluran distribusi berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan. Hasil penelitian secara simultan pengaruh
promosi, harga, dan saluran distribusi terhadap volume penjualan
signifikan.
3. Rahmawati (2021). Strategi Pemasaran Pada Saat Pandemi COVID-19
Berdasarkan Analisis SWOT Untuk Meningkatkan penjualan Produk
Motor Honda Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Study Kasus Pada PT.
Tunas Honda Paja Bulan Lampung Barat). Penelitian ini di latar belakangi
oleh menurunnya tingkat penjualan produk Motor Honda pada saat
pandemi COVID-19 jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
study kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Tunas Honda. Pengambilan sample dilakukan menggunakan purposive
sampling yang di dasarkan pada ciri-ciri atau kriteria tertentu. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh secara
langsung dari sumbernya. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis secara
keseluruhan nilai IPAS total sebesar 3,64902 dan nilai EFAS sebesar
2,944715. Dalam hal ini di identifikasikan bahwa PT. Tunas Honda
mempunyai kekuatan yang baik dalam operasionalnya. PT. Tunas Honda
menepati posisi kuadran pertama yaitu berada pada posisi agresif. Artinya
PT. Tunas Honda mampu mengembangkan kekuatan dan mempertahankan
peluang yang ada. Menurut analisis peneliti PT. Tunas Honda sudah
menerapkan pemasaran syariah karena sudah menerapkan sifat shiddiq,
amanah, tabligh dan fatanah. Selain itu PT. Tunas Honda juga
mengedepankan prinsip keTuhanan, Etis, Realistis dan Humananistis. Hal
ini dapat di lihat dalam memasarkan produknya. Produk yang mereka
tawarkan yaitu produk yang berkondisi baik, menjelaskan spesifikasi
kelebihan dan kekurangan, bersifat terbuka mengenai produk yang di
tawarkan.
4. Stephanie Ceicillia dan Budi Prabowo (2021). Analisis Strategi Pemasaran
Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada UD. Jaya Marine Surabaya.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
pemasaran yang digunakan oleh UD. Jaya Marine Surabaya dalam
meningkatkan penjualannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan informasi dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara , observasi dan dokumentasi.
Informasi yang didapatkan diolah dan diidentifikasi menggunakan teknik
analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha
tersebut memiliki kekuatan yang memadai untuk bisa memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan oleh usaha ini adalah
sering melakukan analisis pada kebutuhan dan juga perilaku konsumen,
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan demi kepuasan
pelanggan, semakin masif melakukan kegiatan promosi pada social media.
Selain itu, bisa dilakukan penjualan secara online melalui platform
penjualan online yang telah tersedia.

Table 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian terdahulu dengan Rencana
Penelitian
No Penelitian Judul Persamaan Perbedaan
.
1. Adelia Yovita Stategi Pemasaran -Menggunakan -Lokasi/
Nur Oktavia Dalam Meningkatkan analisis SWOT. Daerah
dan Lia Volume Penjualan Pada - Menggunakan penelitian
Nirawati Kedai Seblak Minguns data primer dan -Waktu
(2021) sekunder. Penelitian
-Teknik
penelitian yang
digunakan
adalah kualitatif
2. Devi Upaya Peningkatan -Menggunakan -Lokasi/
Novitasari dan Volume Penjualan di jenis penelitian Daerah
Samari (2021). Masa Pandemi Covid- deskriptif penelitian
19 melalui Optimalisasi -Menggunakan -Waktu
Promosi, Harga, dan data primer dan Penelitian
Saluran Distribusi Pada sekunder -Pengumpulan
Pusat Oleh-Oleh data
Gudange Tahu Takwa menggunakan
kuesioner
-Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
-pengambilan
sample
menggunakan
teknik
accident
sampling
3. Rahmawati Strategi Pemasaran -Menggunakan -Lokasi/
(2021) Pada Saat Pandemi analisis SWOT Daerah
COVID-19 -Teknik penelitian
Berdasarkan Analisis penelitian yang -Waktu
SWOT Untuk digunakan Penelitian
Meningkatkan adalah kualitatif
penjualan Produk
Motor Honda Dalam
Perspektif Ekonomi
Islam (Study Kasus
Pada PT. Tunas Honda
Paja Bulan Lampung
Barat)
4. Stephanie Analisis Strategi -Menggunakan -Lokasi/
Ceicillia dan Pemasaran Dalam analisis SWOT. Daerah
Budi Prabowo Meningkatkan Volume -Menggunakan penelitian
(2021) Penjualan pada UD. data primer dan -Waktu
Jaya Marine Surabaya. data sekunder Penelitian
-Teknik
penelitian yang
digunakan
adalah kualitatif

2.2. Landasan Teori


1. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:58) Strategi pemasaran
merupakan logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk
menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
menguntungkan. Strategi pemasaran menurut Yulianti dkk (2019)
merupakan pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Strategi pemasaran
berkaitan dengan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan melalui
pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam menghadapi
tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk menghadapi
masa yang akan datang. Penggunaan strategi pemasaran yaitu untuk
memenuhi tujuan organisasi seperti pengambilan keputusan, komunikasi
bisnis maupun pemenuhan konsep pemasaran (Khumairo dkk, 2020).
Dalam pelaksanaan strategi pemasaran suatau bisnis dapat menggunakan
bauran pemasaran sebagai salah satu strategi yang dapat dijalankan oleh
bisnis tersebut. Kotler dan Armstrong (2006) berpendapat bahwa bauran
pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan,
di padukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang di inginkan
dalam pasar. Bauran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang
paling universal yang telah di kembangkan dan memusatkan pada empat
komponen kunci yaitu produk (product), harga (price), promosi
(promotion), lokasi (place).
a. Produk (product)
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan pada pasar berupa
produk yang nyata atau tidak nyata (jasa) yang diharapkan dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar (Shinta, 2011). Menurut
Rahmawati (2021) strategi produk yang dapat dilakukan mencakup
keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang
(brand), kemasan produk (packing), kualitas produk, dan pelayanan
(services) yang diberikan. Tujuan utama dari strategi produk yaitu
untuk mencapai sasaran yang dituju dengan meningkatkan kemampuan
bersaing atau mengatasi persaingan.
b. Harga (price)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan
untuk memperoleh produk. Harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur
yang lainnya menghasilkan biaya (Wibowo dkk, 2015). Menurut
Tjiptono dalam Novitasari dan Samari (2021) indikator harga terdiri
dari keterjangkauan harga, kesesuaian harga produk dan perbandingan
harga produk. Menurut Shinta (2011) pada dasarnya ada 4 tujuan
penetapan harga, yaitu sebagai berikut:
1) Berorientasi Pada Laba
Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba
dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba menyatakan bahwa
perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa menghasilkan
laba yang paling tinggi. Pendekatan targer laba merupakan tingkat
laba yang sesuai atau diharapkan sebagai sasaran laba.
2) Berorientasi Pada Volume (Volume Pricing Objectives)
Dalam hal ini, penetapan harga diharapkan mampu mencapai
target penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini
biasanya dilandaskan pada strategi mengalahkan atau mengatasi
persaingan.
3) Berorientasi Pada Citra
Penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran
produk yang ditawarkan perusahaan. Sehingga dalam hal ini harga
dapat membentuk citra perusahaan. Dalam tujuan ini perusahaan
berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan
diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar
khusus.
4) Stabilisasi Harga
Stabilisai dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dengan harga pemimpin industi. Dalam tujuan ini harga
didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan
persaingan.
a. Promosi (promotion)
Promosi merupakan bagian dari komunikasi yang bertujuan untuk
memberikan penjelasan agar dapat meyakinkan calon konsumen
mengenai barang/jasa yang ditawarkan. Proses pemasaran dapat
dilakukan dengan periklanan, public relation, dan tenaga penjualan
(Ningsih dan Maika, 2020).
b. Lokasi (place)

2. Volume Penjualan
Penjualan merupakan aktivitas dan kegiatan bidang pemasaran
dalam menjual barang produksinya kepada konsumen yang dilakukan
perusahaan dalam menginformasikan barang produksinya agar dapat
dinikmati oleh konsumen. Volume penjualan adalah barang terjual dalam
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu yang di dalamnya mempunyai
strategi yang baik. Volume penjualan merupakan ukuran yang
menunjukan besarnya atau banyaknya jumlah barang atau jasa yang
terjual.(Daryanto, 2011).
McDaniel (2007:26) mengemukakan bahwa volume penjualan
menunjukan nilai penawaran yang memiliki kesan sesuai dengan tingkat
kemampuan konsumen untuk membeli dan memilikisuatu produk yang
dinyatakan dengan nilai finansial atau nominal. Peningkatan volume
penjualan bagi perusahaan sangat penting untuk mengukur keberhasilan
para manajer atau merupakan indikasi berhasil tidaknya perusahaan dalam
persaingannya. Pemasaran yang tidak berhasil akan mengakibatkan
fungsi-fungsi lain dalam perusahaan tidak berarti. Karena itu, menjadi
suatu tujuan dari setia perusahaan untuk meningkatkan volume
penjualannya.
Dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan jumlah
penjualan yang berhasil terjual yang dilakukan perusahaan. Volume
penjualan dalam berbagai pandangan para ahli, secara umum memberikan
pengertian bahwa pemasran suatu produk sangat berkaitan dengan
besarnya jumlah penawaran yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai
tingkat kepuasan atas produk yang digunakannya.
Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap volume penjualan
adalah adanya fakto-faktor distribusi yang mempengaruhi peningkatan
volume penjualam produk perusahaan dalam melakukan suatu
pengambilan keputusan. Volume penjualan yang meningkat akan
menghasilkan keuntungan atau perolehan manfaat dalam mengembangkan
perusahaannya.

3. UMKM
a. UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Adapun
kriteria usaha mikro yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini. Adapun kriteria dari usaha kecil yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang- Undang ini. Adapun kriteria usaha menengah yaitu
sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
b. UMKM menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan
penggunaan jumlah tenaga kerja pada setiap unit usaha yaitu:
1) Usaha kecil merupakan unit usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 5 sampai dengan 19 orang.
2) Usaha menengah merupakan unit usaha yang memiliki tenaga kerja
20 sampai dengan 99 orang.

2.3. Kerangka Konseptual


Adapun kerangka pikir yang dikemukakan dalam pembahasan proposal ini

dapat dikemukakan pada gambar di bawah ini:

Rizka Shop

Pengembangan Strategi Pemasaran

Analisis SWOT

Kesimpulan/Rekomendasi

Gambar 2.1 Kerangka konsep

Keterangan:

1. Yang dimana di tabel pertama yaitu toko Rizka Shop yang


menjadi objek penelitian.

2. Adapun yang diteliti adalah analisis strategi pemasaran dalam usaha


penjualan Fashion dan Aksesoris di Jl. Lintas Sumbawa- Lunyuk,
Dsn Batu Alang, Desa Leseng Kecamatan Moyo Hulu .

3. Dianalisis menggunakan Analisis SWOT.

4. Setelah dianalisis maka akan menghasilkan hasil analisis yang akan

memberikan informasi sebagai pertimbangan untuk menentukan

strategi yang akan diambil.

5. Setelah menentukan beberapa strategi yang dapat diambil maka akan

ada rekomendasi yang paling kuat untuk diambil.

6. Rekomendasi inilah yang akan di berikan ke toko sirup markisa

untuk sebagai bahan pertimbangan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian data deskriptif yang
hasil datanya berupa kata-kata tertulis yang didapat dari narasumber yang
diwawancarai dan objek yang di amati merupakan sumber data utama. (Lexy
J. Maleong, 2002:3) Spradley mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif
tidak mengunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau
situasi social yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku
(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara berkenaan.
Sedangakan menurut Kril dan Miller yang di kutip oleh Meleong
(200:3), mendeskripsikan penelitian kualitatif adalah kultur tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara mendasar bergantung pada pengamatan
manusia dalam lingkungannyasendiri dan berhubungan dengan orang-orang
yang terlibat di dalamnya. Disebut penelitian kualitatif deskriptif, kernena
data yang dianalisistidak menerima atau menolak hipotesis jika ada. Sesuai
dengan pendapat di atas, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah
penelitian yang mengambil dari berbagai masalah yang ada pada saat ini
dengan menggambarkan pbyek yang menjadi pokok permasalahanya dengan
pengumpulan, menyusun, menganalisis dan mengekspetasikan ke dalam
bentuk laporan.

3.2. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu:

a.Data Kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang didapatkan dari interview dari
pihak yang berkepentingan atau dianggap dapat memberikan informasi
yang diperlukan seperti owner, konsumen, karyawan, ataupun pesaing
bila perlu. Dan data itu bisa kita dapatkan baik berupa data lisan
ataupun penjelasan terkait pembahasan.

2. Sumber Data

a. Data Primer
Definisi data primer, seperti namanya ‘primer’ = pertama/pokok,
yang mana maksud dari data primer ini dikumpulkan langsung oleh
peneliti untuk pertama kalinya melalui usaha dan pengalaman langsung
di lapangan. Khususnya bertujuan untuk mengatasi permasalahan
dalam sebuah penelitian. Juga diketahui sebagai tangan pertama atau
raw data (Rahman, 2018).
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
menggumpulkan atau diproduksi oleh instansi maupun lembaga terkait.
Lebih jelasnya, data sekunder yaitu informasi yang didapatkan dari
orang pertama yang telah dikumpulkan, diolah, dan dicacat oleh
lembaga atau instansi yang memiliki tujuan tertentu (Arifuddin, 2018).

3.4. Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik Observasi
Teknik observasi adalah proses pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap objek
penelitian yang diteliti dengan cara langsung dan terencana bukan karena
kebetulan. Observasi ini dilakukan sesuai protokol kesehatan yang di
informasikan pemerintah.
2. Wawancara
Teknik wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dimunculkan makna dalam suatu topic tertentu. Namun dengan kondisi
pandemi saat ini wawancara narasumber ada beberapa yang dilakukan
secara daring (online)melalui aplikasi digital dan juga secara langsung
dengan tetap menaati protokol kesehatan.dalam hal ini jenis wawancara
yang digunakan peneliti adalah wawancara bebas terpimpin. Artinya
adalah dengan kebebasan dapat ditelusuri lebih dalam tentang sikap,
pendapatan, perasaan dan keyakinan dari narasumber. Sedangkan
terpimpin ditunjukan agar tetap terkontrol jalannya wawancara sesuai
dengan yang telah penulis rencanakan.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu memahami atau meneliti dokumen-
dokumen atau sumber-sumber yang berbentuk tulisan, dan atau gambar.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, dan biografi, sedangkan yang berbentuk gambar misalnya foto,
dan gambar hidup atau video. Studi dokumentasi menjadi pelengkap dari
penggunaan observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti
maksudnya secara baik, jika dilakukan interaksi dengan subyek melalui
wawancara mendalam dan observasi pada latar atau tempat, dimana
fenomena tersebut terjadi, di samping itu untuk melengkapi data
diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau
tentang subyek).

4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah dimana kita menggunakan buku referensi atau
penelitian terdahulu sebagai acuan kita dalam melakukan penelitian,
sehingga kita tidak dianggap asal-asalan dalam melakukan suatu
penelitian.

3.6. Defenisi Operasional Variabel


Untuk mengedentifikasikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

maka definisi operasioanal yang dikemukakan adalah:

1. Pemasaran adalah kegiatan dimana toko Fashion dan Aksesoris

memperkenalkan dan menjual produknya ke konsumen.

2. Strategi pemasaran adalah rencana yang dilakukan toko Fashion dan

Aksesoris untuk melakukan pemasaran yang telah disusun sebelumnya

untuk direalisasikan di kemudian hari.

3. SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunites, dan Threaths) merupakan

strategi pemasaran perusahaan di masa mendatang yang menggunakan

pendekatan analisis untuk menentukan formulasinya.

a. Strengths (kekuatan) Toko Rizka Shop adalah memberikan barang

dengan kualitas premium dan harga yang lebih bersaing sehingga dapat

terjangkau oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan

bawah.

b. Weakness (kelemahan) Toko Rizka Shop adalah masih sulitnya

bersaing dengan Toko- Toko Fashion yang sudah ada lebih dulu

sehingga terhambat di pemasaran, selain itu lokasi juga menjadi salah

satu kelemahannya.
c. Opportunities (peluang) Toko Rizka Shop adalah tingginya permintaan

yang peminatnya sebagian besar adalah orang tua.

d. Threaths (Ancaman) Toko Rizka Shop adalah bisa jadi trend dari

Fashion dan Aksesoris toko Rizka Shop ini, hanya menjadi trend yang

sementara saja sehingga bisa jadi akan downtrend lagi.

3.7. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yaitu proses menyusun secara sistematis data yang
didapat dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengelompokkan data ke dalam kategori, menguraikan ke dalam unit-unit,
melakukan penggabungan, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan mana yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami untuk diri sendiri maupun orang lain.
Dalam menganalisis data yang penulis kumpulkan maka digunakan
metode analisis data yang kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data yang bersifat
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui
instrumen penelitian. Untuk memproses analisis data dalam model Miles dan
Huberman dapat melalui tiga proses,yaitu:

1. Redüksi Data

Redüksi data merupakan suatu proses pemilihan,pemusatan


perhatian, pada penyederhanaan,pengabstrakan,dan transformasi data
"kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan lokasi
penelitian. Redüksi data ini berlangsung secara terus menerus selama
kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung.Selama
pengumpulan data berjalan,terjadilah tahapan redüksi selanjutnya
(membuat ringkasan,mengkode,menelusuri tema,membuat partisi dan
menulis memo). Redüksi data ini bahkan berjalan hingga setelah penelitian
di lapangan lokasi penelitian berakhir dan laporan akhir penelitian lengkap
tersusun. Setelah melakukan redüksi data, harus melanjutkannya ke
kategorisasi data. Data tersebut bisa dikategorikan sesuai dengan
kebutuhan peneliti misalnya data karakteristik informan,hasil waawancara
informan atau lokasi penelitian.
Adapun sugiyono menjelaskan bahwa dalam mereduksi data, peneliti
dipandu oleh tujuan penelitian yang akan di capai. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah terletak pada temuan. Oleh karena itu, jika
peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang
dilihat aneh atau asing dan belum memiliki pola.lnilah yang harus dij
adikan titik perhatian dalam melakukan redüksi data. Selain itu,reduksi
data adalah proses berpikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan
keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.

2. Penyajian Data

Penyajian data dişini merupakan sekumpulan informasi tersusun


yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data,peneliti akan dapat
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
berdasarkan atas pemahaman yang di dapat peneliti dari penyajian data
tersebut. Adapun penyajian data yang baik merupakan suatu cara yang
pokok bagi analisis kualitatif yang valid. Bentuk penyajian data yang
paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan
Pada proses ketiga ini, peneliti mulai mencari arti benda-benda,
mencatat keteraturan,pola-pola,penjelasan yang mungkin alur sebab-akibat
dan proposisi.
Kesimpulan-kesimpulan juga dilakukan verifikasi selama penelitian
berlangsung. Secara sederhana,makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekuatannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan
validitasnya. Jika tidak demikian, maka yang dimiliki hanyalah cita-cita
yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi dan yang tidak jelas
kebenaran dan kegunaannya. Sedangkan redüksi data,penyajian data,dan
penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada
saat,sebelum,selama,dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar,
untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.

Anda mungkin juga menyukai