1. Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan dan menempati peringkat 10 teratas penyebab
kematian di dunia. Menurut Global Tuberculosis Report 2021, sekitar 1,3 juta orang tanpa HIV dan
214.000 orang dengan HIV (ODHIV) meninggal karena sakit TBC pada tahun 2020. Pada tahun 2020,
cakupan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) secara global baru mencapai 2,8 juta orang, terdiri dari
2,3 juta ODHIV dan 500.000 kontak serumah.
Studi pemodelan yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa target eliminasi TBC pada tahun 2030
dapat dicapai dengan menggabungkan upaya pengobatan sakit TBC dan pemberian TPT pada populasi
dengan infeksi laten tuberkulosis (ILTB). Pada tahun 2019, di Indonesia diperkirakan sekitar 1,7 juta
kasus ILTB yang berkontak dengan kasus TBC aktif dan populasi berisiko lainnya (Juknis Penanganan
ILTB 2020). Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada populasi dengan ILTB akan mengurangi risiko
terjadinya TBC aktif sehingga turut pula mengurangi insiden TBC.
Menurut laporan SITB per Desember 2021 capaian TPT di Indonesia tahun 2021 masih rendah yaitu
0,9% pada kontak serumah anak < 5 tahun (target 50%), usia 5-14 tahun yaitu 0,2% dari target 15%,
dan usia >15 tahun yaitu 0,1% dari target 10%. Berdasarkan laporan SIHA sampai dengan Desember
2021, capaian pemberian TPT pada ODHIV yaitu 5%. Capaian tersebut masih jauh dari target cakupan
TPT di tahun 2021, yaitu sebesar 40%.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan TPT, Program Tuberkulosis Nasional dan
Program HIV AIDS & PIMS Nasional mulai menggunakan beberapa pilihan paduan TPT lainnya yang
telah direkomendasikan WHO, yaitu paduan jangka pendek 3HP dan 3HR. Selain itu, dilakukan juga
perluasan kelompok sasaran pemberian TPT mencakup semua usia kontak serumah. Paduan 3HP dan
3HR merupakan paduan yang memiliki tingkat toksisitas rendah, efektivitas yang hampir sama, serta
tingkat kepatuhan dan penyelesaian pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan paduan yang
digunakan selama ini. Implementasi TPT 3HP telah dilakukan oleh Kemenkes RI bekerja sama dengan
Yayasan KNCV Indonesia (YKI) sejak Desember 2020.
Peran penting berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan TPT
bagi kontak serumah dan ODHIV. Komunitas pendukung pasien dan kader yang ada dapat berperan
membantu mendampingi pasien untuk meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan TPT. RAN TB-
HIV 2020-2024 secara khusus telah menjadikan peran serta komunitas sebagai salah satu strategi
untuk mendukung Eliminasi TBC 2030. Untuk mendukung pelaksanaan Kolaborasi TBC HIV oleh
komunitas maka Kemenkes RI telah menyusun Modul Lokakarya Kolaborasi TBC HIV bagi Komunitas
tahun 2022 yang telah menambahkan materi tentang peran komunitas dalam pelaksanaan TPT di
Indonesia. Oleh karena itu, untuk mendukung pelaksanaan TPT di Indonesia oleh Komunitas TBC HIV
maka Kemenkes RI dan YKI akan melaksanakan Lokakarya TPT bagi Komunitas TBC dan HIV perwakilan
dari 34 provinsi.
2. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kapasitas komunitas TBC dan HIV dalam melaksanakan kolaborasi TBC HIV dan
Terapi Pencegahan TBC (TPT)
3. Tujuan Khusus Kegiatan
a. Menjelaskan peran komunitas dalam penemuan HIV pada pasien TBC
b. Menjelaskan peran komunitas dalam penemuan TBC pada populasi kunci HIV dan ODHIV
c. Memotivasi dalam pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada ODHIV dan kontak serumah
d. Menjelaskan peran komunitas dalam pendampingan pasien TBC HIV
4. Luaran Kegiatan
a. Peserta mampu menjelaskan informasi terkait TBC dan HIV, menawarkan dan merujuk ke
fasilitas layanan kesehatan untuk pemeriksaan TBC dan HIV
b. Peserta mampu melakukan pendampingan bagi pasien TBC dan HIV untuk memastikan
mendapatkan layanan pengobatan TBC dan HIV
c. Peserta mampu memotivasi pasien dalam pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
d. Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan kolaborasi TBC dan HIV
3 Materi 2: Informasi Dasar TBC, HIV Peserta mampu memahami informasi Batch 1 dan 2: dr. Tiara
AIDS dan Terapi Pencegahan TBC dasar TBC, HIV AIDS, Koinfeksi TBC Nisa (WHO) dan dr.
(TPT) HIV dan TPT Kemmy AP (WHO)
Batch 3: dr. Tiara Nisa
Pokok Bahasan: (WHO)/dr. Kemmy AP
1. Informasi dasar TBC (WHO)
2. Informasi dasar HIV AIDS
3. Informasi dasar Koinfeksi
TBC HIV
4. Informasi dasar TPT
4 Materi 3: Peran Komunitas dalam Peserta mampu dalam penguatan Batch 1: Yakub Gunawan
Program Kolaborasi TBC HIV kolaborasi TBC HIV, penemuan kasus, Batch 2: dr. Betty
pencegahan TBC dan HIV serta Nababan (ZERO TB
memberikan pendampingan bagi Yogyakarta)
pasien TBC, HIV, ODHIV dan populasi Batch 3: Yakub Gunawan
kunci.
Pokok Bahasan:
1. Peran komunitas dalam
penguatan kolaborasi TBC
HIV di wilayah kerja
komunitas
2. Peran komunitas dalam
penemuan HIV pada pasien
TBC dan populasi kunci HIV
3. Peran komunitas dalam
penemuan TBC pada populasi
kunci HIV dan ODHIV dan
pemberian Terapi
Pencegahan TBC (TPT) pada
ODHIV
4. Peran komunitas dalam
pendampingan pasien TBC
HIV
5. Alat dan bahan pendukung
bagi kader TBC dan petugas
komunitas HIV
5 Materi 4: Jejaring dan Rujukan Peserta mampu membangun jejaring Batch 1: PR Komunitas
rujukan pada layanan Kesehatan yang Konsorsium Penabulu-
dibutuhkan pasien TBC HIV STPI
1. Mengidentifikasi layanan Batch 2: PR Komunitas
kesehatan yang tersedia HIV Spiritia
untuk memenuhi kebutuhan Batch 3: PR Komunitas
klien/pasien, khususnya TBC HIV IAC
dan HIV
2. Mengembangkan jejaring
rujukan layanan
3. Rujukan antar komunitas TBC
HIV
4. Pemantauan jejaring rujukan
layanan
5. Sarana dan prasarana
6 Materi 5: Komunikasi Efektif Peserta mampu menyampaikan Batch 1: FP AKMS (Tim
informasi secara efektif terkait TBC Kerja TBC dan ISPA)
HIV Batch 2: Erman Varella
(YKI)
Pokok Bahasan: Batch 3: FP AKMS (Tim
1. Pengantar komunikasi efektif Kerja TBC dan ISPA)
2. Komunikasi efektif dalam
sosialisasi, advokasi, dan
koordinasi dengan
stakeholder baik di layanan
kesehatan maupun di
masyarakat
3. Tahapan dan pesan kunci
dalam komunikasi, informasi
dan dan edukasi pada
kegiatan kolaborasi TBC HIV
dan TPT
7 Materi dan Praktek: Pencatatan dan Peserta mampu melakukan Batch 1, 2 dan 3: FP
Pelaporan pencatatan, pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi
melakukan monitoring dan evaluasi (Tim Kerja TBC dan ISPA)
kegiatan kolaborasi TBC HIV di
komunitas
Pokok Bahasan:
1. Pencatatan
2. Pelaporan
3. Monitoring dan evaluasi
kolaborasi TBC HIV di
komunitas
7. Jadwal kegiatan
a. Batch 1 dan 2
Rabu, 1 Juni 2022
Waktu (WIB) Durasi Agenda PIC/Narasumber
14.00 – 15.30 90 menit Kedatangan peserta, check-in dan registrasi Panitia
15.30 – 16.00 30 menit Coffee break Panitia
MC
16.00 – 17.30 90 menit Membangun Komitmen Belajar Narasumber:
Erman Varella
17.30 – 17.45 15 menit Pre-test MC
17.45 – selesai Ishoma Panitia
b. Batch 3
Hari ke-1: Rabu, 15 Juni 2022
Waktu (WIB) Durasi Agenda PIC/Narasumber
14.00 – 15.30 60 menit Kedatangan peserta, check-in dan registrasi Panitia
15.30 – 16.00 30 menit Coffee break Panitia
MC
16.00 – 17.30 90 menit Membangun Komitmen Belajar Narasumber:
Erman Varella
17.30 – 17.45 15 menit Pre-test MC
17.45 – selesai Ishoma Panitia
8. Peserta Kegiatan
a. Batch 1 dan 2: Peserta dan Narasumber (Kemenkes, WHO, YKI dan Mitra)
No Instansi Peserta Jumlah
1 Plt. Direktur P2PM 1 orang
2 Tim kerja TBC dan ISPA Focal Point TBC Kolaborasi-Laten (1-
narasumber)
Tim TBC Kolaborasi-Laten (3)
Focal Point AKMS (1-narasumber)
TO AKMS (1) 8 orang
Focal Point Monitoring Evaluasi (1-
narasumber)
Staf Monitoring Evaluasi (1)
3 Tim kerja HIV, PIMS, Hepatitis, PISP Focal Point TBC HIV (1-narasumber)
2 orang
Focal Point Komunitas (1)
4 Red Institute Yakub Gunawan (narasumber) 1 orang
5 WHO Indonesia Dr. Tiara Nisa (narasumber)
Dr. Kemmy AP (narasumber) 3 orang
Eva Kartikasari
6 PR Komunitas Konsorsium Penabulu - Narasumber (1)
2 orang
STPI Peserta (1)
7 PR Komunitas HIV Spiritia Narasumber (1)
2 orang
Peserta(1)
8 PR Komunitas HIV IAC Peserta (2) 2 orang
9 EpiC 1 orang
10 Jaringan Indonesia Positif Bagian program dan advokasi 1 orang
11 Zero TB Yogyakarta-dr. Betty Narasumber
1 orang
Nababan
11 Yayasan KNCV Indonesia Yeremia
Meilani
Najibah 5 orang
Erman Varella (narasumber)
Riska
Total 29 orang
Instansi SR/SSR HIV 20. PKBI Kalimantan Peer Leader (1) 1 orang
IAC Selatan
Dinkes Kota 21. Dinkes Kota PP TBC (1) 2 orang
Palangkaraya Palangkaraya PP HIV (1)
Kalimantan Instansi SR/SSR TBC 22. Yayasan Bina Asri – IU Program staff 1 orang
6
Barat Kota Pontianak SSR/IU (1)
Instansi SR/SSR HIV 23. Yayasan Pontianak Koordinator 1 orang
SPIRITIA Plus - Kalbar Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 24. Yayasan Pontianak Peer Leader (1) 1 orang
IAC Plus
Dinkes Kota Pontianak 25. Dinkes Kota Pontianak PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Instansi SR/SSR TBC 26. SR Konsorsium Program staff 1 orang
Kalimantan
7 Penabulu-STPI - IU SSR/IU (1)
Selatan
Kab. Banjar
Instansi SR/SSR HIV 27. Yayasan Pontianak Koordinator 1 orang
SPIRITIA Plus Kalsel Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 28. PKBI Kalimantan Peer Leader (1) 1 orang
IAC Selatan
Instansi SR/SSR TBC 30. SSR PPTI Kota Program staff 1 orang
8 Bali
Denpasar SSR/IU (1)
Instansi SR/SSR HIV 31. Spirit Paramacitta Bali Koordinator 1 orang
SPIRITIA Pendukung Sebaya
(1)
Dinkes Kota Denpasar 33. Dinkes Kota Denpasar PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Nusa Instansi SR/SSR TBC 34. Inspirasi NTB (SSR Kota Program staff 1 orang
9 Tenggara Mataram) SSR/IU (1)
Barat (NTB)
Instansi SR/SSR HIV 35. Yayasan Inset-ODHA - Koordinator 1 orang
SPIRITIA NTB Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 36. Yayasan Inset (Kota Peer Leader (1) 1 orang
IAC Mataram)
Dinkes Kota Mataram 37. Dinkes Kota Mataram PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Nusa Instansi SR/SSR TBC 38. SSR Kota Kupang Program staff 1 orang
10 Tenggara (PERDHAKI Keuskupan SSR/IU (1)
Timur (NTT) Agung Kupang)
Instansi SR/SSR HIV 39. Yayasan Flobamora Koordinator 1 orang
SPIRITIA NTT Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 40. Yayasan Tanpa Batas Peer Leader (1) 1 orang
IAC (Kota Kupang)
Dinkes Kota Kupang 41. Dinkes Kota Kupang PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Total 51 ora
ng
3 Tim kerja HIV, PIMS, Hepatitis, PISP Focal Point TBC HIV (1)
Focal Point Komunitas (1) 2 orang
Instansi SR/SSR HIV 7. PKBI Kalimantan Timur Peer Leader (1) 1 orang
IAC
Instansi SR/SSR HIV 11. PKBI Sulawesi Utara Peer Leader (1) 1 orang
IAC
Dinkes Kota Manado 12. Dinas Kesehatan Kota PP TBC (1) 2 orang
Manado PP HIV (1)
Instansi SR/SSR TBC 13. SINTESA (Yayasan Bina Program staff 1 orang
Sulawesi
4 Potensi Desa) SSR/IU (1)
Tenggara
Instansi SR/SSR HIV 14. YPKDS Sultra Koordinator 1 orang
SPIRITIA Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 21. Yayasan Lembaga Peer Leader (1) 1 orang
IAC Bantuan Hukum
Asosiasi Perempuan
Indonesia untuk
Keadilan Sulawesi
Tengah (YLBH APIK
Sulteng)
Dinkes Provinsi 22. Dinkes Provinsi PP TBC (1) 2 orang
Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah PP HIV (1)
Sulawesi Instansi SR/SSR TBC 23. IU Yamali TB Kota Program staff 1 orang
7
Selatan Makasar SSR/IU (1)
Instansi SR/SSR HIV 24. YPKDS Sulsel Koordinator 1 orang
SPIRITIA Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 25. Yayasan Mitra Husada Peer Leader (1) 1 orang
IAC (YMH)
Dinkes Kota Makasar 26. Dinkes Kota Makasar PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Instansi SR/SSR TBC 27. - - -
8 Maluku
Instansi SR/SSR HIV 28. Yayasan Pelangi Koordinator 1 orang
IAC Maluku (YPM) Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 29. Yayasan INSET-ODHA Peer leader (1) 1 orang
SPIRITIA Maluku
Instansi SR/SSR HIV 33. PKBI Daerah Papua Peer Leader (1) 1 orang
IAC
Dinkes Provinsi Papua 34. Dinkes Provinsi Papua PP TBC (1) 2 orang
PP HIV (1)
Instansi SR/SSR TBC 35. SR Cabang Papua Barat Program staff 1 orang
10 Papua Barat Konsorsium Komunitas SSR/IU (1)
Penabulu-STPI
Instansi SR/SSR HIV 36. Yayasan Sorong Sehati Koordinator 1 orang
SPIRITIA Pendukung Sebaya
(1)
Instansi SR/SSR HIV 37. Yayasan Papua Lestari Peer Leader (1) 1 orang
IAC (Yaperi)
Dinkes Provinsi Papua 38. Dinkes Provinsi Papua PP TBC (1) 2 orang
Barat Barat PP HIV (1)
Total 47 orang
9. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan ini dibiayai oleh Yayasan KNCV Indonesia melalui kegiatan IMPAACT4TB.
10. Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai rencana kegiatan Lokakarya TPT bagi Komunitas TBC
HIV.
Disusun oleh,