Anda di halaman 1dari 11

AUTHORITARIAN PARENTING STYLE DENGAN KECENDERUNGAN

AGRESIVITAS PADA REMAJA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Psikologi

Oleh:

DIAN WIKA KUSUMA

F100 150035

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

AUTHORITARIAN PARENTING STYLE DENGAN KECENDERUNGAN


AGRESIVITAS PADA REMAJA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

DIAN WIKA KUSUMA


F100150035

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen
Pembimbing

Dra. Partini, M.Si, Psikologi.


NIK/NIDN: 594/0614066501

i
HALAMAN PENGESAHAN

AUTHORITARIAN PARENTING STYLE DENGAN KECENDERUNGAN


AGRESIVITAS PADA REMAJA

OLEH
DIAN WIKA KUSUMA
F100150035

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jumat ,20 Mei 2022
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dra. Partini, M.Si.Psikolog ( )


(Ketua Dewan Penguji)
2. ( ..................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. ( ................. )
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Taufik, S.Psi, M.Si, Ph.D


NIP. 799/ NIDN .0629037401
ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 18 Mei 2022

Penulis

DIAN WIKA KUSUMA


F100150035

iii
AUTHORITARIAN PARENTING STYLE DENGAN KECENDERUNGAN
AGRESIVITAS PADA REMAJA

Abstrak

Salah satu bentuk perilaku orang tua yang paling dominan dalam mempengaruhi sikap anak baik
cara orang tua dalam mengasuh anak. Dalam penelitian ini pola asuh orang tua secara otoriter merupakan
suatu bentuk asuh orang tua yang ketat dan kaku dalam berinteraksi dengan anaknya. Dengan gaya tersebut
menuntut anak untuk patuh tanpa penjelasan dan orang tua yakin bahwa dengan cara keras dalam mendidik
maka anak akan beperilaku secara baik tidak berperilaku agresif. Tujuan penelitian ini yakni untuk
mengetahui hubungan antara persahabatan dengan kebahagiaan pada remaja, sehingga penulis
mengajukan hipotesis ”Bagaimana authoritarian parenting style dengan kecenderungan agresivitas pada
remaja”.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja Desa Noragan, Gonilan, Kartasura yang berjumlah 101
subjek. Teknik pengambilan sampel adalah yaitu incidental sampling. Alat ukur yang digunakan untuk
mengungkap variabel-variabel penelitian dilakukan secara langsung data melalui penyebarankuesioner.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh korelasi product moment dengan nilai koefisen korelasi
sebesar = 0,254 dengan sig. = 0,005 ; p < 0,01, yang menunjukkan ada korelasi positif yang signifikan
antara authoritarian parenting style dengan kecenderungan agresivitas remaja. Semakin tinggi kecerdasan
authoritarian parenting style maka akan semakin tinggi kecenderungan agresivitas remaja dan sebaliknya
semakin rendah authoritarian parenting style maka akan semakin tinggi kecenderungan agresivitas remaja

Kata Kunci: Authoritarian, Agresivitas dan Remaja.

Abstract

One of the most dominant forms of parental behavior in influencing children's attitudes is the way
parents raise their children. In this study, authoritarian parenting is a form of parenting that is strict and
rigid in interacting with their children. With this style, it requires children to obey without explanation and
parents believe that with a hard way of educating the child will behave well and not behave aggressively.
The purpose of this study is to determine the relationship between friendship and happiness in adolescents,
so the authors propose a hypothesis "How authoritarian parenting style with aggressive tendencies in
adolescents".
The subjects in this study were teenagers in Noragan Village, Gonilan, Kartasura, totaling 101
subjects. The sampling technique is incidental sampling. The measuring instrument used to reveal the
research variables is done directly with the data through the distribution of questionnaires. Data analysis
in this study uses product moment correlation.
Based on the results of the analysis, it is obtained that the product moment correlation with a
correlation coefficient value of = 0.254 with sig. = 0.005 ; p < 0.01, which indicates that there is a
significant positive correlation between authoritarian parenting style and adolescent aggressive tendencies.
The higher the intelligence of the authoritarian parenting style, the higher the tendency of adolescent
aggressiveness and vice versa, the lower the authoritarian parenting style, the higher the tendency of
adolescent aggressiveness.

Keywords: Authotarian, Aggressiveness and Teenager


1. PENDAHULUAN
Remaja semakin dimanjakan dengan fasilitas e\teknologi yang berkembang dengan pesatnya. Salah
satu fasilitas yang ditawarkan adalah kemudahan dalam mengakses informasi terupdate. Teknologi
mengembangkan alat komunikadi disebut media sosial (Syhreza, 2015). Untuk jenis agresi ini, istilah
agresi relasional digunakan di sini untuk membedakannya dari agresi fisik. Secara konseptual diakui
sebagai jenis agresi yang biasanya merusak hubungan dengan orang lain. Perilaku agresif menurut
Gusniar dan Aulia (2020) pada dasarnya merupakan perasaan-perasaan yang marah atau permusuhan
atau tindakan kepada orang lain, baik itu tindakan kekerasan secara fisik, verbal, maupun menggunakan
ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau merendahkan. Terdapat beberapa faktor yang
dapat membentuk tinggi atau rendahnya kecenderungan perilaku agresif pada individu diantaranya
adanya serangan dari orang lain, terjadinya frustasi dalam diri seseorang, ekspektasi pembalasan atau
motivasi untuk balas dendam, dan adanya kompetisi (Karyanti, 2018).
Perilaku agresif merupakan perilaku fisik atau lisan yang dapat dilakukan secara sengaja dengan
maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain (Myers, 2012). Salah satu bentuk perlakuan orang tua
yang paling dominan dan dapat mempengaruhi sikap anak adalah cara pengasuhan secara keras dan tidak
adanya kehangatan antara orang tua dan anak atau yang biasa disebut dengan gaya pengasuhan otoriter
(Hertanti, 2014). Menurut Santrock (dalam Angelina & Matulessy, 2013) pola asuh otoriter merupakan
suatu bentuk pengasuhan orang tua, pada umumnya sangat ketat dan kaku ketika berinteraksi dengan
anaknya. Orang tua yang bergaya otoriter menekankan adanya kepatuhan yang utuh tanpa banyak
penjelasan kepada anaknya, cenderung menghukum anaknya yang melanggar peraturan atau menyalahi
norma yang berlaku. Orang tua demikian berkeyakinan bahwa cara yang keras merupakan cara yang
terbaik dalam mendidik anaknya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara pola asuh otoriter dengan perilaku agresif.
Perilaku agresif juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu kontrol diri. Krahe (dalam Auliya &
Nurwidawati, 2014) menyatakan bahwa perilaku agresi yang muncul pada diri individu dapat dipengaruhi
oleh faktor kepribadian, yaitu kontrol diri, iritabilitas, kerentanan emosional, pikiran kacau versus
perempuan, harga diri, dan gaya atribusi permusuhan. Kontrol diri yang baik sangat diperlukan remaja
untuk mengendalikan emosi dalam mengatur perilakunya agar tidak berperilaku agresif (Diponegoro &
Malik, 2013). Menurut Fasilita (2012) kontrol diri yang lemah pada seseorang mengarahkan pada
konsekuensi negatif, yang merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Individu dengan kontrol diri yang
rendah senang melakukan resiko dan melanggar aturan tanpa memikirkan efek panjangnya. Sedangkan
individu dengan kontrol diri yang tinggi akan menyadari akibat dan efek jangka panjang dari perbuatan
menyimpang (Aroma & Suminar, 2012).
Penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan anak adalah kombinasi dari serangkaian perilaku
pengasuhan yang berbeda yang berkontribusi terhadap kompetensi, perkembangan anak, atau
psikopatologi (McKee et al. 2008). Perilaku modeling anak dan kontrol emosional dipengaruhi oleh gaya
2
pengasuhan ini. Juga, gaya orang tua memengaruhi perkembangan perilaku anak-anak (Lorber dan
Egeland 2011). Perilaku positif dan negatif pada anak-anak adalah hasil dari gaya pengasuhan ini. Setiap
gaya pengasuhan membentuk penyesuaian perilaku anak-anak (Romano et al. 2005). Memperhatikan
pentingnya gaya pengasuhan anak dalam pertumbuhan psikologis anak, tinjauan saat ini adalah upaya
untuk mensintesis dan mengintegrasikan studi masa lalu untuk menguji hubungan antara gaya pengasuhan
anak dan perilaku agresif anak. Untuk tujuan ini, 34 studi yang relevan telah dianalisis untuk menguji
hubungan tersebut. Deskripsi terperinci dari studi ini diberikan di bagian selanjutnya. Tinjauan ini dimulai
dengan pengenalan singkat gaya pengasuhan dan hubungan mereka dengan agresi pada anak-anak.
Gaya pengasuhan yang sangat ketat dan otoriter mungkin tidak lagi sesuai ketika anak memasuki masa
remaja dan ingin diperlakukan dewasa. Remaja menolak pengaruh dari orangtua dan mencari dukungan,
ketika orang tua tidak menyesuaiakan diri, sehingga remaja mencari persetujuan teman sebaya apapun
resikonya (Papalia, 2008).
Dewi (2016) ketika orang tua menerapkan pola asuh otoriter dalam mengasuh anak, maka
kemungkinan anak akan berperilaku agresif ketika keluar dari lingkungan keluarga karena ketika
berada di dalam rumah anak tidak dapat mengekspresikan apa yang dirasakan dan tidak mampu
mengutarakan pendapat dikarenakan pengasuhan otoriter yang diterapkan orang tua sehingga dalam
penelitian ini, peneliti ingin membuktikan apakah terdapat sangat berhubungan dengan psikis seorang
anak dan kecenderungan dalam berfikir agresif atai prontal kepada para remaja. Berdasarkan hasil
penelitian Dewi (2016) semakin tinggi pola asuh authoritarian orang tua maka semakin tinggi perilaku
agresifitas pada remaja. Berdasarkan beberapa uraian di atas maka diperoleh permasalahan yaitu
“bagaimana authoritarian parenting style dengan kecenderungan agresivitas pada remaja”.

2. METODE
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan variable bebas dan tergantung.
Populasi pada penelitian ini adalah remaja di desa Noragan, Gonilan, Kartasura. Sampel pada
penelitian ini berjumlah 70 orang remaja di desa Noragan, Gonilan, Kartasura. Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Accidental Sampling. Metode
pengumpulan data penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data primer merupakan
proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil langsung data tersebut
melalui kuesioner. Metode Analisa data penelitian ini menggunakan korelasi product moment.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Skala Authoritarian

Aspek No. Item Jumlah


Favourable Unfavourable
Batasan perilaku 1,2,3,4,5 6,7,9,9,10 10
Kualitas hubungan 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 10
emosional orangtua –
anak,
Perilaku mendukung, 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 10
Tingkat konflik 31,32,33,34,35 36,37,38,39,40 10
orangtua – anak
Jumlah 20 20 40

Berdasarkan Tabel 1. Skala Authotarian terdiri dari 40 item pertanyaan dengan kategori pertanyaan
Favourable dan Unfavourable berikut Blue print skala Authoritarian.

Tabel 2. Skala Agresivitas


Aspek No. Item Jumlah
Favourable Unfavourable
Agresi Fisik (Physical 6,7,8,9,10 10
Agression) 1,2,3,4,5
Agresi Verbal (Verbal
Agression) 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 10
Kemarahan (anger) 21,22,23,24,25,26 27,28,29,30 10
Jumlah 15 15 30

Berdasarkan Tabel 2. Skala Agresivitas terdiri dari 30 item pertanyaan dengan kategori pertanyaan
Favourable dan Unfavourable berikut Blue print skala Agresivitas.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Skala Agresivitas


Variabel Indikator No aitem No Aitem Yang No
F F valid Aitem
Yang
Tidak
Valid
Agresi 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 1,2,3,4,5,6 8,9,10 7
Agresivitas Fisik
(Physical
Agression)
Agresi 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 11,12,13,14,15,
Verbal 16,17,18,19,20
(Verbal
Agression)
Kemarahan 21,22,23,24,25,26 27,28,29,30 21,22,23,24,25,26
(anger) 27,28,29,30
15 15 30 1

Berdasarkan tabel 3. Hasil uji validitas skala agresivitas dapat diketahui bahwa dari 30 aitem, terdapat
aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem 7. Hasil uji validitas agresivitas menunjukkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,904. Koefieisn reliabilitas skala agresivitas termasuk dalam kategori tinggi, sehingga
skala diri dianggap cukup andal untuk dipergunakan sebagai alat ukur suatu penelitian.

Tabel 4. Hasil uji Validitas Skala Authotarian

Variabel Indikator No aitem No Aitem No Aitem


F F Yang valid Yang
Tidak
Valid
Batasan 1,2,3,4,5 6,7,9,9,10 1,3,4,5,7,10 2,6,8,9
Authotarian perilaku
Kualitas 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 11,12,13,14,15
hubungan 16,17,18,19,20
emosional
orangtua –
anak,

Perilaku 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 23,24,25,26,27 21,22


mendukung, 28,29,30
Tingkat 31,32,33,34,35 36,37,38,39,40 31,32,33,35,36, 34,37,38
konflik 39
orangtua –
anak
20 20 30 9
Berdasarkan tabel 4. Hasil uji validitas skala kepuasan menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,618.
Koefieisn reliabilitas skala authoritarian termasuk dalam kategori tinggi, sehingga skala diri dianggap
cukup andal untuk dipergunakan sebagai alat ukur suatu penelitian

Tabel 5. Uji Normalitas Distribusi Data Authoritarian dan agresivitas

Skala Kolmogorov- P(pp>0,05) Bentuk


Smirnov
Authoritarian 0,958 0,318 Normal
Agresivitas 1,106 0,173 Normal

Hasil uji normalitas sebaran terhadap kedua variabel akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Hasil uji normalitas sebaran variabel authoritarian parenting style, nilai ks-z adalah 0,958 dengan

asym sig (2-tailed) 0,318 > 0,05 termasuk kategori normal.

b. Hasil uji normalitas sebaran variabel kecenderung agresivitas, nilai ks-z adalah 1,106 dengan asym

sig (2-tailed) 0,173 > 0,05 termasuk kategori normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 10 di

bawah ini.

Hal ini berarti bahwa data pada variabel authoritarian parenting style dan kecenderungan agresivitas

remaja memiliki sebaran yang normal dan sampel dalam penelitian ini dapat mewakili populasi.

Hasil uji linieritas yang telah dilakukan didapat hasil bahwa hubungan antara variabel authoritarian

parenting style dengan kecenderungan agresivitas remaja diperoleh nilai Fbeda sebesar 1,371 dengan

probabilitas sebesar 0,169 > 0, 05 adalah linear.

Pada uji hipotesis pengujian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu

untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (authoritarian parenting style) dengan variabel

tergantung (kecenderungan agresivitas remaja) hasil perhitungan diperoleh nilai koefisen korelasi

sebesar = 0,254 dengan sig. = 0,05 ; p < 0,01, yang menunjukkan ada korelasi positif yang signifikan

antara agresivitas dengan Authoritarian. Semakin tinggi authoritarian maka akan semakin tinggi

agresivitas dan sebaliknya semakin rendah authoritarian maka akan semakin rendah agresivitas.
3. PENUTUP
Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisen korelasi sebesar = 0,254 dengan sig. = 0,005 ; p < 0,01, yang
menunjukkan ada korelasi positif yang signifikan antara authoritarian parenting style dengan
kecenderungan agresivitas remaja. Semakin tinggi kecerdasan authoritarian parenting style maka akan
semakin tinggi kecenderungan agresivitas remaja dan sebaliknya semakin rendah authoritarian parenting
style maka akan semakin tinggi kecenderungan agresivitas remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Angelina, D. Y., & Matulessy, A. (2013). Pola Asuh Otoriter, Kontrol Diri dan Perilaku Seks Bebas
Remaja SMK. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. 2 (2), 173 - 182.

Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri dengan Kecenderungan
Perilaku Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan dan Perkembangan. 1 (2), 1 - 6.

Auliya, M., & Nurwidawati, D. (2014). Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Agresi Pada Siswa SMA
Negeri 1 Padangan Bojonegoro. Character. 2 (3), 1 - 6.

Berkowitz, L. (2019). Emotional behavior: Mengenali perilaku dan tindak kekerasan di lingkungan
sekitar kita dan cara penanggulangannya. Jakarta: Penerbit PPM

Buss, A. H., & Parry. (2018). The aggression questionnaire. Journal of Personality and Psychology, 63(3),
452-459.

Diponegoro, A. M., & Malik, M. A. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoritatif, Kontrol Diri, Keterampilan
Komunikasi dengan Agresivitas Siswa Kelas X SMA N 4 Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan
Konseling “Psikopedagogia”. II (02), 342 - 264

Elliot. D (2017) Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang
Press Erlangga

Fasilita, D. A. (2012). Kontrol Diri Terhadap Perilaku Agresif Ditinjau dari Usia Satpol PP Kota
Semarang. Journal of Social and Industrial Psychology. 1 (2): 34 – 40

Fieldman (2019). Psikologi sosial (ed.10). Jakarta: Salemba Humanika

Gunarsa, S. (2016). Dari anak sampai usia lanjut: bunga rampai psikologi perkembangan. Jakarta: PT
BPK Gunung Mulia

Gusniar dan Prima Aulia. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku Agresif Anak Usia 4-5 Tahun
di Paud Bina Bangsa Kampung Tongah, Pasaman. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 4
Nomor 3 Tahun 2020.

Hertanti, A. (2014). Hubungan antara Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresif pada Remaja. Skripsi.
Universitas Islam Indonesia.

Hurlock, E.B. (2017). Psikologi perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga


Karyanti. (2018). Dance Counseling. Deepublish.

Mahmudah, S. (2017). Psikologi sosial. Malang: UIN Maliki Press

Myers, D. G. 2012. Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba Haumanika.

Myers, D.G. (2018). Psikologi sosial (ed.10). Jakarta: Salemba Humanika

Papalia T dan Olds, M(2016) Emotional behavior: Mengenali perilaku dan tindak kekerasan di lingkungan
sekitar kita dan cara penanggulangannya. Jakarta: Penerbit PPM

Papalia, Old, Feldman. (2009). Human Development Perkembangan Manusia (edisi 10). Jakarta: Salemba
Humanika

Richardson, M (2018) physical aggression. Journal of Studies. 63, 196–204

Saad (2017) Psikologi sosial (ed.1). Jakarta: Rajawali Press

Sadardjoen (2016). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto

Santrock, J.W. (2017). Adolescane: Perkembangan Remaja (ed.6). Jakarta:

Santrock, J.W. (2019). Adolescane: Perkembangan Remaja (ed.6). Jakarta:

Sarwono, S.W. (2019). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers

Seno Sadli.(2018). Terorisme dan HAM “dalam Terorisme: Tragedi Umat Manusia. jakarta: O.C kaligis
& Associaties

Suryabrata, D (2017) Psikologi sosial. Malang: UMM Press

Willis, S.S. (2019). Remaja dan masalahnya. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai