Anda di halaman 1dari 12

KONFERENSI ASIA

AFRIKA ( KAA)
XI MIPA III
NAMA KELOMPOK 5 :
• DILLA PUSPITA SARI
• FATHIA DESVIANTY
• MUHAMMAD RANDY
• RIENALDI
• WULAN DESILIA SAFITRI
• YENI CANDRA TIYASWATI
KONFERENSI
ASIA AFRIKA
( KAA)

konferensi Asia–Afrika disingkat KAA; kadang juga


disebut Konferensi Bandung adalah sebuah
konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika,
KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar
(dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India
dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar
Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini
berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di
Gedung Merdeka, Bandung
LATAR BELAKANG

Negara dunia ketiga Kondisi


Perang dunia bangkit untuk keamanan
II berakhir memperoleh dunia belum
kemerdekaan stabil

diperparah dengan
mendorong negara- munculnya perang dingin
negara yang baru antara dua blok yang
merdeka untuk saling berseberangan
menggalang persatuan yaitu Blok Barat dan
Blok Timur.
TUJUAN KAA

a. Memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang


sosial, ekonomi, dan kebudayaan;

b. Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme

c. Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta
mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.

d. Bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,

e. Membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan


bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.
PERANAN INDONESIA DALAM KONFERENSI ASIA AFRIKA
1. Salah satu pemrakarsa diselenggarakannya KAA
Indonesia menjadi salah satu negara yang mepelopori terselenggaranya KAA bersama panca negara. Indonesia ikut
serta dalam dua konferensi yang mendahului penyelenggaraan KAA, yakni sebagai berikut:
C
2. Sebagai tuan rumah konferensi asia afrika

Peran Indonesia dalam KAA lainnya adalah dengan menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika. Penjelasan
mengenai penyelenggaraan KAA di Indonesia adalah
1. Konferensi Asia Afrika 1995

KAA pertama dilaksanakan di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia pada tanggal 18 hingga 24 April
1955. KAA yang dilaksanakan di Bandung menghasilkan Dasasila Bandung. Dasasila Bandung merupakan
sepuluh poin deklarasi mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia.

2. Konferensi Asia Afrika 2005


Sebagai upaya memperingati 50 tahun semenjak pertemuan bersejarah KAA tahun 1955, para Kepala
Negara di negara-negara Asia & Afrika diundang untuk mengikuti sebuah pertemuan baru di Indonesia.
Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 23 April 2015 di Jakarta dan 24 April di
Bandung. Sebagian dari pertemuan dilaksanakan di Gedung Merdeka, yakni sama dengan lokasi pertemuan
lama pada 50 tahun lalu. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu, Kofii Anan, juga
hadir dalam pertemuan ini.
KTT Asia Afrika tahun 2005 ini menghasilkan NAASP (New Asian-African Strategic Partnership/ Kemitaan
Strategis Baru Asia-Afrika). NAASP diharapakan akan membawa Asia dan Afrika menuju masa depan yang
lebih baik berdasarkan ketergantungan sendiri yang kolektif. Selain itu, untuk memastikan adanya
lingkungan internasional untuk kepentingan para rakyat Asia dan Afrika.
3. Konferensi Asia Afrika 2015

Konferensi Asia Afrika 2015 juga diselenggarakan di Indonesia. KAA  ke-60 ini
dilaksanakan di dua kota, yakni di Jakarta pada 19 – 23 April 2015 dan Bandung pada 24
April 2015. Tema yang dibawa oleh KAA yang bertempat di dua kota ini adalah
peningkatan kerja sama negara-negara di Kawasan Selatan, kesejahteraan, dan
perdamaian. KTT ini dihadiri 89 Kepala Negara/ Pemerintahan dari 109 negara di Kawasan
Asia Afrika, 17 negara pengamat, 20 organisasi internasional, dan 1.426 perwakilan media
domestik dan asing.
KAA tahun 2015 ini menghasilkan tiga dokumen. Ketiga dokumen tersebut adalah
Pesan Bandung (Bandung Message), Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia
Afrika (NAASP), dan Deklarasi Kemerdekaan Palestina.
Indonesia menjadi penyelenggara KAA pertama di Indonesia sekaligus panitia
penyelenggara KAA. Tokoh-tokoh Indonesia yang menjadi paniti Konferensi Asia Afrika
adalah:
• Gubernur Jawa Barat saat itu, Sanusi Harjadinata, menjadi Ketua Panitia Penyelenggara
KAA
• Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo menjadi Ketua KAA
• Sekjen Kementrian Luar Negeri Indonesia saat itu, Ruslan Abdul Gani, menjadi Sekjen KAA
• Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia saat itu, Muhammad Yamin,
menjadi Ketua Komite Kebudayaan
• Menteri Ekonomi Indonesia saat itu, Prof. Ir. Rooseno, menjadi Ketua Komite Ekonomi
• Presiden Soekarno memberikan sambutan untuk pembukaan KAA
4.Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika

Indonesia memiliki Museum Konferensi


Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung,
Indonesia. Pendirian museum ini terilhami dari
kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia
Afrika. Gagasan pendirian Museum Konferensi
Asia Afrika dilontarkan dalam forum rapat
Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia
Afrika (1980). Konferensi tersebut dihadiri
oleh Direktur Jenderal Kebudayaan saat itu,
Prof. Dr. Haryati Soebadio, sebagai perwakilan
dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Gagasan ini mendapat sambutan baik, termasuk dari Presiden . RI saat itu, Soeharto. Perealisasian
gagasan ini dilaksanakan oleh Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika (Joop
Ave ), Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, Pemerintah Daerah Tingkat I
Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran.
Sementara itu, perencanaan dan pelaksanaan teknis gagasan tersebut dilaksanakan oleh PT. Decenta,
Bandung. Museum Konferensi Asia Afrika akhirnya diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada 24 April
1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.
HASIL DARI KONFERENSI ASIA AFRIKA

MASALAH
MASALAH
KERJA KERJA BANGSA-
HAK
SAMA SAMA BANGSA YANG
ASASI
EKONOMI BUDAYA BELUM
MANUSIA
MERDEKA

PERNYATAAN
MENGENAI USAHA MENGUSAHAKAN MASALAH-
MEMAJUKAN PERDAMAIAN MASALAH
PERDAMAIAN DAN DAN KERJA SAMA LAIN
KERJA SAMA DI DI DUNIA 
DUNIA
NEGARA-NEGARA KAA

• Indonesia
• Laos
• India
• Libanon
• Birma (Myanmar)
• Liberia
• Pakistan
• Libia
• Srilangka
• Nepal
• Afghanistan
• Filipina
• Kamboja (Kampuchea)
• Saudi Arabia
• Republik Rakyat China
• Sudan
• Mesir
• Syiria
• Ethiopia
• Muang Thai
• Ghana (Pantai Emas)
• Turki
• Iran
• Vietnam Utara
• Irak
• Vietnam Selatan
• Jepang
• Yaman
• Yordania

Anda mungkin juga menyukai