PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
1) a
2. Bagi pembaca
1) U
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Fungsi
2) Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi
syarat.
3. Penilaian kinerja
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam
kegiatan organisasi. Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan
kemudian memberi penghargaan atas kinerja yang dicapainya. Sebaliknya
organisasi juga harus menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja
tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian kinerja
ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:
Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatan strategis
tersebut adalah peningkatan atau perbaikan kualitas fisik dan non-fisik
lingkungan kerja.
3
Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, organisasi kemudian
mempekerjakannya, memberi gaji dan memberi kondisi yang akan membuatnya
merasa tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga harus membuat
standar bagaimana hubungan kerja yang efektif dapat diwujudkan. Dalam hal ini
terdapat tiga kegiatan utama, yaitu:
Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga kegiatan utama tersebut sifatnya
sangat kritis. Jika organisasi tidak berhati-hati dalam menangani setiap
persoalan hak-hak pekerja maka yang muncul kemudian adalah aksi-aksi protes
seperti banyak terjadi di banyak perusahaan di Indonesia.
2.1.3 Tujuan
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja
untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam
mencapai tujuannya.
4
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
Manajemen menurut G.R.Terry ialah suatu proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan, dan pengendalian yang
di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tentukan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber saya lainnya.
3. Tujuan pengamanan
Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut
5
(Mustiksari: 2007):
1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara
khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya
dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang
berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya menyatakan perencanaan
adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan
keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha
merumuskan dasar dan pedoman tindakan
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit
mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya.
Di bawah ini akan dilukiskan bagan kerjasama antara pimpinan, perencana, pelaksana dan
pengawas (Subagya: 1994).
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan
( Sasaran ) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara pimpinan / staf, perencana,
pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk
mencapai sasaran) organisasi.
Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan skala perioritas
secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang terperinci. Melalui fungsi
perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:
a. Rencana Pembelian
b. Rencana Rehabilitasi
c. Rencana Dislokasi
d. Rencana Sewa
e. Rencana Pembuatan.
6
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan menyimpulkan
pernyataan sebagai berikut:
a. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat
b. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang
tepat
e. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan
orang atau unit yang tepat
g. Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benar-
benar tepat
2 Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian
penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah
biaya (Subagya & Mustikasari)
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan penentu
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang
tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara
seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang reliable.
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan diketahui
untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka penyediaan dana
tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Pengaturan keuangan yang jelas, sederhan dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan.
Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain
adalah:
a. Peraturan–peraturan terkait
Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam, tergantung pada institusi yang ada
apakah milik pemerintah atau swasta. Pada Rumah sakit Pemerintah, sumber anggaran dapat
berasal dari Dana Subsidi (Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit.
7
Sedangkan pada rumah sakit swasta sumber anggaran berasal dari Dana Subsidi (Yayasan
dan Donatur), Penerimaan rumah sakit dan Dana dari pihak ketiga (Mustikasari).
Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 % - 50 % dalam bentuk obat-obatan dan bahan
farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan
suku cadang.
3 Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan
barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang
tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap
mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi. (Subagya: 1994).
Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi
atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan dengan
pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara–
cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah:
a. Pembelian
b. Penyewaan
c. Peminjaman
d. Pemberian ( hibah )
e. Penukaran
f. Pembuatan
g. Perbaikan
Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:
e. Evaluasi penawaran
g. Masa sanggah
h. Penunjukan pemenang
8
i. Pengaturan kontrak
j. Pelaksanaan kontrak
Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak luar maka
pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari
awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang
pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:
1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli harus
tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia pengadaan dan
pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:
4. Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan
ditunjuk (Subagya:1994)
4 Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan barang
persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari: 2007) Penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan
pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua
kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain
adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian
barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
a. Pemilihan lokasi
9
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang disimpan,
keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
1. Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda dll.
c. Pengaturan ruang
d. Prosedur/sistem penyimpanan
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya: 1994). Faktor yang mempengaruhi
penyaluran barang antara lain:
a. Proses Administrasi
d. Proses angkutan
Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur
yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6 Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Subagya: 1994). Alasan penghapusan
10
barang antaralain:
1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang
salah, tercecer atau tidak ditemukan
2. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan
tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki, obsolete
(meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh
dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang
mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi
sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.
b) Dalam aspek yuridis mencakup hal-ha: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan
inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap barang
yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.
a. Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara
penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
2. Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang dihapus
menjadi barang lain
4. Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di luar
instansi (Pemerintah)
7 Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah
berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
11
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan
prosedur lain
4. Melakukan supervisi
a. Gor
b. Lapangan
c. Gedung
2) Ruang tunggu :
2) Ruang pemeriksaan :
b) meja obat
12
Perhatikan :
a) Kenyamanan
b) Keamanan
c) Privacy
d) Kepuasan
1. KIE senam lansia hendaknya disampaikan secara informatif dan tidak berdampak
negative dengan bantuan :
a. Leaflet
b. Brosur
c. Poster
d. Video
2. Sarana medis :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Oksigen
d. Obat obatan
a. Laptop
b. Infocus
c. Daftar hadir
d. CD senam Lansia
e. Terminal
f. Kursi
g. Meja
h. Snack
i. Door prize
13
2.3 Perubahan Perilaku
Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana sumber daya secara efisien, efektif
dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan lulus bidan, mendapat
izin dan terdaftar secara legal untuk melakukan praktik kebidanan. (ICM/WHO).
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian dari integral dari pelayanan kesehatan yang
berfokus pada pelayanan kesehatan perempuan, bayi baru lahir dan balita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
16