Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia, rahmat, dan hidayah-Nya
penyusunan makalah yang berjudul “Uni Afrika sebagai Organisasi Regional Afrika ” untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional ini dapat selesai
dengan baik.
Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena pengetahuan
yang penulis miliki sangat kurang. Penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan yang membangun untuk menyempurnakan dimasa mendatang.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantari
Daftar Isiii
Bab I Pendahuluan
A.Latar belakang
B.Rumusan Masalah..................
C.Tujuan ..
Bab ll Pembahsan
A.
B.
C.
Bab lll Penutup
A.Kesimpulan..
Daftar Pustaka........
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uni Afrika adalah organisasi regional untuk wilayah Afrika yang didirikan pada 9 Juli
2002, di Durban, Afrika Selatan. Organisasi regional ini memiliki markas di Addis Ababa,
Ethiopia. Sejak awal terbentuknya hingga saat ini Uni Afrika memiliki 53 negara anggota.
Sebagai organisasi regional, Uni Afrika memiliki tujuan untuk memperkuat intergrasi antar
negara-negara Afrika, memperkuat suara Afrika di kancah internasional, menyatukan seluruh
negara di kawasan Afrika dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah sosial, ekonomi,
dan politik negara-negara anggotanya (African Union. SIA IV hal.2).
Uni Afrika merupakan organisasi yang didirikan sebagai penerus Organisasi Persatuan
Afrika ( Organization of African Unity – disingkat OAU). OAU digagas oleh Gamal Abdul
Naser dari Mesir, Kwame Nkrumah dari Ghana, dan Ahmad Sekounture dari Guinea pada 25
Mei 1963 di Addis Ababa, Ethiopia dengan 32 negara anggota. Organisasi ini bertujuan
untuk mempersatukan negara-negara Afrika menjadi satu entitas politik dan berusaha untuk
menyelesaikan segala bentuk konflik perselisihan yang terjadi antar negara Afrika serta
mencapai sebuah kawasan yang independen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana sejarah terbentuknya Uni Afrika?
2. Bagaimana sistem organisasi kelembagaan dan struktur Uni Afrika?
3. Apa saja peran Peran Uni Afrika dalam dunia Internasional dan regional?
C. Tujuan
1. Menjelaskan sejarah terbentuknya Uni Afrika
2. Menjelaskan sistem organisasi kelembagaan dan struktur Uni Afrika
3. Menjelaskan peran Peran Uni Afrika dalam dunia Internasional dan regional
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Terbentuknya Uni Afrika
Pada tahun 1880-an, pemukim kulit putih mulai berdatangan di Kerajaan Afrika
selatan yang kini dikenal sebagai Zimbabwe atau Rhodesia. Para penjajah memberi nama
tersebut sesuai dengan tokoh Inggris yakni Cecil Rhodes yang ingin menyatukan seluruh
dunia di bawah pemerintah Inggris. Rhodes membuka jalan bagi para penjajah Inggris
serta perusahaan yang dimilikinya untuk menduduki Afrika yang pada waktu itu masih
menjadi negara yang belum stabil dan membuka lahan pertambangan dengan
mempekerjakan orang-orang asli Afrika.
2
bulan Mei 1963 karena dilandasi oleh keinginan untuk memerdekakan diri dari para
penjajah.
Melihat dunia yang mengalami perkembangan yang cepat, maka dapat dilihat bahwa
tujuan ataupun prinsip OAU dirasa masih belum cukup untuk menampung permasalahan
yang ada di Afrika. Permasalahan utama yang muncul adalah masalah ekonomi, dimana
terjadinya penurunan ekonomi di Afrika yang drastis. Pada akhirnya pada tahun 1991,
Perjanjian Abuja dilakukan yang mana OAU diwajibkan untuk membentuk badan sub
regional African Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Afrika.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi OAU karena OAU pada
awalnya dibentuk hanya untuk mengurusi masalah politik dan keamanan. Pada akhirnya,
Organization of African Unity dinilai masih belum bisa membuat Afrika menjadi satu dan
mencapai Masyarakat Ekonomi Afrika, dan pada 2001 OAU diubah menjadi suatu
organisasi baru yaitu African Union (Uni Afrika). Pada tahun 2002 di Durban, Afrika
Selatan, organisasi African Union ini di resmikan menjadi organisasi pengganti dari
Organization of African Unity dan yang didalamnya terdapat ide, prinsip dan tujuan yang
sama dengan OAU.10 Mewakili 54 negara di Afrika, misi utama AU relatif baru yaitu
menciptakan kesatuan yang lebih besar dan kerjasama antar negara anggota dan di antara
bangsa-bangsa Afrika dalam rangka meningkatkan kondisi kehidupan di benua Afrika.
Struktur organisasi adalah pengaturan hubungan antara departemen dan posisi dalam suatu
organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pemisahan dan pembagian kegiatan kerja
antara satu badan organisasi dengan badan lainnya, bagaimana kegiatan masing-masing
badan terkait, dan bagaimana departemen tidak tumpang tindih tugas, juga dengan jelas
3
menggambarkan batasan kemampuan masing-masing lembaga dan kemampuan. Struktur
organisasi juga merupakan alat yang membantu manajemen organisasi mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tujuannya, Uni Afrika terdiri dari lembaga:
Hal yang mungkin juga dapat dilakukan Majelis didalam aturan prosedur, yaitu:
4
2. The Executive Council (Dewan Eksekutif)
Dewan Eksekutif terdiri dari menteri luar negeri dari negara-negara anggota. Menteri
luar negeri, seperti halnya sekretaris negara di Amerika Serikat, adalah pejabat
pemerintah tertinggi yang bertanggung jawab atas hubungan dengan negara lain dan
organisasi internasional. Dewan Eksekutif (menteri) ditunjuk negara mereka untuk
melaksanakan perintah dari negaranya. Dewan Eksekutif bertemu setidaknya dua kali
dalam setahun dan lebih dari dua kali dalam setahun. Dewan Eksekutif melakukan
pertemuan terutama pada isu-isu yang relevan berhubungan dengan anggaran.
Pertemuan Sektoral lainnya setiap dua tahun sekali, dalam setiap pertemuan harus
diadakan berbagai pembahasan, seperti pembahasan pekerjaan, informasi, bisnis,
kesehatan, budaya dan lain-lain.
Menteri harus bertindak sebagaimana ditentukan oleh Majelis Umum dan bekerja
pada implementasi keputusan tersebut. Walaupun dalam kesepakatan dapat juga
gagal, karena semuanya diputuskan dengan pemungutan suara yang mayoritas
demokratis. Keputusan dewan harus searah dengan keinginan Majelis Umum untuk
diskusi dan pemungutan suara terakhir, yaitu sebuah keputusan yang dilalui dua kali,
sekali di Dewan dan sekali di Majelis Umum untuk keputusan akhir yang berarti
resolusi.
3. Specialised Technical Committees (Komite Teknis Khusus)
Komite Teknis Subjek (STC) atau Komite Teknis Khusus yang ditentukan dalam
Pasal 14 Undang-Undang Konstitusi Uni Afrika (African Union Constitutive Art) dan
bertanggung jawab kepada Dewan Eksekutif. Badan ini dirancang untuk bekerja
dengan African Union Committee (AUC), guna memastikan perataan proyek dan
program Uni Afrika dengan Komunitas Ekonomi Regional (RECs) (African Union
Commission, 2014).
Setiap STC mengembangkan aturan dan Tata cara dalam memutuskan kegiatan dan
fungsinya serta menyerahkannya kepada Dewan Eksekutif untuk mendapat
persetujuan.
4. The Commission (Sekretariat)
The Commission atau Komisi merupakan sekretariat yang diberikan fungsi eksekutif
dengan 10 anggota yang terdiri dari, Ketua, Wakil Ketua, dan 8 orang anggota
Komisaris dan Staf. Adapun fungsi spesifik dari komisi Sekretariat yang diatur dalam
pasal 3 Komisi Anggaran Dasar, yaitu: (African Union Commission (AUC)
5. The Peace and Security Council (Dewan Keamanan dan Perdamaian)
5
Dewan Keamanan dan Perdamaian adalah organ dari Uni Afrika yang diusulkan di
Lusaka Summit pada tahun 2001 dan mulai berlaku pada bulan Desember 2003,
merupakan organ pengambil keputusan yang berguna untuk melakukan pencegahan,
pengelolaan dan penyelesaian konflik Uni Afrika. Dewan ini adalah keamanan
kolektif dan untuk memberikan tujuan awal sebagai imbalan atas kinerja yang tepat
waktu juga efisien terhadap Konflik dan krisis di Afrika. Dewan Keamanan dan
perdamaian juga merupakan pilar penting Arsitektur Perdamaian dan Keamanan
Afrika (APSA), merupakan istilah umum bagi mekanisme Uni Afrika untuk
mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Afrika. (African Union
Commission, 2014, p. 56).
The Peace and Security Council didirikan sesuai dengan Pasal 5 ayat 2 Undang-
Undang Dasar Konstitusi Uni Afrika tahun 2000, dan juga secara khusus diatur pada
Pasal 20 sebagaimana disisipkan dalam Pasal 9 Protokol amandemen Undang-Undang
Konstitutif tahun 2003. Protokol tersebut berkaitan dengan pembentukan Dewan
Keamanan & Perdamaian pada tanggal 9 Juli 2002 di Durban, Afrika Selatan.
6. The Pan-African Parliament (Parlemen Afrika)
Parlemen Afrika merupakan salah satu dari sembilan organ/badan yang di usulkan
dalam Perjanjian 1991 yang menetapkan Komunitas Ekonomi Afrika (Abuja Treaty).
Pan Afrika memiliki tujuan sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 17 Undang-
Undang Konstitutif Uni Afrika, yaitu menegaskan kepada seluruh masyarakat Afrika
untuk secara penuh berpartisipasi dalam pembangunan & integrasi ekonomi Afrika.
Parlemen Afrika dibentuk sebagai wadah bagi masyarakat Afrika untuk terlibat dalam
diskusi & pengambilan keputusan mengenai masalah dan tantangan yang dihadapi
oleh Afrika (Pan African Parliament). Tujuan jangka panjang Pan Afrika yaitu
melaksanakan kekuasaan legislatif secara penuh, dimana saat ini parlemen diberikan
mandat sebagai penasihat dan konsultan bagi Uni Afrika (Madziwa, 2004).
Anggota PAP ditunjuk oleh badan legislatif dari negara anggota, tidak dipilih secara
langsung oleh rakyat, Dan berdasarkan Protokol. Tujuan utama hal tersebut agar
Parlemen dapat menjadi institusi yang memiliki kekuatan legislatif penuh, dimana
anggotanya dipilih oleh hak pilih universal dan PAP mempunyai wewenang
pengawasan konsultatif, penasehat dan anggaran dalam Uni Afrika (African Union
Commission, 2014).
7. The Economic, Social and Cultural Council (Dewan Ekonomi, Sosial dan Budaya)
6
The Economic, Social and Cultural Council ( ECOSOCC) atau Dewan Ekonomi,
Sosial dan Budaya didirikan berdasarkan ketentuan Pasal 5 & 22 Undang-Undang
Konstitutif Uni Afrika. ECOSOCC punya tujuan yaitu memberi kesempatan bagi
organisasi masyarakat sipil Afrika (CSO) untuk berperan aktif dalam memberikan
kontribusi terhadap prinsip, kebijakan dan program Uni Afrika (African Union
Commission, 2014, p. 100).
BAB III
Kesimpulan
Pada akhirnya, Organization of African Unity dinilai masih belum bisa membuat
Afrika menjadi satu dan mencapai Masyarakat Ekonomi Afrika, dan pada 2001 OAU
diubah menjadi suatu organisasi baru yaitu African Union (Uni Afrika).
Pada tahun 2002 di Durban, Afrika Selatan, organisasi African Union ini di resmikan
menjadi organisasi pengganti dari Organization of African Unity dan yang
didalamnya terdapat ide, prinsip dan tujuan yang sama dengan OAU.10 Mewakili 54
negara di Afrika, misi utama AU relatif baru yaitu menciptakan kesatuan yang lebih
besar dan kerjasama antar negara anggota dan di antara bangsa-bangsa Afrika dalam
rangka meningkatkan kondisi kehidupan di benua Afrika.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12824/F.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y.Diakses pada 11 Desember 2022