Anda di halaman 1dari 2

Faidah Ratibul Haddad

1. Sebagaimana yang dinuqil dari pada pembuat syarah ratibul haddad bahwa orang yang
membiasakan membaca ratibul haddad maka Allah akan menjaga negerinya dari bala dan
penyakit.
2. Menambah kekayaan, keberkahan dan kebaikan pada daerahnya.
3. Orang yang membiasakan membaca ratibul haddad tidak akan dimudharatkan oleh racun,
hewan buas, hewan merayap dan hewan-hewan lain.
4. Habib Abdullah Al Haddad berkata : Syekh Abdullah bin Muhammad Syarahil Asyram berkata :
telah sampai cerita padaku bahwa ayahanda pengarang ratibul Haddad berkata “siapa yang
membiasakan ratib ini maka akan diberikan husnul khatimah”.
5. Ahmad bin Zain Al Habsy berkata : sebagian orang shaleh berkata bahwa ayahanda pengarang
ratibul haddad berkata “siapa yang membaca ratib ini, terutama Jalalah (salah satu isi zikir di
dalam ratib haddad) dengan adab, tunduk, keyakinan dan niat yang benar. Lalu dia
menyelesaikan jalalah hingga 1000 maka mesti tampak pada dirinya cahaya dan futuh.
6. Sebagaimana cerita yang disampaikan para tukang kayu : ketika kami haji dan kami ziarah ke
makam Nabi SAW, lalu kami pulang, kami mengetahui bahwa para penyamun/pembegal
(qathi’ut thariq) sedang berdiam di suatu gerbang. Ketika sudah dekat kami membaca ratibul
haddad dengan suara lantang dan kami melewati mereka. Jarak kami dengan mereka hanya 17
hasta dan mereka tak dapat berdiri dari tempat duduk mereka. Semoga Allah memberi
kebaikan dari berkah ratib yang mulia ini.
7. Dari Abdullah bin Ayahanda Ahmad bercerita bahwa pernah beliau berlayar dari daerah Syahr
ke daerah Bandar. Seketika angina berhenti berhembus hingga beliau letih. Kemudian beliau
membaca ratibul haddad dan seketika allah mengirim angina segar yang berhembus
melayarkan kapal beliau hingga sampai ke Bandar.
8. Dari Sayyid Iwadh Barakat Syathiri Ba’alawi : ketika beliau berlayar dengan kapal milik beliau
sendiri, sang nahkoda melakukan kesalahan. Mereka tersesat di tengah laut. Kemudian kapal
mereka hamper menabrak karang besar. Saat itu angin tidak ada. Maka beliau dan para
penumpang membaca ratib haddad secara jahar. Seketika Allah mengirim angina dan
mengangkat kapal mereka melewati karang besar sehingga tidak menabraknya.
9. Dari Sayyid Iwadh Barakat : suatu hari beliau lupa membaca ratib haddad. Lalu, beliau tidur saat
berada di atas kapal. Di dalam mimpi beliau dibangunkan oleh Abdullah Alhaddad, pengarang
ratibul haddad. Lalu beliau bangun dan membacanya.
10. Dari Sayyid Iwadh Barakat juga : sebagian sayyid bercerita : suatu ketika salah satu sayyid
sedang berada di perkumpulan. Lalu ada seekor kalajengking yang mendekat ke beliau. Beliau
lalu mencoba keampuhan ratibul haddad. Posisi duduk beliau dengan mengangkat lutut dan
tapak kakak tetap di tanah. Setelah itu, kalajengking tersebut berbalik arah dan tak sanggup
mendekat ke beliau.
11. Dari Syekh Afifuddin, saudara Abdullah bin Maulana, dan syekh Walid Ahmad bin Hasan bin
Quthb, mereka bercerita : salah seorang dari penduduk Bihan bercerita : suatu ketika kami
sedang dalam perjalanan. Dan bersama kami ada seseoran yang rajin membaca ratibul haddad.
Suatu malam, saat dia sedang tertidur, tiba-tiba barang miliknya dicuri. Semua orang meneriaki
dan mengejar maling tersebut namun tidak berhasil mengejarnya. Orang yang barangnya dicuri
tersebut kemudian bangun dan berkata “ aku hanya tahu bahwa barang-barangku dan semua
barang yang dia curia da bersama Abdullah bin Al Haddad (pengarang ratibul haddad) karena
aku membaca ratibul haddad”. Lalu orang-orang heran dengan perkataanya. Mereka pun tidur
kembali. Dan saat terbangun alangkah kagetnya mereka saat melihat barang-barang yang dicuri
kembali lagi kepadanya.
2

12. Dari Muhib Muhammad bin Ibrahim : kebiasaan Habib Zainul Abidin selama aku bersama beliau
dan berkhidmat kepada beliau adalah membaca ratibul haddad. Suatu ketika, Allah membuat
kami semua tertidur pada suatu malam tanpa sempat membaca ratibul haddad, baik kami dan
beliau sama sama lupa. Saat kami terbangun, kami kaget karena melihat rumah yang kami
tempati terbakar. Kami pun tersadar bahwa itu karena kami meninggalkan membaca ratibul
haddad. Sejak saat itu kami tidak pernah meninggalkan ratibul haddad. Saat kami membacanya
maka hati kami pun tenang dari hal apa pun. Jika kami belum membacanya hati kami pun
gelisah.
13. Dari Muhammad Hamid bin Ali Hamid Manfar Ba’alawi : suatu ketika kami berjalan keliling di
pulau jawa. Kemudian kami berlayar di laut. Saat sampai di tengah laut, tiba-tiba angina pun
bertiup kencang, ombak mulai deras dan kami terombang ambing hingga kami terdampar di
sebuah pulau di daerah jawa. Kami tidak mengenal sama sekali tempat ini. Kami sangat takut
karena banyak orang yang terlihat jahat dan perampok di daerah ini. Saat waktu isya masuk dan
kami mendengar azan, kami pun ikut shalat. Setelah shalat isya, orang-orang daerah itu
ternyata membaca ratibul haddad. Kami pun ikut membacanya. Saat mereka mendengar
bacaan kami yang terdengar dengan logat arab mereka pun mengenal kami dan menunjukkan
kami jalan pulang. Ini semua berkat ratibul haddad.
14. Dari Imam Hamid bin Umar bin Hamid Ba’alawi : suatu ketika saat tahun haji, ada seseorang
yang mengingkari kekeramatan ratibul hadddad. Seketika itu juga orang tersebut langsung
ditimpa azab karena ingkarnya.
15. Dari Muhsin bin Abdullah Baaqis : suatu ketika aku sangat mengantuk dan tertidur. Sementara
aku belum membaca ratibul haddad. Lalu, dalam tidurku aku melihat beberapa orang laki-laki
yang sangat besar tubuhnya membangunkanku dengan berkata “bangun! Baca ratibul
haddad!”. Aku pun terbangun dan langsung membacanya.
16. Dari Ali bin Hasan : suatu malam saat aku tertidur dan belum membaca ratibul haddad, aku
melihat seorang malaikat berkata dalam mimpiku “setiap malam kami menjagamu dari ini, dai
ini, dari ini…(dan dia menyebutkan kebaikan-kebaikan yang banyak tentangku)…pada mala mini
kami tidak akan menjagamu karena kamu tidak membaca ratibul haddad”. Lalu aku terbangun
dan membaca ratibul haddad.

Anda mungkin juga menyukai