Menulis Sinopsis - Jia Effendie
Menulis Sinopsis - Jia Effendie
Menulis Sinopsis
Kemarin, seorang penulis kirim email dan menanyakan ini:
Setelah novelmu selesai, hal lain yang harus kamu lakukan (setelah
mengedit draf pertamamu) adalah menulis sinopsis. Biasanya, salah satu
persyaratan pengiriman naskah dari penerbit adalah harus melampirkan
sinopsis (atau sederhananya, ringkasan cerita).
Jangan tutupi endingnya. Berbeda dengan blurb cover belakang yang haram
banget ngasih tahu ending, sinopsis untuk dikirim ke penerbit, harus ngasih
tahu endingnya. Singkatnya, semua hal penting yang ada dalam cerita, harus
ada dalam sinopsis.
Kalau kira-kira sinopsismu bakalan berhalaman-halaman, hapus subplot-nya
dan prioritaskan menulis plot utamanya saja.
Ini yang akan kamu butuhkan untuk menulis sinopsis satu halaman saja:
3. Kejadian yang memulai aksi (si tokoh utama dipecat, atau putus, atau
pacarnya selingkuh, atau baru masuk kantor baru, atau baru pindah
sekolah, dll). Misalnya: di tempat baru si tokoh utama ketemu sama
cowok ganteng.
share
Related
Published by Jia
what if my whole existence were only a figment of your imagination?
View more posts
sari widiarti
July 1, 2013 at 5:51 pm
*angguk2 kepala*
makasih kak infonya, meskipun belum menelurkan novel
Reply
Diffa Imajid
September 11, 2013 at 1:46 pm
Reblogged this on IMAJID DIFFA and commented:
Wah…
Reply
aalrahman
September 16, 2013 at 9:28 pm
bikin draf itu gimana kak? maaf saya masih kurang ngerti tentang draf hehe
Reply
Jia
September 16, 2013 at 9:33 pm
draf itu ya novelmu. jadi, kalau ceritamu udah selesai, itu namanya draf 1. draf 1
itu harus dibaca lagi dan diedit (perhatikan tata bahasa, kesalahan ketik,
susunan adegan, struktur kalimat, logika cerita maupun berbahasa, dll), baru
setelah kamu yakin cerita kamu oke, kirim ke penerbit. gitu
Reply
Song Euncha
October 24, 2013 at 7:54 am
Reply
Jia
October 24, 2013 at 7:56 am
waahh… semoga berhasil, yaaa
Reply
Song Euncha
October 24, 2013 at 7:58 am
Pratiwi Waisnawa
April 16, 2014 at 10:03 am
Berguna sekali, saya yang kebingungan sekarang sudah mengerti cara menulis
sinopsis.
Terimakasih atas infonya ya, Kak
Reply
Namikaze Aregall
May 29, 2014 at 10:44 am
Reply
uwin narsih
July 3, 2014 at 7:44 am
hallo kak…
wahh saya tidak sengaja jelajah internet ketemu blog ini. blog yg brmanfat bagiku
karena aku suka mnulis tp blm spnuhnya novel karena tidak smpat mengetik
faktor sibuk sekolah.
saya jadi mngerti mngapa novel sering sekali membuat pembaca jenuh karena
faktor pembawaanya yang kurang mngkin sprti kata kk.
seneng deh ktmu ini blog. salam kenal yah kak..
Reply
ninaafriani61
July 31, 2014 at 9:55 am
infonya keren.. udah pernah ngirim novel ke penerbit dalam rangka lomba nulis,
dan setelah baca blog ini baru nyadar kalau novel yg aku kirim ternyata banyak yg
salah huhuhu
Reply
AdhievaM
October 28, 2014 at 8:58 pm
kqak mau nanya nih, kalau misalnya ke penerbit gitu yang enak penerbit apa ya?
makasih
Reply
Iqbal Cahyadi
December 2, 2014 at 8:17 pm
“Bagaimana yah agar dalam menulis sebuah naskah tidak berhenti ditengah
jalan?”
Mohon bantuannya..
Reply
Ana Lydia
April 19, 2015 at 10:59 pm
Mbak, penulisan orang tua kok digabung? Bukankah kata majemuk dipisah
(gabungan kata)? Pasti salah ngetik, ya? Salam kenal, Mbak Jia. Senang bisa
belajar di sini.
Reply
Jia
April 20, 2015 at 7:50 pm
Hai Ana, benar kalau menurut KBBI orang tua itu dipisah. Hanya, di beberapa
penerbit ada yang disebut gaya selingkung. Orangtua (yang artinya parents)
ditulis serangkai untuk membedakan orang tua yang artinya orang yang sudah
tua
Reply
Lucki mu roh
January 8, 2016 at 10:59 am
halo kak… kebetulan aku punya naskah yang akan ku kirimkan ke penerbit. tapi
aku bingung cara pengirimannya yang benar. Di badan email itu langsung
dilampirkan naskah, sinopsis dan biodata dan langsung kirim atau disertai nulis
semacam kpd penerbit xx, bersama ini saya kirim…..
kita perlu nulis kayak gitu nggak sih kak?
Reply
lolitapratiwi52
June 15, 2016 at 8:00 am
Assalamualaikum mbak. Saya mau tanya. Susunan naskah yang di kirim itu
baiknya gimana ya mbak ? Sinopsis atau biodata dulu lalu kemudian naskah cerita
atau sebaliknya ? Terima kasih mbak Jia .
Reply
ala fn
April 17, 2017 at 1:18 pm
Reply
Ghinatera
December 24, 2017 at 1:37 pm
Baru tahu kalau buat sinopsis itu pakai bahasa biasa saja. Terima kasih banyak, ya,
Kak!
Reply
Samuel
September 11, 2018 at 9:47 pm
kak mau tanya, jenis huruf apa yg biasa naskah pakai untuk dikirim ke penerbit?
sama spasi, paragraf dan font size yg diperlukan
Reply
Jia
November 24, 2018 at 8:28 am
standar aja, sih, yang udah default di word. biasanya sih aku pakai times new
roman.
Reply
Jia
March 10, 2019 at 5:13 pm
kalau buatku sih paling aman pakai font default bawaan microsoft word
(calibri). secara pribadi, aku senang menggunakan times new roman kalau
ngerjain naskah. spasi mengikuti permintaan dari penerbit, tapi lazimnya 1,5
atau 2. ukuran fontnya 11 atau 12. standar aja sih.
Reply
Muhijra
December 5, 2018 at 9:42 pm
Reply
Rini
January 16, 2019 at 4:37 am
Reply
Jia
March 10, 2019 at 5:06 pm
pertama-tama, belajar menulis bahasa Indonesia yang benar dulu, ya. Hindari
menggunakan koma sampai banyak-banyak kayak gitu karena itu memengaruhi
keputusan editor menerima naskah.
Reply
hidearimam
November 10, 2021 at 2:24 pm
Keren euy, pas banget lagi butuh tips buat nulis sinopsis. makasih ya kak,
postingannya sangat membantu
Reply
Leave a Reply
Enter your comment here...
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is
processed.