Anda di halaman 1dari 7

31.

 ‫َّاس‬
ُ ‫َك الن‬
َ ‫صلُ ْح ل‬ َ ‫َأصلِ ْح َن ْف َس‬
ْ َ‫ك ي‬ ْ
Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.
: ‫المفردات‬
memperbaiki : ‫صلِ ُح‬
ْ ُ‫ي‬-‫َح‬
َ ‫َأصل‬
ْ
diri : ‫س‬
ٌ ‫َن ْف‬

Syarah/ibroh :
Kita sering mendengar orang berkata: “Orang baik akan bertemu dengan orang baik”. Memang
demikianlah adanya, biasanya memang orang yang baik akan selalu dikelilingi oleh orang-orang
yang baik pula. Maka jika kita ingin orang-orang yang berada di sekitar kita berlaku baik, yang
perlu kita perhatikan terlebih dahulu adalah memperbaiki diri sendiri.

32. ‫فَ ِّك ْر َق ْب َل َأ ْن َت ْع ِز َم‬


Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).
‫ المفردات‬:
ُ ‫فَ َّك َر‬
berpikir : ‫ي َف ِّك ُر‬-
merencanakan : ‫ي ْع ِز ُم‬-
َ ‫َع َز َم‬

Syarah / ibroh :
Manusia diberikan akan oleh Allah supaya dapat berpikir dan mempertimbangkan segala hal
yang akan ia lakukan, karena itu pula segala amal perbuatannya akan dipertanggungjawabkan
pada hari kiamat nanti. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk berpikir matang-matang sebelum
melakukan sesuatu.

33. َّ‫الس َف ِر اِ ْسَت َعد‬


َّ ‫ف ُب ْع َد‬
َ ‫َم ْن َع َر‬
Barangsiapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
‫ المفردات‬:
mengetahui : ‫ف‬ ُ ‫ َي ْع ِر‬- ‫ف‬ َ ‫َع َر‬
bersiap-siap : ‫يَ ْستَع ُّد‬-َّ‫اِ ْسَت َعد‬
ِ

Syarah / ibroh :
Maksudnya adalah bahwasanya perjalanan hidup kita ini sebenarnya panjang dan berliku-liku,
maka hendaklah kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi segala hal yang mungkin akan
terjadi ke depannya. Prinsip ini berlaku pula bagi orang yang akan memulai sebuah pekerjaan
yang berat, maka hendaklah ia mempersiapkan dirinya matang-matang agar pekerjaannya itu
tidak kandas di tengah jalan.

34. ‫َم ْن َح َف َر ُح ْف َر ًة َوقَ َع فِ ْي َها‬


Barang siapa menggali lubang, akan terperosoklah ia di dalamnya.
‫ المفردات‬:
menggali : ‫َح َف َر‬
lubang : ٌ‫ُح ْف َرة‬

Syarah / ibroh :
Hal ini senada dengan firman Allah SWT di dalam surah As-Syura ayat 40 :

‫َو َج َزاءُ َسيَِّئ ٍة َسيَِّئةٌ ِّم ْثلُ َها‬


“Dan balasan dari sebuah keburukan adalah keburukan semisalnya.”

Karena itulah kita sering melihat orang yang melakukan sesuatu untuk mencelakakan orang lain,
tapi ternyata malah mencelakakan dirinya sendiri.

ِ ‫َع ُد ٌّو َعاقِل َخير ِمن ص ِدي ٍق ج‬


35. ‫اه ٍل‬ َ ْ َ ْ ٌْ ٌ
Musuh yang pandai, lebih baik daripada teman yang bodoh.
‫ المفردات‬:
musuh : ‫َع ُد ٌّو‬
teman : ‫ص ِديْ ُق‬
َ

Syarah / ibroh :
Karena teman yang bodoh terkadang malah menjerumuskan kita kepada langkah yang salah
yang akhirnya membuat kita merugi. Adapun musuh yang pandai, malah memberikan kita
semangat untuk meningkatkan kemampuan diri kita agar mampu bersaing ataupun
mengalahkannya.

36. ُ‫َم ْن َك ُث َر ِإ ْح َسانُهُ َك ُث َر ِإ ْخ َوانُه‬


Barangsiapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.
‫ المفردات‬:
perbuatan baik : ‫سا ٌن‬ ‫ِإ‬
َ ‫ْح‬
teman : ‫ِإ ْخ َوا ٌن‬

Syarah / ibroh :
Tidak perlu diragukan lagi bahwa orang yang sering berbuat baik kepada orang lain akan disukai
olah banyak orang. Demikian pula sebaliknya, orang yang sering berbuat keburukan, pasti akan
dijauhi oleh orang lain.

37. ‫بى لِ َم ْن َيتَكاَ َس ُل‬ ِ ُ َ‫اِجه ْد والَ تَ ْكسل والَ ت‬


َ ‫ك غَافالً َفنَ َد َامةُ العُ ْق‬ ََْ َ َْ
Bersungguh-sungguhlah dan janganlah bermalas-malasan dan jangan pula lengah,
karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.
‫ المفردات‬:
bersungguh-sungguh : ‫اِ ْج َه ْد‬-‫يَ ْج َه ُد‬-‫َج َه َد‬
bermalas-malasan : ‫ْس ُل‬ ِ
َ ‫يَك‬-‫َكس َل‬

Syarah / ibroh :
Kemalasan adalah salah satu penyakit berbahaya yang perlu dihindari.
ِ ِ ‫ِّر َع َملَ َ ِإ‬
َ ُ‫لى الغَد َما َت ْقد ُر َأ ْن َت ْع َملَه‬
38. ‫الي ْو َم‬ َ ‫ك‬ ْ ‫الَ تَُؤ خ‬
Janganlah mengakhirkan hingga esok hari pekerjaanmu yang kamu dapat
mengejakannya pada hari ini.
‫ المفردات‬:
esok/besok: ‫الغَ ُد‬
hari ini: ‫الي ْو ُم‬
َ
Syarah / ibroh :
Ini adalah sebuah prinsip hidup yang patut untuk kita pegang, karena manusia itu cenderung
lupa dan waktu itu terus berjalan tanpa pernah berhenti. Jika pekerjaan hari ini ditunda hingga
esok hari, bisa jadi pekerjaan itu akan terlupakan atau bisa jadi esok hari akan muncul pekerjaan
lain yang akan membuat pekerjaan kita semakin bertumpuk.

39. ‫ك‬ َّ ‫اُْت ُر ِك‬


َ ‫الش َّر َي ْت ُر ْك‬
Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.
‫ المفردات‬:
meninggalkan: ‫ي ْت ُر ُك‬-
َ ‫َت َر َك‬
َّ
kejahatan: ‫الش ُّر‬

Syarah / ibroh :
Tidak semua dosa dan kesalahan yang diperbuat oleh manusia itu disebabkan oleh godaan Setan.
Terkadang penyebab utama dari sebuah dosa adalah nafsu yang ada di dalam diri manusia itu
sendiri. Karena itulah dikatakan, tinggalkan kejahatan. Maksudnya tinggalkanlah godaan hawa
nafsu itu, niscaya kita akan terhindar dari perbuatan dosa itu.

ِ ‫َأح َسُن ُه ْم ُخلُقاً َوَأْن َفعُ ُه ْم لِلن‬


40. ‫َّاس‬ ِ ‫َخ ْي ُر الن‬
ْ ‫َّاس‬
Sebaik-baik manusia itu adalah yang paling baik budi pekertinya dan yang paling
bermanfaat bagi manusia.
‫ المفردات‬:
budi pekerti: ‫ُخلُ ٌق‬
paling bermanfaat: ‫َأْن َف ُع‬

Syarah / ibroh :
Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang artinya ia harus dapat berinteraksi dengan orang-
orang di sekitarnya dengan baik. Karena itu ia harus berperan penting di dalam masyarakat
dengan memberikan manfaat ataupun dengan berakhlak baik sehingga terciptalah suasana yang
rukun dan harmoni.
41. ُ‫الع َجلَ ِة النَّ َد َامة‬ َّ ‫ف ِي التََّأنِّي‬
َ ‫السالَ َمةُ َوف ِي‬
Di dalam kehati-hatian itu ada keselamatan, dan di dalam ketergesa-gesaan itu ada
penyesalan.
‫ المفردات‬:
keselamatan: ُ‫الساَل َمة‬ ّ
penyesalan: ُ‫الن ََّد َامة‬

Syarah / ibroh :
Tidak hati-hati dan tergesa-gesa adalah dua hal yang sangat berbahaya. Sering sekali kita
mendengar kisah orang-orang yang celaka karena 2 hal ini. Contoh yang paling sering kita
dengar adalah kecelakaan lalu lintas -Naudzubillah min dzalik- sering terjadi akibat sikap
pengemudi kendaraan yang kurang hati-hati dan tergesa-gesa.

َّ ‫الح ْزِم‬
42. ُ‫السالَ َمة‬ ِ َّ ُ‫ثَمرة‬
َ ُ‫الت ْف ِريْط النَّ َد َامةُ َوثَ ْم َرة‬ َْ
Buah kecerobohan itu adalah penyesalan, dan
buah kecermatan itu adalah keselamatan.
‫ املفردات‬:
ceroboh: ‫َت ْف ِريْطًا‬-‫يُ َفِّر ُط‬-‫َفَّر َط‬
kecermatan: ‫َحْز ٌم‬
Syarah / ibroh :
Maksud dari Mahfuzhat ini kurang lebih sama seperti Mahfuzhat sebelumnya. Kita hendaknya
selalu menghindari sikap ceroboh. Hendaknya semua perbuatan kita dilakukan dengan hati-
hati, tidak terburu-buru dan harus dengan perhitungan yang matang.

43. ‫ف‬ َّ ‫ف ِم ْن ُخلُ ِق‬


ِ ْ‫الش ِري‬ ِ ‫الرفْ ُق بِالض‬
ِ ‫َّع ْي‬ ِّ
Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu adalah salah satu perangai orang yang
mulia (terhormat).
‫ المفردات‬:
ِ ‫الض‬
yang lemah: ‫َّع ْيف‬
yang mulia: ‫الش ِريْف‬
َّ
Syarah / ibroh :
Dalam Islam kita diajarkan untuk selalu berlemah lembut kepada orang yang lemah, Rasulullah
SAW adalah contoh paling sempurna dalam hal ini.

44. ‫فَ َج َزاءُ َسيَِّئ ٍة َسيَِّئةٌ ِم ْثلُ َها‬


Balasan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya .
‫ المفردات‬:
balasan: ُ‫َج َزاء‬
keburukan/kejahatan: ٌ‫َسيَِّئة‬
Syarah / ibroh :
Maksudnya adalah apabila ada seseorang yang menzalimi orang lain, maka orang yang dizalimi
itu punya hak untuk membalasnya (Qisash) dengan cara yang serupa, tidak boleh melebihi itu.
Artinya jiwa dibalas jiwa, luka dibalas dengan luka serupa, dan seterusnya.
ِ ‫اب َعلى‬
45. ‫اب‬ َ َ ِ ‫الج َو‬
ٌ ‫الجاه ِل َج َو‬ َ ‫َت ْر ُك‬
Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah sebuah jawaban.
‫ المفردات‬:
jawab: ‫اب‬
ُ ‫الج َو‬
َ
ِ ‫الج‬
orang yang bodoh: ‫اه ُل‬ َ

Syarah / ibroh :
Jangan salah kaprah dalam memahami kalimat di atas. Maksud dari orang “bodoh” di sini adalah
orang yang tak punya keinginan untuk menerima kebenaran, bukan bodoh dalam artinya orang
yang belum atau tak punya pengetahuan.
46. ُ‫ب لِ َسانُهُ َك ُث َر ِإ ْخ َوانُه‬
َ ‫َم ْن َع ُذ‬
Barang siapa manis tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.
‫ المفردات‬:
manis: ‫ب‬
َ ‫َع ُذ‬
banyak: ‫َك ُث َر‬

Syarah / ibroh :
Manusia itu secara fitrahnya menyukai keindahan, termasuk juga keindahan dalam bertutur kata,
karena itulah secara alami orang yang tutur katanya baik, pasti disenangi banyak orang, dan
sebaliknya orang yang kata-katanya selalu membuat orang sakit hati pasti akan dijauhi.

َ ‫ِإذَا تَ َّم‬
47. ‫الع ْق ُل قَ َّل ال َكالَ ُم‬
Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
‫ المفردات‬:
sempurna: ‫تَ َّم‬
sedikit: ‫قَ َّل‬

Syarah / ibroh :
Demikianlah sikap orang-orang bijak, mereka bukanlah tipe orang yang banyak bicara. Adapun
jika mereka berbicara mereka hanya membicarakan hal-hal yang perlu saja.

Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, hendaknya ia berkata baik, ataupun diam”. (Muttafaq Alaih).

ٍ َ‫ب بَِق َي بَال‬


48. ‫َأخ‬ ٍ ‫َأخا بِالَ َع ْي‬
ً ‫ب‬ َ َ‫َم ْن طَل‬
Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai
teman.
‫ المفردات‬:
teman/saudara: ‫خ‬
ٌ‫أ‬
cela: ‫ب‬
ٌ ‫َع ْي‬

Syarah / ibroh :
“Tak ada gading yang tak retak”, demikianlah pepatah mengajari kita bahwa tak ada satu pun
orang yang tak punya kekurangan, karena itu jika kita hanya mau berteman dengan orang yang
tak punya cela, maka kita selamanya tak akan punya teman.

Selain itu, dalam bergaul kita juga perlu melihat sisi positif dari seseorang, karena dibalik
kekurangannya, ia pasti ia punya kelebihan. Karena itu pula dalam hubungan keluarga, para
suami diperintahkan untuk bersabar atas kekurangan pasangannya.

Dalam sebuah hadis dikatakan:


“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah (istrinya). Jika ia tidak suka satu
perangainya maka (bisa jadi) ia menyenangi perangainya yang lain .” (HR. Muslim no. 1469)

َ ‫قُ ِل‬
49. ‫الح َّق َول َْو َكا َن ُم ًّرا‬
Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.
‫ المفردات‬:
benar: ‫الح ُّق‬
َ
pahit: ‫ُم ٌّر‬

Syarah / ibroh :
Iya, ini adalah prinsip yang benar jika dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat.

Perlu kita ingat bahwa dalam berbicara, selain benar, kita juga harus bijak, kita harus mengenal
lawan bicara kita. Misalnya ketika bertemu dengan orang yang melakukan kesalahan lantas kita
menegurnya secara langsung tanpa retorika bicara yang baik, alih-alih teguran kita tersebut
membuat orang itu sadar, yang ada malah membuatnya marah dan membenci kita.

Rasulullah SAW bersabda: ‫َّاس َعلَى قَ ْد ِر ُع ُق ْولِ ِه ْم‬ ِ


َ ‫ َخ اطبُوا الن‬ yang artinya “Berbicaralah kepada orang-
orang sesuai dengan kadar kemampuan akal pikiran mereka ”.

Artinya kita harus bisa memilih kata-kata yang tepat agar dapat dipahami dan diterima oleh
lawan bicara kita. Nah setelah waktu dan tempatnya dirasa tepat, barulah kita bisa
menyampaikan sebuah kebenaran yang walaupun pahit untuk disampaikan.
50. ‫ك‬ َ ِ‫َخ ْي ُر َمال‬
َ ‫ك َما َن َف َع‬
Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.
‫ المفردات‬:
ٌ ‫َم‬
harta: ‫ال‬
bermanfaat: ‫َن َف َع‬

Syarah / ibroh :
Ini adalah pedoman dasar bagi kita dalam memenuhi kebutuhan hidup. Maka ketika kita hendak
membeli sesuatu, yang menjadi pertimbangan utama kita hendaknya adalah segi manfaatnya.
Karena banyak sekali sesuatu yang menarik hati kita namun ternyata tak bermanfaat sama sekali
bagi kita.

Anda mungkin juga menyukai