Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

TUGAS KIMIA ANALISIS I

OLEH :

NAMA : WA ODE SURIANTI

NIM : O1A118215

KELAS : B

DOSEN : Dr. IRNAWATI,S.Si.,M.Sc.

FAKULTAS FARMASI

JURUSAN FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
SOAL

1. Berapa normalitas larutan yang mengandung 13,6 mg iodium per mililiter?


2. Mengapa pada iodimetry, indicator amilum tidak ditambahkan diawal titrasi akan tetapi
ditambahkan ketika warna larutan menjadi sedikit kuning? Jelaskan !
3. Berapa berat sampel dari masing masing berikut yang dibutuhkan sehingga 35 ml larutan
iodium 0,1 N dikonsumsi selama titrasi?
a. NatriumtiosulfatNa₂S₂O₃
b. Stibofen C₁₂H₄Na₅O₁₆S₄Sb
c. Asamaskorbat C₆H₈O₆
4. Dalam pembakuan larutan baku natrium tiosulfat, sebanyak 30 ml larutan kalium bikromat
digunakan. Hitung banyaknya KI teoritis yang dibutuhkan untuk mereduksi kalium bikromat,
dan bandingkan nilai ini dengan 2 gram kalium iodida (yang sebenarnya digunakan).
Hitunglah adanya penyimpangan !
5. Hitung normalitas larutan natrium tiosulfat yang mana sebanyak 48,00 ml larutan ini
dibutuhkan untuk titrasiiodium yang dibentuk dari KI dan 300 mg kalium iodatmurni !
6. Berapa volume natrium tiosulfat 0,1056 N yang dibutuhkan dalam titrasi iodium yang setara
dengan 200 mg CuSO₄ ?
7. Sebnayak 200 mg sampel yang mengandung asam salisilat (berat molekul 138,12 gram/mol)
dimasukkan kedalam labuiodium, lalu ditambah 30 ml larutan baku kalium bromat-kalium
bromide 0,1 N secara tepat, 5 ml asam klorida pekat, dan dengan segera labu iodium ditutup
untuk menghindari penguapan brom. Larutan digoyang goyangkan selama 30 menit dan
didiamkan selama 15 menit. Larutan selanjutnya ditambah 5 ml larutan kalium iodida 30%
dan digojok baik baik supaya kelebihan brom bereaksi dengan kalium iodide menghasilkan
iodium yang setara dengan jumlah bromsisa. Larutan selanjutnya ditambah 5 ml kloroform.
Iodium yang terbentuk dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat 0,1 N menggunakan
indicator 3 ml larutan kanji 0,5%. Untuk mencapai titik akhir titrasi dibutuhkan 21,00 ml
larutan baku natrium tiosinat 0,1 N. dilakukan juga titrasi blanko.
a. Tuliskan reaksi yang terjadi pada penetapan kadar asam salisilat di atas
b. Berapa kadar asam salisilat dalam sampel tersebut?
JAWAB :

1.Dik : massa terlarut = 13,6 mg = 0,0136 gram

Volume = 1 ml = 0,001 L
Mr I2 = ( 2xAr I ) = ( 2 x 127 ) = 254
𝑚𝑟 𝐼2
Massa ekuvalen = 𝑛
254
= = 127
2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 0,0136
N = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 = 0,001 𝑥 127 = 0,1 N

2. Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan senyawa-
senyawa yang mempunyai potensial oksidasi lebih besar dari sistemCiodium-iodida atau
senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4. 5H2O. Pada iodometri, sampel bersifat
oksidator direduksi dengan kalium iodide berlebih dan akan menghasilkan iodium yang
selanjutnya dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Banyaknya volume tiosulfat yang digunakan
sebagai titran setara dengan iod yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel. Melalui
titrasi tak langsung ini, semua oksidator yang akan ditetapkan kadarnya direaksikan terlebih
dahulu dengan ion iodide berlebih (I2) sehingga I2 dapat dibebaskan. Selanjutnya I2 yang
dibebaskan ini dititrasi dengan larutan baku sekunder Na2S2O3 dengan indicator amilum
Indikator kanji / amilum yang dipergunakan harus ditambahkan mendekati titik akhir
titrasi.Penambahan amilum di awal titrasi akan menyebabkan terbentuknya iod-amilum akan
membentuk kompleks warna biru yang tidak larutd alam air dingin, sehingga akan menyebabkan
titran semakin bertambah untuk memutuskan ikatan kuat senyawa komplekster sebut dan akan
menganggu penetapan kadar sampel.

3.a. Natrium tiosulfat Na2S2O3

V= 35 ml →0,035 L
N = 0,1 N
BM = 158
Valensi Na2S2O3= 2
Peny: N = (g x valensi)/(BM x volume)
0,1 = (g x 2)/(158 x 0,035)
(0,1 x 158 x 0,035) / 2= g
0,276 = g (0,276 →0,28)
Jadi, berat sampel Na2S2O3 adalah 0,28 gram.
b. Stibofen C12H4Na5O16S4Sb
V= 35 ml →0,035 L
N= 0,1
BM C12H4Na5O16S4Sb = 769
Valensi C12H4Na5O16S4Sb = 4
Peny: N= (g x valensi)/(BM x volume)
0,1 = (g x 4)/(769 x 0,035)
(0,1x 769 x 0,035)/4 = g
2,7/4 = g
0,675 = g
Jadi, berat stibofen adalah 0,675 gram.

c. Asam askorbat C6H8O6


V= 35 ml →0,035 L
N= 0,1 N
BM C6H8O6 = 176
Valensi C6H8O6 = 1
Peny: N= (g x valensi)/(BM x volume)
0,1= (g x 1)/(176 x 0,035)
(0,1 x 176 x 0,035) / 1 = g
0,6 = g
Jadi, berat asam askorbat adalah 0,6 gram.
4.Dik: Massa = 2 gram

V = 30 mL
Dit: N = ......?
Peny: N = Mg rek / mL
= (Mg / BE) / Ml
= Mg / BE x mL
= 2.000 / (214.001 / 5 x 30)
= 2.000 / 1446,006
= 1,383 N.

5.Dik : g = 300 mg

ml = 48,00 ml
valensi = 2

berat molekul = Natrium tiosulfat = 2 x Ar Na + 2 x Ar S + 3 x Ar O

= 2 x 23 + 2 x 32 + 3 x 16

= 46 + 64 + 48

= 158

𝐵𝑀 158
BE = 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 = = 79
2
𝑔 1000
N = 𝐵𝐸 x 𝑚𝑙
300 1000
= x
79 48

= 79,11 N
6.Jawab : titrasi redoks

Oksidasi : 2S2O3-2→ S4O6-2+ 2e

Reduksi : I2 + 2e → 2l-

Reaksi : I2 + 2S2O3-2→ 2l- + S4O6-2

Reaksitotal : I2 + 2Na2S2O3 → 2Nal + Na2S4O6

n Na2S2O3 = 2 x nl2 = 2 x n CuSO4

𝑚 𝐶𝑢𝑆𝑂4
n Na2S2O3 x V = 2 x (𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑆𝑂4)

200
0,1056 x V = 2 x (159,6)

0,1056 x V = 2 x 1,253

0,1056 x V = 2,506

2,506
V = 0,1056 = 23,7 ml

7.a. Asam salisilat + Kalium bromat + Kalium bromida + Asam klorida + Kalium iodida →
Iodium

(C7H6O3 + KbrO3 + HCL + KI → I2)

b. Dik: Vol.titran = 21,00 mL → 0,021 Liter


N titran = 0,1 N
BM = 138,12 g/mol
BS = 200 mg → 0,2 gram
Valensi =2
Dit: Kadar C7H6O3 dalam sampel = ....?
Peny: Kadar % (b/b) = (Vol.titran x N titran x BM / BS x Valensi) x 100 %
= (0,021 x 0,1 x 138,12 / 0,2 x 2) x 100%
= (0,290052 / 0,4) % = 72,5 %.

Anda mungkin juga menyukai