Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INOVASI MINUMAN ”TEH PLETOK SACHET” SEBAGAI


ALTERNATIF MINUMAN KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Alwan Darwissy Annaza 20482011084


Andi Adha Kurniawan 20482011087
Binar Yuda Fansurna 20482011098
Dani Wisma Wardana 20482011103
Indra Saputra 20482011117

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA


SAMARINDA
2022
1

A. JUDUL
Inovasi Minuman ”Teh Pletok Sachet” sebagai Alternatif Minuman
Kesehatan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Trend dan pertumbuhan industri minuman di Indonesia bak jamur dimusim
hujan. Mulai dari industri rumahan sampai skala industri raksasa dengan skala
produksi nasional bahkan Internasional. Dengan beragam jenis produk seperti
minuman ringan (soft drink), minuman kesegaran, dan minuman kesehatandengan
berbagai merek dan target pasar. Mulai dari kemasan instan seperti sachet, botol
kaca, botol plastik, ataupun kemasan tetrapack. Sebut saja beberapa merek yang
merajai pasar minuman di Indonesia seperti : teh botol Sosro, Kratingdaeng, frestea,
nu green tea, Kuku Bima Energi, Ekstra Joss, Hemaviton Energi, dan masih banyak
lagi.
Teh merupakan minuman favorit bagi sebagian besar masyarkat berbagai
kalangan. Setiap tahun selalu ada inovasi terhadap teh, baik inovasi dalam
penambahan berbagai macam rasa maupun inovasi dalam pengemasan. Bir Pletok
merupakan minuman khas yang dibuat oleh orang Batavia sejak zaman penjajahan
Belanda. Orang Batavia mencoba membuat minuman yang bisa menghangatkan
badan, mereka meramu minuman dari perpaduan bahan rempah seperti jahe,
cengkeh, gula merah, dan kayu secang sebagai pewarna merah alami. Minuman
dapat dihidangkan dalam keadan panas ataupun dingin. Jika ingin minuman
tersebut dalam keadan dingin, maka minuman tersebut dituangkan ke dalam seruas
bambu lalu ditambahkan es batu dan dikocok-kocoklah bamboo tersebut sehingga
berbunyi “pletok pletok…” “pletok..pletok…”. Jadilah minuman tersebut dengan
nama “bir pletok”.
“Bir Pletok” yang notabenenya sebagai minuman kesehatan dan memilki
sentuhan budaya Betawi yang kental mulai jarang dikenal dan sulit didapatkan.
Melihat kondisi ini, maka diperlukan cara unik dan inovatif untuk kembali
mengangkat dan memperkenalkan minuman khas Betawi ini agar tidak punah dan
tetap lestari. Satu solusi cerdas untuk itu yaitu dengan menggabungkan bir pletok
dengan minuman yang sudah menjadi minuman favorit banyak orang, yakni teh.
Perpaduan dari rasa manis dari gula dan kayu manis, pedas khas dari serai,
asam dari daun jeruk, sensasi hangat dari jahe bakar, harum dari daun pandan dan
cengkeh, dan warna merah alami dari kayu secang dari “bir pletok” dan tambahan
2

rasa teh akan menghasilkan minuman khas dengan citarasa yang amat tinggi. Selain
memiliki citarasa yang sangat unik, karena terbuat dari rempah-rempah yang juga
merupakan tanaman obat sehingga minuman ini banyak memiliki khasiat, ditambah
dengan paduan sifat antioksidan dari teh, maka semakin mengokohkan posisi “Teh
Pletok” minuman kesehatan.

C. PERUMUSAN MASALAH
Melihat fakta-fakta di atas ”teh pletok” sangat potensial untuk dijadikan
sebagai sebuah peluang usaha, dengan mengolah dan memadukan bir pletok yang
mulai sulit untuk ditemukan dengan teh, maka tercipta sebuah inovasi teh pletok
sebagai minuman yang mudah disajikan di rumah dengan hanya menyeduh teh
pletok layaknya menyeduh teh. Perpaduan khasiat karena terbuat dari rempah-
rempah asli Indonesia dengan antioksidan dari teh, akan menghasilkan minuman
yang memiliki citarasa yang sangat unik, khas, kaya khasiat dan sangat lekat dengan
lidah masyarakat Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa teh pletok memiliki prospek
bisnis yang luas, dan mempunyai potensi yang sangat baik untuk dikembangkan
sebagai produk inovasi.

D. TUJUAN
Tujuan dari usaha inovasi pengembangan minuman ”teh pletok sachet”
sebagai alternatif minuman kesehatan ini yaitu:
1. Mempermudah dan memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam
mengkonsumsi minuman kesehatan.
2. Melestarikan minuman kesehatan dengan melakukan inovasi agar tercipta
citarasa yang unik.
3. Menjadikan teh pletok sebagai minuman kesehatan favorit khususnya bagi
mahasiswa Stiksam.
4. Sebagai bisnis awal untuk mewujudkan bisnis yang lebih besar.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah produk teh pletok dalam
kemasan sachet sebagai minuman kesehatan yang bercitarasa tinggi dengan paduan
bahan teh dengan rempah Indonesia yang dapat diterima oleh konsumen minuman
kesehatan dari berbagai kalangan masyarakat. Produk yang dihasilkan akan
dipasarkan dengan sistem pemasaran yang efektif, promosi yang efektif dan kreatif,
pelayanan yang unik, serta dengan harga yang terjangkau untuk semua
3

kalangan masyarakat. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah menjadi unit
usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja sekaligus mengangkat
perekonomian masyarakat lingkar kampus IPB.

F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Tim
 Sebagai sarana melatih kemampuan bekerjasa dalam tim teamwork.
 Sebagai sarana untuk mengolah jiwa kewirausahaan yang akan menjadi
bekal untuk berwirausaha.
 Melatih kemandirian ekonomi melalui perolehan profit yang didapat.
2. Bagi Mahasiswa
Munculnya inovasi produk turunan bir pletok, yaitu teh pletok yang
merupakan paduan teh dengan rempah-rempah sebagai bahan dasar bir
pletok, sehingga menghasilkan inovasi minuman kesehatan khas daerah
Betawi yang akan memicu jiwa kreatif mahasiswa dalam melestarikan
produk-produk khas daerah yang memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh.
3. Bagi Perguruan Tinggi
 Perwujudan Tridharma perguruan tinggi.
 Meningkatkan citra positif perguruan tinggi sebagai salah satu pencetak
generasi yang memiliki kemampuan dalam berwirausaha dan generasi
perubah yang positif bagi bangsa.
4. Bagi Masyarakat
Adanya teh pletok sachet ini akan memberikan cara baru dalam
mengosumsi bir pletok sebagai minuman ringan berkhasiat pada konsumen
(masyarakat) yang dapat mempertahankan kesehatan. Bisnis ini juga akan
melestarikan salah satu aset budaya bangsa. Selain itu, program ini dapat
menjadi sumber pendapatan bagi petani rempah-rempah melalui pembelian
rempah untuk bahan baku, yang berarti secara sosial ekonomi telah membantu
meningkatkan taraf hidup masyaratkat.

G. GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA


a. Aspek Produksi
1. Proses Produksi
Peralatan yang dibutuhkan dalam usaha ini :
 Press Plastik  Oven listrik
 Baskom  Timbangan Digital
 Pisau  Saringan
4

Untuk membuat teh pletok, pertama–tama dilakukan persiapan bahan,


yaitu:
- teh - serai - gula pasir
- kayu secang - daun pandan - gula merah
- kayu manis - cengkeh
- jahe - buah pala

Proses pembuatan teh pletok dimulai dengan mencuci semua bahan


yang ada sampai bersih, lalu semua bahan dikeringkan memakai oven dengan
suhu tinggi secara terpisah. Setelah semua bahan kering, secara terpisah
bahan ditumbuk hingga halus. Pada tahap berikutnya bahan diramu sesuai
komposisi yang telah ditetapkan, ramuan bahan dikemas dalam sachet.
Terakhir dilakukan packaging dan pemberian label pada kemasan akhir. Teh
pletok siap untuk dipasarkan. Untuk mengkonsumsi teh pletok cukup dengan
menyeduh satu sachet teh pletok ke dalam satu gelas air mendidih.
Berikut adalah diagram alur proses pembuatan bir pletok :

Teh, kayu manis,


kayu secang, serai,
Dicuci hingga bersih daun pandan, buah
pala, cengkeh dan
Semua bahan dikeringkan
terpisah

Semua bahan dihaluskan Gula pasir


terpisah dan gula

Bahan diramu
sesuai komposisi

Pengemasan Teh Pletok


siap jual

Diagram 1. Alur Proses Pembuatan Teh Pletok


5

2. Lokasi Produksi
Lokasi yang kami jadikan sebagai tempat produksi adalah jalan
Pramuka Samarinda. Lokasi ini dipilih karena tempatnya strategis dan
cukup luas untuk dapat melakukan proses produksi dengan baik.

Gambar 1. Denah Ruangan Usaha

3. Kapasitas Produksi
Mengingat tanggung jawab pelaksana sebagai mahasiswa yang juga
memiliki tugas-tugas kuliah, produksi akan dilaksanakan sekali dalam
seminggu (4 kali dalam sebulan). Setiap produksi ditargetkan
menghasilkan 100 pack teh pletok dengan kapasitas 20 sachet/pack.
Produk akan ditawarkan kepada toko dengan harga Rp 8.500,00 per pack
dengan analisis keuntungan terlampir.
b. Strategi Pemasaran
1. STP (Segmentation, Targeting & Positioning)
 Segmentasi, konsumen untuk produk ini tidak dibagi secara khusus,
pemasaran akan dilakukan kepada masyarakat umum yang berasal
dari berbagai kalangan. Dengan keunggulan produk sebagai
minuman kesehatan yang berkhasiat untuk menghangatkan badan,
mencegah rheumatik, masuk angin, asam urat, batuk, asma, dan
pegal, tentunya produk ini merupakan salah satu pilihan yang
terbaik.
 Targeting
Masyarakat umum merupakan target utama sekaligus target
jangka panjang sehingga produk ini dapat terus bertahan, beredar
dan diterima oleh masyarakat secara luas.
6

 Positioning
Pelanggan melihat produk ini sebagai minuman kesehatan
yang memiliki citarasa yang unik dan khas. Trend pemasaran produk
diarahkan pada kepedulian kesehatan. Selain itu dibuat citra produk
yang mewah melalui kemasan yang menarik.
2. Marketing Mix
 Produk
Produk berupa minuman kesehatan berlabel “Teh Pletok”
dengan citarasa khas teh dan rempah-rempah asli Indonesia.
Keunggulan produk adalah kandungan teh dan rempah yang menjadi
bahan baku berfungsi membantu menjaga kesehatan.
 Harga
Minuman ini dijual dengan harga Rp.8.500,00 per pack dengan
kapasitas 20 sachet/pack. Penentuan harga ini berdasarkan beberapa
pertimbangan diantaranya :
 Untuk membentuk citra atau image produk sebagai minuman
kesehatan yang berkualitas dan tidak murahan.
 Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas
manfaat yang telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan
(Customer Value).
 Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar.
 Tempat
Dalam memasarkan produk, maka dipilih beberapa tempat di
daerah lingkar kampus IPB. Penentuan lokasi pemasaran
didasarkan pada kriteria sebagai berikut : strategis, akses masuk
mudah, dan pengeluaran cost sekecil mungkin. Selain dengan
pemasaran langsung kepada konsumen, juga dilakukan penjualan
kepada toko-toko makanan dan minuman di wilayah Bogor.
 Promosi
Hal-hal yang akan kami lakukan dalam rangka
mempromosikan produk kami adalah :
1. Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para
personil tim ketika melakukan dirrect selling kepada konsumen.
7

2. Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam


beberapa bentuk kegiatan diantaranya yaitu, pemasangan
spanduk, penyebaran poster, penyebaran pamflet dan leaflet serta
beriklan menggunakan sosial media.
c. Analisis Finansial
Analisis keuangan yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
modal yang diperlukan meliputi penghitungan biaya investasi, biaya bahan
baku, biaya operasional, kebutuhan modal, penerimaan, cash flow , dan
proyeksi laba rugi. Sedangkan untuk mengetahui kelayakan usaha, digunakan
analisis sensitivitas usaha yang meliputi anaisis dengan metode Payback
Period, metode Net Present Value (NPV), Analisis Titik Impas (Break
Even Point), dan Analisis SWOT.

(Perhitungan matematis kelima metode diatas disajikan dalam lampiran kedua)

Payback Period dalam program ini dihitung dalam satuan bulan


dikarenakan profit yang akan diperoleh untuk penilaian program akan
dihitung dalam jangka waktu lima bulan. Secara matematis Payback Period
adalah sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = × 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3.962.500
= × 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
971.651,82
= 4,07 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Dari perhitungan diperoleh bahwa payback period akan terjadi
setelah 4 bulan berjalannya usaha. Dengan analisis titik impas yang dilakukan
pada usaha ini didapat bahwa diperlukan penjualan sebanyak 91 pack teh
pletok agar usaha ini mencapai titik impas . Secara matematis titik impas
untuk usaha ini adalah sebagai berikut :
𝑎 401.348,18
𝐵𝐸𝑃 = = = 90,3 ≈ 91
𝑃 − 𝑏 8.500 − 4.054

Dimana : BEP = Tingkat produksi pada titik impas


a = Biaya Tetap Produksi
b = Biaya Variable
P = Harga
8

d. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)


Strength (Kekuatan/Kelebihan):
1. Memiliki kemampuan manajerial usaha yang baik
2. Memahami seluk beluk proses pembuatan bir pletok.
3. Memiliki strategi sistem pemasaran dan publikasi yang terstruktur
terhadap konsumen.

Weakness (Kelemahan/Kekurangan):
Belum memiliki modal sendiri dalam memulai usaha.
Opportunity (Kesempatan/Peluang):
1. Belum ada usaha pembuatan teh pletok di wilayah Samarinda dan
sekitarnya.
2. Lokasi dekat dengan pasar tempat penjualan rempah.
Threat (Ancaman):
1. Produk sirup yang sudah lama beredar seperti Marjan, Indofood
Syrup, dan Sirup ABC.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Perencanaan
Kebutuhan Produksi
Pengadaan Kebutuhan
Bahan-Bahan Produksi
Pengadaan Peralatan dan
Penyiapan Lokasi

Pembuatan dan Usaha dijalankan


Pengemasan

Ya

Sudah Tanggapan Tidak


memenuhi Pasar Bagus?
Tidak syarat

Ya

Produk Pemasaran Check kesalahan:


Harga
Publikasi
Rasa

Diagram 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program


9

Pelaksanaan program ini diawali dengan tahap persiapan produksi yang


meliputi pembelian peralatan produksi. Semua alat produksi yang telah dibeli
kemudian ditata dalam sebuah ruangan produksi. Selanjutnya, setelah semua
peralatan produksi tersedia maka dilakukan pembelian bahan baku produksi. Tahap
selanjutnya adalah proses produksi teh pletok. Produksi teh pletok pada tahap awal
adalah untuk mengetahui tanggapan pasar melalui program launching produk.
Launching produk dimaksudkan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen.
Proses produksi kedua adalah produksi yang dimaksudkan untuk melempar produk
teh pletok ke pasar.
Tahap ketiga adalah tahap pengembangan bisnis. Rencana usaha jangka
panjang adalah untuk menguatkan posisi tawar teh bletok di pasar minuman
Indonesia sebagai minuman tradisional instan yang kaya khasiat.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung selama lima bulan, rencana
pelaksanaan ini tertera pada tabel I dibawah ini.
Tabel 1. Rencana Jadwal Pelaksanaan Program
Kegiatan Bulan ke-
No Uraian 1 2 3 4 5
1 Persiapan kegiatan
2. Penyediaan alat dan bahan
produksi serta sarana penunjang
4. Produksi tahap 1
5. Produksi tahap 2
6 Pemasaran lingkar kampus IPB
7. Pengembangan pasar
9. Evaluasi
10. Pembuatan laporan
10

J. ANGGARAN BIAYA
Pemasukan
(DIKTI) Rp. 9.449.500,00
Pengeluaran
Tabel 2. Anggaran Biaya
Deskripsi
No Uraian Total biaya
Jumlah Satuan Harga satuan
1 Peralatan
Oven Listrik 1 unit 2.750.000,00 2.750.000,00
Baskom 5 buah 20.000,00 100.000,00
Alat press plastik kemasan 1 unit 750.000,00 750.000,00
Saringan 1 unit 75.000,00 75.000,00
Pisau Dapur 3 unit 12.500,00 37.500,00
Timbangan Digital 1 unit 250.000,00 250.000,00
Sub total 3.962.500,00
2 Bahan Baku
Kayu Secang 5 kg 25.000,00 125.000,00
Kayu Manis 5 kg 40.000,00 200.000,00
Jahe 20 kg 12.000,00 240.000,00
Serai 3 kg 15.000,00 45.000,00
Daun pandan 1 kg 17.000,00 17.000,00
Cengkeh 3 kg 75.000,00 225.000,00
Pala 3 kg 45.000,00 135.000,00
Gula pasir 20 kg 9.000,00 180.000,00
Gula merah 20 kg 9.500,00 190.000,00
Daun teh kering 10 kg 40.000,00 400.000,00
Alumunium foil 5 bks 50.000,00 250.000,00
Label 1500 eks 500,00 750.000,00
Sub total 2.757.000,00
Spanduk, Poster, Pamflet, Koran
3 Promosi 350.000,00
Kampus, Iklan di Radio Kampus

4 Transportasi Transpor pembelian bahan dan alat 250.000,00

5 Dokumentasi Cuci cetak foto dokumentasi 50.000,00


6 Komunikasi 100.000,00
7 Sewa tempat 6 bulan 300000 1.800.000,00
8 Pembuatan proposal 4 eks 15000 60.000,00
Pembuatan laporan
9 4 eks 15000 60.000,00
monitoring
10 Pembuatan laporan akhir 4 eks 15000 60.000,00
Total 9.449.500,00
K. Lampiran
Lampiran 1
NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Binar Yuda Fansurna
b. NIM : 20482011098
c. Fakultas : S1 Farmasi
d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Anggota Pelaksana
1. a. Nama Lengkap : Andi Adha Kurniawan
b. NIM : 20482011087
c. Fakultas : S1 Farmasi
d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

2. a. Nama Lengkap : Alwan Darwissy Annaza


b. NIM : 20482011084
c. Fakultas : S1 Farmasi
d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

3. a. Nama Lengkap : Dani Wisma Wardana


b. NIM : 20482011103
c. Fakultas : S1 Farmasi
d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

4. a. Nama Lengkap : Indra Saputra


b. NIM : 20482011117
c. Fakultas : S1 Farmasi
d. Institut : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Anda mungkin juga menyukai