Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Senin, 15 Februari 2021

Dosen : Ir.CC.Nurwitri, DAA


Asisten : Naufal Vidarizky

Mikrobiologi Pangan
Cara Kerja Aseptik

Kelompok 7
No Nama NIM
1. Tabina Fawnia Aqila J0305201063

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2021
\

Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan

Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan 1


Sekolah Vokasi IPB
Nama : Tabina Fawnia Aqila
NIM : J0305201063
Program Studi : Supervisor Jaminan Mutu Pangan
Kelas : AP1

DIAGRAM ALIR

Buatlah diagram alir dari prosedur di atas pada halaman berikut!

Bersihkan meja kerja yang Siapkan alat & bahan yang diperlukan Semprot meja kerja yang
akan digunakan dari kemudian bungkus rapat semua nya akan digunakan dengan
berbagai macam kotoran dan diberi label untuk alat yang steril menggunakan alkohol 70%

Letakkan alat yang biasa digunakan


Gunakan sarung tangan Bersihkan diri dengan mencuci tangan dengan tangan kanan disebelah
lateks dan ganti secara dengan disinfektan dan semprot kanan (pipet, jarum ose, dll) dan yang
berkala tangan-siku dengan etanol 70% dan jarang dipakai dengan tangan kanan
keringkan dengan lap bersih
di sebelah kiri (tabung, rak tabung,
dll)

Tuangkan 15 mL media agar Ambil kultur khamir dengan jarum OSE


Inkubasi selama 1-2 hari pada suhu
APDA ke dalam cawan petri yang sudah dibakar sebelumnya dan
kamar lalu amati hasil goresan. Jika
secara aseptis kemudian buat goresan pada cawan dengan
sudah selesai pengamatan lakukan
tunggu sampai beku metode kuadran
dekontaminasi

Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan

Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan 2


Sekolah Vokasi IPB
PERTANYAAN

1. Mengapa digunakan antiseptik alkohol 75 % bukan 90%?


Alkohol konsentrasi sangat tinggi hanya akan mampu mendenaturasi protein di luar sel bakteri.
Tidak mampu menembus membran sel bakteri dan mendenaturasi protein di dalam sel bakteri
yang sebenarnya merupakan target utamanya. Saat alkohol dengan konsentrasi 70 persen
mengenai kuman, maka secara lambat alkohol akan menembus sepenuhnya ke dalam sel dan
membuat kuman atau bakteri mati. Sedangkan kadar alkohol yang tinggi akan membuatnya
lebih cepat menguap saat terkena udara.
2. Sebutkan peralatan yang digunakan untuk uji mikrobiologi pangan dan
jelaskan fungsinya secara singkat !
• Jarum OSE untuk mengambil bakteri
• Bunsen untuk memanaskan jarum OSE
• Botol semprot sebagai wadah alcohol 70%
• Antiseptik alkohol 70% untuk membersihkan & mensterilkan peralatan
• Cawan petri untuk media pertumbuhan mikroba

3. Pada saat melakukan pekerjaan secara aseptik di laboratorium


mikrobiologi, bolehkah kipas angin dinyalakan ? Jelaskan alasan saudara.
Tidak, bahkan saat melakukan pekerjaan secara aseptik kita harus meminimalisir
pergerakan udara. Hal itu karena adanya pergerakan udara dapat membawa
kotoran sehingga alat & bahan bisa saja terkontaminasi
4. Bagaimanakah cara memusnahkan/membuang media pada cawan petri yang
telah ditumbuhi mikroba ?
Dengan melakukan dekontaminasi, dimana cawan petri yang memiliki cemaran
mikroorganisme, sebelum dibuang, harus dipastikan bahwa tidak akan memberi
dampak buruk lingkungan, sehingga perlu proses untuk mematikan kandungan
mikroorganisme dari sisa bahan uji mikrobiologi. Proses inilah yang kemudian
secara spesifik dikenal dengan nama Destruksi. Beberapa literatur menyamakan
hal ini dengan proses dekontaminasi.

5. Mengapa media agar untuk pertumbuhan mikroba harus bersuhu sekitar


45- 50oC pada saat dituangkan ke dalam cawan Petri ?
Media agar dijaga suhunya sekitar 45-50 C supaya media tetap dalam kondisi
leleh/cair

Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan

Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan


6. Jelaskan perbedaan prinsip sterilisasi basah dengan sterilisasi kering.
Sebutkan keunggulan dan kelemahan masing-masing metode sterilisasi
tersebut.
Sterilisasi Pemanasan Basah :

Sterilisasi pemanasan basah adalah sterilisasi yang digunakan bersanma-sama dengan


uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf/ sterilisator uap.
Metode uap biasanya digunakan untuk sterilisasi bahan bahan sediaan farmasi dan
bahan lain yang tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap
penembusan air.

Sterilisasi Pemanasan Kering:

Sterilisasi pemanasan kering biasanya digunakan dengan alat


seperti oven dengan suhu 160 -180 C selama 1,5 – 2 jam. Selain
itu bisa juga dengan pemanasan langsung d iatas bunsen.
Sterilisasi pemanasan kering ini d igunakan pada benda atau
b a h a n y a n g t i d a k m u d a h rusak, tidak menyala, tidak hangus atau tidak
menguap pada suhu tinggi. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan
bedah

Keunggulan

• Sterilisasi pemanasan basah : Uap dari hasil pemanasan basah dapat


menghancurkan mikroba dengan koagulasi dan denaturasi protein seluler.
• Sterilisasi pemanasan kering : pemanasan kering tidak menimbulkan
uap air yang membasahi bahan atau alat yang disteri lkan, selain itu
peralatanyang digunakan untuk sterilisasi uap kering lebih murah
dibandingkan uap basah
Kelemahan

• Sterilisasi pemanasan basah : - Biaya operasi lebih mahal dan meninggalkan

Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan

Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan


uap air
• Setrilisasi pemanasan kering : - pemanasan kering kurang efisien d a n
membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama
u n t u k sterilisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Susatyo, Jojok H. 2016. Perbedaan Pengaruh Pengolesan dan Perendaman Alkohol 70%

Terhadap Penurunan Angka Hitung Kuman Pada Alat Kedokteran Gigi.


Jurnal Vokasi Kesehatan [internet]. 2(2) : 160-164. Tersedia pada :
http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK/article/view/72

Bawono. 2021. Konsep Sterilisasi [internet] [Diunduh pada 15 Februari 2021] Tersedia Pada
https://www.academia.edu/18133099/Konsep_Sterilisasi

Modul Praktikum Mikrobiologi Pangan

Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan

Anda mungkin juga menyukai