Bandung
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan salam
senantiasa tercurah untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat,
sahabat serta kita sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Dinas Perdagangan dan
2017.
Dinas dan dibuat untuk mengetahui keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017, dalam upaya pencapaian kinerja tersebut
Sangatlah disadari bahwa penyajian laporan ini masih belum sempurna, serta masih
banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang ada pada kami. Namun demikian,
diharapkan bahwa laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipergunakan
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
GAMBARAN UMUM 1
MAKSUD DAN TUJUAN 17
B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN 17
BAB II PROGRAM KERJA 18
A. VISI DAN MISI 18
B. TUJUAN DAN SASARAN 22
C. PROGRAM DAN KEGIATAN 23
BAB III REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA 27
A. PENDAPATAN 27
B. BELANJA 28
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA 30
A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG 30
1. URUSAN SKPD 30
2. URUSAN WAJIB 38
3. URUSAN PILIHAN 44
B. SUMBER DANA DILUAR APBD KABUPATEN BANDUNG 64
KEBERHASILAN LAINNYA 68
BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 71
A. PERMASALAHAN 71
B. UPAYA PEMECAHAN MASALAH 72
BAB VI PENUTUP 74
A. KESIMPULAN 74
B. SARAN 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
GAMBARAN UMUM
1. Kedudukan
Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
terjadi perubahan tentang pembagian urusan Pemerintahan. Salah satu perubahan
krusial dari Undang-Undang tersebut adalah tentang pembagian urusan Pemerintahan
antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Perubahan pembagian urusan Pemerintahan sebagaimana yang
telah dijelaskan diatas berdampak pada perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja
(SOTK) yang harus mengikuti pembagian urusan Pemerintahan pusat dan daerah
sebagaimana yang tercantum pada lampiran Undang-undang 23 Tahun 2014 tersebut.
Dampak dari hal tersebut salah satunya ialah terjadi perubahan Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK) pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung (Diskoperindag) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah dibagi menjadi 2 (dua) Dinas yaitu Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, sehingga mulai Tahun 2017 Dinas Perdagangan dan
Perindustrian berdiri sendiri sesuai dengan pembagian kewenangan antara urusan
Perdagangan dan Perindustrian dengan urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
2) Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang
meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan
kepegawaian serta pengelolaan keuangan;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. Pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Dinas;
c. Penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. Penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Sekretariat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Sekretaris mempunyai sub tugas
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan sebagai
pedoman kerja;
b. Menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan strategi;
c. Menyelenggarakan penyusunan Rencana Kinerja dan Anggaran (RKA);
d. Menyelenggarakan penatausahaan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
e. Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian lingkup Dinas;
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pegawai dalam jabatan
struktural di bawahnya serta dalam jabatan fungsional tertentu dan jabatan
fungsional umum;
h. Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP);
i. Menyelenggarakan pelayanan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan
surat-menyurat, barang milik daerah/aset dan rumah tangga, pengorganisasian
dan ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
o. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
q. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang kemetrologian, energi dan
sumber daya mineral secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan
kebutuhan kepada pimpinan;
r. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Industri Agro dan
Kemasan mempunyai sub tugas sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas bidang Industri Agro dan
Kemasan;
b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Industri Agro dan
Kemasan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja
Dinas serta kondisi dinamis masyarakat;
c. Menyelenggarakan, merumuskan konsep sasaran kegiatan bidang Industri Agro
dan Kemasan;
d. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Industri Agro dan
Kemasan;
e. Menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri,
perlindungan usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi,
standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana
dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada jenis Industri Agro;
f. Menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi,
pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan,
sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring,
evaluasi dan pelaporan;
g. Menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Agro;
h. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum
serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
j. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
k. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan tugas;
l. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
m. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup bidang industri agro dan kemasan untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;
n. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
o. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
q. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang Industri Agro dan
Kemasan secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai dengan kebutuhan kepada
pimpinan;
r. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Kepala Bidang Industri Agro dan Kemasan, membawahkan :
a. Seksi Makanan dan Minuman;
b. Seksi Kimia, farmasi dan Obat Tradisional;
c. Seksi Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan.
3. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung mempunyai struktur organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung yaitu sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
c. Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
d. Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri
e. Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral
f. Bidang Industri Agro
g. Bidang Industri Non Agro
h. UPTD Pasar dan Kemetrologian
B. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika penyusunan Laporan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Gambaran Umum
b. Maksud dan Tujuan
B. Sistematika Penyusunan
BAB II PROGRAM KERJA
A. Visi dan Misi
B. Tujuan dan Sasaran
C. Program dan Kegiatan
BAB III ANGGARAN, REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA
A. Pendapatan
B. Belanja
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA
A. Sumber Dana APBD Kabupaten Bandung
a. Urusan Wajib
b. Urusan Pilihan
B. Sumber Dana Diluar APBD Kabupaten Bandung
BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
A. Permasalahan
B. Upaya Pemecahan Masalah
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
PROGRAM KERJA
Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif bagi peningkatan daya
saing pelaku industri kecil. Seiring dengan itu, perlu juga dilakukan peningkatan akses bagi
pelaku usaha industri kecil kepada sumber daya produktif, serta ditingkatkan juga kapasitas,
kompetensi, dan produktivitas usaha.
Penjabaran atas RPJMD tersebut termuat pada Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Perdagangan dan Perindustrian 2017-2021. Dalam perjalanannya, Rencana Strategis tersebut
dirasakan perlu untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada kegiatan strategis.
Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung sebagai upaya
mewujudkan misi ke lima Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu “Menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan
ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan
“Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan
dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2017-2021 terkait Perindustrian dan Perdagangan
1. Pengembangan sentra
perdagangan dan pergudangan
1. Mengembangkan 2. Pengembangan pemberdayaan
aglomerasi dan peningkatan kualitas
perdagangan pengelolaan pasar rakyat
3. Penataan dan pemberdayaan
PKL
1. Meningkatkan pengawasan
Barang dan/atau Jasa yang
diperdagangkan
2. Pengendalian ketersediaan
barang kebutuhan pokok dan
atau barang penting
2. Meningkatkan
Efisiensi Distribusi 3. Memperpendek jalur / rantai
Dan Perdagangan distribusi , khususnya produk-
Dalam Negeri Dan produk pertanian dengan
1. Meningkatnya Luar Negeri Meningkatkan kerjasama dan
transaksi pada kemitraan produsen dengan
sektor pedagang pasar
perdagangan 4. Peningkatan Penggunaan Produk
dan jasa di Dalam Negeri / P3DN
Kabupaten 5. Peningkatan Perlindungan
Bandung konsumen
1. Peningkatan branding, promosi
dan pemasaran produk
2. Pengembangan ukm ikm di
wilayah pariwisata
3. Pengembangan E-Commerce
3. Meningkatkan Pangsa
Pasar dan 4. Peningkatan ekspor produk
Memperluas barang dan jasa
Pemasaran Barang
5. Pengurangan Impor dengan
dan Jasa
Upaya Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri
6. Pembentukan dan
Pengembangan Komite Promosi
dan Pemasaran dalam wadah
Bussiness Development Center
5.1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
BAB III
REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA
A. PENDAPATAN
Target Pendapatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk Tahun 2017
sebesar Rp. 4.440.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 3.517.584.500,00 atau
79,22% yang berasal dari retribusi pelayanan pasar.
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan menurut jenisnya
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Sulitnya penerapan tarif yang bervariasi tersebut, dikarenakan kios dan lapak yang ada
dipasar belum ditata dan dikelompokan sesuai dengan jenis dagangan sebagaimana isi
Perda dimaksud.
2. Jumlah kios yang buka, buka tutup dan tutup terutama dihari besar nasional dan hari raya
3. Banyak bermunculan pasar kaget / pasar dadakan dihari libur, seperti tugu Baleendah,
kolam GPI, pasar minggu Parken dan Pasar Minggu Soreang, sehingga banyak pedagang
yang memilih berjualan ditempat tersebut
4. Terjadinya musibah banjir yang menyebabkan akses jalan menuju pasar terhambat.
5. Penumpukan sampah di TPSS, sehingga mengganggu aktivitas penjual maupun pembeli
di pasar.
6. Kurang berfungsinya terminal sebagai titik sentral untuk menunjang konsumen datang ke
pasar khususnya pasar Baleendah.
7. Adanya penyerahan pengelola pasar sehat Sabilulungan Cicalengka kepada PT.
Bangunbina Persada untuk jangka waktu selama 10 (sepuluh) tahun terhitung mulai
tanggal 24 September 2017.
B. BELANJA
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan dan
Perindustrian, anggaran yang tersedia untuk Tahun 2017 adalah Rp. 59.423.857.207,50
terdiri dari Belanja Operasional dan Belanja Modal, terealisasi sebesar
Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%.
Untuk Belanja Operasional dari anggaran sebesar Rp. 40.142.714.456,50, terealisasi
sebesar Rp. 30.484.377.343,00, atau 75,94%, diantaranya untuk :
- Belanja Pegawai-LRA : Rp. 28.057.464.762,50
- Realisasi : Rp. 19.770.467.224,00
- Belanja Barang dan Jasa - LRA : Rp. 12.085.249.694,00
- Realisasi : Rp. 10.713.910.119,00
Untuk Belanja Modal dari anggaran sebesar Rp. 23.721.142.751,00, terealisasi
sebesar Rp. 16.947.885.125,00, atau 71,45%, diantaranya untuk :
- Belanja Modal Tanah : Rp. 19.053.104.400,00
- Realisasi : Rp. 14.759.200.000,00
- Belanja Modal Peralatan dan Mesin : Rp. 795.275.500,00
- Realisasi : Rp. 748.868.375,00
- Belanja Modal Gedung dan Bangunan : Rp. 3.872.762.851,00
- Realisasi : Rp. 1.439.816.750,00
Jadi untuk Anggaran Belanja dari anggaran sebesar Rp. 59.423.857.207,50,
terealsasi sebesar Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%., sehingga ada sisa anggaran
sebesar Rp. 15.509.179.239,50, atau 26,10%.
Laporan Tahunan DISPERIN
31
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bandung
Tabel 3.2
Rencana dan Realisasi Belanja Operasi dan Belanja Modal
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Bersumber di luar APBD Kabupaten Bandung
(DAK dan Tugas Pembantuan ) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2017
Jumlah
- - - 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA
1. URUSAN SKPD
[Program dan Kegiatan pada Belanja Rutin]
TABEL 4.1
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI, SUMBER DAYA AIR DAN LISTRIK
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 75.000.000,00 21.712.364,00
2. Keluaran Jumlah bulan pembayaran
rekening telepon,internet dan 12 Bulan 12 Bulan
listrik
3. Hasil Terlaksananya komunikasi
dengan instansi / badan / 100% 100%
lembaga lain di lingkungan dinas.
TABEL 4.2
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Dana Dana 120.000.000,00 110.071.000,00
2. Keluaran Jumlah Jenis peralatan
33 jenis selama 33 jenis selama
kebersihan kantor Dinas dan
12 bulan 12 bulan
jumlah petugas kebersihan
3. Hasil Meningkatnya kebersihan di
lingkungan kantor 100 % 100%
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 25.000.000 20.387.600
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan jasa
12 bulan 12 bulan
Perbaikan Peralatan kantor
3. Hasil Kegiatan kantor berjalan dengan
100 % 100%
lancar
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 90.000.000 89.874.600
Jumlah jenis peralatan alat tulis
2. Keluaran 63 Jenis ATK 63 Jenis ATK
kantor.
Kegiatan kantor berjalan dengan
3. Hasil 100 % 100%
lancar
Kinerja
No Narasi Tolak ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 157.198.469 154.679.000
2. Keluaran Jumlah Cetakan Kuasi dan Non 35 Jenis 35 Jenis
Kuasi cetakan cetakan
3. Hasil Terpenuhinya kebutuhan barang
cetakan, karcis dan penggandaan. 100 % 100%
Kinerja
No Narasi Tolak ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 450.000.000 434.165.760
2. Keluaran Jumlah Peralatan dan
Perlengkapan Kantor 6 Jenis 6 Jenis
Kinerja
No Narasi Tolak ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 17.875.000 17.875.000
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan Bahan 12 bulan 12 bulan
Bacaan
3. Hasil Meningkatnya wawasan dan
pengetahuan pegawai di lingkungan 100 % 100%
dinas / kantor.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 419.640.000 341.978.800
2. Keluaran Jumlah Bulan Penyediaan makanan
11 bulan 11 bulan
dan minuman
3. Hasil Terpenuhinya kebutuhan makanan
dan minuman pegawai dan makan 100 % 100 %
minum dalam kegiatan rapat-rapat
TABEL 4.10
KEGIATAN RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI KE LUAR
DAERAH TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 100.000.000 99.885.661
2. Keluaran Jumlah Pegawai yang melakukan
64 kali 64 kali
Rapat-rapat kordinasi dan
perjalanan dinas perjalanan dinas
konsultasi ke luar daerah
3. Hasil Tercapainya konsultasi dan
koordinasi dengan Dinas / Intansi / 100 % 100%
Lembaga terkait.
TABEL 4.11
KEGIATAN PENYEDIAAN TENAGA PENDUKUNG
ADMINISTRASI TEKNIS DAN PERKANTORAN TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 765.700.000 674.340.000
2. Keluaran Jumlah Hari Penyediaan Tenaga
Pendukung teknis dan 10.080 hari 10.080 hari
Administrasi Perkantoran
3. Hasil Meningkatnya kegiatan
administrasi dan tatalaksana 100 % 100 %
kedinasan
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000, 43.145.000
2. Keluaran Jumlah Pegawai yang melakukan
286 kali 259 kali
Rapat-rapat kordinasi dan
perjalanan dinas perjalanan dinas
konsultasi ke Dalam Daerah
3. Hasil Tercapainya konsultasi dan
koordinasi dengan Dinas / Intansi / 100 % 100 %
Lembaga terkait.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 220.000.000 192.770.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan Unit
1 unit 1 unit
Kendaraan Dinas/Operasional
3. Hasil Meningkatnya daya guna
100 % 100 %
kendaraan dinas / operasonal.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 350.000.000 119.531.500
2. Keluaran Jumlah Paket
Pemeliharaan
1 paket 1 paket
rutin/berkala gedung
kantor
3. Hasil Terpeliharanya kondisi
100 % 100 %
dan fungsi gedung kantor
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 250.000.000 193.523.127
2. Keluaran Jumlah Kendaraan Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan 30 unit 25 unit
dinas/operasional
3. Hasil Meningkatnya daya guna kendaraan
dinas / operasonal. 100 % 100 %
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 120.850.000 106.249.000
2. Keluaran Jumlah Paket Rehabilitasi
sedang/berat rumah gedung 1 paket 1 paket
kantor
3. Hasil Terciptanya kelancaran,
kenyamanan, keamanan bagi
pedagang, pembeli dan petugas 100% 100 %
pengelola pasar
TABEL 4.17
KEGIATAN PENGADAAN PAKAIAN DINAS BESERTA PERLENGKAPANNYA
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 110.408.500 110.078.600
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian 314 stel PDH 314 stel PDH
dinas beserta perlengkapannya
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 102.540.000 102.221.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian
kerja lapangan
85 stel 85 stel
TABEL 4.19
KEGIATAN PENGADAAN PAKAIAN KHUSUS HARI-HARI TERTENTU
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 109.828.250 109.646.000
2. Keluaran Jumlah Pengadaan pakaian
khusus hari-hari tertentu
314 stel 314 stel
TABEL 4.20
KEGIATAN SOSIALISASI PERTURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 15.000.000 6.045.000
2. Keluaran Jumlah Sosialiasi Peraturan
perundang-undangan
2 Kegiatan 1 Kegiatan
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000 43.100.000
2. Keluaran Jumlah Jenis Dokumen Laporan
6 Jenis 6 Jenis
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 6.500.000 6.249.000
2. Keluaran Jumlah Dokumen laporan
keuangan semesteran dinas 2 jenis 2 jenis
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 5.800.000 3.624.000
2. Keluaran Jumlah Dokumen laporan
pelaporan prognosis realisasi 5 dokumen 4 dokumen
anggaran
3. Hasil Tersusunnya laporan
100 % 100%
keuangan akhir tahun.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 6.500.000 6.500.000
2. Keluaran Jumlah jenis dokumen
laporan keuangan dinas 1 dokumen 1 dokumen
TABEL 4.25
KEGIATAN PENYUSUNAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DAN INVENTARISASI ASET
BARANG TAHUNAN TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 9.750.000 9.350.000
2. Keluaran Jumlah jenis dokumen
administrasi kepegawaian
dan Inventarisasi aset 2 jenis 2 jenis
barang
3. Hasil Tersusunnya administrasi
kepegawaian dan 100 % 100%
inventarisasi aseet barang.
2. URUSAN PILIHAN
(1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1) Kegiatan Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 704.218.000,00, terealisasi Rp.
657.155.625,00 atau 93,32%, digunakan untuk kegiatan Operasionalisasi dan
pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya kelancaran
pelayanan dan pengawasan tera, tera ulang alat UTTP untuk kegiatan
Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.26 di bawah ini :
TABEL 4.26
KEGIATAN OPERASIONALISASI DAN PENGEMBANGAN UPT KEMETROLOGIAN DAERAH
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 704.218.000,00 657.155.625,00
Jumlah Operasionalisasi dan
2. Keluaran pengembangan UPT kemetrologian 800 Alat UTTP 800 Alat UTTP
daerah
meningkatnya kelancaran
pelayanan dan pengawasan tera,
tera ulang alat UTTP untuk kegiatan
3. Hasil 100% 100%
Operasionalisasi dan
pengembangan UPT kemetrologian
daerah.
TABEL 4.27
KEGIATAN PENGUMPULAN INFORMASI HASIL TEMBAKAU YANG DILEKATI
PITA CUKAI DI PEREDARAN ATAU TEMPAT PENJUALAN ECERAN (DBHCHT)
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana
146.712.000,00
150.000.000,00
2. Keluaran Jumlah Pengumpulan Informasi
Hasil Tembakau yang Dilekati Pita
180 orang 180 orang
cukai di Peredaran atau Tempat
Penjualan Eceran
3. Hasil meningkatnya informasi hasil
tembakau yang dilekati pita cukai di 100% 100%
peredaran atau tempat penjualan
eceran
TABEL 4.28
KEGIATAN SOSIALISASI KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN PROSEDUR DOKUMEN
EKSPOR IMPOR TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 30.000.000 30.000.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Kegiatan Sosialisasi 20 orang 20 orang
kebijakan penyederhanaan prosedur
dan dokumen ekspor dan impor
840.000.000,00 833.686.178,32
828.184.211
830.000.000,00 820.972.744,55
820.000.000,00
810.000.000,00 803.764.845,53
800.000.000,00
790.000.000,00
777.105.780,12
780.000.000,00
770.000.000,00
760.000.000,00
750.000.000,00
740.000.000,00
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 Masukan Dana 60.000.000,00 59.940.000,00
Keluaran Jumlah Pendataan 45 kali 45 kali
2. peruhsaan yang meiliki
potensi Eksport
Hasil Meningkatnya peluang
3. pangsa pasar ekspor di 100% 100%
Kabupaten Bandung.
TABEL 4.30
KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN EKSPOR DENGAN INSTANSI
TERKAIT/ASOSIASI/PENGUSAHA NEGERI TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 Masukan Dana 55.000.000,00 55.000.000,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Kegiatan FGD 30 orang 30 orang
Penanganan Habatan Eksposes
Daerah
3. Hasil Meningkatnya peluang pangsa
pasar ekspor di Kabupaten 100% 100%
Bandung.
TABEL 4.31
KEGIATAN PELATIHAN EKSPOR BAGI IKM, UMKM DAN KOPERASI
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 60.000.000, 59.730.000
2. Keluaran Jumlah pelatihan ekspor bagi calon
dan pelaku ekspor/impor, IKM,
IMKM, an Koperasi di Wilayah 30 orang 30 orang
Kabupaten Bandung
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000 79.203.637
2. Keluaran Jumlah Rancangan Peraturan 160 orang 160 orang
Daerah tentang Perusahaan
Daerah/PD Pasar di Kabupaten
Bandung
3. Hasil Tersedianya dokumen rancangan
100% 100%
Perda tentang PD Pasar .
TABEL 4.33
KEGIATAN KEMUDAHAN PERIJINAN PENGEMBANGAN USAHA
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000 56.860.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Temu Konsultasi
UKM, dan Pelaku Usaha
60 orang 60 orang
TABEL 4.34
KEGIATAN PENGEMBANGAN PASAR DAN DISTRIBUSI BARANG / PRODUK TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 24.439.709.226 17.364.453.850
Jumlah Pasar Rakyat yang 4 pasar 4 pasar
2. Keluaran telah dilakukan
direvitaslisasi
tersedianya dokumen
perencanaan dan
pengawasan (DAK dan
Bangub), Tersedianya
dokumen AMDAL yang
merupakan pendukung
3. Hasil 100% 100%
pelaksanaan rehabilitasi
pasar. Serta tersedianya
lahan pasar beserta
rehabilitasi
pemeliharaannya di 5
pasar.
4) Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 200.000.000 terealisasi Rp. 198.938.000
atau 99.47%, digunakan untuk Pengembangan Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab. Bandung melalui: Bintek, fasilitasi pemasaran
produk UMKM Kab. Bandung, serta Kontak Dagang.
Hasil yang dicapai / outcome kegiatan ini adalah Terwujudnya Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama kemitraan dgn Dekranasda Kab. Bandung melalui :
Bintek, fasilitasi pemasaran produk UMKM Kab. Bandung, serta Kontak Dagang
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel 4.35 berikut :
TABEL 4.35
KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KERJASAMA KEMITRAAN TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 200.000.000 198.938.000
2. Keluaran Jumlah Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab.
2 kali 2 kali
Bandung melalui: Bintek, fasilitasi
pemasaran produk UMKM Kab.
Bandung, serta Kontak Dagang
3. Hasil Terwujudnya Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama
kemitraan dgn Dekranasda Kab.
100% 100%
Bdg melalui: Bintek, fasilitasi
pemasaran produk UMKM Kab.
Bandung, serta Kontak Dagang
TABEL 4.36
KEGIATAN PENINGKATAN SISTEM JARINGAN INFORMASI PERDAGANGAN
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 350.000.000 . 348.599.500
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Monitoring bahan 224 kali 224 kali
pokok dan barang strategis lainnya pengawasan pengawasan
terhadap pedagang eceran di 10 Pasar
dari aspek harga maupun ketersediaan,
pengadaan dan penyaluran pupuk
Bersubsidi dan Non Subsidi.
3. Hasil tersedianya data perkembangan harga
barang pokok dan barang strategis
lainnya terhadap pedagang eceran dan
ketersediaan di 10 pasar dari aspek 100% 100%
harga maupun ketersediaan,
pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi dan non subsidi.
TABEL 4.37
KEGIATAN SOSIALISASI PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana . 60.000.000 60.000.000
2. Keluaran Jumlah peserta Sosialisasi
peningkatan penggunaan produk
120 orang 120 orang
dalam negeri terhadap 120 Orang
Pelajar
3. Hasil Terserapnya informasi pengunaan
produk dalam negeri bagi
100% 100%
pemuda/karangtaruna/ pelajar/
mahasiswa
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 249.000.000 241.598.000
2. Keluaran Jumlah PKL mendapatkan sosialisasi 320 orang, 320 orang,
peningkatan disiplin pedagang kaki
lima dan asongan sebanyak 320 orang
3. Hasil Meningkatnya disiplin para pedagang
kaki lima dan asongan di Pasar 100% 100%
Banjaran dan Pasar Soreang
2) Kegiatan Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 125.000.000, terealisasi Rp.
18.210.000, atau 14,57%, digunakan untuk Kajian lokasi PKL yang ditata tempat
berusaha bagi Pedagang Kaki Lima di 1 lokasi kegiatan.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Tersedianya tempat berjualan
bagi pedagang kaki lima (PKL).
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.40 di bawah ini :
TABEL 4.40
KEGIATAN PENATAAN TEMPAT BERUSAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 125.000.000 18.210.000
2. Keluaran Jumlah Lokasi PKL yang di tata 1 lokasi 1 lokasi
tempat berusaha bagi
pedagangan kaki lima
3. Hasil Tersedianya tempat berjualan bagi
100% 100%
pedagang kaki lima (PKL).
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 80.000.000, terealisasi Rp. 72.874.500,
atau 91,09%, digunakan untuk Pengawasan Mutu Dagangan Pedagang Kaki Lima
dan asongan diwilayah Kab. Bandung.
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah Tersedianya tempat berjualan
bagi pedagang kaki lima (PKL). Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat
dilihat dari tabel 4.41 di bawah ini :
TABEL 4.41
KEGIATAN PENATAAN TEMPAT BERUSAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 80.000.000,00 72.874.500,00
2. Keluaran Jumlah PKL yang diawasi mutu 1.680 PKL 1.680 PKL
dagangan pedagang kaki lima dan
asongan di wilayah Kab. Bandung.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 215.000.000 210.460.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Pelatihan 100 orang 100 orang
pengembangan sistem inovasi
teknologi industri bagi IK
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan
daya saing produk desain teknologi 100% 100%
kemasan industri kecil olahan
makanan.
TABEL 4.43
KEGIATAN PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 315.000.000 289.323.000
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Pembinaan dan
Pelatihan bagi IKM dalam mendukung
program Peningkatan Kapasitas IPTEK 128 orang 128 orang
Sistem Produksi Kegiatan pelatihan
Sablon Digital pakaian jadi
3. Hasil meningkatnya kemampuan para pelaku
usaha sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah dan daya saing produk 100% 100%
dengan sentuhan kreativitas dan
inovasi produk
TABEL 4.44
KEGIATAN PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI BERBASIS FASHION TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 1.037.000.000 . 963.088.745
2. Keluaran Jumlah Peserta Pengembangan 291 orang 291 orang
industri kreatif berbasis fashion bagi
industri kecil menengah dalam
mendukung program peningkatan
kapasitas iptek sistem produksi
terhadap 291 peserta industri kecil
konveksi.
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan
kualitas hasil produk industri kecil
konveksi melalui peningkatan sumber 100% 100%
daya manusia di bidang produksi.
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 668.000.000 659.882.675
2. Keluaran Jumlah Peserta Pengembangan 264 orang 264 orang
Industri Kreatif Berbasis Kerajinan
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan 100% 100%
kreatifitas dan inovasi produk
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 30.000.000 ,00 29.898.850,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Sosialisasi Merek bagi 41 pelaku 41 pelaku
IKM Tekstil dan Produk Teksti di usaha usaha
wilayah Kabupaten Bandung
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan 100% 100%
kreatifitas dan inovasi produk
6) Kegiatan Pemberian Merek Bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 75.000.000,00 terealisasi Rp
45.259.150,00 atau 60.35%, digunakan untuk Fasilitasi Merek Dagang bagi Idustri
Kecil Menengah dalam mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem
produksi terhadap 68 pelaku usaha pakaian jadi di wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil yang didapat / outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi produk.
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada tabel 4.47 di bawah ini :
TABEL 4.47
KEGIATAN PEMBERIAN MEREK BAGI IKM TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana . 75.000.000 45.259.150
2. Keluaran Jumlah Pemberian Merek bagi IKM 68 pelaku 43 pelaku
Tekstil dan Produk Tekstil usaha usaha
3. Hasil meningkatnya nilai tambah dan daya
saing produk dengan sentuhan 100% 100%
kreatifitas dan inovasi produk
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 478.000.000 446.042.700
2. Keluaran Jumlah Peserta Pembinaan industri
kecil dan menengah dalam 80 orang 80 orang
memperkuat jaringan klaster industri
Jumlah Kegiatan Sosialisasi
Barcode 15 orang 15 orang
Hasil yang dicapai / outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas
kapasitas sumber daya manusia pada usaha industri kecil hasil tembakau skala
kecil (DBHCHT).
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dilihat dari tabel 4.49 di bawah ini :
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana
146.712.000,00
150.000.000,00
2. Keluaran Jumlah Peserta Pelatihan
Pembinaan dan Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia 180 orang 180 orang
pada Usaha Industri Kecil Hasil
Tembakau Skala Kecil
3. Hasil meningkatnya informasi hasil
tembakau yang dilekati pita cukai di 100% 100%
peredaran atau tempat penjualan
eceran
TABEL 4.50
KEGIATAN PEMBINAAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 1.072.000.000 1.053.927.024
2. Keluaran Jumlah Peserta peningkatan 590 IKM 590 ikm
kemampuan teknologi industri
produksi dan kemasan. Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada
tabel 4.51 di bawah ini :
TABEL 4.51
KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN PELAYANAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 670.000.000 641.072.000
2. Keluaran Jumlah Kegiatan Pengembangan 180 IKM 180 ikm
dan pelayanan teknologi industri
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 50.000.000 50.000.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Penerapan 50 IKM 50 IKM
Standar Produk Industri Manufaktur
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
3. Hasil Meningkatnya kemampuan
teknologi produksi dan daya saing
produk industri kecil Manufaktur 100% 100%
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1.Masukan Dana 310.250.000 307.700.000
2. Keluaran Jumlah Peserta Peningkatan 111 IKM 111 IKM
Kemampuan teknologi Industri
Hasil Hutan dan Perkebunan
3. Hasil Meningkatnya kemampuan
teknologi produksi dan daya saing
produk industri kecil olahan 100% 100%
makanan dalam hal kualitas
produksi dan kemasan
TABEL 4.54
KEGIATAN PEMBINAAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI
TAHUN 2017
Kinerja
No Narasi Tolak Ukur
Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Masukan Dana 162.805.000 142.008.265
2. Keluaran Jumlah Monitoring dan Evaluasi 214 kali 192 kali
Panas Bumi
A. Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau
desa, dari Pemerintah Provinsi kepada kabupaten atau kota dan/atau desa, serta dari
Pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan. Tugas Pembantuan dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Tugas Pembantuan
yang diterima dan Tugas Pembantuan yang diberikan.
A. Tugas Pembantuan yang Diterima
Tugas pembantuan yang diterima adalah tugas pembantuan yang diberikan dari
Pemerintah kepada kabupaten/kota.
1. Dasar Hukum
Dasar hukum tentang penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
a. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2017
Nomor : SP DIPA-090.02.4.021274/2017 Kementerian Perdagangan RI Ditjen
Perdagangan Dalam Negeri tentang Program Pengembangan Perdagangan Dalam
Negeri;
KEMENTERIAN
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
PERDAGANGAN
Urusan Perdagangan 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Fungsi Ekonomi 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
A. Program
Pengembangan
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Perdagangan Dalam
Negeri
1. Pengembangan Ditjen Diskoperindag
Sarana Distribusi Perdagangan Kab. Bandung
Perdagangan 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78 Dalam Negeri-
Kementerian
Perdagangan
Jumlah 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Sumber : Hasil Olahan DIPA , Tahun 2017.
Tabel 4.56
Rincian Program/Kegiatan Tugas Pembantuan
Dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2017
Instansi SKPD
Program/ Alokasi Biaya (Rp) Keluaran / Output Pemberi Penerim
No. Tugas a
Kegiatan
Anggaran Realisasi % Uraian Target Realisasi
Urusan
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Perdagangan
Fungsi
7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Ekonomi
Program
Pengembangan
A. 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78
Perdagangan
Dalam Negeri
Terlaksanan 1 pasar 1 pasar Ditjen Diskoper-
ya Perdagan indag
pembangun gan Kab.
an/rehabilita Dalam Bandung
Pengembangan si Pasar Negeri -
Baleendah Kementer
Sarana
1. 7.000.000.000 6.214.800.000 88,78 yang ian
Distribusi
representatif Perdagan
Perdagangan , bersih, gan
sehat,
aman,
nyaman
berkeadilan
Tabel 4.57
Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Tugas Pembantuan
Dari Kementerian Perdagangan RI
Tahun Anggaran 2017
KEBERHASILAN LAINNYA
Keberhasilan yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian selama tahun 2017
ialah sebagai berikut :
1. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi dalam Penguatan
Kemampuan Industri Berbasis Teknologi bagi industri kecil sebanyak 180 IKM.
2. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan bagi industri kecil menengah dalam
mendukung program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi terhadap 80 peserta
Industri Kecil konveksi.
3. Fasilitasi HAKI Merek Dagang bagi Idustri Kecil Menengah dalam mendukung program
peningkatan kapasitas iptek sistem produksi terhadap 45 industri kecil dan menengah di
wilayah Kabupaten Bandung.
4. Pelayanan Desain Kemasan produk-produk olahan dari Kabupaten Bandung menjadi lebih
baik sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi para pelaku usaha industri kecil olahan
makanan dan dapat meningkatkan daya saing produk selama tahun 2017 telah melayani
300 IKM.
5. Terdapat 2 pelaku industri kecil binaan di Kabupaten Bandung yang mendapatkan
penghargaan tingkat Nasional dari Kementerian Perdagangan yaitu :
a. Piagam Wirausaha Baru Terbaik Jenis Usaha Makanan Olahan dari Gubernur Jawa
Barat bagi Dewi Sri Sumiarti IKM binaan Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung .
b. Piagam Produk Olahan Makanan Terbaik dari Gubernur Jawa Barat bagi IK Ibunalifa
dengan Produk Borwnies Ketan sebagai Produk Terbaik ke 1 kategori Makanan
Olahan
b. Terjalinnya komunikasi dan hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif sesama
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) maupun dengan pihak
Dinas / Instansi terkait.
c. Peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku
dapat terawasi dengan lebih baik.
d. Terpromosikannya produk-produk unggulan IKM Kabupaten Bandung baik secara regional
maupun Nasional.
e. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan barang dan/atau jasa yang
telah diberlakukan SNI wajib maupun Non SNI serta memenuhi aspek K3L
f. Tersusunnya Database Pelaku Usaha dan Produk Unggulan yang memiliki potensi ekspor,
baik itu IKM dan Petani Kopi.
g. Keberadaan dan operasional toko modern benar-benar termonitor dan terkendali serta
mengikuti semua peraturan yang berlaku.
h. Temu Konsultansi Pelaku UMKM dengan Pelaku Usaha Toko Modern di Wilayah Kabupaten
Bandung.
i. Tersusunya Kajian Grand Design Penataan Pedagang Kaki Lima di 10 Kecamatan Kabupaten
Bandung
j. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan para PKL dan Asongan tentang manajemen usaha
dan disiplin terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
k. Meningkatnya pendapatan pedagang dengan tetap memperhatikan kepentingan umum,
sosial, estetika, kesehatan, ekonomi, keamanan, ketertiban, kebersihan lingkungan.
l. Perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional berupa perbaikan atap Pasar St. Majalaya
dan Banjaran, perbaikan jalan Pasar Sayati, perbaikan pintu pagar dan TPS serta
pemeliharaan jalan serta saluran air Pasar Majalaya serta perbaikan hanggar Pasar
Margahayu, serta terbangunya Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka.
m. Pemberian bantuan fasilitasi sarana dan prasaran usaha bagi pedagang kaki lima di
Kecamatan Rancabali khususnya dilokasi wisata, berupa bantuan gerobak dan tenda untuk
usaha.
A. PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi di Dinas Perdagangan dan Perindustrian antara lain :
Dinas Perdagangan :
1. Potensi produk ekspor Kabupaten Bandung masih didominasi oleh tekstil dan produk
tekstil dengan presentase sebesar 75%, diperlukan pengembangan produk ekspor baru
sehinga tidak hanya tergantung pada produk tekstil. Selain itu negara tujuan ekspor
masih tergantung pada negara-negara diwilayah eropa dan sebagian asia diperlukan
perluasan negara tujuan baru pemasaran produk ekspor
2. Masih minimnya pengetahuan tentang prosedur ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah sehingga akses pemasaran produk UKM selama ini masih terpaku pada
pemasaran domestik. Adapun beberapa UKM yang sudah memiliki pasar di luar negeri
tetapi mereka terbentur dengan pengetahuan bagimana cara ekspor sehingga produk
yang mereka jual dititipkan kepada broker
3. Masih terdapatnya Para Pelaku Usaha / Pemilik alat UTTP yang belum taat dan patuh
terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
4. Masih banyak toko modern yang enggan mengurus perijinan atau beroprasi sebelum
permohonan ijinnya diterima sehingga terkesan banyak pelanggaran ijin pendirian toko
modern tersebut..
5. Masih ada para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Asongan kurang memahami dari
manfaat kegiatan ini untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Para PKL lebih
mementingkan berjualan daripada menghadiri kegiatan ini. Para PKL lebih
mengharapkan bantuan berupa modal atau pinjaman lunak.
6. Belum terbangunnya sarana dan prasarana perdagangan yang baik serta sistem
distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif dan efisien.
B. Dinas Perindustrian :
Dinas Perdagangan :
1. Melakukan pendataan dan kajian tentang potensi produk unggulan Kabupaten Bandung
yang dapat dijadikan produk ekspor. Selain itu untuk membuka akses pemasaran di
negara tujuan ekspor baru kami mengikuti kegiatan pameran produk di tingkat
internasional untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kabupaten Bandung.
2. Melakukan pelatihan tentang ekspor bagi pelaku UKM dan IKM yang memiliki produk
potensi ekspor sehingga kedepanya apabila ada UKM dan IKM yang memiliki potensi
ekspor dapat melakukan pengiriman produknya secara langsung tanpa melalui
perantara lagi.
3. Koordinasi dan konsultasi dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian (PPSDMK) Kementerian Perdagangan serta melakukan sosialisasi tentang
Kemetrologian.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap operasional dan perijinan toko modern
serta memberikan pemahaman tentang keberlangsungan hidup/usaha toko modern
tidak ditujukan untuk mematikan usaha pasar tradisional serta manjalin kemitraan
dengan para pelaku usaha mikro,kecil yang berada disekitar toko modern tersebut..
5. Perlu diadakan penyuluhan/ sosialisasi terhadap PKL dan Asongan pada tahun
berikutnya yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Memberikan
arahan kepada para PKL dan Asongan untuk membentuk koperasi pedagang.
6. Melakukan monitoring distribusi ketersedian dan harga barang kebutuhan bahan pokok
dan strategis lainya setiap waktu, memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan
khususnya pasar tradisional yang lebih baik dan sehat sehingga masyarakat merasa
nyaman untuk melakukan transaksi ekonomi di pasar tradisional.
B. Dinas Perindustrian :
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Laporan Tahunan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun 2017
adalah sebagai berikut :
b. Target Pendapatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang berasal dari retribusi
pelayanan pasar untuk Tahun 2017 sebesar Rp. 4.440.000.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp. 3.517.584.500,00 atau 79,22%.
c. Anggaran belanja Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang tersedia untuk Tahun 2017
adalah Rp. 59.423.857.207,50 terdiri dari Belanja Operasi dan Belanja Modal. Untuk
Belanja Operasi dari anggaran sebesar Rp. 40.142.714.456,50, terealisasi sebesar
Rp. 30.484.377.343,00 atau 75,94%, diantaranya untuk Belanja Pegawai dan Belanja
Barang dan jasa, sedangkan untuk Belanja Modal dari anggaran sebesar Rp.
23.721.142.751,00 terealisasi sebesar Rp. 16.947.885.125,00, atau 71,45%, diantaranya
untuk Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin serta Belanja Gedung dan Bangunan.
Jadi untuk Anggaran Belanja dari anggaran sebesar Rp. 59.423.857.207,50 terealsasi
sebesar Rp. 43.914.677.968,00 atau 73,90%., sehingga ada sisa anggaran sebesar
Rp. 15.509.179.239,50, atau 26,10%.
d. Permasalahan yang ada dalam mencapai target pendapatan diantaranya para pedagang
masih ada yang belum menyadari kewajiban membayar Retribusi sesuai dengan Perda
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, banyaknya kios yang tidak
berfungsi, banyak kios yang buka tutup, serta pada hari-hari besar tidak dipungut retribusi
(seperti Peringatan HUT RI, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha) dan masih ada
pedagang yang bayar retribusi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
e. Potensi produk ekspor Kabupaten Bandung masih didominasi oleh tekstil dan produk
tekstil dengan presentase sebesar 75%, diperlukan pengembangan produk ekspor baru
sehinga tidak hanya tergantung pada produk tekstil. Selain itu negara tujuan ekspor masih
tergantung pada negara-negara diwilayah eropa dan sebagian asia diperlukan perluasan
negara tujuan baru pemasaran produk ekspor.
f. Masih terdapatnya Para Pelaku Usaha / Pemilik alat UTTP yang belum taat dan patuh
terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
g. Belum terbangunnya sarana dan prasarana perdagangan yang baik serta sistem distribusi
barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif dan efisien.
i. Penerapan standarisasi produk, HKI dan sistem mutu bagi industri kecil masih kurang.
j. Desain dan Kemasan olahan makanan kebanyakan masih sangat sederhana dan belum
menerapkan persyaratan yang baik dan benar.
C. SARAN
a. Melakukan pendataan dan kajian tentang potensi produk unggulan Kabupaten Bandung
yang dapat dijadikan produk ekspor. Selain itu untuk membuka akses pemasaran di
negara tujuan ekspor baru kami mengikuti kegiatan pameran produk di tingkat
internasional untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Kabupaten Bandung.
b. Untuk menunjang data Perdagangan dan Perindustrian perlu diadakan pendataan secara
berkesinambungan, maka dari itu perlu adanya dana / anggaran untuk kegiatan
perencanaan pengembangan IKM pada Tahun 2017.
c. Untuk memperlancar kegiatan monitoring, evaluasi dan pendataan IKM yang tersebar di
wilayah Kabupaten Bandung, maka diperlukan adanya tambahan sarana transportasi atau
mobilisasi.
d. Untuk lebih diperhatikan dalam hal kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap IKM,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.
e. Perlu lebih dioptimalkan kegiatan pengembangan / penataan sarana pasar, sehingga
akan membawa dampak Pasar Kabupaten yang representatif, meningkatnya PAD serta
dapat bersaing dengan pasar swalayan (pasar modern).
f. Perlu diadakannya sosialisasi Perda-perda yang berkaitan dengan rertribusi dan perijinan
sehingga akan menumbuhkan kesadaran bagi pelaku usaha / pedagang untuk melakukan
kewajibannya.
g. Perlu diadakannya Pemetaan dan regulasi yang mengatur tentang Pasar Modern (Mini
Mart), sehinga peningkatan jumlahnya bisa lebih dioptimalkan lagi.
h. Perlu dibentuk Unit/UPTD Kemetrologian Daerah untuk Kabupaten Bandung, agar dalam
pelaksanaan Tera Ulang bisa dikerjakan sendiri.
i. Pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada IKM, pengoptimalan potensi dan
sumber daya lokal sebagai bahan baku industri sehingga tidak tergantung pada bahan
baku impor.
j. Pendampingan dan memfasilitasi dalam peningkatan dayasaing mutu produk IKM melalui
fasilitasi desain produk dan desain kemasan, pengurusan standarisasi produk dan HKI.
k. Perlu adanya pelatihan teknologi produksi olahan makanan dan kemasan yang
berkelanjutan dan dibukanya peluang pasar hasil olahan para pelaku usaha industri kecil.
l. Melakukan Koordinasi ke Kementerian Perdagangan untuk mendapatkan alokasi kembali
data Tugas Pembantuan Tahun 2017 yang terkena efisiensi oleh Kementerian
Perdagangan, Kemendag menjanjikan akan mendapatkan prioritas Dana Tugas
Pembantuan kembali pada Tahun 2018.
KEPALA DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN BANDUNG