Di Susun Oleh :
NIM : KP.1901377
Semester : VI
YOGYAKARTA
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari/tanggal : ………………………………..
Mengetahui
Mahasiswa Praktikan
2
A. Konsep Dasar Terapi komplementer
3
seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya tersebut melalui
pendidikan yang lain/non medis.
4
bahasa arab disebut (Annafs), jiwa itu sangat erat kaitannya dengan
perasaan, keiinginan, penilaian baik buruk, senang, sedih, tenang, gelisah
dan sebagainya. Karena sifatnya yang labil maka jiwa tidak bisa dikur
secara pasti, tetapi dapat diketahui dengan gejala-gejala atau gangguan-
gangguan yang tampak. Dalam ilmu psikologi untuk mengetahui kondisi
kejiwaan seseorang dapat dilakukan test kepribadian sehingga jika
seseorang mengalami gangguan jiwa dapat diketahui dari hasil diagnosis
melalui test kepribadian tersebut. Orang yang sehat jiwanya akan mampu
mengatasi semua problem yang dihadapinyta dan mampu berinteraksi
dengan lingkungan sosial secara baik (Cushman, 2013).
1. Gurah
a. Pengertian
Gurah dalam bahasa Jawa berarti membersihkan, sedangkan
yang dibersihkan adalah daerah hidung, tenggorok dan sekitarnya.Kyai
Marzuki yang berasal dari Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul,
Yogyakarta pertama kali mengenalkan Gurah pada tahun 1900. Pada
awalnya gurah di pergunakan pada para santri agar dapat membaca Al-
Qur’an secara nyaring. Sebagai pengobatan tradisional gurah
dilakukan dengan cara memasukkan suatu bahan / ramuan tertentu ke
dalam lubang hidung / mulut dengan tujuan menguluarkan kotoran dan
lendir yang ada di hidung maupun rongga-rongga sekitarnya. Cara
pengobatan tradisional ini umumnya diturunkan secara turun –
temurun.
b. Metode
Beberapa pegurah menggunakan bahan dasar ramuan gurah
berupa kulit akar pohon Senggugu. Pembuatannya dengan cara
merebus kulit akar yang sudah dikeringkan di dalam panci tanah. Air
5
dituangkan sampai seluruh kulit akar Senggugu kering terendam dan
direbus hingga air yang tersisa kurang dari setengahnya
6
yaitu rhinitis alergi dan rhinitis non-alergi. Rhinitis alergi disebabkan
oleh alergi dari debu, kelupasan kulit hewan tertentu dan terkena
serbuk sari. Sedangkan rhinitis nonalergi, disebabkan oleh infeksi
virus dan bakteri.
b. Etiologi
7
c. Klasifikasi
d. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari Rhinitis Akut Viral ini antara lain hidung
tersumbat dan rinore (Schorer & Pien, 2012). Selain itu produksi
mukus berlebih, bersin, mata berair dan hidung mengalami pruritus
juga didapati pada pasien penderita penyakit ini (Çatlı, et al., 2020).
e. Proses Keperawatan
1. Bio
a. Gambaran fisik klien: jenis kelamin, umur, berat badan,
tinggi badan, kecacatan (jika ada), dan tanda kekeraasan atau
penelantaran jika ada
b. Penampilan Klien, cara berbicara, kehangatan, respon awal
terhadap wawancara, body expression dll. 2
8
c. Status Kesehatan: Apakah ada diagnosis? Layanan kesehatan
apa yang diterima oleh klien? Apakah klien telah
berkonsultasi dengan sumber lain tentang jenis penyembuhan
untuk masalah kesehatannya? Apakah sedang menggunakan
obat? Catatan kesehatan dan pengobatannya. Apakah
kecanduan terhadap narkotika atau alkohol?. Apakah status
kesehatannya merupakan masalah dalam rencana pelayanan?
2. Sosial
a. Situasi saat ini dan sejarah perpindahan: Latarbelakang
pedesaan atau perkotaan? Daerah asal? Jika pernah pindah
apakah alasannya? Sudah berapa lama mendiami tempat
tinggal saat ini? Bagaimana keeterikatan klien dengan tempat
asalnya? Seberapa sering mengunjungi atau berhubungan
dengan orang disana? Tempat apa yang sangat penting bagi
klien? (dapat menggunakan peta). Kejadian kritis apa yang
menyebabkan dia akhirnya ditempatkan di panti asuhan?
Siapa yang ambil keputusan anak akan masuk ke panti?
(kalau diketahui) Bagaimana Jaringan dukungan saat itu
membantu Klien? Apa yang paling disukai oleh si anak
tentang kehidupan sebelum masuk ke panti? Apa yang paling
tidak disukai? Mengapa? Pertanyaan sama tentang kehidupan
di panti jika anak tinggal di panti.
b. Pekerjaan dan Status Keuangan (Orang tua/pengasuh
utama/wali): Apa pendapatannya, dari pemerintah atau dari
sumber lain yang diterima oleh klien? Siapa yang bekerja
dalam keluarga? Apa pekerjaannya? Apakah klien
mendapatkan penghasilan yang cukup untuk pemenuhan
kebutuhan dasar? Bagaimana caranya mendukung atau
9
mengatasi masalah sehubungan dengan permasalahan yang
dirancang dalam rencana pelayanan? Apa kesulitan untuk
mendapatkan lebih banyak sumber penghasilan?
c. Hubungan dan Peran dalam Keluarga: Riwayat keluarga dan
isu signifikan yang dihadapi oleh keluarga di masa lalu dan
saat ini. Termasuk status perkawinan yang formal dan
informal, peran anggota keluarga dan konflik antar peran,
struktur keluarga, kompleksitas latar belakang budaya dalam
keluarga, riwayat perpisahan dalam keluarga, orang-orang
yang termasuk dalam keluarga, hubungan
keterikatan/kelekatan klien dengan keluarga atau dengan
orang penting lainnya di luar keluarga? Siapa dan seberapa
sering anak berkomunikasi? Peran anggota keluarga/orang
penting lain dalam proses pengasuhan anak dan perawatan,
siapa yang lakukan apa dalam lingkungan keluarga. 3
d. Keberfungsian sekolah dan keberfungsian dari institusi
lainnya: bagaimana penampilan tugas-tugas sehari-hari,
bagaimana kemampuan menghadapi stress/tekanan, pada
setting-setting mana saja pelaksanaan tugas-tugas itu
berlangsung? Bagaimana keluarga menjamin akses
pendidikan anak-anak mereka? Apa saja yang dapat
menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, atau proses belajar
terganggu? E. Keberfungsian Rekan/Teman Relasi anak
dengan teman-temannya di kampung/ komunitas asal? Di
sekolah? Di Panti? Di komunitas sekitar panti/sekolah?
3. Spiritual
c. Data Spiritual dan Budaya: Apa identitas budaya klien?
Apa agama yang saat ini dianutnya? Bagaimana agama
10
menjadi pendukung atau hambatan bagi klien? Apa sumber
inspirasinya? Apa ada sesuatu yang memberi makna
kehidupan bagi klien? Bagaimana pandangan spiritual klien
terhadap situasi dan permasalahan yang dihadapinya serta
terhadap masa depannya?
11
I. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Rencana
Keperawatan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan SIKI (Standar Intervensi
Indonesia) Keperawatan Indonesia)
3. Kemampuan 3 1 dll)
Mengenali penyebab E:
5 Dukungan orang 3 1
12
terdekat
C : Kolaborasi pemberian
Analgetik jika perlu.
tidur memungkinkan.
E : jelaskan tujuan, manfaat,
4. Keluhan pola tidur 3 2 batasan, dan jenis relaksasi
berubah yang tersedia (Mis. Musik,
13
ketidakstabilan komplementer 1x 5 jam diharapkan dan gerakan yoga sesuai
kadar glukosa pasien memenuhi kriteria hasil sbb: kebutuhan
darah T : lakukan gerakan-gerakan
No Kriteri hasil A T
yoga
4. Keluhan Lapar 3 4 C:
5. Gemetar 3 4
6. Berkeringat 3 4
7. Mulut kering 3 4
8. Rasa Haus 3 4
14
DAFTAR PUSTAKA
● https://www.scribd.com/document/323721179/Konsep-Dasar-Terapi-
Komplementer.
● https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/200
● http://eprints.undip.ac.id/37319/1/
ALI_ZAENAL_ABIDIN_G2A008013_LAP_KTI.pdf
● https://media.neliti.com/media/publications/106025-ID-analisis-pengaruh-
gurah-pada-penderita-s.pdf
15