Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN MODUL NUSANTARA PMM 3 TAHUN 2023

KUNJUNGAN KE MUSEUM KONFERENSI ASIA-AFRIKA UNTUK MENGENALI SEJARAH DAN


NILAI-NILAI KEBANGSAANYA

Oleh:

Ulis Damiti

Program Studi Administrasi Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo

Ulisdamiti81@gmail.com

ABSTRACT

The Asian-African Conference is abbreviated as KAA. The Asian-African Conference was a


conference held on 18-24 April 1955 in the city of Bandung, Indonesia. The background to the
holding of the Asia-Africa Conference was that after World War II ended, two world powers
emerged, namely the Western bloc led by the United States and the Eastern bloc led by the Soviet
Union. These two blocks are fighting for influence, causing international tensions
ABSTRAK

Konferensi Asia Afrika disingkat dengan KAA. Konferensi Asia Afrika adalah konferensi yang
diselenggarakan pada tanggal 18-24 April 1955 di kota Bandung, Indonesia. Latar belakang
diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika adalah bahwa setelah Perang Dunia II berakhir
muncul dua kekuatan dunia yaitu blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur
yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok ini saling berebut pengaruh, sehingga menyebabkan
ketegangan dunia internasiona
Kata kunci: sejarah,KAA,Dasalila Bandung

Sejarah Konferensi Asia-Afrika

KAA merupakan konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara Asia dan Afrika.
Konferensi ini juga dikenal dengan sebutan Konferensi Bandung karena diselenggarakan di
Bandung pada 18-24 April 1955. Usai Perang Dunia II, dunia terpecah menjadi dua bagian yaitu
blok barat dan blok timur. Blok barat terdiri dari negara-negara berpaham liberalis, sementara
blok timur berpaham komunis. Keduanya berebut pengaruh pada bangsa-bangsa lain. KAA
diprakarsai oleh lima negara yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan. KAA
dihadiri oleh 29 negara. KAA tak terlepas dari keberadaan Konferensi Colombo 28 April-2 Mei
1954 saat Indonesia mengemukakan gagasan tentang pertemuan negara-negara Asia-Afrika. Dari
konferensi tersebut, lahirlah KAA dengan pertemuan perdana menghadirkan 29 negara di
kawasan Asia-Afrika.

Tujuan KAA

1. Mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika.


2. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara
Asia dan Afrika.
3. Menjalin kerukunan antarumat beragama di wilayah Asia dan Afrika.
4. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
5. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing.
6. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara
imperialis lainnya

Negara-Negara Peserta KAA

Konferensi Asia Afrika diikuti 29 negara peserta dan menghasilkan 10 poin penting yang disebut
dengan Dasasila Bandung. Berikut Negara-Negara yang ikut dalam KAA yaitu

1. Afganistan
2. Arab Saudi
3. Burma (sekarang Myanmar)
4. Ceylon (sekarang Sri Lanka)
5. China
6. Ethiopia
7. Filipina
8. Ghana
9. India
10. Indonesia
11. Irak
12. Iran
13. Jepang
14. Kamboja
15. Laos
16. Lebanon
17. Liberia
18. Libya
19. Mesir
20. Nepal
21. Pakistan
22. Sudan
23. Suriah
24. Thailand
25. Turki
26. Vietnam
27. Vietnam Selatan
28. Yaman
29. Yordania

Hasil KAA Atau Dasalila Bandung

1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip


dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan
kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara
kolektif, sesuai Piagam PBB.
6. (a)Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan
khusus negara besar mana pun. (b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana
pun.
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap
keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui
perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai
lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai Piagam PBB.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional

Manfaat Kunjungan Bagi Mahasiswa PMM 3 di Museum KAA

Manfaat bagi kita mahasiswa PMM 3 Mengunjungi Museum KAA ini yaitu bisa menambah
wawasan dan pengetahuan serta pengalaman secara langsung dan secara rinci mengenai Sejarah
Konferensi Asia-Afrika. Adapun yang kita dapat pelajari di museum tersebut antara lain
mengenai Bangunan Museum Konferensi Asia Afrika yang dibagi menjadi tiga ruangan.
Ruangan pertama yaitu pameran tetap, ruangan kedua yaitu perpustakaan, ruangan ketiga yaitu
audiovisual. Setiap ruangan di Museum Konferensi Asia Afrika mengandung fungsi untuk
mengabadikan dan menyebarkan nilai-nilai sejarah dan kebangsaan dari peristiwa Konferensi
Asia Afrika tahun 1955. Benda-benda yang dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah
tersimpan dalam museum di ruangan pameran tetap.

Lampiran: Dokumentasi Kunjungan Mahasiswa PMM 3 Ke KAA

Gambar 1. Reflika Simulasi Ir. Soekarno Berpidato dalam Sidang KAA


Gambar 2. Kelompok Modul Nusantara PMM 3 Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai