Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGETIKAN TEKS ILMIAH PENGETIKAN TEKS LAPORAN PENCETAKAN DOKUMEN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi Komputer
Dosen pengampu: Bunga Sarawijaya,N.M.Sos

Kelas: ES 1A

Kelompok 5

Oleh:

Khodiatul Khofidho . NIM -


Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

Bagi akademisi tidak bisa lepas dari tiga unsur utama pendidikan dan pengajaran, penelitian

atau research education, ketiga pengabdian masyarakat yang harus dilaksanakan dimanapun

ia berada.

Karena keberadaan seorang akademisi ditunggu-tunggu peran serta dalam kehidupan

masyarakat, baik tenaganya, pikirannya, pengetahuannya, ilmunya dan ide, gagasannya serta

kontribusi dan dedikasinya untuk umat manusia pada umumnya.

Tahap /Langkah-Langkah Membuat karya tulis ilmiah

Pada tahap-tahap tertentu penulis dalam karya ilmiah perlu memperhatikan alur proses dalam

memproduksi tulisannya melalui proses yang tidak singkat

. Tahap persiapan atau perencanaan


Perencanaan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan bagi seorang penulis karya tulis

ilmiah, karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan dibahas dan dikaji

dapat ter-sampaikan dengan adanya perencanaan.

Maka dari itu alangkah baik nya sebelum menulis karya ilmiah lebih baik dituliskan rencana

yang mau ditulis itu apa, (pilih topik masalah, rumusan tujuan, telusuri topic, identifikasi

pembaca, dan tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu sendiri).
Tahap pengumpulan informasi
Adapun bahan dari pengumpulan informasi dalam pembuatan karya ilmiah sebagai berikut

ini:

1) Manfaat perpustakaan

2) Memanfaatkan internet

3) Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka

4) Membuat ringkasan dan melakukan paraphrase

5) Membuat kutipan

6) Membuat daftar instrumen wawancara

Tahap Pelaksana Draf


Setelah direncanakan, selanjutnya adalah pelaksanaan yang harus dipersiapkan dengan baik

diantara, menyiapkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan tema yang akan dibahas itu

apa, dan bagaimana pelaksanaan dalam membuat karya tulis ilmiah, seperti buku, jurnal

ilmiah, Prosiding, laporan ilmiah, semua memiliki petunjuk teknis yang berbeda, dan masing-

masing dari kita dalam membuat karya ilmiah ditentukan oleh tujuan

Tahapan menulis draf


1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar

2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative

3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik

Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada penambahan,

pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca

2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan sehingga
memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi

3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman untuk

menemukan apa yang menjadi kekurangan kelebihan

Tahap penyuntingan
1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf

capital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan).

2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang dilakukan

guna meminimalisir kesalahan yang terjadi

Tahap publikasi

1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain

2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Evaluasi

Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis sangat perlu,

karena dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk bisa mengerjakan, maupun

menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan dalam membuat karya ilmiah yang bagus, terutama

bagi pemula atau yang akan memulai membuat karya tulis ilmiah, dengan melakukan

evaluasi maka kita berarti ingin selalu melakukan perbaikan agar apa yang kita kerjakan

menjadi terukur dan maksimal. Adapun evaluasi yang lebih utama ada (fokus, pembangunan,

organisasi, gaya konvensi).


Untuk mengetahui cara a karya tulis ilmiah tersebut, karena dengan mengetahui, maka kita bisa
melakukan klasifikasi apa yang mau kita kerjakan, misalnya kita membuat laporan penelitian lembaga
dll. Untuk kita harus bisa membedakan dengan baik karya ilmiah yang mau kita buat seperti apa,
diantara jenisnya ada jurnal, makalah seminar, skripsi, dll.
Tips Penting Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Membuat Judul Karya Ilmiah
Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul, judul yang diambil harus
konkrit atau meluas serta menggambarkan ide dari hasil karya tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu
kita perlu menentukan tema terdahulu sebelum kita membuat judul karya tulis ilmiah.
Memberikan isi latar belakang yang bagus
Latar belakang masalah sudah menjadi bagian utama penelitian, yang bertujuan supaya yang
membaca memiliki pemahaman awal mengenai ulasan karya ilmiah yang kita buat, dalam isi latar
belakang berkaitan dengan esensi idealist masalah, fakta masalah, data, analisis, solusi serta penelitian
terdahulu yang memperkuat masalah yang perlu dilakukan. Membuat rumusan masalah
Rumusan masalah menjadi bagian terpenting dari penelitian yang melingkupi apa yang mau di teliti
serta dikaji dari karya ilmiah yang kita buat, yang merumuskan masalah ialah dengan menghadapkan
sebuah hal yang ideal terhadap realitas yang terjadi di lapangan, maka yang harus diperhatikan ialah
memperhatikan apa yang mau dibuat serta dilakukan untuk dipecahkan masalahnya. Pada rumusan
masalah kata Tanya yang lain efektif ialah dengan tiga hal yang paling penting untuk merumuskan
masalah tersebut ialah apa, mengapa dan bagaimana.
Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul
Untuk karya ilmiah yang perlu dipersiapkan penulis adalah memberikan analisis bahasan yang
dilakukan untuk memperkuat argumentasi dan diskusi ilmiah yang dilakukan yang kita buat, caranya
dengan menerapkan beberapa hal ideal dengan fakta yang pastinya ada. Membuat kesimpulan

Cara membuat karya tulis ilmiah yang paling akhir dan terpenting adanya kesimpulan yang diberikan

untuk membuat pembaca memahami maksud dari apa yang diteliti maupun dibuat dari tulisan,

sehingga paham akan tujuan

Sistematika penulisan karya ilmiah 


1. Bagian pembuka

Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari: sampul, halaman judul,

dan juga halaman pengesahan, dan juga ada abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, kata bpe ngantar serta

daftar isi

2. Bagian isi

Sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus terdiri dari

pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah dan
pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan

siginifikasinya serta metode yang digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar

belakang masalah, perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah, tujuan

dari penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan,

pembahasan teori, kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, pengajuan

hipotesis).

3. Pembahasan

Pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus mencantumkan kajian

teori atau tinjauan pustaka yang disesuaikan dengan variabel yang dikaji

serta dijelaskan untuk memberikan argumentasi keilmuan dan kerangka

pemikiran serta pengajuan hipotesis masalah yang diteliti. Melihat hal itu

maka dalam pembahasan haruslah dijelaskan secara terperinci dan jelas

serta perlu memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah baku sesuai aturan serta

memenuhi unsure ke-ilmiahan.Metodologi penelitian


Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang bekerja dalam penelitian
yang digunakan untuk melakukan kinerja penelitian yang dilakukan, pada tahapan
metodologi ini kita perlu mencantumkan waktu & tempat objek penelitian, bagaimana
metode dan rancangan penelitian. yang perlu ada pada metodologi penelitiannya:
waktu serta tempat penelitian. metode dan rancangan penelitian, populasi
dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data,
hasil penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil penelitian, pengajuan
hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang
hasil yang didapatnya.
4. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi
penelitian yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah
didapatkan kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah
didapat .
5. Bagian penutup
Pada bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang berisikan
kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.
6. Bagian penunjang
Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti daftar pustaka,
lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar, daftar bagan yang bisa
memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiahJenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Adapun jenis karya tulis ilmiah yang bisa dibuat berdasarkan kebutuhan tugasnya diantara :makalah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, resensi, artikel ilmiah atau jurnal ilmiah, referat, surat
pembaca, monograf, kabilitasi, surat pembaca, laporan khusus, laporan tinjuan, dll. Makalah
Karya tulis ilmiah yang biasa dikerjakan atau dibuat untuk memenuhi tugas mahasiswa pada tingkat
semester 1 dan seterusnya, biasa berbentuk makalah atau paper lain. Kajian nya berkaitan
tentang masalah ilmiah yang ada disekitar lingkungan kita, dan cara menulis ilmiahnya
biasanya menggunakan olah pikir deduktif dan induktif, pada bagian pola berfikir deduktif
menggunakan cara berpikir umum ke khusus, yang ditarik kesimpulannya adalah khusus,
sedangkan indikatif sebaliknya cara kerjanya ialah khusus ke umum. kesimpulannya adalah
cakupan umumnya yang lebih luas. jenis karya tulis ilmiah makalah, umumnya dijadikan
syarat dalam memenuhi tugas, ujian dalam sebuah mata kuliah. mahasiswa juga dituntut
untuk memecahkan masalah terkait masalah tersebut secara kaidah ilmiah dan syarat-
syarat ilmiah, namun bahasanya juga digunakan dalam makalah harus sesuai dengan
aturan baku dan tegas, lugas. Kertas kerja
Jenis karya ilmiah kertas kerja ditulis sesuai dengan data lapangan yang sifatnya empiris-
objektif, hal ini berlaku pada kajian ilmiah bidang manajemen akuntansi atau teori akuntansi,
karya ilmiah ini berupa kertas kerja yang merupakan sebuah alat bantu dalam memudahkan
susunan laporan keuangan.Kertas kerja dijadikan penutupan buku besar sebuah
perusahaan, sehingga kertas merupakan media penyusunan laporan penelitian secara
kompleks. Analisis yang digunakan membuat kertas kerja lebih mendalam dari pada
membuat makalah, dan kertas kerja disajikan saat kegiatan seminar dan lokakarya
. Skripsi
Jenis karya ilmiah skripsi yang ditulis mahasiswa tingkat strata 1 merupakan tugas

wajib manakala mau lulus dan selesai kuliah, karena menjadi prasyarat

ketentuannya yang wajib dipenuhi untuk institusi tempat kuliah, penelitian skripsi

merupakan penelitian dalam skala kecil yang dilakukan akan tetapi tetap lebih

mendalam dan disusun dalam bentuk llapoan.

Tesis
Syarat utama mahasiswa magister S2 untuk mendapatkan gelarnya ialah harus
membuat karya tulis ilmiah berupa tesis. Penelitian dilakukan dalam rangka
penelitian untuk kelulusan magister yang lebih mendalam dari pada skripsi, karena
tesis diharapkan mampu memunculkan hasil yang didapat dari apa yang diteliti.guna
untuk mendapatkan sebuah jawaban masalah yang dikaji. Karya ilmiah tesis
berisi masalah pengetahuan baru bersifat empiric dan teoritik dari hasil
penelitian sebelumnya. Yang dimaksud bersifat empiric ialah berasal dari
pengalaman langsung ketika melakukan penelitian, sedangkan kalau
teoritik ialah lebih ke pengujian yang dilakukan terhadap teori yang ada
sebelumnya. Disertasi

Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk program doctor pada tingkat tertinggidi

perguruan tinggi, dan isi didalam disertasi mengemukakan suatu dalil yang

dibuktikan oleh penulis berdasarkan data, fakta yang valid dengan melakukan

analisis terperinci, dengan bahasa lain bahwa karya tulis ilmiah disertasi merupakan

karya yang memuat teori baru dengan menguji hipotesis berdasarkan teori yang

sudah ada. sebelumnya yang dipaparkan, diskusikan didalamnya yang

memuat argumentasi serta sanggahan dari guru besar atau promoter

penguji suatu lembaga pendidikan tinggi.Karya disertasi memiliki

karakteristik tersendiri agar dapat kita membedakan dengan tesis maupun

karya ilmiah lain, disertasi memiliki fokus pada kajian mengenai satu

disiplin ilmu pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari. Kajian

disertasi juga berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji
secara mendalam dan terstruktur, dan juga karya ilmiah yang

menggunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data

skunder apabila diperlukan dan diharapkan, karya disertasi ditulis dalam

bahasa Indonesia, bahasa inggris maupun yang lain dengan baik dan

benar.

Tips Penting Dalam Penulisan Karya Ilmiah

- Membuat Judul Karya Ilmiah. ...

- isi latar belakang yang bagus. ...

- Membuat rumusan masalah. ...

- Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul. ...

- kesimpulan.

Bagaimana cara mengetik dokumen yang rapi di Microsoft Word? Untuk

menghasilkan hasil ketikan yang rapi menggunakan aplikasi perkantoran Micrsoft

Word, anda harus memiliki jam terbang yang cukup. Artinya, anda harus sesering

mungkin mengetik berbagai bentuk format dokumen menggunakan aplikasi

Microsoft Word. Semakin sering anda mengetik, maka semakin sering anda

menemukan permasalahan yang sering anda temukan pada saat mengetik dan
mempengaruhi hasil akhir, dan tentunya anda akan bisa mengatasinya, itulah yang

disebut jam terbang atau pengalaman.

Seting Page Layout

Jangan ketik dahulu baru edit kemudian tanpa menyiapkan hal-hal standar terlebih

dahulu, kebanyakan kita berpikir seperti itu. Ketik aja dulu, urusan edit belakangan.

Ini akan memperlambat pekerjaan, sebab beberapa perubahan pada saat

pengeditan yang dilakukan belakangan akan memakan waktu juga. Lebih baik,

persiapkan beberapa hal standar sebelum memulai pengetikan agar pekerjaan

mengedit nanti.

Salah satu hal standar yang mestinya dilakukan, adalah seting Page Layout.

Pada aplikasi Microsoft Word terdapat menu Page Layout, menu ini berfungsi untuk

melakukan perubahan teknis sebelum melakukan pengetikan dokumen. Perubahan

teknis tersebut

). Paper Size/Ukuran Kertas

Menyiapkan ukuran kertas lebih dahulu sebelum pengetikan dokumen dimulai itu

jauh lebih penting daripada melakukan pengaturan setelah dokumen diketik banyak.
Merubah ukuran kertas setelah mengetik dokumen sangat banyak, akan merubah

komposisi teks dan konten dokumen.

Pengaturan ukuran kertas pada aplikasi Microsoft Word bisa dilakukan pada menu

Page Layout. Ukuran standar kertas yang sering digunakan dalam pengetikan

dokumen di Indonesia, yaitu; Letters, A4, dan F4.

Khusus untuk ukuran F4, umumnya kita harus mensetting terlebih dahulu karena di

komputer tidak tersedia ukuran F4, yang tersedia adalah ukuran Legal (21,59 cm x

35,56cm). Maka kita harus merubahnya ke ukuran F4 (21,59cm x 33,02cm). Jika

tidak dilakukan perubahan maka berpengaruh terhadap hasil cetak (print) ada

bagian yang terpotong atau hasil tidak presisi.

2). Margin / Batas Tepi Kertas

Margin atau batas tepi kertas menjadi bagian penting yang harus diperhatikan pada

pekerjaan mengetik dokumen. Setelah memilih ukuran kertas, maka aturlah ukuran

margin yang akan digunakan. Perhatikan kebutuhan misalnya setelah dicetak

dokumen akan dijilid, maka kita akan mengatur lebar tepi kiri (left margin) ukurannya

lebih banyak dibanding ukuran batas tepi kertas lainnya.


Atau perhatikan panduan penulisan dokumen jika yang dikerjakan adalah dokumen

yang ilmiah yang memiliki aturan sistematika tertentu, misalnya pengetikan dokumen

skripsi, tesis, jurnal, dan karya tulis ilmiah lainnya.

Ukuran margin normal 2,54 cm (left, right, top dan bottom), ukuran narrow 1,27 cm

(left, right, top dan bottom) selain itu ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

penulisan dokumen (custom).

3). Orientation/Posisi Kertas

Pengaturan kertas lainnya yang penting diperhatikan adalah, mengatur posisi kertas,

apakah posisinya vertikal atau horisontal. Untuk pengetikan teks dengan sedikit

penambahan tabel yang tidak terlalu besar maka posisi kertas yang dominan dipilih

adalah vertikal. Tapi untuk pengetikan dokumen yang berisi data tabulasi / tabel

yang memiliki banyak kolom maka pilihan terbaik adalah posisi horisontal.

Posisi kertas dalam aplikasi Microsoft Word untuk menentukan apakah posisinya

vertikal atau horisontal, pilihannya ada dua yaitu Potrait (posisi vertikal) dan

Landscape (posisi menyamping/horisontal).

Anda mungkin juga menyukai