KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Disahkan oleh,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Laporan Dewas RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021 ini telah disusun sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan. Sebagai dimaklumi
bahwa Dewas berkewajiban untuk menyusun laporan Semesteran sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pengawasan yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan BLU yang nantinya akan disampaikan
kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan sesuai Peraturan perrbendaharaan Nomor PER – 35/ PB/
2018 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Dewan Pengawas BLU.
Penyusunan Laporan Dewas RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021 ini pada dasarnya
masih menitikberatkan pada reviu capaian RSB TA 2020 – 2024, pelaksanaan RBA TA 2021 yang sedikit
mengalami revisi, capaian kinerja keuangan maupun layanan, tata kelola dan akuntabilitas, serta beberapa
permasalahan lain yang masih dianggap perlu untuk dicermati dan ditindak lanjuti oleh Pengelola BLU
sebagaimana dituangkan dalam bagian saran Dewan Pengawas yang telah disampaikan pada laporan
sebelumnya. Disamping itu juga dalam Laporan Dewas Semester I TA 2021 ini ditambahkan suplemen
report sehubungan dengan pelayanan pandemi Covid-19 sesuai surat Dirjen Perbendaharaan Nomor : S-
607/PB/2020 tanggal 15 Juli 2020 dan diingatkan kembali dengan surat Dirjen Pelayanan Kesehatan
Kemenkes tanggal 2 Agustus 2021 No.07.01.02/1.3/10673/2021.
Dalam melakukan pengawasan tersebut dewas telah menyesuaikan dan mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan No. 129/PMK.05/2020 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan
Umum.
Selanjutnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini,
kami sampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungannya dengan harapan kiranya bisa mendapatkan
saran dan masukan dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas Laporan Dewas dimasa yang akan
datang mengingat laporan ini tentu saja tidak luput dari kekurangan.
Demikian untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, 18 Agustus 2021.
Ketua Dewan Pengawas
RSPI Sulianti Saroso,
12.
A.3 REVIU TERHADAP KESESUAIAN RSB 14 BAB
DAN RBA KESIMPULAN & REKOMENDASI 59
13. III
B. REVIU KINERJA LAYANAN DAN
14. 14
A. KESIMPULAN DAN SARAN 59
KEUANGAN
15. 1) Kesimpulan 59
B.1 REVIU KINERJA LAYANAN 14
2) Saran 61
1) Kualitas Layanan 14
16. B. REKOMENDASI 62
2) Mutu & Manfaat Kepada Masyarakat 16
1) Rekomendasi untuk Kementerian 62
17.
Kesehatan
B.2 REVIU KINERJA KEUANGAN 17
18.1) Rasio Keuangan 2) Rekomendasi untuk Kementerian 63
18
Keuangan
19. 2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 18
LAMPIRAN
C. REVIU TERHADAP LAYANAN PANDEMI
20. 21
Daftar Hadir Rapat
COVID-19
21. 1) Kinerja layanan dan Keuangan serta Notulensi Rapat
22
langkah-langkah menuju kondisi Lembar Pengesahana RSB dan RBA
22. Data Dukung Keuangan dan Pelayanan
New Normal
23. 2) Langkah-langkah Manajemen dalam 26 Struktur Organisasi
menghadapi Covid -19 Laporan SPI
3) Langkah-langkah Strategis & Inovasi 30
yang sudah dilakukan
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Key Performance Indikator (KPI) Semester 1 TA 2021 8
Tabel 2.2 Program Prioritas dalam Semester 1 TA 2021 11
Tabel 2.3 Rincian Revisi DIPA Semester 1 TA 2021 12
Tabel 2.4 Penilaian kualitas pelayanan 15
Tabel 2.5 Penilaian Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat Semester 1 TA 2021 16
Tabel 2.6 Penilaian Kinerja Keuangan 18
Tabel 2.7 Capaian Indikator Kepatuhan Pengelolaan keuangan BLU 19
Tabel 2.8 Hasil Penilaian Indikator Kinerja BLU Semester 1 TA 2021 20
Tabel 2.9 Data Status Pasien Covid-19 Semester 1 TA 2021 24
Tabel 2.10 Pasien Covid WNA & WNI pelaku Perjalanan Internasional 25
Tabel 2.13 Spesifikasi tenaga relawan yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso 29
Tabel 2.15 Realisasi Kunjungan pasien per Jenis layanan Semester 1 TA 2021 35
Tabel 2.25 Rincian Piutang Semester 1 TA 2021 dan TA 2020 dan 2019 44
Tabel 2.26 Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Semester 1 TA 2021 44
Tabel 2.28 Beban yang masih harus dibayar Semester 1TA 2021 dan 45
TA 2020
Tabel 2.29 Neraca Semester 1 TA 2021 dan TA 2020 46
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19 Yang Datang Sendiri 23
Di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
v
BAB I
RINGKASAN .
EKSEKUTIF
Dengan diberlakukannya Peraturan
RS
Menteri Kesehatan No. 51 Tahun 2019
mengenai perubahan Organisasi dan Tata
PUSAT
Kerja (OTK) dan dipertegas kembali dengan
Permenkes No.63 Tahun 2020 yang INFEKSI
merupakan dasar penguatan fungsi RSPI
Sulianti Saroso sebagai Rumah Sakit
Khusus Rujukan Penyakit Infeksi.
NASIONAL
Dengan demikian diharapkan RSPI Disamping itu juga pada TA 2021 ini
Sulianti Saroso menjadi bagian dari Sistem RSPI Sulianti Saroso telah melakukan
Ketahanan Kesehatan Nasional di Bidang positioning sebagai Center of Excellence
Penyakit Infeksi dan Emerging di Indonesia. (CoE) dengan mengadakan seminar
Untuk mewujudkan fungsi tersebut nasional ketahanan kesehatan nasional
Pengelola Satker BLU RSPI Sulianti Saroso bekerjasama dengan Pusat Analisis
dengan usaha yang sungguh-sungguh pada Determinan Kesehatan Kementerian
TA 2020 telah melakukan pembenahan Kesehatan.
sarana maupun prasarana, menata kembali
beban kerja maupun SDMnya serta Dari upaya-upaya tersebut diatas
mengundang para pakar di bidang mengharuskan pengelola BLU melakukan
kesehatan dalam beberapa kali pertemuan revisi atau penyesuian atas RSB RSPI
antara lain dengan para Staf Ahli Menteri Sulianti Saroso 2020-2024 serta
Kesehatan termasuk Anggota Komisi IX penyusunan Masterplan Fisik untuk rencana
DPR untuk memberikan masukan ataupun relokasi RSPI Sulianti Saroso ke wilayah lain
pendapat guna melengkapi gagasan atau
model rumah sakit khusus penyakit infeksi Sebagaimana dimaklumi bahwa
yang ingin diwujudkan. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) TA
2021 telah disusun dengan memperhatikan
serta menyesuaikan dengan target-target
yang tertuang dalam RSB RSPI Sulianti
Saroso 2020-2024 dan kaidah-kaidah yang
berlaku. Dalam proses penyusunan RBA TA
2021 juga telah dilakukan dengan lebih baik,
melalui kegiatan workshop yang melibatkan
Kemenkes, Dewan Pengawas dan
stakeholders serta perwakilan dari masing
masing unit kerja.
1
Berdasarkan Perdirjen
Perbendaharaan Nomor PER- 24/ PB/2018,
hasil penilaian kinerja BLU untuk Semester I
TA 2021 ini mendapatkan nilai 70,98
(Kategori A/baik) dengan catatan mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan
periode yang sama untuk tahun sebelumnya
( Semester TA 2020 mendapatkan nilai 7,75)
dikarenakan adanya pandemi Covid-19 ini
Dengan mempedomani petunjuk
Kemenkes dalam menghadapi pandemi
Covid-19, RSPI SS telah menyiapkan
langkah-langkah strategis dan beberapa Berdasarkan data laporan keuangan
inovasi diantaranya penggantian/klaim biaya RSPPI SS, bahwa realisasi belanja negara
perawatan Covid-19 dengan dana siap pakai untuk TA 2021 menunjukkan angka sebesar
BNPB, percepatan pemberian insentif bagi 48,38 % dimana 52,77 % dan belanja
tenaga medis yang menangani Covid-19 dan barang sebesar 47,97 % dari alokasi
penyiapan paviliun Soka yang fungsinya anggaran yag tersedia sebesar Rp.
diperuntukkan bagi pengunjung untuk layanan 215.566.824.000. Dengan kata lain bahwa
medical check up, Poli Eksekutif dan Layanan penyerapan anggaran untuk Semester I TA
Kesehatan Perjalanan yang telah diresmikan 2021 ini sangat baik.
Menkes pada tanggal 16 Desember 2020
serta memberikan pelayanan pada pasien Mengenai tarif layanan yang selama
asing (WNA). ini masih menerapkan pada ketentuan lama
Disamping itu juga munculnya sebagaimana diatur dalam Peraturan
kepedulian masyarakat terhadap pandemic Menteri Keungan RI Nomor 71
Covid-19 ini terlihat dengan banyaknya /PMK.05/2014 tanggal 25 April 2014 dan
donatur dalam memberikan bantuan berupa Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor
uang, barang maupun jasa disamping HK.02.04/VII.3/2025/2014 tanggal 2 Mei
bantuan dari Instansi pemerintah 2014, untuk itu Dewas telah mengingatkan
diantaranya dari BNPB Pusat maupun untuk meneliti kembali perhitungan tarif dari
Kemenparekraf. masing-masing unit layanan yang
Capaian kinerja layanan RSPI SS selanjutnya agar diajukan
khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil usulan perubahan tarif kepada
yang optimal, hal ini terbukti dengan Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.
pemberian penghargaan dari Perhimpunan Dalam rangka menghadapi era revolusi
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) industri 4.0, RSPI Sulianti Saroso perlu
berupa Sertifikat dan Tropi PERSI GOLDEN melakukan perubahan arah layanan dan
AWARD 2020 dengan Kategori sebagai perbaikan proses bisnis serta melakukan
Rumah Sakit Dengan Kesiapsiagaan Terbaik inovasi layanan guna meningkatkan
Menghadapi Pandemi Covid-19 kemampuan daya saing dalam menjaring
(Paramakarya Dharmartha Husada). kunjungan pasien dimasa datang.
belanja modal sebesar
2
BAB II
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
RSB RSPI Sulianti Saroso merupakan panduan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
selama lima tahun kedepan (2020-2024) yang pada hakekatnya lebih menggambarkan langkah
dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan RSPI Sulianti Saroso tentang arah dan prioritas serta
strategi organisasi yang akan dilakukan dalam periode atau rentang waktu tersebut dalam
mencapai target kinerja yang berkelanjutan.
Tahun 2021 ini Indonesia masih di hadapi dengan pandemi Covid-19, berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/6577/2020 tentang Penetapan RSPI Sulianti
Saroso sebagai Center of Excellence penyakit infeksi dalam Sistem Ketahanan Kesehatan
Nasional dan Integrasi Fungsional Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan
Unit Utama di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Sebagai Center of Excellence penyakit infeksi, RSPI Sulianti Saroso memiliki tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan
pelayanan kesehatan dibidang penyakit infeksi.
RSPI Sulianti Saroso memiliki tugas penguatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di
bidang penyakit infeksi dalam sistem ketahanan kesehatan nasional dengan fungsi sebagai berikut :
a. Penguatan dan pengembangan sistem pelayanan kesehatan termasuk rujukan dan jejaring
pelayanan
b. Penguatan sistem penelitian dan pengembangan kesehatan
c. Penguatan sistem pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia
d. Penguatan dan pengembangan sarana dan prasarana
e. Penguatan sistem pengangaran
3
Visi dan Misi RSPI Sulianti Saroso sebagaimana telah digariskan dalam RSB RSPI Sulianti
Saroso tahun 2020-2024 sebagai berikut :
a.
Visi
Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Penyakit Infeksi
yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik
Misi
1. Mengelola penyakit infeksi secara profesional dan
paripurna
4
A.1.2 IMPLEMENTASI TERHADAP RENCANA STRATEGI BISNIS (RSB)
5
Dengan ditunjuknya RSPI Sulianti Saroso menjadi Rumah Sakit Rujukan Utama Covid-19 sehingga
layananan Unggulan dalam tahun 2021 RSPI Sulianti Saroso lebih menfokuskan pada pelayanan
Covid-19 dengan harapan adanya peningkatan dari sisi PNBP yang cukup signifikan.
Dalam menghadapi Revolusi Industry 4.0 RSPI Sulianti Saroso telah melakukan inovasi pembuatan
aplikasi dan telah diimplementasikan antara lain :
1. e-SIRATERAPISS yaitu Sistem Informasi Riset
Aplikatif Terintegrasi Pelayanan Di RSPI SS
digunakan untuk pelaksanaan riset
translasional terintegrasi unit pelayanan Rumah
Sakit.
6
5. SIMRS Terintegrasi meliputi keseluruhan
Modul yang terintegrasi antar unit dan bagian
di RSPI Sulianti Saroso
Disamping telah tersedianya Aplikasi tersebut diatas, RSPI Sulianti Saroso juga melakukan inovasi
penyediaan aplikasi pada Tahun 2021 yaitu :
7
Sebagai implementasi RSB RSPI Sulianti Saroso 2020-2024, dapat dilihat dari Capaian Key
Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan untuk semester I TA 2021 sebagaimana Tabel
2.1 dibawah ini
Tabel 2.1
Key Performance Indikator (KPI) Semester 1 TA 2021
8
A.1.3 KENDALA YANG DIHADAPI A.1.4 SARAN & REKOMENDASI
DALAM PELAKSANAAN RSB DEWAN PENGAWAS
Dalam Pelaksanaan RSB Semester I TA 2021 Saran & rekomendasi Dewan Pengawas dalam
RSPI Sulianti Saroso masih menemui beberapa mengatasi kendala pelaksanaan RSB tersebut
kendala, antara lain : yaitu :
a. Pencantuman target capaian layanan dan a. perlu di kaji kembali pencatuman target
keuangan (PNBP) dalam RSB TA 2021 yang layanan dan keuangan dalam RSB RSPI
tidak sesuai dengan Implementasinya Sulianti Saroso TA 2020-2024 sehingga tidak
terjadi deviasi yang cukup signifikan.
b. Terdapat sarana dan prasarana yang masih b. Walaupun sarana dan prasarana sudah dapat
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dipenuhi sampai saat ini, namun masih ada
fungsi RSPI Sulianti Saroso sebagai COE. beberapa sarana dan prasarana yang masih
dibutuhkan dalam rangka menunjang tupoksi
RSPI Sulianti Saroso .
d. Mengingat status kepemilikan tanah yang d. Perlu dipikirkan kembali penetapan lokasi
digunakan oleh RSPI Sulianti Saroso RSPI Sulianti Saroso mengingat kepemilikan
merupakan milik Pemprov DKI sehingga tanah saat ini masih dalam status pinjam
menggangu rencana pengembangan sarana pakai (bukan asset Kementerian Kesehatan).
prasarana terutama pembangunan gedung
baru.
9
A.2 REVIU TERHADAP RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
A.2.1 PENILAIAN TERHADAP RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA)
10
Dalam RBA 2021 telah ditetapkan 5(lima) program prioritas sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2
berikut :
Tabel 2.2
Program Prioritas dalam TA 2020 & TA 2021
11
Program prioritas pada tahun 2021 tersebut lebih ditekankan pada pelayanan Covid-19.
Sedangkan alokasi anggaran sesuai RBA setelah mengalami revisi sebesar Rp.240.566.824.000,-
yang bersumber dari rupiah murni (RM) sebesar Rp. 70.566.824.000,- dan bersumber dari BLU
sebesar Rp. 170.000.000.000,-
Target pendapatan BLU (PNBP) untuk tahun 2021 sebesar Rp. 52.200.000.000,- yang
menunjukkan adanya kenaikan sebesar 10 % dari target tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp.47.480.000.000,-
Untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai sasarannya sebagaimana dituangkan
dalam RBA 2021, dalam perkembangannya terjadi penambahan alokasi dana seperti terlihat pada
Tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3
Rincian Revisi DIPA TA 2021
DIPA/ Tanggal
No Uraian Total Pagu (Rp)
Revisi Pelaksanaan
DIPA
1 23 November 2020 DIPA (Alokasi dana awal) 123,066,824,000
Awal
123,066,824,000
2 Revisi 1 28 Januari 2021 DIPA Pencantuman SAK
12
A.2.3 KENDALA YANG DIHADAPI A.2.4 SARAN & REKOMENDASI
DALAM PELAKSANAAN RBA DEWAN PENGAWAS TERHADAP
PENCAPAIAN RBA
13
A.3. REVIU TERHADAP KESESUAIAN RSB DENGAN RBA
Terkait penyusunan dan implementasi RBA TA 2021 maka dapat disimpulkan bahwa
secara umum capaian kinerja dalam RBA telah sesuai dengan Visi dan Misi dalam RSB. Adapun
adanya kesenjangan yang terjadi dalam implementasi RBA disebabkan oleh faktor eksternal seperti
adanya pandemi Covid-19.
Secara umum, penilaian capaian kinerja rumah sakit masih didasarkan pada penilaian
indikator kinerja Badan Layanan Umum (BLU) sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER 24/PB/2018 yang merupakan perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER/36/PB/2016. Penilaian tersebut terdiri dari 57 indikator yang terbagi
atas 19 Indikator Aspek Keuangan, 19 Indikator Aspek Layanan, dan 19 indikator Kinerja Mutu dan
Manfaat kepada Masyarakat.
1) Kualitas layanan
Hasil penilaian Capaian Indikator Layanan semester 1 Tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel
2.4 berikut :
14
Tabel 2.4
Penilaian kualitas pelayanan
15
2) Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
Hasil penilaian capaian indikator mutu dan manfaat kepada masyarakat tahun semester 1 TA
2021 dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut :
Tabel 2.5
Penilaian Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
Pimpinan RSPI Sulianti Saroso (Direktur Utama) sebagai KPA bersama para pejabat keuangan dan
pejabat teknis lainnya yang telah ditetapkan sebagai PPK, PPSPM, Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) telah melaksanakan
pengelolaan keuangan secara tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku.
17
B.2.1 REVIU TERHADAP TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN
1) Rasio Keuangan
Hasil Penilaian capaian Indikator Kinerja Keuangan semester 1 Tahun 2021 terlihat pada
Tabel 2.6.berikut :
Tabel 2.6
Penilaian Kinerja Keuangan
Tingkat kepatuhan dan aspek pengelolaan keuangan BLU terhadap RSPI Sulianti Saroso
dapat digambarkan dalam Tabel 2.7 berikut :
18
Tabel 2.7
Capaian Indikator Kepatuhan Pengelolaan keuangan BLU
Indikator Realisasi
Kepatuhan Pengelolaan Semester 1 TA Skor
Keuangan BLU 2021
a. Rencana Bisnis dan Anggaran Sudah
2
(RBA) Definitif disampaikan
Penilaian Indikator BLU semester 1 Tahun 2021 sebanyak 11 penilaian telah terpenuhi
sesuai dari bobot skor yang ditetapkan sebesar 11, artinya pengelolaan keuangan BLU telah
sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Dari indikator-indikator kinerja Badan Layanan Umum (BLU) tersebut yang belum mencapai nilai
maksimal atau mencapai target yang telah ditetapkan, perlu mencari alternatif solusi agar dapat
segera memperbaiki nilai yang dicapai guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Berdasarkan perhitungan pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER
24/PB/2018, maka untuk hasil penilaian capaian kinerja RSPI Sulianti Saroso untuk semester 1
TA 2021 didapatkan nilai 70.98 dengan kategori A ( BAIK), sebagaimana Tabel 2.8 berikut :
19
Tabel 2.8 Berdasarkan tabel 2.8 diatas
Hasil penilaian indikator Kinerja BLU Semester I TA 2021
menunjukkan bahwa hasil
penilaian hasil kinerja BLU
a) Optimalisasi pemanfaatan asset secara maksimal perlu ditempuh untuk dilakukan dalam
rangka peningkatan PNBP.
b) Terhadap barang persediaan untuk konsumsi maupun persediaan lainnya agar ditingkatkan
pengawasannya serta dilakukan pencatatannya dengan tertib.
c) Terhadap piutang tak tertagih khususnya jenis piutang kurang lancar dan macet perlu segera
dilakukan koordinasi dengan pihak terkait guna penyelesaian lebih lanjut.
20
C. REVIU TERHADAP LAYANAN PANDEMI COVID-19
21
1) Kinerja Layanan dan Keuangan dalam masa Covid-19 dan Langkah-langkah
menuju ke kondisi New normal
a. Kinerja Layanan dan Keuangan
Sebagai salah satu Rumah Sakit Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit
Infeksi di Indonesia, RSPI Sulianti Saroso senantiasa berupaya memberikan
layanan yang terbaik terhadap masyarakat yang di tengarai terjangkit Covid-19.
Adapun Tata laksana pasien di RSPI Sulianti Saroso sebagai berikut:
1. Pendaftaran pasien untuk registasi ;
2. Skrining pasien bergejala maupun tidak bergejala melalui poli covid;
3. Pemeriksaan Thorax PA dan Hematologi lengkap
4. Pemeriksaan PCR
5. Bila Muncul gejala klinis akan dilakukan tatalaksana sesuai SOP dan
Pedoman/ dikirim ke IGD bagi pasien yang bergejala ;
6. Penempatan pasien (yang membutuhkan perawatan) ke ruang Isolasi
dan ICU sesuai kriteria
7. Pemantauan dan perawatan pasien;
8. Pasien dinyatakan sembuh/meninggal.
Dengan terjadinya peningkatan kasus dan munculnya strain baru mutasi Covid-19
dibeberapa negara, maka perlu untuk dilakukan pengawasan dan pemeriksaan
kesehatan yang lebih ketat terhadap pasien Covid-19 dari pelaku perjalanan
internasional yang menjalani proses isolasi, perlakukan ini merupakan upaya
antisipasi agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 yang berasal dari kasus
importasi. Berkaitan hal tersebut RSPI Sulianti Saroso melakukan pelayanan
penanganan isolasi terhadap pasien Covid-19 dari pelaku perjalanan
Internasional, baik WNI atau WNA, adapun Tatalaksana Pasien WNA di RSPI
Sulianti Saroso sebagai berikut :
Penerimaan Pasien
Ruang isolasi ketat Ruang rawat khusus Bila hasil swab PCR setelah isolasi
terpisah 14 hari neatif 2 kali
Gambar 2.1
Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19
Yang Datang Sendiri
ALUR MASUK PASIEN SUSPEK KASUS 2019nCoV
Di RSPI Prof. Dr.DATANG
YANG Sulianti Saroso
SENDIRI
DI RSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Gizi
Radiologi
Perawat Menerima Kasus Farmasi
Laboratorium Di Ruang Isolasi Mawar 1
Sanitasi
Sanitasi
DPJP Surveilans
Ambulans Dokter Jaga Epidemiologi
Laporan 1 x 24 jam Ruangan Mawar 1 RSPI SS
PENGIRIMAN
PASIEN SUDINKES
Isolasi IGD Ambulans Ruang Isolasi Mawar Jakarta Utara
23
Gambar 2.2
Alur Masuk Pasien Suspek Kasus Covid-19
ALUR MASUK PASIEN SUSPEK
Pada Rujukan KASUS 2019nCoV
Fasyankes
PADA RUJUKAN FASYANKES
Rujukan Fasyankes
Posko PHEOC
Dokter Penanggung Jawab Kemenkes
Admission Dokter Jaga IGD PINERE
HP 082112662622
LABORATORIUM
Adapun data status pasien Covid-19 sampai dengan Semester II TA 2020 dapat dilihat
pada Tabel 2.9 berikut :
Tabel 2.9
Data status pasien Covid-19 untuk Semester 1 TA 2021
Pasien Masih
Kriteria Sembuh Meninggal Total
Dirawat
Suspek 1 12 0 13
Konfirmasi 108 912 122 1142
JUMLAH 109 924 122 1155
Dari Tabel 2.9 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa selama semester I TA
2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19
sebanyak 1155 pasien, dengan rincian 924 (80%) pasien sembuh ,122 (10.56%)
pasien meninggal dan 109 (9,44%) pasien masih dirawat.
24
Tabel 2.10
Pasien Covid WNA & WNI pelaku perjalanan Internasional
Pasien Masih
Kriteria Sembuh Meninggal Total
Dirawat
Suspek 1 3 0 4
Konfirmasi 17 42 0 59
JUMLAH 18 45 0 63
Dari Tabel 2.10 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa selama semester I TA
2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada pasien Covid WNA &
WNI pelaku perjalanan Internasiona yang berasala dari India, Pakistan dan Jerman
sebanyak 63 pasien.
25
Menyiapkan Zona pelayanan Covid-19 dan Non Covid-19;
Membuka pelayanan poli non Covid-19 secara bertahap;
Mempersiapkan Sarpras Kamar operasi untuk pelayanan Covid-19 dan Non
Covid-19.
26
Upaya RSPI Sulianti Saroso mengutamakan perlindungan kesehatan untuk tenaga
kesehatan yaitu dengan pemberian Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan.
Berdasarkan surat keputusan Direktur Utama No. HK.02.03/XXXVIII/08/2021
tanggal 4 Januari 2021 tentang pelayanan Vaksinasi Covid-19, maka mulai 14
Januari 2021 dilakukan vaksinasi covid-19 dengan sebagai berikut :
Tahap I : dilaksanakan untuk
tenaga kesehatan RSPI Sulianti
Saroso
Tahap II : dilaksanakan untuk kolega
Nakes dan Masyarakat Umum Usia
> 50 tahun dan >18 Tahun
Vaksin yang digunakan adalah
vaksin Coronavac,yang diawali
dengan vaksin dosis tunggal
(Sinovac) dan kemudian dilanjutkan
dengan vaksin dosis ganda (Coronavac-Biofarma).
27
Tabel 2.11 Laporan Penerima Vaksinasi Covid-19
di RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021
28
Tabel 2.12 Jumlah Sumber Daya Manusia TA 2021
Grand
NO Jenis Tenaga PNS CPNS NON PNS
Total
A Tenaga Kesehatan
1 Dokter Spesialis Anak 45 1 3 49
2 Dokter Umum 17 17
3 Dokter Gigi 1 1 2
4 Perawat dan Bidan 205 2 5 212
5 Tenaga Kesehatan Lainnya 87 6 19 112
B Tenaga Non Kesehatan
1 JPT Eselon II 4 4
2 Administrasi 113 135 248
C Grand Total 472 9 163 644
Tabel 2.13 Spesifikasi tenaga relawan yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso
Semester I TA 2021
NO JENIS TENAGA Januari Februari Maret April Mei Juni
I TENAGA KESEHATAN
A DOKT. SPESIALIS 5 6 4 4 2 2
DOKT. SPESIALIS PARU 2 2 1 1 0 0
DOKT. SPESIALIS ANESTESI 1 2 1 1 0 0
DOKT. SPESIALIS MIKROBIOLOGI KLINIK 1 1 1 1 1 1
DOKT. SPESIALIS PENYAKIT DALAM 1 1 1 1 1 1
B DOKTER UMUM 23 23 23 15 10 19
C PERAWAT 134 137 130 120 88 165
D TENAGA KESEHATAN LAINNYA 36 31 42 31 25 30
ATLM 13 13 13 3 3 3
ANALIS BIOMOLEKULER 6 8 8 8 8 8
APOTEKER 5 5 5 5 5 5
TEKNIS KEFARMASIAN 1 1 1 1 1 0
ELEKTROMEDIS 1 1 1 1 0 0
FISIOTERAPI 1 1 1 1 0 0
RADIOGRAFER 2 2 3 3 3 4
SANITARIAN 7 0 8 7 3 8
PERAWAT ANESTESI 0 0 2 2 3 3
NUTRISIONIS 0 0 0 0 0 1
SUB TOTAL 198 197 199 170 125 216
II TENAGA NON KESEHATAN
Petugas Laundry 10 10 9 9 9 9
Pengemudi 6 6 6 6 6 6
Asisten Pengemudi 3 3 6 6 6 6
Asisten Perawat 5 8 7 7 7 6
Pembakar Sampah 0 0 0 0 0 1
Distribusi Gizi 0 0 0 0 0 2
SUB TOTAL 24 27 28 28 28 30
TOTAL 222 224 227 198 153 246
29
3. Langkah-langkah strategis dan inovasi yang sudah dilakukan
Selama melakukan pelayanan Covid-19 RSPI Sulianti Saroso mengambil langkah-langkah
strategis dan Inovasi sebagai berikut :
a. Menginformasikan kepada publik melalui wartawan dari berbagai Mass-media setiap
terjadinya perkembangan pelayanan Covid-19.
b. Mengadakan serial webinar bagi masyarakat awam maupun kalangan professional;
c. Membuat video edukasi dan tutorial terkait tatalaksana covid-19 untuk bahan materi website,
Instagram, Facebook, dan serial webinar sebagai sosialisasi kepada masyarakat;
d. Optimalisasi SDM Non medis untuk ditempatkan pada unit-unit yang dibutuhkan guna
kelancaran pelayanan dengan mempertimbangkan faktor resiko kesehatan ;
e. Meningkatkan kerjasama riset klinis dan diagnostik laboratorium untuk pelayanan Covid-19;
f. Membuka layanan pasca rawat terhadap pasien Covid-19 sebagai upaya peningkatan
pelayanan prima;
g. Melakukan layanan online telemedicine consultation kepada masyarakat ( pasien maupun non
pasien) ;
h. Melakukan pelatihan online tatalaksana Covid-19;
i. Membangun kerjasama kemitraan dengan Instansi di luar Kementerian Kesehatan seperti
BNPB, Kemenparekraf dan pihak Swasta;.
j. Memberikan kesempatan kepada pasien Covid-19 pertama,kedua dan ketiga yang sembuh
untuk menyampaikan testimoni atas pelayanan yang sudah dilakukan oleh RSPI SS;
k. Realokasi/Refocusing serta efisiensi anggaran pelayanan kesehatan dengan memfokuskan
pada penanganan Covid-19;
l. Percepatan pengajuan dan pemberian insentif tenaga medis yang menangani Covid-19;
m. Percepatan pengajuan penggantian/klaim biaya perawatan Covid-19;
n. Pembuatan paviliun Soka yang fungsinya diperuntukan khusus bagi layanan medical check
up, Poli Eksekutif dan Layanan Kesehatan Perjalanan dan paviliun ini telah diresmikan oleh
Menteri Kesehatan serta dihadiri Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada
tanggal 16 Desember 2020;.
o. Melakukan ekpansi layanan kesehatan dengan penambahan ruang isolasi, Alat Kesehatan
dan penerapan clustering untuk menghindari cross contamination.
Capaian kinerja layanan RSPI Sulianti Saroso khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil yang optimal, hal ini terbukti dengan pemberian
penghargaan dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berupa Sertifikat dan
Tropi PERSI GOLDEN AWARD 2020 dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 (Paramakarya Dharmartha Husada)
30
D. TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS
Ruangan TT
33
Semua unit rumah sakit berperan
aktif dalam pelayanan covid-19, salah
satunya melakukan Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Selama
Pandemi Covid-19 yaitu dengan cara
pengamanan limbah dan
pengawasan dekontaminasi. limbah
padat yang dimaksud Barang atau
bahan sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan kembali yang berpotensi
terkontaminasi oleh zat yang bersifat
infeksius atau kontak dengan pasien
dan/atau petugas di Fasyankes yang
menangani pasien Covid-19, meliputi
:masker bekas, sarung tangan bekas,
perban bekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan
minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, sisa makanan pasien dan
lain-lain. Adapun pengelolaan Limbah selama ini telah di jalankan sesuai prosedur yang berlaku
dan sudah memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
34
Sebagai gambaran jumlah kunjungan pasien pada RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021
dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut :
Tabel 2.15
Realisasi Kunjungan pasien per Jenis layanan Semester I TA 2021
Semester 1 TA 2021
No Jenis Pelayanan
Target Realisasi (%)
D.1.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REVIU TATA KELOLA
LAYANAN
a. Inovasi yang telah dilakukan oleh RSPI Sulianti Saroso yang selama ini berfokus pada
pelayanan covid, hendaknya perlu dipikirkan mengenai inovasi dibidang infeksi lain.
b. Pelayanan terhadap pasien khususnya waktu tunggu terhadap pemberian obat masih relative
cukup lama sehingga perlu mendapat perhatian.
c. Perlunya peningkatan kenyamanan fasilitas umum pada rumah sakit yang diperuntukan bagi
pengunjung sehingga menambah kualitas pelayanan.
35
D.2 REVIU TERHADAP TATA KELOLA KEUANGAN
36
Rumah sakit yang mengalami perubahan
kelembagaan sebagai BLU apabila D.2.1 TATA KELOLA KAS
dipandang dari teknis pengelolaan dan
pelaporan keuangan akan berdampak
sangat besar pada perubahan tata kelola
keuangan Rumah Sakit. Kas yang dimiliki RSPI Sulianti Saroso telah
BLU yang cenderung memiliki persamaan digunakan secara optimal untuk
karakteristik dengan perusahaan nirlaba, penyelenggaraan pemberian layanan dan
serta adanya ketentuan bahwa BLU sesuai ketentuan. Secara garis besarnya tata
mengikuti standar akuntansi keuangan
kelola kas dapat divisualisasikan
bukan standar akuntansi pemerintahan.
Konsekuensi yang lain dari perubahan sebagaimana pada Gambar 2.3 berikut :
menjadi BLU adalah rumah sakit harus
melakukan penyesuian dalam penyusunan
Gambar 2.3
anggaran, penetapan tarif, dll yang harus Tata Kelola Kas RSPI Sulianti Saroso
berbasis pada kinerja pelayanan.
Pelaporan harus memiliki akuntabilitas yang
tinggi dengan adanya tuntutan bahwa
laporan keuangan harus diaudit oleh audit
independen. Dengan menjadi BLU ini
diharapkan rumah sakit menjadi suatu
organisasi yang memiliki tata kelola yang
transparansi dan auditable sehingga akan
berujung pada peningkatan kualitas
pelayanan.
Laporan Keuangan RSPI Sulianti Saroso
Periode TA 2021 ini telah disusun dan
disajikan sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi
Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 30 Juni 2021
disusun dan disajikan berdasarkan basis
kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan perubahan
Saldo Anggran lebih dan Laporan Arus Kas
untuk periode TA 2021 disusun dan
disajikan dengan basis akrual.
37
1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran yang menggambarkan
perbandingan antara alokasi anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan
dan Belanja selama Semester I TA 2021 sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.16 berikut ini :
Tabel 2.16
Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2021
Tabel 2.17
Pendapatan Jasa dan Pendapatan lain-
lain Semester I TA 2021
38
1) Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional (LO) untuk Semester I TA 2021 telah disusun berdasarkan Sistem
Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) sebagaimana Tabel 2.18 berikut :
Tabel 2.18
Laporan Operasional Semester 1 TA 2021
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Pendapatan Operasional D.1 104,394,196,082 33,583,434,450
JUM LAH PENDAPATAN 104,394,196,082 33,583,434,450
BEBAN
Beban Pegaw ai D.2 58,267,332,335 23,427,465,296
Beban Persediaan D.3 30,598,988,189 11,694,342,923
Beban Barang dan Jasa D.4 15,460,990,891 6,973,677,207
Beban Pemeliharaan D.5 10,397,294,094 2,810,752,555
Beban Perjalanan Dinas D.6 41,049,000 191,170,161
Beban Barang untuk Diserahkan kepada
D.7 - -
Masyarakat
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 17,666,723,271 13,937,268,311
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 116,995,287 -19,865,065
JUM LAH BEBAN 132,549,373,067 59,014,811,388
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN
-28,155,176,985 -25,431,376,938
OPERASIONAL
39
Tabel 2.19
Realisasi Anggaran Belanja Semester I TA 2021
Semester I 2021
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.
Belanja Pegawai 37,432,380,000 18,154,326,553 48.5
Belanja Barang 163,616,945,000 78,478,985,151 47.97
Belanja Modal 14,517,499,000 7,661,078,948 52.77
Total Belanja 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38
Pengembalian - -
Jumlah 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38
Berdasarkan Tabel 2.19 diatas penyerapan anggaran belanja untuk Semester I TA 2021 sebesar
Rp 104.294.390.652, atau 48,38% dari pagu anggaran belanja yang tersedia sebesar Rp
215,566,824,000,- Hal ini menunjukkan angka yang sangat baik.Sedangkan jika dibandingkan
dengan realisasi anggaran TA 2020 yang lalu bisa dilihat dalam Tabel 2.20 berikut :
Tabel 2. 20
Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2021 dan TA 2020
40
Berdasarkan Tabel 2.20 tersebut diatas, menunjukkan bahwa
realisasi Anggaran Belanja untuk Semester I TA 2021
mengalami kenaikan sebesar 153,45%, hal ini disebabkan
antara lain:
a) Belanja Pegawai
Realisasi belanja anggaran pegawai untuk TA 2021 dapt
dilihat pada Tabel 2.21 berikut :
Tabel 2.21
Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai semester
1 TA 2021 dan TA 2020
NAIK
URAIAN
REALISASI SMT I TA REALISASI SMT I TA
(TURUN)
Realisasi Anggaran belanja
2021 2020
% pegawai untuk semester I
Belanja Gaji Pokok PNS 12,716,473,100 11,380,066,400 11.74
TA 2021 dan TA 2020
Belanja Pembulatan Gaji PNS 194,214 174,194 11.49
masing-masing sebesar Rp
Belanja Tunj suami/istri PNS 951,947,080 858,841,340 10.84
18,143,983,892 dan Rp
Belanja Tunj. Anak PNS 291,184,816 264,732,846 9.99
Belanja Struktural PNS 210,815,000 185,765,000 13.48 16,205,751,311. Dengan
Belanja Fungsional PNS 1,331,104,030 1,105,220,000 20.44
Belanja Tunj PPh PNS 64,845,123 40,118,003 61.64
demikian dapat dikatakan
Belanja Tunj. Beras PNS 789,160,740 611,152,380 29.13 bahwa realisasi anggaran
Belanja Uang Makan PNS 1,473,911,000 1,534,579,000 -3.95 belanja pegawai semester 1
Belanja Tunj. Umum PNS 183,905,450 185,991,803 -1.12 TA 2021 mengalami
Belanja Uang Lembur 140,786,000 77,543,000 81.56
Belanja Tunj. Lain-lain - - - peningkatan sebesar 11,96
Jumlah Belanja Kotor 18,154,326,553 16,244,183,966 11.76 % dari TA 2020.
Pengembalian Belanja Pegawai -10,342,661 -38,432,655 -73.09
41
b) Belanja Barang
Untuk realisasi belanja barang Semester I TA 2021 dan TA 2020 dapat dilihat pada Tabel 2.22
berikut :
Tabel 2.22
Perbandingan Realisasi Anggaran Belanja Barang Semester I TA 2021 dan TA 2020
NAIK
REALISASI REALISASI
URAIAN (TURUN)
SMT I TA 2021 SMT I TA 2020
%
Belanja barang persediaan barang konsumsi 0 0 0
Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2021 dan TA 2020 adalah masing-masing sebesar
Rp.78.478.985.151 dan Rp 23.681.208.724. Realisasi Belanja Barang semester I TA 2021
mengalami kenaikan sebesar 231,4 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2020, hal ini antara lain
disebabkan karena adanya penambahan kegiatan pada TA 2021.
42
c) Belanja Modal
Untuk belanja modal realaisasi TA 2020 dan TA 2019 dapat
Berdasarkan Tabel 2.23
dilihat pada Tabel 2.23 berikut :
tersebut diatas
Tabel 2.23 menunjukkan bahwa
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester I
TA 2021 dan TA 2020 realisasi Belanja Modal
NAIK untuk semester I TA 2021
URAIAN REALISASI SMT I TA 2021 REALISASI SMT I TA 2020 (TURUN)
mengalami kenaikan
%
Belanja Modal Peralatan dan
151,321,500 130,257,995 16.17
sebesar 525,93% jika
Mesin
Belanja Modal Gedung dan dibandingkan dengan TA
1,007,380,000 0
Bangunan
Belanja Modal Jalan dan 2020. Hal ini disebabkan
0 0 0
Jembatan
karena adanya
Belanja Modal Peralatan dan
7,509,757,448 86,305,191 8601.4
mesin - BLU penambahan alokasi
Belanja Modal Jalan, Irigasi,
- -
dan Jaringan - BLU anggaran belanja modal
Belanja Modal Lainnya - BLU - -
Belanja Modal Gedung dan
sehubungan dengan
- - 0
Bangunan -BLU adanya penambahan
Jumlah Belanja Kotor 7,661,078,948 1,223,943,186 525.93
Pengembalian - - -
kapasitas layanan dalam
Jumlah Belanja 7,661,078,948 1,223,943,186 525.93 rangka penanggulangan
pandemi Covid -19.
1) Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 2.24
Laporan Perubahan Ekuitas Semester I TA 2021 Dalam Tabel 2.24 tersebut
CATAT
URAIAN SMT I 2021 SMT I 2020 diatas dapat dijelaskan
AN
EKUITAS AWAL E.1 434,213,413,350 301,329,879,478 bahwa Ekuitas awal
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 -28,094,941,021 -24,760,622,315 sebesar Rp
KOREKSI YANG
434.213.413.350
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN ditambah Defisit pada
E.3.1 - -
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR Laporan Operasional (LO)
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 1
sebesar Rp
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.4 - - 28.094.941.021 ditambah
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - - dengan koreksi-koreksi
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON
REVALUASI
E.3.5 - - senilai Rp
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 -27,568,694,268 - Rp.27,568,694,268 dan
JUMLAH -27,568,694,268 1
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 36,981,167,754 27,356,010,586 Transaksi Antar Entitas
KENAIKAN/PENURUNAN ANTAR ENTITAS E.4 -18,682,467,535 2,595,388,272
sebesar Rp
EKUITAS AKHIR E.5 415,530,945,815 303,925,267,750
36,981,167,754
43
selanjutnya ditambahkan dengan penurunan ekuitas senilai Rp
18.682.467.535 sehingga Ekuitas akhir pada tanggal 30 Juni
2021 sebesar Rp. 415.530.945.815
Tabel 2.26
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang TA 2021 Dari Tabel 2.26 tersebut
Kualitas Piutang
Nilai Piutang Jk
Pendek
% Penyisihan
Nilai
Penyisihan
diatas dapat dijelaskan
Piutang Bukan Pajak bahwa Penyisihan Piutang
Lancar 24,976,015,243 0.50% 124,880,07
Tak Tertagih – Piutang dari
Kurang Lancar 390,476,834 10% 39,047,68
Diragukan - 50% Kegiatan Operasional BLU
Macet 1,064,599,415 100% 1,064,599,41
Jum lah 26,431,091,492 1,228,527,17 Sebesar (Rp.
Bagian Lancar TP/TGR
1.228.527.174)
Lancar 0.50%
Kurang Lancar 10%
Diragukan 50%
Macet 100%
Jum lah -
Bagian Lancar TPA
Lancar 0.50%
Kurang Lancar 10%
Diragukan 50%
Macet 100%
Jum lah -
44
D.2.3 TATA KELOLA UTANG
Tabel 2.27
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Semester I TA 2021 Berdasarkan Tabel 2.27,
nilai Utang kepada Pihak
Uraian Jumlah
Ketiga per 30 Juni 202
Belanja Pegawai yang masih harus
- sebesar Rp 854.859.898
dibayar
Belanja Obat yang masih harus dengan penjelasan bahwa
770,640,624
dibayar utang kepada Pihak
dana pihak ketiga lainnya -inesntif
6,413,274 Ketiga merupakan
nakes
utang kepada pihak ketiga lainnya 77,806,000 kewajiban yang masih
Total 854,859,898 harus dibayar.
Tabel 2.28
Beban yang masih harus dibayar
Semester I TA 2021 dan TA 2020 Berdasarkan Tabel 2.28
tersebut diatas bahwa
beban yang masih harus
Uraian TA 2021 TA.2020
dibayar baik untuk
Beban yang masih Semester I TA 2021 dan
0 0 TA 2020
harus dibayar
sebesar Rp. 0,- (Nihil).
Jumlah Nihil Nihil
45
D.2.4 TATA KELOLA ASET
Neraca Semester I TA 2021 dan TA 2020 yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dapat dilihat pada Tabel 2.29 berikut
Tabel 2.29
Neraca TA Semester I TA 2021 dan TA 2020
Dari Tabel 2.29 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa nilai aset per 30 Juni 2021 sebesar Rp
415.958.741.381 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 142.500.001.925; Aset Tetap
(neto) sebesar Rp 273,361,838,488; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp.0; dan Aset
Lainnya (neto) sebesar Rp 96.900.968 serta nilai kewajiban dan Ekuitas masing-masing
sebesar Rp.427,795,566 dan Rp 415.530.945.815
,-
46
D.2.5 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS
: TERHADAP TATA KELOLA KEUANGAN
47
5) Keputusan Direktur Utama Nomor
D.3 REVIU TERHADAP REMUNERASI
HK.02.04/VII.3/3559/2015 Tentang
Penetapan Disclaimer dari Alokasi
Keputusan Menteri No. 365/KMK.05/2015 dan sebagaimana tercantum dalam DIPA RSPI
ditetapkan kembali dengan Peraturan Menteri Sulianti Saroso Tahun Anggaran 2021 Nomor
Maret 2017 Tentang Penetapan Remunerasi tanggal 10 Mei 2021 revisi ke 3 menggunakan
Bagi Pejabat Pengelolaan, Dewan Pengawas, anggaran Layanan Operasional UPT BLU
dan Pegawai Badan layanan Umum Rumah Kode 2094.509.051.525111 Belanja Gaji dan
Penetapan Grading Pegawai dalam 48% dari target pendapatan, maka untuk
48
masing-masing untuk kemudian dikoordinasikan dalam rapat oleh Tim Remunerasi bersama
Direksi untuk mendapatkan persetujuan pembayaran remunerasi P2.
3) Untuk pembayaran remunerasi setiap bulannya, dalam setiap grade tidak melebihi ketentuan
yang telah ditetapkan dalam KMK No. 182/KMK.05/2017
Gambar 2.4
Alur Pembayaran Remunerasi
49
Tabel 2.30
Realisasi Pembayaran Remunerasi Semester I TA 2021
NO BULAN REALISASI
1 Januari Rp 9,289,408,635
2 Februari Rp 5,122,177,261
3 Maret Rp 4,282,154,394
4 April Rp 4,645,454,224
5 Mei Rp 4,635,915,757
6 Juni Rp 4,423,509,981
JUMLAH Rp 32,398,620,252
1) Telah dilakukan usulan revisi KMK remunerasi No. 182/KMK.05/2017 atas perubahan
Grading yang semula 15 (Lima belas) Grade menjadi 17 (Tujuh belas) Grade melalui surat
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso tanggal 15 Desember 2020 No.
KU.02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar
75%
2) Perhitungan target dr. Spesialis berdasarkan standar dengan mempertimbangkan
pengalihan.
50
C.3.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP REMUNERASI
Tarif layanan pada RSPI Sulianti Saroso masih mempedomani ketentuan lama sebagaimana diatur
dalam beberapa ketentuan sebagai berikut :
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 /PMK.05/2014 tanggal 25 April 2014 tentang Tarif
Layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
Jakarta Pada Kementerian Kesehatan;
1) Tarif yang berlaku saat ini masih bisa digunakan dikarenakan masih sesuai dengan usulan
dari masing-masing unit kerja bersangkutan;
2) Saat ini RSPI Sulianti Saroso hanya melayani pasien Covid-19 sehingga pembayaran
berdasarkan tarif Direktorat Rujukan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan;
3) Jumlah pasien di RSPI Sulianti Saroso yaitu 90% pasien jaminan dan 10% pasien umum.
51
D.4.1 SARAN & REKOMENDASI DEWAN PENGAWAS TERHADAP TARIF LAYANAN
Penetapan tarif layanan pada RSPI Sulianti Saroso hendaknya ditinjau kembali sesuai
kebutuhan riil di masing-masing unit kerja dan segera diusulkan secara hirarkhis kepada Menteri
Keuangan untuk ditetapkan sebagai tarif layanan yang baru.
52
Berikut hasil pengawasan yang dapat kami
D.5 REVIU TERHADAP
PENGENDALIAN INTERN sampaikan dengan ringkasan hasil temuan
dan rekomendasi sebagai berikut :
1. Pemeriksaan atas Aspek Legalitas
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri
Koperasi Pegawai Negeri RS Sulianti
Kesehatan Nomor 51 Tahun 2019 tentang
Saroso
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
a. Terdapat surat keterangan domisili
Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
koperasi yang telah habis masa
Jakarta, RSPI Sulianti Saroso telah memiliki
berlakunya
Unit Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) yang
b. Terdapat ketentuan dalam perjanjian
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
kerjasama antara pengurus koperasi
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi
dengan RSPI Sulianti Saroso yang
Prof. Dr. Sulianti Saroso Nomor :
tidak dijalankan, yaitu belum terdapat
HK.02.04/VII.3/1658.1/2015 tentang Struktur
pembayaran atas sewa lahan yang
Organisasi dan Uraian Tugas Satuan
ditempati ole koperasi pegawai negeri
Pemeriksaan Intern (SPI) Rumah Sakit
RSPI Sulianti Saroso.
Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Setelah melaksanakan tugasnya SPI D.5.1 SARAN & REKOMENDASI
melaporkan hasil pengawasan kepada DEWAN PENGAWAS
TERHADAP PENGENDALIAN
Pemimpin BLU dan Dewan Pengawas INTERN
sebagaimana tercantum dalam Pasal 260
ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
129/PMK.05/2020 tentang Pedoman 1. Perlu dilakukan penilaian resiko
Dampak dari Pandemi COVID 19 yang terjadi menetapkan dan mengelola resiko yang
di awal tahun 2020 hingga saat ini masih dihadapi serta meminimalisir dampak
tugas untuk melakukan audit kinerja sesuai 3. Memetakan dan menyusun mitigasi
dengan program kerja yang telah disusun resiko guna mendapatkan informasi
belum dapat dilakukan sesuai dengan jadwal, mengenai resiko yang akan dihadapi.
53
D.6 REVIU TERHADAP PROSES BISNIS
54
E. PENGAWASAN LAIN-LAIN
E.1 PEMERIKSAAN EKSTERN
55
F. TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN SEBELUMNNYA
Tindak Lanjut yang telah dilaksanakan oleh Direksi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso beserta jajarannya
atas hasil pengawasan Dewan Pengawas pada semester II TA 2020 sebagai berikut:
56
NO Rekomendasi sebelumnya Tindak lanjut
4. Perlu adanya langkah strategis dan upaya yang lain Mulai tanggal 01 April 2021 telah
terhadap peningkatan kinerja layanan utamanya untuk dibuka kembali layanan IGD,
indikator layanan rawat inap sehingga dapat Rawat Jalan dan R.Inap untuk
mencapai target yang diharapkan dalam rangka pasien non-Covid Umum dan
peningkatan PNBP; BPJS, tetapi dengan adanya
lonjakan kasus Covid-19, sejak
tanggal 11 Juni 2021 layanan
kembali dikhususkan untuk Covid-
19
5. Dalam rangka persiapan penilaian survei Akreditasi Setelah dilakukan telaah Akreditasi
SNARS-1 Tingkat Internasional perlu dipikirkan SNARS tingkat Internasional
kembali dan dikaji lebih dalam azas kemanfatannya adalah meneruskan capaian yang
dan biaya yang akan dialokasikan; sudah ada, biaya yang
dialokasikan adalah seimbang
dengan kepercayaan masyarakat
dalam menggunakan pelayanan
RSPI dan sesuai dengan
penunjukan RSPI SS sebagai COE
6. Agar diingatkan kembali terhadap usulan RSPI Saat ini surat revisi KMK masih
Sulianti Saroso mengenai revisi KMK Remunerasi dalam proses. Masih mennggu
melalui surat Dirut RSPI SS tanggal 15 Desember arahan dari Ditjen Pelayanan
2020 No. KU 02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan Kesehatan.
proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar 75
% kepada Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.
57
No Rekomendasi Tindak Lanjut
7. Terhadap penerimaan dari masyarakat atau Donator Semua sumbangan/penerimaan
tersebut agar diperhatikan dalam pencatatan dan dari para donatur tersebut, telah
peruntukkannya serta pengawasannya sehingga dicatat dan dibukukan sesuai
dapat dipertanggung jawabkan secara akuntabel. akun dalam Bagan Akuntasi
Standar (BAS) serta telah
dilakukan pengesahan
penerimaan dan pengeluaran ke
KPPN Jakarta VII
8. Dengan adanya pemberian penghargaan (PERSI) 1. Melakukan MONEV
dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan pelayayanan secara berkala
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid- per bulan
19 diharapkan dapat memacu semangat para 2. Memberikan penghargaan
karyawan dan jajaran Direksi untuk selalu bagi karyawan yang
meningkatkan pelayanan dan menciptakan inovasi berprestasi dan berinovasi
layanan dimasa mendatang.
9. Mengingat RSPI Sulianti Saroso telah ditetapkan Sesuai SK Direktur Utama
sebagai RS rujukan pasien covid-19 yang telah tanggal 28 Juni 2021 No.
mengalokasikan jumlah tempat tidur sebesar HK./XXXVIII/3744/2021 total
47%,maka perlu ditingkatkan kapasitas jumlah tempat kapasitas ada 159.
tidur yang proporsional.
10. Terhadap sisa temuan pemeriksaan yang belum Sudah berkoordinasi dengan
ditindaklanjuti oleh pengelola BLU tersebut hendaknya inspektorat 1 dan Bagian
diupayakan untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak APTLHP Inspektorat Jenderal
terkait dan Dewas bersedia untuk melakukan Kementerian Kesehatan dan
pendampingan. Bagian Keuangan BMN Dirjen
Pelayanan KEsehatan
58
BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI
1) Capaian kinerja keuangan untuk semester I TA 2021 menunjukkan hasil yang sangat baik, hal
ini terlihat dari tingkat penyerapan sebesar 48,38% dari alokasi anggaran yang tersedia
sebesar Rp. 215,566,824,000 sedangkan untuk pendapatan sebesar 151 % dari rencana
pendapatan sebesar Rp. 52.500.000.000. Realisasi pendapatan yang cukup signifikan
tersebut merupakan penerimaan dari jasa dan pendapatan lainnya.
2) Hasil penilaian kinerja RSPI Sulianti Saroso untuk Semester I TA 2021 diperoleh nilai sebesar
70,98 (kategori A/baik) yang menunjukkan kenaikan jika diperbandingkan untuk Semester TA
2020 sebesar 70,48. Penilaian tersebut didasarkan pada indikator kinerja sebagaimana diatur
dalam Perdirjen Perbendaharaan No. PER-24/PB/2018,
3) Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Kesehatan No. 51 Tahun 2019 mengenai
perubahan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru serta dipertegas kemmbali dengan
Permenkes No. 63 Tahun 2020, maka semua jajaran Direksi RSPI-SS telah mengambil
langkah-langkah penyesuaian dan strategi layanan sehingga mengakibatkan pada
penyesuaian kembali target-target dalam RSB yang sudah ditetapkan.
4) Guna mewujudkan RSPI SS sebagai Center of Excellence (CoE), pengelola BLU telah
mengundang para Staf Ahli Menteri Kesehatan serta Anggota Komisi IX DPR untuk
memberikan pandangan dan masukannya dalam rangka penguatan RSPI-SS sebagai bagian
dari Sistem Ketahanan Kesehatan Nasional di bidang penyakit Infeksi dan Emerging di
Indonesia.
5) Mengingat telah diperolehnya Sertifikat Paripurna atas survei Akreditasi SNARS-1 pada tahun
2019 sehingga memacu RSPI SS dalam mempersiapkan penilaian survei Akreditasi SNARS-
1 Tingkat Internasional dalam TA 2021 namun terkendala dengan adanya pandemi ini.
6) Guna meningkatkan pelayanan khususnya kunjungan pasien pandemic Covid-19, RSPI
Sulianti Saroso telah menyiapkan langkah-langkah strategis dan inovasi diantaranya
realokasi/refocusing, percepatan penggantian/klaim biaya perawatan Covid-19 dan pemberian
insentif tenaga medis yang menangani Covid-19 serta menyiapkan paviliun Soka yang khusus
59
diperuntukkan bagi layanan medical check up, Poli Eksekutif dan layanan Kesehatan
Perjalanan dan Poli Covid Umum dan Pasca rawat.
7) Mengenai tarif layanan yang selama ini masih menerapkan pada ketentuan lama
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keungan RI Nomor 71 /PMK.05/2014 tanggal
25 April 2014 dan Keputusan Dirut RSPI-SS Nomor HK.02.04/VII.3/2025/2014 tanggal 2 Mei
2014, dalam hal ini Dewas telah mengingatkan agar meneliti kembali perhitungan tarif
layanan dari masing-masing unit layanan yang selanjutnya jika ada perubahan tarif
hendaknya segera diajukan secara hirarkhis kepada Kementerian Keuangan melalui
Kemenkes .
8) Capaian kinerja layanan RSPI Sulianti Saroso khususnya dalam meningkatkan pelayanan
pasien Covid-19 telah menunjukkan hasil yang optimal, hal ini terbukti dengan pemberian
penghargaan dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berupa Sertifikat
dan Tropi PERSI GOLDEN AWARD 2020 dengan Kategori sebagai Rumah Sakit Dengan
Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 (Paramakarya Dharmartha Husada)
9) Selama semester 1 TA 2021 RSPI Sulianti Saroso telah memberikan pelayanan kepada
pasien Covid-19 sebanyak 1155 pasien, Pasien Covid WNA dan WNI pelaku perjalanan
Internasional sebanyak 63 pasien
10) Dengan ditetapkannya RSPI Sulianti Saroso sebagai RS Rujukan pasien Covid-19 dan
mengingat semakin meningkatnya jumlah pasien Covid-19, semua jajaran Direksi sebagai
pengelola BLU mengambil kebijakan untuk menyiapkan perluasan TT semula 74 TT menjadi
159 TT yg tersedia disamping sarana dan prasarana lainnya.
11) Masih terdapat sisa temuan hasil pemeriksaan yang masih menimbulkan kerugian negara
dan segera ditindaklanjuti oleh pengelola BLU baik temuan dari BPK maupun Inspektorat
Jenderal Kemenkes.
60
A.2. SARAN
1) Dewas memberikan apresiasi terhadap penyerapan anggaran untuk TA 2021 ini yang sudah
menunjukkan penyerapan sebesar 48,38% sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dalam
capaian penyerapan berikutnya untuk semester II TA 2021 yang pada umumnya di akhir
tahun selalu terjadi penumpukan anggaran.
2) Mengingat hasil penilaian kinerja RSPI SS untuk Semester I TA 2021 menunjukkan nilai
sebesar 70,98 (kategori A/baik),maka masih perlu dilakukan evaluasi dan monitoring kembali
disetiap Unit kerja Layanan guna melakukan langkah-langkah perbaikan untuk ditingkatkan
capaian kinerjanya khususnya unsur layanan agar sesuai dengan estimasi sasaran atau
target dalam RBA selanjutnya.
3) Terhadap RSB RSPI SS Tahun 2020-2024 yang akan direvisi sehubungan dengan adanya
kajian atas penguatan RSPI SS hendaknya segera dilakukan bersama Dewas dan
stakeholder lainnya guna menyesuaikan dengan sasaran dan target-target yang hendak
dicapai.
4) Dalam rangka persiapan untuk penilaian survei Akreditasi SNARS-1 Tingkat Internasional
perlu dipikirkan kembali dan dikaji lebih dalam azas kemanfatannya dan biaya yang akan
dialokasikan;
5) Agar diingatkan kembali terhadap usulan RSPI SS mengenai revisi KMK Remunerasi melalui
surat Dirut RSPI Sulianti Saroso tanggal 15 Desember 2020 No. KU
02.01/XXXVIII/5245/2020 dengan proporsi remunerasi terhadap pendapatan sebesar 75 %
kepada Kementerian Keuangan melalui Kemenkes.
6) Dengan adanya pemberian penghargaan (PERSI) dengan Kategori sebagai Rumah Sakit
Dengan Kesiapsiagaan Terbaik Menghadapi Pandemi Covid-19 diharapkan dapat memacu
semangat para karyawan dan jajaran Direksi untuk selalu meningkatkan pelayanan dan
menciptakan inovasi layanan lainnya dimasa mendatang.
7) Terhadap sisa temuan pemeriksaan yang belum ditindaklanjuti oleh pengelola BLU tersebut
hendaknya diupayakan untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait dan Dewas bersedia
untuk melakukan pendampingan.
61
B. REKOMENDASI
1. Perlunya dilakukan evaluasi dan monitoring setiap Unit kerja Layanan guna mengambil
langkah-langkah perbaikan untuk ditingkatkan capaian kinerjanya khususnya unsur
layanan,mengingat hasil penilaian kinerja layanan untuk Semester I TA 2021 belum sesuai
dengan estimasi sasaran atau target dalam RBA TA 2021.
2. Dalam rangka mewujudkan RSPI SS sebagai Center of Excellence (CoE), tidak hanya
sarana dan prasarana yg disiapkan namun juga perlu disiapkan SDMnya guna
menyesuaikan dengan beban kerja yang akan datang bila perlu dilakukan assesment.
3. Penetapan grade sebagai dasar pembayaran remunerasi khususnya bagi para pelaksana
atau staf pimpinan (non eselon) agar dilakukan dengan hati-hati dan sesuai prestasi kerja
yang terukur.
1. Mengingat misi yang diemban RSPI SS sebagai bagian dari Sistem Ketahanan Kesehatan
Nasional di bidang penyakit Infeksi dan Emerging di Indonesia, maka perlu penguatan
dibidang SDM, sarana dan prasarana serta penyediaan alokasi dana yang cukup
memadai.
2. Dibutuhkan kerjasama yang nyata dengan Pemda Prov DKI dalam hal penyediaan
transportasi umum dari dan ke RSPI SS sehingga memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan akses layanan.
3. Perlu dilakukan penguatan sarana dan prasarana sejalan dengan perkembangan IPTEK
dalam mendukung tugas RSPI SS sebagai pusat kajian penyakit infeksi maupun sebagai
tempat penyelenggaraan Diklat khusus penyakit infeksi dari alokasi dana APBN.
4. Perlunya pembekalan secara singkat terhadap kapasitas Dewas dalam pemahaman
manajemen rumah sakit dalam rangka peningkatan kinerja Dewas khususnya anggota
Dewas dari unsur Kemenkeu.
62
REKOMENDASI UNTUK KEMENTERIAN KEUANGAN
Hal-hal yang telah direkomendasikan oleh Dewan Pengawas sebagaimana tersebut diatas
hendaknya segera ditindaklanjuti oleh Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya laporan Dewan Pengawas Semester I TA 2021 ini.
63
LAMPIRAN
Notulensi Rapat
Struktur Organisasi
Laporan SPI
55
Daftar Hadir Rapat & Notulensi Rapat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
LEMBAR
PENGESAHAN
RBA TA 2020
36
Lembar Pengesahan RSB dan RBA
37
38
39
40
Data Dukung Keuangan dan Pelayanan
41
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2021 DAN 30 JUNI 2020
(Dalam Rupiah)
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 37,432,380,000 18,154,326,553 48.50 16,244,183,966
Belanja Barang B.4 163,616,945,000 78,478,985,151 47.97 23,681,208,724
Belanja Modal B.5 14,517,499,000 7,661,078,948 52.77 1,223,943,186
JUMLAH BELANJA 215,566,824,000 104,294,390,652 48.38 41,149,335,876
42
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO
NERACA
PER 30 JUNI 2021 DAN 31 DESEMBER 2020
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN SMT I 2021 2020
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 300,000,000 0
Kas lainnya dan Setara Kas C.1 - 6,413,274
Kas pada Badan Layanan Umum C.2 106,083,700,492 95,152,668,466
Piutang dari kegiatan operasional BLU C.4 26,431,091,492 29,112,538,465
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang dari kegiatan opr BLU C.7 (1,228,527,174) (1,089,931,887)
Piutang dari kegiatan operasional BLU (Netto) 25,202,564,318 28,022,606,578
Persediaan C.10 18,471,641,781 28,400,601,151
Persediaan yang Belum Diregister (7,557,904,666) -
Jumlah Aset Lancar 142,500,001,925 151,582,289,469
ASET TETAP
Peralatan dan Mesin C.15 300,544,188,604 296,968,066,476
Peralatan dan Mesin Belum Diregister - -
Gedung dan Bangunan C.16 207,689,812,050 207,689,812,050
Gedung dan Bangunan Belum Diregister - -
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 5,091,550,560 5,091,550,560
Aset Tetap lainnya C.18 155,667,995 155,667,995
Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (240,119,380,721) (226,565,320,680)
Jumlah Aset Tetap 273,361,838,488 283,339,776,401
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.21 830,998,970 830,998,970
Aset Lain-lain C.22 23,604,587,462 19,558,414,772
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (24,338,685,464) (20,264,806,364)
Jumlah Aset Lainnya 96,900,968 124,607,378
JUMLAH ASET 415,958,741,381 435,068,273,248
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
C.25 127,795,566 854,859,898
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Uang Muka dari KPPN 300,000,000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 427,795,566 854,859,898
JUMLAH KEWAJIBAN 427,795,566 854,859,898
EKUITAS
Ekuitas C.28 415,530,945,815 434,213,413,350
JUMLAH EKUITAS 415,530,945,815 434,213,413,350
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 415,958,741,381 435,068,273,248
43
RSPI PROF DR SULIANTISAROSO
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2021 30 Juni 2020
(Dalam Rupiah)
44
45
51
Struktur Organisasi
Struktur organisasi RS
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) adalah aktivitas independen untuk memberikan keyakinan
yang objektif serta pemberian saran perbaikan demi peningkatan nilai tambah operasi suatu
entitas (satuan) usaha serta untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari
informasi yang terukur dengan melakukan evaluasi dan meningkatkan nilai keefektifan, efisien
dan ekonomis dalam pencapaian tujuan.
Pengawasan Intern menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Sementara itu, dalam rangka penguatan tata kelola dan akuntabilitas, penyelenggaraan tugas
dan fungsi serta kegiatan pada Badan Layanan Umum, perlu mendapat pengawasan secara
sistematik agar terkendali, efesien, dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk terlaksananya pengawasan pada Badan Layanan Umum dibentuk Satuan Pengawasan
Intern (SPI).
Bertitik tolak dari lingkup dan sasaran pengawasan pada Badan Layanan Umum, maka
diperlukan aparat pengawasan yang mampu melaksanakan pengawasan terhadap program
dan kegiatan semua unit kerja dalam lingkup Badan Layanan Umum agar pelaksanaan
pengawasan terhadap lingkup sasaran tersebut dapat berjalan lancar, maka Kepala Satuan
Kerja membentuk Satuan Pengawas Intern di lingkungan kerjanya.
B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan
Badan Layanan Umum;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
C. Struktur Organisasi
SK Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Nomor :
HK.02.04/VII.3/1658.1/2015 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Satuan
Pemeriksaan Intern (SPI) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Pada
lampiran I Surat Keputusan tersebut menjabarkan susunan organisasi Satuan Pemeriksaan
Internal yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota (Auditor Administrasi Medik dan
Keperawatan, Auditor Administrasi Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, Auditor
Administrasi Keuangan. Dengan susunan sebagai berikut :
Direktur Utama
Ketua Satuan
Pemeriksaan Intern
Sekretaris
1. Bidang Keuangan
a. Reviu Laporan Keuangan
b. Reviu LAKIP
2. Bidang Sumber Daya Manusia
a. Pemeriksaan Prosedur Kenaikan Pangkat Pegawai
b. Pemeriksaan Pembinaan Pegawai (Penerapan Sanksi Disiplin Pegawai)
c. Pemeriksaan atas Kelengkapan Dokumen Izin Praktik Tenaga Kesehatan
3. Bidang Pengadaan Barang dan Jasa
a. Pemeriksaan Prosedur Pengadaan Barang Jasa (Pembangunan RITN).
4. Pemantauan dan Pemutakhiran Tindak Lanjut LHP
a. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
b. Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kemenkes
5. Pendampingan Auditor Eksternal
BAB II
HASIL PENGAWASAN
Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi juga memiliki tujuan – tujuan yang harus dicapai,
dalam hal ini adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap para pelanggan baik
internal maupun eksternal. Penyimpangan yang terjadi pada pemberian layanan, bukan tidak
mungkin bisa beresiko cidera, bahkan kematian pasien dan berlanjut pada tuntutan hukum. Oleh
karena itu, Undang–Undang mengamanatkan bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan rumah sakit,
harus dilakukan pengawasan yang dilaksanakan dalam bentuk audit.
Audit yang dimaksud bisa berupa audit kinerja, audit keuangan dan audit kepatuhan. Audit
tersebut dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Internal. Berikut dapat kami sampaikan hasil
pelaksanaan kegiatan pengawasan yang telah dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Internal pada
Semester I Tahun 2021.
A. Audit
Satuan Pemeriksaan Intern telah menyusun sasaran-sasaran yang tertuang dalam
Program Kerja Pengawasan Tahun 2021, yaitu :
1. Pemeriksaan Reguler
Kegiatan pemeriksaan reguler merupakan pemeriksaan yang rutin dilaksanakan terhadap
suatu objek atau unit kerja. Pada tahun 2021. Pemeriksaan yang akan dilakukan antara
lain :
1 Audit Kinerja 4 -
2 Pemeriksaan Khusus 1 1
Tabel 2
Hasil Kegiatan Audit
1 Pemeriksaan atas Aspek 1. Terdapat surat keterangan domisili koperasi yang telah
Legalitas Koperasi habis masa berlakunya.
Pegawai Negeri RS 2. Terdapat ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama antara
Sulianti Saroso Pengurus Koperasi dengan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
yang tidak dijalankan, yaitu belum terdapat pembayaran
atas sewa lahan yang ditempati oleh Koperasi Pegawai
Negeri RS Sulianti Saroso.
Reviu
Dalam Program Kerja Pengawasan SPI Tahun 2021 terdapat 2 kegiatan Reviu yang dilakukan
yaitu Reviu LK Tahun Anggaran 2020 dan Reviu LAKIP Tahun 2020. Dalam realisasinya kegiatan
tersebut sudah dikerjakan oleh SPI yaitu Reviu LK TA 2020 dan Reviu LAKIP Tahun 2020.
1. Reviu Laporan Keuangan
Sehubungan dengan surat tugas dari Direktur Utama, SPI telah melakukan Reviu
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 pada tanggal 29 Januari 2020. Adapun hasil dari
Reviu tersebut, SPI memberikan catatan atas akun persediaan yang belum diregister yang
tidak disajikan dan tidak dirinci serta terdapat Nilai Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam
Negeri – Perorangan – Barang/Jasa tidak disajikan pada pengungkapan Lainnya di dalam
CaLK.
Atas kekurangan tersebut SPI telah memberikan rekomendasi yaitu KPA dalam hal ini
Direktur Utama segera memerintahkan kepada Kepala Subag Akuntansi agar segera
melakukan revisi dalam CaLK sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta
berkoordinasi dengan Petugas SIMAK BMN untuk perbaikan persediaan yang belum
diregister.
2. Reviu LAKIP
SPI telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (RSPI PROF. DR. SULIANTI
SAROSO) untuk tahun anggaran 2020 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Reviu
bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara
akurat, andal dan valid.
Kegiatan Reviu LAKIP dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2021. Berdasarkan hasil reviu
SPI, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini
keandalan informasi yang disajikan di dalam LAKIP RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Tabel 3
Jumlah Obyek Reviu dan Jumlah Pernyataan Reviu
No KETERANGAN JUMLAH
Tabel 4
Jumlah Tindak Lanjut LHP BPK-RI
Keterangan :
1. LK TA 2011, Denda atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan (TPTD).
2. LK TA 2011, PBJ tidak sesuai dengan Spesifikasi di dalam Kontrak (Proses).
3. PBJ TA 2017 – 2018, Ketidakhematan dalam Pengadaan Oksigen (Proses).
Dampak dari Pandemi COVID 19 yang terjadi di awal tahun 2020 dan hingga saat ini masih
terjadi menyebabkan program kerja Satuan Pemeriksaan Intern Tahun 2021 belum
sepenuhnya terlaksana. Satuan Pemeriksaan Intern lebih banyak melakukan pendampingan
auditor eksternal yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap Kinerja Pelaksanaan
Pelayanan Covid-19 Sehingga tugas untuk melakukan audit kinerja sesuai dengan program
kerja yang telah disusun belum dapat dilakukan sesuai dengan jadwal.
Namun, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, karena beberapa kegiatan dapat
berjalan dengan baik meskipun belum sepenuhnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dalam Program Kerja Satuan Pemeriksaan Internal Tahun 2021.
B. Hambatan
Terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaian target pada program kerja,
namun dengan kekuatan yang tersisa dan peluang yang ada, diupayakan untuk mengatasi
hambatan dan kendala yang timbul dalam pelaksanaan program kerja, walaupun hasil yang di
dapat tetap tidak maksimal. Beberapa Kelemahan Internal yang menghambat pelaksanaan
tugas Satuan Pemeriksaan Intern dalam pencapaian tujuannya adalah :
1. Terbatasnya kemampuan teknis SDM SPI dalam pelaksanaan audit atau reviu.
2. Kompetensi SDM yang ditempatkan di SPI belum sepenuhnya mendukung tupoksi Satuan
Pemeriksaan Intern.
Sephin Fitriah, SH
NIP. 198207202015032005