KELOMPOK 1
Seorang klien wanita usia 80 tahun berasal dari Yogyakarta sedang dirawat di RSUD
Bhamada Slawi. Pasien mengeluh sesak nafas, tetapi pasien suka jalan-jalan disekitar
rumah sakit. Perawat meminta pasien untuk beristirahat dengan nada tinggi dan
pandangan menatap kearah mata pasien. Pasien merasa tersinggung atas permintaan
perawat. Apa yang harus dilakukan perawat untuk menghadapi pasien ?
A. ANALISIS KASUS
Pada kasus tersebut termasuk hambatan komunikasi terapeutik emotions.
Emotions yaitu etika perawat atau pasien cemas, komunikasi dapat berubah, berhenti,
atau mengambil kursus yang tidak produktif. Perawat harus menyadari perasaan mereka
sendiri dan mencoba mengendalikannya untuk memastikan kemajuan dalam wawancara.
Perawat menyajikan cara yang tenang untuk meredakan ketakutan pasien dan
meningkatkan kualitas komunikasi.
Karakteristik pada kasus tersebut termasuk sensitif terhadap perasaan pasien yang artinya
adalah tanpa kemampuan ini hubungan yang terapeutik sulit terjalin dengan baik, karena
jika perawat tidak sensitif maka perawat bisa melakukan pelanggaran batas, privasi, dan
menyinggung perasaan pasien.
Prinsip dasar komunikasi terapeutik pada kasus tersebut yaitu semua komunikasi yang
dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan. Komunikasi
yang menciptakan hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu sebelum
menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
Fungsi komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan kerjasama antara perawat
dan pasien dalam proses membantu klien mengatasi persoalan mengenai masalah
kesehatan.
Tujuan komunikasi terapeutik adalah dapat membina hubungan saling percaya,
meningkatkan hubungan interpersonal, mencapai tujuan personal yang realitas.
B. JELASKAN HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK YANG
TERJADI PADA KASUS TERSEBUT
Pada kasus diatas didapatkan hambatan dalam komunikasi terapeutik salah satunya
1. Pasien tersinggung atas permintaan perawat yang meminta pasien untuk istirahat tapi
perawat mengatakan dengan nada tinggi.
2. Pasien menyepelekan permintaan perawat untuk istirahat sehingga perawat
mengatakan dengan nada tinggi.
3. Ketidaksabaran perawat terhadap pasien karena pasien tidak menuruti permintaanya.