Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH

KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA)

Disusun oleh: Kelompok 1


Ardi Setiawan (15)
Fitri Ariska (16)
Izzat Ramadhani (17)
Muhammad Edy Safi’ï (19)
Nuraini Putrinda Prasetyanti (20)
Rafly Sirajuddin Putra ()

XI Teknik Elektronika Komunikasi (TEK 1)


SMK NEGERI 7 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan rasa hormat dan kebanggaan, penulis mempersembahkan makalah ini sebagai sebuah
wujud apresiasi terhadap sejarah yang kaya dan inspiratif. Makalah ini membahas tentang
Konferensi Asia Afrika, sebuah peristiwa penting yang menggambarkan semangat kolaborasi
dan solidaritas antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Konferensi ini bukan hanya sekedar
kumpulan negara, tetapi juga merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan dan upaya
bersama untuk mencapai kemerdekaan dan pembangunan.
Penulis juga berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai kontribusi Konferensi Asia Afrika dalam membentuk identitas dan
jalinan kerjasama antarbangsa. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi dan
pengetahuan baru bagi pembaca, serta mendorong semangat untuk terus memperkuat kerja
sama internasional demi perdamaian dan kemajuan bersama.
DAFTAR ISI

MAKALAH SEJARAH...............................................................................................................................1
KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA)............................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Sejarah terjadinya Konferensi Asia Afrika..................................................................................5
B. Tujuan dari Konferensi Asia Afrika.............................................................................................5
C. Tokoh-tokoh yang berperan dalam Konferensi Afrika Asia........................................................6
D. Dampak dari adanya Konferensi Asia Afrika..............................................................................6
E. Hasil Konferensi Asia Afrika.......................................................................................................7
F. Manfaat adanya Konferensi Asia Afrika bagi dunia dan Indonesia............................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif, bebas artinya bangsa Indonesia tidak
memihak pada salah satu blok yang ada di Dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat
dengan negara manapun asal tanpa ikatan unsur tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa
Indonesia mempunyai cara sendiri dalam ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Negara Indonesia memilih sifat politik luar negeri bebas aktif sebab setelah Perang Dunia II
berakhir di dunia telah muncul dua kekuatan adidaya baru yang saling berhadapan, yaitu
negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat memelopori berdirinya Blok atau
Blok Kapasitas (Libera) sedangkan Uni Soviet memelopori kemunculan Blok Timur atau
Blok Sosialis (Komunis).
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian
dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelesaikan KAA. Usaha ini mendapat
dukungan dari negara-negara di Asia Afrika. Bangsa-bangsa di Asia Afrika pada umumnya
pernah menderita karena penindasan Imperalisme Barat. Persamaan nasib itu menimbulkan
rasa setia kawan. Setelah Perang Dunia berakhir, banyak negara di Asia dan Afrika yang
berhasil mencapai kemerdekaan.
Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah merdeka tidak melupakan masa
lampaunya. Mereka tetap merasa senasib dan sependeritaan. Rasa setia kawan itu dicetuskan
dalam Konferensi Asia Afrika. Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha untuk
menjaga perdamaian duni, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik
bagi bangsa-bangsa di Afrika dan Asia, maupun dunia.

B. Rumusan Masalah
a. Sejarah terjadinya Konferensi Asia Afrika
b. Tujuan dari Konferensi Asia Afrika
c. Negara-negara yang mendukung Konferensi Asia Afrika
d. Dampak dari adanya Konferensi Asia Afrika
e. Hasil konferensi Asia Afrika
f. Manfaat adanya Konferensi Asia Afrika bagi Indonesia

C. Tujuan Penulisan Makalah


Untuk memberikan informasi tentang Konferensi Asia Afrika yang terjadi pada masa lalu
pasca perang dunia II dan hal-hal yang berdampak dari Konferensi Asia Afrika, sehingga
menjadi poros pandangan terhadap era menuju perdamaian antar negara tanpa adanya blok-
blok yang merugikan negara lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah terjadinya Konferensi Asia Afrika
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang
juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-
negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA
diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka
(dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri
Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung
Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan
kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika
Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat
itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai
ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengonsultasikan dengan mereka tentang
keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran
mereka mengenai ketegangan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat; keinginan mereka
untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka
dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Prancis di
Afrika Utara dan kekuasaan kolonial Prancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk
mempromosikan hak mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.
Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila
Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerukunan dan kerjasama
dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-
prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-
Blok pada 1961.

B. Tujuan dari Konferensi Asia Afrika


Pendirian Konferensi Asia Afrika juga dibangun bukan tanpa tujuan, negara-negara yang
bertisipasi dalam Konferensi Asia Afrika ingin mencapai tujuan yang membawa perubahan
baru setelah perang dunia ke-II, tujuan tersebut adalah:
1. Mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika.
2. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara
Asia dan Afrika.
3. Menjalin kerukunan antarumat beragama di wilayah Asia dan Afrika.
4. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
5. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing.
6. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara
imperialis lain
7. Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
8. Meninjau kedudukan Asia dan Afrika serta rakyatnya.
C. Tokoh-tokoh yang berperan dalam Konferensi Afrika Asia
1. Sir John Kotelawa (Sri Lanka)
Perwakilan dari Sri Lanka ini merupakan seorang tentara, politisi, sekaligus
Perdana Menteri Sri Lanka yang menjabat dari 1953 sampai 1956. Pada forum
Konferensi Kolombo, ia mendorong para negara di Asia dan Afrika untuk
membicarakan permasalahan di antara mereka.
Dari situ akhirnya Konferensi Asia Afrika pun dilaksanakan. Pada
penyelanggaraan KAA, Sir John Kotelawa berpidato yang berisi mengkritik
kepemilikan sejata nuklir negara-negara barat. Ia pun juga mengajak anggota KAA
untuk ikut dalam menjaga perdamaian dunia.

2. U Nu (Myanmar)
U Nu merupakan Perdana Menteri Myanmar yang menjabat selama 3
periode, yakni: 1948-1956, 1957-1958, 1960-1962. Ia juga merupakan seorang
sastrawan yang menerbitkan sejumlah novel. Ia bersahabat dengan mantan Sekretaris
Jenderal PBB saat itu. U That.

3. Muhammad Ali Jannah (Pakistan)


Sosok satu ini dikenal dengan julukan Bapak Pendiri Pakistan. Julukan itu
didapat saat ia memimpin kemerdekaan Pakistan atas India yang saat itu masih
dijajah Inggris. Ia pun turut serta dalam melindungi dan meingkatkan hak-hak politik,
serta kepentingan umat Islam di Pakistan dan India. Selain memprakarsai KAA, ia
juga aktif memperjuangkan hak-hak umat Islam lewat organisasi Liga Muslim India.

4. Jawaharlal Nehru (India)


Perwakilan dari India ini merupakan Perdana Menteri India yang menjabat
antara tahun 1947 sampai 1964. Selain sebagai salah satu pihak yang memprakasai
KAA, ia juga merupakan salah satu perumus Dasasila Bandung yang merupakan hasil
dari KAA. Setelah KAA usai, ia terlibat sebagai pendiri Gerakan Non Blok sekaligus
menjadi tokoh politik internasional.

5. Ali Sastroamidjojo (Indonesia)


Ali Sastroamidjojo merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kemudian
menjadi Perdana Menteri selama dua periode, yakni 1953-1955 dan 1956-1957.
Berkat perannya, Indonesia bisa menjadi penyelenggara Konferensi Asia Afrika,
karena ialah yang menawarkan kepada perwakilan negara lainnya supaya Indonesia
bisa menjadi penyelenggara konferensi tersebut. Ia juga berperan dalam meyakinkan
sejumlah negara Asia Afrika supaya mau menyelenggarakan KAA.
Kelima tokoh tersebut sudah diabadikan dalam pantung Diaroma yang bisa
dilihat di Gedung Merdeka, Bandung. Diaroma tersebut menggambarkan pidato
Soekarno pada pembukaan KAA di Bandung. Diaroma Soekarno berserta kelima
tokoh itu pertama kali dibuat pada tahun 1992 saat Indonesia menjadi tuan rumah
KTT Non-Blok.

D. Dampak dari adanya Konferensi Asia Afrika


Konferensi Asia Afrika yang pertama kali diadakan pada tahun 1955 di Bandung, Indonesia.
Mempunyai dampak positif nya, antara lain:
6. Penguatan Kemerdekaan
Konferensi ini memberikan platform untuk negara-negara Asia dan Afrika untuk
bersatu melawan kolonialisme dan Imperialisme, mendorong semangat kemerdekaan
dan penolakan terhadap dominasi asing.
7. Pembentukan Identitas Non-Blok
Konferensi Asia Afrika menjadi landasan bagi Gerakan Non-Blok, yang memberikan
alternatif bagi negara-negara yang tidak ingin terikat oleh Blok Barat atau Blok
Timur selama perang dingin, meningkatkan kemandirian dan keseimbangan global.
8. Diplomasi dan Hubungan Antarbangsa
Konferensi ini menciptakan peluang untuk dialog dan kerjasama di antara negara-
negara yang berpartisipasi, memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi di
Kawasan Asia Afrika.
9. Promosi Perdamaian dan Toleransi
Konferensi ini menekankan pentingnya perdamaian, kerjasama, dan toleransi
antarbangsa, merangsang semangat untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan
diplomasi.

Disisi lain Konferensi Asia Afrika juga mempunyai dampak buruk bagi dunia. Antara lain:
1. Polarisasi Ideologi
Konferensi ini mungkin telah memperdalam polarisasi ideologi antara Blok Barat dan
Blok Timur selama perang dingin, mengakibatkan ketegangan dan ketidakstabilan
plotik global.
2. Ketidaksetaraan Regional
Beberapa negara mungkin merasa bahwa konferensi ini memperkuat dominasi
beberapa negara atas yang lain, menciptakan ketidaksetaraan dalam hubungan
antarbangsa di Kawasan.
3. Pengaruh dan Kepentingan Pribadi
Dalam beberapa kasus, konferensi ini mungkin juga digunakan oleh negara-negara
tertentu untuk memajukan kepentingan nasional atau regional mereka, tanpa
memperhatikan kebutuhan atau aspirasi negara-negara lain.
4. Ketidakpastian Ekonomi
Perubahan dinamika politik dan ekonomi yang dihasilkan oleh konferensi ini
mungkin telah menciptakan tingkat ketidakpastian ekonomi di beberapa Kawasan.

E. Hasil Konferensi Asia Afrika


Konferensi Asia Afrika menghasilkan sesuatu yang membawa kabar baik bagi setiap
negara yang mengikuti sebagai peserta maupun negara yang tidak, hasil ini memuat
pernyataan untuk meningkatkan perdamaian dunia, menjalin konstribusi kerjasama antar
negara, dan larangan untuk mengintervasi permasalahan yang ada di suatu negara. Hasil
tersebut di dokumentasikan menjadi pasal-pasal yang kita kenal sebagai Dasasila Bandung,
yang ber-isi sebagai berikut:
10. Menghormati hak-hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
11. Menghomati kedaulatan dan integritas atau keutuhan seluruh bangsa.
12. Mengakui persamaan ras dan hak seluruh bangsa.
13. Tidak mencampuri urusan dalam negeri lain.
14. Menghormati hak tiap bangsa dalam mempertahankan diri, sebagaimana dalam
Piagam PBB.
15. Tidak melakukan tekanan kepada negara lain.
16. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.
17. Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
18. Memajukan kerja sama demi kepentingan bersama.
19. Menghormati hukum serta kewajiban internasional.

F. Manfaat adanya Konferensi Asia Afrika bagi dunia dan Indonesia


Hasil yang dikeluarkan dari Konferensi Asia Afrika juga memberikan manfaat baik
bagi Dunia dan Indonesia, manfaat ini dapat kita rasakan hingga sekarang karena hasil dari
Konferensi Asia Afrika telah membawa pandangan baru untuk meningkatkan usaha
perdamaian dunia antar negara, manfaat tersebut adalah:
20. Mengurangi ketegangan Dunia.
21. Mengobarkan semangat negara-negara terjajah, khususnya di Kawasan Asia dan
Afrika untuk melepaskan diri dari penjajahan.
22. Mengupayakan penghapusan politik Arpatheid di Afrika Selatan.
23. Adanya kelompok netral yang menjadi penengah di antara Blok Barat dan Blok
Timur yang selalu bersaing semasa perang dingin.
24. Bertambahnya negara-negara yang menganut sistem politik luar negeri bebas aktif.
25. Memupuk semangat kerja sama dan persahabatan antara negara dan bangsa-bangsa
Asia Afrika.
26. Bagi Indonesia, KAA memperbanyak dukungan atas kembalinya Irian Barat ke
pangkuan NKRI.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan sejarah Konferensi Asia Afrika dapat disimpulkan bahwa
sejak dilaksanakan Konferensi Asia Afrika telah mencetuskan rasa setia kawan dan sebagai
usaha untuk menjaga dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting,
baik bagi bangsa-bangsa di Asia Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya.
Konferensi Asia Afrika juga sangat berperan penting dalam hal kerja sama ekonomi dan
kebudayaan, serta masalah kolonialisme dan perdamaian dunia. Selain itu juga Konferensi
Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan
bangsa di Asia dan Afrika.
Konferensi Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antar bangsa tidak hanya
berdampak pada negara-negara di Asia Afrika, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.

B. Saran
Jika anda ingin mengetahui atau mengkaji lebih dalam tentang Konferensi Asia
Afrika, sebaikmya banyak-banyaklah membaca buku tentang sejarah dunia. Serta
bergemarlah dalam menuntut ilmu yang berkaitan dengan sejarah dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai