ABSTRACT
Memahami pelanggan akan menuntun penyedia jasa pada tindakan kebijakan yang tepat
dan efisien, yaitu dengan memfokuskan bidikan dengan lebih terarah, karena masing-masing
segmen pelanggan mempunyai loyalitas, kebiasaan, minat dan lingkungan yang berbeda. Untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan, maka aspek yang mempengaruhi pelanggan
secara individu (persepsi, cara memperoleh informasi, sikap, demografi, kepribadian dan gaya hidup)
serta aspek lingkungan (budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, proses komunikasi, keluarga) perlu
dianalisis (Schiffman & Leslie, 2000). Analisis keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat dilihat pada
Gambar 1 yaitu Model Perilaku Pelanggan (Schiffman & Leslie, 2000).
Individu
pelanggan
Pembuatan
Pengaruh Tanggapan
keputusan
lingkungan pelanggan
pelanggan
Penerapan
perilaku
pelanggan
pada strategi
pemasaran
Apabila penyedia jasa dapat menyediakan kualitas layanan yang memenuhi kebutuhan
semua segmen, maka diharapkan pelanggan akan loyal. Perkembangan ekonomi saat ini
menunjukkan bahwa lebih banyak produk/jasa yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan
penawaran ini disebabkan beberapa hal, diantaranya karena kualitas produk/jasa kurang layak,
spesifikasi produk/jasa tidak memenuhi keinginan/kebutuhan pelanggan atau pelanggan tidak
mengetahui keberadaan produk tersebut.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan pelanggan (Irawan, 2003), yaitu:
1. Individu pelanggan, artinya pilihan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh hal-hal yang ada
dalam diri pelanggan sendiri (kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi
demografis, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu).
2. Lingkungan, yaitu bahwa keputusan membeli dipengaruhi oleh interaksi sosial yang telah
dilakukan pelanggan.
3. Strategi pemasaran, sebagai salah satu faktor yang dapat dikendalikan oleh pemasar. Dalam hal
ini, pemasar berusaha mempengaruhi pelanggan dengan menggunakan stimuli pemasaran,
seperti iklan dan sejenisnya, supaya pelanggan bersedia memilih produk yang ditawarkan.
Strategi pemasaran yang umum dikembangkan oleh pemasar yaitu berhubungan dengan produk
yang ditawarkan, penentuan harga jual produk, strategi promosi dan bagaimana melakukan
distribusi produk kepada pelanggan
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang
bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung
bersifat homogen dalam segala aspek (Irawan, 2003).
Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen, yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri
konsumen (consumer characteristic), kemudian organisasi akan menelaah apakah segmen-
segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis, yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan
konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
Segmentasi pasar yang efektif menurut Tjiptono (2001):
1. Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
2. Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
3. Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
4. Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan
yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
5. Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan
melayani segmen tersebut.
Proses identifikasi pasar sasaran (target market) diawali dengan identifikasi segmen pasar
yang akan dimasuki, yaitu memahami perilaku pelanggan. Segmentasi dapat dilakukan
berdasarkan:
1. Geografis-demografis, yaitu populasi penduduk, lokasi, jaringan transportasi dan cuaca
2. Demografi individu, yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, mobilitas, pekerjaan, status
perkawinan, ukuran rumah tangga, etnis, dan lain lain.
Menentukan pasar sasaran yang akan dimasuki, tergantung pada definisi pasar yang akan
dikembangkan.
86
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
Persepsi Pelanggan
Persepsi pelanggan berbeda dengan harapan pelanggan (customer expectation) karena
harapan pelanggan bersifat dinamis, yang harus dievaluasi secara periodik setiap saat karena
berbeda dari waktu ke waktu, berbeda untuk setiap orang dan setiap budaya. Kualitas layanan untuk
harapan pelanggan sekarang berbeda untuk waktu yang akan datang. Layanan yang diterima
pelanggan (customer perceived service) dapat diartikan sebagai kualitas layanan yang berkaitan
dengan pengalaman pelanggan masing-masing (Zeithaml & Mary, 2000).
Peningkatan Standard
Layanan
Prakiraan Biaya
Penterapan Standard
Layanan
87
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
Kehandalan
Kualitas Faktor situasional
Daya tanggap layanan
Kualitas layanan terdiri dari beberapa komponen yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan,
empati dan dapat diukur. Sedangkan kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh faktor kualitas layanan,
kualitas produk, harga, faktor situasional dan faktor personal. Sebagai gambaran pada industri
transportasi udara, faktor kualitas produk antara lain meliputi: jenis pesawat, kelas yang tersedia,
fasilitas bandara; faktor harga yaitu harga tiket untuk bermacam segmen pelanggan, faktor personal
yaitu pengalaman pelanggan dimasa lalu, harapan pelanggan, sedangkan faktor situasional adalah
cuaca, keamanan pesawat, dan keselamatan penerbangan.
88
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
PEMBAHASAN
Perceived Customer
performance complaints
Customer
satisfaction
Customer Customer Loyalty
expectation
Model ini menjelaskan pengukuran kepuasan pelanggan yang dilakukan untuk customer
loyalty yaitu pengalaman pelanggan membeli jasa dan produk selama periode waktu tertentu. Model
ini diterapkan untuk sektor industri transportasi dan telekomunikasi.
89
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
Rumus Matematik indeks rata-rata kepuasan pelanggan untuk seluruh industri adalah:
⎧ 1 Dimana
∑
T
⎪ Sind = T CS
Sind = rata-rata kepuasan pelanggan terhadap industri
∑
t =1 t t
⎪ C
t =1 t
keseluruhan (global)
⎪ 1
∑
T
⎨Sind i = T CS Sind i =-rata kepuasan pelanggan terhadap industri sebagian
∑t =1 C t
t =1 t ti
⎪ (partial)
⎪ untuk , t = 1,2,......n S t =rata-rata kepuasan pelanggan global
⎪
⎩ Ct = rata-rata penjualan suatu perusahaan pada tahun ke t
90
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
2. Perceived value adalah tingkat kualitas produksi/jasa yang dapat diterima pelanggan relatif
dibandingkan terhadap harganya. Perlu dipertimbangkan dalam model karena berkaitan dengan
harga, dimana hasil akhirnya adalah keuntungan perusahaan, Mempergunakan keputusan
berdasarkan nilai (value judgement) untuk mengukur kinerja yang juga dikaitkan dengan
perbedaan income
3. Market Expectation
Merepresentasikan perkiraan kemampuan penyedia produk/jasa untuk menyajikan produk/jasa
yang berkualitas dimasa lalu dan yang akan datang. Ekspektasi ini diperkirakan untuk suatu
periode waktu tertentu (m,….t-2, t-1,t, t+1, t+2….n). Expected future quality merupakan faktor
penting dan kritis untuk menghitung kepuasan pelanggan, mempunyai relasi yang + dengan
expected value dan customer expectation. Customer expectation berkorelasi + dengan perceived
quality dan perceived value, karena customer knowledge berhubungan dengan mirror current
quality.
ASCI Consequences
Meningkatnya kepuasan pelanggan dapat berakibat keluhan pelanggan menurun dan
meningkatkan kesetiaan pelanggan/customer loyalty (Fornell & Wernerfelt, 1987). Bila pelanggan
tidak puas dapat berakibat pindah ke perusahaan pesaing atau meminta ganti rugi. Customer loyalty
yang merupakan dependent variable berkorelasi positif terhadap keuntungan perusahaan (Reichelt &
Sasser, 1990). Atribut kualitas layanan dan system penanganan keluhan pelanggan tidak dapat
diukur langsung sehingga sulit untuk mengetahui efek terhadap model dengan cepat (Fornell, 1992).
Bila terjadi korelasi positif, perusahaan berhasil mengubah pelanggan yang tidak puas menjadi
pelanggan yang loyal, sebaliknya bila terjadi korelasi negatif, diperlukan tindakan segera supaya
pelanggan tidak berpindah keperusahaan pesaing.
ASCI Metodology
Dirancang untuk merepresentasikan kondisi ekonomi nasional secara keseluruhan.
Pengukuran dibagi menjadi 7 sektor ekonomi utama yaitu: manufacturing/non durables,
manufacturing/durables, transportasi/komunikasi/utilitas, retail, asuransi/keuangan, jasa dan
pemerintahan/layanan publik. Pada setiap sektor, kelompok industri mayor relatif berkontribusi pada
GDP (Gross Domestic Product). Penentuan responden, sebanyak 250 wawancara dirancang untuk
pelanggan sebuah perusahaan. Wawancara ini diambil dari 48 perusahaan piranti rumah tangga
(household) secara acak, dilakukan melalui telepon. Responden yang prospektif disaring untuk
produk dan jasa yang spesifik, pembelian tertentu dan waktu konsumsi tertentu. Pengamatan selama
satu periode (3 tahun) menghasilkan perbedaaan antara pembeli mayor durable dan pembeli
produk/jasa. Bila responden yang prospektif ini kemudian menjadi pelanggan maka pewawancara
memberi kuesioner kepuasan pelanggan untuk diisi. Setiap kuesioner berisi 17 pertanyaan struktur
dan 8 pertanyaan demografi dengan 15 variabel pengukuran. Customer expectation diukur dengan
cara: pelanggan diminta mengingat kembali tingkat kualitas yang diharapkan berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman dengan produk/jasa yang dikonsumsi sehari-hari.
Expectation/ekspektasi yang diukur adalah: overall expectations, expectation yang berhubungan
dengan customization, expectation yang berhubungan dengan realibility.
91
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
92
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
⎡ x1 ⎤ ⎡ w1 ⎤ ⎡δ1 ⎤
⎢ x ⎥ = ⎢ w ⎥ξ + ⎢δ ⎥
⎢ 2⎥ ⎢ 2⎥ ⎢ 2⎥
⎢⎣ x3 ⎥⎦ ⎢⎣ w3 ⎥⎦ ⎢⎣δ 3 ⎥⎦
⎡ y1 ⎤ ⎡ w11 0 0 0 0 ⎤ ⎡ ε1 ⎤
⎢ y ⎥ ⎢w 0 0 0 0 ⎥⎥ ⎢ε ⎥
⎢ 2 ⎥ ⎢ 21 ⎢ 2⎥
⎢ y3 ⎥ ⎢ w31 0 0 0 0 ⎥ ⎢ ε3 ⎥
⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎢ y4 ⎥ ⎢ 0 w12 0 0 0 ⎥ ⎡η1 ⎤ ⎢ ε 4 ⎥
⎢ y5 ⎥ ⎢ 0 w22 0 0 0 ⎥ ⎢⎢η 2 ⎥⎥ ⎢ ε 5 ⎥
⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎢ y6 ⎥ = ⎢ 0 0 w13 0 0 ⎥ ⎢η3 ⎥ + ⎢ ε 6 ⎥
⎢y ⎥ ⎢ 0 ⎢ ⎥
0 w23 0 0 ⎥ ⎢η 4 ⎥ ⎢ ε 7 ⎥
⎢ 7⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎢ y8 ⎥ ⎢ 0 0 w33 0 0 ⎥ ⎢⎣η5 ⎥⎦ ⎢ ε 8 ⎥
⎢y ⎥ ⎢ 0 0 0 w14 0 ⎥ ⎢ε ⎥
⎢ 9⎥ ⎢ ⎥ ⎢ 9⎥
⎢ y10 ⎥ ⎢ 0 0 0 0 w15 ⎥ ⎢ε10 ⎥
⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎣ y11 ⎦ ⎣ 0 0 0 0 w23 ⎦ ⎣ε11 ⎦
dengan:
x1 = customer expectation about overall quality
x2 = customer expectation about reliability
x3 = customer expectation about customization
y1 = overall quality
y2 = reliability
y3 = customization
y4 = price given quality
y5 = quality given price
y6 = overall customer satisfactions
y7 = confirmation of expectation
y8 = distance to ideal product (service)
y9 = formal or informal complaint behaviour
y10 = repurchase intention
y11 = price tolerance (reservation price)
E ξ − Min ξ
ACSI = x100 ……........................................................ (2.6)
Max ξ − Min ξ
93
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
dengan:
ξ = variabel laten untuk overall customer satisfactions
E . , Min . , Max . = expected, minimum dan maximum value of variable
n
E . , Min . , Max . diperoleh dari Min ξ = ∑ w1 Min [xi ] dan Max ξ = ∑ wi Max xi
n
i =1 i =1
∑w x − ∑w i i
sehingga rumus ASCI = i =1
3
i =1
x100 ……................................. (2.7)
9∑ wi
i =1
Model ACSI
PERCEIVED
QUALITY CUSTOMER
+ COMPLAINT
+
+ OVERALL
CUSTOMER
PERCEIVED SATISFACTIONS
+ (ASCI)
VALUE
+
+ +
+
CUSTOMER CUSTOMER
EXPECTATIONS LOYALTY
Pemetaan CSI
Hasil kajian secara metodologis adalah pemetaan Customer Satisfaction Index untuk negara:
Swedia, Jerman, Amerika, Hongkong, dan Indonesia yang disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
94
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
95
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
4. Overall
customer
satisfaction =
f (rating of
satisfaction,
tingkat
kepuasan
diatas/dibaw
ah harapan,
tingkat
kepuasan
yang
diterima
dibanding
dengan
kondisi ideal)
5. Customer
loyalty = f
(repurchase
likelihood,
suatu
tingkatan
harga
berupa batas
atas dan
batas
bawah,
dimana
pelanggan
mempertim-
bangkan
untuk
membeli
kembali atau
tidak)
Hong 3. Service 1. Konsumsi Consumer 1. Kinerja ekonomi Telekomuni- 1. Customization/fit-
Kong CSI dan (consumpti loyalty = f 2. Variabel/atribut kasi ness for use
(Chan, product on point of (additional multivariat untuk pelanggan
Hui, Lo, (service view): pada purchase 3. Prepurchased (memenuhi dan
Tze, 2003) berperan produk intention, expectation dan sesuai kebutuhan
besar yang replacement post consumtion pelanggan)
selama 5 dihasilkan preference, perceived 2. Reliability
tahun dan yang price increase performance of (produk/jasa
terakhir) dikonsumsi tolerance, price the product bebas cacat
4. CPI 2. Consumer decrease 4. Customer loyalty untuk waktu yang
(Custome oriented tolerance, 5. Komplain telah ditentukan)
r Price quality increase pelanggan
Index) tolerance)
96
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
97
Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, September 2008, 85-99
PENUTUP
1. Dari semua CSI yang ditinjau pengukuran sampel bersifat acak, tidak ada pembobotan kriteria
yang prioritas menurut pelanggan. Kriteria yang dipilih berguna untuk menunjang perbaikan
kinerja proses peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dasar pembentukan index adalah rata-rata tertimbang (weighted arithmatic mean).
2. Apabila tinjauan berbasis customer loyalty sebagai variabel dependen maka keluhan pelanggan
dan pengalaman yang lalu menjadi isu pokok dalam Indonesian Customer Satisfaction Index
(ICSI) tersebut.
3. Sebagai bahan perbandingan untuk perbaikan sebaiknya ICSI:
a. mengukur indeks berbasis tinjauan proses produksi,
b. mempertimbangkan keluhan pelanggan,
c. aspek perceived quality, perceived value, customer expectation, seluruh aspek customer
loyalty, customer Satisfaction dan customer complain juga diukur dan diperhitungkan
REFERENSI
Anderson, E.W., Fornel, C. & Lehman, D.R .(1994). Customer satisfaction, market share and
profitability. Journal of Marketing 58 (3), 53-66.
Andreassen, T.W. & Lindestad, B. (1998). Customer loyalty and complex services: The significance
of quality, image and satisfaction on customer loyalty. International Journal of Service
Industry Management, 9 (1).
Can, L.K., Hui, Y.V., Lo, H.P., & Tze, S.K. (2003). Customer satisfaction index: New practice and
findings. Europen Journal of Marketing, 22, 872-909.
Direktorat Niaga PT Garuda Indonesia. (2002)
Fornel, C. (1992). A national customer satisfaction barometer: The Swedish experience. Journal of
Marketing 56 (1).
Fornel, C., Johnson, M.D., Anderson, E.W, Cha, J., & Bryant, B.E. (1996). The American Satisfaction
Index: Nature, purpose and finding. Journal of Marketing, October; 60;4 ABI/INFORM,
Global, p. 7.
Fornel, C. & Wernelfeld, B. (1987). Defensive marketing strategy by customer complaint
management: A theoretical analysis. Journal of Marketing Research, 24.
98
Triwidiastuti, Kajian Perbandingan Metodologi CSI
Grigoroudis, E. & Siskos, Y. (2004). A survey of customer satisfaction barometers: Some results from
transportation-communication sector. European Journal of Operation Research 152, 334-
353.
Irawan, H.D. (2003). Indonesian Customer Satisfaction: Membedah strategi kepuasan pelanggan
merek pemenang ICSA. Elex Media Computindo.
Reichelt, F.F. & Sasser, W.E (1990). Zero defections: Quality comes to services. Harvard Business
Review, 68 (5).
Schiffman, L.G. & Leslie, K.K. (2000). Consumer behaviour. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Tjiptono, F. (2001). Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Zeithaml, V.A. & Mary J.B. (2000). Service marketing, integrating customer focus across the firm.
Irwin Mc Graw Hill.
99