Anda di halaman 1dari 15

KONFERENSI

ASIA-AFRIKA
(KAA)
Kelompok 8 XI MIPA 3
Nama
Anggota:
1)Putri Waluyo
2)Rizki Wijayanti
3)Septika
Prasetyawati
4)Septina Ayu Satiti
01 Pengertian KAA

T
EX
02 Sejarah KAA

NT 03
CO Latar Belakang KAA

04 Terwujudnya KAA

05 Tujuan KAA
06 Hasil KAA
07 Pengaruh KAA
Peranan Indonesia Dalam KAA
08
Pengertian KAA
• Konferensi Asia-Afrika adalah sebuah
konferensi antara negara-negara Asia
dan Afrika, yang kebanyakan baru
saja memperoleh kemerdekaan.

• KAA diselenggarakan oleh Indonesia,


Myanmar (Burma), Sri Lanka (Ceylon),
India dan Pakistan, dan
dikoordinasikan oleh Kementerian
Luar Negeri Indonesia Sunario.

• Pertemuan ini berlangsung antara 18


April-24 April 1955 pada Gedung
Merdeka, Bandung, Indonesia dengan
tujuan mempromosikan kerjasama
ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika
HOME dan melawan kolonialisme atau
neokolonialisme Amerika Serikat, Uni
Sejarah KAA
• 23 Agustus 1953 – Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (Indonesia) di
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan perlunya kerja sama
antara Negara-Negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.
• 25 April – 2 Mei 1954 – Berlangsung Persidangan Kolombo di Sri Lanka.
Hadir dalam pertemuan tersebut para pemimpin dari India, Pakistan,
Burma(Myanmar) dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia
mengusulkan perlu adanya Konferernsi Asia-Afrika. Dan Indonesia dipilih
menjadi penyelenggara.
• 28 – 29 Desember 1954 – Untuk mematangkan gagasan masalah
Persidangan Asia-Afrika, diadakan persidangan Bogor dan dihadiri 30
negara. Dalam persidangan ini dirumuskan lebih rinci tentang tujuan
persidangan, serta siapa saja yang akan diundang.
• 18-24 April 1955 – Konferensi Asia Afrika berlangsung di Gedung Merdeka,
Bandung. Sidang ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan dipimpin oleh
Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Hasil uji coba ini dalam bentuk
perjanjian yang dikenal sebagai Prinsip Sepuluh Bandung.

HOME
Latar Belakang KAA
• Politik luar negeri Indonesia adalah bebas
aktif.
• upaya meredakan ketegangan dan untuk
mewujudkan perdamaian dunia
• Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak
negara di Asia dan Afrika yang berhasil
mencapai kemerdekaan, di antaranya adalah
India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Burma
(Myanmar), Sri Lanka, Vietnam, dan Libia.
• Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang telah
merdeka tidak melupakan masa lampaunya,
dan mencetuskan Konferensi Asia-Afrika
sebagai rasa setia kawan mereka kepada
negara di Asia dan Afrika yang belum
merdeka.
HOME
Terwujudnya KAA
1) Konferensi Colombo
25 April – 2 Mei 1954 – Persidangan berlangsung di Colombo,Sri Lanka.
1. Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo.
2. India, diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawarhalal Nehru
3. Pakistan diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah.
4. Burma (sekarang Myanmar), diwakili oleh Perdana Menteri Unu.
5. Srilangka, diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala.
Dalam konferensi Colombo ini diputuskan antara lain sebagai berikut.
• Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis.
• Menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko.
• Menyetujui dan mengusahakan adanya konferensi Asia-Afrika dan memilih
Indonesia sebagai penyelenggara.

NEXT
2) Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
28-31 Desember 1954 diadakan Konferensi di Bogor.
Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Konferensi
Colombo, di mana negara-negara sponsor akan
mengevaluasi hasil penjajagan Indonesia dalam
mempersiapkan KAA.
Hal-hal yang menjadi pokok pembicaraan dalam Konferensi
Bogor adalah tujuan konferensi, tempat konferensi, agenda
pembicaraan negara-negara yang akan diundang dan
kesekretariatan.
Rekomendasi yang diajukan dalam sidang ini adalah sebagai
berikut.
• Mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung dalam
bulan April 1955.
• Menetapkan kelima negara peserta konferensi Colombo
sebagai negara-negara sponsor.
• Menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan
diundang.
HOME
• Menentukan tujuan konferensi Asia-Afrika.
Tujuan KAA
• Memajukan kerja sama, persahabatan,
perhubungan antara bangsa-bangsa
Asia dan Afrika untuk
menyelenggarakan kepentingan
bersama.
• Kerja sama dalam bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan di antara
bangsa-bangsa Asia-Afrika.
• Memecahkan bersama soal-soal khusus
dan penting bagi bangsa-bangsa Asia-
Afrika, seperti: menjamin kedaulatan,
melenyapkan deskriminasi ras dan
HOME penjajahan.

Hasil
Kerja sama ekonomi.
KAA
• Kerja sama kebudayaan.
• Masalah hak asasi manusia, yakni
menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia
seperti yang tercantum dalam Piagam PBB
serta menentang ras diskriminasi.
• Masalah bangsa-bangsa yang belum
merdeka, yakni menentang adanya
imperialisme dan menuntut kemerdekaan
bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
• Masalah-masalah lain, yakni mengakui hak-
hak bangsa Arab di Palestina dan menuntut
soal Palestina diselesaikan secara damai,
menuntut kembalinya wilayah Irian Barat
NEXT (sekarang Papua) kepada Indonesia serta
• Selain keputusan KAA di atas, konferensi Asia-Afrika juga
mengajak semua bangsa di dunia untuk hidup bersama
dalam perdamaian dan menjalankan kerja sama dalam
suasana persahabatan atas dasar sepuluh prinsip yang
dikenal dengan “Dasasila Bandung” (Bandung Declaration).

HOME
Pengaruh KAA
• Berkurangnya ketegangan dan bahaya
pecahnya peperangan yang
bersumber dari persengketaan
masalah Taiwan antara RRC dengan
Amerika Serikat.
• Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika
untuk mencapai kemerdekaan
semakin meningkat. Hal ini tampak
dengan meningkatnya jumlah negara-
negara Asia-Afrika yang merdeka
setelah tahun 1955.
• Politik luar negeri bebas aktif yang
HOME
dijalankan Indonesia, India, Birma, dan
Peranan Indonesia
Dalam KAA
• Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat
penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang
berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor
(Jawa Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan
dari Konferensi Asia Afrika.
• Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat
penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang
berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di
Gedung Merdeka Bandung (Jawa Barat). Dalam
konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki
peranan penting, di antaranya adalah : Ketua
Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris
Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua
Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan Ketua
NEXT Komite Ekonomi: Prof. Ir. Roseno.
Anggota
KAA
• Adapun negara-negara yang hadir dalam KAA
adalah :
1. Indonesia                                   16. Laos
2. India                                           17. Libanon
3. Birma (Myanmar)                       18. Liberia
4. Pakistan                                     19. Libia
5. Srilangka                                   20. Nepal
6. Afghanistan                            21. Filipina
7. Kamboja (Kampuchea)              22. Saudi Arabia
8. Republik Rakyat China             23. Sudan
9. Mesir                                           24. Syiria
10. Ethiopia                                     25. Muang Thai
11. Ghana (Pantai Emas)               26. Turki
12. Iran                                            27. Vietnam
HOME Utara
13. Irak                                            28. Vietnam
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai