Anda di halaman 1dari 3

Tugas Makalah

GD4207 - Geodesi Kelautan

Ultra Short Baseline Positioning System (USBL)

Oleh :
Muhammad Irvandi Herlambang
(15111072)

Teknik Geodesi & Geomatika


Fakultas Ilmu & Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
2015
Abstrak

Ultra Short Baseline Positioning System atau disingkat USBL merupakan alat yang digunakan
untuk keperluan penentuan posisi bawah air. USBL menggunakan prinsip akustik dan
membutuhkan wahana agar dapat dioperasionalkan.

I. Prinsip Dasar

Prinsip pertama dari USBL adalah menentukan jarak akurat dengan menggunakan sinyal akustik.
Jarak yang akurat dapat diperoleh dengan mengetahui secara tepat kecepatan perambatan sinyal
akustik dan waktu yang dibutuhkan untuk sinyal akustik merambat antara transceiver dan target.
Prinsip kedua adalah menentukan bawaan dengan mengetahui perbedaan diskrit fase antara
resepsi sinyal pada beberapa transducer yang terdapat dalam transceiver. Hal ini membuat USBL
dapat menentukan perbedaan time-phase untuk setiap transducer dan juga menghitung sudut dari
sinyal yang sampai.

Prinsip kerja USBL yaitu memancarkan gelombang akustik dari transceiver, yang akan diterima
oleh transponder yang terletak di target. Transponder akan memancarkan gelombang akustik
dengan frekuensi yang sama ke arah transceiver untuk menentukan jarak antara transceiver dan
target. Pada sinyal akustik yang dipancarkan terdapat bawaan yang akan diproses oleh setiap
transducer pada transceiver untuk menentukan perbedaan time-phase, dan juga sudut dari sinyal
yang dipancarkan. Dengan diketahuinya posisi, jarak dan sudut dari target, maka posisi dari
target tersebut dapat ditentukan secara akurat.

II. Spesifikasi USBL

USBL terdiri dari beberapa komponen yaitu acoustic transceiver, in-water transponders, attitude
sensors, dan surface positioning system. Acoustic transceiver dipasangkan pada wahana dan
posisinya harus dibawah permukaan air, attitude sensor dan surface positioning system terletak
di dalam wahana, dan transponder terletak pada target yang ingin diketahui posisinya. Terdapat
juga konfigurasi iUSBL, yaitu meletakkan transceiver pada AUV dan transponder pada
targetnya.

III. Kelebihan dan Kekurangan

Jika dibandingkan dengan Long Baseline Positioning System (LBL) atau Short Baseline
Positioning System (SBL), USBL memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya
adalah:

- Kalibrasi satu kali saja yaitu saat pemasangan, sehingga USBL menjadi sistem yang lebih
praktis jika dibandingkan dengan dua sistem lainnya. Akurasi pada USBL bergantung
pada kalibrasi awal dan juga akurasi VRU.
- Memiliki panjang baseline yang pendek, yaitu dibawah 10cm. Hal ini memberikan
keuntungan pada USBL untuk melakukan penentuan posisi dengan ruang lingkup yang
kecil.

- Dapat digunakan dengan Pingers ataupun Transponders, selama data kedalaman dari
Pinger didapatkan.

- Akurasi paling rendah dibandingkan ketiganya, karena pendeknya baseline yang


digunakan oleh USBL.

IV. Tujuan Pemanfaatan

USBL memiliki tujuan untuk menentukan posisi secara akurat di bawah air. USBL dapat
diaplikasikan untuk mengetahui posisi dari seabed, autonomous underwater vehicles (AUV),
Remotely Operated Vehicles (ROV), towfish, atau objek lainnya selama objek tersebut dapat
dipasang transponder. USBL juga dapat digunakan untuk automatic docking, yaitu pendaratan
AUV menuju target tertentu dan juga target tracking, untuk mengikuti perpindahan posisi dari
suatu target.

V. Daftar Pustaka

1. Soppet TJ. Ultra Short Baseline Acoustic Positioning System. California

2. Thomson Donald. Acoustic Positioning System. Hydrofest. Scotland, 2005

3. Moller Edward. Acoustic (Subsea) Positioning Systems. Hydrofest. Scotland, 2012

4. USBL – All Systems. http://www.sonardyne.com/products/positioning/usbl-all-


systems.html

5. EvoLogics USBL positioning system: an overview.


http://www.evologics.de/en/products/USBL/USBL_positioning_overview.html

Anda mungkin juga menyukai