SKRIPSI
Oleh:
AGUNG YAHYA
201170026
BAB I
PENDAHULUAN
desa yang bulat, sedangkan wewenang hanya mengenai suatu onderdiil tertentu
saja, yaitu para pegawai perangkat desa, dan dalam mengeluarkan keputusan akan
(2021:3).
memperhitungkan segenap potensi yang dimiliki, tim kerja yang profesional, pola
kebocoran dan penyimpangan, serta adanya sistem pelaporan dan evaluasi yang
transparan dan akuntabel. Apabila lima hal tersebut tidak bisa diwujudkan maka
potensi sumber dana dan kewenangan yang besar tersebut akan menjadi sia-sia
bahkan bisa menjadi bencana. Untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan sumber
daya manusia terutama perangkat desa yang professional dari segi pendidikan,
2018:1).
aparatur pemerintahan desa adalah lembaga yang paling dekat dan seyogyanya
lebih mudah dalam memahami dan mengetahui persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat.
pemerintahan desa yang efektif, maka kepala desa perlu mengangkat perangkat
desa yang berorientasi pada kinerja. Secara konsep, kinerja menurut Simanjuntak
tertentu. Dengan demikian, kinerja yang lebih intensif serta optimal diperlukan
perangkat desa yang penting, diperlukan juga proses rekruitmen yang tepat, agar
dan keseimbangan antara pemerintah desa dan lembaga desa. Perangkat Desa
desa harus mampu menunjukan kinerjanya lebih baik. Sehingga efektivitas kerja
kepala desa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam pasal 26 ayat (2) UU Desa
harus sesuai dengan mekanisme yang telah diatur dan dijabarkan lebih lanjut pada
Dengan melalui mekanisme yang telah diatur dalam permendagri nomor 67 tahun
2017 ini diharapkan dapat memberi dampak positif yaitu antara lain melahirkan
desa yang memiliki kompetensi yang sesuai dalam penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan. SDM aparatur desa yang berorientasi pada kinerja, yang tanggap
kepala desa dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, maka secara serentak
Perangkat Desa yang diatur selain dalam permendagri nomor 67 tahun 2017, juga
Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango nomor 10 tahun 2016 dan Peraturan
maka untuk menjadi perangkat desa adalah warga desa dengan memenuhi
persyaratan umum dan khusus. Syarat umum antara lain yaitu berpendidikan
paling rendah SMU/Sederajat serta minimal berusia 20 (dua puluh) tahun dan
maksimal 42 (empat puluh dua) tahun pada saat perekrutan atau pengangkatan.
penyaringan dengan tatacara antara lain yakni mendaftar ke panitia dan harus
berkas, selanjutnya pada proses penyaringan wajib mengikuti ujian tertulis, ujian
lagi.
oleh Kepala Desa kepada Camat. Camat memberikan rekomendasi secara tertulis
yang memuat mengenai calon perangkat desa yang telah dikonsultasikan oleh
Lebih lanjut dijelaskan pada peraturan bupati nomor 4 tahun 2017 tentang
Paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima hasil penyaringan dari panitia,
melakukan tes akhir berupa uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon perangkat
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja. Rekomendasi yang diberikan camat berupa
berhak serta hasil uji kelayakan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat 2
67 tahun 2017 perubahan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 83 tahun 2015
Kabupaten Bone Bolango nomor 10 tahun 2016 dan Peraturan Bupati Kabupaten
perangkat desa tidak melalui proses penjaringan berkas dan ujian penyaringan
Bunga Kecamatan Bone Raya telah berjalan lancar berdasarkan tata cara
pengangkatan perangkat desa yang lahir dari hasil perekrutan. Kemudian terkait
dengan pemberhentian perangkat desa, Kepala Desa Bunga merupakan salah satu
perangkat desa ini adalah dasar Kepala Desa mengambil tindakan yakni
pada proses perekrutan namun sampai pada saat Kepala Desa melakukan
kepala Desa dan disampaikan kepada camat atau sebutan lain paling lambat 14
(empat belas) hari setelah ditetapkan. Ayat (5) Pemberhentian perangkat Desa
lain. Ayat (6) Rekomendasi tertulis camat atau sebutan lain sebagaimana
Pada pasal 21 ayat (6) peraturan bupati nomor 4 tahun 2017 tentang
dengan Kepala Desa; dan c). rekomendasi tertulis Camat dijadikan dasar oleh
Desa. Ayat (7) Rekomendasi tertulis Camat atau sebutan lain didasarkan pada
menyetujui atau menolak perangkat desa yang dikonsultasikan oleh Kepala Desa.
salah satu wewenang Kepala Desa dalam memimpin wilayah desa pemberhentian
tersebut haruslah di dasari atas rekomendasi dari Kecamatan salah satunya adalah
dilakukan oleh Kepala Desa jika rujukannya telah sesuai pada syarat yang diatur
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017
permasalahan.
dan akan menuntut keadilan melalui jalur PTUN. Hal ini terjadi karena alasan
Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango nomor 10 tahun 2016 dan Peraturan
Bupati Kabupaten Bone Bolango nomor 4 tahun 2017. Hal ini akan diikuti oleh
sebagai terpidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
bekerja sesuai tupoksi sebagai perangkat desa. Selain beberapa alasan diatas
masih ada 2 (dua) point yang menjadi sumber perdebatan sebagai dasar perangkat
tahun 2017).
Desa Bunga ini tidak akan terjawab apabila tidak dilakukan kajian melalui
penelitian secara mendalam. Oleh karena itu, persoalan ini menarik bagi peneliti
1. Manfaat Teoritis
pada program studi ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberikan masukan kepada Kepala Desa untuk perumusan
KAJIAN PUSTAKA
dengan permasalahan yang akan diteliti, dengan cara mendalami, mencermati, dan
mengidentifikasi hal yang sudah ada untuk mengetahui apa yang belum diteliti.
rujukan.
yang tinggi, efektifitas, dan efisiensi terhadap sumber daya yang dimiliki
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Lebih lanjut
oleh pemilik organisasi (dalam negara dengan sering kali demokratis maka
5. Manajemen yang hakikatnya suatu upaya untuk tercapainya tujuan yang telah
ditentukan ;
konsep dan azas yang menjadi garis dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan,
mempunyai tujuan yang dilakukan seseorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk
2015:25) bahwa kebijakan publik sebagai pilihan tindakan apapun yang dilakukan
maupun yang tidak dilakukan oleh pemerintah (public policy as what ever
agaknya paling konkret. Artinya ia dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat,
karena menyangkut hal-hal yang dilakukan guna merealisasikan apa yang telah
2.2.3.1 Pengertian
negara mempunyai tiga arti, yaitu ; pertama, sebagai salah satu fungsi pemerintah;
SF. Marbun dan Moh. Mahfud (dalam Ridwan 2016:31) mengatakan bahwa
pemerintah dalam arti sempit adalah organ/alat perlengkapan negara yang diserahi
kemasyarakatan, dan di sisi lain HAN merupakan hukum yang dapat digunakan
tersebut); didalamnya diatur mengenai dari mana, dengan cara apa, dan
kewenangan ini dituangkan dalam bentuk instrumen hukum, karena itu diatur
pemerintahan itu;
Masyarakat itu selalu dalam perubahan dan setiap elemen dalam masyarakat
selalu memberikan sumbangan bagi terjadinya konflik. Bahri & Halim (2020:37)
menyatakan yakni : Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah karena ketidak
dan kekuasaan.
konflik adalah adanya perbedaan dan perbedaan tersebut bersifat mutlak, yang
artinya secara obyektif memang berbeda. Perbedaan tersebut dapat terjadi pada
tataran antara lain: (1) perbedaan persepsi; (2) perbedaan pengetahuan; (3)
perbedaan tata nilai; (4) perbedaan kepentingan; dan (5) perbedaan pengakuan
hak kepemilikan (klaim). (Yumi) dalam (Bahri & Halim 2020:38). Robbins dalam
(Bahri & Halim 2020:38) mengatakan bahwa konflik muncul karena ada kondisi
juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu :
12) yakni : merupakan proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga
menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar
struktur organisasi sosial. Dengan kata lain, konflik antar kelompok dapat dilihat
perusahaan ini mempunyai hirarki kekuasaan yang ditandai oleh buruh di bawah
model konflik (conflick model, dwang model) bagi suatu masyarakat, yaitu model
konflik yang memiliki anggapan dasar adalah sebagai berikut: 1. Ciri yang
melekat pada setiap masarakat adalah proses perubahan 2. Pada setiap masyarakat
terdapat konflik dan hal tersebut merupakan gejala yang wajar 3. Pada setiap
bagian dari masyarakat terdapat peluang untuk terjadinya integrasi dan perubahan
konflik akan menuju ke arah kesepakatan (consensus). Selain itu masyarakat tak
atas dasar konsensus sekalipun, tak mungkin bertahan secara permanen tanpa
perbedaan persepsi, nilai-nilai pribadi, dsb. 3). Konflik dapat membantu atau
asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
Desa;
Dalam mencapai hakekat tentang Desa dan tujuan pengaturan desa seperti
dijelaskan diatas, maka dibutuhkan kepemimpinan Kepala Desa yang handal dan
inovatif yang didukung oleh Sumber daya manusia perangkat desa yang
Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. (Nizhami, dkk. 2018 :
249)
Indonesia. Selanjutnya dalam pasal 1 ayat (3) disebutkan Pemerintah Desa adalah
Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai
n. mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum
dan
perundang-undangan.
2.2.8.2 Perangkat Desa
sebagai “pamong deso” yang diharapkan sebagai pelindung dan pengayom warga
masyarakat. Para pamong desa beserta elite desa lain nya dalam hubungan social
di desa – di tuakan, di tokohkan dan di percaya oleh warga desa untuk mengelola
kehidupan politik maupun privat ( pribadi ) warga desa. Perangkat desa dinilai
baik oleh warga jika ringan tangan, ringan kaki dan ramah. Bahkan meletakkan
adalah unsur staf yang membantu kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan
koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas
kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana
dilakukan oleh Kepala Desa atas salah seorang perangkat desa menuai perdebatan
pada tataran masyarakat dan keengganan perangkat desa yang dimaksud untuk
yakni polemik ini diakibatkan antara lain kurangnya sosialisasi terhadap peraturan
terkait dengan tata cara pemberhentian perangkat desa yakni Permendagri nomor
67 tahun 2017 serta Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango nomor 10 tahun
2016 dan Peraturan Bupati Kabupaten Bone Bolango nomor 4 tahun 2017. Hal ini
akan diikuti oleh rendahnya pemahaman dan pengetahuan Pemerintah Desa dan
Dan Pemberhentian aparat desa terdapat beberapa syarat yakni : (1) Kepala Desa
Syarat Pemberhentian
Perangkat Desa
menurut Permendagri
No 67 Tahun 2017
Proses
pemberhentian
sudah sesuai
Usia telah
dengan prosedur genap 60
atau tidak (enam puluh)
tahun,
Dinyatakan
sebagai terpidana
berdasarkan
keputusan
pengadilan
Berhalangan tetap,
Tidak lagi memenuhi
persyaratan sebagai
Perangkat Desa
Melanggar larangan
Gambar 2.1 Kerangka teori
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang akan diungkapkan. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2012:4)
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
hal ini terkait dengan fenomena pemberhentian perangkat desa oleh Kepala Desa Bunga.
Penelitian ini dilakukan di Desa Bunga Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone
Fenomena yang akan diteliti ada di obyek penelitian; dan 2) Kemudahan dalam
melaksanakan penelitian yang ditinjau dari waktu dan biaya. Waktu penelitian ini
dilakukan dalam waktu tiga bulan sejak pengumpulan data sampai dengan ujian. Sejak
pemberhentikan perangkat desa di Desa Bunga. Pentingnya peran peneliti terlihat pada
meneliti dokumentasi, membuat rekaman arsip, membuat reduksi data, menyajikan data,
menganalisis data dan menginterpretasikan hasil penelitian yakni terjadi polemik
Adapun informan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah Kepala Desa Bunga Kecamatan Bone
Raya, masyarakat Desa Bunga dan pihak yang diberhentikan dari perangkat desa.
Tabel. 3.1
Jumlah Informan
No Informan Jumlah
2. Masyarakat 10 orang
1. Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan meneliti langsung
kepada pihak terkait dalam hal ini Kepala Desa di lingkungan Kantor Desa Bunga
Kecamatan Bone Raya, masyarakat Desa Bunga dan Perangkat Desa Bunga yang
2. Data Sekunder
mengumpulkan data selama penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang diperoleh
Pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa di Desa Bunga Kecamatan Bone Raya
Instrumen penelitian adalah berupa alat bantu yang digunakan dalam kelancaran
1. Observasi
pengamatan dilakukan sendiri secara langsung ditempat yang menjadi objek penelitian
dalam hal ini di Kantor Desa Bunga Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango.
2. Wawancara
dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak berhadapan muka.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian
informasi dari informan yang dari padanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh.
terutama tentang proses pemberhentian perangkat desa di Desa Bunga Kecamatan Bone
Raya.
3. Dokumentasi.
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
data.
Analisis data menggunakan pendekatan dari Miles and Huberman. Aktifitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis dat, yaitu data
1. Reduksi data
data agar diperoleh kesimpilan yang dapat ditarik atau verifikasi. Dalam
penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan mengumpulkan data dari
2. Penyajian data
Verifikasi data adalah sebagian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna-
makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,
yang diteliti.
Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari kategori – kategori data yang
telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju pada kesimpulan akhri
grounded (membumi).
BAB IV
Nama Bunga di ambil dari sejarah dahulu dimana pada waktu itu banyak
terdapat pohon kayu Bungango yang di sekitar dusun Bungango. Pohon kayu
tradisional, ternyata sangat manjur untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi
dan penyakit lainnya. Sampai dengan saat ini pohon kayu tersebut masih banyak
jadikan menjadi sebuah desa otonom, maka pada tahun 2009 dusun bungango
telah memisahkan diri dari desa Mootinelo dan berstatus persiapan Desa Bunga
dengan Penjabat Kepala Desa Bunga yang bernama Yasin H. Nusa. Kemudian
pada tahun 2011 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango tepatnya pada
Peraturan Daerah.
Desa Bunga terdiri dari 3 (tiga) wilayah dusun yang dipimpin oleh Kepala
Dusun. Selanjutnya Kepala Dusun di Desa Bunga dapat digambarkan pada tabel
berikut :
Tabel 4.2
Keadaan Kepala Dusun di Desa Bunga Kecamatan Bone Raya
No. Dusun Nama Kepala Dusun Periode
(Bungango Selatan)
(Bungango Tengah)
(Bungango Utara)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan yakni Kepala Desa Bunga dibantu oleh 3
4.1.3 Geografis
Bone Raya. Desa Bunga mempunyai luas wilayah seluas ±168,25 ha/m2 dengan
Tabel 4.3
Keadaan Batas Desa Bunga Kecamatan Bone Raya
No Batas-batas Desa Bunga
pengaruh langsung terhadap pola tanam dan keadaan masyarakat di Desa Bunga
laki-laki dan 297 Perempuan). Penduduk ini tersebar dalam 3 wilayah dusun.
Gambaran jumlah penduduk Desa Bunga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Jumlah penduduk Desa Bunga Kecamatan Bone Raya tahun 2020
Nomor DUSUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa jumlah terbesar penduduk Desa Bunga
tersebar pada dusun Bungango selatan, dan yang terkecil berada di dusun
Tabel 4.5
Keadaan Penduduk berdasarkan Pendidikan
135 33 25 1 3
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa
Bunga sebagian besar didominasi oleh Sekolah Dasar (SD), sedangkan diploma
a. Sekretariat Desa;
b. Pelaksana Kewilayahan;dan
c. Pelaksana Teknis.
lembaga lainnya.
administrasi pemerintahan.
pelayanan umum.
lainnya.
4.1.5.4 Tugas dan fungsi Kepala Urusan tata usaha dan umum
pemerintahan.
mempunyai fungsi :
a. melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
pelayanan umum.
pemerintahan.
seperti :
pemerintahan.
3. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan perencanaan mempunyai
fungsi:
di bidang pemerintahan.
fungsi :
Desa;
di bidang kesejahteraan.
fungsi :
sosial budaya;
ekonomi;
politik;
lingkungan hidup;
pemberdayaan keluarga;
f. Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang
bidang kesejahteraan.
rujuk;
wilayahnya.
memiliki fungsi :
pengelolaan wilayah.
lingkungannya.
secara utuh hasil wawancara yang diungkapkan melalui fenomena dan data yang
bersumber dari pendapat para ahli yang dijadikan peneliti sebagai aplikasi teori
tujuan dari informan peneliti dengan kajian teori dari para ahli dan digambarkan
67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Perangkat Desa setelah berkonsultasi dengan Camat. 2). Perangkat Desa berhenti
Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dan
Camat atau sebutan lain paling lambat 14 (empat belas) hari setelah ditetapkan. 5).
wajib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Camat atau sebutan lain. 6).
Rekomendasi tertulis Camat atau sebutan lain sebagaimana dimaksud ayat (4)
Setau saya dia belum 60 tahun tapi tiba-tiba dipecat. Mungkin karena
ada alasan lain yang memberatkan sehingga kepala desa
memberhentikannya. (Masyarkat Desa Bunga/Mei 2021)
Pernyataan diatas dibenarkan oleh salah satu Perangkat Desa Bunga yang
mengatakan bahwa :
dapat juga saya beritahukan yaitu yang bersangkutan dari aspek usia
belum berumur 60 tahun sebagaimana menjadi syarat dalam proses
pemberhentian, namun ada hal lain yang menjadi alasan beroleh
rekomendasi kecamatan saya melakukan tindakan ini. (Kepala Desa
Bunga/Mei 2021)
Pendapat dari salah seorang masyarakat dan perangkat desa diatas dan di
dukung oleh Kepala Desa, peneliti melihat bahwa perangkat desa dimaksud belum
diberhentikan oleh Kepala Desa. Sehingga dari sisi usia maksimal 60 tahun tidak
bisa dijadikan alasan atau syarat oleh Kepala Desa memberhentikan yang
Perangkat Desa diberhentikan karena usia telah genap 60 (enam puluh) tahun.
Sehubungan dengan hal ini salah seorang warga Desa Bunga menyatakan
Pendapat Kepala Desa diatas didukung oleh pernyataan dari warga Desa
Sampai dengan saat ini memang saya belum mendengar kalau aparat
yang dipecat itu ditetapkan menjadi terpidana oleh pengadilan, tapi
mungkin ada kelalaian lain yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
(Masyarkat Desa Bunga/Mei 2021)
Sejalan dengan pernyataan diatas, pendapat dari masyarakat lainnya
mengatakan bahwa :
karena dinyatakan sebagai terpidana yang diancam dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun. Dari pasal tersebut terlihat bahwa perangkat desa dapat
dinyatakan terpidana namun ancaman penjara dibawah 5 tahun, maka tidak dapat
Berdasarkan hasil wawancara dan unsur kedua dalam pasal yang mengatur
dengan hal tersebut, salah seorang masyarkat desa bunga berpendapat bahwa :
Saya kecewa dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah desa yang
tidak ada pertimbangan dalam persoalan ini, tanpa mengkaji regulasi
yang ada, setelah dengan persoalan ini saya simpulkan bahwa untuk apa
dibuatkan regulasi kalau hanya menjadi sebuah pajangan tanpa di
pelajari. Saya merasa ada yang tidak adil dalam persoalan ini seakan-
akan hukum hanya milik orang yang berkuasa bukan untuk orang
lemah. (Masyarkat Desa Bunga/Mei 2021)
3. Berhalangan Tetap
Pembangunan dapat terlaksana apabila unsur-unsur didalam Pemerintahan
Desa dapat bekerja sama baik Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berjalan
mempunyai tugas dan fungsinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diemban, oleh sebab itu Kepala Desa bisa saja mengganti perangkat Desa yang
(Gadion 2018:39).
bulan berturut-turut tidak hadir dikantor tanpa ada alasan yang jelas, sehingga
Saya juga heran mengapa dia tiba-tiba dipecat. Padahal dari kinerjanya
saya anggap baik-baik saja. Mungkin ada pelanggaran berat sehingga
pemecatan terpaksa dilakukan. (Masyarkat Desa Bunga/Mei 2021)
Pendapat lain yang mendukung pernyataan diatas yakni :
Setahu saya dia masuk-masuk kantor dan baik-baik saja hubungannya
dengan aparat lain. inilah yang menimbulkan pertentangan
dimasyarakat. Orang masuk-masuk kantor tiba-tiba dipecat tanpa alasan
yang jelas (Masyarkat/Mei 2021).
Pernyataan senada disampaikan juga oleh masyarakat lain melalui
Saya setuju, karena yang bersangkutan telah melanggar atau tidak lagi
menjalankan tugas dengan baik, maka dari itu semua yang menjadi
keputusan pemerintah adalah jalan yang terbaik untuk kemajuan desa
Bunga. (Masyarkat/Mei 2021).
Selanjutnya pernyataan yang berbeda dapat dilihat dari pendapat yang
Tindakan ini tidak adil bagi perangkat desa yang diberhentikan, sebab
aturan yang kemudian di jalankan itu tidak sesuai dengan regulasi yang
ada. (Masyarkat/Mei 2021).
menyatakan bahwa :
diskresi mengenai alasan kinerja yang tidak mencapai target bukanlah alasan yang
tepat, karena pasal dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pengangkatan
aparat desa ditengarai oleh masyarakat desa bunga disebabkan oleh kepentingan
politik yang tidak sejalan pada saat pemilihan kepala desa serta ketidakpercayaan
pihak pro kepada aparat desa yang diberhentikan tidak dapat dijadikan dasar untuk
memberhentikan perangkat desa. Hal ini karena tidak diatur dalam permendagri
konflik akan menuju ke arah kesepakatan (consensus). Selain itu masyarakat tak
atas dasar konsensus sekalipun, tak mungkin bertahan secara permanen tanpa
yang terelakkan dalam masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut salah seorang
setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh Kepala Desa. Namun demikian ada
atau kudeta. Konflik pasti mengantung benturan seperti silang pendapat antara
yang pro dan kontra. Dan diatntara kelompok individu dengan pemerintah.
ide, paham, atau kepentingan dua belah pikah atau lebih. Pertentangan ini
biasanya dalam bentuk non fisik dan fisik, bisa sekedar tinggi dalam bentuk
terkait dengan kode etik sebagai aparat desa terkait dengan hal tersebut salah
Kita sebagai perangkat desa juga ada kode etik yang tidak bisa
dilanggar atau dilangkahi oleh aparat desa. bagi mereka yang melanggar
maka konsekuensi pemberhentian adalah ganjarannya. Sehubungan
dengan pemberhentian salah seorang perangkat desa saya sendiri tidak
tahu seluk beluknya. Karena saya hanya staf. (Aparat Desa/Mei 2021)
Merujuk pada ketentuan ini sehubungan dengan pemberhentian perangkat
ya! karena yang bersangkutan tidak lagi menjalankan tugas dengan baik
dan yang bersangkutan juga sedang mengomsumsi alkohol dan di
tambah lagi dengan kasus yang fatal dilakukan oleh yang bersangkutan
yaitu menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Sehingganya
saya selaku Kepala Desa memberikan surat peringatan kepada yang
bersangkutan dan berakhir dengan SK pemberhentian. (Kepala
Desa/Mei 2021)
Pernyataan Kepala Desa diatas juga didukung oleh pernyataan dari salah
mengatakan bahwa :
Saya setuju karena tindakan yang di lakukan oleh perangkat desa yang
di berhentikan tidak lagi memiliki etika sebagai seorang pemerintah
apalagi di luar sana beliau melakukan beberapa kasus yang
menimbulkan keresahan di masyarakat. (Masyarakat /Mei 2021)
Menariknya selain pernyataan diatas, ada pernyataan yang berbeda
disampaikan oleh salah seorang warga Desa Bunga melalui wawancara dengan
Saya tidak setuju. Sebab pemberhentian aparat desa tidak sesuai dengan
aturan yang ada, hanya persoalan aparat desa yang lalai dalam tugas
Kepala Desa langsung memecat. Harusnya seorang pemimpin harus
banyak mempertimbangkan persoalan pemecatan ini. Mengingat bahwa
perekrutan yang di laksanakan adalah perekrutan yang di atur oleh
Undang-Undang maka dari itu harusnya pemecatan ini di sesuaikan
dengan Undang-Undang. (Masyarakat /Mei 2021).
Pendapat tersebut diatas didukung pula oleh pernyataan masyarakat lain
yakni :
memang sebelum hal ini terjadi yang bersangkutan telah di tegur dalam
bentuk teguran tertulis mengenai kinerja dan hal itu telah diperbaiki.
Pemberhentian ini dilakukan dengan alasan karena memasuki rumah
orang tanpa sepengetahuan pemiliknya, yang menjadi sebuah
penyesalan disini adalah tindakan pemberhentian tanpa ada pembinaan
secara lisan terhadap yang bersangkutan, berharap hal yang terjadi ini
masih bisa dibijaki namun apa boleh buat sebuah tindakan cepat telah
dilakukan oleh Kepala Desa. (Masyarakat /Mei 2021).
Melihat pernyataan para informan diatas, maka pada point melanggar
pemerintah desa dengan kelompok warga desa Bunga yang berdampak negatif
struktur organisasi sosial. Dengan kata lain, konflik antar kelompok dapat dilihat
sampai menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat
menyatakan bahwa perbuatan atau keputusan administrasi negara yang tidak boleh
dilakukan tanpa dasar undang-undang (tertulis) dalam arti luas; bila sesuatu
dijalankan dengan dalih “keadaan darurat”, maka kedaruratan itu wajib dibuktikan
kemudian; jika kemudian tidak terbukti, maka perbuatan tersebut dapat digugat di
pengadilan.
larangan perangkat desa sebagaimana tertulis pada pasal 51 antara lain adalah :
masyarakat Desa, dan meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja
Tertulis pada pasal 52 bahwa : (1) Perangkat Desa yang melanggar larangan
lisan dan/atau teguran tertulis. (2) Dalam hal sanksi administrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian
Dari ketentuan peraturan diatas dapat dipahami yakni Kepala Desa dalam
pemberhentian sementara.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dan dukungan dari pendapat ahli serta
pertimbangan faktor sosial, lebih dominan karena muatan politis. Hal ini
disebabkan karena kepala desa yang ketika peneliti wawancarai hanya menjawab
sebenarnya. Oleh karena itu pertimbangan dari masyarkat yang peneliti anggap
peraturan perundang-undangan.
wewenang adalah kekuasaan resmi yang dimiliki seseorang untuk bertindak dan
memerintah orang lain. Tanpa ada wewenang terhadap suatu pekerjaan janganlah
melakukannya.
merupakan wewenang Kepala Desa. Sejalan dengan ini, Kepala Desa Bunga
Sebagaimana tertulis pada pasal 26 ayat 2 huruf (b) adalah Kepala Desa
perangkat desa agar tidak menuai perbedaan pandangan yang tajam mestinya
mempertimbangkan faktor sosial sekalipun menjadi sebuah kewenangan. Dapat
dipahami pula kewenangan dimaksud dapat ditegakkan oleh kepala Desa setelah
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tertulis dengan berdasar pada alasan pemberhentian sesuai syarat yang diatur
Hal tersebut diatas didukung pula oleh hasil penelitian zulkarnain dan
dampak kemasyarakatan.
aparat Desa Bunga tidak menuai perdebatan ditengah masyarakat. Namun fakta
masyarkat desa. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara peneliti dengan
informan mengenai syarat normatif pemberhentian perangkat desa dimaksud,
yakni :
Hal ini sejalan dengan pendapat salah seorang masyarakat Desa Bunga yang
mengatakan bahwa:
yakni:
yakni :
Pemberhentian yang di lakukan oleh pemerintah desa dan kecamatan
sudah transparansi karena setiap pemerintah Desa melaksanakan
musyawarah sering di ungkapkan dalam rapat tentang kinerja dari yang
bersangkutan cuma saja yang bersangkutan tidak mau memperbaiki
kesalahan yang dia lakukan. (Masyarkat Desa Bunga/Mei 2021)
Tahun 2017 dilakukan apabila terjadi dengan tiga alasan yaitu, meninggal dunia,
agar pemerintah desa dan kecamatan Bone Raya lebih transparan menjawab
bahwa bentuk konflik timbul dalam berbagai situasi sosial baik terjadi dalam diri
konflik yaitu konflik tujuan, konfik peranan, konflik nilai, konflik kebijakan,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya maka
dimasyarakat
Perangkat Desa. Hanya saja hal tersebut tidak dibarengi dengan pemberitahuan
yang jelas kepada yang bersangkutan sehingga menimbulkan pendapat yang pro
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka yang menjadi saran dalam penelitian ini
1. Diharapkan Kepala Desa Bunga agar lebih memahami tugas dan fungsinya dalam
Desa, jika keberatan agar segera melayangkan gugatan kepada Pengadilan Tata
BUKU :
Abdul Wahab, Solichin. 2017. Analis kebijakan : Dari formulasi ke penyusunan model-
model implementasi kebijakan publik. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Basuki, Johanes. 2019. Administrasi publik : telaah teoritis dan empiris. Cetakan
ke-2, Juni 2019. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi
Aksara. Jakarta.
HR, Ridwan. 2016. Hukum Administrasi Negara. Edisi revisi Cetakan ke-12. PT.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman. 2002. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Bahri, Saipul., Halim, Abdul.2020. Jurnal. Analisis Konflik dan Resolusi (StudiKasus :
Rekrutmen Perangkat Desa di Kabupaten Demak Tahun 2017-2018). POLITEIA:
Jurnal Ilmu Politik Politeia, 12 (1) (2020) ISSN 0216-9290 (Print), ISSN 2549-
175X (Online). Magister Ilmu Politik, FISIP Universitas Diponegoro, Semarang,
Indonesia. Dikutip dari
https://talenta.usu.ac.id/politeia/article/view/3301/2501tanggal 3/4/2021.
Hevriansyah, Andie., Erliyana, Anna., dan Tangkudung, Audrey. 2021. Jurnal. Diskresi
Kepala Desa Dalam Mengangkat dan Memberhentikan Perangkat Desa pada
putusan nomor : 60/g/2019/ptun-bdg. Jurnal Syntax Transformation Vol. 2 No. 1
Januari, 2021 p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains. Universitas
Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, Indonesia. Di kutip dari
http://jurnal.syntaxtransformation.co.id/index.php/jst/article/view/204/283 tanggal
22/3/2021
Lubis, Fitry Handayani Br. 2018. Skripsi. Implementasi Kebijakan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa Dalam Pelaksanaan Pemerintahan Desa di Desa Sei Dua Hulu
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan. Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Konsentrasi Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan. Di kutip dari
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/3522/1/Impelementasi
%20Kebijakan%20Peraturan%20Menteri%20Dalam%20Negeri%20Nomor
%2067%20Tahun%202017%20Tentang%20Pengangkatan%20Dan
%20Pemberhentian%20Perangkat%20Desa%20Dalam%20Pelaksanaan
%20Pemerintahan%20Desa%20Di%20Desa%20Sei%20Dua%20Hulu
%20Kecamatan%20S.pdftanggal 21/3/2021
Muspawi, Mohamad. 2014. Jurnal. Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik
Dalam Organisasi).Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume
16, Nomor 2, Hal. 41-46 ISSN:0852-8349Juli – Desember 2014. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Kampus Pinang Masak,
Mendalo – Darat Jambi. Di kutip dari
https://media.neliti.com/media/publications/43447-ID-manajemen-konflik-upaya-
penyelesaian-konflik-dalam-organisasi.pdftanggal 1/4/2021
Muskar, Elis Budiman. 2020. Skripsi. Manajemen Konflik Pemilihan Kepala Desa Di
Desa Gattareng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone. Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar. Di kutip dari https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11700-
Full_Text.pdf. Tanggal 1/4/2021
Phalevy, Baronni. 2020. Skripsi. Proses Rekrutmen Dan Seleksi Perangkat Desa
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 4 Tahun 2018
(Studi di Desa Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo).
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Di kutip dari
http://repository.uinjambi.ac.id/5161/1/BARONNI%20PHALEVY-
SIP162252.pdf tanggal 26/3/2021
Zulkifli. 2012. Jurnal. Konflik Antara Kepala Desa Dan Badan Permusyawaratan Desa.
Jurnal ilmu sosial Mahakam, Volume 1 No 1 2012ISSN:2302-0741. Di kutip dari
https://ejurnal.unikarta.ac.id/index.php/mahakam/article/view/72/46 tanggal
3/4/2021
UNDANG-UNDANG :
Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Permendagri nomor 67 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat
Desa
Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2016 tentang pengangkatan dan pemberhentian
perangkat desa.
Peraturan bupati nomor 4 tahun 2017 tentang pedoman pengangkatan dan pemberhentian
perangkat desa.