Oleh:
Ulis Damiti
Ulisdamiti81@gmail.com
ABSTRACT
Konferensi Asia Afrika disingkat dengan KAA. Konferensi Asia Afrika adalah konferensi yang
diselenggarakan pada tanggal 18-24 April 1955 di kota Bandung, Indonesia. Latar belakang
diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika adalah bahwa setelah Perang Dunia II berakhir
muncul dua kekuatan dunia yaitu blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur
yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok ini saling berebut pengaruh, sehingga menyebabkan
ketegangan dunia internasiona
Kata kunci: sejarah,KAA,Dasalila Bandung
KAA merupakan konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara Asia dan Afrika.
Konferensi ini juga dikenal dengan sebutan Konferensi Bandung karena diselenggarakan di
Bandung pada 18-24 April 1955. Usai Perang Dunia II, dunia terpecah menjadi dua bagian yaitu
blok barat dan blok timur. Blok barat terdiri dari negara-negara berpaham liberalis, sementara
blok timur berpaham komunis. Keduanya berebut pengaruh pada bangsa-bangsa lain. KAA
diprakarsai oleh lima negara yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan. KAA
dihadiri oleh 29 negara. KAA tak terlepas dari keberadaan Konferensi Colombo 28 April-2 Mei
1954 saat Indonesia mengemukakan gagasan tentang pertemuan negara-negara Asia-Afrika. Dari
konferensi tersebut, lahirlah KAA dengan pertemuan perdana menghadirkan 29 negara di
kawasan Asia-Afrika.
Tujuan KAA
Konferensi Asia Afrika diikuti 29 negara peserta dan menghasilkan 10 poin penting yang disebut
dengan Dasasila Bandung. Berikut Negara-Negara yang ikut dalam KAA yaitu
1. Afganistan
2. Arab Saudi
3. Burma (sekarang Myanmar)
4. Ceylon (sekarang Sri Lanka)
5. China
6. Ethiopia
7. Filipina
8. Ghana
9. India
10. Indonesia
11. Irak
12. Iran
13. Jepang
14. Kamboja
15. Laos
16. Lebanon
17. Liberia
18. Libya
19. Mesir
20. Nepal
21. Pakistan
22. Sudan
23. Suriah
24. Thailand
25. Turki
26. Vietnam
27. Vietnam Selatan
28. Yaman
29. Yordania
Manfaat bagi kita mahasiswa PMM 3 Mengunjungi Museum KAA ini yaitu bisa menambah
wawasan dan pengetahuan serta pengalaman secara langsung dan secara rinci mengenai Sejarah
Konferensi Asia-Afrika. Adapun yang kita dapat pelajari di museum tersebut antara lain
mengenai Bangunan Museum Konferensi Asia Afrika yang dibagi menjadi tiga ruangan.
Ruangan pertama yaitu pameran tetap, ruangan kedua yaitu perpustakaan, ruangan ketiga yaitu
audiovisual. Setiap ruangan di Museum Konferensi Asia Afrika mengandung fungsi untuk
mengabadikan dan menyebarkan nilai-nilai sejarah dan kebangsaan dari peristiwa Konferensi
Asia Afrika tahun 1955. Benda-benda yang dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah
tersimpan dalam museum di ruangan pameran tetap.