Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dangan cara meneteskan
obat pada selaput lendir
mata desekitar kelopak mata dari bola mata (Depkes, 1979). Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas se demikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan larutan obat mata dibutuhkan perhatian khusus dalamm hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas kebutuhan akan pengawet (dan ika perlu pemilihan pengawet) sterilisasi dan kemasan yang tepat (Depkes,1995). Tetes mata lalah seringkali dimasukkan ke dalam mata yang terluka atau kecelakaan atau pembedahan dan mereka kemudian secara potensial lebih berbahaya daripada enjeksi intravena (Martin dkk, 1993).Larutan untuk mata ialah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk dimasukkan ke dalam mata. Selain steril perlu preparat tersebut pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor farmasi seperti kebutuhan antimikroba, isotonisitas, dapar dan pengemasan yang cocok (Ansel, 1989). Keuntungan tetes mata ialah tidak menganggu penglihatan ketika digunakan dan menggambarkan larutan suatu mata dengan definisi semua bahan-bahan lengkap dalam larutan keseragaman tidak menjadi masalah hanya sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini (Abate dan Abel, 2008). Kerugian tetes mata prinsipnya dari larutan mata relatif singkat antara obat dan permukaanyang terabsorbsi serta hanya dapat bekerja pada bagian karena iris dan konjuctiva. Diberikan pada volume yang kecil maupun kapasitas mata dan menahan dan menyimpan terbatas (Ansel dkk, 2011) Diberikan pada voluma yang kecil maupun kapasitas mata dan menahan dan menyimpan terbatas (Ansel dkk, 2011) Guna mengurangi iritasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (Puspitasari, 2009): a. Penyesuaian pH dengan cairan air mata b. Penyesuian isotonis dengan air mata c. Viskositas cairan mata\ d. Viskositas diperlukan agar laratan obat tidak cepat digilangkan oleh air mata serta dapat memperpanjang lama kontak dengan kornea, dengan demikian dapat mencapai hasil terapi yang besar Tetes mata yang tidak isotonis dan memiliki pH terlalu tinggi atau rendah di bandingkan dengan cairan pada mata dapat merangsang atau merusak mata. Tetesan yang tidak steril mengakibatkan infeksi pada mata yang mengakibatkan kebutaan. Ujung pipet pada waktu digunakan sukar sekali untuk tidak menyentuh kelopak/ bulu mata.Oleh karena itu untuk menghindari infeksi tetes mata selalu mengandung pengawet, biasanya suatu bakterisid kuat. Setelah digunakan tutup wadah secepat mungkin (Tan dan Kirana, 2010)
URAIAN BAHAN a. AQUA PRO INJEKSI (Depkes RI, 1979:97) KLORALHIDRAT (Depkes RI, 1979:142), KLORAMFENIKOL (Depkes RI, 1979:143), NATRIUM HIDROKSIDA (Depkes RI, 1995:412), NATRIUM KLORIDA (Depkes RI, 1979: 403), PROPILENGLIKOL (Depkes RI, 1995: 534)
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis