TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Mangnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Liliales
Family : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
kesamaan dengan ubi sebangsanya seperti ubi jalar dan ubi kayu baik
dengan baik pada lahan datar sampai ketinggian 800 m dpl, dan masih
5
tumbuh sampai 2700 m dpl. Iklim yang sangat cocok adalah iklim
Burck), baku butun (Discorea alata L), dan lain-lain yang merupakan
2.2 Pati
dan terdapat sebagai granula dalam sel, terpisah dari sitoplasma. Amilum
6
merupakan granula yang berwarna putih, mengkilat, tidak berbau, dan tidak
nilai n dari 300 sampai 1000. Secara umum amilum terdiri dari 2 jenis dari
CH2OH CH2OH
O O
OH OH
O O O
OH OH
O O
OH OH
OH O O
HO
n
CH2OH CH2OH
O O
OH OH
OH O O
OH OH n
gel keras dan film yang kuat, sedangkan amilopektin dalam dispersi medium
air, lebih stabil dan menghasilkan gel lembut dan film yang lemah (BeMiller
7
2.3 Modifikasi Pati Pragelatinisasi
drier pada suhu diatas suhu gelatinisasi pati yaitu sekitar 80C (Swinkels,
1985).
Pragelatinisasi pati dibuat dengan cara pemanasan suspensi dalam air yang
dari granul amilum melalui tiga fase yaitu pemasukan air ke dalam granul
suhu <65C, pengembangan tiba-tiba karena masuknya air dalam jumlah besar
dan cepat pada pemanasan 65C dan pecahnya granul amilum sehingga
amilum menjadi larut dalam air pada suhu yang lebih tinggi (Rowe, Sheskey
8
melalui reaksi dengan turunan asam karboksilat seperti anhidrida, asil klorida
dan senyawa reaktif lain yang diturunkan dari asam (Jarowenko, 1989).
karboksilat dan gugus hidroksil pati dapat dilakukan pada media berair
maupun media organik. Hasil dari reaksi tersebut adalah derajat subtitusi
(DS), dimana pada medium organik DS yang diperoleh akan lebih besar dari
pada DS pada medium berair (Billmers & Tessler, 1994). DS adalah jumlah
rata-rata gugus hidroksil yang termodifikasi pada tiap unit glukosa dengan
nilai maksimum hasil esterifikasi pati adalah tiga, berdasarkan jumlah rata-rata
gugus hidroksil yang potensial yang tersedia untuk bereaksi pada masing-
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lin (2010) bahwa pati ester
bersifat hidrofobik dan termoplastik dibanding pati alami. Pati ester dengan
menjadi lebih hidrofobik dengan ftalatisasi. Pati ftalat yang diperoleh dapat
9
Gambar 2.3 Reaksi esterifikasi pati terpragelatinisasi dengan anhidrida ftalat (Cui, 2005)
1. Mempertahankan kerja zat aktif yang tidak stabil apabila terpapar pada
lingkungan lambung.
3. Mencegah kerusakan zat aktif oleh enzim lambung atau oleh keasaman
cairan lambung
10
4. Menghantarkan zat aktif terutama diabsorpsi dalam usus halus, pada
Ada dua tipe salut enterik, yang pertama adalah bahan-bahan yang
peka pH yang didesain tidak larut cairan lambung dan segera larut dalam
cairan usus. Salut selaput enteric yang peka pH terdiri atas polimer rantai
dapat membentuk lapisan tipis yang koheren pada permukaan tablet, larut
tidak memiliki bau, rasa, tidak memiliki efek farmakologi dan bahan lain
yang digunakan dalam susunan penyalut ataupun zat aktif, serta memiliki
nilai estetika yang baik agar produk yang dihasilkan menarik (Lachman,
11
Bahan bahan dalam mengembangkan suatu penyalut enterik
berkisar mulai dari lapisan lapisan yang tahan air sampai yang sensitif
yang digunakan secara komersial, tidak dapat memenuhi dua atau lebih
sifat sifat yang baik dari suatu bahan penyalut enterik. Kriteria yang
diperlukan antara lain dapat menutupi rasa dan bau dari zat aktif, daya
d. Hidroksipropil etilselulosa
b. Kopolimer metakrilat
4. Polivinil pirolidon
12
2.6 Uraian Parameter Pengujian
2.6.1 Densitas
Kadar air penting untuk diketahui karena dalam suatu zat terkandung
2.6.3 Higroskopisitas
fungsi dari tekanan uap relatif. Hal ini biasanya dilakukan dengan
13
biasanya bukan merupakan bilangan bulat karena angka tersebut
2.6.5 Viskositas
(Anonim, 1997).
fisik dari suatu lapisan film yang diformulasi untuk tahan terhadap
14
2.6.8 Kekuatan Mekanik
obat dalam lambung dan larut di usus. Hal ini dilakukan dengan
suasana alkali.
15