Laporan Lengkap KLH
Laporan Lengkap KLH
PENDAHULUAN
Makhluk hidup dan lingkungannya adalah dua hal yang tak terpisahkan
dan saling membutuhkan. Hamparan samudera, bukit, pegunungan, sungai,
danau, semuanya merupakan bagian dari lingkungan alam. Lingkungan alam
sendiri merupakan salah satu bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup
mencakup seluruh lingkungan alam seperti lingkungan fisik, biologi, dan sosial.
Itulah mengapa pengertian lingkungan hidup lebih luas daripada lingkungan
alam. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang
berupa makhluk hidup. Baik itu manusia, binatang, maupun tumbuhan. Intinya,
semua yang memiliki nyawa dan tergolong sebagai makhluk yang bernafas
adalah bagian dari lingkungan hidup.
Kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat – Palu lebih dikenal dengan nama
Kampung Lere, adalah pusat Kerajaan Palu tempo dulu (abad XVII- abad XX.
Disini terdapat peninggalan sejarah seperti Souraja (Istana Raja Palu), juga
terdapat Makam Datokarama (Abdul Raqi) ulama dari Sumatera Barat yang
menyebarkan Agama Islam di Lembah Palu pada kira-kira abad XVII.
Kelurahan Lere adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan
Palu Barat, Kota Palu. Kelurahan ini memiliki jumlah penduduk berkisar 8939
jiwa, kepala keluarga berjumlah 2081 KK, yang terdiri 4022 laki-laki dan 4480
perempuan, (Menurut BPS 2009). Rata-rata masyarakat di Kelurahan Lere
bermata pencaharian sebagai nelayan karena daerah kelurahan Lere terletak
tidak jauh dari pinggir pantai.
Wilayah pesisir teluk palu terdiri atas 26 Desa/ Kelurahan yang masuk
dalam wilayah administratif Kab. Donggala dan Kota Palu dengan potensi SDA
yang cukup besar, baik yang berada disepanjang pesisir maupun yang ada
diwilayah laut teluk palu. Jika melihat model pembangunan disepanjang pesisir
teluk palu yang saat ini diterapkan oleh Pemda (Kab.Donggala dan Kota Palu)
secara jelas dan nyata adalah untuk Peningkatan PAD. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa bidang usaha dipesisir teluk palu yang memberikan pemasukan
terbesar bagi daerah yang perkembangannya juga sangat pesat, yaitu tambang
galian C, tempat wisata (rumah makan/restoran, dan penginapan) dan kawasan
industri dipalu utara.
4. Atmosfer
Suhu udara di daerah peneiltian ini, yaitu di daerah lere berkisar
antara 28-30 0C. Dimana penyinaran matahari terlihat 6-8 jam sehari.
Dan tembus pandang jauh dan jelas.
B. Komponen Biologi
Pada daerah kelurahan Lere bagian muara sungai dan pinggiran
sungai, penyusun ekosistem kawasan tersebut dari hasil pengamatan
tersusun atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik di kelurahan
Lere pada kawasan sungai dan pantai terdapat 11-20 jenis tumbuhan,
sebagian besar antara lain pohon kelapa (cocos nucifera ), pohon pisang
(Musa sp), pohon kayu jawa (Lanea grandis), dan Mangrove (Avecenia
Sp) dan beberapa jenis hewan (3-5 jenis). Adapun komponen abiotiknya
yaitu seperti air, tanah, batu, pasir, kerikil, cahaya, suhu ,angin dan
sebagainya.
Di daerah ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman flora dan
fauna. Untuk keanekaragaman flora terdapat sekitar 11-20 jenis
tumbuhan. Diantaranya pohon kelapa, pohon pisang, bakau, pohon
mangga, dll. Dan untuk keanekaragaman fauna terdapat 3-5 jenis hewan.
Diantaranya hewan laut, kucing, dll. Dari keanekaragaman flora dan
fauna tersebut, ada beberapa diantaranya yang dapat bernilai ekonomis.
Untuk jenis flora ekonomis terdapat 3-5 jenis tanaman ekonomis, yaitu
pohon kelapa, pohon pisang, dan pohon mangga. Sedangkan jenis fauna
ekonomis terdapat 3-5 jenis fauna ekonomis. Potensi pemanfaatannya
bias dikatakan cukup. Dilihat dari lingkungan sekitar kelurahan lere
potensi hama dan penyakitnya bias dikatakan besar. Karena lingkungan
yang tidak dirawat dan dilindungi. Masih banyak sampah yang berserakan
dimana-mana. Dan juga masih terlihat genangan air yang cukup banyak,
sehingga nantinya dapat menyebabkan penyakit. Eutrofikasi (proses
perkembangan tumbuhan air yang cepat karena memperoleh zat
makanan yang berlimpah akibat pemupukan yang berlebihan)
dikelurahan lere yaitu sudah ada pendaratan, dan sudah ada juga
rumput-rumput.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
masih perlu kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan sekitar. Karena melihat sungai-sungai yang
tercemar akibat sampah dari masyarakat sekitar. Hal ini juga perlu diatasi
dengan dibuatnya drainase, sehingga dapat mencegah tergenangnya air
ketika terjadi hujan.
IV.2. Saran
Disarankan agar perlu dilakukan penyampaian kepada masyarakat untuk
lebih menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Serta pemerintah
perlu membuat drainase untuk mencegah terjadinya genangan air saat
hujan.
KELAS :A
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
hidayah dan rahmat-Nya yang diberikan kepada praktikan berupa
kesehatan rohani dan jasmani sehingga praktikan dapat menyelesaikan
laporan praktikum kajian lingkungan hidup yang dapat diselesaikan
dengan baik.
Palu, 20 November
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB IV Penutup
Kesimpulan ……….………………………………………………………. 9
Saran ……….………………………………………………………. 9
Lampiran ………..……………………………………………………. . 10