Anda di halaman 1dari 26

REAKSI-REAKSI DALAM KIMIA ORGANIK

1. Adisi Hidrogen Halida (Markovnikov)

2. Adisi Hidrogen Bromida dalam kondisi terdapat peroksida (anti-Markovnikov)

3. Adisi Halogen (Br+ atau Cl+ sebagai elektrofil)

4. Adisi air dan alkohol dengan katalis asam

5. Adisi air dan alkohol : oxymerkurasi-reduksi dan alkoksimerkurasi-reduksi (Hg bertindak


sebagai elektrofil dan digantikan oleh H pada tahap kedua dalam reaksi)

6. Hidroborasi-oksidasi (B bertindak sebagai elektrofil dan digantikan oleh OH pada tahap


kedua dalam reaksi)

7. Adisi Hidrogen (H+ bertindak sebagai elektrofil)

8. Adisi Hidrogen Halida pada Alkuna (H+ sebagai elektrofil)


9. Adisi Hidrogen Bromida pada Alkuna dalam kondisi terdapat peroksida (Br. Sebagai
elektrofil)

10. Adisi Halogen pada Alkuna

11. Adisi air/hidroborasi-oksidasi pada Alkuna

12. Adisi Hidrogen pada Alkuna

13. Eliminasi proton yang diikuti dengan alkilasi pada Alkuna

14. Jika terdapat kelebihan pereaksi berupa elektrofil, kedua ikatan rangkap dari suatu diena
terisolasi (isolated diene) akan mengalami adisi elektrofilik
15. Jika hanya terdapat pereaksi berupa elektrofil dalam jumlah yang ekivalen dengan diena,
hanya karbon yang paling reaktif dari diena terisolasi (isolated diene) tersebut yang akan
mengalami adisi elektrofilik

16. Diena terkonjugasi mengalami reaksi adisi 1,2- dan 1,4- dengan pereaksi elektrofil yang
berjumlah ekivalen dengan diena terkonjugasi tersebut

17. Diena terkonjugasi mengalami reaksi sikloadisi 1,4- dengan dienofil (Reaksi Diels-Alder)

18. Alkana mengalami reaksi substitusi radikal dengan Cl2 atau Br2 dalam keadaan terdapat
panas atau cahaya

19. Benzena tersubstitusi alkil mengalami halogenasi secara radikal pada posisi benzilik

20. Alkena mengalami halogenasi secara radikal pada posisi alilik. Pereaksi NBS digunakan
untuk reaksi Brominasi secara radikal pada posisi alilik
21. Konversi suatu Alkohol menjadi Alkil Halida

22. Konversi Alkohol menjadi Ester Sulfonat

23. Konversi Alkil Halida atau Ester Sulfonat menjadi suatu senyawa dengan gugus fungsi yang
berikatan dengan karbon sp3

24. Reaksi dehidrasi Alkohol

25. Pemutusan ikatan pada Eter. Reaksi Eter menjadi Alkohol

26. Reaksi pembukaan cincin pada senyawa epoksida


27. Reaksi Arene Oxide : Reaksi pembukaan cincin dan penataan ulang

28. Reaksi garam tiol, sulfide, dan sulfonium

29. Reaksi dengan Pereaksi Grignard


30. Reaksi Pereaksi Gilman dengan Alkil Halida

31. Reaksi aril, benzil, atau vinil halide atau triflat dengan alkena : Reaksi Heck

32. Reaksi aril, benzil, atau vinil halide atau triflat dengan stannana : Reaksi Stille

33. Reaksi aril, benzil, atau vinil halide dengan organoboran : Reaksi Suzuki
34. Halogenasi pada Benzena

35. Nitrasi, Sulfonasi, Desulfonasi pada Benzena

36. Reaksi Alkilasi dan Asilasi Friedel-Crafts pada Benzena

37. Pembentukan Benzaldehida via Reaksi Gatterman-Koch

38. Alkilasi dengan pereaksi Gilman pada Benzena

39. Alkilasi via Reaksi Stille pada Benzena

40. Alkilasi via Reaksi Suzuki pada Benzena


41. Reduksi Clemmensen dan Reduksi Wolff-Kishner

42. Reaksi Substituen pada cincin Benzena

43. Reaksi Amina dengan Nitrous Acid

44. Penggantian Gugus Fungsi Diazonium


45. Pembentukan Senyawa Azo

46. Reaksi Substitusi Nukleofilik Senyawa Aromatik

47. Substitusi nukleofilik via intermediet benzuna


48. Reaksi substitusi elektrofilik aromatik pada senyawa naftalen

49. Reaksi-reaksi Asil Halida

50. Reaksi-reaksi Anhidrida Asam

51. Reaksi-reaksi Ester


52. Reaksi-reaksi Asam Karboksilat

53. Reaksi-reaksi Amida

54. Sintesis Gabriel pembentukan Amina Primer

55. Hidrolisis Nitril

56. Aktivasi Asam Karboksilat


57. Dehidrasi Asam Karboksilat

58. Reaksi formaldehid dengan pereaksi Grignard membentuk alkohol primer

59. Reaksi suatu aldehid (selain formaldehid) dengan pereaksi Grignard membentuk alkohol
sekunder

60. Reaksi keton dengan pereaksi Grignard membentuk alkohol tersier

61. Reaksi ester dengan pereaksi Grignard membentuk alkohol tersier dengan dua substituent
yang identik
62. Reaksi asil klorida dengan pereaksi Grignard membentuk alkohol tersier dengan dua
substituent yang identik

63. Reaksi CO2 dengan pereaksi Grignard membentuk asam karboksilat

64. Reaksi aldehid dan keton dengan ion asetilida

65. Reaksi aldehid dan keton dengan ion sianida

66. Reaksi aldehid dengan natrium borohidrida membentuk alkohol primer

67. Reaksi keton dengan natrium borohidrida membentuk alkohol sekunder

68. Reaksi ester dengan lithium aluminum hidrida membentuk dua alkohol

69. Reaksi ester dengan diisobutilaluminum hidrida membentuk suatu aldehid


70. Reaksi asam karboksilat dengan lithium aluminum hidrida membentuk alkohol primer

71. Reaksi asil klorida dengan lithium aluminum hidrida membentuk alkohol primer

72. Reaksi amida dengan lithium aluminum hidrida membentuk amina

73. Reaksi aldehid dan keton dengan amina primer membentuk imina

Ketika Z = R, produk nya dinamakan Basa Schiff, Z dapat juga berupa OH, NH2, NHC6H5,
NHC6H3(NO2)2 atau NHCONH2
74. Reaksi aldehid dan keton dengan amina sekunder membentuk enamina

75. Reduksi Wolff-Kishner mengubah gugus fungsi karbonil menjadi gugus fungsi metilen
76. Reaksi aldehid atau keton dengan air membentuk hidrat

77. Reaksi aldehid atau keton dengan alkohol berlebih membentuk suatu asetal atau ketal

78. Aldehid dan keton dapat diproteksi dengan mengubah aldehid dan keton tersebut menjadi
asetal

79. Gugus fungsi OH pada alkohol dapat diproteksi dengan mengkonversi menjadi TMS eter

80. Gugus fungsi OH pada asam karboksilat dapat diproteksi dengan mengkonversi menjadi
ester

81. Gugus fungsi amino dapat diproteksi dengan mengkonversi menjadi amida

82. Reaksi aldehid atau keton dengan tiol membentuk tioasetal atau tioketal

83. Desulfurisasi tioasetal atau tioketal membentuk alkana

84. Reaksi aldehid atau keton dengan phosphonium ylide (Wittig reaction) membentuk alkena
85. Reaksi aldehid dan keton , tak jenuh dengan nukleofil

Nukleofil yang merupakan basa lemah (CN-, RSH, RNH2, Br-) dan R2CuLi membentuk produk
conjugate addition. Nukleofil yang merupakan basa kuat (RLi, RMgBr, dan H-) membentuk
produk direct addition dengan gugus fungsi karbonil yang reaktif dan produk conjugate
addition dengan gugus fungsi karbonil yang kurang reaktif.
86. Reaksi turunan asam karboksilat , tak jenuh dengan nukleofil

87. Halogenasi -karbon pada aldehid dan keton

88. Halogenasi -karbon pada asam karboksilat : Reaksi Hell-Volhard-Zelinski


89. -karbon dapat berfungsi sebagai nukleofil dan bereaksi dengan elektrofil

90. -karbon dapat berfungsi sebagai elektrofil dan bereaksi dengan nukleofil

91. Senyawa dengan -karbon terhalogenasi dapat membentuk senyawa karbonil ,-tak
jenuh

92. Alkilasi -karbon pada senyawa karbonil

93. Alkilasi dan asilasi -karbon pada aldehid dan keton via intermediet enamina
94. Reaksi Michael

95. Adisi aldol dari dua senyawa aldehid, dua senyawa keton atau satu senyawa aldehid dan
satu senyawa keton

96. Kondensasi aldol

97. Kondensasi Claisen dari dua senyawa ester

98. Kondensasi keton dan ester


99. Robinson annulation

100. Dekarboksilasi asam-3-oksokarboksilat

101. Sintesis asam karboksilat dari ester malonat

102. Sintesis metil keton dari ester asetoasetat

103. Hidrogenasi katalitik pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua dan rangkap tiga
104. Reduksi alkuna menjadi alkena

105. Reduksi senyawa karbonil dengan pereaksi yang dapat mendonorkan ion hidrida

106. Oksidasi alkohol

107. Oksidasi aldehid dan keton


108. Oksidasi alkena

109. Oksidasi 1,2-diol

110. Oksidasi alkuna


111. Oksidasi hidroquinon dan reduksi quinon

112. Reaksi amina sebagai nukleofil : reaksi alkilasi

113. Reaksi amina sebagai nukleofil : reaksi asilasi

114. Oksidasi amina

115. Reaksi eliminasi ammonium hidroksida kuartener atau oksida amina tersier

116. Sintesis Amina


Gabriel synthesis untuk mensintesis amina primer
Reduksi alkil azida atau nitril

Reduksi nitroalkana atau nitrobenzene

Aldehid dan keton bereaksi (1) dengan ammonia berlebih dan H2/logam untuk
membentuk amina primer; (2) dengan amina primer diikuti dengan reduksi oleh natrium
triasetooksiborohidrida untuk membentuk amina sekunder; (3) dengan amina sekunder
diikuti reduksi dengan natrium triasetooksiborohidrida untuk membentuk amina tersier.

117. Reaksi-reaksi pirol, furan, dan tiophene


118. Reaksi-reaksi piridin

119. Reaksi reduksi karbohidrat


120. Reaksi oksidasi karbohidrat

121. Reaksi enolisasi karbohidrat

122. Reaksi pembentukan oksazone

123. Sintesis Kiliani-Fischer

124. Degradasi Ruff


125. Reaksi asilasi karbohidrat

126. Reaksi alkilasi karbohidrat

127. Pembentukan asetal (dan ketal) pada karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai