(05)
2. Gazela Gata Famala (13)
3. Sekar Ayu Alfina Shasty (28)
4. Ulya Zhafirah Wardah (30)
Setelah Perang Dunia II berakhir pada
Agustus 1945, terjadilah Perang Dingin
antara Unisoviet dengan Amerika Serikat.
Unisoviet dan Amerika Serikat ingin menarik
negara-negara Asia Afrika untuk bergabung
dengan Blok Barat dan Blok Timur.
Perkembangan bom nuklir juga menanamkan
kekhawatiran.
Bangsa Asia Afrika juga masih terjajah
sehingga menambah alasan terlahirnya
Konferensi Asia Afrika.
Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Srilanka)
U Nu (Perdana Menteri Bima)
Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
Ali Sastroamidjoyo (Perdana Menteri
Indonesia)
Mohamed Ali (Perdana Menteri Pakistan)
Afganistan Libanon
Kamboja Liberia
Federasi Afrika Tengah Libya
Republik Rakyat Nepal
Tiongkok (China)
Filipina
Mesir
Saudi Arabia
Ethiopia
Sudan
Pantai Emas (Gold Coast)
Syria
Iran
Thailand (Muangthay)
Irak
Turki
Jepang
Republik Demokrasi
Yordania Vietnam (Vietnam Utara)
Laos Vietnam Selatan
Yaman
Tanggal 18 April 1955
Bertempat di Gedung Merdeka Bandung
Dimulai pukul 9 WIB
Pidato pembukaan oleh Presiden Soekarno
Sidang selanjutnya dipimpin oleh Ali
Sastroamidjoyo
Agar negara-negara peserta menjadi lebih
tau tentang pendirian masing-masing negara.
Untuk menangani masalah dunia terutama di
belahan Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika di Bandung melahirkan
suatu kesepakatan bersama yang merupakan
pokok-pokok tindakan dalam usaha
menciptakan perdamaian dunia. Ada sepuluh
pokok yang dicetuskan dalam konferensi
tersebut, maka itu disebut Dasasila Bandung.
Konferensi Asia Afrika di Bandung, telah berhasil
menggalang persatuan dan kerja sama di antara
negara-negara Asia dan Afrika, baik dalam
menghadapi masalah internasional maupun
masalah regional.
Konferensi Asia Afrika telah membakar semangat
dan menambah kekuatan moral para pejuang
bangsa-bangsa Asia Afrika yang pada masa itu
tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air
mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah
negara merdeka di benua Asia dan Afrika.
1. Salah satu pencetus terbentuknya KAA
2. Menjadi tempat penyelenggaraan KAA
Mempererat hubungan Indonesia dengan negara
negara Asia Afrika
Mengobarkan semangat Indonesia dalam
menghadapi tantangan dan masalah regional
maupun internasional
Dengan diselenggarakannya KAA di Bandung,
kota Bandung menjadi terkenal di seluruh dunia.
Semangat perdamaian yang dicetuskan di kota
Bandung dijuluki “semangat Bandung” atau
“Bandung Spirit”. Untuk mengabadikan peristiwa
sejarah yang penting itu jalan protokol di kota
Bandung yang terbentang di depan gedung
Merdeka diberi nama Jalan Asia Afrika