Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DAN AUSTRALIA DALAM

PERJANJIAN IA-CEPA

Indah Fitriyani
21102021041
Kelas A1
Hubungan Internasional

PENDAHULUAN
Hubungan bilateral adalah hubungan kerja sama antara dua negara untuk mencapai
sebuah kemajuan bagi kedua belah pihak.Kerja sama ini bersifat menguntungkan karena dari
kerja sama ini kedua negara tersebut dapat mencapai kemajuan dan keberhasilan.Hubungan ini
bersifat tidak memaksa dan dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelum
hubungan kerja sama tersebut terjadi atau dilaksanakan.

Indonesia telah menjalin Hubungan bilateral dengan banyak negara salah satunya
Australia dalam bidang ekonomi yang dapat dilihat dari adanya perjanjian yang disebut IA-
CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) sebagai
perjanjian dalam bidang ekonomi antara Indonesia dan Australia.Pembentukan kesepakatan IA-
CEPA menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang menguntungkan bagi investor
Australia, begitu pula sebaliknya. Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, kini akhirnya
IA-CEPA telah resmi diberlakukan. Perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia dan Australia ini
mencakup beberapa hal yang tentunya diharapkan dapat memperkuat poros ekonomi Tanah Air.

ISI

Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)


merupakan sebuah bentuk kerja sama antara Indonesia dan Australia. Kerjasama di bidang
ekonomi yang dituangkan ke dalam perjanjian dengan maksud menjadikan kedua negara
tersebut sebagai Economic Powerhouse. Perjanjian ini telah ditandatangani oleh kedua negara
sejak Maret 2019 dan telah melalui proses ratifikasi.
IA-CEPA terlebih dahulu diratifikasi oleh Australia pada tanggal 26 November 2019
yang diikuti oleh Indonesia yang meratifikasi perjanjian tersebut. Kemudian di tanggal 28
Februari 2020, ratifikasi ini ditindaklanjuti dengan penerbitan UU No. 1 Tahun 2020 tentang
Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia.Setelah
menjalani 10 bulan proses ratifikasi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Agus Suparmanto
dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Australia Simon Birmingham sepakat untuk
memberlakukan IA-CEPA di tanggal 5 Juli 2020.

Perjanjian bilateral IA-CEPA ini mencakup perdagangan ekspor impor, ketenagakerjaan,


telekomunikasi, investasi, dan perdagangan elektronik. Contohnya adalah tarif bea cukai 0%
untuk ekspor produk ke Australia, pendidikan vokasional, dan program magang untuk
meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Perjanjian IA-CEPA diharapkan semakin
mempermudah aktivitas investasi, baik bagi investor asal Indonesia yang ingin melakukan
ekspansi maupun investor Australia yang tertarik untuk menanamkan modal di perusahaan
Indonesia. Selama ini, Indonesia menduduki peringkat 12 sebagai negara tujuan investasi
Australia. Terbentuknya IA-CEPA diharapkan mampu menjadi dorongan bagi Indonesia untuk
melesat masuk ke top 10 negara tujuan investasi Australia.

IA-CEPA menjadi perlindungan dan fasilitas investasi bagi investor di kedua negara ini
terutama di sektor infrastruktur, energi, pariwisata, pengolahan makanan, pendidikan tinggi, dan
pengembangan teknologi. Pemberlakuan IA-CEPA pada bulan Juli ini menjadi angin segar bagi
tingkat investasi di Indonesia yang mengalami penurunan dikarenakan pandemi COVID-19.

KESIMPULAN

IA-CEPA yaitu hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi yang terjalin antara
Indonesia dan Australia.IA-CEPA menjadi jembatan perekonomian antara Indonesia dan
Australia, di mana kedua negara ini dapat saling memanfaatkan keunggulan satu sama
lain.Diharapkan IA-CEPA akan menjadi kerja sama yang dapat memperkuat dan meningkatkan
perekonomian baik untuk Indonesia ataupun untuk Australia.

Anda mungkin juga menyukai