Anda di halaman 1dari 131

1

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN DEWAN PENGAWAS


RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF.DR.SULIANTI SAROSO
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2021

Jakarta, 18 Agustus 2021

Disahkan oleh,

drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid


Ketua

Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed


Anggota

Drs. Hendro Baskoro, MM


Anggota

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Laporan Dewas RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021 ini telah disusun sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan. Sebagai dimaklumi
bahwa Dewas berkewajiban untuk menyusun laporan Semesteran sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pengawasan yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan BLU yang nantinya akan disampaikan
kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan sesuai Peraturan perrbendaharaan Nomor PER – 35/ PB/
2018 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Dewan Pengawas BLU.
Penyusunan Laporan Dewas RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021 ini pada dasarnya
masih menitikberatkan pada reviu capaian RSB TA 2020 – 2024, pelaksanaan RBA TA 2021 yang sedikit
mengalami revisi, capaian kinerja keuangan maupun layanan, tata kelola dan akuntabilitas, serta beberapa
permasalahan lain yang masih dianggap perlu untuk dicermati dan ditindak lanjuti oleh Pengelola BLU
sebagaimana dituangkan dalam bagian saran Dewan Pengawas yang telah disampaikan pada laporan
sebelumnya. Disamping itu juga dalam Laporan Dewas Semester I TA 2021 ini ditambahkan suplemen
report sehubungan dengan pelayanan pandemi Covid-19 sesuai surat Dirjen Perbendaharaan Nomor : S-
607/PB/2020 tanggal 15 Juli 2020 dan diingatkan kembali dengan surat Dirjen Pelayanan Kesehatan
Kemenkes tanggal 2 Agustus 2021 No.07.01.02/1.3/10673/2021.
Dalam melakukan pengawasan tersebut dewas telah menyesuaikan dan mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan No. 129/PMK.05/2020 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan
Umum.
Selanjutnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini,
kami sampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungannya dengan harapan kiranya bisa mendapatkan
saran dan masukan dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas Laporan Dewas dimasa yang akan
datang mengingat laporan ini tentu saja tidak luput dari kekurangan.
Demikian untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 18 Agustus 2021.
Ketua Dewan Pengawas
RSPI Sulianti Saroso,

Drg. R. Vensya Sitohang M.Epid


NIP 196512131991012001
Anggota Dewan Pengawas :
1. Dr.dr. Vivi Setiawaty , M.Biomed
2. Drs..Hendro Baskoro MM.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv D TATA KELOLA & AKUNTABILITAS 31
DAFTAR GAMBAR v
D.1 REVIU TERHADAP TATA KELOLA 31
BAB I LAYANAN
RINGKASAN EKSEKUTIF 1 D.2 REVIU TERHADAP TATA KELOLA 36
KEUANGAN
1) Tata Kelola Kas 37
3. 2) Tata Kelola Piutang 44
BAB II 3) Tata Kelola Utang 45
4. LAPORAN HASIL PENGAWASAN 3 4) Tata kelola Aset 46
5.A. REVIU RSB dan RBA D.3 Reviu Remunerasi 48
D.4 Reviu Tarif Layanan 51
6.A.1 REVIU RSB 3 D.5 Reviu Pengendalian Internal 53
1) Penilaian terhadap RSB 3 D.6 Reviu Proses Bisnis 54
7. 2) Implementasi RSB 5
3) Kendala Pelaksanaan RSB 9 E. PENGAWASAN LAIN-LAIN 55
8.
F. TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN 56
9.A.2 REVIU RBA 10 SEBELUMNYA
1) Penilaian terhadap RBA 10
10.2) Implementasi RBA 12
11.3) Kendala Pelaksanaan RBA 13

12.
A.3 REVIU TERHADAP KESESUAIAN RSB 14 BAB
DAN RBA KESIMPULAN & REKOMENDASI 59
13. III
B. REVIU KINERJA LAYANAN DAN
14. 14
A. KESIMPULAN DAN SARAN 59
KEUANGAN
15. 1) Kesimpulan 59
B.1 REVIU KINERJA LAYANAN 14
2) Saran 61
1) Kualitas Layanan 14
16. B. REKOMENDASI 62
2) Mutu & Manfaat Kepada Masyarakat 16
1) Rekomendasi untuk Kementerian 62
17.
Kesehatan
B.2 REVIU KINERJA KEUANGAN 17
18.1) Rasio Keuangan 2) Rekomendasi untuk Kementerian 63
18
Keuangan
19. 2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 18
LAMPIRAN
C. REVIU TERHADAP LAYANAN PANDEMI
20. 21
 Daftar Hadir Rapat
COVID-19
21. 1) Kinerja layanan dan Keuangan serta  Notulensi Rapat
22
langkah-langkah menuju kondisi  Lembar Pengesahana RSB dan RBA
22.  Data Dukung Keuangan dan Pelayanan
New Normal
23. 2) Langkah-langkah Manajemen dalam 26  Struktur Organisasi
menghadapi Covid -19  Laporan SPI
3) Langkah-langkah Strategis & Inovasi 30
yang sudah dilakukan

iii
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1 Key Performance Indikator (KPI) Semester 1 TA 2021 8
Tabel 2.2 Program Prioritas dalam Semester 1 TA 2021 11
Tabel 2.3 Rincian Revisi DIPA Semester 1 TA 2021 12
Tabel 2.4 Penilaian kualitas pelayanan 15
Tabel 2.5 Penilaian Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat Semester 1 TA 2021 16
Tabel 2.6 Penilaian Kinerja Keuangan 18
Tabel 2.7 Capaian Indikator Kepatuhan Pengelolaan keuangan BLU 19
Tabel 2.8 Hasil Penilaian Indikator Kinerja BLU Semester 1 TA 2021 20
Tabel 2.9 Data Status Pasien Covid-19 Semester 1 TA 2021 24
Tabel 2.10 Pasien Covid WNA & WNI pelaku Perjalanan Internasional 25

Tabel 2.11 Laporan Penerimaan Vaksinasi Covid-19 Seemster 1 TA 2021 28

Tabel 2.12 Jumlah SDM RSPI Sulianti Saroso TA 2021 29

Tabel 2.13 Spesifikasi tenaga relawan yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso 29

Tabel 2.14 Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 33

Tabel 2.15 Realisasi Kunjungan pasien per Jenis layanan Semester 1 TA 2021 35

Tabel 2.16 Realisasi anggaran Pendapatan & Belanja Semester 1 TA 2021 38


Tabel 2.17 Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain Semester 1 TA 2021 38

Tabel 2.18 Laporan Operasional Semester 1 TA 2021 39


Tabel 2.19 Realisasi Anggaran Belanja Semester 1 TA 2021 40
Tabel 2.20 Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Semester 1 TA 2021dan 40
TA 2020
Tabel 2.21 Perbandingan Realisasi Anggaran Pegawai Semester 1 TA 2021 41
danTA 2020
Tabel 2.22 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Semester 1 TA 2021 dan TA 42
2020
Tabel 2.23 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester 1 TA 2021 dan TA 43
2020
Tabel 2.24 Laporan Perubahan Ekuitas Semester 1 TA 202 43

Tabel 2.25 Rincian Piutang Semester 1 TA 2021 dan TA 2020 dan 2019 44

Tabel 2.26 Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Semester 1 TA 2021 44

Tabel 2.27 Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Semester 1 TA 2021 45

Tabel 2.28 Beban yang masih harus dibayar Semester 1TA 2021 dan 45
TA 2020
Tabel 2.29 Neraca Semester 1 TA 2021 dan TA 2020 46

Tabel 2.30 Realisasi Pembayaran Remunerasi Semester 1 TA 2021 50

iv
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19 Yang Datang Sendiri 23
Di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Gambar 2.2 Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19 24


Pada Rujukan Fasyankes
Gambar 2.3 Tata Kelola Kas 37

Gambar 2.4 Alur Pembayaran Remunerasi 49

v
BAB I
RINGKASAN .

EKSEKUTIF
Dengan diberlakukannya Peraturan
RS
Menteri Kesehatan No. 51 Tahun 2019
mengenai perubahan Organisasi dan Tata
PUSAT
Kerja (OTK) dan dipertegas kembali dengan
Permenkes No.63 Tahun 2020 yang INFEKSI
merupakan dasar penguatan fungsi RSPI
Sulianti Saroso sebagai Rumah Sakit
Khusus Rujukan Penyakit Infeksi.
NASIONAL
Dengan demikian diharapkan RSPI Disamping itu juga pada TA 2021 ini
Sulianti Saroso menjadi bagian dari Sistem RSPI Sulianti Saroso telah melakukan
Ketahanan Kesehatan Nasional di Bidang positioning sebagai Center of Excellence
Penyakit Infeksi dan Emerging di Indonesia. (CoE) dengan mengadakan seminar
Untuk mewujudkan fungsi tersebut nasional ketahanan kesehatan nasional
Pengelola Satker BLU RSPI Sulianti Saroso bekerjasama dengan Pusat Analisis
dengan usaha yang sungguh-sungguh pada Determinan Kesehatan Kementerian
TA 2020 telah melakukan pembenahan Kesehatan.
sarana maupun prasarana, menata kembali
beban kerja maupun SDMnya serta Dari upaya-upaya tersebut diatas
mengundang para pakar di bidang mengharuskan pengelola BLU melakukan
kesehatan dalam beberapa kali pertemuan revisi atau penyesuian atas RSB RSPI
antara lain dengan para Staf Ahli Menteri Sulianti Saroso 2020-2024 serta
Kesehatan termasuk Anggota Komisi IX penyusunan Masterplan Fisik untuk rencana
DPR untuk memberikan masukan ataupun relokasi RSPI Sulianti Saroso ke wilayah lain
pendapat guna melengkapi gagasan atau
model rumah sakit khusus penyakit infeksi Sebagaimana dimaklumi bahwa
yang ingin diwujudkan. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) TA
2021 telah disusun dengan memperhatikan
serta menyesuaikan dengan target-target
yang tertuang dalam RSB RSPI Sulianti
Saroso 2020-2024 dan kaidah-kaidah yang
berlaku. Dalam proses penyusunan RBA TA
2021 juga telah dilakukan dengan lebih baik,
melalui kegiatan workshop yang melibatkan
Kemenkes, Dewan Pengawas dan
stakeholders serta perwakilan dari masing
masing unit kerja.

1
Berdasarkan Perdirjen
Perbendaharaan Nomor PER- 24/ PB/2018,
hasil penilaian kinerja BLU untuk Semester I
TA 2021 ini mendapatkan nilai 70,98
(Kategori A/baik) dengan catatan mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan
periode yang sama untuk tahun sebelumnya
( Semester TA 2020 mendapatkan nilai 7,75)
dikarenakan adanya pandemi Covid-19 ini
Dengan mempedomani petunjuk
Kemenkes dalam menghadapi pandemi
Covid-19, RSPI SS telah menyiapkan
langkah-langkah strategis dan beberapa Berdasarkan data laporan keuangan
inovasi diantaranya penggantian/klaim biaya RSPPI SS, bahwa realisasi belanja negara
perawatan Covid-19 dengan dana siap pakai untuk TA 2021 menunjukkan angka sebesar
BNPB, percepatan pemberian insentif bagi 48,38 % dimana 52,77 % dan belanja
tenaga medis yang menangani Covid-19 dan barang sebesar 47,97 % dari alokasi
penyiapan paviliun Soka yang fungsinya anggaran yag tersedia sebesar Rp.
diperuntukkan bagi pengunjung untuk layanan 215.566.824.000. Dengan kata lain bahwa
medical check up, Poli Eksekutif dan Layanan penyerapan anggaran untuk Semester I TA
Kesehatan Perjalanan yang telah diresmikan 2021 ini sangat baik.
Menkes pada tanggal 16 Desember 2020
serta memberikan pelayanan pada pasien Mengenai tarif layanan yang selama
asing (WNA). ini masih menerapkan pada ketentuan lama
Disamping itu juga munculnya sebagaimana diatur dalam Peraturan
kepedulian masyarakat terhadap pandemic Menteri Keungan RI Nomor 71
Covid-19 ini terlihat dengan banyaknya /PMK.05/2014 tanggal 25 April 2014 dan
donatur dalam memberikan bantuan berupa Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor
uang, barang maupun jasa disamping HK.02.04/VII.3/2025/2014 tanggal 2 Mei
bantuan dari Instansi pemerintah 2014, untuk itu Dewas telah mengingatkan
diantaranya dari BNPB Pusat maupun untuk meneliti kembali perhitungan tarif dari
Kemenparekraf. masing-masing unit layanan yang
Capaian kinerja layanan RSPI SS selanjutnya agar diajukan
khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil usulan perubahan tarif kepada
yang optimal, hal ini terbukti dengan Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.
pemberian penghargaan dari Perhimpunan Dalam rangka menghadapi era revolusi
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) industri 4.0, RSPI Sulianti Saroso perlu
berupa Sertifikat dan Tropi PERSI GOLDEN melakukan perubahan arah layanan dan
AWARD 2020 dengan Kategori sebagai perbaikan proses bisnis serta melakukan
Rumah Sakit Dengan Kesiapsiagaan Terbaik inovasi layanan guna meningkatkan
Menghadapi Pandemi Covid-19 kemampuan daya saing dalam menjaring
(Paramakarya Dharmartha Husada). kunjungan pasien dimasa datang.
belanja modal sebesar
2
BAB II
LAPORAN HASIL PENGAWASAN

A. REVIU RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) DAN RENCANA BISNIS ANGGARAN


(RBA)
A.1 REVIU RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
A.1.1 PENILAIAN TERHADAP RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)

RSB RSPI Sulianti Saroso merupakan panduan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
selama lima tahun kedepan (2020-2024) yang pada hakekatnya lebih menggambarkan langkah
dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan RSPI Sulianti Saroso tentang arah dan prioritas serta
strategi organisasi yang akan dilakukan dalam periode atau rentang waktu tersebut dalam
mencapai target kinerja yang berkelanjutan.
Tahun 2021 ini Indonesia masih di hadapi dengan pandemi Covid-19, berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/6577/2020 tentang Penetapan RSPI Sulianti
Saroso sebagai Center of Excellence penyakit infeksi dalam Sistem Ketahanan Kesehatan
Nasional dan Integrasi Fungsional Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan
Unit Utama di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Sebagai Center of Excellence penyakit infeksi, RSPI Sulianti Saroso memiliki tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan
pelayanan kesehatan dibidang penyakit infeksi.
RSPI Sulianti Saroso memiliki tugas penguatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di
bidang penyakit infeksi dalam sistem ketahanan kesehatan nasional dengan fungsi sebagai berikut :
a. Penguatan dan pengembangan sistem pelayanan kesehatan termasuk rujukan dan jejaring
pelayanan
b. Penguatan sistem penelitian dan pengembangan kesehatan
c. Penguatan sistem pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia
d. Penguatan dan pengembangan sarana dan prasarana
e. Penguatan sistem pengangaran

3
Visi dan Misi RSPI Sulianti Saroso sebagaimana telah digariskan dalam RSB RSPI Sulianti
Saroso tahun 2020-2024 sebagai berikut :

a.
Visi
Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Penyakit Infeksi
yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik

Misi
1. Mengelola penyakit infeksi secara profesional dan
paripurna

2. Terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam


bidang penyakit infeksi emerging, reemerging dan
tropical medicine

3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan penyakit


infeksi emerging, reemerging dan tropical medicine

4. Memperluas jejaring pelayanan pendidikan dan penelitian


di bidang penyakit infeksi melalui publikasi secara
nasional dan internasional

5. Membangun budaya corporate untuk meningkatkan


produktifitas dan kesejahteraan

4
A.1.2 IMPLEMENTASI TERHADAP RENCANA STRATEGI BISNIS (RSB)

Implementasi Semester 1 TA 2021 terhadap RSB dalam


Penguatan dan pengembangan RSPI Sulanti Saroso sebagai
Center of Excellence penyakit Infeksi dalam sistem ketahanan
kesehatan nasional dengan melakukan Penyusunan/revisi RSB
tahun 2020-2024 serta membuat Masterplan gedung/bangunan
untuk rencana relokasi RSPI Sulianti Saroso ke lokasi lain.
Dengan Perubahan/revisi RSB tersebut dimaksudkan
penguatan fungsi RSPI Sulianti Saroso sebagai bagian dari
Sistem Ketahanan Kesehatan Nasional di Bidang Penyakit
Infeksi dan Emerging di Indonesia.

RSPI Sulianti Saroso telah berusaha melakukan positioning


sebagai CoE yaitu dengan menyelenggarakan seminar nasional
ketahanan kesehatan nasional bekerjasama dengan Pusat
Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan
(PADK) dalam tahun 2021 .

Sebagai progress perubahan/revisi RSB antara lain :

 Tersusunnya draft versi pertama untuk aspek layanan


(dalam proses review internal);

 Tersusunnya draft aspek keuangan (dalam proses).

RSPI Sulianti Saroso pada TA 2019 telah mendapatkan


sertifikat Akreditasi Nasional, selanjutnya sedang
mempersiapkan untuk meraih sertifikat akreditasi
Internasional namun sehubungan dengan adanya pandemi
rencana tersebut sedang dikaji dan dibahas kembali.

5
Dengan ditunjuknya RSPI Sulianti Saroso menjadi Rumah Sakit Rujukan Utama Covid-19 sehingga
layananan Unggulan dalam tahun 2021 RSPI Sulianti Saroso lebih menfokuskan pada pelayanan
Covid-19 dengan harapan adanya peningkatan dari sisi PNBP yang cukup signifikan.

Dalam menghadapi Revolusi Industry 4.0 RSPI Sulianti Saroso telah melakukan inovasi pembuatan
aplikasi dan telah diimplementasikan antara lain :
1. e-SIRATERAPISS yaitu Sistem Informasi Riset
Aplikatif Terintegrasi Pelayanan Di RSPI SS
digunakan untuk pelaksanaan riset
translasional terintegrasi unit pelayanan Rumah
Sakit.

2. e-SURETRIPSS yaitu Surveilans Epidemiologi


Terintegrasi Pelayanan Di RSPI SS digunakan
untuk surveilans epidemiologi terintegrasi dengan
unit pelayanan Rumah Sakit

3. e-SIMPANGAN yaitu Sistem Informasi


Monitoring & Pelaksanaan Anggaran digunakan
untuk memantau Pelaksanaan Anggaran di RSPI
Sulianti Sarosa.

4. e-SIMKIN yaitu Sistem Informasi Manajemen


Kinerja digunakan untuk penilaian dan
memonitoring kinerja pegawai yang terintegrasi
dengan Billing System dan Absensi Pegawai.

6
5. SIMRS Terintegrasi meliputi keseluruhan
Modul yang terintegrasi antar unit dan bagian
di RSPI Sulianti Saroso

6. LAB LAS yaitu Laboratorium automatic


System di gunakan untuk mengotomatisasi
alat-alat yang ada di Laboratorium.

7.SEHATPEDIA yaitu aplikasi konsultasi interaktif


masyarakat dengan dokter rumah sakit secara
real time. Aplikasi yang dibuat oleh
Kementerian Kesehatan yang dapat
memudahkan masyarakat mencari informasi
seputar kesehatan dan permasalahan
kesehatan.

Disamping telah tersedianya Aplikasi tersebut diatas, RSPI Sulianti Saroso juga melakukan inovasi
penyediaan aplikasi pada Tahun 2021 yaitu :

1. Dashboard adalah sistem informasi RSPI


Sulianti Saroso yg memberikan informasi
tentang ketersediaan BED secara Realtime.

2. RME (Rekam Medik Elektronik) adalah sistem


informasi untuk pelayanan pasien baik di
rawat jalan dan di rawat inap secara online
dengan tujuan Paperless.

3. Aplikasi Telemedicine RSPI Sulianti Saroso


adalah aplikasi konsultasi dokter untuk
melayani masyarakat yang berbasis virtual
dan mudah di akses.

7
Sebagai implementasi RSB RSPI Sulianti Saroso 2020-2024, dapat dilihat dari Capaian Key
Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan untuk semester I TA 2021 sebagaimana Tabel
2.1 dibawah ini
Tabel 2.1
Key Performance Indikator (KPI) Semester 1 TA 2021

NO INDIKATOR TARGET REALISASI


Peningkatan Jumlah SDM dengan
1 kompetensi subspesialisasi infeksi dan
Pendukung infeksi 4 Dalam proses
Prosentase Tingkat Kehandalan fungsi
2
Sarpras 75% 95,45%
Level IT Terintegrasi Integrated Integrated
3
Enterprise Enterprise
Terwujudnya kajian/penelitian penyakit
infeksi, termasuk penyakit infeksi potensi
4 15 21
wabah yang menggunakan data dan atau
BBT (Bahan Biologik Tersimpan)
Terwujudnya kurikulum pelatihan
5 terakreditasi terkait penyakit infeksi, 3 0
termasuk penyakit infeksi potensi wabah
Terwujudnya MOU Penelitian klinis/
penelitian yang menggunakan data dan
6 atau BBT terkait penyakit infeksi, termasuk 4 4
penyakit infeksi potensi wabah dengan
institusi nasional/ internasional
Publikasi hasil penelitian / kajian secara
7 15 9
nasional dan internasional
Terwujudnya institusi nasional/
internasional yang mengikuti pendidikan
8 6 1
dan pelatihan penyakit penyakit infeksi,
termasuk penyakit infeksi potensi wabah
Terwujudnya Layanan Unggulan Baru
9 3 1 (covid-19)
Penyakit Infeksi
Memiliki jejaring kemitraan pelayanan
10 INFEM (RS Pemerintah maupun swasta ) 2 0

11 Tingkat Kepuasan Pelanggan 80 sedang proses


12 Tingkat Kepuasan Staf 82% sedang proses
13 POBO 80% 102%
14 WTP WTP sedang proses

8
A.1.3 KENDALA YANG DIHADAPI A.1.4 SARAN & REKOMENDASI
DALAM PELAKSANAAN RSB DEWAN PENGAWAS

Dalam Pelaksanaan RSB Semester I TA 2021 Saran & rekomendasi Dewan Pengawas dalam
RSPI Sulianti Saroso masih menemui beberapa mengatasi kendala pelaksanaan RSB tersebut
kendala, antara lain : yaitu :

a. Pencantuman target capaian layanan dan a. perlu di kaji kembali pencatuman target
keuangan (PNBP) dalam RSB TA 2021 yang layanan dan keuangan dalam RSB RSPI
tidak sesuai dengan Implementasinya Sulianti Saroso TA 2020-2024 sehingga tidak
terjadi deviasi yang cukup signifikan.

b. Terdapat sarana dan prasarana yang masih b. Walaupun sarana dan prasarana sudah dapat
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dipenuhi sampai saat ini, namun masih ada
fungsi RSPI Sulianti Saroso sebagai COE. beberapa sarana dan prasarana yang masih
dibutuhkan dalam rangka menunjang tupoksi
RSPI Sulianti Saroso .

c. Belum terukurnya tingkat kinerja


yang c. Pemberian remunerasi hendaknya didasarkan
dikaitkan dengan pelaksanaan pembayaran pada kinerja yang terukur dalam arti
remunerasi. penetapan perhitungan pada output yang
dihasilkan, sehingga tidak menimbulkan
keraguan dalam pembayaran.

d. Mengingat status kepemilikan tanah yang d. Perlu dipikirkan kembali penetapan lokasi
digunakan oleh RSPI Sulianti Saroso RSPI Sulianti Saroso mengingat kepemilikan
merupakan milik Pemprov DKI sehingga tanah saat ini masih dalam status pinjam
menggangu rencana pengembangan sarana pakai (bukan asset Kementerian Kesehatan).
prasarana terutama pembangunan gedung
baru.

9
A.2 REVIU TERHADAP RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
A.2.1 PENILAIAN TERHADAP RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)

Rencana Bisnis dan yang terjadi pada tahun 2020.


Anggaran (RBA) Adapun program program pengembangan pelayanan yang
merupakan dokumen telah disiapkan untuk tahun 2021 sebagai berikut :
perencanaan bisnis dan 1) Pengembangan layanan
penganggaran yang  Covid centre
berisi program, kegiatan,  Layanan TB-RO dan HIV
target kerja dan  Layanan Eksekutif
anggaran suatu BLU a. PCR Drive Thru
serta sebagai penjabaran b. Telemedicine
rencana tahunan dari c. Klinik Eksekutif
RSB TA 2020-2024. d. Vaksinasi mandiri
RBA ini harus menjadi e. Layanan Kesehatan Perjalanan
kriteria atau alat f. MCU VVIP
monitoring, pengawasan  Sistem pelayanan berbasis IT terpadu
dan evaluasi kinerja BLU  Layanan Rumah Duka
untuk mendapat  IGD non Covid-ranap non covid
kepastian 2) Pengembangan reformasi di bidang penelitian
operasionalisasi suatu  Sertifikat GCP & Scientific Writing & pemenuhan
BLU berhasil tidaknya kuota SDM riset
dalam mencapai target-
 E-Suretripss terintegrasi e-RM
target yang telah
 E-Siraterapiss terintegrasi SIRS
ditetapkan.
 Pemanfaatan IJID RSPI Sulianti Saroso dengan
Rencana Bisnis dan
Mitra DL/LN (>70%)
Anggaran (RBA) RSPI
 Pengembangan Networking LN
Sulianti Saroso Tahun
 Finalisasi Masterplan Research Center
2021 sudah menyajikan
program-program dan
kegiatan-kegiatan yang
prioritas serta target-
target kinerja yang cukup
rasional, berdasarkan
asumsi dan realisasi

10
Dalam RBA 2021 telah ditetapkan 5(lima) program prioritas sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2
berikut :

Tabel 2.2
Program Prioritas dalam TA 2020 & TA 2021

NO Program Prioritas Tahun 2020 Tahun 2021


Isolasi Isolasi
Isolasi Khusus Isolasi Khusus
Standar Life Saving (IGD,
1 GHPR GHPR
ICU, Isolasi, dll)
Kewaspadaan standar
Kewaspadaan standar
Keselamatan Pasien
R. Inap, R.Jalan, Laboratorium , R. Inap, R.Jalan,
2 Revenue Center
Radiologi, Farmasi, MCU, Diklat Laboratorium , Radiologi,
Renovasi MCU
3 Infrastruktur Pembangunan Tower A & B
Renovasi IPJ
Ruang Isolasi Airborne, Ruang Isolasi Airborne,
Ruang Isolasi non airborne. Ruang Isolasi non airborne.
Konseling Terpadu HIV/ AIDS, Laboratorium terpadu
Ruang Perawatan TB & Isolasi Ruang Perawatan TB &
4 Unggulan MDR TB. Isolasi MDR TB.
Rehab medik saat pasca
Pelayanan orthopedi infeksi
rawat
1. Travel Clinic
Poli Vaksinasi dan travel clinic
2. Psikoterapi Infeksi
5 Peralatan Canggih MRI, Sequencer, USG 4D

11
Program prioritas pada tahun 2021 tersebut lebih ditekankan pada pelayanan Covid-19.
Sedangkan alokasi anggaran sesuai RBA setelah mengalami revisi sebesar Rp.240.566.824.000,-
yang bersumber dari rupiah murni (RM) sebesar Rp. 70.566.824.000,- dan bersumber dari BLU
sebesar Rp. 170.000.000.000,-
Target pendapatan BLU (PNBP) untuk tahun 2021 sebesar Rp. 52.200.000.000,- yang
menunjukkan adanya kenaikan sebesar 10 % dari target tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp.47.480.000.000,-

A.2.2 IMPLEMENTASI TERHADAP RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)

Untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai sasarannya sebagaimana dituangkan
dalam RBA 2021, dalam perkembangannya terjadi penambahan alokasi dana seperti terlihat pada
Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3
Rincian Revisi DIPA TA 2021

DIPA/ Tanggal
No Uraian Total Pagu (Rp)
Revisi Pelaksanaan
DIPA
1 23 November 2020 DIPA (Alokasi dana awal) 123,066,824,000
Awal

123,066,824,000
2 Revisi 1 28 Januari 2021 DIPA Pencantuman SAK

3 Revisi 2 1 Maret 2021 DIPA Penggunaan SAK 148, 066, 824,000


DIPA Penggunaan Ambang
10 Mei 2021 215, 566, 824,000
4 Revisi 3 Batas I
DIPA Penggunaan Ambang
5 Revisi 4 12 Juli 2021 240, 566, 824,000
Batas II

12
A.2.3 KENDALA YANG DIHADAPI A.2.4 SARAN & REKOMENDASI
DALAM PELAKSANAAN RBA DEWAN PENGAWAS TERHADAP
PENCAPAIAN RBA

a. Pengawasan melekat dari setiap Unit


a. Pelaksanaan pengawasan melekat agar
layanan terhadap kinerja tenaga medis
ditingkatkan di setiap unit layanan
maupun non medis belum
sehingga diharapkan menunjukkan hasil
dimaksimalkan.
kinerja yang maksimal.
b. Pencantuman target sebagai indikator
b. Perlu perhitungan kembali dalam
BLU (area layanan) dalam RBA TA
pencatuman target layanan yang
2021 belum menunjukan kondisi
menunjukan kondisi sebenarnya.
sebenarnya.

13
A.3. REVIU TERHADAP KESESUAIAN RSB DENGAN RBA

Terkait penyusunan dan implementasi RBA TA 2021 maka dapat disimpulkan bahwa
secara umum capaian kinerja dalam RBA telah sesuai dengan Visi dan Misi dalam RSB. Adapun
adanya kesenjangan yang terjadi dalam implementasi RBA disebabkan oleh faktor eksternal seperti
adanya pandemi Covid-19.

B. REVIU KINERJA LAYANAN DAN KEUANGAN

Secara umum, penilaian capaian kinerja rumah sakit masih didasarkan pada penilaian
indikator kinerja Badan Layanan Umum (BLU) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER 24/PB/2018 yang merupakan perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER/36/PB/2016. Penilaian tersebut terdiri dari 57 indikator yang terbagi
atas 19 Indikator Aspek Keuangan, 19 Indikator Aspek Layanan, dan 19 indikator Kinerja Mutu dan
Manfaat kepada Masyarakat.

B.1 REVIU KINERJA LAYANAN


B.1.1 REVIU ATAS ASPEK PELAYANAN

1) Kualitas layanan
Hasil penilaian Capaian Indikator Layanan semester 1 Tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel
2.4 berikut :

14
Tabel 2.4
Penilaian kualitas pelayanan

Sub Aspek / Kelompok Indikator/ Indikator/ Sub Semester I


NO Skor
Indikator Tahun 2021
1 Layanan
a. Pertumbuhan Produktivitas
1) Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari 0.30 0
2) Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari 0.45 0
3) Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 0.79 0
4) Pemeriksaan Radiologi / Hari 0.50 0
5) Pemeriksaan Laboratorium / Hari 0.72 0
6) Rata-rata Operasi / Hari 0.34 0
7) Rata-rata Rehab Medik / Hari 0.79 0
8) Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
9) Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan 9 2
b. Efektivitas Pelayanan
1) Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai
95.57% 2
pelayanan
2) Pengembalian Rekam Medik 92.10% 2
3) Angka Pembatalan Operasi 2.56% 1
4) Angka Kegagalan Hasil Radiologi 0.76% 2
5) Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 84.32% 1.5
6) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 0.64% 2
7) BOR 66% 1.5
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1) Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 0.24 0.25
2) Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT 100% 1
Ada program
sebagian
3) Program Reward dan Punishment 0.5
dilaksanakan

Jumlah Skor 15.75

15
2) Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
Hasil penilaian capaian indikator mutu dan manfaat kepada masyarakat tahun semester 1 TA
2021 dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut :

Tabel 2.5
Penilaian Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat

Sub Aspek / Kelompok Indikator/ Indikator/ Sub Semester I Tahun


NO Skor
Indikator 2021

2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat


a. Mutu Pelayanan
1) Emergency Response Time 3 menit 2

2) Waktu Tunggu Rawat Jalan 52 menit 1.5


3) LOS (Length of Stay) 9 hari 2
4) Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 29 menit 1
5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi 36 Jam 22 Menit 2
6) Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 117 Menit 2
7) Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 jam 49 menit 2
b. Mutu Klinik
1) Angka Kematian di Gawat Darurat 0.55% 2
2) Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam 4,56% 2
3) Post Operative Death Rate 0% 2
4) Angka Infeksi Nosokomial Dekubitus : 0% 1
Plebitis : 0,13 % 1
ISK : 0,6 % 1
ILO : 0% 1
5) Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 0% 2
c. Kepedulian Kepada Masyarakat
1) Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Ada program
1
Kesehatan Lain dilaksanakan
Ada program
2) Penyuluhan Kesehatan 1
dilaksanakan
3) Rasio Tempat Tidur Kelas III
d. Kepuasan Pelanggan
1) Penanganan Pengaduan / Persentase Pengaduan 100% 1
2) Kepuasan Pelanggan Dalam proses 0
e. Kepedulian Terhadap Lingkungan
1) Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah
10,120 2
Sakit Berseri)
2) Proper Lingkungan (KLH) Taat 0.6

Jumlah Skor 30.1


16
B.1.2 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REVIU KINERJA
LAYANAN

1. Mengingat nilai kualitas layanan sebesar 15,75 maka


perlu dikaji kembali hal-hal yang menjadi rendahnya
unsur penilaian layanan
2. Perlu penambahan robot layanan dalam menunjang
keselamatan dan kelancaran pelayanan dengan
mengingat ketersediaan alokasi anggaran.
3. Dibutuhkan kerjasama yang nyata dengan Pemda DKI
dalam hal penyediaan transportasi umum dari dan ke
RSPI Sulianti Saroso sehingga memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan akses layanan;

B.2 REVIU KINERJA KEUANGAN

Pimpinan RSPI Sulianti Saroso (Direktur Utama) sebagai KPA bersama para pejabat keuangan dan
pejabat teknis lainnya yang telah ditetapkan sebagai PPK, PPSPM, Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) telah melaksanakan
pengelolaan keuangan secara tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku.

17
B.2.1 REVIU TERHADAP TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN

1) Rasio Keuangan

Hasil Penilaian capaian Indikator Kinerja Keuangan semester 1 Tahun 2021 terlihat pada
Tabel 2.6.berikut :

Tabel 2.6
Penilaian Kinerja Keuangan

No. Indikator Realisasi


semester 1 TA Skor
1 Rasio Keuangan 2021
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 10608444632000% 0.5
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 14250000192500% 2.75

c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 46.32 1.25

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 20.31% 2.25

e. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 5.33% 2

f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 7.06% 2.05

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 23.50 1.25

h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional


90.87% 2.75
(Cost Recovery)

Total Skor 14,8

2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

Tingkat kepatuhan dan aspek pengelolaan keuangan BLU terhadap RSPI Sulianti Saroso
dapat digambarkan dalam Tabel 2.7 berikut :

18
Tabel 2.7
Capaian Indikator Kepatuhan Pengelolaan keuangan BLU

Indikator Realisasi
Kepatuhan Pengelolaan Semester 1 TA Skor
Keuangan BLU 2021
a. Rencana Bisnis dan Anggaran Sudah
2
(RBA) Definitif disampaikan

b. Laporan Keuangan Berdasarkan Sudah


1.33
Standar Akuntansi Pemerintahan disampaikan

c. Surat Perintah Pengesahan Sudah


2
Pendapatan dan Belanja BLU disampaikan
Telah ditetapkan
d. Tarif Layanan oleh Kementerian 1
Keuangan
e. Sistem Akuntansi Ya 1
f. Persetujuan Rekening Ya 0.5
g. SOP Pengelolaan Kas Ya 0.5
h. SOP Pengelolaan Piutang Ya 0.5
i. SOP Pengelolaan Utang Ya 0.5
j. SOP Pengadaan Barang dan
Ya 0.5
Jasa
k. SOP Pengelolaan Barang
Ya 0.5
Inventaris
Total Skor 10.33

Penilaian Indikator BLU semester 1 Tahun 2021 sebanyak 11 penilaian telah terpenuhi
sesuai dari bobot skor yang ditetapkan sebesar 11, artinya pengelolaan keuangan BLU telah
sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Dari indikator-indikator kinerja Badan Layanan Umum (BLU) tersebut yang belum mencapai nilai
maksimal atau mencapai target yang telah ditetapkan, perlu mencari alternatif solusi agar dapat
segera memperbaiki nilai yang dicapai guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Berdasarkan perhitungan pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER
24/PB/2018, maka untuk hasil penilaian capaian kinerja RSPI Sulianti Saroso untuk semester 1
TA 2021 didapatkan nilai 70.98 dengan kategori A ( BAIK), sebagaimana Tabel 2.8 berikut :

19
Tabel 2.8 Berdasarkan tabel 2.8 diatas
Hasil penilaian indikator Kinerja BLU Semester I TA 2021
menunjukkan bahwa hasil
penilaian hasil kinerja BLU

No. Indikator kinerja Nilai untuk semester I Tahun 2021


menunjukkan nilai sebesar
1 Keuangan 25,13
70.98 (termasuk dalam
2 Layanan 15,75
Mutu dan Manfaat kepada kategori A). Jika hasil penilaian
3 30,1
Masyarakat tersebut dibandingkan dengan
Total Nilai 70.98 estimasi indikator kinerja BLU
KRITERIA/KATEGORI A dalam RBA Tahun 2021
tercantum 86,64 (Kategori AA),
maka masih menunjukkan
perbedaan yang cukup
signifikan.

B.2.2 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REVIU KINERJA


KEUANGAN

a) Optimalisasi pemanfaatan asset secara maksimal perlu ditempuh untuk dilakukan dalam
rangka peningkatan PNBP.
b) Terhadap barang persediaan untuk konsumsi maupun persediaan lainnya agar ditingkatkan
pengawasannya serta dilakukan pencatatannya dengan tertib.
c) Terhadap piutang tak tertagih khususnya jenis piutang kurang lancar dan macet perlu segera
dilakukan koordinasi dengan pihak terkait guna penyelesaian lebih lanjut.

20
C. REVIU TERHADAP LAYANAN PANDEMI COVID-19

RSPI Sulianti Saroso mendapat kepercayaan Pemerintah sebagai Rumah Sakit


yang menangani Covid-19 dari kasus pertama ditemukan hingga saat ini. Pelayanan
yang diberikan tidak hanya rawat inap tapi juga pelayanan kepada masyarakat yang
memerlukan informasi ataupun screening Covid-19. Bahkan sebagai Pusat Kajian dan
Rujukan Nasional Penyakit infeski, RSPI Sulianti Saroso dengan cepat membuat Buku
Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Outbreak Covid-19.
Peningkatan kasus Covid-19, membuat RSPI Sulianti Saroso harus melakukan
eskalasi ruangan perawatan isolasi, di sisi lain, peningkatan sarana prasarana dan
fasilitas, maka kebutuhan tenaga kesehatan juga ikut meningkat. Untuk memenuhi
kebutuhan sumber daya itu, tenaga keehatan seperti perawat yang semula bertugas di
poliklinik dan ruang perawatan non isolasi dialihtugaskan ke ruang perawat isolasi.
Tantangan tidak hanya datang dari kuantitas, tapi juga kualitas alias keterampilan
khusus tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi. Perawatan ICU Covid-19
memerlukan keterampilan khusus terutama tentang critical care.
Pada bulan April 2021 pandemi virus corona di Indonesia telah memasuki
gelombang kedua, yakni didapatkannya beberapa Warga Negara Asing (WNA) yang
masuk ke Indonesia yang positif Covid-19, kasus impor ini menyebabkan RSPI Sulianti
Saroso menerima rujukan WNA yang terinfeksiCovid-19.

21
1) Kinerja Layanan dan Keuangan dalam masa Covid-19 dan Langkah-langkah
menuju ke kondisi New normal
a. Kinerja Layanan dan Keuangan
Sebagai salah satu Rumah Sakit Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit
Infeksi di Indonesia, RSPI Sulianti Saroso senantiasa berupaya memberikan
layanan yang terbaik terhadap masyarakat yang di tengarai terjangkit Covid-19.
Adapun Tata laksana pasien di RSPI Sulianti Saroso sebagai berikut:
1. Pendaftaran pasien untuk registasi ;
2. Skrining pasien bergejala maupun tidak bergejala melalui poli covid;
3. Pemeriksaan Thorax PA dan Hematologi lengkap
4. Pemeriksaan PCR
5. Bila Muncul gejala klinis akan dilakukan tatalaksana sesuai SOP dan
Pedoman/ dikirim ke IGD bagi pasien yang bergejala ;
6. Penempatan pasien (yang membutuhkan perawatan) ke ruang Isolasi
dan ICU sesuai kriteria
7. Pemantauan dan perawatan pasien;
8. Pasien dinyatakan sembuh/meninggal.
Dengan terjadinya peningkatan kasus dan munculnya strain baru mutasi Covid-19
dibeberapa negara, maka perlu untuk dilakukan pengawasan dan pemeriksaan
kesehatan yang lebih ketat terhadap pasien Covid-19 dari pelaku perjalanan
internasional yang menjalani proses isolasi, perlakukan ini merupakan upaya
antisipasi agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 yang berasal dari kasus
importasi. Berkaitan hal tersebut RSPI Sulianti Saroso melakukan pelayanan
penanganan isolasi terhadap pasien Covid-19 dari pelaku perjalanan
Internasional, baik WNI atau WNA, adapun Tatalaksana Pasien WNA di RSPI
Sulianti Saroso sebagai berikut :

Penerimaan Pasien

 Pasien rujukan dari KKP swab PCR SarCov-2 Positif


 Koordinasi Pokja Pinere RSPI dan KKP
 Pasien diterima di IGD untuk observasi :
 Anamnesia
 Pemeriksaan Fisis
 Pemeriksaan: Tanda vital, EKG,Laboratorium, foto thorax
 Dikonsulkan ke DPJP (SpP)
 Kondisi pasien stabil dipindahkan ke ruangan rawat isolasi khusus
22
Pasien Selesai Isolasi
Perawatan Pasien

 Ruang isolasi ketat  Ruang rawat khusus  Bila hasil swab PCR setelah isolasi
terpisah 14 hari neatif 2 kali

 Perawatan dalam bentuk tim, terdiri dari  Kondisi klinis perbaikan


DPJP dan spesialis lain  Foto thorax dan hasil Lab perbaikan
 Pemeriksaan dokter setiap hari (visite ke
pasien Lansung)
 Dilakukan pemeriksaan :
 Observasi pemeriksaan laboratorium dan
foto thorax setiap 5 hari Perawatan Lanjutan dan Pemulangan
 Swab PCR hari ke-1,14,15
 WGS
 Bila muncul gejala klinik tatalaksana  Bila swab PCR setelah 14 hari
masih positif perawatan dilanjutkan,
SOP dan Pedoman
swab diulang setelah 5 hari dan
hasil swab positif terakhir

 Pasien dinyatakan clear

Gambar 2.1
Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19
Yang Datang Sendiri
ALUR MASUK PASIEN SUSPEK KASUS 2019nCoV
Di RSPI Prof. Dr.DATANG
YANG Sulianti Saroso
SENDIRI
DI RSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO

PASIEN DATANG SENDIRI

Dengan Gejala: Demam, Batuk, Sesak Nafas, DIREKTUR MEDIK DAN


Riwayat berpergian ke negara Tiongkok atau KEPERAWATAN
negara lain yang terjangkit penyakit ini.

IGD/ POLI Dokter Penanggung Posko PHEOC


Dokter Jaga IGD Jawab PINERE Kemenkes
Isolasi IGD
IPSRS

Karu/Ka.Tim/ Karu / Ka.Tim Mawar Dokter Jaga


PJ.Shift IGD Supervisi Ruangan

Gizi
Radiologi
Perawat Menerima Kasus Farmasi
Laboratorium Di Ruang Isolasi Mawar 1
Sanitasi
Sanitasi
DPJP Surveilans
Ambulans Dokter Jaga Epidemiologi
Laporan 1 x 24 jam Ruangan Mawar 1 RSPI SS
PENGIRIMAN
PASIEN SUDINKES
Isolasi IGD Ambulans Ruang Isolasi Mawar Jakarta Utara

23
Gambar 2.2
Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19
ALUR MASUK PASIEN SUSPEK
Pada Rujukan KASUS 2019nCoV
Fasyankes
PADA RUJUKAN FASYANKES
Rujukan Fasyankes

Dengan Gejala: Demam, Batuk, Sesak Nafas,


Riwayat berpergian ke negara Tiongkok DIREKTUR MEDIK DAN
atau negara lain yang terjangkit penyakit ini. KEPERAWATAN

Posko PHEOC
Dokter Penanggung Jawab Kemenkes
Admission Dokter Jaga IGD PINERE
HP 082112662622
LABORATORIUM

Karu/ Ka.Tim Mawar IPSRS

Security Pos I SUPERVISI Dokter Jaga Ruangan

Perawat Menerima Kasus RADIOLOGI


Di Ruang Isolasi Mawar 1 SANITASI
GIZI

DPJP Dokter Jaga FARMASI


Ruangan Mawar 1
PENGIRIMAN Laporan 1 x 24 jam DRIVER AMBULANS
PASIEN
Surveilans
Ruang Isolasi Epidemiologi RSPI SS
Rujukan Fasyankes Mawar
Ambulans RSPI-SS SUDINKES Jakarta Utara

Adapun data status pasien Covid-19 sampai dengan Semester II TA 2020 dapat dilihat
pada Tabel 2.9 berikut :

Tabel 2.9
Data status pasien Covid-19 untuk Semester 1 TA 2021

Pasien Masih
Kriteria Sembuh Meninggal Total
Dirawat
Suspek 1 12 0 13
Konfirmasi 108 912 122 1142
JUMLAH 109 924 122 1155

Dari Tabel 2.9 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa selama semester I TA
2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19
sebanyak 1155 pasien, dengan rincian 924 (80%) pasien sembuh ,122 (10.56%)
pasien meninggal dan 109 (9,44%) pasien masih dirawat.

24
Tabel 2.10
Pasien Covid WNA & WNI pelaku perjalanan Internasional

Pasien Masih
Kriteria Sembuh Meninggal Total
Dirawat
Suspek 1 3 0 4
Konfirmasi 17 42 0 59
JUMLAH 18 45 0 63

Dari Tabel 2.10 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa selama semester I TA
2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada pasien Covid WNA &
WNI pelaku perjalanan Internasiona yang berasala dari India, Pakistan dan Jerman
sebanyak 63 pasien.

Pandemi Covid-19 ini memberikan kesadaran pentingnya manajemen


pengelolaan asset dan pengelolaan arus kas yang baik dalam kerangka kemampuan
dan beradaptasi terhadap perubahan. Dalam segi keuangan untuk membiayai
penanganan pandemi Covid 19 pada RSPI Sulianti Saroso disamping menggunakan
dana PNBP yang ada juga munculnya kepedulian masyarakat dalam memberikan
sumbangan dari para Donatur baik berupa Uang, barang dan jasa atau dalam bentuk
lainnya.
Semua penerimaan dari para donator tersebut dicatat secara tertib oleh Bagian
Keuangan dan dibebankan pada akun penerimaan sesuai Bagan Akuntansi Standar
(BAS). Selanjutnya atas penerimaan tersebut telah dipergunakan untuk kebutuhan
yang sifatnya mendesak. Adapun sumbangan yang diterima RSPI Sulianti Saroso
berupa barang antara lain makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan, masker,
rapid test, vaksin dan Alat Pelindung Diri,. Sedangkan sumbangan berupa jasa antara
lain fasilitas penginapan dan transportasi bagi tenaga medis.
Semua sumbangan/penerimaan dari para donatur tersebut, telah dicatat dan
dibukukan sesuai akun dalam Bagan Akuntasi Standar (BAS) serta telah dilakukan
pengesahan penerimaan dan pengeluaran ke KPPN Jakarta VII.

b. Langkah-langkah menuju ke kondisi New normal pada RSPI Sulianti Saroso


sebagai berikut:
 Menyusun protokol kesehatan New normal berikut kesiapan sarpras;
 Menginformasikan protokol kesehatan melalui spanduk yang mudah dibaca
masyarakat;

25
 Menyiapkan Zona pelayanan Covid-19 dan Non Covid-19;
 Membuka pelayanan poli non Covid-19 secara bertahap;
 Mempersiapkan Sarpras Kamar operasi untuk pelayanan Covid-19 dan Non
Covid-19.

2. Langkah-langkah manajemen dalam menghadapi Covid-19


Manajemen RSPI Sulianti Saroso dalam
menangani Covid-19 diawali dengan
menerbitkan sejumlah peraturan yang
dikeluarkan oleh Dirut RSPI Sulianti Saroso
antara lain mengatur pelayanan Covid-19
dan pelayanan manajerial internal,dan
membangun kemitraan dengan Instansi Luar
sebagai acuan yang harus dipedomani oleh
jajaran RSPI Sulianti Saroso.

Selanjutnya langkah-langkah manajemen dalam menghadapi Covid-19 dapat


dijelaskan sebagai berikut :
a. Membuka Poli Covid untuk pelaksanaan skrining, Swab. edukasi dan
informasi;
b. Melakukan eskalasi ruang ICU yang semula 4 tempat tidur (TT) menjadi 26
TT;
c. Melakukan eskalasi ruang isolasi tekanan negatif dari 11 tempat tidur (TT)
menjadi 59 TT;
d. Melakukan eskalasi ruang isolasi Non tekanan negatif 49 tempat tidur (TT);
e. Menyiapkan ruang IGD dengan 25 TT untuk transit pasien
f. Membuat Alur penerimaan pasien Covid-19 dan panduan praktik klinik (PPK)
Covid-19 untuk pasien dewasa & pasien anak;
g. Menetapkan zonasi, Alur pasien, karyawan dan pengunjung;
h. Menyusun Protokol kesehatan di area Rumah Sakit Sulianti Saroso.

26
Upaya RSPI Sulianti Saroso mengutamakan perlindungan kesehatan untuk tenaga
kesehatan yaitu dengan pemberian Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan.
Berdasarkan surat keputusan Direktur Utama No. HK.02.03/XXXVIII/08/2021
tanggal 4 Januari 2021 tentang pelayanan Vaksinasi Covid-19, maka mulai 14
Januari 2021 dilakukan vaksinasi covid-19 dengan sebagai berikut :
Tahap I : dilaksanakan untuk
tenaga kesehatan RSPI Sulianti
Saroso
Tahap II : dilaksanakan untuk kolega
Nakes dan Masyarakat Umum Usia
> 50 tahun dan >18 Tahun
Vaksin yang digunakan adalah
vaksin Coronavac,yang diawali
dengan vaksin dosis tunggal
(Sinovac) dan kemudian dilanjutkan
dengan vaksin dosis ganda (Coronavac-Biofarma).

Selain itu RSPI Sulianti Saroso juga


melakukan vaksinasi di Kementerian/Lembaga
seperti Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, kementerian Koordinator
Maritim dan Investasi, Kementerian
Koordinator Maritim dan Investasi,
Kementerian Riset dan Teknologi-BRIN,
Kementerian Pemuda dan Olahraga,
kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Televisi
Republik Indonesia, Dll.

27
Tabel 2.11 Laporan Penerima Vaksinasi Covid-19
di RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021

Sesuai tabel 2.11 tersebut diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi


untuk tahap pertama terhadap nakes, lansia, masyarakat umum tercapai sebesar
92,6%, sedangkan tahap ke-2 yang ditujukan untuk masyarakat umum usia diatas 50
tahun dan diatas 18 tahun tercapai sebesar 25,3%
Dalam rangka menjamin mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan
Kesehatan dan keselamatan pegawai, pimpinan RSPI Sulianti Saroso mengoptimalkan
dan memberdayakan seluruh SDM yang ada untuk bekerja dalam Tim dalam
penanganan dan penanggulangan Covid -19. Melakukan identifikasi kebutuhan SDM,
memilah SDM komorbid dan memberikan/membuat pengalihan tugas bagi SDM yang
tidak melakukan penanganan langsung pasien. Seiring dengan meningkatnya kasus,
guna memenuhi kebutuhan SDM Nakes yang melayani langsung pasien Covid -19 dan
tetap menjaga Kesehatan dan keselamatan pegawai maka pimpinan membuat usulan
penambahan tenaga relawan Nakes (dokter Spesialis, dokter umum, perawat, Nakes
lain) baik ke organsasi profesi maupun ke PPSDM. Pimpinan RSPI Sulianti Saroso
juga mefasilitasi akomodasi bagi pegawai yang mengalami stigma masyarakat pada
awal pandemic Covid-19.
Dalam menghadapi dan menanggulangi pandemi Covid 19 ini, RSPI Sulianti
memobilisasi semua SDM yang ada selama ini dan didukung pula dengan adanya
tenaga sukarelawan yang dikirim dari BPPSDM Kemenkes sebagai wujud dari
pengadaan tenaga kesehatan. Adapun keadaan SDM RSPI Sulianti Saroso untuk
tahun 2021 ini aseperti dalam tabel 2.12 berikut ini :

28
Tabel 2.12 Jumlah Sumber Daya Manusia TA 2021
Grand
NO Jenis Tenaga PNS CPNS NON PNS
Total
A Tenaga Kesehatan
1 Dokter Spesialis Anak 45 1 3 49
2 Dokter Umum 17 17
3 Dokter Gigi 1 1 2
4 Perawat dan Bidan 205 2 5 212
5 Tenaga Kesehatan Lainnya 87 6 19 112
B Tenaga Non Kesehatan
1 JPT Eselon II 4 4
2 Administrasi 113 135 248
C Grand Total 472 9 163 644

Disamping gambaran spesifikasi SDM RSPI Sulianti Saroso tersebut diatas,


spesifikasi tenaga relawan yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso untuk keadaan
semester I TA 2021 dapat dijelaskan dalam tabel 2.13 sebagai berikut :

Tabel 2.13 Spesifikasi tenaga relawan yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021
NO JENIS TENAGA Januari Februari Maret April Mei Juni
I TENAGA KESEHATAN
A DOKT. SPESIALIS 5 6 4 4 2 2
DOKT. SPESIALIS PARU 2 2 1 1 0 0
DOKT. SPESIALIS ANESTESI 1 2 1 1 0 0
DOKT. SPESIALIS MIKROBIOLOGI KLINIK 1 1 1 1 1 1
DOKT. SPESIALIS PENYAKIT DALAM 1 1 1 1 1 1
B DOKTER UMUM 23 23 23 15 10 19
C PERAWAT 134 137 130 120 88 165
D TENAGA KESEHATAN LAINNYA 36 31 42 31 25 30
ATLM 13 13 13 3 3 3
ANALIS BIOMOLEKULER 6 8 8 8 8 8
APOTEKER 5 5 5 5 5 5
TEKNIS KEFARMASIAN 1 1 1 1 1 0
ELEKTROMEDIS 1 1 1 1 0 0
FISIOTERAPI 1 1 1 1 0 0
RADIOGRAFER 2 2 3 3 3 4
SANITARIAN 7 0 8 7 3 8
PERAWAT ANESTESI 0 0 2 2 3 3
NUTRISIONIS 0 0 0 0 0 1
SUB TOTAL 198 197 199 170 125 216
II TENAGA NON KESEHATAN
Petugas Laundry 10 10 9 9 9 9
Pengemudi 6 6 6 6 6 6
Asisten Pengemudi 3 3 6 6 6 6
Asisten Perawat 5 8 7 7 7 6
Pembakar Sampah 0 0 0 0 0 1
Distribusi Gizi 0 0 0 0 0 2
SUB TOTAL 24 27 28 28 28 30
TOTAL 222 224 227 198 153 246

29
3. Langkah-langkah strategis dan inovasi yang sudah dilakukan
Selama melakukan pelayanan Covid-19 RSPI Sulianti Saroso mengambil langkah-langkah
strategis dan Inovasi sebagai berikut :
a. Menginformasikan kepada publik melalui wartawan dari berbagai Mass-media setiap
terjadinya perkembangan pelayanan Covid-19.
b. Mengadakan serial webinar bagi masyarakat awam maupun kalangan professional;
c. Membuat video edukasi dan tutorial terkait tatalaksana covid-19 untuk bahan materi website,
Instagram, Facebook, dan serial webinar sebagai sosialisasi kepada masyarakat;
d. Optimalisasi SDM Non medis untuk ditempatkan pada unit-unit yang dibutuhkan guna
kelancaran pelayanan dengan mempertimbangkan faktor resiko kesehatan ;
e. Meningkatkan kerjasama riset klinis dan diagnostik laboratorium untuk pelayanan Covid-19;
f. Membuka layanan pasca rawat terhadap pasien Covid-19 sebagai upaya peningkatan
pelayanan prima;
g. Melakukan layanan online telemedicine consultation kepada masyarakat ( pasien maupun non
pasien) ;
h. Melakukan pelatihan online tatalaksana Covid-19;
i. Membangun kerjasama kemitraan dengan Instansi di luar Kementerian Kesehatan seperti
BNPB, Kemenparekraf dan pihak Swasta;.
j. Memberikan kesempatan kepada pasien Covid-19 pertama,kedua dan ketiga yang sembuh
untuk menyampaikan testimoni atas pelayanan yang sudah dilakukan oleh RSPI SS;
k. Realokasi/Refocusing serta efisiensi anggaran pelayanan kesehatan dengan memfokuskan
pada penanganan Covid-19;
l. Percepatan pengajuan dan pemberian insentif tenaga medis yang menangani Covid-19;
m. Percepatan pengajuan penggantian/klaim biaya perawatan Covid-19;
n. Pembuatan paviliun Soka yang fungsinya diperuntukan khusus bagi layanan medical check
up, Poli Eksekutif dan Layanan Kesehatan Perjalanan dan paviliun ini telah diresmikan oleh
Menteri Kesehatan serta dihadiri Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada
tanggal 16 Desember 2020;.
o. Melakukan ekpansi layanan kesehatan dengan penambahan ruang isolasi, Alat Kesehatan
dan penerapan clustering untuk menghindari cross contamination.
Capaian kinerja layanan RSPI Sulianti Saroso khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil yang optimal, hal ini terbukti dengan pemberian
penghargaan dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berupa Sertifikat dan
Tropi PERSI GOLDEN AWARD 2020 dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 (Paramakarya Dharmartha Husada)

30
D. TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS

Organisasi rumah sakit disusun dengan tujuan untuk menghindari terjadinya


mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan tata penyebaran Virus corona.
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) Lebih lanjut, sesuai
dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance) protokol kesehatan, maka
sesuai penjelasan pasal 33 ayat (1) UU No. 44/2009.
semua pelayanan poliklinik
Selanjutnya dalam pasal 36 UU tersebut dinyatakan bahwa
setiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah ditutup kecuali Poli TB RO,
sakit dan tata kelola klinis yang baik yaitu dengan menerapkan Poli DOTS, dan Poli
fungsi-fungsi manajemen rumah sakit berdasarkan prinsip- Konseling.
prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan Dengan diedarkannya
responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
surat Edaran No.
Kaitannya dengan tata kelola rumah sakit, adanya
keterbukaan atau transparansi yang berarti kesediaan rumah HK.02.06/XXXVIII/2828/20
sakit untuk senantiasa memberikan informasi faktual mengenai 21 tanggal 5 Mei 2021
berbagai hal yang berkenaan dengan proses tata kelola rumah tentang Pelayanan Non
sakit. Covid-19 dan dalam
Prinsip transparansi menyediakan informasi secara tepat waktu,
rangka peningkatan
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah
pelayanan pasien di RSPI
diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya
Sulianti Saroso dalam
serta segala tindakan yang telah dilakukan selalu didasari rasa
memenuhi kebutuhan
tanggung jawab (accountability).
masyarakat akan
kebutuhan pelayanan non
D.1 REVIU TERHADAP TATA KELOLA LAYANAN
Covid-19 maka RSPI
Sulianti Saroso membuka
RSPI Sulianti Saroso berperan penting dalam
pelayanan non Covid-19
penanggunalang Covid-19, baik saat Indonesia masih dalam
untuk Pelayanan IGD,
ancaman importasi Covid-19 hingga masa pandemic saat ini.
Rawat Jalan, dan Rawat
Bahkan RSPI Sulianti Saroso ditetapkan sebagai salah satu
Inap dan ICU kembali
Rumah Sakit Rujukan pasien Covid-19 yang ditetapkan dalam
dibuka mulai tanggal 1
keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor
April 2021 untuk pasein
HK.01.07/MENKES/169/2020 tanggal 10 Maret 2020 tentang
umum dan mulai 26 April
penetapan rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit
2021 untuk pasien BPJS.
infeksi tertentu.
Dengan keluarnya KMK tersebut, mulai tanggal 26 Meret
2020, RSPI Sulianti Saroso hanya fokus pada pelayanan dan
perawatan pasien Covid-19. Hal ini dilakukan agar rumah sakit
lebih fokus pada pelayanan pasien Covid-19 dan untuk
31
Tabel 2.14
Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19

Ruangan TT

I. TT Isolasi Tekanan Negatif


1. Mawar 2 11
2. Nusa Indah 1 18
3. Nusa Indah 3 16
4. Dahlia 14
Jumlah I 59
II. TT Isolasi Non Tekanan Negatif
1. Dahlia II 16
2. Dahlia III 15
3. Nusa Indah 4 18
4. IGD 25
Jumlah II 64
III. ICU dengan Ventilator
1. Nusa Indah 2 15
Jumlah III 15

IV. ICU dengan Non Ventilator

Dengan melonjaknya kasus Covid-19 maka 1. Mawar 1 11

RSPI Sulianti Saroso menambah ruang rawat, TOTAL TT I - IV 159


semula 74 TT menjadi 159 TT. Kebijakan
perluasan ruangan ditetapkan oleh Direktur
Utama dalam Surat Keputusan
No.HK.02.03/XXXVIII/3744/2021 tanggal 28
Juni 2021yang tersedia sebagaimana tabel
2.14

33
Semua unit rumah sakit berperan
aktif dalam pelayanan covid-19, salah
satunya melakukan Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Selama
Pandemi Covid-19 yaitu dengan cara
pengamanan limbah dan
pengawasan dekontaminasi. limbah
padat yang dimaksud Barang atau
bahan sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan kembali yang berpotensi
terkontaminasi oleh zat yang bersifat
infeksius atau kontak dengan pasien
dan/atau petugas di Fasyankes yang
menangani pasien Covid-19, meliputi
:masker bekas, sarung tangan bekas,
perban bekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan
minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, sisa makanan pasien dan
lain-lain. Adapun pengelolaan Limbah selama ini telah di jalankan sesuai prosedur yang berlaku
dan sudah memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

34
Sebagai gambaran jumlah kunjungan pasien pada RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021
dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut :

Tabel 2.15
Realisasi Kunjungan pasien per Jenis layanan Semester I TA 2021

Semester 1 TA 2021
No Jenis Pelayanan
Target Realisasi (%)

1 Kunjungan Rawat Jalan 42,210 11,679 28


2 Kunjungan Rawat Darurat 4,380 2,190 50
3 Kunjungan Rawat Inap + ICU 2,400 1,261 53
4 Jumlah hari rawat Inap + ICU 20,698 12,439 0
5 Pemeriksaan radiologi 6,650 4,613 69
6 Pemeriksaan laboratorium 175,250 92,172 53
7 Tindakan operasi 120 39 33
8 Jumlah resep farmasi 350,190 354,761 101
9 Tindakan rehab medik 5,600 250 4
10 BOR 70% 66% 94
11 LOS 6 hari 9 hari
12 TOI 10 hari 5 hari
13 BTO 20 kali 12 kali
68,27
14 NDR 40 ‰

79,97
15 GDR 65 ‰

D.1.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REVIU TATA KELOLA
LAYANAN

a. Inovasi yang telah dilakukan oleh RSPI Sulianti Saroso yang selama ini berfokus pada
pelayanan covid, hendaknya perlu dipikirkan mengenai inovasi dibidang infeksi lain.
b. Pelayanan terhadap pasien khususnya waktu tunggu terhadap pemberian obat masih relative
cukup lama sehingga perlu mendapat perhatian.
c. Perlunya peningkatan kenyamanan fasilitas umum pada rumah sakit yang diperuntukan bagi
pengunjung sehingga menambah kualitas pelayanan.

35
D.2 REVIU TERHADAP TATA KELOLA KEUANGAN

PPK-BLU memberikan fleksibilitas


pengelolaan keuangan karena
masyarakat dan dunia bisnis bergerak
dinamis, sehingga instansi pemerintah
yang melakukan public services perlu
mengikuti kedinamisan tersebut.
Fleksibilitas pengelolaan keuangan
tersebut menuntut adanya tata kelola
yang baik (good governance) agar dapat
memberikan nilai tambah kepada
masyarakat, pemerintah, investor,
pimpinan dan pegawai BLU sendiri, serta
stakeholder lainnya.
Melalui konsep pola pengelolaan keuangan BLU ini rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan
profesionalisme, mendorong enterpreneureship, transparansi, dan akuntabilitas dalam rangka
pelayanan publik, sesuai dengan tiga pilar yang diharapkan dari pelaksanaan PPK-BLU ini, yaitu
mempromosikan peningkatan kinerja pelayanan publik, fleksibilitas pengelolaan keuangan dan
tata kelola yang baik.

36
Rumah sakit yang mengalami perubahan
kelembagaan sebagai BLU apabila D.2.1 TATA KELOLA KAS
dipandang dari teknis pengelolaan dan
pelaporan keuangan akan berdampak
sangat besar pada perubahan tata kelola
keuangan Rumah Sakit. Kas yang dimiliki RSPI Sulianti Saroso telah
BLU yang cenderung memiliki persamaan digunakan secara optimal untuk
karakteristik dengan perusahaan nirlaba, penyelenggaraan pemberian layanan dan
serta adanya ketentuan bahwa BLU sesuai ketentuan. Secara garis besarnya tata
mengikuti standar akuntansi keuangan
kelola kas dapat divisualisasikan
bukan standar akuntansi pemerintahan.
Konsekuensi yang lain dari perubahan sebagaimana pada Gambar 2.3 berikut :
menjadi BLU adalah rumah sakit harus
melakukan penyesuian dalam penyusunan
Gambar 2.3
anggaran, penetapan tarif, dll yang harus Tata Kelola Kas RSPI Sulianti Saroso
berbasis pada kinerja pelayanan.
Pelaporan harus memiliki akuntabilitas yang
tinggi dengan adanya tuntutan bahwa
laporan keuangan harus diaudit oleh audit
independen. Dengan menjadi BLU ini
diharapkan rumah sakit menjadi suatu
organisasi yang memiliki tata kelola yang
transparansi dan auditable sehingga akan
berujung pada peningkatan kualitas
pelayanan.
Laporan Keuangan RSPI Sulianti Saroso
Periode TA 2021 ini telah disusun dan
disajikan sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi
Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 30 Juni 2021
disusun dan disajikan berdasarkan basis
kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan perubahan
Saldo Anggran lebih dan Laporan Arus Kas
untuk periode TA 2021 disusun dan
disajikan dengan basis akrual.

37
1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran yang menggambarkan
perbandingan antara alokasi anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan
dan Belanja selama Semester I TA 2021 sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.16 berikut ini :
Tabel 2.16
Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2021

Berdasarkan Tabel 2.16 tersebut, terlihat bahwa realisasi


Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk semester I TA
2021 sebesar Rp. 79.738.180.317,- atau mengalami kenaikan
sebesar 151.88% dari estimasi Pendapatan (PNBP) yang
semula sebesar Rp. 52.500.000.-.Sedangkan Realisasi
Belanja untuk semester I TA 2021 asebesar Rp
104.294.390.652,-(48.38%) dari alokasi anggaran sebesar
Rp 215.566.824.0000-.

Tabel 2.17
Pendapatan Jasa dan Pendapatan lain-
lain Semester I TA 2021

Berdasarkan Tabel 2.17


Realisasi SMT 1 Realisasi SMT 1
Uraian % Realisasi Pendapatan
2021 2020
Jasa Rumah sakit per
Pendapatan Jasa 2,729,419,026 24,663,195,013 -89% 30 Juni 2021 mengalami
perubahan 89%
dibandingkan dengan
Pendapatan Lain-lain 77,008,761,291 867,277,687 8779%
realisasi tahun 2020

Total 79,738,180,317 25,530,472,700 212%

38
1) Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional (LO) untuk Semester I TA 2021 telah disusun berdasarkan Sistem
Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) sebagaimana Tabel 2.18 berikut :
Tabel 2.18
Laporan Operasional Semester 1 TA 2021

URAIAN CATATAN SM T 1 2021 SM T 1 2020

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN
Pendapatan Operasional D.1 104,394,196,082 33,583,434,450
JUM LAH PENDAPATAN 104,394,196,082 33,583,434,450

BEBAN
Beban Pegaw ai D.2 58,267,332,335 23,427,465,296
Beban Persediaan D.3 30,598,988,189 11,694,342,923
Beban Barang dan Jasa D.4 15,460,990,891 6,973,677,207
Beban Pemeliharaan D.5 10,397,294,094 2,810,752,555
Beban Perjalanan Dinas D.6 41,049,000 191,170,161
Beban Barang untuk Diserahkan kepada
D.7 - -
Masyarakat
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 17,666,723,271 13,937,268,311
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 116,995,287 -19,865,065
JUM LAH BEBAN 132,549,373,067 59,014,811,388
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN
-28,155,176,985 -25,431,376,938
OPERASIONAL

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11

Surplus/Def isit Pelepasan Aset Non


- -
Lancar
Def isit Selisih Kurs - -
Pendapatan dari Kegiatan Non
60,235,964 1,641,661,329
Operasional Lainnya
beban dari kegiatan non operasional
0 970,906,706
lainnya
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
60,235,964 670,754,623
OPERASIONAL
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS
- -
LUAR BIASA

POS LUAR BIASA D.12


Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
SURPLUS/DEFISIT LO -28,094,941,021 -24,760,622,315

Berdasarkan Tabel 2.18 tersebut, pendapatan semester I TA 2021 adalah sebesar Rp


104,394,196,082,,- sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp
132.549.373.067,- sehingga terdapat defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp
28.155.176.985. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp 60.235.964 dan sebesar Rp 0 (Nihil) sehingga entitas mengalami defisit
sebesar Rp 28.094.941.021. Selama semester I TA 2021, penyerapan anggaran pada RSPI
Sulianti Saroso dapat dilihat pada Tabel 2.19 berikut :

39
Tabel 2.19
Realisasi Anggaran Belanja Semester I TA 2021

Semester I 2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Belanja Pegawai 37,432,380,000 18,154,326,553 48.5
Belanja Barang 163,616,945,000 78,478,985,151 47.97
Belanja Modal 14,517,499,000 7,661,078,948 52.77
Total Belanja 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38
Pengembalian - -
Jumlah 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38

Berdasarkan Tabel 2.19 diatas penyerapan anggaran belanja untuk Semester I TA 2021 sebesar
Rp 104.294.390.652, atau 48,38% dari pagu anggaran belanja yang tersedia sebesar Rp
215,566,824,000,- Hal ini menunjukkan angka yang sangat baik.Sedangkan jika dibandingkan
dengan realisasi anggaran TA 2020 yang lalu bisa dilihat dalam Tabel 2.20 berikut :

Tabel 2. 20
Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2021 dan TA 2020

REALISASI SMT I TA REALISASI SMT I TA NAIK


URAIAN
2021 2020 (TURUN) %

Belanja Pegawai 18,154,326,553 16,244,183,966 11.76


Belanja Barang 78,478,985,151 23,681,208,724 231.4
Belanja Modal 7,661,078,948 1,223,943,186 525.93
Belanja Bantuan
- - -
Sosial

Jumlah 104,294,390,652 41,149,335,876 153.45

40
Berdasarkan Tabel 2.20 tersebut diatas, menunjukkan bahwa
realisasi Anggaran Belanja untuk Semester I TA 2021
mengalami kenaikan sebesar 153,45%, hal ini disebabkan
antara lain:

1) Pelaksanaan kegiatan terutama pada belanja Barang dan


belanja Modal dengan alokasi anggaran yang lebih besar
dibandingkan dengan TA 2020 dan sedang berproses
pengadaannya;
2) Peningkatan belanja tersebut pada dasarnya dikarenakan
kebutuhan RSPI Sulianti Saroso dalam menghadapi
lonjakan kasus Covid-19 di semester I Tahun 2021 dengan
menggunakan revisi saldo awal kas Rp. 95.152.668.466

a) Belanja Pegawai
Realisasi belanja anggaran pegawai untuk TA 2021 dapt
dilihat pada Tabel 2.21 berikut :

Tabel 2.21
Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai semester
1 TA 2021 dan TA 2020

NAIK
URAIAN
REALISASI SMT I TA REALISASI SMT I TA
(TURUN)
Realisasi Anggaran belanja
2021 2020
% pegawai untuk semester I
Belanja Gaji Pokok PNS 12,716,473,100 11,380,066,400 11.74
TA 2021 dan TA 2020
Belanja Pembulatan Gaji PNS 194,214 174,194 11.49
masing-masing sebesar Rp
Belanja Tunj suami/istri PNS 951,947,080 858,841,340 10.84
18,143,983,892 dan Rp
Belanja Tunj. Anak PNS 291,184,816 264,732,846 9.99
Belanja Struktural PNS 210,815,000 185,765,000 13.48 16,205,751,311. Dengan
Belanja Fungsional PNS 1,331,104,030 1,105,220,000 20.44
Belanja Tunj PPh PNS 64,845,123 40,118,003 61.64
demikian dapat dikatakan
Belanja Tunj. Beras PNS 789,160,740 611,152,380 29.13 bahwa realisasi anggaran
Belanja Uang Makan PNS 1,473,911,000 1,534,579,000 -3.95 belanja pegawai semester 1
Belanja Tunj. Umum PNS 183,905,450 185,991,803 -1.12 TA 2021 mengalami
Belanja Uang Lembur 140,786,000 77,543,000 81.56
Belanja Tunj. Lain-lain - - - peningkatan sebesar 11,96
Jumlah Belanja Kotor 18,154,326,553 16,244,183,966 11.76 % dari TA 2020.
Pengembalian Belanja Pegawai -10,342,661 -38,432,655 -73.09

Jumlah Belanja 18,143,983,892 16,205,751,311 11.96

41
b) Belanja Barang

Untuk realisasi belanja barang Semester I TA 2021 dan TA 2020 dapat dilihat pada Tabel 2.22
berikut :
Tabel 2.22
Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Barang Semester I TA 2021 dan TA 2020
NAIK
REALISASI REALISASI
URAIAN (TURUN)
SMT I TA 2021 SMT I TA 2020
%
Belanja barang persediaan barang konsumsi 0 0 0

Belanja barang persediaan pandemi covid 19 0 0 0

Belanja jasa lainnya 0 0


Belanja Keperluan Perkantoran 3,430,856,772 1,387,089,690 147.34
Belanja Pengadaan Bahan Makanan 0 0 0

Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 0 17,982,000 -100


Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 118,400,000 125,260,000 -5.48
Belanja Barang Operasional Lainnya 96,928,905 0 0
Belanja Bahan 0 0 0
Belanja Barang Persedian Barang Konsumsi 8,769,473,961 5,743,514,436 52.68
Belanja barang persediaan lainnya 0 0 0
Belanja Langganan Listrik 1,748,136,960 1,516,811,400 15.25
Belanja Langganan Telepon 45,189,973 53,061,427 -14.83
Belanja Langganan Air 130,715,372 93,568,722 39.7
Belanja langganan daya jasa lainnya 0 122,028,000 -100
Belanja Jasa Lainnya 1,129,732,763 1,085,722,669 4.05
Belanja Pemelilharaan Gedung dan Bangunan 3,571,316,097 356,066,326 902.99
Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
- 17,651,600 -100
Gedung
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 578,142,196 219,578,020 163.3
Belanja Persediaan Pemeliharaan Jaringan 0 36,222,600 0
Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
0 0 0
Lainnya
Belanja Pemeliharaan Lainnya 0 0 0
Belanja Perjalanan Biasa 28,830,000 0 0
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 6,810,000 9,150,000 -25.57
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
- 23,460,000 -100
Dalam Kota
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting luar
5,409,000 105,719,286 -94.88
Kota
Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri - 34,104,584 -100
Belanja Gaji dan Tunjangan 38,204,390,935 9,227,312,120 314.04
Belanja Barang - 146,476,550 -100
Belanja Jasa - 3,089,975,861 -100
Belanja Pemeliharaan - 4,980,470 -
Belanja Perjalanan - 18,736,291 -100
Belanja barang persediaan barang konsumsi
9,673,308,662 317,564,522 2,946.09
BLU
Belanja barang BLU 1,104,230,647
Belanja Jasa BLU 8,149,294,953
Belanja Pemeliharaan BLU-Covid 19 1,687,817,955
Jumlah Belanja Kotor 78,478,985,151 23,752,036,574 230.41
Pengembalian Belanja 0 -70,827,850 0
Jumlah Belanja 78,478,985,151 23,681,208,724 231.4

Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2021 dan TA 2020 adalah masing-masing sebesar
Rp.78.478.985.151 dan Rp 23.681.208.724. Realisasi Belanja Barang semester I TA 2021
mengalami kenaikan sebesar 231,4 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2020, hal ini antara lain
disebabkan karena adanya penambahan kegiatan pada TA 2021.
42
c) Belanja Modal
Untuk belanja modal realaisasi TA 2020 dan TA 2019 dapat
Berdasarkan Tabel 2.23
dilihat pada Tabel 2.23 berikut :
tersebut diatas
Tabel 2.23 menunjukkan bahwa
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester I
TA 2021 dan TA 2020 realisasi Belanja Modal
NAIK untuk semester I TA 2021
URAIAN REALISASI SMT I TA 2021 REALISASI SMT I TA 2020 (TURUN)
mengalami kenaikan
%
Belanja Modal Peralatan dan
151,321,500 130,257,995 16.17
sebesar 525,93% jika
Mesin
Belanja Modal Gedung dan dibandingkan dengan TA
1,007,380,000 0
Bangunan
Belanja Modal Jalan dan 2020. Hal ini disebabkan
0 0 0
Jembatan
karena adanya
Belanja Modal Peralatan dan
7,509,757,448 86,305,191 8601.4
mesin - BLU penambahan alokasi
Belanja Modal Jalan, Irigasi,
- -
dan Jaringan - BLU anggaran belanja modal
Belanja Modal Lainnya - BLU - -
Belanja Modal Gedung dan
sehubungan dengan
- - 0
Bangunan -BLU adanya penambahan
Jumlah Belanja Kotor 7,661,078,948 1,223,943,186 525.93
Pengembalian - - -
kapasitas layanan dalam
Jumlah Belanja 7,661,078,948 1,223,943,186 525.93 rangka penanggulangan
pandemi Covid -19.
1) Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 2.24
Laporan Perubahan Ekuitas Semester I TA 2021 Dalam Tabel 2.24 tersebut
CATAT
URAIAN SMT I 2021 SMT I 2020 diatas dapat dijelaskan
AN
EKUITAS AWAL E.1 434,213,413,350 301,329,879,478 bahwa Ekuitas awal
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 -28,094,941,021 -24,760,622,315 sebesar Rp
KOREKSI YANG
434.213.413.350
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN ditambah Defisit pada
E.3.1 - -
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR Laporan Operasional (LO)
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 1
sebesar Rp
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.4 - - 28.094.941.021 ditambah
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - - dengan koreksi-koreksi
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON
REVALUASI
E.3.5 - - senilai Rp
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 -27,568,694,268 - Rp.27,568,694,268 dan
JUMLAH -27,568,694,268 1
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 36,981,167,754 27,356,010,586 Transaksi Antar Entitas
KENAIKAN/PENURUNAN ANTAR ENTITAS E.4 -18,682,467,535 2,595,388,272
sebesar Rp
EKUITAS AKHIR E.5 415,530,945,815 303,925,267,750
36,981,167,754
43
selanjutnya ditambahkan dengan penurunan ekuitas senilai Rp
18.682.467.535 sehingga Ekuitas akhir pada tanggal 30 Juni
2021 sebesar Rp. 415.530.945.815

D.2.2 TATA KELOLA PIUTANG

a) Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan


Umum
Tabel 2.25
Rincian Piutang Semester I TA 2021
Dari Tabel 2.25 tersebut
Uraian SMT I TH 2021
diatas dapat dijelaskan
Piutang BPJS -
bahwa saldo piutang dari
Jaminan
976,624,899 kegiatan Operasional per
Pemerintah/Jamkesda
Jaminan COVID -19 24,814,950,000 tanggal 30 Juni 2021 dan
Piutang Perusahaan 195,321,574 sebesar Rp.
Piutang Perorangan 444,195,019 26.431.091.492
Jumlah 26,431,091,492

b) Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang dari Kegiatan


Operasional BLU

Tabel 2.26
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang TA 2021 Dari Tabel 2.26 tersebut
Kualitas Piutang
Nilai Piutang Jk
Pendek
% Penyisihan
Nilai
Penyisihan
diatas dapat dijelaskan
Piutang Bukan Pajak bahwa Penyisihan Piutang
Lancar 24,976,015,243 0.50% 124,880,07
Tak Tertagih – Piutang dari
Kurang Lancar 390,476,834 10% 39,047,68
Diragukan - 50% Kegiatan Operasional BLU
Macet 1,064,599,415 100% 1,064,599,41
Jum lah 26,431,091,492 1,228,527,17 Sebesar (Rp.
Bagian Lancar TP/TGR
1.228.527.174)
Lancar 0.50%
Kurang Lancar 10%
Diragukan 50%
Macet 100%
Jum lah -
Bagian Lancar TPA
Lancar 0.50%
Kurang Lancar 10%
Diragukan 50%
Macet 100%
Jum lah -

Jum lah Penyisihan


26,431,091,492 1,228,527,17
Piutang Tak Tertagih

44
D.2.3 TATA KELOLA UTANG

a) Utang kepada Pihak Ketiga

Tabel 2.27
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Semester I TA 2021 Berdasarkan Tabel 2.27,
nilai Utang kepada Pihak
Uraian Jumlah
Ketiga per 30 Juni 202
Belanja Pegawai yang masih harus
- sebesar Rp 854.859.898
dibayar
Belanja Obat yang masih harus dengan penjelasan bahwa
770,640,624
dibayar utang kepada Pihak
dana pihak ketiga lainnya -inesntif
6,413,274 Ketiga merupakan
nakes
utang kepada pihak ketiga lainnya 77,806,000 kewajiban yang masih
Total 854,859,898 harus dibayar.

b) Beban yang masih harus dibayar.

Tabel 2.28
Beban yang masih harus dibayar
Semester I TA 2021 dan TA 2020 Berdasarkan Tabel 2.28
tersebut diatas bahwa
beban yang masih harus
Uraian TA 2021 TA.2020
dibayar baik untuk
Beban yang masih Semester I TA 2021 dan
0 0 TA 2020
harus dibayar
sebesar Rp. 0,- (Nihil).
Jumlah Nihil Nihil

45
D.2.4 TATA KELOLA ASET

Neraca Semester I TA 2021 dan TA 2020 yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dapat dilihat pada Tabel 2.29 berikut

Tabel 2.29
Neraca TA Semester I TA 2021 dan TA 2020

Dari Tabel 2.29 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa nilai aset per 30 Juni 2021 sebesar Rp
415.958.741.381 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 142.500.001.925; Aset Tetap
(neto) sebesar Rp 273,361,838,488; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp.0; dan Aset
Lainnya (neto) sebesar Rp 96.900.968 serta nilai kewajiban dan Ekuitas masing-masing
sebesar Rp.427,795,566 dan Rp 415.530.945.815
,-
46
D.2.5 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS
: TERHADAP TATA KELOLA KEUANGAN

1. Tata kelola keuangan yang sudah berjalan cukup


baik selama ini agar tetap dipertahankan, jika perlu
ditingkatkan dimasa datang utamanya capaian
tingkat penyerapan anggaran di akhir tahun
anggaran.
2. Koordinasi dengan semua lini dan unit kerja perlu
ditingkatkan dalam penggunaan alokasi anggaran
yang terbatas sehingga tercipta tata kelola keuangan
yang lebih baik;
3. Perlu diteliti dan dikaji kembali untuk diusulkan
terhadap penerapan tarif layanan yang selama ini
masih menerapkan pada ketentuan lama
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keungan RI Nomor 71 /PMK.05/2014 tanggal 25
April 2014 dan Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor
HK.02.04/ VII.3/ 2025/ 2014 tanggal 2 Mei 2014 ;

47
5) Keputusan Direktur Utama Nomor
D.3 REVIU TERHADAP REMUNERASI
HK.02.04/VII.3/3559/2015 Tentang
Penetapan Disclaimer dari Alokasi

Pemberian remunerasi kepada para pejabat Anggaran Remunerasi RSPI Sulianti

pengelola dan pegawai BLU RSPI Sulianti Saroso

Saroso telah dilaksanakan sesuai dengan Anggaran pembayaran remunerasi

Keputusan Menteri No. 365/KMK.05/2015 dan sebagaimana tercantum dalam DIPA RSPI

ditetapkan kembali dengan Peraturan Menteri Sulianti Saroso Tahun Anggaran 2021 Nomor

Keuangan No. 182/KMK.05/2017 tanggal 10 DIPA: SP DIPA – 024.04.2.415706/2021

Maret 2017 Tentang Penetapan Remunerasi tanggal 10 Mei 2021 revisi ke 3 menggunakan

Bagi Pejabat Pengelolaan, Dewan Pengawas, anggaran Layanan Operasional UPT BLU

dan Pegawai Badan layanan Umum Rumah Kode 2094.509.051.525111 Belanja Gaji dan

Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti Saroso. Tunjangan–Remunerasi terdapat Rp

Dalam Pelaksanaan Pembayaran remunerasi 57.600.000. 000,-

pada BLU di RSPI Sulianti Saroso telah


mengacu pada kebijakan umum rumah sakit Reviu terhadap remunerasi dapat

berdasarkan ketentuan : dijelaskan sebagai berikut :

1) Keputusan Direktur Utama Nomor 1) Target pendapatan TA 2021 yang telah

HK.02.03/VII.3/1545/2017 Tentang dialokasikan untuk remunerasi sebesar

Penetapan Grading Pegawai dalam 48% dari target pendapatan, maka untuk

Corporate Grade Badan Layanan Umum pagu ditetapkan sebesar Rp

(BLU) di RSPI Sulianti Saroso 52.500.000.000,- sehingga sesuai

2) Keputusan Direktur Utama Nomor dengan KMK No. 182/KMK.05/2017

HK.02.03/VII.3/1544/2017 Tentang tanggal 10 Maret 2017 bahwa alokasi

Pemberlakuan Pedoman Penerapan anggaran remunerasi TA 2021 sebesar

Remunerasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Rp 57.600.000.000,-

Saroso 2) Pembayaran P2 (pay for performance)

3) Keputusan Direktur Utama Nomor dilakukan setelah sebelumnya pegawai

HK.02.03/XXXVIII/2990/2018 Tentang melakukan pengisian capaian kinerja,

Tim Remunerasi Indeks Kinerja Individu (IKI), melalui

4) Keputusan Direktur Utama Nomor aplikasi SIMKIN dan mendapatkan

HK.02.03/XXXVIII/3059/2018 Tentang persetujuan dari atasan langsung

Verifikasi Remunerasi/Pemberian Jasa


Pelayanan Berdasarkan Kinerja di RSPI
Sulianti Saroso

48
masing-masing untuk kemudian dikoordinasikan dalam rapat oleh Tim Remunerasi bersama
Direksi untuk mendapatkan persetujuan pembayaran remunerasi P2.
3) Untuk pembayaran remunerasi setiap bulannya, dalam setiap grade tidak melebihi ketentuan
yang telah ditetapkan dalam KMK No. 182/KMK.05/2017

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kinerja (SIMKIN)

Gambar 2.4
Alur Pembayaran Remunerasi

49
Tabel 2.30
Realisasi Pembayaran Remunerasi Semester I TA 2021

NO BULAN REALISASI
1 Januari Rp 9,289,408,635
2 Februari Rp 5,122,177,261
3 Maret Rp 4,282,154,394
4 April Rp 4,645,454,224
5 Mei Rp 4,635,915,757
6 Juni Rp 4,423,509,981

JUMLAH Rp 32,398,620,252

Kendala dalam pelaksanaan Remunerasi Semester I TA 2021

1) Dalam melakukan pengukuran Capaian Kinerja pegawai belum seluruhnya menggunakan


Aplikasi SIMKIN.
2) Masih adanya pembatasan dalam penetapan Coorporate Grade pada RSPI-SS (maksimal
Grade 15) yang seharusnya lebih dari grade 15 mengingat RSPI-SS telah ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Kelas A.
3) Belum adanya kesesuaian yang wajar dalam perhitungan pembayaran remunerasi yang
dikaitkan dengan kenaikan pendapatan dikarenakan adanya batasan nilai maksimal
sebagaimana telah diatur dalam KMK No. 182/KMK.05/2017.
4) Penetapan target masing-masing dokter spesialis belum sesuai.
5) Penetapan target beberapa unit terlalu rendah/belum berbasis output.
6) Penetapan target pada unit tertentu berdasarkan perhitungan waktu pada setiap kegiatan dan
standar kemampuan individu.

Tindak Lanjut yang sudah dilakukan:

1) Telah dilakukan usulan revisi KMK remunerasi No. 182/KMK.05/2017 atas perubahan
Grading yang semula 15 (Lima belas) Grade menjadi 17 (Tujuh belas) Grade melalui surat
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso tanggal 15 Desember 2020 No.
KU.02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar
75%
2) Perhitungan target dr. Spesialis berdasarkan standar dengan mempertimbangkan
pengalihan.

50
C.3.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REMUNERASI

1. Perlunya Internalisasi Penggunaan Aplikasi SIMKIN agar seluruh pegawai dapat


menggunakan Aplikasi SIMKIN untuk membuat penilaian kinerja.
2. Melakukan followup terhadap surat Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso tanggal 15
Desember 2020 No. KU.02.01/XXXVIII/5245/2020 tentang usulan revisi KMK remunerasi No.
182/KMK.05/2017 atas perubahan Grading yang semula Grade 15 (Lima belas) menjadi
Grade 17 (Tujuh belas).
3. Melakukan revisi pedoman remunerasi sehingga terdapat acuan yang jelas untuk perhitungan
remunerasi yang berbasis output kinerja.

D.4 REVIU TERHADAP TARIF LAYANAN

Tarif layanan pada RSPI Sulianti Saroso masih mempedomani ketentuan lama sebagaimana diatur
dalam beberapa ketentuan sebagai berikut :

1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 /PMK.05/2014 tanggal 25 April 2014 tentang Tarif
Layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
Jakarta Pada Kementerian Kesehatan;

2) Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor HK.02.04/VII.3/2025/2014 tanggal 2 Mei 2014 tentang


Tarif Layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso.

Reviu terhadap tarif layanan dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :

1) Tarif yang berlaku saat ini masih bisa digunakan dikarenakan masih sesuai dengan usulan
dari masing-masing unit kerja bersangkutan;

2) Saat ini RSPI Sulianti Saroso hanya melayani pasien Covid-19 sehingga pembayaran
berdasarkan tarif Direktorat Rujukan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan;

3) Jumlah pasien di RSPI Sulianti Saroso yaitu 90% pasien jaminan dan 10% pasien umum.

51
D.4.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP TARIF LAYANAN

Penetapan tarif layanan pada RSPI Sulianti Saroso hendaknya ditinjau kembali sesuai
kebutuhan riil di masing-masing unit kerja dan segera diusulkan secara hirarkhis kepada Menteri
Keuangan untuk ditetapkan sebagai tarif layanan yang baru.

52
Berikut hasil pengawasan yang dapat kami
D.5 REVIU TERHADAP
PENGENDALIAN INTERN sampaikan dengan ringkasan hasil temuan
dan rekomendasi sebagai berikut :
1. Pemeriksaan atas Aspek Legalitas
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri
Koperasi Pegawai Negeri RS Sulianti
Kesehatan Nomor 51 Tahun 2019 tentang
Saroso
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
a. Terdapat surat keterangan domisili
Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
koperasi yang telah habis masa
Jakarta, RSPI Sulianti Saroso telah memiliki
berlakunya
Unit Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) yang
b. Terdapat ketentuan dalam perjanjian
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
kerjasama antara pengurus koperasi
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi
dengan RSPI Sulianti Saroso yang
Prof. Dr. Sulianti Saroso Nomor :
tidak dijalankan, yaitu belum terdapat
HK.02.04/VII.3/1658.1/2015 tentang Struktur
pembayaran atas sewa lahan yang
Organisasi dan Uraian Tugas Satuan
ditempati ole koperasi pegawai negeri
Pemeriksaan Intern (SPI) Rumah Sakit
RSPI Sulianti Saroso.
Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Setelah melaksanakan tugasnya SPI D.5.1 SARAN & REKOMENDASI
melaporkan hasil pengawasan kepada DEWAN PENGAWAS
TERHADAP PENGENDALIAN
Pemimpin BLU dan Dewan Pengawas INTERN
sebagaimana tercantum dalam Pasal 260
ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
129/PMK.05/2020 tentang Pedoman 1. Perlu dilakukan penilaian resiko

Pengelolaan Badan Layanan Umum terhadap pelaksanaan manajemen

menyatakan bahwa. layanan kepada masyarakat dengan

Dampak dari Pandemi COVID 19 yang terjadi menetapkan dan mengelola resiko yang

di awal tahun 2020 hingga saat ini masih dihadapi serta meminimalisir dampak

terjadi menyebabkan program kerja Satuan yang ditimbulkan sesuai PP No 60

Pemeriksaan Intern Tahun 2021 belum Tahun 2008 tentang Sistem

sepenuhnya terlaksana. Satuan Pemeriksaan Pengendalian Internal Pemerintah;

Intern lebih banyak melakukan pendampingan 2. Menciptakan kesadaran dan kepedulian

auditor eksternal yang ditugaskan untuk para pegawai terhadap manajemen

melakukan pengawasan terhadap Kinerja resiko mengingat penyakit infeksi yang

Pelaksanaan Pelayanan Covid-19 Sehingga dilayani mempunyai resiko cukup tinggi.

tugas untuk melakukan audit kinerja sesuai 3. Memetakan dan menyusun mitigasi

dengan program kerja yang telah disusun resiko guna mendapatkan informasi

belum dapat dilakukan sesuai dengan jadwal, mengenai resiko yang akan dihadapi.
53
D.6 REVIU TERHADAP PROSES BISNIS

Menghadapi era revolusi industry 4.0 dan perubahan arah


layanan di era JKN, Pengelolaan BLU perlu meningkatkan
kemampuan daya saing dalam menjaring pelanggan di luar
peserta JKN dengan pemanfaatan teknologi yang terkini.
Penyusunan inovasi–inovasi layanan sebagaimana telah
diprogramkan oleh pengelola BLU merupakan suatu hal yang
perlu diapresiasi dan didorong untuk segera dilaksanakan
agar mampu mempertahankan sustainable dari layanan yang
telah ada.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. HK 01.07/MENKES/169/2020 Tentang
Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyait
Infeksi merging Tertentu. RSPI Sulianti Saroso ditunjuk
sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
Saat ini telah dibuka 159 (seratus limapuluh sembilan) tempat
tidur khusus pasien Covid-19 dengan tekanan negatif pressure
dan layanan R.Jalan khusus covid-19.
Kerjasama lintas sektoral juga terus dilakukan untuk
mempertahankan sustainabilitas pelayanan dengan Dinas
Kesehatan Pemprov DKI dan para jejaring lainnya.

54
E. PENGAWASAN LAIN-LAIN
E.1 PEMERIKSAAN EKSTERN

A. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK


Masih terdapat Saldo Kerugian Negara sebesar Rp. 503.282.580. Telah dilakukan Desk PTLHP
Semester I Tahun 2021 dengan BPK, Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
1. LK TA 2011, Denda atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan (TPTD).
2. LK TA 2011, PBJ tidak sesuai dengan Spesifikasi di dalam Kontrak (Proses).
3. PBJ TA 2017 – 2018, Ketidakhematan dalam Pengadaan Oksigen (Proses)
B. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal
Masih terdapat Saldo Kerugian Negara atas LHP Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan
RI.
a. Terdapat denda keterlambatan senilai Rp. 36.593.632 dan kelebihan bayar senilai Rp.
87.429.431 pada pekerjaan Renovasi Landscape, pembuatan resapan Air, dan Kantor
Pengolahan Limbah Tahun 2018 yang belum dipungut untuk disetorkan ke Kas Negara.
b. Terdapat Pembayaran tunjangan perumahan kepada Direktur Utama, Direktur
Keuangan dan Umum, Direktur Pelayanan medik Keperawatan dan Penunjang dan
Direktur SDM Pendidikan dan Umum tahun 2019 yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku sebesar Rp. 92.735.000.

C. PENDAMPINGAN AUDITOR EKSTERNAL


Selama kurun waktu Semester I Tahun 2021, Satuan Pemeriksaan Internal telah melakukan
pendampingan Auditor Eksternal yang melakukan pemeriksaan pada RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso yang terdiri dari :
1. Reviu PIPK oleh Inspektorat Jenderal pada tanggal 18 – 22 Januari 2021.
2. Pendampingan Pemeriksaan Laporan Keuangan TA 2020 oleh Badan Pemeriksa
Keuangan pada bulan Februari – April 2021.
3. Pendampingan ADTT atas Dugaan Penyimpangan Perhitungan Remunerasi oleh
Inspektorat Jenderal yang dilaksanakan pada tanggal 8 – 11 Februari 2021.
4. Pendampingan Pengawasan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 oleh Inspektorat Jenderal
yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Februari 2021.
5. Pendampingan kegiatan Pemagangan Auditor Inspektorat Jenderal dalam rangka
persiapan Diklat Penjenjangan Auditor Madya pada tanggal 17 Mei – 29 Juni 2021.

55
F. TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN SEBELUMNNYA

Tindak Lanjut yang telah dilaksanakan oleh Direksi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso beserta jajarannya
atas hasil pengawasan Dewan Pengawas pada semester II TA 2020 sebagai berikut:

NO Rekomendasi sebelumnya Tindak lanjut

1. Dewas memberikan apresiasi terhadap Di tahun 2021 terdapat kenaikan pagu


penyerapan anggaran untuk TA 2020 ini yang anggaran s.d semester I TA 2021
menunjukkan angka penyerapan sebesar 95,5 % seebsar Rp. 240.466.824.000, realisasi
dari alokasi pagu anggaran (setelah revisi) TA s.d semester I TA 2021 Rp.
2020 sebesar Rp. 237.450.252.000,- yang 104.294.390.652 (48.38%)
mengalami kenaikan pagu anggaran sebesar
40% jika dibandingkan dengan TA 2019 Untuk
capaian prestasi tersebut, agar dipertahankan
dan bila perlu dapat ditingkatkan.
2. Walaupun hasil penilaian kinerja RSPI SS untuk Dilakukan evaluasi layanan IGD.
Semester II TA 2020 diperoleh nilai 70,48 Rawat Jalan dan Rawat Inap. KArena
(kategori A/baik), namun perlu dilakukan Kasus Covid-19 mulai melandai,
evaluasi dan monitoring setiap Unit kerja guna diputuskan untuk :’
melakukan langkah-langkah perbaikan untuk 1. Membuka kembali Poliklinik untuk
ditingkatkan kinerja layanannya agar sesuai pasien non Covid-19 ( 5 Penyakit
dengan estimasi sasaran target dalam RBA terbesar) dan IGD non Covid-19
selanjutnya. 2. Membuka kembali rawat inap
untuk pelayanan umum dan BPJS
3. Membuka layanan operasi untuk
kasus non Covid-19
3. Terhadap RSB RSPI SS Tahun 2020-2024 yang Dilaksanakan
akan direvisi sehubungan dengan adanya kajian
atas penguatan RSPI SS hendaknya segera
dilakukan bersama Dewas dan stakeholder
lainnya guna menyesuaikan dengan sasaran
dan target-target yang ingin dicapai.

56
NO Rekomendasi sebelumnya Tindak lanjut

4. Perlu adanya langkah strategis dan upaya yang lain Mulai tanggal 01 April 2021 telah
terhadap peningkatan kinerja layanan utamanya untuk dibuka kembali layanan IGD,
indikator layanan rawat inap sehingga dapat Rawat Jalan dan R.Inap untuk
mencapai target yang diharapkan dalam rangka pasien non-Covid Umum dan
peningkatan PNBP; BPJS, tetapi dengan adanya
lonjakan kasus Covid-19, sejak
tanggal 11 Juni 2021 layanan
kembali dikhususkan untuk Covid-
19
5. Dalam rangka persiapan penilaian survei Akreditasi Setelah dilakukan telaah Akreditasi
SNARS-1 Tingkat Internasional perlu dipikirkan SNARS tingkat Internasional
kembali dan dikaji lebih dalam azas kemanfatannya adalah meneruskan capaian yang
dan biaya yang akan dialokasikan; sudah ada, biaya yang
dialokasikan adalah seimbang
dengan kepercayaan masyarakat
dalam menggunakan pelayanan
RSPI dan sesuai dengan
penunjukan RSPI SS sebagai COE
6. Agar diingatkan kembali terhadap usulan RSPI Saat ini surat revisi KMK masih
Sulianti Saroso mengenai revisi KMK Remunerasi dalam proses. Masih mennggu
melalui surat Dirut RSPI SS tanggal 15 Desember arahan dari Ditjen Pelayanan
2020 No. KU 02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan Kesehatan.
proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar 75
% kepada Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.

57
No Rekomendasi Tindak Lanjut
7. Terhadap penerimaan dari masyarakat atau Donator Semua sumbangan/penerimaan
tersebut agar diperhatikan dalam pencatatan dan dari para donatur tersebut, telah
peruntukkannya serta pengawasannya sehingga dicatat dan dibukukan sesuai
dapat dipertanggung jawabkan secara akuntabel. akun dalam Bagan Akuntasi
Standar (BAS) serta telah
dilakukan pengesahan
penerimaan dan pengeluaran ke
KPPN Jakarta VII
8. Dengan adanya pemberian penghargaan (PERSI) 1. Melakukan MONEV
dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan pelayayanan secara berkala
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid- per bulan
19 diharapkan dapat memacu semangat para 2. Memberikan penghargaan
karyawan dan jajaran Direksi untuk selalu bagi karyawan yang
meningkatkan pelayanan dan menciptakan inovasi berprestasi dan berinovasi
layanan dimasa mendatang.
9. Mengingat RSPI Sulianti Saroso telah ditetapkan Sesuai SK Direktur Utama
sebagai RS rujukan pasien covid-19 yang telah tanggal 28 Juni 2021 No.
mengalokasikan jumlah tempat tidur sebesar HK./XXXVIII/3744/2021 total
47%,maka perlu ditingkatkan kapasitas jumlah tempat kapasitas ada 159.
tidur yang proporsional.
10. Terhadap sisa temuan pemeriksaan yang belum Sudah berkoordinasi dengan
ditindaklanjuti oleh pengelola BLU tersebut hendaknya inspektorat 1 dan Bagian
diupayakan untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak APTLHP Inspektorat Jenderal
terkait dan Dewas bersedia untuk melakukan Kementerian Kesehatan dan
pendampingan. Bagian Keuangan BMN Dirjen
Pelayanan KEsehatan

58
BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI

A. KESIMPULAN DAN SARAN


A.1 KESIMPULAN

1) Capaian kinerja keuangan untuk semester I TA 2021 menunjukkan hasil yang sangat baik, hal
ini terlihat dari tingkat penyerapan sebesar 48,38% dari alokasi anggaran yang tersedia
sebesar Rp. 215,566,824,000 sedangkan untuk pendapatan sebesar 151 % dari rencana
pendapatan sebesar Rp. 52.500.000.000. Realisasi pendapatan yang cukup signifikan
tersebut merupakan penerimaan dari jasa dan pendapatan lainnya.
2) Hasil penilaian kinerja RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021 diperoleh nilai sebesar
70,98 (kategori A/baik) yang menunjukkan kenaikan jika diperbandingkan untuk Semester TA
2020 sebesar 70,48. Penilaian tersebut didasarkan pada indikator kinerja sebagaimana diatur
dalam Perdirjen Perbendaharaan No. PER-24/PB/2018,
3) Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Kesehatan No. 51 Tahun 2019 mengenai
perubahan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru serta dipertegas kemmbali dengan
Permenkes No. 63 Tahun 2020, maka semua jajaran Direksi RSPI-SS telah mengambil
langkah-langkah penyesuaian dan strategi layanan sehingga mengakibatkan pada
penyesuaian kembali target-target dalam RSB yang sudah ditetapkan.
4) Guna mewujudkan RSPI SS sebagai Center of Excellence (CoE), pengelola BLU telah
mengundang para Staf Ahli Menteri Kesehatan serta Anggota Komisi IX DPR untuk
memberikan pandangan dan masukannya dalam rangka penguatan RSPI-SS sebagai bagian
dari Sistem Ketahanan Kesehatan Nasional di bidang penyakit Infeksi dan Emerging di
Indonesia.
5) Mengingat telah diperolehnya Sertifikat Paripurna atas survei Akreditasi SNARS-1 pada tahun
2019 sehingga memacu RSPI SS dalam mempersiapkan penilaian survei Akreditasi SNARS-
1 Tingkat Internasional dalam TA 2021 namun terkendala dengan adanya pandemi ini.
6) Guna meningkatkan pelayanan khususnya kunjungan pasien pandemic Covid-19, RSPI
Sulianti Saroso telah menyiapkan langkah-langkah strategis dan inovasi diantaranya
realokasi/refocusing, percepatan penggantian/klaim biaya perawatan Covid-19 dan pemberian
insentif tenaga medis yang menangani Covid-19 serta menyiapkan paviliun Soka yang khusus
59
diperuntukkan bagi layanan medical check up, Poli Eksekutif dan layanan Kesehatan
Perjalanan dan Poli Covid Umum dan Pasca rawat.
7) Mengenai tarif layanan yang selama ini masih menerapkan pada ketentuan lama
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keungan RI Nomor 71 /PMK.05/2014 tanggal
25 April 2014 dan Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor HK.02.04/VII.3/2025/2014 tanggal 2 Mei
2014, dalam hal ini Dewas telah mengingatkan agar meneliti kembali perhitungan tarif
layanan dari masing-masing unit layanan yang selanjutnya jika ada perubahan tarif
hendaknya segera diajukan secara hirarkhis kepada Kementerian Keuangan melalui
Kemenkes .
8) Capaian kinerja layanan RSPI Sulianti Saroso khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil yang optimal, hal ini terbukti dengan pemberian
penghargaan dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berupa Sertifikat
dan Tropi PERSI GOLDEN AWARD 2020 dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 (Paramakarya Dharmartha Husada)
9) Selama semester 1 TA 2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada
pasien Covid-19 sebanyak 1155 pasien, Pasien Covid WNA dan WNI pelaku perjalanan
Internasional sebanyak 63 pasien
10) Dengan ditetapkannya RSPI Sulianti Saroso sebagai RS Rujukan pasien Covid-19 dan
mengingat semakin meningkatnya jumlah pasien Covid-19, semua jajaran Direksi sebagai
pengelola BLU mengambil kebijakan untuk menyiapkan perluasan TT semula 74 TT menjadi
159 TT yg tersedia disamping sarana dan prasarana lainnya.
11) Masih terdapat sisa temuan hasil pemeriksaan yang masih menimbulkan kerugian negara
dan segera ditindaklanjuti oleh pengelola BLU baik temuan dari BPK maupun Inspektorat
Jenderal Kemenkes.

60
A.2. SARAN

1) Dewas memberikan apresiasi terhadap penyerapan anggaran untuk TA 2021 ini yang sudah
menunjukkan penyerapan sebesar 48,38% sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dalam
capaian penyerapan berikutnya untuk semester II TA 2021 yang pada umumnya di akhir
tahun selalu terjadi penumpukan anggaran.
2) Mengingat hasil penilaian kinerja RSPI SS untuk Semester I TA 2021 menunjukkan nilai
sebesar 70,98 (kategori A/baik),maka masih perlu dilakukan evaluasi dan monitoring kembali
disetiap Unit kerja Layanan guna melakukan langkah-langkah perbaikan untuk ditingkatkan
capaian kinerjanya khususnya unsur layanan agar sesuai dengan estimasi sasaran atau
target dalam RBA selanjutnya.
3) Terhadap RSB RSPI SS Tahun 2020-2024 yang akan direvisi sehubungan dengan adanya
kajian atas penguatan RSPI SS hendaknya segera dilakukan bersama Dewas dan
stakeholder lainnya guna menyesuaikan dengan sasaran dan target-target yang hendak
dicapai.
4) Dalam rangka persiapan untuk penilaian survei Akreditasi SNARS-1 Tingkat Internasional
perlu dipikirkan kembali dan dikaji lebih dalam azas kemanfatannya dan biaya yang akan
dialokasikan;
5) Agar diingatkan kembali terhadap usulan RSPI SS mengenai revisi KMK Remunerasi melalui
surat Dirut RSPI Sulianti Saroso tanggal 15 Desember 2020 No. KU
02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar 75 %
kepada Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.
6) Dengan adanya pemberian penghargaan (PERSI) dengan Kategori sebagai Rumah Sakit
Dengan Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 diharapkan dapat memacu
semangat para karyawan dan jajaran Direksi untuk selalu meningkatkan pelayanan dan
menciptakan inovasi layanan lainnya dimasa mendatang.
7) Terhadap sisa temuan pemeriksaan yang belum ditindaklanjuti oleh pengelola BLU tersebut
hendaknya diupayakan untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait dan Dewas bersedia
untuk melakukan pendampingan.

61
B. REKOMENDASI

 REKOMENDASI UNTUK RUMAH SAKIT

1. Perlunya dilakukan evaluasi dan monitoring setiap Unit kerja Layanan guna mengambil
langkah-langkah perbaikan untuk ditingkatkan capaian kinerjanya khususnya unsur
layanan,mengingat hasil penilaian kinerja layanan untuk Semester I TA 2021 belum sesuai
dengan estimasi sasaran atau target dalam RBA TA 2021.
2. Dalam rangka mewujudkan RSPI SS sebagai Center of Excellence (CoE), tidak hanya
sarana dan prasarana yg disiapkan namun juga perlu disiapkan SDMnya guna
menyesuaikan dengan beban kerja yang akan datang bila perlu dilakukan assesment.
3. Penetapan grade sebagai dasar pembayaran remunerasi khususnya bagi para pelaksana
atau staf pimpinan (non eselon) agar dilakukan dengan hati-hati dan sesuai prestasi kerja
yang terukur.

 REKOMENDASI UNTUK KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Mengingat misi yang diemban RSPI SS sebagai bagian dari Sistem Ketahanan Kesehatan
Nasional di bidang penyakit Infeksi dan Emerging di Indonesia, maka perlu penguatan
dibidang SDM, sarana dan prasarana serta penyediaan alokasi dana yang cukup
memadai.
2. Dibutuhkan kerjasama yang nyata dengan Pemda Prov DKI dalam hal penyediaan
transportasi umum dari dan ke RSPI SS sehingga memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan akses layanan.
3. Perlu dilakukan penguatan sarana dan prasarana sejalan dengan perkembangan IPTEK
dalam mendukung tugas RSPI SS sebagai pusat kajian penyakit infeksi maupun sebagai
tempat penyelenggaraan Diklat khusus penyakit infeksi dari alokasi dana APBN.
4. Perlunya pembekalan secara singkat terhadap kapasitas Dewas dalam pemahaman
manajemen rumah sakit dalam rangka peningkatan kinerja Dewas khususnya anggota
Dewas dari unsur Kemenkeu.

62
 REKOMENDASI UNTUK KEMENTERIAN KEUANGAN

1. Mengingatkan kembali terhadap usulan RSPI SS mengenai revisi KMK Remunerasi


sebagaimana surat Dirut RSPI SS tanggal 15 Desember 2020 No. KU
02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar 75
%.
2. Perlunya pembekalan secara singkat terhadap kapasitas Dewas dalam pemahaman
pengawasan BLU dalam rangka peningkatan kinerja Dewas khususnya anggota Dewas
dari unsur Kemenkes.

Hal-hal yang telah direkomendasikan oleh Dewan Pengawas sebagaimana tersebut diatas
hendaknya segera ditindaklanjuti oleh Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya laporan Dewan Pengawas Semester I TA 2021 ini.

63
LAMPIRAN

 Daftar Hadir Rapat

 Notulensi Rapat

 Lembar Pengesahana RSB dan RBA

 Data Dukung Keuangan dan Pelayanan

 Struktur Organisasi

 Laporan SPI

55
Daftar Hadir Rapat & Notulensi Rapat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
LEMBAR
PENGESAHAN
RBA TA 2020

36
Lembar Pengesahan RSB dan RBA

37
38
39
40
Data Dukung Keuangan dan Pelayanan

41
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2021 DAN 30 JUNI 2020

(Dalam Rupiah)

SMTI TA 2021 SMT 1 TA 2020


URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 52,500,000,000 79,738,180,317 151.88 25,530,472,700
JUMLAH PENDAPATAN 52,500,000,000 79,738,180,317 151.88 25,530,472,700

BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 37,432,380,000 18,154,326,553 48.50 16,244,183,966
Belanja Barang B.4 163,616,945,000 78,478,985,151 47.97 23,681,208,724
Belanja Modal B.5 14,517,499,000 7,661,078,948 52.77 1,223,943,186
JUMLAH BELANJA 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38 41,149,335,876

42
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO
NERACA
PER 30 JUNI 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN SMT I 2021 2020
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 300,000,000 0
Kas lainnya dan Setara Kas C.1 - 6,413,274
Kas pada Badan Layanan Umum C.2 106,083,700,492 95,152,668,466
Piutang dari kegiatan operasional BLU C.4 26,431,091,492 29,112,538,465
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang dari kegiatan opr BLU C.7 (1,228,527,174) (1,089,931,887)
Piutang dari kegiatan operasional BLU (Netto) 25,202,564,318 28,022,606,578
Persediaan C.10 18,471,641,781 28,400,601,151
Persediaan yang Belum Diregister (7,557,904,666) -
Jumlah Aset Lancar 142,500,001,925 151,582,289,469

ASET TETAP
Peralatan dan Mesin C.15 300,544,188,604 296,968,066,476
Peralatan dan Mesin Belum Diregister - -
Gedung dan Bangunan C.16 207,689,812,050 207,689,812,050
Gedung dan Bangunan Belum Diregister - -
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 5,091,550,560 5,091,550,560
Aset Tetap lainnya C.18 155,667,995 155,667,995
Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (240,119,380,721) (226,565,320,680)
Jumlah Aset Tetap 273,361,838,488 283,339,776,401

PIUTANG JANGKA PANJANG


Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR C.11 - 43,200,000
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -Tagihan TP/TGR C.13 - (21,600,000)
Tagihan TP/TGR (Netto) - 21,600,000
Jumlah Piutang Jangka Panjang - 21,600,000

ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.21 830,998,970 830,998,970
Aset Lain-lain C.22 23,604,587,462 19,558,414,772
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (24,338,685,464) (20,264,806,364)
Jumlah Aset Lainnya 96,900,968 124,607,378
JUMLAH ASET 415,958,741,381 435,068,273,248
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
C.25 127,795,566 854,859,898
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Uang Muka dari KPPN 300,000,000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 427,795,566 854,859,898
JUMLAH KEWAJIBAN 427,795,566 854,859,898

EKUITAS
Ekuitas C.28 415,530,945,815 434,213,413,350
JUMLAH EKUITAS 415,530,945,815 434,213,413,350
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 415,958,741,381 435,068,273,248

43
RSPI PROF DR SULIANTISAROSO
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2021 30 Juni 2020

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN SMT I 2021 SMT I 2020


EKUITAS AWAL E.1 434,213,413,350 301,329,879,478
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (28,094,941,021) (24,760,622,315)
E.3
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
E.3.1 - -
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 1
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.4 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 (27,568,694,268) -
JUMLAH (27,568,694,268) 1
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 36,981,167,754 27,356,010,586
KENAIKAN/PENURUNAN ANTAR ENTITAS E.4 (18,682,467,535) 2,595,388,272
EKUITAS AKHIR E.5 415,530,945,815 303,925,267,750

44
45
51
Struktur Organisasi
Struktur organisasi RS

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/539/2018


tertanggal 20 September 2018 tentang dewan Pengawas RSPI Prof.Dr.sulianti saroso dan Surat
Keputusan Direktur Utama RSPI-SS Nomor: HK.02.03/VII.3/1364/2017 tanggal 20 April 2017
tentang penetapan Sekretaris dewan Pengawas RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso, susunan Dewan
Pengawas RSPI SS sebagai berikut :

Susunan Dewan Pengawas Tahun 2020-2021

No Nama Jabatan Instansi

1. Drg. Vensya Sitohang, M.Epid Ketua Kementerian Kesehatan

2. Dr.dr. Vivi Setiawaty,M.Biomed Anggota Kementerian Kesehatan

3. Drs. Hendro Baskoro, M.M. Anggota Kementerian Keuangan

4 Gusmi Kurniasih, SE Sekretaris RSPI-SS


Laporan SPI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) adalah aktivitas independen untuk memberikan keyakinan
yang objektif serta pemberian saran perbaikan demi peningkatan nilai tambah operasi suatu
entitas (satuan) usaha serta untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari
informasi yang terukur dengan melakukan evaluasi dan meningkatkan nilai keefektifan, efisien
dan ekonomis dalam pencapaian tujuan.

Pengawasan Intern menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Sementara itu, dalam rangka penguatan tata kelola dan akuntabilitas, penyelenggaraan tugas
dan fungsi serta kegiatan pada Badan Layanan Umum, perlu mendapat pengawasan secara
sistematik agar terkendali, efesien, dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk terlaksananya pengawasan pada Badan Layanan Umum dibentuk Satuan Pengawasan
Intern (SPI).

Bertitik tolak dari lingkup dan sasaran pengawasan pada Badan Layanan Umum, maka
diperlukan aparat pengawasan yang mampu melaksanakan pengawasan terhadap program
dan kegiatan semua unit kerja dalam lingkup Badan Layanan Umum agar pelaksanaan
pengawasan terhadap lingkup sasaran tersebut dapat berjalan lancar, maka Kepala Satuan
Kerja membentuk Satuan Pengawas Intern di lingkungan kerjanya.

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan


pemerintahan. Melalui pengawasan dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan dan ketentuan
yang berlaku. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk mendorong
terwujudnya good governance dan clean government, serta mendukung penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan tersebut
dapat dilakukan melalui pengawasan melekat, pengawasan masyarakat dan pengawasan
fungsional.

B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan
Badan Layanan Umum;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso

C. Struktur Organisasi

SK Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Nomor :
HK.02.04/VII.3/1658.1/2015 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Satuan
Pemeriksaan Intern (SPI) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Pada
lampiran I Surat Keputusan tersebut menjabarkan susunan organisasi Satuan Pemeriksaan
Internal yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota (Auditor Administrasi Medik dan
Keperawatan, Auditor Administrasi Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, Auditor
Administrasi Keuangan. Dengan susunan sebagai berikut :

Direktur Utama

Ketua Satuan
Pemeriksaan Intern

Sekretaris

Auditor Auditor Auditor

Administrasi Medik dan Administrasi Pengkajian Administrasi Keuangan dan


Keperawatan Penyakit Infeksi dan Administrasi Umum
Penyakit Menular
Sehubungan dengan adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso, maka tengah dilakukan revisi atas SOTK SPI yang disesuaikan dengan SOTK
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.

D. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Satuan Pemeriksaan Internal adalah :
1. Mendapatkan kesimpulan menyeluruh dari hasil kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
Satuan Pemeriksaan Internal.
2. Mempermudah pelaksanaan evaluasi tentang hasil pengawasan intern yang dilaksanakan
oleh Satuan Pemeriksaan Internal.
3. Memberikan informasi kepada pihak terkait agar bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan.

E. Program Pengawasan dan Realisasinya

Satuan Pemeriksaan Internal telah menyusun kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam


Program Kerja Tahun 2021, yaitu :

1. Bidang Keuangan
a. Reviu Laporan Keuangan
b. Reviu LAKIP
2. Bidang Sumber Daya Manusia
a. Pemeriksaan Prosedur Kenaikan Pangkat Pegawai
b. Pemeriksaan Pembinaan Pegawai (Penerapan Sanksi Disiplin Pegawai)
c. Pemeriksaan atas Kelengkapan Dokumen Izin Praktik Tenaga Kesehatan
3. Bidang Pengadaan Barang dan Jasa
a. Pemeriksaan Prosedur Pengadaan Barang Jasa (Pembangunan RITN).
4. Pemantauan dan Pemutakhiran Tindak Lanjut LHP
a. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
b. Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kemenkes
5. Pendampingan Auditor Eksternal
BAB II
HASIL PENGAWASAN

Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi juga memiliki tujuan – tujuan yang harus dicapai,
dalam hal ini adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap para pelanggan baik
internal maupun eksternal. Penyimpangan yang terjadi pada pemberian layanan, bukan tidak
mungkin bisa beresiko cidera, bahkan kematian pasien dan berlanjut pada tuntutan hukum. Oleh
karena itu, Undang–Undang mengamanatkan bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan rumah sakit,
harus dilakukan pengawasan yang dilaksanakan dalam bentuk audit.

Audit yang dimaksud bisa berupa audit kinerja, audit keuangan dan audit kepatuhan. Audit
tersebut dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Internal. Berikut dapat kami sampaikan hasil
pelaksanaan kegiatan pengawasan yang telah dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Internal pada
Semester I Tahun 2021.

A. Audit
Satuan Pemeriksaan Intern telah menyusun sasaran-sasaran yang tertuang dalam
Program Kerja Pengawasan Tahun 2021, yaitu :
1. Pemeriksaan Reguler
Kegiatan pemeriksaan reguler merupakan pemeriksaan yang rutin dilaksanakan terhadap
suatu objek atau unit kerja. Pada tahun 2021. Pemeriksaan yang akan dilakukan antara
lain :

a. Pemeriksaan Prosedur Kenaikan Pangkat Pegawai


b. Pemeriksaan Pembinaan Pegawai (Penerapan Sanksi Disiplin Pegawai)
c. Pemeriksaan atas Kelengkapan Dokumen Izin Praktik Tenaga Kesehatan
d. Pemeriksaan Prosedur Pengadaan Barang Jasa (Pembangunan RITN).
2. Pemeriksaan Khusus atas Permintaan Direktur Utama.
Tabel 1

Program Kerja dan Realisasi


TARGET REALISASI
No KEGIATAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN

(1) (2) (3) (4)

1 Audit Kinerja 4 -

2 Pemeriksaan Khusus 1 1
Tabel 2
Hasil Kegiatan Audit

No Kegiatan Hasil Audit

1 Pemeriksaan atas Aspek 1. Terdapat surat keterangan domisili koperasi yang telah
Legalitas Koperasi habis masa berlakunya.
Pegawai Negeri RS 2. Terdapat ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama antara
Sulianti Saroso Pengurus Koperasi dengan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
yang tidak dijalankan, yaitu belum terdapat pembayaran
atas sewa lahan yang ditempati oleh Koperasi Pegawai
Negeri RS Sulianti Saroso.

Reviu

Dalam Program Kerja Pengawasan SPI Tahun 2021 terdapat 2 kegiatan Reviu yang dilakukan
yaitu Reviu LK Tahun Anggaran 2020 dan Reviu LAKIP Tahun 2020. Dalam realisasinya kegiatan
tersebut sudah dikerjakan oleh SPI yaitu Reviu LK TA 2020 dan Reviu LAKIP Tahun 2020.
1. Reviu Laporan Keuangan
Sehubungan dengan surat tugas dari Direktur Utama, SPI telah melakukan Reviu
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 pada tanggal 29 Januari 2020. Adapun hasil dari
Reviu tersebut, SPI memberikan catatan atas akun persediaan yang belum diregister yang
tidak disajikan dan tidak dirinci serta terdapat Nilai Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam
Negeri – Perorangan – Barang/Jasa tidak disajikan pada pengungkapan Lainnya di dalam
CaLK.

Atas kekurangan tersebut SPI telah memberikan rekomendasi yaitu KPA dalam hal ini
Direktur Utama segera memerintahkan kepada Kepala Subag Akuntansi agar segera
melakukan revisi dalam CaLK sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta
berkoordinasi dengan Petugas SIMAK BMN untuk perbaikan persediaan yang belum
diregister.
2. Reviu LAKIP

SPI telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (RSPI PROF. DR. SULIANTI
SAROSO) untuk tahun anggaran 2020 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Reviu
bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara
akurat, andal dan valid.
Kegiatan Reviu LAKIP dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2021. Berdasarkan hasil reviu
SPI, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini
keandalan informasi yang disajikan di dalam LAKIP RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Tabel 3
Jumlah Obyek Reviu dan Jumlah Pernyataan Reviu

No KETERANGAN JUMLAH

(1) (2) (3)

1 Jumlah obyek yang seharusnya di reviu 2

2 Jumlah obyek yang di reviu 2

3 Jumlah Pernyataan reviu 2

B. Kegiatan Pengawasan Lainnya


Selain kegiatan Audit dan Reviu, Satuan Pemeriksaan Internal juga melakukan kegiatan
pengawasan lainnya seperti :
1. Pendampingan Stok Opname Barang Persediaan di Gudang dan Depo Farmasi;
2. Pendampingan Stok Opname Barang Persediaan di Gudang Logistik;
3. Pemeriksaan Cash Opname Bulanan pada Kas Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran.
4. Melakukan telaah atas permintaan Instalasi Kesehatan Lingkungan terkait revisi anggara dan
kegiatan Jasa Pengelolaan Limbah B3.
5. Melakukan telaah atas proses Pengadaan Daya Tahan Tubuh Petugas Periode 18 Juni 2021
s.d 31 Desember 2021 dengan menggunakan metode penunjukan langsung atau melalui
Tender Umum.
BAB III

HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT LHP

A. Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK


Masih terdapat Saldo Kerugian Negara sebesar Rp. 503.282.580. Telah dilakukan Desk PTLHP
Semester I Tahun 2021 dengan BPK, Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Tabel 4
Jumlah Tindak Lanjut LHP BPK-RI

JUMLAH TINDAK LANJUT


NO TEMUAN
SELESAI PROSES TPTD

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Hasil Pemeriksaan Atas LK TA 2011


- 1 1
Kepatuhan

2 Hasil Pemeriksaan Atas LK TA 2014


2 - -
Kepatuhan

3 Hasil Pemeriksaan Pengadaan Barang


dan Jasa TA 2017 dan Semester I TA - 1 -
2018

4 Hasil Pemeriksaan Kinerja atas


Penanganan COVID 19 Bidang Kesehatan 1 - -
Tahun 2020

Keterangan :
1. LK TA 2011, Denda atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan (TPTD).
2. LK TA 2011, PBJ tidak sesuai dengan Spesifikasi di dalam Kontrak (Proses).
3. PBJ TA 2017 – 2018, Ketidakhematan dalam Pengadaan Oksigen (Proses).

B. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal


Masih terdapat Saldo Kerugian Negara sebesar Rp. 157,634,422 atas LHP Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan RI.
Tabel 5
Jumlah Temuan dan Tindak Lanjut LHP Inspektorat Kementerian Kesehatan RI

JUMLAH TINDAK LANJUT


NO TEMUAN
SELESAI PROSES TPTD

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Hasil Pengawasan Reguler TA 2006 - - 3

2 Hasil Pengawasan Khusus TA 2011 - - 1

3 Hasil Audit Kinerja (Operasional) - 3 -


Pengadaan Barang dan Jasa TA 2018

4 Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu atas 1 - -


Dugaan Penyimpangan Pekerjaan
Renovasi Ruang ICU TA 2020

5 Hasil Audit Program Vaksinasi Dalam 1 - -


Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-
19

6 Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu atas - 2 -


Dugaan Penyimpangan Perhitungan
Remunerasi

C. Pendampingan Auditor Eksternal


Selama kurun waktu Semester I Tahun 2021, Satuan Pemeriksaan Internal telah melakukan
pendampingan Auditor Eksternal yang melakukan pemeriksaan pada RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso yang terdiri dari :
6. Reviu PIPK oleh Inspektorat Jenderal pada tanggal 18 – 22 Januari 2021.
7. Pendampingan Pemeriksaan Laporan Keuangan TA 2020 oleh Badan Pemeriksa Keuangan
pada bulan Februari – April 2021.
8. Pendampingan ADTT atas Dugaan Penyimpangan Perhitungan Remunerasi oleh Inspektorat
Jenderal yang dilaksanakan pada tanggal 8 – 11 Februari 2021.
9. Pendampingan Pengawasan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 oleh Inspektorat Jenderal
yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Februari 2021.
10. Pendampingan kegiatan Pemagangan Auditor Inspektorat Jenderal dalam rangka
persiapan Diklat Penjenjangan Auditor Madya pada tanggal 17 Mei – 29 Juni 2021.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dampak dari Pandemi COVID 19 yang terjadi di awal tahun 2020 dan hingga saat ini masih
terjadi menyebabkan program kerja Satuan Pemeriksaan Intern Tahun 2021 belum
sepenuhnya terlaksana. Satuan Pemeriksaan Intern lebih banyak melakukan pendampingan
auditor eksternal yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap Kinerja Pelaksanaan
Pelayanan Covid-19 Sehingga tugas untuk melakukan audit kinerja sesuai dengan program
kerja yang telah disusun belum dapat dilakukan sesuai dengan jadwal.
Namun, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, karena beberapa kegiatan dapat
berjalan dengan baik meskipun belum sepenuhnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dalam Program Kerja Satuan Pemeriksaan Internal Tahun 2021.

B. Hambatan

Terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaian target pada program kerja,
namun dengan kekuatan yang tersisa dan peluang yang ada, diupayakan untuk mengatasi
hambatan dan kendala yang timbul dalam pelaksanaan program kerja, walaupun hasil yang di
dapat tetap tidak maksimal. Beberapa Kelemahan Internal yang menghambat pelaksanaan
tugas Satuan Pemeriksaan Intern dalam pencapaian tujuannya adalah :
1. Terbatasnya kemampuan teknis SDM SPI dalam pelaksanaan audit atau reviu.
2. Kompetensi SDM yang ditempatkan di SPI belum sepenuhnya mendukung tupoksi Satuan
Pemeriksaan Intern.

Kepala Satuan Pemeriksaan Internal

Sephin Fitriah, SH
NIP. 198207202015032005

Anda mungkin juga menyukai