Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH ASIA BARAT

LIGA ARAB
MUNCULNYA LIGA ARAB DAN EKSISTENSINYA
Kelompok 8
1. Irene Monikha 201915500200
2. Riska Aulianisa 201915500106
TERBENTUKNYA LIGA ARAB
Dalam suasana Perang Dunia II, muncul keinginan diantara negara-negara
Arab di Timur Tengah untuk mendirikan organisasi. Dengan harapan
organisasi tersebut bisa mewadahi program-program politik, budaya, sosial,
ekonomi hingga sebagai penengah jika ada perselisihan diantara negara
Arab maupun dengan pihak ketiga.

Pada 22 maret 1945, negara-negara dibagian Arab di Timur tengan sepakat


mendirikan sebuah organisasi regional yang dikenal dengan sebutan Liga
Arab atau Al-Jami’a al-arabiyah. Liga arab dibentuk di Kairo, Mesir dengan
beranggotakan Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Transjordania (Jordania), Arab
Saudi, dan Yaman. Setelah itu menyusul beberapa negara yaitu Libya (1953),
Sudan (1956), Tunisia dan Maroko (1958), Kuwait (1961), Aljazair (1962),
Bahrain, Oman, Qatar, serta Uni Emirat Arab (1971).
Keanggotaan Liga Arab semakin
bertambah ketika negara-negara
di kawasan tersebut merdeka dari
penjajahan serta melihat
keuntungan dalam bergabung
organisasi tersebut. Selain itu
dalam Liga Arab juga terdapat
beberapa negara pengamat, yaitu:
Armenia, Chad, Turki, Venezuela,
India, Eritia. Hingga saat ini
negara anggota Liga Arab
memiliki luas daerah mencapai
13,5 juta kilometer persegi.
Tujuan pendirian Liga Arab ini untuk memperkuat koordinasi
politik, budaya, ekonomi dan program-program sosial antara
negara anggota. Juga sebagai mediator jika terjadi
pertikaian antara negara anggota/sengketa antara negara
anggota dan pihak ketiga. Pada 13 April 1950, negara-

tujuan negara anggota Liga Arab menekan kesepakatan terkait


kerja sama pertahanan dan ekonomi serta menyepakati
langkah-langkah koordinasi militer bersama.
Liga Arab dipimpin sekretaris Jendral. Jabatan
lainnya dalah badan administrasi liga dan badan
eksekutif dewan serta dewan menteri khusus.
Badan tertinggi liga adalah Dewan Liga, yang
terdiri dari perwakilan negara-negara anggota.
Perwakilan itu bisa mentri luar negeri atau atau
menunjuk delegasi sendiri .

Dewan bertemu dua kali dalam setahun di tiap


bulan Maret dan September serta dapat
mengadakan sesi pertemuan khusus jika da
permintaan dari dua negara anggota. Setiap
negara anggota memiliki satu suara di Dewan
Liga dan keputusan voting hanya mengikat
negara-negara yang memberikan suara.
Diawal pendirian liga, masalah yang
dibahas adalah seputar pembebasan
negara-negara Arab dari kolonialisme serta
mencegah komunitas Yahudi di Palestina
untuk mendirikan negara Israel. Lalu
berlanjut ke perjanjian kerjasama militer
dan Ekonomi. Liga Arab berkonsentrasi
pada masalah ekonomi, budaya dan juga
program sosial.
Pencapaian

BIDANG EKONOMI BIDANG POLITIK


Pendirian Arab Telecommunications Union Pada 1945 Liga Arab mendukung Suriah dan
pada 1953. Lebanon mengakhiri penjajahan Perancis dan
Arab Postal Union pada 1954. mendukung kemerdekaan Libya.
Arab Development Bank (sekarang menjadi Pada 1961 mendukung Tunisia dalam
Arab Financial Organization) pada 1959. konfliknya dengan Perancis.
Organisasi pendidikan, kebudayaan dan ilmu Saat Israel mendeklarasikan kemerdekaannya
pengetahuan Liga Arab (ALESCO) pada 1964. dan membentuk negara Yahudi pada 1948,
dan Arab Common Market pada 1965. lima negara pendiri bertempur melawan Israel
dalam perang Arab-Israel 1948.
Aksi boikot minyak kelapa negara-negara yang
mendukung Israel dalam peran Arab-Israel
1973. Pemberian mandat Organisasi
Pembebasan Palestina pada 1979.
KELEMAHAN

KESENJANGAN KURANG EFEKTIF TIDAK MAMPU


Anggotanya terdiri dari DAN EFISIEN MENJALIN
negara-negara miskin dan Organisasi ini kurang KERJASAMA YANG
yang super kaya, republik tanggap dan sigap dalam BAIK
revolusioner dan monarki, menyelesaikan Dalam bidang politik dan
negara-negara pro-Barat permasalahan- militer dalam mencegah
dan anti-Barat. permasalahan penting di konflik maupun
kawasannya. menyelesaikan konflik yang
telah terjadi.
PENUTUP
Lemahnya Liga Arab setidaknya diakui sendiri oleh anggotanya. Maroko
pada 2016 pernah memutuskan menunda Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) tahunan Liga Arab sekaligus mengumumkan bahwa mereka tidak
lagi menjadi tuan rumah acara tersebut. Kementerian Luar Negeri
Maroko mengatakan bahwa pertemuan macam itu hanya menghasilkan
basa-basi dan memberikan kesan palsu tentang cita-cita persatuan
Arab.
Salah satu kenapa Liga Arab tampak tidak begitu berguna dalam urusan
konflik internal, karena pengambilan keputusan yang berdasarkan
konsensus dan kerap berseberangan. Dalam sebuah organisasi yang
beroperasi berdasarkan konsensus, satu suara yang berbeda dari salah
satu anggota cukup untuk menghindari tercapainya suara bulat. Hal itu
termaktub dalam Pasal 12 dalam Piagam Liga Arab, berbunyi: "keputusan
bulat Dewan akan mengikat semua negara anggota Liga; keputusan
mayoritas hanya akan mengikat negara-negara yang telah menerimanya.”
Maka tidak berlebihan jika menyebut kegagalan Liga Arab lebih menonjol
dibanding kesuksesan yang pernah mereka capai.
SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai