Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

UPT Nuriyanto, Ssi.Apt, M.Kes


PUSKESMAS NIP.19780806 200012 1 003
SUKOHARJO

A. Pengertian Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita.

B. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita
dengan mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu.
C. Kebijakan SK kepala puskesmas no ………………………………………… tentang
kewajiban memberikan pelayanan klinis sesuai SOP
D. Referensi Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 Pasal 5 tentang Pelayanan, Monitoring, dan
Evaluasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.

E. Alat dan bahan

F. Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD


2. in form consent (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas)
untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode huruf :
a. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya : Penderita Common
Cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek,
b. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent Misalnya :
Penderita Thipoid, Hipertensi,DM,
c. P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam) Misalnya :
Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA, asma
bronchial dll
5. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I-PII-PIII.
6. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas PIII dikirim ke BP / rawat jalan
G. Unit Terkait IGD

H. Rekaman Historis
NO Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl

3/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai