Anda di halaman 1dari 3

“Swab Nasofaring Lebih Sensitif Dibandingkan Swab Orofaring

untuk Diagnosa SARS-CoV-2”

Seperti yang sudah diketahui test swab PCR dianggap sebagai metode gold standart
untuk mengonfirmasi penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Tes swab
PCR ini akan mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 melalui deteksi materi genetiknya. Tes
swab PCR ini lebih akurat dibandingkan dengan pemeriksaan rapid antibody dan rapid antigen
karena kedua pemeriksaan tersebut memberikan hasil yang cepat, namun akurasinya dipengaruhi
oleh waktu paparan dan respon tubuh masing-masing orang.

Menurut tinjauan sistematis dengan meta-analisis yang dilakukan oleh Böger dkk. (2020)
menunjukkan bahwa sejauh ini tingkat sensitivitas tes swab PCR adalah 97,2%. Hal ini berarti
bahwa dari 1000 orang yang benar-benar sakit COVID-19, terdapat 972 yang terdeteksi positif
dengan tes swab PCR.

Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan tes swab PCR adalah swab nasofaring dan
swab orofaring. Nasofaring terletak pada tenggorokan bagian atas di belakang hidung, sedangkan
orofaring terletak pada bagian belakang mulut atau saluran antara mulut dan tenggorokan.
Pengambilan sampel swab tersebut menggunakan swab dakron atau flocked swab kemudian
dimasukkan kedalam Virus Transport Medium (VTM).

Lalu sampel swab apa yang mampu memberikan hasil lebih efektif untuk deteksi
COVID-19? Swab nasofaring atau orofaring ?

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa swab nasofaring memberikan hasil yang lebih
akurat dibandingkan swab orofaring. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Huazhong
University, Wuhan, China menyatakan swab nasofaring lebih sensitif daripada swab orofaring
untuk diagnosa dan monitoring pasien COVID-19. Untuk membandingkan tingkat deteksi setiap
metode, mereka melakukan analisis NPS ( Nasopharyngeal Swabs ) dan OPS ( Oropharyngeal
Swabs ) dari 120 pasien COVID-19. Tingkat deteksi adalah persentase hasil positif dalam total
sampel. Tingkat deteksi NPS adalah 46,7% (56/120), dan tingkat deteksi OPS adalah 10,0%
(12/120). NPS memiliki tingkat deteksi SARS-CoV-2 yang secara signifikan lebih tinggi
daripada OPS.
Untuk mengetahui sensitivitas masing-masing swab, mereka juga melakukan analisis
terhadap 57 pasien yang dinyatakan positif SARS-CoV-2. Sensitivitas NPS adalah 98,3% (56/57,
95% CI 94,8–100,0) dan sensitivitas OPS adalah 21,1% (12/57, 95% CI 10,5–31,6).

Selain itu, mereka juga melakukan analisis pada 61 pasien yang membutuhkan satu lagi
hasil SARS-CoV-2 negatif untuk memenuhi kriteria kepulangan. Sebanyak 26/61 (42,6%)
menunjukkan hasil NPS positif dan terus dikarantina, tetapi hanya 5/61 (8,2%) yang
menunjukkan hasil OPS positif dan harus dikarantina. Hal ini menunjukkan bahwa ada hasil
negatif palsu pada sampel OPS. Dengan kata lain, jika hanya dilakukan analisis sampel OPS,
pasien dengan SARS-CoV-2 positif bisa dianggap sembuh dan meningkatkan risiko penularan ke
orang lain.

Sedangkan menurut WHO, sampel swab nasofaring akan memberikan hasil yang lebih
akurat untuk tes infeksi saluran pernafasan tahap awal, sedangkan sampel swab orofaring
dianjurkan jika pengambilan dilakukan pada tahap-tahap lanjut penyakit COVID-19 atau pada
pasien yang secara klinis diduga kuat mengalami COVID-19 dan dapat mengeluarkan sputum
atau dahak secara spontan.

Maka dari itu, mengacu pada gejala penyakit COVID-19 yang sangat beragam dan
bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala. Untuk tes swab PCR dianjurkan melakukan tes
gabungan swab nasofaring dan orofaring dari satu orang karena telah terbukti meningkatkan
akurasi dan sensitivitas deteksi virus saluran pernapasan terutama COVID-19.

Selain hal tersebut beberapa faktor penting juga harus diperhatikan dalam tes swab PCR
untuk mendapatkan hasil PCR yang akurat. Faktor tersebut meliputi faktor pra analisis ( teknik
sampling, perlakuan sampel, dan penyiapan sampel ), faktor analisis ( proses pengerjaan PCR ),
dan faktor pasca analisis ( interpretasi hasil ).
Daftar Pustaka :

https://pharmacy.uii.ac.id/mengapa-hasil-swab-pcr-untuk-covid-19-berbeda/

https://chbp.fk.ugm.ac.id/2020/11/08/mengenal-jenis-tes-covid-19-swab-pcr/

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/tes-diagnostik-untuk-sars-cov-
2.pdf?sfvrsn=71ceeae7_2

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/03/penatalaksanaan_spesimen_covid19.pdf

https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmed.2020.00334/full

Anda mungkin juga menyukai