Anda di halaman 1dari 13

TUGAS REVIEW

KONSTRUKSI JALAN RAYA II

17B11C405

SEMESTER GENAP

OLEH :

SILVI APRILIA

1921042001

S1 01

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
RESUME HASIL WEBINAR

TEMA :
“KONSEP MENYUSUN ESTIMASI RAB PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN”

WAKTU KEGIATAN
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Februari 2021

PEMATERI : Oddeng Rewu, ST (Konsultan Proyek Infrastruktur).

1. Jenis Tender Berdasarkan Bahasa

a) Local Competitive Bidding (LCB)


LCB adalah pelelangan proyek-proyek yang didanai dengan pinjaman luar negeri
(loan) tetapi hanya melibatkan kontraktor lokal, dan semua dokumennya berbahasa
Indonesia. Pada umumnya Dokumen Tender atau Dokumen Lelang terdiri dari 3
(tiga) buah Dokumen yaitu :
1. Buku-1 mengenai Lampiran Daftar Harga Satuan & Kuantitas
2. Buku-2 mengenai Spesifikasi Teknis
3. Buku-3 mengenai Gambar Tender
a) International Competitive Bidding (ICB)
ICB adalah pelelangan yang melibatkan kontraktor internasional, biasanya untuk
proyek yang didanai oleh pinjaman luar negeri (loan), dan semua dokumennya
berbahasa Inggris. Pada prinsipnya Dokumen Tender tipe LCB sama dengan tipe ICB
yang juga terdiri dari 3 (tiga) buah Dokumen yaitu :
1. Buku-1 mengenai Bill of Quantity (BoQ)
2. Buku-2 mengenai Technical Speficification
3. Buku-3 mengenai Tender

Drawing Sumber Dana Tender yaitu :

 ENRIP (Eastern Indonesia National Roads Improvement Project) » Australia


 EIRTP (Eastern Indonesia Region Transport Project) » Europe
 IBRD (International Bank Reconstruction Development) » Europe (World Bank)
 ADB (Asian Development Bank) » Asia
 IDB (Islamic Development Bank) » Middle East
 JBIC (Japan Bank International Corporation) » Japan
 APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 100 %
 Sharing Loan Bantuan Luar Negeri + APBN (80 % : 20 %, 70 % : 30 %)
 APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 100 %
 Private Sector

2. KOMPONEN NILAI PENAWARAN


1. Biaya Mobilisasi dan Demobilisiasi, ± 5 %
 Personil
 Bahan
 Peralatan
2. Biaya Langsung (Direct Cost), ± 75 %
 Upah (Labour)
 Bahan (Material)
 Peralatan (Equipment)
3. Biaya Umum Lapangan (In-Direct Cost), ± 10 %
4. Net Profit, ± 10 %
5. Penawaran (1) + (2) + (3) + (4) = 100 %
Nilai tersebut hanyalah contoh Empiris, nilai persentase yang aktual
disesuaikan dengan hasil Site Visit atau SOT (Site Orientation Tour) yang wajib di-
ikuti oleh peserta Tender dimana waktu dan tempat telah diatur oleh Panitia Lelang
yang bersangkutan.

3. RENCANA BIAYA PELAKSANAAN (RAP)

RAP adalah detail biaya nyata yang digunakan kontraktor di lapangan selama
berlangsungnya proyek sampai selesainya kegiatan suatu bangunan yang meliputi kebutuhan
material dan tenaga kerja.
Rumus : RAP = X + Y + Z

Keterangan :

x = Biaya mob dan demob


y = Biaya langsung (Direct cast)
z = Biaya umum lapangan (In direct cast)

4. BID PRICE

Rumus : BP = RAP+M
Atau
BP = X+Y+Z+M

Keterangan :

x = Biaya mob dan demob


y = Biaya langsung (Direct cast)
z = Biaya umum lap (In-direct cast)
M = Margin
Tahapan Membuat Bid Price :

1) Membuat laporan hasil site visit atau SOT (Site Orientation Tour)
2) Menentukan titik lokasi :
 Quarry
 Borrow Area
 Titik Base Camp (AMP, SC, Warehouse, Office & lainnya)
 Jarak rerata Base Camp ke lokasi
3) Menentukan Daftar Harga Satuan Dasar Upah, Material dan Peralatan
4) Membuat Analisa Mobilisasi & Demobilisasi
5) Menghitung Back Up Harga Satuan Peralatan
6) Membuat Analisa Teknis Pelaksanaan (ATP)
7) Membuat Analisa Harga Satuan (AHS)
8) Menghitung Rekapitulasi Biaya Langsung
9) Mengisi harga satuan pekerjaan dalam form Bill of Quantity (BoQ)
10) Membuat Rekapitulasi BoQ
11) Konfirmasi Kapasitas Stone Crusher
12) Konfirmasi Kapasitas Asphalt Mixing Plant (AMP)
13) Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
14) Menghitung Jumlah Kebutuhan Alat
15) Menghitung MOS (Material On Site)

5. JAMINAN PROYEK
Jaminan proyek terbagi menjadi 4 yaitu :
a) Jaminan uang muka
b) Jaminan penawaran
c) Jaminan pelaksanaan
d) Jaminan pemeliharaan
Jaminan (Asuransi/Bank Garansi) :

No. Jenis Jaminan Keterangan

1. Jaminan Penawaran ± 2 % x Nilai Kontrak (Netto)

2. Jaminan Uang Muka ± 10 % x Nilai Kontrak (Netto)

3. Jaminan Pelaksanaan ± 20 % x Nilai Kontrak (Netto)

4. Jaminan Pemeliharaan ± 5 % x Nilai Kontrak (Netto)

Rumus :

Keterangan :

NP = Nilai Netto Kontrak Proyek (Rp.)

WP = Waktu Pelaksanaan (hari kalender)

6. JENIS PERKERASAN SECARA UMUM


a) Perkerasan Lentur

Perkerasan lentur adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan


campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di
bawahnya.
Ciri-ciri dari perkerasan lentur yaitu :

 Umumnya terdiri dari beberapa lapisan perkerasan


 Menggunakan aspal sebagai bahan pengikat
 Beban diteruskan ke tanah dasar secara berjenjang dan berlapis (layer system)
 Beban yang diterima oleh tanah dasar (subgrade) harus lebih kecil dari daya dukung
tanahnya

Susunan Perkerasan Lentur :

Lapisan Permukaan Surface

Lapis Pondasi Atas Base Course

Lapis Pondasi Bawah Sub Base

Lapis Tanah Dasar Sub Grade

b) Perkerasan Kaku

Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan jalan yang terdiri atas plat beton semen sebagai
lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar. Karena memakai beton sebagai
bahan bakunya, perkerasan jenis ini juga biasa disebut sebagai jalan beton.

Ciri-ciri dari perkerasan kaku yaitu :

 Umumnya hanya terdiri dari satu lapis


 Menggunakan Portland cement sebagai bahan pengikat
 Memiliki kekakuan dan kuat tekan yang besar sehingga beban lalu lintas ditahan
langsung oleh struktur perkerasan itu sendiri.
c) Perbedaan Perkerasan Lentur Dan Perkerasan Kaku

No Perbedaan Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku

1. Bahan pengikat Aspal Beton semen

2. Umur rencana 5 - 10 tahun 15 - 40 tahun

3. Ketahanan Kerusakan tidak merambat, Jika terjadi kerusakan,


kecuali jika perkerasan dapat meluas dalam
terendam air waktu singkat

4. Indeks Pelayanan Berkurang seiring dengan Tetap baik selama


waktu dan frekuensi beban umur rencana
lalu lintas

5. Biaya konstruksi awal Lebih murah jika Lebih mahal


dibandingkan dengan dibandingkan dengan
perkerasan kaku perkerasan lentur

6. Biaya pemeliharaan Umumnya dua kali lebih Tidak terlalu besar,


besar daripada perkerasan pemeliharaan rutin
kaku pada sambungan

7. QUARRY, BORROW AREA DAN BASE CAMP (SITE VISIT)

a) Quarry
Quarry adalah tempat raw material seperti :
 Batu Kali
 Batu Gunung (andesit)
 Sirtu
 Kerikil
 Pasir
b) Borrow Area
Borrow area adalah tempat raw material seperti :
 Timbunan Biasa (common embankment)
 Timbunan Pilihan (selected embankment)

c) Base Camp
Base Camp adalah tempat berdirinya peralatan seperti Stone Crusher, AMP (Asphalt
Mixing Plant), Office, Workshop, Mess Karyawan dan lainnya.

8. ASPAL

Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat, dan bersifat
termoplastis. Jadi, aspal akan mencair jika dipanaskan sampai temperatur tertentu, dan
kemudian membeku jika temperatur turun. Bersama dengan aggregat, aspal merupakan
material pembentuk campuran perkerasan jalan (Silvia Sukirman, 2003).

Definisi lain dari aspal adalah bahan hidrokarbon yang bersifat melekat, berwarna
hitam, tahan terhadap air. Aspal berasal dari alam atau dari pengolahan minyak bumi. Aspal
atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit
mengandung sulfur, oksigen dan klor.

Tonase aspal untuk 1 drum berbeda-beda, ada tonase aspal 1 drum = 200 Kg dan ada
juga tonase aspal 1 drum = 155 Kg. Untuk 1 kontainer bisa menampung ± 110 drum cq.
Tonase aspal 1 drum = 155 Kg. Jika lokasi pengaspalan berada di daerah perkotaan (urban
area) maka disarankan untuk memakai aspal curah dengan pertimbangan biasanya depo
aspal curah tersedia di daerah kota-kota besar. Sebaliknya jika lokasi pengaspalan di daerah
pedesaan (rural area) maka disarankan untuk memakai aspal drum dengan pertiimbangan,
biasanya tidak tersedia depo aspal curah untuk daerah pedesaan atau kota-kota kecil atau kota
sedang.

9. MENGHITUNG HARGA DASAR HSD

Menurut undang-undang yang berlaku, setiap pelaku di sektor industri termasuk


industri konstruksi proyek infrastruktur, maka diwajibkan untuk memakai HSD (High Speed
Diesel) dengan tarif solar industri, salah satu sumber untuk mengetahui harga solar industri
adalah dengan membuka website www.pertamina.co.id.
Harga tersebut selalu release atau terbit setiap 2 (dua) minggu sekali yaitu pada tanggal
(1 - 15) bulan berjalan dan periode (16 - 30) bulan berjalan.

Komponen harga solar industri tersebut adalah sebagai berikut :

 Harga dasar
 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 %
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7 %
 Biaya pengiriman dari Depo Pertamina ke lokasi tambang (site)

10. MENGHITUNG BIAYA KEPEMILIKAN DAN OPERASIONAL

Biaya kepemilikan (owning cost) dan biaya operasi (operation cost) untuk setiap A2B
tidak selalu tetap atau tidak sama karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

 Harga beli A2B yang berbeda


 Harga satuan pelumas yang berbeda antara setiap lokasi proyek
 Jenis pekerjaan yang dilakukan
 Besaran nilai suku bunga bank

a) Owning Cost (biaya kepemilikan)

Owning Cost (OC) ini terdiri dari depresiasi (penyusutan), nilai suku bunga bank dan
asuransi serta pajak-pajak lainnya. Owning Cost adalah jumlah biaya dalam Rupiah yang
harus diterima kembali oleh pemilik A2B karena telah mengeluarkan biaya untuk pembelian
A2B, angkutan, pajak, asuransi dari setiap jam selama umur ekonomis alat, seringkali OC ini
juga disebut biaya pasti (fixed cost)
Formula Menghitung Owning Cost :

No. Simbol Keterangan Satuan

1. B Harga Alat (Baru/Bekas) Rp.

2. NSA Nilai Sisa Alat Rp.

3. YOUL Years of Utility Life Tahun

4. CRF Capital Refund Factor %

5. i Interest %

6. W Jam Efektif Alat (JEA) dalam 1 Jam


Tahun

7. UC Unit Cost Rp./Jam

8. OW Owning Cost Rp./Jam

9. Q Kapasitas Produksi Alat M3/Jam

Rumus :
Owning Cost = Biaya Pengembalian Modal + Asuransi

b) Operation Cost (biaya operasional)

Operation Cost adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk keperluan operasional unit A2B
seperti biaya HSD, pelumas, filter, perbaikan alat, penggantian ban dan undercarriage (untuk
alat beroda track), upah operator dan mekanik serta penggantian suku cadang (spare part).
Formula Menghitung Operation Cost :

No. Simbol Keterangan Satuan

1. HP Horse Power undisclosed

2. undisclosed Moderat Koefisien HSD 15.00%

3. undisclosed Kebutuhan HSD Alat Rp./Jam

4. undisclosed Moderat Kebutuhan Lubricant 1.50%

5. undisclosed Kebutuhan Lubricant Alat Rp./Jam

6. undisclosed Koefisien O/M Alat 15.00%

7. undisclosed Upah Operator Rp./Jam

8. undisclosed Upah Helper Rp./Jam

9. undisclosed Operation Cost Rp./Jam

Rumus :

Operating Cost = HSD + Lubricant + Biaya O M + Operator + Helper

Unit Cost = Owning Cost + Operating Cost

c) Harga Satuan Alat-Alat Berat (A2B)


 Jika Bid Tender diasumsikan memakai unit A2B milik sendiri Harga Sat. Alat = OC +
(Konsumsi Solar) + (Konsumsi Pelumas) + O/M + Upah Operator.
 Jika Bid Tender diasumsikan menyewa unit A2B Harga Sat. Alat = RC + (Konsumsi
Solar) + (Konsumsi Pelumas) + O/M + Upah Operator.

Keterangan :

OC = Owning Cost (Rp./Jam)

RC = Rent Cost (Rp.Jam)


 Menghitung Unit Price

Unit Price = Unit Cost Kap. Produksi (Q)

Satuan Unit Price adalah Rp./M3, Rp./M2, Rp./M, Rp./Ton

Satuan Unit Cost adalah Rp./Jam

Satuan Kap. Produksi adalah M3/Jam, M2/Jam, M/Jam, Ton/Jam

 CAR & EAR


Contractor’s All Risk (CAR) adalah menjamin semua resiko kerusakan atau kerugian
yang terjadi dalam proses konstruksi (kecuali beberapa resiko saja yang tercantum
dalam pengecualian).
Erection All Risk (EAR) adalah menjamin semua resiko kerusakan atau kerugian
yang terjadi dalam proses pemasangan atau instalasi mesin-mesin (kecuali beberapa
resiko saja yang tercantum dalam pengecualian).

 Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat


a. Stone Crusher
b. Wheel Loader
c. Dump Truck
d. Motor Grader
e. Water Tank Truck
f. Vibro Roller

 Pekerjaan Prime Coat & Tack Coat


a. Cleaning dengan Air Compressor
b. Prime Coat dengan Asphalt Sprayer
c. Tack Coat dengan Asphalt Sprayer

 Pekerjaan Hotmix
a. Wheel Loader
b. Asphalt Mixing Plant (AMP) + DT
c. Asphalt Finisher
d. Tandem Roller
e. Pneumatic Tire Roller

Anda mungkin juga menyukai