Skripsi Fadli Alhindoan-1
Skripsi Fadli Alhindoan-1
SKRIPSI
DiajukanOleh :
FADLI ALHINDOAN
18.01.02.0.025-01
SKRIPSI
DiajukanOleh :
FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01
ABSTRAKSI
i
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19
Hasil yang diperoleh ini menunjukan bahwa perlu adanya langkah cepat
pemerintah maupun pelaku usaha untuk menanggulangi kerugian yang telah
terjadi akibat pandemi covid-19 serta melakukan pembaharuan dan evaluasi
mengenai siklus usaha mengikuti keadaan yang tengah terjadi agar usaha dapat
terus bertahan dan berkembang.
ABSTRACT
ii
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19
iii
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01
Tanggal : …………………………….
Oleh:
iv
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01
Tanggal : …………………………….
Oleh:
v
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
FADLI ALHINDOAN
NPM : 18.01.02.0.025-01
vi
STRATEGI UMKM DI KABUPATEN SUMBAWA BESAR
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
FADLI ALHINDOAN
NIM : 17.01.03.0.031-01
D E K A N,
vii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
6000 (MATRAI)
FADLI ALHINDOAN
18.01.02.0.025-01
viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
PERSEMABAHAN
bentuk ungkapkan rasa syukur dan terima kasih saya yang mendalam
kepada :
ix
KATA PENGANTAR
skripsi ini.
x
tuntunan, arahan, dan ilmu pengetahuan serta pelayanan
waktunya.
tercapai.
xi
Sumbawa Besar,15 Desember 2021
Penulis,
Fadli Alhindoan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 luar biasa meningkat
dan meluas sangat cepat. Maka dengan hal tersebut Presiden mengeluarkan
et al., 2020)
itu, para pengusaha perlu berpikir cerdas untuk melakukan penerapan strategi
xiii
volume penjualan yang sesuai agar dapat mempertahankan usahanya,
(Wulandari,2014)
barang atau jasa yang terjual. Maka sarana manajemen untuk menganalisa
(Daryanto, 2011)
xiv
UMKM akan membentuk lapangan kerja baru dan meningkatkan Devisa
Era Industri 4.0 yaitu UMKM. Revolusi industri terjadi sejak tahun 1750-an
dan terus berlanjut hingga saat ini. Diawali dari mesin uap yang mendominasi
industry dikala itu, dari kereta hingga mesin penggerak turbin. Serta saat ini
for Small Business ( ICSB ) Indonesia tentang UMKM 4.0, yakni mereka
entrepreneurial. Empat hal tersebut harus saling berkait, para pelaku UMKM
era 4.0 lebih ditunjukan pada sistem digital, tidak lagi bermain pada tataran
dapat menyasar pasar yang lebih luas. UMKM 4.0 mulai memahami
xv
kemajuan dalam energy komputerisasi, kecerdasan buatan, robotic, serta ilmu
material yang bisa mempercepat pergeseran menuju produk yang lebih rama
Mikro dan kecil sangat dominan yaitu 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari
buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katdata Insight Center (KIC), mayoritas
UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini hanya sebagian
sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami UMKM, antar lain
ini, UMKM menjadi sektor paling rentan imbas dari pandemi COVID-19.
xvi
Upaya untuk mengantisipasi luasnya dampak pandemi ini terhadap
Kabupaten Sumbawa yang terlibat dalam program ini. Mereka terdiri dari
pelaku usaha abon ikan, kue kering, kopi, garam, ikan kering, minyak kayu
putih, beras dan serbat jahe. (2) Bantuan modal usaha bagi 20 pelaku usaha
Ultra Mikro (UMI). (3) Memfasilitasi subsidi perizinan bagi UMKM. (4)
(diskominfotik.sumbawakab.go.id).
Salah satu dampak pesatnya dunia usaha saat ini adalah dunia persaingan
kurangnya konsumen pasar. Oleh karena itu, setiap organisasi yang bergerak
xvii
melalui produk dan jasa yang berkualitas. Syarat yang harus dipenuhi oleh
pelaku usaha agar mencapai keunggulan bersaing adalah setiap pelaku usaha
harus berusaha menciptakan produk atau jasa yang bisa di minati oleh
konsumen agar dapat memberikan definisi pasar yang baik dan merancang
harga kompetitif dan ketersediaan produk bagi konsumen sasaran. Tetepi juga
nilai jual beli yang tidak dimiliki oleh pesaing, sehingga definisi ini dapat
xviii
kompetitif. Bagi konsumen harga merupakan faktor yang menentukan dalam
pengambil keputusan untuk membeli produknya atau tidak dan juga produk
oleh konsumen.
konsumen tentunya tidak terlepas dari strategi pemasaran yang tepat dan
didukung oleh produk yang berkualitas, iklan yang efektif akan berdampak
dalam EPIC model memisahkan empat dimensi kritis sebuah iklan yaitu
terpisah. Sehingga dapat diketahui pada dimensi yang manakah sebuah iklan
Dalam bisnis berbagai jenis produk, dari berbagai jenis produk terdapat
ciri khas serta brand image yang menjadi identitas produk. Masyarakat akan
xix
lebih mudah untuk memilih produk yang baik untuk dibeli oleh konsumen.
Dengan adanya peningkatan suatu produk atau jasa yang baik maka dapat
dan investasi, penggembangan barang dan jasa baru, jaringan penjualan dan
ditingkatkan.
muslimah, celana anak-anak hingga celana dewasa dan segala jenis asksesoris
dalam produk, pelayanan, harga dan citra merek dalam upaya menarik
Banyak faktor yang mempengaruhi hal itu, baik faktor internal yaitu dari
online seperti whatsapp dan facebook. Biasanya toko Rizka Shop juga
hasil panen.
xx
susah untuk menghasilkan kentungan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Tapi ada bulan-bulan tertentu yang dimana bulan tersebut mereka memiliki
pesanan pelanggan yang lebih banyak dari hasil penjualan online. Untuk
xxi
omset kembali. Dengan demikian penulis memilih judul skripsi sebagai
berikut :
xxii
Sebagai bahas referensi untuk merumuskan strategi dalam
meningkatkan pemahaman volume penjualan bagi para pelaku
UMKM di Kabupaten Sumbawa.
xxiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Table 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian terdahulu dengan Rencana
Penelitian
No Penelitian Judul Persamaan Perbedaan
.
1. Adelia Yovita Stategi Pemasaran -Menggunakan -Lokasi/
Nur Oktavia Dalam Meningkatkan analisis SWOT. Daerah
dan Lia Volume Penjualan Pada - Menggunakan penelitian
Nirawati Kedai Seblak Minguns data primer dan -Waktu
(2021) sekunder. Penelitian
-Teknik
penelitian yang
digunakan
adalah kualitatif
2. Devi Upaya Peningkatan -Menggunakan -Lokasi/
Novitasari dan Volume Penjualan di jenis penelitian Daerah
Samari (2021). Masa Pandemi Covid- deskriptif penelitian
19 melalui Optimalisasi -Menggunakan -Waktu
Promosi, Harga, dan data primer dan Penelitian
Saluran Distribusi Pada sekunder -Pengumpulan
Pusat Oleh-Oleh data
Gudange Tahu Takwa menggunakan
kuesioner
-Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
-pengambilan
sample
menggunakan
teknik
accident
sampling
3. Rahmawati Strategi Pemasaran -Menggunakan -Lokasi/
(2021) Pada Saat Pandemi analisis SWOT Daerah
COVID-19 -Teknik penelitian
Berdasarkan Analisis penelitian yang -Waktu
SWOT Untuk digunakan Penelitian
Meningkatkan adalah kualitatif
penjualan Produk
Motor Honda Dalam
Perspektif Ekonomi
Islam (Study Kasus
Pada PT. Tunas Honda
Paja Bulan Lampung
Barat)
4. Stephanie Analisis Strategi -Menggunakan -Lokasi/
Ceicillia dan Pemasaran Dalam analisis SWOT. Daerah
Budi Prabowo Meningkatkan Volume -Menggunakan penelitian
(2021) Penjualan pada UD. data primer dan -Waktu
Jaya Marine Surabaya. data sekunder Penelitian
-Teknik
penelitian yang
digunakan
adalah kualitatif
2. Volume Penjualan
Penjualan merupakan aktivitas dan kegiatan bidang pemasaran
dalam menjual barang produksinya kepada konsumen yang dilakukan
perusahaan dalam menginformasikan barang produksinya agar dapat
dinikmati oleh konsumen. Volume penjualan adalah barang terjual dalam
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu yang di dalamnya mempunyai
strategi yang baik. Volume penjualan merupakan ukuran yang
menunjukan besarnya atau banyaknya jumlah barang atau jasa yang
terjual.(Daryanto, 2011).
McDaniel (2007:26) mengemukakan bahwa volume penjualan
menunjukan nilai penawaran yang memiliki kesan sesuai dengan tingkat
kemampuan konsumen untuk membeli dan memilikisuatu produk yang
dinyatakan dengan nilai finansial atau nominal. Peningkatan volume
penjualan bagi perusahaan sangat penting untuk mengukur keberhasilan
para manajer atau merupakan indikasi berhasil tidaknya perusahaan dalam
persaingannya. Pemasaran yang tidak berhasil akan mengakibatkan
fungsi-fungsi lain dalam perusahaan tidak berarti. Karena itu, menjadi
suatu tujuan dari setia perusahaan untuk meningkatkan volume
penjualannya.
Dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan jumlah
penjualan yang berhasil terjual yang dilakukan perusahaan. Volume
penjualan dalam berbagai pandangan para ahli, secara umum memberikan
pengertian bahwa pemasran suatu produk sangat berkaitan dengan
besarnya jumlah penawaran yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai
tingkat kepuasan atas produk yang digunakannya.
Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap volume penjualan
adalah adanya fakto-faktor distribusi yang mempengaruhi peningkatan
volume penjualam produk perusahaan dalam melakukan suatu
pengambilan keputusan. Volume penjualan yang meningkat akan
menghasilkan keuntungan atau perolehan manfaat dalam mengembangkan
perusahaannya.
3. UMKM
a. UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Adapun
kriteria usaha mikro yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini. Adapun kriteria dari usaha kecil yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang- Undang ini. Adapun kriteria usaha menengah yaitu
sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
b. UMKM menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan
penggunaan jumlah tenaga kerja pada setiap unit usaha yaitu:
1) Usaha kecil merupakan unit usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 5 sampai dengan 19 orang.
2) Usaha menengah merupakan unit usaha yang memiliki tenaga kerja
20 sampai dengan 99 orang.
Rizka Shop
Analisis SWOT
Kesimpulan/Rekomendasi
Keterangan:
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan sumber data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu:
a.Data Kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang didapatkan dari interview dari
pihak yang berkepentingan atau dianggap dapat memberikan informasi
yang diperlukan seperti owner, konsumen, karyawan, ataupun pesaing
bila perlu. Dan data itu bisa kita dapatkan baik berupa data lisan
ataupun penjelasan terkait pembahasan.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Definisi data primer, seperti namanya ‘primer’ = pertama/pokok,
yang mana maksud dari data primer ini dikumpulkan langsung oleh
peneliti untuk pertama kalinya melalui usaha dan pengalaman langsung
di lapangan. Khususnya bertujuan untuk mengatasi permasalahan
dalam sebuah penelitian. Juga diketahui sebagai tangan pertama atau
raw data (Rahman, 2018).
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
menggumpulkan atau diproduksi oleh instansi maupun lembaga terkait.
Lebih jelasnya, data sekunder yaitu informasi yang didapatkan dari
orang pertama yang telah dikumpulkan, diolah, dan dicacat oleh
lembaga atau instansi yang memiliki tujuan tertentu (Arifuddin, 2018).
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah dimana kita menggunakan buku referensi atau
penelitian terdahulu sebagai acuan kita dalam melakukan penelitian,
sehingga kita tidak dianggap asal-asalan dalam melakukan suatu
penelitian.
dengan kualitas premium dan harga yang lebih bersaing sehingga dapat
bawah.
bersaing dengan Toko- Toko Fashion yang sudah ada lebih dulu
satu kelemahannya.
c. Opportunities (peluang) Toko Rizka Shop adalah tingginya permintaan
d. Threaths (Ancaman) Toko Rizka Shop adalah bisa jadi trend dari
Fashion dan Aksesoris toko Rizka Shop ini, hanya menjadi trend yang
1. Redüksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
Pada proses ketiga ini, peneliti mulai mencari arti benda-benda,
mencatat keteraturan,pola-pola,penjelasan yang mungkin alur sebab-akibat
dan proposisi.
Kesimpulan-kesimpulan juga dilakukan verifikasi selama penelitian
berlangsung. Secara sederhana,makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekuatannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan
validitasnya. Jika tidak demikian, maka yang dimiliki hanyalah cita-cita
yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi dan yang tidak jelas
kebenaran dan kegunaannya. Sedangkan redüksi data,penyajian data,dan
penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada
saat,sebelum,selama,dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar,
untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.