Anda di halaman 1dari 14

URGENSI

STANDARISASI DAN
LEGISLASI PANGAN
STANDARISASI PANGAN
O UU PANGAN No 7 Tahun 1996
O Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2002
STANDARISASI PANGAN
O Standar : sesuatu yang menjadi patokan
1. Ukuran tertentu yang menjadi patokan
2. Biaya dalam dunia perdagangan
3. Sesuatu yang dianggap tetap nilainya,
dapat digunakan sebagai nilai (harga)
4. Baku
STANDARISASI PANGAN
O Standarisasi dapat berarti suatu
penyesuaian bentuk (ukuran, kualitas)
dengan pedoman (standar) yang
ditetapkan atau pembakuan.
O Standarisasi merupakan tatanan
(petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat
untuk mengatur.
STANDARISASI PANGAN
O Standarisasi dalam dunia pangan
dimaksudkan untuk menciptakan suatu
batasan yang dapat menjamin ketahanan
pangan.
O Sistem standarisasi yang digunakan
setiap negara berbeda, namun kini telah
mengacu pada satu hukum internasional
agar lebih seragam.
STANDARISASI PANGAN
O Standarisasi erat kaitannya dengan isu
keamanan pangan, mencakup :
1. Mencegah keracunan pangan
2. Meningkatkan mutu pangan
3. Mengontrol penambahan bahan
tambahan pangan (BTP).
O Suatu sistem jaminan keamanan pangan
harus mampu menjamin keamanan
pangan melalui regulasinya dengan cara
melakukan pengawasan yang ketat akan
adanya bahaya pangan atau isu-isu
terbaru mengenai pangan.
Codex Alimentarius
Commission (CAC)
O komisi yang bertugas mengatur regulasi
dan legislasi dunia pangan internasional.
O Setiap negara memiliki komisi serupa
yang bertugas mengatur urusan dalam
negeri.
O masing-masing dengan
mempertimbangkan aturan main yang
ditetapkan oleh CAC dalam menjamin
keamanan pangan bagi penduduknya.
1. Amerika memiliki Food and Drug
Administration (FDA) yang bertugas
menjamin keamanan pangan secara umum,
sedangkan U.S. Department of
Agriculture (USDA) menjamin produk-
produk daging dan unggas (Potter dan
Hotchkiss, 1995).
2. Indonesia memiliki lembaga yang secara
langsung mengatur kebijakan ketahanan
dan keamanan pangan yaitu Badan
Pengawas Obat dan Makanan (B-POM).
Pihak yang terlibat dalam pangan
dan isu keamanan pangan
1. Konsumen sebagai pengguna yang menuntut
kesempurnaan produk pangan.
2. Produsen sebagai pembuat produk yang
menentukan pemilihan bahan-bahan baku dan
proses produksi yang didasarkan pada
perhitungan finansial yang terkait dengan arus
perdagangan produk.
3. Pemerintah sebagai penguasa yang
mempunyai wewenang dalam mengawasi
perdagangan dan perlindungan konsumen
melalui badan pemerintah yang tertuang dalam
bentuk perundang-undangan dan regulasi.
O Undang-undang dan regulasi tentang
pangan dan keamanan pangan diciptakan
dalam rangka memberikan jaminan
keamanan pangan untuk konsumen.
O Standarisasi dibuat berdasarkan bukti
ilmiah untuk menciptakan batasan ideal
yang juga didasarkan pada kepentingan
semua pihak yang terkait,
1. Lemahnya perangkat hukum bagi perlindungan
konsumen dan sanksi bagi produsen yang
melanggar ketentuan keamanan pangan,
mengakibatkan terbentuknya UU No. 7 Tahun
1996 dan UU No. 8 Tahun 1999.
2. Kendala lain dalam perlindungan konsumen dan
penegakan peraturan keamanan pangan adalah
tingginya jumlah produsen makanan rumah
tangga, sehingga diperlukan pemberdayaan
swadaya masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
keamanan pangan.
O Ada 4 Institusi yang melaksanakan
pengawasan mutu pangan di Indonesia,
yaitu:
1. Kementerian Kesehatan.
2. Badan POM.
3. Kementerian Pertanian.
4. Kementerian Perdagangan .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai