Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

UNI AFRIKA SEBAGAI ORGANISASI REGIONAL AFRIKA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional

Dosen Pembimbing:

Ali Martin, S.IP.,M.Si

Disusun oleh:

Indah Fitriyani 21102021041


Alfia Khilyatul Wafa 21102021045
Andika 21102021048

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia, rahmat, dan hidayah-Nya
penyusunan makalah yang berjudul “Uni Afrika sebagai Organisasi Regional Afrika ” untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional ini dapat selesai
dengan baik.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena pengetahuan
yang penulis miliki sangat kurang. Penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan yang membangun untuk menyempurnakan dimasa mendatang.

Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Semarang, 11 Desember 2022

Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantari
Daftar Isiii
Bab I Pendahuluan
A.Latar belakang
B.Rumusan Masalah..................
C.Tujuan ..
Bab ll Pembahsan
A.
B.
C.
Bab lll Penutup
A.Kesimpulan..
Daftar Pustaka........

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uni Afrika adalah organisasi regional untuk wilayah Afrika yang didirikan pada 9 Juli
2002, di Durban, Afrika Selatan. Organisasi regional ini memiliki markas di Addis Ababa,
Ethiopia. Sejak awal terbentuknya hingga saat ini Uni Afrika memiliki 53 negara anggota.
Sebagai organisasi regional, Uni Afrika memiliki tujuan untuk memperkuat intergrasi antar
negara-negara Afrika, memperkuat suara Afrika di kancah internasional, menyatukan seluruh
negara di kawasan Afrika dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah sosial, ekonomi,
dan politik negara-negara anggotanya (African Union. SIA IV hal.2).

Uni Afrika merupakan organisasi yang didirikan sebagai penerus Organisasi Persatuan
Afrika ( Organization of African Unity – disingkat OAU). OAU digagas oleh Gamal Abdul
Naser dari Mesir, Kwame Nkrumah dari Ghana, dan Ahmad Sekounture dari Guinea pada 25
Mei 1963 di Addis Ababa, Ethiopia dengan 32 negara anggota. Organisasi ini bertujuan
untuk mempersatukan negara-negara Afrika menjadi satu entitas politik dan berusaha untuk
menyelesaikan segala bentuk konflik perselisihan yang terjadi antar negara Afrika serta
mencapai sebuah kawasan yang independen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana sejarah terbentuknya Uni Afrika?
2. Bagaimana sistem organisasi kelembagaan dan struktur Uni Afrika?
3. Apa saja peran Peran Uni Afrika dalam dunia Internasional dan regional?

C. Tujuan
1. Menjelaskan sejarah terbentuknya Uni Afrika
2. Menjelaskan sistem organisasi kelembagaan dan struktur Uni Afrika
3. Menjelaskan peran Peran Uni Afrika dalam dunia Internasional dan regional

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Terbentuknya Uni Afrika

Pada tahun 1880-an, pemukim kulit putih mulai berdatangan di Kerajaan Afrika
selatan yang kini dikenal sebagai Zimbabwe atau Rhodesia. Para penjajah memberi nama
tersebut sesuai dengan tokoh Inggris yakni Cecil Rhodes yang ingin menyatukan seluruh
dunia di bawah pemerintah Inggris. Rhodes membuka jalan bagi para penjajah Inggris
serta perusahaan yang dimilikinya untuk menduduki Afrika yang pada waktu itu masih
menjadi negara yang belum stabil dan membuka lahan pertambangan dengan
mempekerjakan orang-orang asli Afrika.

Penjajahan yang terjadi di Afrika mengakibatkan lemahnya sistem pemerintahan


masing-masing negara di Afrika dan membuat Afrika tidak dapat menjadi negara yang
mandiri. Selain itu, masalah-masalah internal yang terjadi di masing-masing negara
Afrika juga berakibat dalam memperlemah sistem pemerintahan yang kemudian
memperlemah keamanan negara-negara di Afrika. Hal tersebut membuat beberapa dari
negara-negara di Afrika ingin memperkuat negara mereka sekaligus keamanan negaranya.
Bekerja sama antar sesama negara di benua Afrika menjadi salah satu jalan keluar agar
hal tersebut dapat terwujud. Sehingga pada tanggal 25 Mei 1963, Organization of African
Union (OAU) atau Organisasi Persatuan Afrika didirikan oleh 32 pemimpin negara-
negara independen Afrika yang berkumpul di Addis Ababa, Ethiopia untuk
membicarakan mengenai legitimasi untuk seluruh kawasan Afrika bahwa kaum kulit
putih tidak lagi dapat menjajah maupun memperbudak mereka.

Mandat dari Organization of African Unity adalah untuk mempromosikan kesatuan


Afrika yang baru, menghapuskan segala bentuk kolonialisme di Afrika, mempromosikan
kerjasama antar benua dan mempertahankan kedaulatan masing-masing wilayah negara
Afrika. Tujuan dari OAU adalah untuk membantu menyelesaikan dekolonisasi dari benua
itu, tetapi pembentukkannya tergantung pada keberhasilan prinsip kemerdekaan Afrika.
Pada tahun 1963, Negara-negara di Afrika terbagi menjadi tiga kelompok yaitu
Casablanca, Monrovia dan Brazzaville. Karena adanya pembagian kelompok yang terjadi
di Afrika menutup kemungkinan untuk terbentuknya suatu organisasi politik penghimpun
negara-negara di Afrika. Namun negara-negara Afrika dapat melakukan gerakan
pemersatuan (regionalisme Pan-Afrika7 ) yang pada akhirnya dapat terwujudkan pada

2
bulan Mei 1963 karena dilandasi oleh keinginan untuk memerdekakan diri dari para
penjajah.

Pemerintahan Apartheid yang terjadi di Afrika membuat perdebatan tentang


perbedaan antara penduduk berkulit putih dan penduduk berkulit hitam semakin jelas
terjadi di Afrika. OAU kemudian dijadikan sebuah wadah untuk meminimalisir
perdebatan tersebut dan sebagai sarana pengumpulan dana dan militer bagi daerah-daerah
di Afrika yang membutuhkan bantuan dalam melawan pemerintahan Apartheid. OAU
juga sebagai wadah kerja sama antar negaranegara Afrika yang telah merdeka demi
mempertahankan kemerdekaan mereka.

Melihat dunia yang mengalami perkembangan yang cepat, maka dapat dilihat bahwa
tujuan ataupun prinsip OAU dirasa masih belum cukup untuk menampung permasalahan
yang ada di Afrika. Permasalahan utama yang muncul adalah masalah ekonomi, dimana
terjadinya penurunan ekonomi di Afrika yang drastis. Pada akhirnya pada tahun 1991,
Perjanjian Abuja dilakukan yang mana OAU diwajibkan untuk membentuk badan sub
regional African Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Afrika.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi OAU karena OAU pada
awalnya dibentuk hanya untuk mengurusi masalah politik dan keamanan. Pada akhirnya,
Organization of African Unity dinilai masih belum bisa membuat Afrika menjadi satu dan
mencapai Masyarakat Ekonomi Afrika, dan pada 2001 OAU diubah menjadi suatu
organisasi baru yaitu African Union (Uni Afrika). Pada tahun 2002 di Durban, Afrika
Selatan, organisasi African Union ini di resmikan menjadi organisasi pengganti dari
Organization of African Unity dan yang didalamnya terdapat ide, prinsip dan tujuan yang
sama dengan OAU.10 Mewakili 54 negara di Afrika, misi utama AU relatif baru yaitu
menciptakan kesatuan yang lebih besar dan kerjasama antar negara anggota dan di antara
bangsa-bangsa Afrika dalam rangka meningkatkan kondisi kehidupan di benua Afrika.

B. Sistem Organisasi Kelembagaan dan Struktur Uni Afrika

Struktur organisasi adalah pengaturan hubungan antara departemen dan posisi dalam suatu
organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pemisahan dan pembagian kegiatan kerja
antara satu badan organisasi dengan badan lainnya, bagaimana kegiatan masing-masing
badan terkait, dan bagaimana departemen tidak tumpang tindih tugas, juga dengan jelas

3
menggambarkan batasan kemampuan masing-masing lembaga dan kemampuan. Struktur
organisasi juga merupakan alat yang membantu manajemen organisasi mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tujuannya, Uni Afrika terdiri dari lembaga:

1. The General Assembly (Majelis Umum)


Majelis Umum adalah badan tertinggi Uni Afrika (UA) yang terdiri dari kepala negara
& pemerintahan, atau perwakilan dari semua negara anggota, untuk bertemu guna
membahas dan membuat keputusan. Sebagian besar resolusi ini berasal dari badan-
badan dan komite lain dan diajukan ke Majelis dari dewan eksekutif. Dewan yang
kemudian menentukan kebijakan umum Uni Afrika, memiliki sistem pemilu
demokratis di mana masing-masing dari anggotanya diberikan satu suara. Fungsi
Majelis Umum adalah untuk menentukan kebijakan Uni Afrika, menetapkan prioritas,
mengadopsi program tahunan, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan.

Selain itu, Fungsi lain dari Majelis adalah:

a) Menunjuk Ketua dan Wakil Ketua Komisi African Union


b) Menunjuk Komisaris Komisi dan menentukan fungsi dan masa jabatan mereka
c) Mempertimbangkan permintaan untuk keanggotaan African Union
d) Mengadopsi anggaran African Union
e) Menerima, mempertimbangkan dan mengambil keputusan atas laporan dan
rekomendasi dari organ AU lainnya
f) Menetapkan komite baru, badan-badan khusus, komisi dan kelompok kerja yang
dianggap perlu.

Hal yang mungkin juga dapat dilakukan Majelis didalam aturan prosedur, yaitu:

a) Mengubah UU konstitutif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan


b) Menafsirkan keputusan konstitutif (sambil menunggu pembentukan Mahkamah)
c) Menyetujui struktur, fungsi dan peraturan Komisi
d) Menentukan struktur, fungsi, wewenang, komposisi dan organisasi Dewan
Eksekutif.

4
2. The Executive Council (Dewan Eksekutif)
Dewan Eksekutif terdiri dari menteri luar negeri dari negara-negara anggota. Menteri
luar negeri, seperti halnya sekretaris negara di Amerika Serikat, adalah pejabat
pemerintah tertinggi yang bertanggung jawab atas hubungan dengan negara lain dan
organisasi internasional. Dewan Eksekutif (menteri) ditunjuk negara mereka untuk
melaksanakan perintah dari negaranya. Dewan Eksekutif bertemu setidaknya dua kali
dalam setahun dan lebih dari dua kali dalam setahun. Dewan Eksekutif melakukan
pertemuan terutama pada isu-isu yang relevan berhubungan dengan anggaran.
Pertemuan Sektoral lainnya setiap dua tahun sekali, dalam setiap pertemuan harus
diadakan berbagai pembahasan, seperti pembahasan pekerjaan, informasi, bisnis,
kesehatan, budaya dan lain-lain.
Menteri harus bertindak sebagaimana ditentukan oleh Majelis Umum dan bekerja
pada implementasi keputusan tersebut. Walaupun dalam kesepakatan dapat juga
gagal, karena semuanya diputuskan dengan pemungutan suara yang mayoritas
demokratis. Keputusan dewan harus searah dengan keinginan Majelis Umum untuk
diskusi dan pemungutan suara terakhir, yaitu sebuah keputusan yang dilalui dua kali,
sekali di Dewan dan sekali di Majelis Umum untuk keputusan akhir yang berarti
resolusi.
3. Specialised Technical Committees (Komite Teknis Khusus)
Komite Teknis Subjek (STC) atau Komite Teknis Khusus yang ditentukan dalam
Pasal 14 Undang-Undang Konstitusi Uni Afrika (African Union Constitutive Art) dan
bertanggung jawab kepada Dewan Eksekutif. Badan ini dirancang untuk bekerja
dengan African Union Committee (AUC), guna memastikan perataan proyek dan
program Uni Afrika dengan Komunitas Ekonomi Regional (RECs) (African Union
Commission, 2014).
Setiap STC mengembangkan aturan dan Tata cara dalam memutuskan kegiatan dan
fungsinya serta menyerahkannya kepada Dewan Eksekutif untuk mendapat
persetujuan.
4. The Commission (Sekretariat)
The Commission atau Komisi merupakan sekretariat yang diberikan fungsi eksekutif
dengan 10 anggota yang terdiri dari, Ketua, Wakil Ketua, dan 8 orang anggota
Komisaris dan Staf. Adapun fungsi spesifik dari komisi Sekretariat yang diatur dalam
pasal 3 Komisi Anggaran Dasar, yaitu: (African Union Commission (AUC)
5. The Peace and Security Council (Dewan Keamanan dan Perdamaian)

5
Dewan Keamanan dan Perdamaian adalah organ dari Uni Afrika yang diusulkan di
Lusaka Summit pada tahun 2001 dan mulai berlaku pada bulan Desember 2003,
merupakan organ pengambil keputusan yang berguna untuk melakukan pencegahan,
pengelolaan dan penyelesaian konflik Uni Afrika. Dewan ini adalah keamanan
kolektif dan untuk memberikan tujuan awal sebagai imbalan atas kinerja yang tepat
waktu juga efisien terhadap Konflik dan krisis di Afrika. Dewan Keamanan dan
perdamaian juga merupakan pilar penting Arsitektur Perdamaian dan Keamanan
Afrika (APSA), merupakan istilah umum bagi mekanisme Uni Afrika untuk
mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Afrika. (African Union
Commission, 2014, p. 56).
The Peace and Security Council didirikan sesuai dengan Pasal 5 ayat 2 Undang-
Undang Dasar Konstitusi Uni Afrika tahun 2000, dan juga secara khusus diatur pada
Pasal 20 sebagaimana disisipkan dalam Pasal 9 Protokol amandemen Undang-Undang
Konstitutif tahun 2003. Protokol tersebut berkaitan dengan pembentukan Dewan
Keamanan & Perdamaian pada tanggal 9 Juli 2002 di Durban, Afrika Selatan.
6. The Pan-African Parliament (Parlemen Afrika)
Parlemen Afrika merupakan salah satu dari sembilan organ/badan yang di usulkan
dalam Perjanjian 1991 yang menetapkan Komunitas Ekonomi Afrika (Abuja Treaty).
Pan Afrika memiliki tujuan sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 17 Undang-
Undang Konstitutif Uni Afrika, yaitu menegaskan kepada seluruh masyarakat Afrika
untuk secara penuh berpartisipasi dalam pembangunan & integrasi ekonomi Afrika.
Parlemen Afrika dibentuk sebagai wadah bagi masyarakat Afrika untuk terlibat dalam
diskusi & pengambilan keputusan mengenai masalah dan tantangan yang dihadapi
oleh Afrika (Pan African Parliament). Tujuan jangka panjang Pan Afrika yaitu
melaksanakan kekuasaan legislatif secara penuh, dimana saat ini parlemen diberikan
mandat sebagai penasihat dan konsultan bagi Uni Afrika (Madziwa, 2004).
Anggota PAP ditunjuk oleh badan legislatif dari negara anggota, tidak dipilih secara
langsung oleh rakyat, Dan berdasarkan Protokol. Tujuan utama hal tersebut agar
Parlemen dapat menjadi institusi yang memiliki kekuatan legislatif penuh, dimana
anggotanya dipilih oleh hak pilih universal dan PAP mempunyai wewenang
pengawasan konsultatif, penasehat dan anggaran dalam Uni Afrika (African Union
Commission, 2014).
7. The Economic, Social and Cultural Council (Dewan Ekonomi, Sosial dan Budaya)

6
The Economic, Social and Cultural Council ( ECOSOCC) atau Dewan Ekonomi,
Sosial dan Budaya didirikan berdasarkan ketentuan Pasal 5 & 22 Undang-Undang
Konstitutif Uni Afrika. ECOSOCC punya tujuan yaitu memberi kesempatan bagi
organisasi masyarakat sipil Afrika (CSO) untuk berperan aktif dalam memberikan
kontribusi terhadap prinsip, kebijakan dan program Uni Afrika (African Union
Commission, 2014, p. 100).

BAB III
Kesimpulan
Pada akhirnya, Organization of African Unity dinilai masih belum bisa membuat
Afrika menjadi satu dan mencapai Masyarakat Ekonomi Afrika, dan pada 2001 OAU
diubah menjadi suatu organisasi baru yaitu African Union (Uni Afrika).

Pada tahun 2002 di Durban, Afrika Selatan, organisasi African Union ini di resmikan
menjadi organisasi pengganti dari Organization of African Unity dan yang
didalamnya terdapat ide, prinsip dan tujuan yang sama dengan OAU.10 Mewakili 54
negara di Afrika, misi utama AU relatif baru yaitu menciptakan kesatuan yang lebih
besar dan kerjasama antar negara anggota dan di antara bangsa-bangsa Afrika dalam
rangka meningkatkan kondisi kehidupan di benua Afrika.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12824/F.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y.Diakses pada 11 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai