CP DKV
CP DKV
A. Rasional
Mata pelajaran Desain Publikasi merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang
bagian – bagian dari desain media publikasi yang terdiri dari : desain media publikasi, desain
publikasi indoor dan outdoor, publikasi social, publikasi komersial, clien brief dan kemasan
produk. Mata Pelajaran deain publikasi merupakan mata pelajaran pengantar keilmuan
desain media publikasi yang membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui
berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Mata Pelajaran desain publikasi berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan desain media publikasi yang nantinya siswa dapat:
1. Memahami desain media publikasi
2. Membauta desain media publikasi indoor maupun outdoor
3. Mengerti berbagai media publikasi baik yang bersifat social maupun komersil.
Pada era digitalisasi dan otomatisasi di dunia industri seperti saat ini peserta didik
menerapkan Profil Pelajar Pancasila dengan sifat gotong royong,mandiri, bernalar kritis dan
kreatif sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah dan menemukan solusi dalam
mempelajari kelistrikan kendaraan ringan. Mata pelajaran kelistrikan kendaraan ringan tidak
hanya membekali peserta didik pada dasar keahlian teknik otomotif tetapi juga mendorong
peserta didik untuk meningkatkan akhlak pribadi seperti disiplin, menghargai dan
menghormati budaya sehingga peserta didik menjadi masyarakat yang senantiasa beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Publikasi bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami prinsip-prinsip dasar desain media publikasi
2. Menerapkan konsep desain publikasi
3. Menerapkan konsep dasar desain publikasi indoor
4. Menerapkan konsep dasar desain publikasi outdoor
5. Menerapkan konsep desain publikasi sosial
6. Menerapkan konsep desain publikasi komersial
7. Menerapkan tata letak (dummy ) desain publikasi
8. Memahami miclient brief
9. Menganalisis client brief desain publikasi indoor / outdoor
10. Menerapkan konsep branding dan komunikasi pemasaran dengan desain publikasi
11. Menerapkan proyek desain publikasi
12. Menerapkan konsep desain label produk (brand name)
13. Menerapkan konsep desain kemasan produk(packaging)
14. Mengevaluasi hasil karya desain publikasi indoor
15. Menerapkan konsep desain publikasi (baliho, billboard)
16. Mengevaluasi desain publikasi outdoor
17. Menganalisis penggunaan material desain publikasi
18. Menganalisis biaya produksi desain
C. Karakteristik
Pada pembelajaran desain publikasi peserta didik harus mempunyai keterampilan personal
dan sosial berupa critical thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir kreatif), collaboration
(bekerja sama), communication (keterampilan berkomunikasi) dan budaya kerja dalam
mempelajari aspek hard skills.
Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat
dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang otomotif;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills pada
pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen
mata pelajaran. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek
pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian
menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran dasar publikasi
dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang
dipelajari.
Karakteristik Mata Pelajaran desain publikasi terdiri dari elemen beserta deskripsi nya
sebagai berikut:
Elemen Diskripsi
Memahami prinsip-prinsip dasar desain media Lingkup pembelajaran meliputi keseimbangan,
publikasi kesatuan, ritme, penekanan dan proporsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan Sosial, dalam rangka
menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas
untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran desain publikasi dapat diuraikan
sebagai berikut:
Elemen Diskripsi
Memahami prinsip-prinsip dasar desain media Lingkup pembelajaran meliputi keseimbangan,
publikasi kesatuan, ritme, penekanan dan proporsi
E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan Pokok Perdagangan, Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Bidang Otomotif Sub bidang Kendaraan Ringan
Roda 4 (Empat).
2. Kepmenaker Nomor KEP.88/MEN/V/2010 tentang Penetapan SKKNI Sektor
Konstruksi Bidang Mekanikal Jabatan Kerja Mekanik Hidrolik Alat Berat.
A. Rasional
B. Tujuan
Mata pelajaran Fotografi bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Mempelajari sejarah fotografi dunia dan Indonesia
2. Mempelajarai jenis-jenis kamera yang ada
3. Mempelajarai jenis-jenis kamera SLR
4. Mempelajarai kategori bidang-bidang fotografi
5. Mempelajarai teori eksposure atau pencahayaan dalam fotografi
6. Mempelajarai prinsip deapth of field atau bokeh dalam pemotretan
7. Mempelajarai prinsip pemotretan Low Light (kurang cahaya)/night scene
8. Mempelajarai prinsip pemotretan Hi Speed atau frezzing
9. Mempelajarai prinsip Nirmana foto (komposisi)
10. Menciptakan karya fotografi ESAI
C. Karakteristik
Pada pembelajaran Fotografi peserta didik harus mempunyai keterampilan personal dan
sosial berupa critical thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir kreatif), collaboration
(bekerja sama), communication (keterampilan berkomunikasi) dan budaya kerja dalam
mempelajari aspek hard skills.
Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat
dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang Fotografi;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills pada
pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen
mata pelajaran. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek
pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian
menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Fotografi dapat
dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.
Karakteristik Mata Pelajaran Fotografi terdiri dari elemen beserta deskripsi nya sebagai
berikut:
Elemen Diskripsi
1. Peserta didik mampu Mempelajari Mengetahui sejarah diciptakannya camera obscura
sejarah fotografi dunia dan Indonesia dan proses masuknya fotografi di indonesia
5. Peserta didik mampu memahami teori Penegtahuan dasar metering dan pengaturan
eksposure atau pencahayaan dalam serta perhitungan gelap terang dalam
fotografi eksposure
7. Peserta didik mampu memahami Membuat foto hi ISO dan Low Speed
prinsip pemotretan Low Light
(kurang cahaya)/night scene
A. Rasional
B. Tujuan
Mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) meliputi:
1. Memahami, mampu membuat alur proses produksi produk multimedia dan jenis-
jenis video
2. Peserta didik mampu membuat macam-macam ukuran bidang gambar, sudut pandang,
dan pergerakan kamera terhadap obyek serta peñatacahayaan pada waktu
pengambilan gambar serta penggunaan alat bantu pengambilan gambar
3. Peserta didik mampu melaksanakan editing gambar dan manipulasi gambar dengan
menggunakan efek khusus melalui aplikasi editing video audio
4. Peserta didik mampu membuat bentuk produksi produk multimedia, bentuk review
produk multimedia dan pelaporan dari proses produksi produk multimedia
C. Karakteristik
Pada pembelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga peserta didik harus
mempunyai keterampilan personal dan sosial berupa critical thinking (berpikir kritis),
creativity (berpikir kreatif), collaboration (bekerja sama), communication (keterampilan
berkomunikasi) dan budaya kerja dalam mempelajari aspek hard skills.
Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang multimedia;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
D. Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills
pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada
elemen mata pelajaran. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based
learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap
melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman,
dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan
portofolio. Pembelajaran videografi dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan
dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.
E. Capaian Pembelajaran
F. Referensi
1. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK)
2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 330 / D.D5 /
KEP / KR / 2017 tentang Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
muatan nasional ( A ), muatan kewilayahan ( B ), Dasar bidang keahlian ( C1 ),
Dasar Program Keahlian ( C2 ), dan Kompetensi Keahlian ( C3 )
CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Rasional
Animasi merupakan kumpulan muatan/materi keahlian seni dan ekonomi
kreatif pada program keahlian Animasi memiliki ruang lingkup bahasan yang meliputi
seni teknologi animasi, seni produksi animasi, seni gerak, seni penceritaan, serta seni
visual dan komposisi. Seni Teknologi Animasi merupakan pengetahuan dan
kemampuan kerja terhadap pemakaian aplikasi atau tools yang dipergunakan di dalam
ekosistem industri animasi yang meliputi seni teknologi analog dan seni teknologi
digital pada bidang kerja 2 dimensi dan 3 dimensi. Seni Produksi merupakan
pengetahuan dan kemampuan peserta didik di dalam memahami dan
mengimplementasikan pipeline kerja animasi, yang meliputi pipeline kerja pra-
produksi, produksi, dan pasca produksi. Seni visual dan komposisi merupakan
pengetahuan dan kemampuan kerja peserta didik terhadap bidang, bentuk, warna dan
komposisi. Seni gerak merupakan pengetahuan dan kemampuan dasar kerja terhadap
implementasi gerak dalam aplikasi kerja produksi. Seni penceritaan merupakan
pengetahuan dan kemampuan dasar kerja terhadap bagaimana suatu cerita itu bisa
berkomunikasi dengan penonton. Dalam kaidah dasarnya, bercerita melalui visual
adalah dasar kemampuan yang perlu diasah, baik berupa susunan foto, video maupun
gambar. Teknik merangkai dan menyusun visual akan membantu menciptakan
komunikasi ide yang mudah dimengerti orang lain. Mata pelajaran Animasi berfungsi
untuk menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis, dan sensitivitas terhadap
fenomena alam dan lingkungan kehidupan. Peserta didik mengamati fenomena alam
dan kehidupan secara objektif dan imajinatif, melakukan eksplorasi atau eksperimen
untuk menemukan bentuk-bentuk visual yang estetis, kreatif, inovatif, dan imajinatif,
sehingga peserta didik didorong untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep,
melakukan eksplorasi secara prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara
mandiri. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan.
B. Tujuan
1. Mata pelajaran Animasi 2D dan 3D bertujuan membekali peserta didik dengan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
meliputi:
2. Memahami proses bisnis industri kreatif di bidang animasi;
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global
pada bidang animasi;
4. Memahami profil technopreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
di bidang animasi;
5. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri animasi;
6. Memahami aspek legal pada produksi animasi;
7. Memahami quality control pada produksi animasi
8. Memahami aplikasi berbasis teknologi untuk digunakan selaras dengan kebutuhan
industri;
9. Memahami unsur visual untuk diterapkan dan diaplikasikan ke dalam karya desain;
10. Memahami dasar pergerakan buatan untuk diterapkan berdasarkan instruksi kerja;
11. Memahami cerita secara visual
C. Karakteristik
Animasi merupakan bekal dasar peserta didik dalam membangun etos kerja,
yang meliputi komunikasi, critical thinking, kolaborasi, kreativitas, dan membangun
kecintaan terhadap bidang pekerjaan animasi. Keahlian animasi terakomodir pada 5
aspek keahlian dasar meliputi seni teknologi animasi, seni produksi animasi, seni gerak,
serta seni visual dan komposisi, dan seni penceritaan, sebagai landasan peserta didik
untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja yang lebih spesifik
D. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Menerangkan pengertian animasi 2 Pada fase F, peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian
dimensi, Mengurutkan jenis prinsip- animasi 2 dimensi dalam bidang Desain Komunikasi Visual,
prinsip pembuatan animasi 2 dimensi
Melakukan kajian fungsi prinsip Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan fungsi prinsip
dasar animasi 2 dimensi, dasar animasi 2 dimensi secara menyeluruh pada berbagai
Mempresentasikan prinsip – prinsip industri ekonomi kreatif lainnya, antara lain K3LH,
pembuatan animasi 2 dimensi kreativitas dalam proses kreasi dasar desain, dan
menerapkannya dalam elemen dasar perancangan dan proses
desain dan produksi dalam eksekusi kerja desain komunikasi
visual secara mandiri.
Menjelaskan jenis-jenis obyek, Pada fase F, peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis
Menentukan proses pembuatan obyek obyek, dalam bentuk animasi dua dimensi secara manual dan
digital.
Mengoperasikan aplikasi obyek Pada fase F, peserta didik mampu Mengoperasikan aplikasi
sederhana, Membuat gambar obyek obyek sederhana dalam proses produksi dan teknologi serta
sederhana menggunakan aplikasi dapaat mengimplementasikan dalam industri Desain Komunikasi
animasi 2D Visual.
Menjelaskan pengertian tweening, Pada fase F, pembuatan animasi tweening , peserta didik mampu
Menentukan pembuatan animasi menjelaskan pengertian tweening, dalam perancangan dan proses
tweening produksi animasi 2 dimensi dan mampu dikembangkan dalam
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
-
Melaksanakan penentuan frame Pada fase F, peserta didik secara kritis mampu mengidentifikasi
kunci (key frame), Membuat animasi key frame dan menentukan keyfram dalam pembuatan animasi
tweening tweening dan menerapkannya dalam perancangan dan proses
produksi dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
Menjelaskan jenis-jenis karakter, Pada fase F, peserta didik mampu Menjelaskan jenis-jenis
Mengurutkan proses pembuatan karakter dalam animasi dua dimensi dan proses produksi dalam
karakter sederhan eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
E. Referensi
3. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK)
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 330 / D.D5 /
KEP / KR / 2017 tentang Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
muatan nasional ( A ), muatan kewilayahan ( B ), Dasar bidang keahlian ( C1 ),
Dasar Program Keahlian ( C2 ), dan Kompetensi Keahlian ( C3 )