M A S A K I N I
pg 01 / 6
p g 0 3 / 06
Roby adalah mahasiswa yang minta ijin untuk menengok saudaranya di Rumah sakit. Ibu Asrama
mengijinkan dengan catatan sebelum jam 9 malam Roby sdh harus tiba di asrama. Roby berjanji
kepada ibu asrama untuk pulang tepat waktu. Setelah menjenguk keluarganya di rumah sakit, roby
pulang kembali ke asrama. Dalam perjalanan pulang dengan sepeda, Roby agak tergesa-gesa demi
tidak melanggar ketentuan asrama yang tidak boleh pulang lewat pukul 9 malam. Ketika melewati
sebuah jalan sepi, ia mendengar erangan seorang bapak yang sepedanya terperosok ke dalam
lubang galian jalan yang belum ditutup. Ia kemudian berhenti dan menolong orang tua yang ada di
dalam kolam galian tersebut. Alhasil, dia terlambat sampai di Asrama. Sesampainya di Asrama,
pintu pagar sudah ditutup. Roby harus menggedor dan satpam mengatakan bahwa dia tidak bisa
masuk karena pintu asrama sudah tertutup sesuai aturan jam malam.
Untuk bisa masuk satpam harus bertanya kepada ibu kepala asrama. Dan Roby harus berurusan dengan
ibu Asrama yang galak. Ibu Asrama tidak menerima kelalaian Roby yang melanggar aturan jam malam
asrama. Roby mengaku salah bahwa dia pulang terlambat. Dia kemudian menjelaskan kenapa dia
terlambat pulang. Bahwa dia harus menolong seorang bapak yang terperosok masuk di dalam lubang
galian di jalan raya. Dia harus menunggu mobil lewat di jalan itu untuk diminati tolong membawa
bapak itu ke rumah sakit, kemudian dia baru bisa pulang. Dia tidak bisa berbuat lain.
Mendengar itu, ibu asrama berkata: “Roby, aku memahami keadaanmu. Tetapi ketahuilah, bahwa janji
adalah janji.
Dan janji harus ditepati. Apapun alasannya, engkau tetap bersalah. Dan karena itu, engkau harus
dihukum.
Di sini siapa yang paling etis? Ibu asrama atau Roby?
Cara pandang etika Deontologis.
Yang paling penting adalah tujuan dan akibat. Oleh karena itu, betapapun salahnya, tetapi kalau
bertujuan dan berakibat baik, ia baik. Dan betapapun benarnya, kalau dilakukan dengan tujuan
jahat, ia jahat.
TERGANTUNG PADA TUJUAN DAN AKIBATNYA