Anda di halaman 1dari 5

Analisis SWOT kurikulum SMKN 23 Jakarta jurusan OTKP

Kekuatan (S)

1. Kurikulum SMKN 23 Jakarta diterapkan, dimonitor secara terus menerus


oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu.
2. Kurikulum SMKN 23 Jakarta diselenggarakan dengan mengikuti kalender
pendidikan pada setiap tahun ajaran.
3. Kurikulum SMKN 23 Jakarta dipenuhi dengan kalender pendidikan yang
terperinci.
4. Terdapat Model Program literasi kegiatan konkrit pada kurikulum SMKN 23
Jakarta, yang dapat dilaksanakan di sekolah dalam mengembangan Penguatan
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya.
5. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sesuai dengan yang
tercantum pada kurikulum SMKN 23 Jakarta.
6. Terdapat panduan kegiatan ekstrakurikuler yang berlaku dan tercantum pada
kurikulum SMKN 23 Jakarta.
7. Kurikulum SMKN 23 Jakarta berisikan daya dukung pelaksanaan muatan
lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung
keterlaksanaan muatan lokal disatuan pendidikan. Beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan
prasarana, dan manajemen sekolah.
8. Kurikulum SMKN 23 Jakarta berisikan tata cara pelaporan hasil belajar
dengan menggunakan SAS online yang dikelolan oleh diknas pendidikan
DKI Jakarta dan sesuai dengan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang
penilaian.
9. Kurikulum SMKN 23 Jakarta berisi kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
siswa secara spesifik.
10. Kurikulum SMKN 23 Jakarta berisi daftar KKM per-mata pelajaran sebagai
acuan bagi guru dan siswa.
11. Terdapat konsep penilaian hasil belajar yang dideskripsikan secara runtut
12. Pada kurikulum SMKN 23 Jakarta terdapat instrumen penilaian yang
digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau
ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa,
13. Terdapat penjelasan lengkap mengenai prosedur penilaian proses belajar dan
hasil belajar oleh pendidik.
14. Dicantumkan secara lengkap lingkup, tujuan, dan prinsip penilaian yang
diberikan guru kepada siswanya.
15. Terdapat penjelasan mengenai proses pembelajaran dalam bentuk PKL bagi
siswa, yang dibimbing oleh guru SMKN 23 jakarta.
16. Terdapat struktur dan muatan kurikulum berdasarkan SK Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor: 07/D.D5/KK/2018.
17. Dicantumkan rincian unit kompetensi inti per mata pelajaran dalam
kurikulum SMKN 23 Jakarta.
18. Terdapat Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3
(tiga) Tahun.
19. Terdapat profil lulusan SMKN 23 Jakarta serta SKL kompetensi keahlia yang
dapat menjadi panduan bagi guru dan siswa ketika baru memasuki tahun ajar
baru..
20. Visi, Misi, dan tujuan dari SMKN 23 Jakarta dijabarkan secara lengkap dan
terperinci sehingga guru sebagai tenaga ajar dapat senantiasa mewujudkan
visi misi tersebut.
21. Kurikulum SMKN 23 Jakarta disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak
mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah
dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
22. Kurikulum SMKN 23 Jakarta mendorong penguatan materi dilakukan dengan
cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Kelemahan (W)

1. Kurikulum yang disusun terdiri dari cukup banyak halaman yang bisa
menimbulkan kemalasan untuk membacanya secara keseluruhan.

2. Tidak semua guru dapat merealisasikan semua yang ada pada kurikulum
SMKN 23 Jakarta pada kegiatan pembelajaran.

3. Pelaksanaan kurikulum 2013 masih belum maksimal.

4. Belum terdapat pembahasan mengenai evaluasi bagi guru pada kurikulum.

5. Belum terdapat pembahasan mengenai evaluasi pada pengembangan dan


penerapan kurikulum itu sendiri.

6. Kurikulum sebagian besar belum disesuaikan dengan masa Covid-19.

7. Biaya yang diperlukan akan cukup tinggi untuk memenuhi sarana & prasarana
guna menunjang penjalanan kurikulum secara maksimal.

8. Hubungan komunikasi antara siswa dan guru yang sulit terbangun dengan
pembelajaran melalui daring.

Kesempatan (O)

1. Perubahaan keadaan yang tadinya kelas tatap muka menjadi full daring/hybrid.

2. Dukungan pemerintah kepada pihak sekolah untuk menerapkan pembelajaran


secara hybrid.

3. Kesesuaian sarana & prasarana sekolah untuk mendukung terwujudnya


pembelajaran secara daring.
4. Guru sebagai pengembang dan pelaksana kurikulum yang sudah berkompetensi
dibidangnya.

5. Guru sebagai pengembang dan pelaksana kurikulum yang sudah beradaptasi


dengan metode pembelajaran baru.

6. Orang tua yang turut mendukung kegiatan belajar putra-putrinya ketika


melakukan pembelajaran dari rumah.

7. Kemajuan IPTEK yang turut mendukung penerapan kurikulum SMKN 23


Jakarta.

8. Kurikulum yang tadinya menyusun pola pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik.

9. Kurikulum yang tadinya mendorong pola pembelajaran satu arah (interaksi


guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya).

10. Kurikulum SMKN 23 Jakarta mendukung pembelajaran secara jejaring


(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet).

11. Kurikulum SMKN 23 Jakarta mendukung pola pembelajaran pasif menjadi


pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains).

12. Kurikulum SMKN 23 Jakarta mendukung pola pembelajaran alat tunggal


menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.

13. Kurikulum SMKN 23 Jakarta mendukung pola pembelajaran pasif menjadi


pembelajaran kritis.

Ancaman (T)
1. Tantangan eksternal terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan.

2. Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) ditantang turut memberi andil


menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.

3. Perubahan zaman yang cepat menuntut sekolah agar secara rutin


mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum yang ada.

4. Sikap guru yang tidak menyesuaikan model pembelajaran dengan apa yang
tercantum pada kurikulim.

5. Kurangnya komitmen untuk senantiasa mengembangkan dan menerapkan


kurikulumm dalam proses pembelajaran secara maksimal.

6. Lingkungan di sekolah maupun di rumah yang tidak mendukung penerapan


kurikulum dalam pembelajaran secara efektif.

7. Sarana dan prasarana sekolah yang masih kurang mendukung diterapkannya


kurikulum SMKN 23 Jakarta secara optimal.

8. Masih terdapat kegiatan belajar yang berfokus pada guru dan tidak sesuai
dengan apa yang tercantum pada kurikulum.

9. Masih terdapat tenaga pengajar yang tidak sesuai penempatan pada bidangnyas
sehingga penerapan kurikulum belum maksimal.

10. Terdapat buku pelajaran yang belum sepenuhnya sesuai dengan kurikulum
yang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai