Anda di halaman 1dari 186

Bab 1

Pendahuluan

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1.1. Latar Belakang
Provinsi sumatera selatan memiliki banyak tempat wisata yang
menarik baik Sejarah alam maupun Budaya salah satunya
Kabupaten Lahat yang berbatasan dengan Propinsi Bengkulu.
Kabupaten Lahat sebagian wilayahnya merupakan dataran
tinggi karena dilintasi pegunungan bukit barisan dengan
Gunung Dempo sebagai puncaknya.
2

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Wilayah Kabupaten Lahat merupakan daerah tropis yang
didalamnya terdapat 357 Desa dan 17 Kelurahan yang
mempunyai 2 (dua) musim hujan dan musim kemarau.

Masa terjadinya musim hujan berkisar antara bulan November


s/d bulan Mei, sedangkan musim kemarau berkisar antara
3

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
bulan Mei s/d bulan Oktober dan tidak menutup kemungkinan
terjadinya penyimpangan kedua musim tersebut terjadinya
pada setiap tahun.

Adapun curah hujan rata – rata berkisar antara 2000 – 3000


mm dengan kelembapan udara          rata – rata berkisar
antara 75 – 89 %.
4

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Permukaan tanah yang terdapat di desa – desa antara lain
berupa dataran rendah, pegunungan dan perkebunan. Dataran
tinggi dan pegunungan banyak terdapat di Kecamatan Pulau
Pinang, Kota Agung, Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumu, Tanjung
Sakti Pumi, Pajar Bulan dan Jarai.

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Kabupaten Lahat memiliki tujuan wisata seperti gunung
Dempo,Peninggalan megalith ,air terjun dll.

Gunung Dempo merupakan tujuan wisata yang paling terkenal


dari kabupaten Lahat Gunung Dempo termasuk wilayah kota
pagaralam. kota pagaralam dapat ditempuh dengan
6

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
berkendara selama 6-7 jam dari Ibukota propinsi Sumatra
selatan Palembang.

Wisatawan dapat menyewa kendaraan dari Kota Palembang


maupun menggunakan bus dan angkutan umum dari terminal
bis di kota palembang sepanjang perjalanan wisatawan akan
menikmati pemandangan berupa hijaunya gunung dan
7

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
perbukitan,sungai,persawahan dan perumahan warga. Jalan
yang dilalui merupakan jalur penghubung propinsi Sumatra
Selatan dengan propinsi Bengkulu dan banyak dilewati bus-
bus antar propinsi serta truk pengangkut komoditi maupun
truk trailer kondisi jalan yang dilewati bagus dan cukup lebar
dua arah saat malam ketika lampu penerangan dinyalakan

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
merupakan pemandangan yang indah dengan latar belakang
kawasan perbukitan bukit barisan.

Terdapat banyak pilihan menginap di Gunung Dempo bagi


wisatawan dari jenis backpacker maupun keluarga dengan
sarana dan fasilitas serta harga yang beragam. Salah satu
pilihan wisatawan menginap di sini adalah Villa Gunung gare
9

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
yang terletak dibawah kaki gunung Dempo. dari sini gunung
Dempo yang menjulang tinggi perkasa nampak terlihat
jelas.villa gunung gare memiliki beberapa tipe kamar maupun
rumah dengan gaya bangunan adat Sumatra Selatan bergaya
panggung yang tepat dihuni oleh rombongan besar maupun
keluarga Villa gunung gare dulunya tempat penyelenggaraan
MTQ sehingga tidak mengherankan kondisinya terawat baik.
10

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Kabupaten Lahat terus berbenah untuk meningkatkan kinerja
dan pelayanan kepada masyarakatnya. Untuk itu fungsi semua
unit atau badan yang terlibat dalam membentuk sistem
manajemen yang baik juga harus efektif. Salah satunya adalah
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Lahat yang
dalam hal ini berfungsi untuk melaksanakan pembangunan di
11

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
bidang Cipta Karya di kabupaten Lahat saat ini akan
melakukan perencanaan DED Villa Gunung Dempo untuk
penambahan gedung yang sudah ada..

Berangkat dari hal-hal tersebut maka, melalui Dinas Pekerjaan


Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Lahat
berupaya melakukan yang terbaik dengan menunjuk
12

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
konsultan CV. Firma Karya Cipta untuk membuat gambar-
gambar DED Villa Gunung Dempo agar pelaksanaan pekerjaan
tersebut dapat sesuai dengan yang diinginkan

1.2. Maksud dan Tujuan.


Kabupaten Lahat terus berbenah untuk meningkatkan kinerja
dan pelayanan kepada masyarakatnya. Untuk itu fungsi semua
13

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
unit atau badan yang terlibat dalam membentuk sistem
manajemen yang baik juga harus efektif. Salah satunya adalah
Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lahat yang dalam hal ini
berfungsi untuk melaksanakan pembangunan di bidang Cipta
Karya di kabupaten Lahat saat ini akan melakukan
perencanaan DED Villa Gunung Dempo untuk penambahan
gedung yang sedah ada
14

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka pada tahun 2014
ini PEMKAB Lahat akan melakukan perencanaan DED Gedung
Dempo untuk penambahan gedung yang sudah ada. Sehingga
diharapkan setelah perencanaan ini, pembangunan fisik dapat
segera dilaksanakan.

15

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Laporan perencanaan ini dimaksudkan menjadi acuan dasar
dalam penyusunan rancangan yang lebih detail, dengan
demikian maka pada tahap penyusunan rencana detail tidak
terdapat lagi perbedaan prinsipil antara keinginan dan kondisi
lapangan, sehingga memerlukan perubahan yang mendasar.

16

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Sedangkan tujuannya adalah tersusunnya konsep awal,
sebagai arahan dalam perencanaan detail lansekap kompleks
pusat pemerintahan Lahat.

1.3. Batasan dan Ruang Lingkup Pekerjaan


1. Lokasi

17

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Lokasi Pekerjaan di Kabupaten Lahat dengan Sumber Dana
diambil dari dana APBD Kabupaten Lahat Tahun Anggaran
2014

2. Ruang Lingkup Pekerjaan

18

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Membuat Perencanaan Terinci (DED) untuk Vila Gunung
Dempo kabupaten Lahat, sebagai pedoman atau Acuan
Rencana pembangunan gedung tersebut.

Secara garis besar Pekerjaan DED Villa Gunung Dempo


Lahat meliputi:

19

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Pekerjaan Persiapan Perencanaan yang meliputi
mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interprestasi secara garis besar terhadap
pengarahan TOR Konsultan dengan Pemerintah
Kabupaten Lahat.

 Penyusunan Pra Rencana meliputi:


20

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Pembuatan gambar pra design serta Advis Planning
Pemerintah Kabupaten Lahat

 Penyusunan Rencana Pelaksanaan meliputi:


Membuat rencana perubahan denah sesuai kebutuhan
ruang. Kemudian dikembangkan sesuai dengan

21

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
standar arsitektur, teknik sipil dan lain-lain disiplin
keilmuan yang digunakan.

 Pengawasan berkala meliputi:


Memeriksa pelaksanaan secara berkala memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul

22

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
selama masa pelaksanaan, menyusun laporan akhir
perencanaan.

1.4. Waktu Pengerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan DED Villa Gunung
Dempo Kabupaten Lahat ini adalah 30 (tiga puluh) hari
kalender, terhitung setelah SPMK/Surat Perintah Kerja.
23

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1.5. Tahap Pekerjaan
1. Tahap pengumpulan data lapangan.
A. Teknis.
 Peninjauan lapangan bersama pimpro / instansi
yang berwenang (membuat berita acara peninjauan
lapangan).
24

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Pengukuran lapangan / membuat laporan hasil
pengukuran lapangan.
 Bahan-bahan lokal yang mendukung ( inventaris )
 Kondisi lingkungan yang ada dan keadaannya
(existing condition)

25

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
B. Non Teknis
Peraturan-peraturan umum bangunan dan peraturan
daerah sehubungan dengan penetapan tapak
bangunan gedung.

2. Tahap perancangan / Perencanaan.

26

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1. Tahap penterjemah informasi perencanaan berupa
konsep konsep perencanaan, interpretasi dari
pengarahan penugasan (TOR) yang diterima pemberi
tugas serta menghimpun data-data sesuai dengan
masukan.
2. Tahap penyusunan perencanaan / rencana skematik.
3. Membuat konsep-konsep / ide-ide.
27

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4. Membuat gambar-gambar, rencana, situasi.
5. Membuat perhitungan konstruksi.
6. Membuat perhitungan biaya.

3. Tahap pengembangan rencana.


a. Gambar-gambar.
1. membuat gambar konstruksi
28

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
2. membuat gambar arsitektur
3. membuat gambar detail engenering

b. Laporan data teknis


1. Laporan survey
2. Gambar-gambar detail semua bagian yang perlu
3. RKS & RAB
29

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4. Tahap Konsultasi / Asistensi Konsultasi, sesuai dengan
buku petunjuk Teknis Cipta Karya CT / TB / BGN / 003-
98.09 SE-36 / A / 21 / 0298. Tanggal 17 september 1998
yaitu :

Konsultasi diadakan minimal 3 (tiga) kali pada :


30

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1. Tahap perencanaan (perencana)
2. Tahap pengembangan rencana
3. Tahap akhir ( gambar lengkap, RKS, dan RAB)

Konsultasi dilakukan pada Pemegang Mata Anggaran dan


Instansi teknis yang berwenang dengan prosedur dan
pedoman yang berlaku yaitu :
31

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
- Persiapan.
- Persiapan dokumen tender, RKS dan RAB.
- Jadwal tender.
- Pemberian penjelasan aanwijzing
- Pembuatan Notulen

32

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
- Membantu panitia dalam penelitian tawaran yang
masuk / Syah, khusus dari segi proposal teknis
kontraktor, bila diperlukan.

33

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5. Tahap pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Melakukan Pengawasan berkala, menghadiri rapat-rapat
bersama Pimpro, Konsultan Pengawas dan kontraktor,
jika diperlukan.

Tanggap terhadap laporan-laporan yang tidak sesuai


dengan RKS, RAB, Notulen dan turut membantu
34

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
menyelesaikan segala masalah teknis dilapangan melalui
jalur-jalur prosedur yang berlaku apabila diminta oleh
pemilik Proyek (Owner).

Ruang Lingkup pekerjaan Perencanaan DED Villa Gunung


Dempo ini, meliputi :
 Observasi dan Survey Lapangan
35

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Penyusunan Konsep Rancangan dan Pembuatan
Sketsa Gagasan
 Pembuatan Pra Rancangan (Premilinary Design)
 Pembuatan Rancangan Pengembangan dan
Rancangan Detail berdasarkan konsep rancangan dan
perhitungan-perhitungan teknik.
 Pengukuran Lokasi
36

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Penyusunan Informasi Lingkungan
 Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
 Melakukan Pengawasan Berkala pada waktu
pelaksanaan pembangunan fisik.
 Membantu pemberi tugas dalam penyelenggaraan
pelelangan pembangunan fisik.
37

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
38

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 2
Dasar-Dasar & Metodologi
Pelaksanaan Pekerjaan

1. Azaz-Azaz Pendekatan Pekerjaan


39

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Pendekatan perencanaan menggunakan asas-asas pendekatan :
a. Partisipatif, yaitu memberi ruang gerak dan mendorong
peran serta masyarakat secara menyeluruh dengan
mengikutsertakan masyarakat dalam perencanaan
b. Pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar lingkungan
perencanaan, yaitu tetap memperhatikan dan

40

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
mempertahankan keberadaan kegiatan yang telah ada
pada ruangan.
c. Manfaat dan berkelanjutan, yaitu perencanaan akan
memberikan manfaat positif terhadap pariwisata pada
umumnya dan pada masyarakat pengguna ruangan secara
keseluruhan. Perencanaan dapat berkelanjutan dan

41

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
berkembang sesuai dengan rencana rancangan yang
disusun.
d. Interaktif dalam satu kesatuan, yaitu perencanaan
merupakan satu kesatuan dengan bagian kota dan menjadi
satu kesatuan dengan lingkungan sekitarnya

42

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
e. Ramah lingkungan, yaitu rancangan memperhatikan aspek-
aspek lingkungan yang ada dengan tetap memanfaatkan
potensi lingkungan yang telah ada.

Pendekatan perencanaan pada dasarnya memperhatikan nilai-


nilai budaya, nilai-nilai kearsitekturan, nilai-nilai ekonomi,
dan kebutuhan ruang publik sehingga akan menghasilkan
43

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
rancangan yang berkesinambungan dan menyatu dengan
kondisi lingkungan setempat yang sudah ada.
Pendekatan perencanaan didasarkan pada pertimbangan :
 Aspek lingkungan, baik fisik maupun non fisik serta aspek
– aspek lainnya seperti aspek sosial, budaya dan
ekonomi.

44

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Fungsi dan aktivitas kegiatan yang akan diwadahi sebagai
ruangan pendidikan dasar di Kabupaten Lahat.
 Konsep modern dan mudah dilaksanakan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi.
 Aspek estetika lingkungan setempat dan kondisi eksisting
lingkungan yang ada.

45

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Pola lingkungan berdasarkan struktur ruang ruangan,
suasana dan kegiatan rutin.

2. Metode Pendekatan Pekerjaan


Pada dasarnya proses perencanaan dilakukan dengan metode
survey lapangan, survey instasional, studi literatur serta review

46

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
rencana-rencana yang sudah ada berkaitan dengan pekerjaan
juga didukung dengan studi obyek sejenis yang sudah ada.

Proses perencanaan dilakukan dengan tahapan-tahapan :


a. Mengidentifikasi latar belakang, tujuan, batasan dan
lingkup pekerjaan serta landasan dasar

47

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Mengidentifikasi masalah dan potensi berupa tinjauan
studi/survey lapangan, melalui:
1) Analisis yang didasarkan atas kondisi eksisting ruangan
yang didukung keputusan pemerintah untuk
pengembangannya.

48

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
2) Identifikasi permasalahan dalam perwujudan ruang
ruangan terbuka (open space) dan penataan
bangunan.
c. Merumuskan konsep perencanaan ruangan, meliputi :
1) Rencana Land Use (Peruntukkan Ruang Makro)
2) Rencana Space Use (Peruntukkan Ruang Mikro)
3) Rencana Sirkulasi-Pencapaian dan Perparkiran
49

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4) Rencana Utilitas Tapak
5) Rencana Ruang Luar dan Tata Hijau/Landscaping
6) Rencana Arsitektur.
d. Membuat konsep dasar perencanaan berupa DED
Villa Gunung Dempo.

50

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Proses pelaksanaan perencanaan mengikuti tahapan proses
perencanaan berupa pengamatan awal lokasi dan
pengumpulan data sekunder, survey lapangan dan pengukuran,
survey instansional, analisa data, penyusunan program dan
konsep rancangan, pembuatan gagasan-gagasan perencanaan,
yang selanjutnya penentuan pilihan dan penyusunan
rancangan awal/pleminary design, tahap akhir membuat
51

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
rancangan detail dilengkapi dengan penyusunan dokumen
pendukung RAB dan RKS

52

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 3
Analisa Perencanaan

3.1. Analisis Lahan

53

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.1.1 Analisis Lahan Terhadap Fungsi
Luas lahan DED Villa Gunung Dempo adalah seluas : ± 2 Ha.
Dengan lahan terbangun relatif seimbang dibandingkan luas
lahan yang belum terbangun. Hal ini dapat terlihat dari angka
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar ± 40-60 %. Tatanan
masa dengan konfigurasi menyebar dengan jarak bangunan
yang renggang. Artinya, secara keseluruhan bila dilihat
54

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
perbandingan luasan terbangun dengan luasan lahan yang
tidak terbangun dapat mencapai optimalisasi lahan yang baik
untuk pemenuhan berbagai fungsi villa, baik fungsi medis,
administrasi, servis, maupun fungsi penunjang lainnya.

Dengan lahan seluas ini, DED Villa Gunung Dempo memiliki


lahan parkir seluas seperlimanya dari luas lahan atau ± 4000
55

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
m2. Sehingga cukup memungkinkan untuk proyeksi di masa
yang akan datang. Kondisi Parkir yang ada berupa
perkerasaan paving blok, sehingga dapat meresap air ke
permukaan tanah.

56

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.1.2 Analisis Lahan Terhadap Kekuatan
DED Villa Gunung Dempo berada kabupaten Lahat memiliki
topografi lahan yang cukup landai dan berkontur.

3.1.3 Analisis Lahan Terhadap Estetika


Lahan DED Villa Gunung Dempo yang relatif cukup landai dan
berkontur dapat dimaksimalkan dengan penataan lansekap
57

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
dan ruang terbuka hijau seperti lapangan olahraga di sekitar
kompiek villa. Tata hijau berupa vegetasi yang bervariasi selain
sebagai peneduh dan pengarah pergerakan, juga dapat
digunakan sebagai elemen estetis kompleks villa. Pengaturan
vegetasi dengan pola atau kesegarisan tertentu akan
menjadikannya lebih menarik secara visual.

58

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.1.4 Analisis Orientasi Lahan
Pengembangan sarana penunjang di sekitar Villa mempunyai
pergerakan ekspansi penambahan fungsi bangunan ke sebelah
barat lahan yang agak berkontur, hal ini dapat di manfaatkan
untuk pembangunan ruang terbuka hijaunya dapat dijadikan
lapangan olah raga.

59

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.1.5 Analisis Program Ruang Hotel Gunung Dempo

3.1.6 Analisis Sirkulasi Pencapaian


a. Sirkulasi Luar Bangunan
DED Villa Gunung Dempo dapat diakses dari Jalan Raya
Kabupaten Lahat. Akses masuk dan keluar villa hanya ada

60

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
satu gerbang sehingga mudah dalam hal orientasi pencapaian
menuju tempat rekreasi yang indah.

b. Sirkulasi Dalam Bangunan


Jalur Sirkulasi mesti jelas walaupun tanpa banyak bantuan
signage dan dapat dibedakan antara jalur yang dapat dilewati
pengunjung atau umum.
61

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.2 Analisis Infrastruktur
3.2.1 Analisis Infrastruktur Terhadap Fungsi
Infrastruktur DED Villa Gunung Dempo terdiri atas:
a. Perkerasan Jalur masuk berupa paving blok agar dapat
menyerap air sehingga ramah lingkungan.

62

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Fasilitas listrik PLN, 1 set Generator 7500 VA untuk
urgent jika listrik mati saat operasi di laksanakan
c. Fasilitas Air bersih deep well (1 sumur dalam ) dengan
debit air 1 liter/detik
d. Fasilitas komunikasi berupa PABX, saluran telepon dan
fax, serta nurse call station.
e. Tata udara (AC) berupa AC split.
63

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3.2.2 Analisis Infrastruktur Terhadap Kekuatan
Kekuatan pada Infrastruktur Villa pada prinsipnya adalah
untuk menjamin keamanan dan keselamatan bagi para
pengunjung villa. Kekuatan pengamanan infrastruktur di DED
Villa Gunung Dempo mesti di perhitungkan dalam jangka
64

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
waktu dan umur yang sangat panjang, dengan memperhatikan
perawatan dan pemerikassan gedung berkala.

3.2.3 Analisis Infrastruktur Terhadap Estetika


Letak infrastruktur yang baik tidak berhubungan Artinya
adalah tersembunyi secara visual agar tidak mengganggu
kenyamanan pemandangan pengunjung villa. Selain itu juga
65

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Altematif yang dapat
dilakukan pada infrastuktur villa adalah dengan memberikan
elemen berupa vegetasi. Sehingga dapat menutupi secara
visual lokasi infrastruktur dan memperlembut penglihatan.

66

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 4
Konsep Perencanaan

4.1 Pertimbangan Perencanaan

67

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Pertimbangan yang digunakan dalam perencanaan tata massa
bangunan adalah:
a. Efisiensi dan efektifitas bangunan dan infrastruktur
b. Totalitas dan integritas bangunan
c. Standar kenyamanan, keamanan dan kesehatan

68

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Efisiensi dan efektifitas dicapai dengan letak, bentuk dan
tempat yang baik. Efisiensi dan efektifitas sebaran bangunan
dan infrastruktur tercermin pula pada pengumpulan dan
pengelompokan massa bangunan terhadap luas lahan

Integritas adalah konsep penyatuan atau pengutuhan antara


dua fungsi yang berbeda. Sedangkan totalitas adalah suatu
69

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
pertimbangan/pemikiran yang menyeluruh tanpa
membedakan fungsi sarana yang satu dengan yang lain,
karena pada prinsipnya bangunan mempunyai ruang-ruang
yang kontinyu/tidak terputus. Fungsi integritas dan totalitas
ini meliputi seluruh aspek perencanaan, yaitu:
1. Antara DED Villa Gunung Dempo dengan lingkungannya.

70

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
2. Antar fungsi kegiatan pelayanan di DED Villa Gunung
Dempo.

71

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.1 Ketentuan Dasar
4.1.1.1 Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien Lantai Bangunan digunakan sebagai pengatur
intensitas bangunan dalam site tersebut. Direncanakan
dalam pengembangan tahap akhir perencanaan diatur
koefisien lantai bangunan maksimal 2:1,
72

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.1.2 Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Dasar Bangunan digunakan untuk menjaga
agar angka ketertutupan lahan tetap memadai. Kondisi
tersebut berimplikasi secara langsung pada 2 hal yaitu
ketersediaan ruang terbuka serta kemampuan resapan
air yang jatuh pada permukaan tanah.
73

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.1.3. Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan bangunan yang merupakan spasi aman
sebagai jarak dari bangunan kearah jalan yang tidak
boleh dilampaui oleh denah bangunan. Dalam hal ini
diambil jarak dari bangunan ke arah jalan minimal 15
meter. Ruang yang terbentuk dari jarak tersebut
74

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
dipergunakan sebagai ruang transisi dari ekstemal ke
internal sekaligus sebagai ruang hijau, area peresapan
air hujan dan jalur sirkulasi utama masuk dan keluar
site rencana DED Villa Gunung Dempo.

Adanya ruang terbuka di antara bangunan dan tepi jalan


mutlak diperlukan karena lokasi berada di tepi jalan
75

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
besar. Hal tersebut amat terkait dengan keamanan
bangunan serta kenyamanan aktivitas didalamnya
hingga kepadatan arus kendaraan yang melaluinya tidak
menimbulkan gangguan.

4.1.1.4. Kepadatan Lahan


76

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Kepadatan lahan berhubungan dengan masalah
kenyamanan, keamanan, kesehatan, dan kebisingan.
Adapun kepadatan dasar bangunan diupayakan
maksimal 50% untuk tetap menyediakan ruang terbuka
hijau serta menjadi wujud tanggapan terhadap
lingkungan dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
kepadatan dasar bangunan yang ada di sekitamya.
77

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.2.Orientasi Bangunan
4.1.2.1.Orientasi Terhadap Matahari
Diupayakan secara ideal agar sinar matahari pagi dapat
optimal masuk ke dalam bangunan. Adapun pengaturan
kuantitas dan kualitas sinar matahari, karena beberapa

78

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
faktor kendala maupun persyaratan, dapat diatur
melalui adanya:
 Teritisan/overstek atap
 Plat luivel
 Selasar yang terlindung
 Kisi penahan sinar
 Pengaturan posisi dan kepadatan vegetasi
79

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.2.2.Orientasi Terhadap Arah Angin
Pada hakikatnya, perhatian terhadap masalah angin
adalah untuk pemanfaatan pergerakan udara di dalam
bangunan, sehingga dapat dicapai segi kesehatan udara
yang dibutuhkan. Oleh sebab itu pengaturan arah dan
lebar bukaan ruang dapat mempengaruhi kualitas aliran
80

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
udara. Tata letak bukaan/jendela bagi penyinaran alami
(daylight) dibagi sesuai fungsi maupun kendala di
lapangan melalui variasi 3 jenis arah, yaitu :
(1) bukaan depan,
(2) bukaan samping, dan
(3) kombinasi 1 & 2. Disisi lain pergerakan udara
mempersyaratkan adanya cross ventilation, artinya
81

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
ventilasi pada satu sisi menuntut adanya bukaan pada
sisi yang berseberangan.

Pada perancangan bangunan DED Villa Gunung Dempo


diupayakan meletakkan penghawaan alami sebagai salah
satu hal dasar. Oleh karena itu, orientasi bangunan dan
letak bukaan diperhitungkan sepenuhnya.
82

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.2.3.Bentuk dan Arsitektur Bangunan
Bentuk bangunan, dengan modifikasi yang fungsional
dan estetis, lebih menekankan pada suasana yang
menyenangkan, Bentuk bangunan didukung tata hijau
(taman) yang menciptakan kekhasan dan menghilangkan
keseragaman (uniformality) dari sebuah fasilitas publik.
83

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bentuk dan detail bangunan tropis dipilih sebagai
jawaban dari kriteria aspek ekonomi dan sustainability
bangunan. Pemanfaatan material kaca pada bukaan dan
penempatan bukaan pada dinding merupakan datum
estetika sekaligus pertimbangan aspek fungsional.

84

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Konsep yang direncanakan adalah bangunan ramah
lingkungan dan sehat, sehingga penggunaan elemen
alam setempat sebagai finishing ataupun struktur
konstruksi akan digunakan namun tetap mengutamakan
kaidah kesehatan.

4.1.3. Struktur Bangunan


85

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.3.1.Modul dan Ukuran Bangunan
Ukuran bangunan menggunakan standar bangunan villa
yang tergantung pada aktivitas (utama) kegiatannya,
sehingga modul mengikutinya. Massa bangunan
menerapkan sistem modulor dengan fleksibilitas yang
cukup untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
aktivitas yang diwadahi.
86

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.3.2.Bahan Bangunan
Pemanfaatan material tetap mengutamakan segi
ekonomis melalui penggunaan bahan bangunan yang
umum dan mudah didapat, namun diperoleh mutu
konstruksi yang baik serta penyelesaian fasad

87

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
arsitektural yang memadai untuk mewujudkan citra
kelas pelayanan prima.

4.1.3.3.Sistem Pondasi
Untuk bangunan berlantai 1, digunakan pondasi batu
kali atau plat setempat dengan dimensi yang
disesuaikan.
88

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.3.4.Dinding Interior
Dinding ruang dalam diupayakan tetap mengutamakan
segi kesehatan, yaitu menggunakan bahan finishing
dinding dan sistem konstruksi yang mudah dibersihkan,
tidak menyimpan debu atau kotoran dan warna yang
dipilih adalah warna hangat untuk menunjang suasana
89

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
daerah yang dingin. Pada ruang tertentu yang telah
diatur sesuai dengan standar persyaratan maka kualitas
dinding menuruti aturan dalam standar tersebut.

4.1.3.5.Bahan Atap
Bahan untuk atap adalah genteng pres atau metalroof
yang dapat ditentukan kemudian. Hal lain yang perlu
90

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
diperhitungkan adalah penanggulangan masalah
kebocoran pada waktu hujan, yaitu dengan cara:
 memperhitungkan kemiringan atap
 memberi lapisan plastik atau aluminium foil pada
bagian dalam atap
 memeriksa akurasi bentuk satuan genteng/ metalroof
 memeriksa kualitas genteng / metalroof.
91

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.4. Infrastruktur Dasar
4.1.4.1.Sistem Penyediaan Air Bersih
Sesuai dengan ketentuan pemerintah maka penyediaan
air minum untuk memenuhi seluruh kegiatan minimal di
villa adalah 600 liter/hari. Sehingga debit yang harus
dilayani sesuai dengan pengembangan hingga akhir
92

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
tahun perencanaan dimana kapasitas pelayanan DED
Villa Gunung Dempo sebesar 300 TT maka setiap hari
prasarana air bersih harus mampu menyediakan
180.000 liter/hari.

4.1.4.2.Sistem Pengolahan Limbah Cair

93

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Perencanaan pengelolaan limbah cair di DED Villa
Gunung Dempo akan berpedoman pada sistem yang
ekonomis dalam pembangunan dan pengoperasiannya.

4.1.4.3.Sistem Perencanaan Drainase


Pengembangan fisik bangunan di dalam site DED Villa
Gunung Dempo akan berpengaruh terhadap kemampuan
94

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
permukaan tanah dalam menyerap air hujan. Di sisi lain,
dalam tinjauan messo, site tersebut berada dalam
lingkungan hunian yang ke depan 80% merupakan area
terbangun yang masih memungkinkan adanya
pengembangan. Oleh karenanya, secara internal maupun
eksternal, apabila kondisi tersebut tidak disikapi, akan
potensial timbul genangan bahkan banjir. Perencanaan
95

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
sistem jaringan air hujan yang hirarkis dalam
pengembangan DED Villa Gunung Dempo sangat perlu
dilakukan. Keberadaan sungai dipinggir site menjadi
faktor yang sangat berperan dalam perencanaan sistem
drainase DED Villa Gunung Dempo.

4.1.4.4.Sistem Pengolahan Sampah


96

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Umumnya sampah berasal dari:
 Aktivitas Villa berupa kertas dan alat tulis
 Aktivitas dapur berupa sampah mudah busuk yang
berasal dari penyiapan pengolahan dari penyajian
makanan, sisa pembungkus, sisa makanan/bahan
makanan, sayur dan lain-lain
 pembungkus dan kemasan
97

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Aktivitas halaman/kebun berupa sisa pembungkus,
daun ranting, debu
 Aktivitas umum berasal dari pengunjung berupa
kemasan makanan-minuman, sisa makanan

Tempat-tempat penampung sampah hendaknya


memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
98

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 bahan tidak mudah berkarat
 kedap air, terutama untuk menampung sampah
basah
 tertutup rapat
 mudah dibersihkan
 mudah dikosongkan atau diangkut
 tidak menimbulkan bising
99

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 tahan terhadap benda tajam dan runcing
 tempat pengumpul sampah harus mempunyai tutup
yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan

100

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
4.1.4.5.Sistem Pemadam Kebakaran
Pada hakekatnya, sistem penanggulangan kebakaran
dapat diselesaikan dengan cara mekanis, yaitu
menggunakan smoke / heat detector, fire estinguisher,
hydrant dan lain- lain. Namun, karena pemikiran segi
ekonomis, dapat digunakan tabung pemadam kebakaran
yang diletakkan stasioner pada tempat tempat yang
101

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
penting dan tempat yang sekiranya mengundang resiko
kebakaran, misalnya dapur, ruang diesel, dll.

4.1.4.6.Sistem Elektrikal
Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan suatu bangunan dapat diperoleh dari :
1. PLN (Perusahaan Listrik Negara).
102

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Aliran ini berasal dari jaringan yang dikelola oleh
pemerintah. Oleh karenanya, distribusi dayanya
sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang
diijinkan / dilanggan. Adapun keuntungan dari
pemakaian sumber tenaga PLN adalah :
 Pengadaan awal lebih murah dibandingkan
dengan sumber tenaga lainnya.
103

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Dalam operasional tidak membutuhkan biaya
perawatan yang berarti.
 Tidak menimbulkan dampak yang merugikan
seperti pencemaran, getaran, kebisingan dan
lain-lain.
 Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk
pengontrolan.
104

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
2. Generator Set
Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan
dan merupakan fasilitas bangunan. Pada dasamya,
instalasi mesin generator terdiri dari tiga kelompok,
yaitu:
 Sistem bahan bakar dan tempatnya,
105

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Mesinnya sendiri dengan perlengkapannya.
 Ruangan sebagai wadahnya.

Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga


generator set adalah :
 Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh
ukuran tangki bahan bakar.
106

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah bila
diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama.

Kekurangan sumber tenaga generator set adalah :


 Memerlukan pemeliharaan yang konstan dan
testing yang teratur.
 Kesulitan penyimpanan bahan bakar.
107

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
 Timbul akibat sampingan berupa kebisingan
getaran, dan suara dari saluran pembuangan
gas.

4.1.4.7.Sistem Komunikasi
Di dalam menunjang kegiatan pelayanan villa, perlu
adanya hubungan telekomunikasi yang baik, yaitu
108

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
dengan mengupayakan sistem telekomunikasi
operasional.

109

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
110

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 5
Rencana Pelaksana Pekerjaan

5.1. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

111

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Lingkup Tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Khususnya Pokok-Pokok Pedoman Arsitektur Perencanaan
dan Perancangan Villa Gunung Dempo Lahat yang meliputi
tugas – tugas perencanaan lingkungan, site/ tapak bangunan
dan perencanaan fisik bangunan Villa Gunung Dempo Lahat
yang terdiri dari :
112

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.1.1. Persiapan
Pelatihan dan pembekalan tim tentang pekerjaan yang akan
dilakukan. Data–data dan informasi lapangan (termasuk luas
dan status tanah) dikumpulkan. Tim melakukan pembahasan
KAK/TOR dan konsultasi dengan pihak terkait.

113

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.1.2 Survey Kondisi Lokasi
a. Membuat data kondisi fisik bangunan
b. Membuat data kondisi infrastruktur lingkungan
(seperti listrik, air bersih, air limbah, drainase,
telepon dan lain-lain).
c. Membuat Data Batas Tapak.

114

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Garis tanah sebagai lokasi penataan gedung harus
dicek ke lapangan secara teliti. Kesalahan
pengukuran garis batas tapak berakibat bergesernya
garis bangunan keluar tapak setelah pelaksanaan
pembangunan dilakukan.
e. Penyusunan Data Pada Tapak.

115

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Penyusunan data tentang keadaan yang ada diatas
lokasi seperti ada bangunan, sumur, pohon dan lain-
lain.
f. Pembuatan Peta Kontur.
Membuat peta kontur agar dalam perencanaan letak
peil unit gedung tidak mengalami kekeliruan.
Kekeliruan peil gedung akan berakibat kesalahan
116

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
dalam perhitungan volume galian dan urugan tanah
yang secara langsung berakibat pada kerugian biaya
pembangunan.

117

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.1.3 Pengumpulan Data Pendukung Perencanaan
Data pendukung perencanaan perlu dikumpulkan sebagai
referensi. Data Pendukung tersebut secara cermat
dipelajari dan dipahami sebelum perencanaan dimulai.

Data tersebut antara lain :


a. Kebijakan-kebijakan tentang pelayanan perpustakaan
118

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Data demografis dan ekonomi Kabupaten Lahat
c. Jumlah dan perkembangan hunian dan rujukan
d. Data – data lainnya yang dianggap perlu.

5.1.4. Analisa dan Data Perencanaan


Semua data perencanaan, dikumpulkan dan disusun
dalam bentuk laporan antara lain adalah :
119

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1. Analisa kondisi Lokasi
a. Analisa Penggunaan Tanah Sekitar Tapak.
Penggunaan tanah disekitar tapak berpengaruh
terhadap perencanaan pintu sekolah, tata letak
masa gedung dalam hubungannya dengan
sumber suara, polusi dan lain-lain.

120

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Analisa Kondisi Infrastruktur Lokasi.
Analisa kondisi infrastruktur akan menentukan
perencanaan saluran pembuangan, jaringan
listrik, jaringan jalan, saluran air bersih dan
lain-lain.

c. Analisa Kondisi Lingkungan Tapak.


121

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Analisa arah angin, iklim, peredaran matahari,
dan lain-lain merupakan faktor yang
menentukan peletakan masa gedung,
penentuan bentuk atap, bahan yang akan
digunakan, serta ventilasi gedung.

122

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
d. Analisa Tinggi Rendah Tanah Terhadap Jalan
Lingkungan.
Kondisi jalan lingkungan menentukan
ketinggian tanah lokasi sehingga lokasi dapat
dimanfaatkan secara maksimal.

e. Analisa Kondisi Fisik Tapak.


123

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Kondisi fisik tapak merupakan faktor penting
dalam perencanaan pengembangan tapak dan
infrastruktur gedung.

f. Analisa Bentuk Tapak terhadap Perletakan


Massa Gedung.

124

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bentuk tapak menentukan analisis perletakan
gedung (zoning). Perletakan masa gedung yang
tidak memperhatikan bentuk tanah akan
berakibat pada penggunaan luasan gedung
tanah yang tidak efesien. Perencanaan
perletakan massa gedung harus

125

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
memperhatikan kemungkinan pemanfaatan
tanah untuk pertamanan dan tempat parkir.

g. Analisa Kontur Tanah,


Analisa penempatan masa gedung harus
memperhatikan pemanfaatan kondisi kontur
tanah sehingga dapat lebih menunjang
126

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
keindahan gedung, selain menghemat biaya
akibat pengurugan/pemotongan tanah.

Sebelum mulai membuat perencaaan,


perencaan harus memahami dan menganalisa
data pendukung perencanaan untuk

127

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
mendapatkan rumusan alternatif pemecahan
struktur dan arsitektur.

5.2. Penyusunan Detail Engineering Design (DED)

128

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Meliputi Pra-rencana seperti rencana tapak, perencanaan
bangunan termasuk program dan konsep ruang/tata ruang,
perkiraan biaya, Rencana Kerja dan Syarat–Syarat (RKS).
5.2.1. Konsep Perencanaan
1. Konsep Zoning.
a. Perletakan Ruang.

129

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Pada umumnya Bangunan dapat dikelompokkan
berdasarkan:
1. Sifat ruang ditinjau dari kegiatan masing-masing
ruang
2. Sifat ruang ditinjau dari aspek suara
b. Konsep Letak Pintu Masuk.
c. Tata Infrastruktur Luar.
130

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Pada tahap ini harus sudah dipikirkan letak jaringan
infrastruktur luar gedung yaitu :
1. Jaringan Listrik.
2. Jaringan Air Bersih.
3. Jaringan Pembuangan.
4. Jaringan Telepon.
5. Jaringan Limbah
131

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
6. dll.

2. Konsep Ruang.
a. Kebutuhan Ruang.
Kebutuhan ruang mencakup jenis, jumlah dan luas
ruang.
b. Organisasi Ruang.
132

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Organisasi ruang adalah hubungan antara ruang yang
menunjukkan tingkat hubungan yang dekat, jauh atau
tidak ada hubungan sama sekali.
c. Konsep Bentuk Ruang.
Konsep untuk ruang didasarkan dari pola kegiatan yang
ada dalam ruang tersebut. Bentuk dibuat sedemikian
rupa sehingga ruang harus dapat mencerminkan
133

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
kegiatan yang ada didalamnya dan kemudahan
perawatannya.
d. Konsep Struktur Gedung.
Konsep struktur gedung adalah konsep yang
menggambarkan konsep konstruksi masing-masing
gedung. Struktur gedung harus memenuhi kriteria awet,
kuat, mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaannya.
134

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
e. Sketsa Desain.
Sketsa gambar untuk mengiplementasikan kondisi
lokasi dan konsep ruang dibuat dalam beberapa
alternatif desain.

135

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.2.2. Penggambaran Pra Rencana Alternatif Terpilih
1. Denah Situasi
Denah situasi adalah gambar seluruh unit
gedung termasuk gambar fungsi gedung
sekitar tapak. Denah situasi pencapaian ke
lokasi dari pusat kota, atau tempat yang dapat

136

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
dijadikan patokan untuk mempermudah
pencapaian lokasi.

1. Site Plan
Pada gambar ini akan tampak seluruh fungsi
gedung dan infrastruktur berikut
keterangannya, baik bangunan lama (sudah
137

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
ada) yang dikembangkan/dibongkar atau
bangunan baru serta lain-lainnya.
Site plan terdiri dari gambar :
a. Denah bangunan.
b. Ukuran bangunan/modul ruang.
c. Garis atap.
d. taman.
138

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
e. Jalan Lingkungan
f. Selasar
g. Saluaran Pembuangan.

4. Denah Tampak dan Potongan dibuat untuk :


Denah bangunan harus menggambarkan letak
bangunan sebagai berikut :
139

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
a. Denah ruang dan peletakan pintu, jendela.
b. Denah peletakan pondasi dan Kontur.
c. Denah rangka atap.
d. Denah perletakan perabot dan alat.
e. Denah perletakan instalasi tenaga dan
penerangan lengkap dengan panel.

140

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5. Tampak Potongan
a. Tampak Bangunan dibuat dalam empat arah,
dengan skala 1:150.
b. Tampak bagan dibuat potongan dengan skala
1:250 dan dibuat gambar penjelasan (detail)
dengan skala 1:50 atau 1:20.

141

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
6. Rencana Anggaran Biaya Awal
Rencana Anggaran Biaya (RAB) membuat
perhitungan biaya dan analisa biaya dibuat
dalam bentuk buku.

7. Laporan Pra Rencana

142

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Perencana membuat laporan secara berkala
kepada proyek mengenai kondisi lapangan.

5.3. Penyusunan Pengembangan DED


Tahap pengembangan rencana merupakan proses lebih lanjut
dari perencana yang yang telah disetujui.
Penyusunan Pengembangan Rencana antara lain meliputi :
143

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
1. Rencana Arsitektur beserta uraian konsep dan
visualisasi yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas
atau pihak lainnya.
2. Rencana Struktur beserta uraian konsep dan
perhitungannya
3. Rencana Utilitas beserta uraian konsep tata ruang
4. Perkiraan Biaya
144

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.4 Penyusunan Rencana Detail
Penyusunan Rencana Detail antara lain meliputi :
1. Gambar – gambar detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS).

145

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3. Rincian Volume Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pekerjaan fisik.

5.5 Monitoring Pekerjaan


Untuk mengendalikan pekerjaan monitoring dilakukan.
Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan cara konsultan
memberi laporan sesuai dengan laporan-laporan yang
146

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
tercantum dalam KAK/TOR. Selain itu, juga pemberi
pekerjaan dan tim teknis dapat memberi masukan-masukan
selama pekerjaan berlangsung.

5.6. Lingkup Pekerjaan


Uraian detail dari pekerjaan perencanaan teknis :
5.6.1. Reconnaissance Survey (Survey Pendahuluan)
147

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Survei yang dilakukan pada tahap awal adalah
mengumpulkan sebanyak mungkin data yang
diperlukan untuk penentuan langkah – langkah desain.
Data yang diperlukan adalah sbb:
a. Data sondir dan boring test
b. Data topografi/pemetaan

148

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
c. Data pendukung lainnya seperti peta situasi dan lain
– lain.

5.6.2. Konsep Detail Perencanaan


Dalam proses desain, konsultan menentukan
merencanakan desain sesuai dengan keinginan owner
dan disesuaikan dengan keadaan setempat.
149

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Untuk perhitungan konstruksi harus disesuaikan
dengan hasil – hasil penyelidikan ttanah maupun
keadaan beban bangunan dengan memperhatikan
standar bangunan yang akan ditentukan oleh pemberi
tugas. Untuk konstruksi bangunan harus digunakan
standar Cipta Karya yang akan ditentukan oleh

150

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Kegiatan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung
kecuali ditentukan lain.

a. Laporan konsep detail perencanaan


Konsultan wajib membuat dan menyampaikan kepada
pemberi tugas laporan yang berisi kesimpulan dan
saran atas semua bagian perencanaan untuk setiap
151

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
bangunan, terutama yang menyangkut hal – hal sebagai
berikut :
1. Plan diatas peta situasi dengan bangunan Villa
Gunung Dempo Lahat pada daerah yang cukup lebar
sehingga jelas kedudukan bangunan tersebut.
Digambar pada skala 1 : 500, yang berisi antara lain:

152

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
a. Lokasi dan nomor titik kontrol horizontal dan
vertikal
b. Lokasi dan nomor potongan melintang
c. Elemen – elemen lengkung horizontal
d. Semua data – data topografi yang penting
(rumah jalan utama, jenis tanaman utama, dll)
e. Patok – patok pengkuran.
153

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
2. Potongan memanjang digambar dibawah plan
tersebut pada butir 1. di atas, dengan skala
horizontal 1 :500 dan vertikal berisi hal – hal sebagai
berikut :
3. Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air
banjir serta elevasi bangunan.
4. Nomor potongan melintang
154

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5. Jarak partial progressive
6. Elemen – elemen/ data – data lengkung vertikal dan
horizontal
7. Elemen – elemen data jalan pendekat.
8. Potongan melintang (cross section)
Gambar potongan melintang dibuat menurut letak
topografis sesuai dengan keadaan lokasi yang
155

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
ditentukan di atas kertas dengan skala horizontal 1 :
200 dan vertikal 1 : 20.

9. Bangunan gedung
Untuk tiap gedung dibuat gambar – gambar :
a. Plan serta potongan – potongan seperti pada butir
a b c di atas.
156

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Denah, potongan memanjang dan melintang
gedung (pada potongan memanjang harus
digambarkan, grafik sondir, bor log untuk
pondasi yang diselidiki struktur tanahnya).
c. Detail – detail bangunan bawah dan bangunan
atas

157

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
d. Keterangan – keterangan mengenai kelas
pembebanan, mutu bahan harus dicantumkan
pada tiap gambar gedung.
e. Kelengkapan – kelengkapan lainnya berupa :
1. title sheet, lengkap dengan lokasi kegiatan
2. Gambar lokasi gedung, lengkap dengan nama
simbol singkatan
158

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3. Jadwal pelaksanaan dan jadwal perkiraan
kwantitas
4. Tipikal potongan melintang
5. dan lain – lain
f. Standar – standar dari bangunan pengaman
lainnya (bangunan penahan erosi dan lain – lain).
g. Spesifikasi dan dokumen tender
159

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
h. Perhitungan volume
Program penggantian, perbaikan/peningkatan
bangunan ini akan dibagi dalam satu atau
beberapa paket pelaksanaan sesuai dengan lokasi
dan kemampuan pelaksanaan pembangunan.
Untuk tiap bangunan harus dihitung jumlah
pekerjaan untuk tiap bagaian dengan masing –
160

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
masing kontrak pelaksanaannya dan diringkas
dalam beberapa pekerjaan sebagai berikut :
1. Mobilisasi
2. Pekerjaan tanah
3. Pekerjaan pondasi
4. Pekerjaan beton
5. Pekerjaan jalan pendekat
161

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
6. Pekerjaan bangunan atas
7. lain – lain

i. Perkiraan biaya
Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan
sesuai maka konsultan harus menyiapkan
analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan
162

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
berdasarkan faktor – faktor : material, peralatan,
sosial, pajak, overhead, dan keuntungan yang
didapat dari keterangan – keterangan daerah
setempat.
Perkiraan yang didapat dari analisa ini
dibandingkan dengan kegiatan – kegiatan
sebelumnya atau pekerjaan – pekerjaan sejenis di
163

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
daerah itu, bila terjadi perbedaan maka harus
dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali
hingga didapatkan harga yang sesuai untuk
pekerjaan tersebut.

Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW) harus


dibuat berdasarkan harga satuan yang
164

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis
penggunaan tanah.
Dokumen – dokumen yang harus disiapkan
adalah sebagai berikut :
1. Analisa harga satuan
2. Perkiraan biaya untuk masing – masing cara
pelaksanaan
165

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
3. Jumlah pekerjaan dari setiap cara
pelaksanaan yang bersangkutan
4. Dalam menganalisa periode – periode
pelaksanaan dan biayanya, maka konsultan
harus menyiapkan jadwal untuk setiap
bangunan dengan biaya tahunan yang
diperlukan.
166

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5. Penyerahan konsep detail perencanaan

Semua dokumen detail perencanaan sementara


meliputi antara lain :
1. Laporan
2. Gambar rencana

167

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Harus sudah diserahkan dalam rangka 1 kepada
pemberi tugas sesuai dengan jadwal waktu.
Persetujuan pemberi tugas atas pengajuan
konsep detail perencanaan akan diberikan
selambat – lambatnya 10 hari setelah penyerahan
detail perencanaan sementara yang dimaksud.

168

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
5.6.3 Perencanaan Akhir
a. Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan
sementara yang dilakukan pemberi tugas harus
dimasukkan ke dalam Final Design melalui penelitian
konsultan.

169

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Cetakan perencanan akhir pada kertas standar Cipta
Karya harus diserahkan oleh konsultan kepada
Pemberi Tugas dalam waktu yang telah ditetapkan.
c. Semua catatan dan perhitungan pada survei
lapangan dan semua kalkir perencanaan. Kegiatan ini
harus diserahkan kepada pemberi tugas bersamaan
dengan penyerahan perencanaan akhir.
170

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 6
Potensi dan Kendala

171

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
6.1. Bangunan dan Lingkungan
Bangunan yang ada disekitar ruangan perencanaan
Pembangunan Gedung Villa Gunung Dempo Lahat ini relatif
sedikit sehingga secara umum tidak terdapat bangunan yang
mendominasi pada ruangan ini sehingga dengan hadirnya
bangunan ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi

172

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
perencanaan pembangunan Gedung Villa Gunung dempo
Lahat.

Menghadirkan bentuk bangunan yang berbeda dari bentuk


bangunan yang ada disekitarnya merupakan salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan agar kesan bangunan angkuh,
menakutkan dan kaku dapat dihindari sehingga kehadiran
173

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
bangunan yang bentuk arsitekturnya belum lazim diwilayah
setempat tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

Hal ini merupakan tantangan yang akan diselesaikan oleh


pihak perencana yaitu sebagimana menghadirkan bangunan
modern ditempat yang didominasi oleh bentuk arsitektur
tradisional.
174

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Dengan adanya kendala-kendala tersebut, maka perlu adanya
upaya yang lebih konkret sehingga keberadaan ruang lebih
indah dan nyaman bagi pengguna ruangan itu sendiri.

175

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
6.2. Fasilitas sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana penunjang ruangan sudah
cukup tersedia di ruangan ini karena ruangan ini telah
terbentuk terutama sarana dan fasilitas yang berhubungan
dengan sarana dan fasilitas seperti fasilitas air bersih, telepon,
sarana penerangan cukup memadai di sekitar ruangan ini.

176

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 7
Penutup

7.1. Kesimpulan

177

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Dari hasil progress kegiatan perencanaan dan perancangan
Gedung Villa Gunung Dempo Lahat dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Perancangan dan perencanaan ini dilakukan dalam
upaya mendapatkan bentukan bangunan yang sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

178

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Kebutuhan ruang dan penataan bangunan dilakukan
atas inisiatif tenaga ahli terkait dan atas persetujuan
Pemerintah Kabupaten Lahat.
c. Adapun hasil yang didapat dari perancangan dan
perencanaan ini berupa tampak, potongan, dan denah
kemudian dikembangkan lagi menjadi DED (Detail
Engineering Design) yang kemudian di rekapitulasi
179

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
berdasarkan DED yang telah disetujui untuk dibuat
Rencana Anggaran Biayanya.

7.2. Saran – Saran

180

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Adapun saran – saran atas progress kegiatan perencanaan
dan perancangan bangunan Villa Gunung Dempo Lahat
sebagai berikut:
a. Kerjasama yang baik antar kedua pihak agar kegiatan
perencanaan dan perancangan dapat terlaksana dengan
lebih baik lagi.

181

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
b. Koordinasi yang baik dan terpadu antar personil, baik
antar tenaga ahli, assisten maupun personil lainnya
sangat diperlukan agar hasil kegiatan perencanaan dan
perancangan dapat sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan dari pihak – pihak terkait.

182

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
Bab 8
Lampiran Gambar Kerja

183

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
184

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
185

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa
186

DED dan Penataan Kawasan Kolam Retensi Ex.MTQ Kab

1.1. Latar Belakang


Pesatnya kegiatan manusia memberikan dampat positif terhadap ke
ekonomi. Namun disisi yang lain dapat menimbulkan perma
lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan daya
lingkungannya. Masalah utama yang timbul adalah banjir, genangan a
penurunan muka air tanah.

Banjir dipicu oleh berkurangnya daerah resapan akibat peningkatan


penduduk, aktivitas dan kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman m
kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan lahan di perkotaan, terjadi in
kegiatan perkotaan pada lahan yang seharusnya berfungsi sebagai
konservasi dan ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada penda
(penyempitan) sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya
banjir, khususnya pada daerah hilir.

Kerusakan lingkungan pada daerah hulu juga menjadi penyebab


Kebutuhan kayu dan bahan mentah dari daerah hulu untuk mem
sarana dan prasarana menyebabkan penebangan hutan yang
terkontrol. Hutan dengan vegetasinya dapat menghambat laju run-
mempercepat laju infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Maka merusa

Anda mungkin juga menyukai