NIM : 20191333060
Tugas : Rangkuman Sistem Bangunan dan Drainase
SIKLUS HIDROLOGI
A. Daur Hidrologi / Siklus Hidrologi
Hidrologi : Ilmu yang mempelajari masalah air, baik di atmosfer, di permukaan atau
didalamnya (air tanah)
Dimana :
P : Presipitasi (hujan)
ET : Evaporasi Transpirasi
Dimana :
E : Evaporasi (penguapan)
P : Presipitasi (hujan)
Daerah aliean sungai adalah suatu daerah yang dibatasi oleh pegunungan atau bukit
dimana air hujan jatuh di daerah tersebut akan menuju sungai di daerah itu.
Kadang apabila kondisi topografi dan geologi suatu daerah aliran memungkinkan, maka
tidak jarang terjadi pengaliran dari suatu daerah aliran ke daerah aliran yang bersebelahan.
Daerah aliran dibagi kondisi geologi dan topografi
Bentuk dan karakteristik daerah aliran akan sangat berpengaruh terhadap bentuk
hidrograph alirannya
Bentuk hidrograph aliran dapat dilihat dari hasil pengamatan aliran (debit)
D. Data Meteorologi
Data Meteorologi terdiri atas:
Cuaca dan iklim
Temperatur (suhu) : temperatur udara, temperatur tanah.
Kelembapan (humidity)
Angin
Tekanan udara
Penyinaran matahari (sun shine)
Radiasi matahari
Data meteorologi ini terbagi menjadi :
G. Data Hujan
Curah Hujan adalah tinggi hujan dalam satu hari, bulan atau tahun (dinyatakan
dalam mm, cm, atau inchi)
Misal : a. 124 mm/hari
b. 462 mm/bulan
c. 2158 mm/tahun
Waktu hujan adalah terjadinya satu kali hujan ( duration of one rainstorm /
hujan badai) (dalam satu kejadian hujan)
Misal : a. 12 Menit
b. 42 menit
c. 2 jam
Intensitas Hujan adalah banyaknya hujan yang jatuh dalam periode tertentu
Misal : a. 48 mm/jam dalam 15 menit
: b. 72 mm/jam dalam 30 menit
Frekuensi Hujan adalah kemungkinan terjadinya atau dilampauinya suatu tinggi
hujan tertentu.
Misal : a. Curah hujan 115 mm perhari akan terlampaui sekali dalam 20
Tahun
b. Curah hujan 2500 mm pertahun akan terlampaui dalam 10 tahun
Missal:
a. Curah Hujan 115 mm per hari akan dilampaui sekali dalam 20 tahun.
b. Curah Hujan 2500 mm pertahun akan terjadi dalam 10 tahun.
Data di atas di peroleh dari penggunaan alat penahan hujan ( Rain gauge).
26 2
260 6
1300 12
2600 15
5200 20
7800 40
Jawa + 3.000 + 44
Tabel 4.3. Tabel Hujan Harian maksimum (Sholeh, Mochmammad, Diktat Hidrologi,
hal. 31)
Minimal 27 33 47 98 72 47 16
Tahun Agustus September Oktober Nopember Desember Tahunan
1977 65 9 0 - 155 -
1981 - - - - - -
Minimal 3 9 0 52 67 471
1) 78,57+81,86+115,00+160,14+143,86+159,43+75,67+78,83+65,17+74,8
3+85,4+108,33 = 1227,09
2) 127+160+181+226+230+372+172+183+173+156+144+166 = 2290
3) 27+33+47+98+72+47+16+3+9+0+52+67 = 471
Penyajian dalam bentuk Diagram
Tidak ada data hujan yang hilang dari periode pengamatan yang ditentukan,
maka harus diceck akan kemungkinan (berpengaruh terhadap hasil pencacatan) :
Stasiun dipindah tempatnya
Penakar hujan diganti typenya
Mengececk data hujan akan perubahan – perubahan adalah “Analisa Double
Mass Curve”
Akumulasi tinggi hujan tahunan dari stasiun yang dicek dengan stasiun index,
dan tarik garis melalui titik tersebut garis korelasi massa hujan
Perubahan kemiringan dari garis korelasi memberikan indikasi adanya suatu
perubahan (Gb. 4.11 Sholeh, Mochammad, Diktat Hidrologi, hal 37)
VARIASI HUJAN
Tinggi hujan di suatu tempat tiap tahun tidak sama, Variasi tahunan terjadi
variasi bulanan bahkan terjadi variasi harian
Variasi hujan meliputi :
Varian Tahunan
Varian Bulanan
Variasi Harian
o Variasi Tahunan
Variasi tahunan dari tinggi hujan dengan membandingkan lengkung massa
hujan tahunan dengan lengkung massa hujan rata – rata tahunan, yaitu
massa hujan tiap tahun adalah tahun normal
o Variasi Bulanan
Menurut Mohn variasi bulanan sebagai berikut :
Bulan basah adalah tinggi hujan lebih banya dari tinggi air yang
diuapkan sehingga didalam tanah masih tersedia air untuk tanaman.
Batasanya bila tinggi hujan dalam satu bulan lebih besar dari
100mm
Bulan Kering adalah tinggi hujan kurang dari tinggi air yang dapat
diuapkan. Batasannya bila tinggi hujan dalam satu bulan kurang dari
60mm
Tahun 1964 – 1969 bahwa kemiringan lengkung massa hujannya
lebih besar dari kemiringan lengkung massa hujan rata – rata
tahunannya.Lebih besar dari tinggi hujan rata – rata tahunannya
disebut tahun basah
Variasi tahun kering dan tahun basah dengan cara mendapatkan lengkung
massa hujan rata – rata tahunannya.
Menghitung hujan rata – rata tahunan dari periode pengamatan terlalu
pendek, kemungkinan didapatkan harga rata – rata yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
Bulan normal : Tinggi hujan dalam satu bulan lebih dari 60 mm tetapi
kurang dari 100mm. Bulan normal disebut bulan lembab.
o Variasi Harian
Indonesia terlihat variasi yang teratur dalam satu hari, terjadinya
konsentrasi hujan berbeda tiap jam.
Variasi dalam satu hari berlangsung tiap – tiap hari hujan terjadi
didaerah lereng gunung dapat terjadi hujan karena perbedaan
temperatur.
M. Hujan Rata-Rata Daerah Aliran
Data hujan tercatat disetiap stasiun penakar adalah tinggi hujan disekitar stasiun
disebut Point Rainfall.
Stasiun penakar hujan tersebar didaerah aliran maka banyak data tinggi hujan
yang diperoleh besarnya tidak sama
Analisa hidrologi diperlukan data hujan rata di daerah aliran (catchment area)
dihubungkan dengan besarnya aliran yang terjadi.
Tiga cara menghitung hujan rata – rata daerah aliran yaitu :
Cara arithmatic mean
R = 1/n . (R1+R2+......+ Rn)
Atau
R = 1/n n/z (i-i) Ri
Dimana :
R : tinggi hujan rata – rata daerah aliran (area rainfall)
R1, R2, .... Rn : tinggi hujan masing – masing stasiun (Point Rainfall)
N : banyaknya stasiun penakar hujan
A B C D R
RA RB RC RD
Prisip :