Anda di halaman 1dari 3

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan

Indonesia, Nomor: 75/M-Ind/Per/7/2010 Makanan Republik Indonesia, Nomor


Tentang Pedoman CPPOB (Cara Produksi Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012, Tentang
Pangan Olahan Yang Baik = Good CPPB-IRT (Cara Produksi Pangan Yang Baik
Manufacturing Practices) Untuk Industri Rumah Tangga)
Ruang lingkup meliputi 18 persyaratan yang RUANG LINGKUP CPPB-IRT ini
diterapkan dalam industri pengolahan pangan, menjelaskan 14 persyaratan yang
yaitu: mencakup :
1. Lokasi; 1. Lokasi dan Lingkungan Produksi;
2. Bangunan; 2. Bangunan dan Fasilitas;
3. Fasilitas Sanitasi; 3. Peralatan Produksi;
4. Suplai Air atau Sarana Penyediaan Air;
4. Mesin dan Peralatan;
5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan
5. B a h a n ; Sanitasi;
6. Pengawasan Proses; 6. Kesehatan dan Higiene Karyawan;
7. Produk Akhir; 7. Pemeliharaan dan Program Higiene
8. Laboratorium; Sanitasi Karyawan
9. Karyawan; 8. Penyimpanan;
10. Pengemas; 9. Pengendalian Proses;
10. Pelabelan Pangan;
11. Label dan Keterangan Produk;
11. Pengawasan Oleh Penanggungjawab;
12. Penyimpanan; 12. Penarikan Produk;
13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi; 13. Pencatatan dan Dokumentasi;
14. Pengangkutan; 14. Pelatihan Karyawan
15. Dokumentasi dan Pencatatan;
16. Pelatihan;
17. Penarikan Produk; dan
18. Pelaksanaan Pedoman.

1. Lokas i: 1.Lokasi dan Lingkungan Produksi:


Untuk menetapkan lokasi IRTP perlu
Untuk menetapkan letak pabrik/tempat
mempertimbangkan keadaan dan kondisi
produksi, perlu mempertimbangkan lokasi dan
lingkungan yang mungkin dapat
keadaan lingkungan yang bebas dari sumber
merupakan sumber pencemaran potensial
pencemaran dalam upaya melindungi pangan
dan telah mempertimbangkan berbagai
olahan yang diproduksi
tindakan pencegahan yang mungkin dapat
dilakukan untuk melindungi pangan yang
diproduksinya.
2. Bangunan: 2.Bangunan dan Fasilitas:
Bangunan dan fasilitas IRTP seharusnya
Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan
menjamin bahwa pangan tidak tercemar
perencanaan yang memenuhi persyaratan
oleh bahaya fisik, biologis, dan kimia
teknik dan higiene sesuai dengan jenis
pangan olahan yang diproduksi serta selama dalam proses produksi serta
sesuai urutan proses produksi, mudah dibersihkan dan disanitasi
sehingga mudah dibersihkan, mudah
dilakukan kegiatan sanitasi, mudah dipelihara
dan tidak terjadi kontaminasi silang diantara
produk
b. Desain dan tata letak. 3.a) Bangunan Ruang Produksi
(1) Disain dan Tata Letak
c. Struktur ruangan. (ii) seharusnya mudah dipelihara
1) Lantai. dan dibersihkan atau didesinfeksi,
serta meliputi: lantai, dinding atau
2) Dinding
pemisah ruangan, atap dan langit-
3) Atap dan langit-langit langit, pintu, jendela, lubang angin atau
4) Pintu ventilasi dan permukaan tempat kerja
serta penggunaan bahan gelas, dengan
5) Jendela dan ventilasi persyaratan sebagai berikut :
6) Permukaan tempat kerja (2) Lantai
(3) Dinding atau Pemisah Ruangan
7) Penggunaan bahan gelas (glass)
(4) Langit-langit
(5) Pintu Ruangan
(6) Jendela
(7) Lubang Angin atau Ventilasi
(8) Permukaan tempat kerja
(9) Penggunaan Bahan Gelas (Glass)
gelas.
b) Fasilitas
(1) Kelengkapan Ruang Produksi
(2) Tempat Penyimpanan

Sumber air bersih untuk 5. Bahan


proses produksi sebaiknya
cukup dan memenuhi c. Persyaratan air sebagai berikut:
persyaratan kualitas air bersih 1)Air yang merupakan bagian dari
dan / atau air minum. pangan olahan seharusnya
memenuhi persyaratan air minum
atau air bersih sesuai peraturan
Air yang digunakan untuk
perundangundangan;
proses produksi harus air bersih
dan sebaiknya dalam jumlah 2)Air yang digunakan untuk
yang cukup memenuhi seluruh mencucilkontak langsung dengan
bahan pangan olahan, seharusnya
kebutuhan proses produksi memenuhi persyaratan air bersih
sesuai peraturan perundang-
undangan;
3)Air, es dan uap panas (steam) harus
dijaga jangan sampai tercemar oleh
bahan-bahan dari luar;
4)Uap panas (steam) yang kontak
langsung dengan bahan pangan
olahan atau mesin/peralatan harus
tidak mengandung bahan-bahan
yang berbahaya bagi keamanan
pangan olahan; dan
5)Air yang digunakan berkali-kali
(resirkulasi) seharusnya dilakukan
penanganan dan pemeliharaan agar
tetap aman terhadap pangan yang
diolah.

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat


Indonesia, Nomor: 75/M-Ind/Per/7/2010 Dan Makanan Republik Indonesia, Nomor
Tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012,
Olahan Yang Baik (CPPOB = Good Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik
Manufacturing Practices) Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT)

Anda mungkin juga menyukai