Anda di halaman 1dari 14

G9-1516-IPS-MATERI-019

Kompetensi dasar:
7.2. Menguraikan perkembangan lembaga-lembaga internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama
internasional

Kerja Sama Internasional


I. Konferensi Asia Afrika
A. Latar belakang dan dasar pertimbangan
 Latar belakang dan dasar pertimbangan diselenggarakan KAA ialah:
1) Kenangan kejayaan masa lampau.
2) Perasaan senasib sepenanggungan karena sama-sama mengalami dan merasakan penjajahan
dan penindasan bangsa Barat.
3) Adanya pertentangan atau perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.
4) Adanya politik diskriminasi ras di beberapa negara Afrika.
5) Memiliki permasalahan dalam hal bangsa dan budaya sehingga perlu menjalin kerja sama
dalam menghadapi masalah ekonomi, sosia l, pendidikan, dan kebudayaan.

B. Persiapan Konferensi Asia-Afrika


 Ada dua konferensi yang mendahului terlaksananya Konferensi Asia-Afrika sebagai langkah
persiapan.
 Konferensi tersebut antara lain:
1) Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I)
 Konferensi ini diselenggarakan di Kolombo, ibu kota Sri Langka pada tanggal 28 April -2 Mei
1954. Dalam konferensi ini hadir 5 perwakilan dari 5 negara, yakni:
o Perdana Menteri Pakistan, Moh. Ali jinnah.
o Perdana Menteri Birma, U Nu.
o Perdana Menteri Sri Langka, Sir john Kotelawala.
o Perdana Menteri India, jawaharlal Nehru.
o Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamijoyo.
 Tujuan konferensi adalah membahas masalah Vietnam sebagai persiapan menghadapi
Konferensi jenewa.

2) Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)


 Konferensi Bogor juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari lima negara, yakni Pakistan,
Birma, Sri Lanka, India, dan Indonesia seperti dalam Konferensi Kolombo.
 Konferensi di Bogor berlangsung pada tanggal 22-29 Desember 1954 dan menghasilkan
keputusan antara lain:
a) Konferensi Asia -Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
b) Menetapkan negara-negara yang akan diundang dalam Konferensi Asia-Afrika, yakni 30
negara sebagai peserta konferensi.
c) Menetapkan rancangan agenda konferensi dan merumuskan tujuan pokok KAA.
1
G9-1516-IPS-MATERI-019
d) Dukungan untuk bangsa Indonesia mengenai tuntutan terhadap Irian Barat (sekarang-
Papua).

C. Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika di Bandung (18-24 April 1955)


 Setelah melalui dua konferensi pendahuluan, maka pada tanggal 18-24 April 1955
diselenggarakan KAA di Bandung.
 KAA diselenggarakan di Gedung Merdeka Bandung dan dibuka pada tanggal 18 April 1955. Acara
diawali dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pidato
pembukaan yang disampaikan oleh Presiden Soekarno.

D. Negara peserta Konferensi Asia-Afrika


 Dari 30 negara yang diundang, hadir 29 negara yang terdiri dari 23 negara Asia dan 6 negara
Afrika. Satu negara yang berhalangan hadir ialah Federasi Afrika Tengah karena sedang dilanda
pergolakan politik.
 Dari 29 negara yang hadir, dapat dirinci menjadi 5 negara pemrakarsa (pengundang) dan 24
negara yang diundang.
 Lima negara pengundang ialah:
1) Pakistan dengan tokohnya Moh. Ali Jinnah
2) Birma dengan tokohnya U Nu
3) Sri Lanka dengan tokohnya Sir John Kotewala
4) India dengan tokohnya Jawaharlal Nehru
5) Indonesia dengan tokohnya Ali Sastroamijoyo
 Dari 24 negara yang diundang, terbagi menjadi dua, yakni 6 negara Afrika dan 18 negara Asia.

E. Tujuan Konferensi Asia-Afrika


Tujuan KAA adalah sebagai berikut:
1) Memajukan kerja sama, persahabatan, dan hubungan antarbangsa-bangsa Asia-Afrika sebagai
tetangga yang baik.
2) Bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
3) Membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama, seperti
kedaulatan negara, rasialisme, dan kolonialisme.
4) Meningkatkan peran negara-negara Asia-Afrika dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kerja
sama internasional.

F. Hasil Konferensi Asia-Afrika


KAA di Bandung 1955 menghasi lkan keputusan yang dikenal dengan nama Dasa Sila Bandung, yakni:
1) Menghormati hak-hak dasar dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam piagam PBB.
2) Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3) Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa.
4) Tidak melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.

2
G9-1516-IPS-MATERI-019
5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun secara kolektif.
6) (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan kolektif untuk kepentingan khusus salah satu negara
besar.
(b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7) Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau penggunaan kekerasan terhadap keutuhan
wilayah atau kemerdekaan negara manapun.
8) Menyelesaikan segala perselisihan dengan jalan damai, seperti perundingan dan persetujuan.
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama secara timbal balik.
10) Menghormati hukum dan kewajiban internasional.

G. Dampak Konferensi Asia-Afrika


Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika berjalan sukses dan memberikan dampak yang besar bagi
hubungan antarnegara dan perdamaian dunia.
1) Dampak penyelenggaraan KAA bagi Indonesia
a) Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat mendapat dukungan dari negara-negara Asia-
Afrika.
b) Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indones ia mulai di ikuti oleh negara-negara yang
tidak memihak Blok Barat atau Blok Timur.
2) Dampak penyelenggaraan KAA bagi negara-negara di kawasan Asia Afrika
a) Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk memperoleh kemerdekaan miskin meningkat.
b) Kedudukan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam percaturan politik dunia mulai diperhitungkan.
c) Munculnya kerja sama dan hubungan yang baik antara negara Asia dan Afrika di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
3) Dampak penyelenggaraan KAA bagi dunia
a) Ketegangan dunia menjadi sedikit berkurang.
b) Gagasan tentang KAA dikembangkan dalam Gerakan Non Blok.
c) Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapus politik diskriminasi ras.
d) Belanda cemas dalam menghadapi blok Asia-Afrika di PBB sebab dalam sidang PBB, negara-
negara yang tergabung dalam Konferensi Asia-Afrika mendukung tuntutan Indonesia tentang
pengembalian Irian Barat.
e) Negara-negara kolonialis-imperalis mulai melepaskan daerah-daerah jajahannya.

II. ASEAN
 ASEAN adalah organisasi regional bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara.
 Sebelum menjadi ASEAN, dikenal dengan nama Perbara singkatan dari Perhimpunan Bangsa-bangsa
Asia Tenggara. ASEAN berdiri atas dasar konferensi 5 menteri luar negeri di Bangkok yang
menghasilkan Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Deklarasi Bangkok sering juga disebut
"Deklarasi ASEAN".

3
G9-1516-IPS-MATERI-019
 Kelima menteri luar negeri yang menjadi tokoh berdirinya ASEAN adalah:
1) Menteri Luar Negeri Adam Malik (Indonesia)
2) Menteri Luar Negeri Tun Abdul Rajak (Malaysia)
3) Menteri Luar Negeri S. Rajaratnam (Singapura)
4) Menteri Luar Negeri Narcisco Ramos (Filipina)
5) Menteri Luar Negeri Thanat Khoman (Thailand)

A. Faktor pendorong berdirinya ASEAN


Sebab-sebab berdirinya ASEAN meliputi beberapa persamaan dari kelima negara pendiri ASEAN,
yaitu:
1) Persamaan letak geografis, yaitu terletak di wilayah yang sama Asia Tenggara.
2) Persamaan nasib/sejarah, yakni hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara pernah
mengalami penjajahan Barat, kecuali Thailand.
3) Persamaan ekonomi, yakni mayoritas penduduk di kawasan Asia Tenggara berusaha di bidang
agraris.
4) Persamaan budaya, yaitu hampir semua menjadi daerah penyebaran kebudayaan Melayu
Autronesia.
5) Persamaan kepentingan, yaitu mengarah pada terwujudnya kemajuan, kemakmuran, dan
perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

B. Tujuan ASEAN
Berdasarkan Deklarasi Bangkok, tujuan ASEAN secara rinci adalah sebagai berikut:
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara.
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
3) Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
4) Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam industri
pertanian.
5) Mendirikan industri dan memperluas perdagangan, termasuk perdagangan internasional.
6) Memajukan studi-studi tentang Asia Tenggara.
7) Memelihara kerja sama dengan organisasi regional dan internasional lainnya.

C. Anggota ASEAN
o Pada saat berdiri, ASEAN baru terdiri atas 5 negara, yakni Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia,
dan Thailand. Tetapi perkembangan berikutnya yakni sampai dengan tahun 1999, jumlah anggota
ASEAN menjadi 10 negara.
o Kelima negara yang ikut masuk ASEAN adalah:
1) Brunei Darussalam masuk ASEAN tanggal 7 Januari 1984.
2) Vietnam masuk ASEAN tanggal 8 Juli 1995.
4
G9-1516-IPS-MATERI-019
3) Laos dan Myanmar masuk ASEAN tanggal 30 November 1996.
4) Kamboja masuk ASEAN tanggal 30 April 1999.

D. Lambang ASEAN
o ASEAN dilambangkan dengan lingkaran berwarna biru yang di dalamnya
terdapat gambar sepuluh batang padi berwarna cokelat yang diikat.
o Di bawah batang padi bertuliskan "ASEAN" berwarna biru dan warna
dasarnya kuning.

E. Struktur Organisasi ASEAN


Struktur organisasi ASEAN meliputi Sidang ASEAN, Komite, dan Sekretariat.
1) Sidang-sidang ASEAN
Sidang-sidang yang dilaksanakan ASEAN meliputi:
a) ASEAN Summit Meeting, yaitu pertemuan kepala negara atau konferensi tingkat tinggi (KTT)
ASEAN yang dilaksanakan jika diperlukan.
b) Annual Ministerial Meeting, yaitu pertemuan menteri Iuar negeri ASEAN untuk merumuskan
kebijakan dan mengoordinasi kegiatan ASEAN yang dilaksanakan setiap tahun.
c) Economic Ministerial Meeting, yaitu pertemuan menteri ekonomi ASEAN membahas kerja
sama ekonomi ASEAN yang dilaksanakan setiap tahun.
d) Non-Economic Ministerial Meeting, yaitu pertemuan menteri non-ekonomi.

2) Komite-komite
Komite-komite ASEAN meliputi:
a) Standing Committee, yaitu komite menteri luar negeri yang membahas penyusunan keputusan-
keputusan untuk pelaksanaan kebijakan.
b) Komite Tetap, yang meliputi komite ekonomi dan komite non-ekonomi.
 Komite ekonomi, meliputi:
(1)COTT (Committee on Trade and Tourism), yaitu Komite Perdagangan dan Pariwisata yang
berkedudukan di Singapura.
(2)COIME (Committee on Industry, Mining, and Energy), yaitu Komite lndustri,
Pertambangan, dan Energi yang berkedudukan di Filipina.
(3)COFAB (Committee on Finance and Bank), yaitu Komite Keuangan dan Bank yang
berkedudukan di Thailand.
(4)COFA (Committee on Food, Agriculture, and Forestry), yaitu Komite Bahan Pangan,
Pertanian, dan Kehutanan yang berkedudukan di Indonesia.
(5)COTAC (Committee on Transportation and Communication), yaitu Komite Transportasi
dan Komunikasi yang berkedudukan di Malaysia.

5
G9-1516-IPS-MATERI-019
 Komite nonekonomi meliputi:
(1)COCI (Committee on Culture and Information), yaitu Komite Kebudayaan dan Penerangan.
(2)COST (Committee on Science and Technology), yaitu Komite llmu Pengetahuan dan
Teknologi.
(3)COSO (Committee on Social Development), yaitu Komite Pembangunan Sosial.
(4)COB (Committee on Budget), yaitu Komite Anggaran.
c) Komite Khusus/Komite Ad Hoc, yaitu komite yang bertugas mengadakan kerja sama dengan
negara luar, misalnya MEE, OKI, Jepang, Liga Arab, USA, dan lain sebagainya.

3) Sekretariat
Sekretariat ASEAN meliputi:
a) Sekretariat tetap yang berkedudukan di Jakarta. Sekretariat tetap bertugas mengooordinasi
sekretariat nasional dan dipimpin seorang sekretaris jenderal.
b) Sekretariat nasional di masing-masing negara anggota ASEAN dipimpin oleh sekretaris nasional.

F. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)


o Untuk mencapai tujuannya, ASEAN telah beberapa kali menyelenggarakan Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT). Sampai dengan tahun 2003, ASEAN telah menyelenggarakan KTT sembilan kali.
o Adapun KTT tersebut adalah sebagai berikut:
1) KTT ke-1 ASEAN di Denpasar Bali, Indonesia, tanggal 23-24 Februari 1976.
2) KTT ke-2 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977.
3) KTT ke-3 ASEAN di Manila, Filipina pada tanggal14-15 Desember 1987.
4) KTT ke-4 ASEAN di Singapura pada tanggal 27-28 Januari 1992.
5) KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995.
6) KTT ke-6 ASEAN di Hanoi, Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998.
7) KTT ke-7 ASEAN di Singapura, tanggal 24-25 November 2000.
8) KTT ke-8 ASEAN di Bandar Sri Begawan, Brunei Darusalam, tanggal 5-6 November 2001.
9) KTT ke-9 ASEAN di Denpasar Bali, Indonesia, tanggal 7-8 Oktober 2003.

G. Kerja sama ASEAN


o Keberadaan ASEAN telah menguntungkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
o Kerja sama yang pernah dan masih dilakukan negara-negara Asia Tenggara adalah sebagai
berikut:
1) Kerja sama di bidang ekonomi
a) Mendirikan pusat informasi pariwisata di Kuala Lumpur, Malaysia.
b) Membangun proyek industri bersama ASEAN, antara lain:
(1)Pabrik mesin diesel di Singapura.
(2)Pabrik abu soda di Thailand.
(3)Pabrik super fosfat di Filipina.

6
G9-1516-IPS-MATERI-019
(4)Pabrik pupuk urea dan amoniak di Indonesia dan Malaysia.
c) Membentuk kerja sama ekonomi segitiga Singapura-Johor-Riau (Sijori).
d) Menciptakan Preference Trading Arrangement (PTA) bertujuan meringankan tarif bea masuk
antarnegara untuk beberapa jen is barang komoditas, seperti karet, jagung, dan beras.
e) Menjalin mitra dialog ASEAN dengan MEE, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan
Selandia Baru.

2) Kerja sama di bidang sosial


a) Penanggulan bencana alam
b) Pencegahan narkoba dan penaggulangannya
c) Perlindungan anak cacat
d) Kesejahteraan sosial

3) Kerja sama di bidang budaya


a) Pemberantasan buta huruf
b) Pertukaran pelajar dan mahasiswa
c) Tukar-menukar radio dan televisi ASEAN
d) Festival film ASEAN
e) Temu karya pemuda ASEAN

4) Kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi


a) Regional Center for Tropical Biology (Biotrop) atau Pusat Penelitian untuk Biologi Tropika di
Bogor, Indonesia.
b) Regional Center of Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) atau Lembaga
Penelitian dan Pengkajian Pertanian di Los Banos, Filipina.
c) Regional Center for Education, Science, and Mathematics (RESCAM) atau Pusat Penelitian
Pendidikan, llmu Pengetahuan dan Matematika di Penang, Malaysia.
d) Regional English Language Center (RELC) atau Pusat Pendidikan Bahasa lnggris di Singapura.

5) Kerja sama di bidang politik


 Pada awal pembentukannya, ASEAN tidak melakukan kerja sama di bidang politik. Namun
dalam perkembangannya, ASEAN kemudian mengadakan kerja sama di bidang politik. Hal ini
tercetus dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1971 yang menyepakati konsep Zone of
Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN) atau kawasan yang damai, bebas, dan netral.
 Selanjutnya disepakati juga adanya konsep Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone
(SEANWFZ) atau ASEAN kawasan bebas senjata nuklir.
 Lahirnya dua konsep ini didasari kesadaran bersama akan perlunya menciptakan keamanan
dan kedamaian hidup bertetangga di kawasan Asia Tenggara.

7
G9-1516-IPS-MATERI-019

H. Peranan Indonesia dalam ASEAN


Peranan Indonesia dalam kerja sama ASEAN cukup besar, yaitu:
1) Sebagai pemrakarsa berdirinya ASEAN
2) Sebagai tempat sekretariat tetap ASEAN
3) Sebagai sekretaris pertama ASEAN
4) Sebagai tempat dilaksanakannya KTT I ASEAN
5) Sebagai pusat karantina tanaman dan hewan di Kepulauan Riau
6) Menyediakan lnstitut Teknologi Tekstil Bandung untuk kepentingan ASEAN
7) Mengusahakan perdamaian konflik Kamboja dalam JIM (Jakarta Informal Meeting)
8) Memberi kesempatan ASEAN memanfaatkan Satelit Palapa

III. PBB
A. Sejarah Berdirinya PBB
 Perang Dunia II membawa akibat yang lebih parah daripada
Perang Dunia I. Hal inilah yang mendorong bangsa-bangsa di
dunia untuk mendirikan suatu organisasi internasional yang lebih
efektif dan sempurna daripada LBB, yakni United Nations
Organisation (UNO) atau PBB.
 Landasan terbentuknya PBB adalah Atlantic Charter, 14 Agustus
1941 yang ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt dengan Perdana Menteri
lnggris Winston Churchill. lsi pokok Atlantic Charter adalah perlunya mengusahakan perdamaian
dunia.
 Pertemuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Konferensi San Fransisco di Amerika Serikat.
Konferensi yang berlangsung pada tanggal 25-26 Juni 1945 itu dihadiri oleh 50 negara, dan berhasil
menyusun Piagam Perdamaian (Charter of Peace).
 Selanjutnya pada tanggal 24 Oktober 1945, Piagam Perdamaian tersebut diratifikasi (disetujui dan
ditandatangani) 50 negara anggota pertama PBB. ltulah sebabnya maka tanggal 24 Oktober
dinyatakan sebagai hari lahirnya PBB (the United Nations Day) yang dinyatakan dalam sidang
pertama di London, tanggal 10 januari 1946. Di samping itu ke-50 negara tersebut dikenal sebagai
negara anggota pendiri (the original members).
 Sebagai organisasi dunia, PBB memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
2) Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa atas dasar persamaan hak, hak menentukan
nasib sendiri dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3) Memajukan kerja sama antarbangsa dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial, ekonomi,
kebudayaan, dan kemanusiaan.
4) Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan bersama.

8
G9-1516-IPS-MATERI-019

B. Struktur organisasi PBB


1) Majelis Umum (National Assembly)
 Merupakan majelis negara anggota, yang paling banyak diwakili oleh 5 orang dengan satu
suara.
 Bersidang sedikitnya sekali dalam satu tahun.
 Tugasnya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan PBB.

2) Dewan Keamanan (Security Council)


 Terdiri dari 5 anggota tetap (The Big Five: Amerika Serikat, Rusia, lnggris, Perancis, dan
Tiongkok/Cina) dengan hak vetonya, dan 6 anggota tidak tetap.
 Sejak tahun 1965 keanggotaan tidak tetap ditambah menjadi 10 negara dengan masa tugas 2
tahun.
 Di samping itu sejak tahun 1971, the big five Tiongkok (Cina Nasionalis) digantikan oleh RRC
(Cina Komunis).

3) Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)


 Terdiri dari 18 negara anggota dengan masa keanggotaan 6 tahun.
 Tugasnya mengurusi masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan. ltulah
sebabnya dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh badan-badan khusus seperti UNESCO,
WHO, FAO, ILO, UNICEF, dan lain-lain.

4) Dewan Perwakilan (Trusteeship Council)


 Tugasnya menyelenggarakan pemerintahan di daerah-daerah perwakilan.
 Daerah yang dimaksud ialah:
a. Daerah-daerah mandat LBB.
b. Daerah-daerah bekas jajahan dari negara yang kalah dalam Perang Dunia II.

5) Makamah lnternasional (International Court of justice)


 Badan ini bertugas menyelesaikan masalah-masalah internasional.
 Anggota Makamah lnternasional dipilih oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan.

6) Sekretriat (Secretariat)
 Badan ini diketuai oleh seorang sekretaris jenderal yang diangkat oleh Majelis Umum atas usul
Dewan Keamanan, dengan masa jabatan 5 tahun.
 Tugasnya menyelesaikan pekerjaan adminsitrasi PBB.

9
G9-1516-IPS-MATERI-019

C. Aktivitas PBB
 Badan-badan khusus PBB, seperti FAO, ILO, UNICEF, UNESCO, WHO, dan lain-lain berupaya untuk
mengatasi masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan.
 Di samping itu, PBB juga berupaya untuk mendamaikan bangsa-bangsa yang sedang dilanda
konflik, dengan mengirimkan komisi khusus atau pasukan khusus untuk menjaga perdamaian dan
keamanan dunia.
 Di balik itu, tidak jarang juga pihak PBB khususnya anggota The Big Five menggunakan hak veto-
nya demi kepentingan mereka. Demikian juga negara-negara superpower seperti Amerika Serikat
dan Uni Soviet sering ikut campur tangan dalam konflik-konflik internal, bahkan melakukan invasi.
 Contohnya ialah keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam dan invasi Uni Soviet ke
Afganistan 1979.

D. Perkembangan keanggotaan PBB


 Sewaktu berdirinya, keanggotaan PBB berjumlah 50 negara. Kelimapuluh negara itulah yang
dikenal sebagai negara pendiri atau the original members.
 Dalam perkembangan, jumlah anggota PBB terus bertambah dan sampai saat ini hampir semua
negara di dunia telah menjadi anggota PBB.
 Anggota tambahan PBB adalah negara-negara yang menyusul mendaftarkan diri menjadi anggota
PBB termasuk Indonesia.
 Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota PBB adalah:
1) Negara merdeka.
2) Negara yang mencintai perdamaian.
3) Negara yang sanggup mematuhi dan melaksakan asas-asas dan tujuan PBB.
4) Negara yang telah mendapatkan rekomendasi Dewan Keamanan dan disetujui oleh Majelis
Umum PBB.

E. Hubungan Indonesia dengan PBB


 Pada tahun 1947, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) sehubungan dengan Agresi Militer I
Belanda tanggal 21 juli 1947.
 Anggota KTN terdiri atas Australia (pilihan Indonesia), Belgia (pilihan Belanda), dan Amerika Serikat
(pilihan Australia dan Belgia).
 Pada tahun 1948, nama KTN diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia)
sebagai akibat pelanggaran Belanda terhadap Perjanjian Renville dengan melakukan Agresi II
Belanda ke kota Yogyakarta 19 Desember 1948.
 Tahun 1962, PBB membentuk UNTEA (United Nations Transitory Executive Administration), yaitu
pemerintahan sementara untuk mengambil alih kekuasaan Belanda di Irian Barat yang kemudian
diserahkan kepada Indonesia.

10
G9-1516-IPS-MATERI-019
 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa PBB banyak memberikan bantuan kepada pihak
Indonesia, khususnya selama perang kemerdekaan. PBB menjadi mediator dalam upaya
penyelesaian konflik antara lndonesia-Belanda.
 Menyadari peran penting PBB dalam upaya perdamaian dunia, maka Indonesia pun juga
mengimbanginya. Indonesia yang juga berupaya untuk ikut serta dalam usaha perdamaian dunia
kemudian masuk menjadi anggota PBB. Pada tanggal 28 September 1950, Indonesia secara resmi
masuk menjadi anggota PBB dan sebagai anggota ke-60.
 Pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia sempat keluar dari keanggotaan PBB karena berselisih
dengan Malaysia yang saat itu terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Namun,
pada masa Orde Baru, Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September
1966, juga sebagai anggota ke-60.

F. Peran Indonesia dalam PBB


 Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki kepentingan untuk ikut aktif mengambil
bagian dalam mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
serta Piagam PBB. Sejak Indonesia resmi menjadi anggota PBB, maka Indonesia memiliki peran
dalam PBB, antara lain sebagai berikut:
1) Peran tidak langsung
a) Indonesia menjadi pencetus dan salah satu pemrakarsa diselenggarakannya Konferensi
Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila Bandung, yang isinya
sangat mendukung dan membantu tercapainya tujuan PBB.
b) Indonesia menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Gerakan Non Blok (GNB) tahun 1961
yang bertujuan untuk mewujudkan perdamaian dunia.
c) Indonesia menjadi pelopor tercetusnya konsep ZOPFAN dan SEANWFZ di dalam organisasi
ASEAN, yang ingin menciptakan kawasan damai, netral, dan bebas dari senjata nuklir.
2) Peranan langsung
a) Mulai tahun 1957, Indonesia ikut aktif membantu upaya PBB untuk menjaga dan memelihara
perdamaian dunia dengan mengirimkan Pasukan Garuda.
b) Kontingen Pasukan Garuda Rl yang pernah membantu PBB adalah sebagai berikut:
1. Pasukan Garuda I, ditempatkan di jalur Gaza (Sinai), tahun 1957.
2. Pasukan Garuda II, ditempatkan di Kongo, tahun 1960.
3. Pasukan Garuda Ill, ditempatkan di Kongo, tahun 1963.
4. Pasukan Garuda IV, ditempatkan di Vietnam Selatan, tahun 1973.
5. Pasukan Garuda V, ditempatkan di Vietnam Selatan, tahun 1973-1974.
6. Pasukan Garuda VI, ditempatkan di Timur Tengah (perang Arab-Israel) tahun 1973-1974.
7. Pasukan Garuda VII, ditempatkan di Vietnam Selatan, tahun 1974.
8. Pasukan Garuda VIII, ditempatkan di Sinai, tahun 1974.
9. Pasukan Garuda IX, ditempatkan di perbatasan lrak-lran, tahun 1988.

11
G9-1516-IPS-MATERI-019
10. Pasukan Garuda X, ditempatkan di Namibia, Afrika Selatan, tahun 1989.
11. Pasukan Garuda XI, ditempatkan di perbatasan lrak-Kuwait, tahun 1991.
12. Pasukan Garuda XII, ditempatkan di Kamboja, tahun 1992.
13. Pasukan Garuda XIII, ditempatkan di Somalia, Afrika, tahun 1992.
14. Pasukan Garuda XIV, ditempatkan di Bosnia-Herzegovina, tahun 1993-1994.
c) Pada tahun 1971, Adam Malik mantan Wakil Presiden ke-3 Rl terpilih menjadi Ketua Sidang
Majelis Umum ke-62 PBB. Pada waktu itu, Adam Malik adalah Menteri Luar Negeri Rl.
d) Pada tahun 1984, Indonesia membantu Ethiopia yang dilanda kelaparan dengan
mengirimkan bantuan berupa uang dan beras melalui badan khusus PBB, FAO.
e) Pada tahun 1995, Indonesia ikut menampung para pengungsi Vietnam dengan menyediakan
Pulau Galang.
f) Pada tahun 1993-1996 Indonesia beberapa kali menjadi mediator perdamaian Pemerintah
Filipina dengan kelompok Mora (Mora National Liberation Front =MNLF) yang menguasai
Mindanao Selatan.

IV.Gerakan Non Blok (GNB)


A. Sekilas sejarah berdirinya GNB
 Pasca-Perang Dunia II muncul dua blok, yakni blok Barat dan blok Timur.
 Blok Barat di bawah komando Amerika yang berhaluan kapitalis-liberalis, dengan anggotanya
antara lain lnggris, Perancis, Belanda, Belgia, ltalia, Jerman Barat, Kanada, Norwegia, Australia,
Turki, Yunani, dan Portugal. Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet yang berhaluan sosialis komunis,
dengan anggota seperti Polandia, Hongaria, Jerman Timur, Bulgaria, Rumania, Cekoslowakia, dan
Albania.
 Antara Blok Barat dan Blok Timur selalu terlibat dalam ketegangan yang berlanjut pada "perang
dingin". Perang dingin pada hakikatnya adalah perang urat syaraf, yakni bentuk pertentangan dan
ketegangan pihak-pihak tertentu sebelum terjadi perang yang sebenarnya.
 Timbulnya ketegangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
(a)perbedaan ideologi
(b)adanya perlombaan senjata nuklir
(c) perluasan rivalitas blok melalui pembentukan pakta militer.
 Adanya pertentangan dan ketegangan tersebut dapat mengancam keamanan dan perdamaian
dunia. Dengan adanya ketegangan di antara dua blok tersebut, negara-negara yang cinta damai
(negara-negara dunia ketiga) mengupayakan berbagai cara untuk meredakan ketegangan
tersebut. Negara-negara dunia ketiga yang cinta damai kemudian membentuk suatu wadah
dengan nama Gerakan Non Blok (GNB).
 Gerakan Non Blok adalah nama lain dari NAM (Non Allied Movement) yang merupakan organisasi
negara-negara yang tidak memihak baik blok Barat di bawah komando Amerika Serikat maupun
blok Timur di bawah pimpinan Uni Soviet.

12
G9-1516-IPS-MATERI-019
B. Latar belakang berdirinya GNB
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut:
1) Adanya "perang dingin" (cold war) antara blok Barat di bawah komando Amerika Serikat dan blok
Timur dipimpin oleh Uni Soviet yang menimbulkan ketegangan dunia.
2) Adanya kecemasan negara-negara yang baru saja merdeka (negara sedang berkembang) sehingga
berusaha untuk meredakan ketegangan dunia.
3) Adanya pertemuan Brioni di Yugoslavia antara Presiden Joseph Bros Tito (Yugoslavia), PM
Jawaharlal Nehru (India), dan Presiden Gamal Abdul Nazer (Mesir) yang menghasilkan kesepakatan
tentang pentingnya Gerakan Non Blok dan KTT Non Blok.
4) Adanya pertemuan lima orang negarawan di markas besar PBB dalam Sidang Umum ke-15 PBB
tahun 1960. Kelima orang negarawan itu adalah:
a) Presiden Soekarno, dari Indonesia
b) PM Jawaharlal Nehru, dari India
c) Presiden Gamal Abdul Nasser, dari Mesir
d) Presiden Kwame Nkrumah, dari Ghana, dan
e) Presiden Josef Bross Tito, dari Yugoslavia
Kelima tokoh itulah yang kemudian dikenal sebagai pendiri Gerakan Non Blok
5) Terjadinya krisis Cuba, yaitu Uni Soviet mendirikan pangkalan militernya di Cuba. Amerika Serikat
memprotes sehingga mengancam perdamaian dunia.

C. Tujuan GNB
1) Tujuan ke luar, yaitu berusaha meredakan ketegangan akibat pertentangan antara Blok Barat dan
Blok Timur demi terwujudnya perdamaian dan keamanan dunia.
2) Tujuan ke dalam, yaitu mengusahakan kemajuan negara-negara anggota GNB baik di bidang
politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.

D. Keanggotaan GNB
 Pada waktu berdirinya, Gerakan Non Blok (1961) beranggotakan 25 negara.
 Ketika berlangsung KTT Non Blok XIII (2003), gerakan ini telah memiliki 114 negara.
 Jumlah ini masih dapat bertambah pada KTT berikutnya, sebab setiap negara dapat diterima
menjadi anggota, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai.
2) Mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional.
3) Tidak menjadi anggota salah satu pakta militer yang dibentuk oleh kedua blok negara adidaya
(sebelum berakhirnya Perang Dingin).

13
G9-1516-IPS-MATERI-019
E. Peranan GNB
Dalam kancah dunia internasional, peran Gerakan Non Blok antara lain:
1) Aktif dalam usaha menciptakan tatanan dunia baru berdasarkan kebersamaan demokrasi dan
keadilan.
2) Memperjuangkan penataan kembali PBB sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi dunia.
3) Memperjuangkan keamanan dan perdamaian dengan penghapusan senjata kimia dan nuklir.
4) Memperjuangkan terciptanya kerja sama internasional dalam negosiasi global.

F. Peranan Indonesia dalam GNB


 Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia ternyata mempunyai peranan yang cukup
penting dalam Gerakan Non Blok.
 Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut:
1) Indonesia sebagai salah satu negara pemrakarsa lahirnya GNB.
2) Presiden Soekarno sebagai duta untuk menyampaikan keputusan KTT Non Blok I kepada
Presiden Amerika Serikat, john F. Kennedy.
3) Indonesia menjadi penyelenggara sekaligus ketua Gerakan Non Blok dalam KTT GNB di jakarta
pada bulan September 1992.
4) Presiden Soeharto merintis dibukanya kembali dialog Utara-Selatan yang telah lama
mengalami pemutusan, yakni dalam KTT G-7 di Tokyo, jepang tahun 1993.
5) Indonesia selalu mengusulkan dalam KTT tentang kemajuan ekonomi, penghapusan
penjajahan, dan kemurnian GNB tetap dipertahankan.

Sumber yang dibaca guru untuk menyiapkan materi ini:


 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX, penerbit Global
 IPS Terpadu 3, penerbit Yudhistira
 Ilmu Pengetahuan Sosial 3, penerbit Erlangga
 Pembelajaran IPS Terpadu 3, penerbit Platinum

14

Anda mungkin juga menyukai