Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

KELAS : VII C

BIOGRAFI

5 PAHLAWAN INDONESIA

Disusun oleh :

Pratiwi

SMP NEGERI 2 NGLIPAR

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


Ir. Soekarno

Nama lahir : Kusno Sosrodiharjo

Tempat & tanggal lahir : surabaya, 6 Juni 1901

Wafat : 21 Juni 1970, Jakarta

Pendidikan Technische Hoogeschool te Bandoeng (1921–1926)

Pasangan: Heldy Djafar (m. 1966–1969), Yurike Sanger (m. 1964–1968), Haryati (m. 1963–1966) Ratna
Sari Dewi Soekarno (m. 1962-1970), Kartini Manoppo (m. 1959), Hartini (m. 1953-1970), Fatmawati
(1943-1970), Inggit garnasih (m. 1923-1943), Siti Oetari (m. 1924-1923)

Anak: Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Kartika Sari Dewi Soekarno, Rachmawati
Soekarnoputri, Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, Ratna Djoeami, Totok suryawan, Rukmini
Soekarno, Bayu Soekarnoputra, Ayu Gembirowati, Kartika Uteh

Jabatan sebelumnya: Perdana Menteri Indonesia (1959–1966), Presiden Republik Indonesia Serikat
(1949-1950), Presiden Indonesia (1945-1967)

Perjuangan : Saat Soekarno masih kecil, Soekarno tinggal di Blitar dengan Orang tuanya. Selama
Soekarno duduk di sekolah dasar sampai wisuda tinggal di rumah Haji bertempat di Surabaya yang
bernama Oemar Tokroaminoto, yang sebagai pendiri politikus veteran Syarikat Islam.
Pada 4 juli 1927, Soekarno mendirikan partai Nasionalis Indonesia ( PNI) dan akhirnya Pada Juli 1930,
PNI pun dibubarkan . Pada tahun 1929, Belanda menangkap Soekarno dan memasukkannya kedalam
penjara . Setelah bebas pada tahun 1931, Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke
Ende, Flores, tahun 1933.Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17
Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, gagasan tentang dasar negara dikemukakan
oleh Ir. Soekarno yang disebutnya yaitu Pancasila. Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam sidang PPKI, 18
Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.Sebelumnya,
beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang berdampak pada
penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden.
Jenderal Soedirman

Nama lahir : Raden Soedirman

Tempat & tanggal lahir : Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916

Wafat : 29 Januari 1950, Magelang

Pasangan: Alfiah (m. 1936–1950)

Pendidikan: Hollandsch-Inlandsche School (1930)

Anak: Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Taufik Effendi, Didi Praptiastuti, Didi Pudjiati, Ahmad
Tidarwono, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Sutjiati

Perjuangan : Jenderal Soedirman dengan tim kecil yang terdiri dari tentara dan dokter pribadinya
melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama 7 bulan. Di saat itu para
pemimpin politik sedang berlindung di Keraton Kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda
pada Agresi Militer II.

Awalnya tim yang dipimpin Jendral Soedirman tersebut diikuti oleh Belanda, tetapi Jenderal Soedirman
dan para prajuritnya berhasil lolos dan mendirikan markas sementara di Sobo dekat Gunung Lawu.

Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda yang mengakibatkan
pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di hutan secara otomatis
memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Bukittinggi.
Selama gerilya, dengan perintah dan strateginya, ia mampu mengomandoi aktivitas militer di Pulau Jawa
termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang diusulkan Sri Sultan HB IX. Jenderal
Soedirman menjadikan pulau Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda
kehabisan logistik dan waktu.

Dalam film ini diceritakan bahwa Jenderal Soedirman berjuang dalam keadaan sakit parah yaitu paru-
paru sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya, sang jenderal terus melakukan perjuangan sebagai
rasa cintanya pada tanah air.

Beberapa kali Jenderal Soedirman berhadapan dengan tentara Belanda, tapi mereka tidak berhasil
menangkapnya. Tim gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman mampu membuat pasukan Jenderal
Spoor frustasi walaupun mereka sudah mengerahkan armada darat dan udara karena di medan perang
tidak dapat menguasai.

Kerja sama antara TNI dan rakyatlah yang akhirnya memenangkan perang, yang membuat Belanda
akhirnya menghentikan agresi militernya dan mengakui kedaulatan RI secara utuh. Setelah Bung Karno
dan Bung Hatta kembali dari pengasingan, Jenderal Soedirman mengembalikan pemerintahan darurat
milter ke pemerintah yang sah di bawah pimpinan Soekarno Hatta.

Pangeran Diponegoro
Nama lahir : Bendara Raden Mas
Antawirya

Tempat & tanggal lahir : Yogyakarta, 11 November 1785

Wafat : 8 Januari 1855, Makassar, Sulawesi Selatan

Pasangan: Bendara Raden Ayu Retno Madubrongto, Raden Ayu Citrawati, Ratnaningsih, R.A. Maduretno,
R.A. Retnakumala, Raden Ajeng Supadmi, Raden Ayu Ratna Ningrum, R.A. Retnodewati

Anak: Bagus Singlon

Perjuangan : Perjuangan yang dilakukan Pangeran Diponegoro adalah perjuangan dengan mengangkat
senjata melawan Belanda. Perjuangan ini berlangsung dari tahun 1825 sampai Pangeran Diponegoro
ditangkap pada tahun 1830.
Pembahasan:

Perjuangan Pangeran Diponegoro atau yang disebut sebagai perang Diponegoro atau perang Jawa
adalah perlawanan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda dan kesultanan Yogyakarta yang
dianggap sebagai boneka Belanda.

Perang ini dimulai tahun 1825, ketika Pangeran Diponegoro melancarkan seranganterhadap kesultanan
Yogyakarta dan Belanda. Saat itu Jawa dikuasai Belanda dan ditindas oleh kebijakan Belanda yang sangat
merugikan rakyat maupun para bangsawan.

Perang berlangsung sengit karena Diponegoro didukung banyak rakyat, namun Diponegoro tidak bisa
mengalahkan Belanda karena tidak bisa menaklukan kota Yogyakarta dan juga tidak bisa mengalahkan
Belanda yang menggunakan sistem benteng yang membatasi gerakan Diponegoro.

Penyebab perang ini adalah:

1. Pengaruh Belanda di kesultanan Yogyakarta,

2. Perampasan tanah milik bangsawan termasuk milik Pangeran Diponegoro oleh Belanda,

3. Pembangunan jalan oleh Belanda di tanah makam leluluhur Pangeran Diponegoro.

4. Paksaan pada penduduk Jawa untuk menanam tanaman untuk dieksport oleh Belanda.

Awalnya Pangeran Diponegoro memperoleh keberhasilan dalam perang ini, karena dukungan dari
rakyat yang menentang Belanda.
Namun perlahan Belanda berhasil membalik keadaan. Belanda mendatangkan pasukan kolonial Hindia
Belanda (KNIL) dari pulau lain dan dari Belanda sendiri. Belanda kemudian menekan pasukan
Diponegoro dengan sistem benteng atau yang biasa disebut “benteng-stelsel” yang membatasi gerakan
pasukan Diponegoro.

Wabah kolera dan disentri merebak dalam kondisi perang ini dan membunuh banyak rakyat dan
pasukan Diponegoro. Penyakit dan strategi Belanda ini melemahkan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Kemudian, satu persatu pendukung Pangeran Diponegoro tertangkap atau menyerah, seperti Kyai Mojo
pada tahun 1828 dan Pangeran Mangkubumi serta Sentot Alibasyah pada tahun 1829.

Karena terdesak Pangeran Diponegoro setuju untuk berunding dengan Belanda pada tahun 1830, tetapi
oleh Belanda, Pangeran Diponegoro dikhianati dan ditawan, lalu dibuang ke pulau Sulawesi.

Jenderal Ahmad Yani


Nama lahir : Ahmad Yani

Tempat & tanggal lahir : Purworejo,


Jawa Tengah, 19 Juni 1922

Wafat : 1 Oktober 1965, Jakarta

Pasangan: Yayu Rulia Sutowiryo (m. 1944–1965)

Pendidikan: Command and General Staff College (CGSC)

Jabatan sebelumnya: Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1962–1965)

Anak: Amelia Achmad Yani

Perjuangan : Ahmad Yani meninggalkan sekolah di AMS bagian B karena harus mengikuti wajib militer
yang diadakan oleh pemerintah Hindia Belanda. Ahmad Yani mengikuti pendidikan militer pada dinas
Topografi Militer di Malang. Namun pendidikan tersebut terputus pada masa Pendudukan Jepang.
Pahlawan jendral ahmad yani

Kemudian Ahmad Yani mengikuti pendidikan heiho di Magelang dan tentara Peta di Bogor. Pada waktu
terjadi pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948, Ahmad Yani ikut memadamkan pemberontakan
tersebut. Pada waktu berlangsung Agresi Militer Belanda I, pasaukan Ahmad Yani berhasil menahan laju
tentara Belanda di Pingit.

Pada masa Agresi Militer Belanda II, Ahmad Yani diangkat menjadi Komandan Wehrkreise II untuk
daerah Kedu. Pada waktu terjadi pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah, Ahmad Yani membentuk
pasukan khusus yang bernama Banteng Raiders dalam upaya memadamkan pemberontakan DI/TII di
Jawa Tengah.

Karier Ahmad Yani terus meningkat dan beliau ditarik menjadi Staf Angkatan Darat dan di sekolahkan
pada Command and General Staff College di Amerika. Setelah pulang dari mengikuti tugas belajar di
Amerika Serikat pada tahun 1958, beliau ditunjuk sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di
Padang dengan tugas meredam pemberontakan PRRI/Permesta.

Dalam waktu singkat Ahmad Yani berhasil menduduki kota Padang dan Bukittinggi. Dengan keberhasilan
tersebut mengantarkan Ahmad Yani menduduki Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1962.
Ahmad Yani pada tahun 1962 menolak keinginan PKI yang ingin membentuk angkatan kelima (yang
terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai).

Pada waktu menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, Ahmad Yani bersama petinggi
Angkatan Darat yang lainnya menjadi korbanperistiwa G-30-S/PKI. Beliau dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada tanggal 5 Oktober 1965 melalui SK Presiden No. 111/KOTI/1965,
pemerintah menganugerahinya gelar pahlawan revolusi.

Ki Hadjar Dewantara
Nama lahir : Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat

Tempat & tanggal lahir :


Kadipaten Paku Alaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889

Wafat : 26 April 1959, Yogyakarta

Pasangan: Nyi Sutartinah (m. ?–1959)

Jabatan sebelumnya: Menteri Pengajaran Republik Indonesia (1945–1945)


Pendidikan: School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Europeesche Lagere School

Anak: Bambang Sokawati Dewantara, Ratih Tarbiyah, Subroto Aria Mataram, Syailendra Wijaya, Asti
Wandansari, Sudiro Alimurtolo

Perjuangan : Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Beliau berasal dan
keluarga keturunan Keraton Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa gelar bangsawan agar dapat
lebih dekat dengan rakyat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di STOVIA, tetapi
tidak menamatkannya karena sakit. BeIiau kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar,
antara lain De Express, Utusan Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis yang handal, tulisannya mampu
membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.Ki Hajar Dewantara juga aktif di bidang
politik dengan bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan Indische Partij sebagai partai politik
pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua
rekannya, Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo . Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani
terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap rencana Belanda
memeringati kemerdekaannyaa dan Perancis. Beliau kemudian membuat sebuah tulisan pedas di harian
De Express yang berjudui “Als lk een Nederlander” (Seandainya Aku Seorang Belanda). Melalui tulisan
ini, beliau menyindir Belanda yang hendak merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis di
negeri jajahan dengan menggunakan uang rakyat indonesia. Berikut ini kutipannya.“Sekiranya aku
seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita
rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak
pantas untuk menyuruh Si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. ide untuk
menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya.
Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu ! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama
menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan
ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya”Akibatnya, Belanda
pun langsung menjatuhkan hukuman pengasingan. Bersama Douwes Dekker dan Cipto
Mangoenkoesomo, beliau dibuang ke Belanda. Di Belanda, Ki Hajar Dewantara memanfaatkan
kesempatan mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Setelah kembali ke tanah air, Ki Hajar
Dewantara memusatkan perjuangan melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman Siswa
pada tanggal 3 JuIi 1922. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada
anak didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing ngarsa sung tulodo, ing madya mangun
karsa, dan tut wuri handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat,
dan di belakang memberi dorongan. Berkat jasanya yang besar di bidang pendidikan maka pemerintah
menetapkan beliau sebagai Bapak Pendidikan dan tanggal lahirnya, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan
Nasional. Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar Doctor Honoris Causa dan UniversitaS Gadjah Mada.
Dua tahun setelah mendapat gelar tersebut, beliau meninggal dunia pada tanggat 26 April 1959 di
Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.

Anda mungkin juga menyukai