Anda di halaman 1dari 9

KONFENSI ASIA AFRIKA

KELOMPOK 5
AHMAD RIZKY FIRDAUS (03)
OCTAVIA ARDANISWARA (23)
VADHYLA HANYVA ANNISA (30)
VIKA ARDANA AYUNINGTYAS (31)
Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika
1. Bangsa-bangsa Asia-Afrika memiliki persamaan nasib dan sejarah yakni samasama menjadi sasaran
penjajahan bangsa-bangsa Eropa.
2. Semakin meningkatnya kesadaran bangsa-bangsa Asia-Afrika yang masih terjajah untuk memperoleh
kemerdekaan misalnya, Yaman sedang berjuang membebaskan Aden dari kekuasaan Inggris, Rakyat Aljazair,
Tumisia, Maroko, Sudan, dan Kongo sedang membebaskan tanah airnya dari kekuasaan bangsa Eropa, dan lain-
lain.
3. Perubahan politik yang terjadi setelah Perang Dunia II berakhir yakni situasi internasional diliputi kecemasan
akibat adanya perlombaan senjata antara Blok Barat dan Blok Timur.
4. Diantara bangsa-bangsa Asia yang telah merdeka masih belum terdapat kesadaran untuk bersatu, yang
kemudian Rusia dan Amerika Serikat ikut melibatkan diri dalam masalah tersebut, antara lain:
a) Persengketan RRC-Taiwan untuk memperebutkan Pulau Quemoi.
b) Persengketan India-Pakistan untuk memperebutkan wilayah Kasmir
c) Persengketan Korea Utara-Korea Selatan masalah perbatasan
1) PBB seringkali tidak mampu mengatasi persengketaan antarnegara. Seruan Dewan Keamanan PBB sering
dilanggar negara-negara yang sedang berselisih
2) Kepentingan politik luar negeri Indonesia untuk menggalang kekuatan negaranegara Asia-Afrika agar
mendukung merebut Irian Barat (Papua) melalui PBB.
3) Bangsa-bangsa Asia-Afrika tidak ingin terlibat dalam Perang Dingin, tetapi ingin memusatkan perhatian pada
pembangunan sehingga memerlukan kerja sama.
Tujuan Konferensi Asia-Afrika
• Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari konferensi asia-afrika, antara lain:
1) Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antar bangsa-bangsa Asia-
Afrika, serta untuk menjajagi dan melanjutkan kepentingan timbal balik
maupun kepentingan bersama.
2) Meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dalam
hubungannya dengan negara-negara peserta.
3) Mempertimbangkan masalah-masalah mengenai kepentingan khusus dari
bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti yang menyangkut kedaulatan nasional,
rasionalisme, dan kolonialisme.
4) Meninjau kedudukan Asia-Afrika serta rakyatnya, serta memberikan
sumbangan untuk meningkatkan perdamaian dan kerja sama internasional.
PERAN INDONESIA
• Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi
Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor (Jawa
Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan dari Konferensi Asia Afrika.
• Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi
Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka
Bandung (Jawa Barat).
• Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, di
antaranya adalah :
• Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris.
• Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite.
• Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin.
• Ketua Komite Ekonomi: Prof. Ir. Roseno.
Manfaat KAA bagi Indonesia
• Mendukung kegiatan diplomasi Indonesia
• Menciptakan perdamaian dunia
• Kerjasama dengan negara-negara Asia-Afrika di berbagai bidang
DEKLARASI
Konferensi Asia Afrika ini melahirkan 10 poin deklarasi (Dasasila Bandung)
mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia.
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang
termuat dalam piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar
maupun kecil.
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam
negeri negara lain
5. Menghormat hak-hak setiap bangsa untuk memepertahankan diri secara
sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan piaga Perserikatan Bangsa
Bangsa.
DEKLARASI
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak
melakukannya terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakanataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan
politik suatu negara
8. Menyelesaikan suatu segala perselisihan internasional dengan jalan damai,
seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi(penyelesaian masalah hukum),
ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan
sesuai piagam PBB
9. Memajukan kepentingan dan kerjasama
10. Menghormati hukum dan kewjiban-kewajiban onternasional.
Dampak Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika yang pertama kali diselenggarakan din Bandung telah
memacu semangat bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang pada masa itu tengah
memperjuangkan kemerdekaan negara mereka. Membuktikan bahwa isi Dasasila
Bandung telah mempengaruh bangsa-bangsa Asia-Afrika.
Konferensia Asia-Afrika juga telah berhasil menumbuhkan solidaritas diantara
negara-negara Asia-Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun
regional. Setelh konferensi Asia-Afrika banyak konferensi yang serupa
diselenggarakan. Dasasila Bandung telah mengubah pandangan dunia tentang
hubungan internasional dan melahirkan pandangan dunia tentang hubungan
internasional Dunia Ketiga atau ‘Non-Aligned’ terhadap Dunia Pertama Washington
(USA) dan Dunia Kedua Moscow (Rusia)

Anda mungkin juga menyukai