Anda di halaman 1dari 52

MODUL PRA-BASIC TRAINING

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG


KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

MODUL
SCREENING TEST

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

DAFTAR ISI

BAB 1. KEISLAMAN
A. Pengertian dan Manfaat Mempelajari Sejarah
B. Misi Kelahiran Islam
- Masyarakat Arab Pra-Islam
- Periode Kenabian Muhammad SAW (Fase Mekkah dan Madinah)
C. Sejarah Al-Quran
D. Baca dan Tulis Al-Quran
- Membaca Al-Quran sesuai dengan Tajwid
- Menuliskan Ayat Al-Quran (Al-Fatihah/Surat Pendek)
E. Mengetahui 5-10 Hadist Shahih
F. Menjelaskan Rukun Iman dan Rukun Islam

BAB 2. WAWASAN KEINDONESIAAN


A. Sejarah Indonesia
B. Peristiwa-peristiwa Bersejarah

BAB 3. KE-HMI-AN
A. Latar Belakang Pemikiran dan Berdirnya HMI
B. Sejarah dan Fase-Fase Perjuangan HMI
C. Mukadimah dan Anggaran Dasar (AD) HMI Pasal 1-10
D. Tafsir Tujuan, Asas, Indepedensi, Status, Fungsi dan Peran HMI

BAB 4. KEPEMIMPINAN, MANAJAMEN DAN ORGANISASI (KMO)


A. Kepemimpinan
B. Manajemen
C. Organisasi
D. Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

BAB I
KE-ISLAM-AN

PENGERTIAN ISLAM
ISLAM sering disalahpahami, khususnya dengan diidentikkan dengan Muslim. Islam dan
Muslim adalah dua istilah yang berbeda. Islam adalah agama. Muslim adalah pemeluknya.
Islam sering diidentikkan dengan perilaku kaum Muslim atau umat Islam. Padalah, sebagaimana
perilaku penganut agama lainnya, perilaku seorang Muslim belum tentu mencerminkan ajaran
atau syariat Islam.

Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad shallallahu „alaihi
wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga
akhir zaman.
Islam (Arab: al-islm, “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan,
yaitu Allah SWT.

Dalam Alquran, Islam disebut juga Agama Allah atau Dienullah.


Allah SWT berfirman, “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya-lah berserah diri (aslama) segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (QS. Ali
Imran : 83).
Dien (agama) sendiri dalam Alquran artinya agama (QS Ali Imran : 83), ketaatan (QS An-Nahl :
52), dan ibadah (QS. Ghafir : 65).

Berikut ini makna, arti, definisi, atau pengertian Islam menurut bahasa, istilah, dan Alquran.
1. Pengertian Islam secara Harfiyah
Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih.
Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar
“selamat” (Salama).

Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat disimpulkan Islam adalah agama yang membawa
keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah kematian).
Islam juga agama yang mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum Muslim/umat Islam)
untuk menebarkan keselamatan dan kedamaian, antara lain tercermin dalam bacaan shalat –
sebagai ibadah utama– yakni ucapan doa keselamatan “Assalamu‟alaikum warohmatullah” –
semoga keselamatan dan kasih sayang Allah dilimpahkan kepadamu– sebagai penutup salat.

2. Pengertian Islam Menurut Bahasa


Pengertian Islam menurut bahasa, kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata
salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.
Ditinjau dari segi bahasanya, yang dikaitkan dengan asal katanya (etimologis), Islam memiliki
beberapa pengertian, sebagai berikut:
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

1. Islam berasal dari kata „salm‟.


As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam Alquran, “Dan jika mereka
condong kepada perdamaian (lis salm), maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anfal :
61).

Kata „salm‟ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Ini merupakan salah satu
makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya
untuk cinta damai atau senantiasa memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik
dan kekacauan.

“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu‟min berperang maka damaikanlah antara
keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain
maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada
perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah
antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.” (QS. Al Hujarat : 9).

Sebagai salah satu bukti Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian
adalah Allah SWT melalui Alquran baru mengizinkan atau memperbolehkan kaum Muslimin
berperang jika mereka diperangi oleh para musuh-musuhnya.

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka
telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS.
Al-Hajj : 39).

2. Islam Berasal dari kata „aslama-yuslimu-islaman‟


Aslama artinya berserah diri atau pasrah, yakni berserah diri kepada aturan Allah SWT.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas
menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT.
Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan
serta menjauhi segala larangan-Nya.

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
(aslama wajhahu) kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-Nisa :
125)

Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan
raga kita hanya kepada-Nya.
“Katakanlah: “Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An‟am : 162)
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi
maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti
sunnatullah-Nya.

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83)

3. Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun


Istaslama–mustaslimun artinya penyerahan total kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam
Alquran:

“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS As-Saffat : 26)

Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Seorang Muslim atau
pemeluk agama Islam diperintahkan untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta
harta atau apa pun yang dimiliki hanya kepada Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 208)

PENGANTAR SEJARAH
1. Pengertian dan Manfaat Mempelajari Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut sumber
sejarah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa lampau
umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan
keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti gambar pohon dari
sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-
raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja pada masa lampau. Dalam bahasa
Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan
umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang artinya sesuatu
yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat
manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa lampau atau
kejadian yang terjadi pada masa lampau.
Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu Masa Lampau, Masa Kini dan Masa yang akan Datang.
Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung
pelajaran tentang nilai dan moral. Masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi
penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau
akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau
sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi
dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat
dalam sejarah.

Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang.


Oleh sebab itu sejarah mencakup:
1. masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis), ada hubungannya
dengan sebab akibat.
2. kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perladanya penelitian lebih lanjut untuk
mencari kebenaran yang hakiki.
3. peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan datang.

2. Misi Kelahiran Islam


- Masyarakat Arab Pra-Islam
Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat yang hidup di zaman Jahiliyyah dimana
mereka tidak mengenal agama tauhid sehingga moralitasnya sangat minim. Agama masyarakat
Arab sebelum Islam datang adalah paganisme, yahudi dan kristen. Agama pagan menjadi
agama mayoritas mereka. Ratusan berhala ditempatkan disekitar ka'bah untuk disembah.
Perlawanan dan peperangan agama Islam saat Islam datang terjadi karena semangat keagamaan
mereka yang kuat. Kecintaan terhadap terhadap kehidupan bebas yang menjadikan mereka
ingin bebas dari aturan agama karena agama dianggap sebagai pengikat kebebasannya.
Keadaan masyarakat saat itu sangat tidak terkendali karena tidak adanya peraturan yang
mengakibatkan mereka berbuat seenaknya sendiri. Kegiatan-kegiatan buruk mereka lakukan,
mulai dari berjudi, mencela keturunan, mengubur hidup-hidup anak perempuan, serta menghina
dan mencela orang miskin dan lemah. Moral dan perilaku masyarakat Arab yang buruk dan
rusak inilah yang menjadikan mereka disebut sebagai kaum Jahiliyyah.

Selain itu masyarakat Arab pra Islam hidup dalam perpecahan klan (keluarga Besar), karena
yang menjadi kebanggaan mereka adalah tingginya egoisme kekuasaan (kabilah), tidak adanya
altruistik (rela menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun atau tanpa
memperhatikan kepentingan sendiri) antar sesama umat manusia, dan saling memamerkan
hartanya kepada orang-orang disekelilingnya. Hal ini yang menyebabkan berperangnya klan-
klan yang ada di masyarakat Arab, sehingga dimata negara-negara lainpun bangsa Arab adalah
bangsa yang lemah dan mudah terpecah belah.

Periode Kenabian Muhammad SAW (Fase Makkah dan Madinah) Fase Makkah
Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah Swt. Beliau lahir di
Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan wafat di Madinah 632 Masehi pada usia
63 tahun. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

binti Wahab. Secara bahasa, kata Muhammad berarti “dia yang terpuji”. Muhammad
Rasulullah SAW menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika beliau berusia 6
tahun, sang ibunda tercinta, Aminah wafat. Jadilah beliau yatim piatu dalam usia yang amat
muda sekali.

Kemudian Rasulullah diasuh oleh sang kakek yang amat mencintainya, Abdul Muttalib bin
Hasyim. Namun saat Rasulullah berusia sekitar 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat. Akhirnya
pengasuhan beliau diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam
asuhan keluarga sang paman, Abu Thalib, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak
kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah bekerja sebagai pengembala kambing dan ikut berdagang
bersama sang paman ke negri yang jauh. Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun
dengan Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Dalam masa pernikahannya ini Muhammad
sering melakukan kontemplasi atau menyendiri di luar Makkah, tepatnya di sebuah Gua yang
bernama Hira. Entah apa yang di pikirkannya yang pastinya saat itu Muhammad mengalami
kejumudan tingkat tinggi.

Pada saat Muhammad mendekati usia 40 tahun, beliau makin sering gelisah, sehingga
pelariannya dengan menyepi di gua Hira semakin sering kualitas maupun kuantitasnya. Suatu
malam di bulan Ramadhan tepatnya 17 Ramadhan yang bertetapan pada tanggal 6 Agustus 610
M, datanglah Jibril yang mana datang untuk menyampaikan wahyu pertama (Q.S Al-Alaq: 1-
5). Pasca menerima wahyu di gua Hira, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu- wahyu
berikutnya yang memerintahkan kepada Muhammad untuk menyampaikan ―dakwah Sirr”.
Isi dakwah tersebut adalah ajakan untuk melakukan perubahan-perubahan yang
revolusioner, yang mana merubah akhlak umat manusia, karena Islam mengajarkan tentang
akhlak yang baik. Perubahan yang lainnya adalah nilai persamaan/equalistik yaitu kesetaraan
antar umat manusia, tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antar ras, suku,
bangsa, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam berimplikasi pada
penguatan nasionalisme atau keutuhan dalam berbangsa dan bernegara.

Pada fase Makkah ajaran yang disampaikan oleh Muhammad SAW, berkaitan pada nilai
ketauhidan atau keimanan, kemudian perbaikan akhlak- akhlak masyarakat Arab. Karena pada
saat itu yang harus dibangun pertama- pertama adalah pondasi aqidah dan akhlak yang
dijadikan landasan fundamental.

Fase Madinah
Fase Madinah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Yastrib (diganti
dengan nama Madinnah). Hijrahnya Nabi Muhammad dan pengikutnya ke Yastrib karena
penduduk dan kabilah Makkah pada saat itu mengusir Nabi beserta pendukungnya sehingga
Nabi pun harus pergi dari kota kelahiranya. Tetapi setelah hijrahnya Nabi Muhammad
meneruskan dakwahnya sehingga masyarakat di Yastrib pun tertarik dengan beliau dan ikut
masuk Islam. Sampai kemudian umat Islam di Yastrib kian-hari bertambah dan berkembang
sehingga pada akhirnya kota Yastrib diubah namanya menjadi Madinah.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Dengan bersatunya kaum Anshor (tuan rumah di madinah) dan Muhajirin (pendatang dari
Makkah) umat Islam menjadi kuat dan semakin berkembang pesat tanpa adanya pertentangan
dengan agama-agama lain yang ada pada saat itu di Madinah. Dengan konsep yang dibawa
dalam ajaran Islam Persamaan dan Kesatuan, Madinah menjadi tempat pembinaan masyarakat
Islam. Pembinaannya tidak hanya meliputi bidang aqidah, tetapi juga menyangkut masalah
politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada fase ini di Madinah ajaran Islam lebih ditekankan
pada hukum kemasyarakatan dan Muammalah sehari-hari.

Dengan perkembangan Islam yang semakin pesat ini, kaum muslimin dianggap oleh bangsa
Qurasy sebagai ancaman bagi kelompok lainnya karena pastinya kelompok lain akan ikut oleh
pengikutnya Nabi Muhammad SAW, maka kemudian bangsa Quraisy mengajak perang kepada
umat Islam pertama kali dan disebut perang Badar dan dimenangkan oleh Umat Islam dan
selanjutnya perang- perang dalam menaklukan Makkah seperti Uhud, Ahzab, Khandaq. Pada
prinsip peperangan yang terjadi bagi kaum muslimin peperangan ini adalah upaya defensif
idealisme dalam rangka menegakkan kalimat Tauhid.

Nabi Muhammad SAW wafat dan dimakamkan di Madinah di usia yang ke-63. Pada tanggal
12 Rabiul Awal 11 H bertepatan pada tanggal 8 Juni 632 M.

SEJARAH AL-QURAN
Al-Qur'an atau Qur'an (bahasa Arab: ‫القرآن‬, translit. al-Qurʾān, har. 'bacaan'; /kɔːrˈɑːn/
kor-AHN), atau Alquran dan Quran dalam bentuk baku Ejaan bahasa Indonesia, adalah sebuah kitab
suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan,
(bahasa Arab: ‫هالل‬, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah dan
setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan
langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan, saat Nabi
Muhammad berumur 40 tahun hingga wafat pada tahun 632. Umat Muslim menghormati Al-Qur'an
sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian, dan
merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak Nabi Adam dan
diakhiri dengan Nabi Muhammad. Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu
sendiri.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan" atau
"sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur‟an adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada
salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya


(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya,
hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT yang merupakan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta
diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah.

Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an


adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-
mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan
surat An-Nas".

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur‟an seperti Kitab Taurat
yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat
Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-
Qur‟an. Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang
menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri.

Dan pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai
dihafal oleh beribu-ribu umat Islam.

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan
untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang
mencantumkannya:

Struktur dan Pembagian Al Quran Surat, ayat dan ruku'


Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat
akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al
Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-
„Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang
membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah


Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah
(surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu
penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW
hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat
Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut
prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang
turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah).
Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Madaniyah yang turun di Mekkah.

Pengumpulan Al-Qur'an di masa Rasullulah SAW


Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk
untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu
Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau
tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang.
Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an
setelah wahyu diturunkan.

Pengumpulan Al-Quran di masa Khulafaurrasyidin Pada masa pemerintahan Abu Bakar


Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal
dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an
dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan
keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-
Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin
Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-
Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu
Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah
kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni
Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan


Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam
cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah)
antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman
sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf
yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut,
yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga
saat ini. Bersamaan dengan standarisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang
dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil
mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam di masa depan dalam
penulisan dan pembacaan Al-Qur'an. Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-
Mashahif, dengan sanad yang shahih: Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan:
Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya
mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana
pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan
bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain.Ini hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami
berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada
satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.'Kami berkata,
'Pendapatmu sangat baik'." Menurut Syaikh Manna' Al- Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh
para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk
meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-
Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan
Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan
memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish
tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa
mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh
buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di
Madinah (mushaf al-Imam). Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah
menghasilkan proses penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna)
dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia
dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab.
Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM


Pengertian Iman
Iman menurut bahasa Arab artinya percaya. Sedangkan menurut Al-Jurjani dalam At-Takrifat,
secara bahasa, iman adalah membenarkan dengan hati. Sementara menurut syariat, iman adalah
meyakini dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengimplementasikan dalam perbuatan.
Adapun 'berdasarkan dalil' artinya keimanan harus dibangun di atas dalil, bukti, dan argumen
yang kuat.

Keyakinan dalam hati dan pengakuan lisan itu harus sejalan. Menurut sejumlah ulama, dikutip
dari laman Nahdlatul Ulama, perbuatan bukan bagian dari iman. Karena perbuatan itu timbul
dari iman itu sendiri. Iman dan Islam itu tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu, jika seorang
yang mengaku Islam tapi tidak iman, berarti ia tidak akan mendapatkan faedah di akhirat nanti.
Begitu juga sebaliknya, jika ia beriman tetapi tidak Islam, dalam agama Islam menyebutkan ia
tidak akan selamat dari siksa neraka yang amat pedih.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasannya rukun iman terdiri dari enam poin. Rukun
iman termasuk pondasinya Islam. Yang tentu saja harus diyakini semua umat, sesuai dengan
urutannya yang benar.
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah menjadi urutan pertama dan poin terpenting dalam Islam. Allah SWT maha
besar, Dia pencipta semua yang ada di alam semesta ini. Dia pula yang menguasai segala isi
alam semesta, akhirat, dan lainnya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT, hanya Allah yang maha
Esa, tidak ada duanya.

Meyakini Allah tidak hanya melalui kata-kata, tapi juga dibutuhkan bukti. Dari amal perbuatan,
melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua makhluk diwajibkan
menyembah Allah, tak hanya manusia semata, melainkan hewan, tumbuhan, jin, hingga
malaikat.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

2. Iman kepada malaikat.


Allah dalam memberikan tugas untuk mengatur seluruh isi alam, melalui malaikat-malaikatnya.
Beriman dan meyakini malaikat sebagai utusan Allah menjadi rukun iman kedua.

Para malaikat bertugas sebagai perantara Allah juga tertuang pada Alquran surah An Nahl ayat
2, yang berarti “Allah menurunkan para malaikat untuk membawa wahyu dengan perintah-Nya
kepada siapa yang Allah kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu
sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu
bertakwa kepada-Ku”.

3. Iman kepada kitab-kitab-Nya.


Allah menuliskan ajaran-Nya melalui perantara wahyu yang diturunkan lewat malaikat. Wahyu
tersebut tertuang pada kitab-kitab ajaran Islam. Kitab itu diturunkan kepada para Rasul, untuk
kemudian dilanjutkan ke seluruh umat Islam. Agar dapat diamalkan seluruh umat sampai kiamat
kelak.
Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan umat di kala para rasul sudah wafat. Dengan
berpedoman teguh pada kitab-kitab Allah, niscaya manusia bisa selamat dari siksa api neraka.
Segala pertanyaan dan aturan Islam sudah tertuang di dalam kitab-kitab Allah tersebut. Adapun
kitab yang perlu diimanin oleh umat Islam terdiri 4 kitab.

4. Iman kepada Nabi dan Rasul.


Malaikat Jibril menyampaikan pada Nabi dan Rasul keempat kitab suci, yaitu Taurat, Zabur,
Injil dan Al Quran. Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa, kita Zabur kepada Nabi Daud,
kitab Injil kepada Nabi Isa, dan terakhir kitab suci Alquran diturunkan kepada nabi sekaligus
Rasul terakhir, yakni Muhammad SAW.

Umat Islam mengimani bahwa ada 25 Nabi yang diyakini. Selain itu, nabi terakhir yang
diyakini adalah Nabi Muhmmad SAW.

5. Iman kepada hari akhir.


Umat Islam diwajibkan percaya akan adanya hari akhir atau yang sering disebut dengan kiamat.
Di mana setiap harinya, waktu demi waktu, manusia sibuk berurusan dengan urusan dunia.
Akhir perjalanan manusia bukanlah kematian, melainkan kiamat itu sendiri.

Di hari akhir nanti, semua manusia akan dikumpulkan. Dibangkitkan bagi mereka yang telah
mati. Segala amal perbuatan manusia ditimbang. Di manakah ia layak ditempatkan, surga atau
neraka. Tak ada satu orang pun yang akan lolos dari 'timbangan' amal.
Meyakini adanya hari kiamat, maka manusia bisa menjadi lebih baik, mengumpulkan banyak
pahala, sebagai saku atau simpanan di hari akhir kelak. Juga, manusia dapat lebih berserah dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

6. Iman kepada takdir (Qadha dan Qadar).


Allah memiliki ketetapan, kehendak, dan keputusan atas semua makhluk ciptaan-Nya. Dua kata
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

ini kerap disandingkan jadi satu, karena Qadha dan Qadar memang tidak bisa terpisahkan.
Namun menurut arti dan maknanya, dua kata punya perbedaan.

Seperti yang sudah tertuang pada Quran surah Al Hajj ayat 70, yang artinya: “Apakah kamu
tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di
bumi?, bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.”

- Qadha.
Menurut bahasa, Qadha berarti ketetapan. Sebelum manusia lahir dan sebelum dunia tercipta,
Allah sudah punya ketetapan. Dia tuliskan pada kitab Lauh Mahfuz. Baik tentang hidup,
kebaikan, keburukan, dan kematian.

- Qadar.
Menurut bahasa, Qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah. Sementara berdasarkan istilah,
Qadar berarti penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah. Termasuk yang sedang
terjadi, akan terjadi, dan belum terjadi.
Hubungan Qada dan Qadar tidak bisa dipisahkan, karena Qada merupakan rencana dan Qadar
adalah perwujudan atau kenyataan. Dua kata ini juga dikenal sebagai takdir oleh Allah SWT.

Rukun Islam
Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam yang dianggap sebagai pondasi wajib bagi
orang-orang beriman.

Ada satu hadist yang secara khusus menerangkan tentang 5 rukun Islam yaitu sabda Rasulullah
Shallahu'alaihimwasallam.

"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi
haji, dan puasa di bulan Ramadhan'". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berikut 5 urutan rukun Islam dan penjelasannya:

1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat wajib hukumnya bagi
seseorang yang ingin menjadi muslim.

Kalimat syahadat dalam bahasa latin:


"Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu anna muhammadarrasuulullahi".

Arti kalimat syahadat:


"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada yang
lain. Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam semesta.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

2. Mendirikan Salat

Setelah menjadi seorang muslim tentu harus mengejarkan rukun Islam yang kedua. Salat wajib
disebut juga sebagai salat 5 waktu.

Salat 5 waktu terdiri dari:


- Salat Subuh
Salat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara jam 04.00). Salat ini berjumlah 2 raka'at.

- Salat Dzuhur
Salat yang dikerjakan siang hari (sekitar pukul 12.00) dan berjumlah 4 raka'at.

- Salat Ashar
Salat yang dikerjakan sore hari (sekitar jam 15.30) dengan jumlah 4 raka'at.

- Salat Maghrib
Salat yang dikerjakan saat matahari terbenam sampai masuk waktu Isya. Raka'atnya ada 3.

- Salat Isya
Salat yang dikerjakan sekitar pukul 19.00 dengan jumlah 4 raka'at.

3. Berpuasa di Bulan Ramadhan

Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Tujuannya
untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT.

Di antara hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati terhadap orang
yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang kurang mampu.

4. Menunaikan Zakat

Zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan pada harta orang yang memiliki kelebihan. Ada
beberapa jenis zakat yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan pada bulan Ramadan, ada juga zakat
mal yaitu zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan.

Jumlah zakat fitrah yang wajib diserahkan 2,5 kg atau bisa diganti dengan uang yang setara
dengan 2,5 kg beras.

Dan untuk zakat Mal bisa memperkirakannya dengan menyerahkan 2,5 persen dari harta yang
diperolah dari penghasilan kita.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 43:


Artinya:
"Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang
ruku".

5. Pergi Haji (Bagi yang Mampu)


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Pergi Haji ke Mekkah adalah kewajiban umat muslim yang mampu secara fisik dan finansial.
Pergi haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup.

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran: 97:


"...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali-
Imran: 97)

BACA DAN TULIS AL-QURAN


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

BAB II
KE-INDONESIA-AN

Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia
dan nesia/nesos yang berarti pulau.

Sejarah dan Arti Nama Indonesia


Orang yang pertama kali memperkenalkan nama Indonesia adalah orang Inggris bernama
George Samuel Windsor Earl dalam tulisannya yang berjudul “On the Leading Characteristics
of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations” pada tahun 1850 di Journal of the
Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), terbitan Singapura.

Dalam tulisan tersebut Earl mengusulkan dua alternatif nama untuk menggantikan sebutan
Hindia (Indie/India), yaitu Malayunesia dan Indunesia. Earl sendiri lebih menyukai
menggunakan sebutan Malayunesia mengingat bahasa pergaulan (lingua franca) di kepulauan
ini adalah bahasa Melayu. Selanjutnya Richardson Logan mengambil nama Indonesia dari Earl
dan untuk alasan kenyamanan pelafalan, ia mengganti huruf u menjadi o. Untuk pertama kalinya
nama Indonesia muncul di dunia internasional melalui tulisan Logan di JIAEA (1850) yang
berjudul “The Ethnology of the Indian Archipelago”.
Tahun 1884 Adolf Bastian dari Universitas Berlin menerbitkan buku sebanyak lima volume
dengan judul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau
di Kepulauan Melayu). Buku inilah yang membuat nama Indonesia menjadi popular di kalangan
cendekiawan Belanda, sehingga membuat sebagian kalangan salah mengira bahwa nama
Indonesia diciptakan oleh Bastian, padahal ia mengambil istilah tersebut dari tulisan-tulisan
Logan. Pada akhirnya istilah Indonesia tersebut sampai ke tangan orang-orang Indonesia pada
awal abad ke-20 dan menjadi indentitas bagi sebuah bangsa yang memperjuangkan
kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

Indonesia, sejak diproklamirkan kemerdekaan negara ini menganut falsafah bahwa hanya ada
satu bangsa di wilayah negara Republik Indonesia yaitu bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan
tekad (pakai d atau t sih) para pemimpin Indonesia yang tercetus pada “Sumpah Pemuda” tahun
1928. Tetapi, kemudian perlu dipahami lebih dalam bahwa konteks “satu bangsa” yang
diucapkan dalam sumpah pemuda tersebut sangat bernuansa “historis”, dimana semua manusia
atau kelompok manusia (anda boleh menyebutnya dengan suku bangsa) yang berdiam di
wilayah Indonesia punya “majikan” yang sama yaitu pemerintah Belanda (yang diwakili oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda).
Ini yang kemudian menyebabkan bahwa rasa persatuan atau kesadaran akan kebutuhan bersama
untuk menentang kolonialisme dalam bentuk apapun kemudian menjadi manifes dengan
munculnya “rasa kebangsaan” Indonesia. Tetapi harap diingat bahwa proses penaklukan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda yang belangsung cukup sukses hanya di pulau Jawa,
sedang di bagian timur dan barat dari Indonesia malah berlangsung dalam periode yang amat
singkat kurang dari 45 tahun. Secara legal formal dalam hukum internasional mengatur tentang
kepemilikan suatu wilayah yang dinyatakan “terra nullius” oleh hukum internasional, yang
kemudian mensyaratkan adanya keefektifan pemerintahan di wilayah yang dikuasai, baik secara
politik, hukum, dan ekonomi (lihat kasus sipadan dan ligitan), Aceh dan Papua Barat adalah
wilayah terakhir yang kemudian secara efektif dikuasai dan dimasukkan ke dalam wilayah
Hindia Belanda.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Proses Pembentukan Indonesia.


Dari sejak awal pergerakan kemerdekaan dari tindasan pemerintah kolonial Hindia Belanda
dimulai dari daerah-daerah lokal (setingkat propinsi/kabupaten kalau sekarang), hal ini wajar
karena mengingat bahwa rasa kebangsaan di tingkat lokal sangat kuat (ini terbukti hingga saat
ini).
Kemudian setelah pemerintah Belanda menerapkan politik “etis” di Indonesia mulai terbentuk
segolongan elit terdidik dan terpelajar di seluruh kepulauan Indonesia yang kemudian
mentransformasikan dirinya dengan identitas keindonesiaan dalam wujud perhimpunan
mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang berwadah dalam Perhimpunan Indonesia.
Pada saat yang sama, partai-partai politik atau yang menyamai partai politik tidak ada yang
menggunakan identitas keindonesiaan (sebagai contoh Budi Utomo, Sarikat Islam, NIP), kecuali
PKI. Saat itu hanya Partai Komunis Indonesia-lah yang menggunakan identitas keindonesiaan,
walaupun mereka tidak bisa mengklaim bahwa dalam pergerakan kemerdekaan mereka adalah
pelopor penggunaan nama Indonesia karena pada awalnya pun mereka menggunakan nama
Perserikatan Komunis Hindia.
Harus diakui bahwa dua organisasi politik inilah yang memperkenalkan identitas keindonesiaan
pada dunia Internasional (PI untuk ke luar negeri dan PKI untuk ke dalam negeri), dan
kemudian menjadi sandaran bagi partai-partai politik yang berbasis nasionalisme untuk
menggunakan identitas keindonesiaan.
Sehingga proses adanya kesadaran keindonesiaan ini kemudian lebih dikarenakan adanya
penindasan secara politik, ekonomi, dan hukum yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia
Belanda, tanpa adanya kesadaran luhur akan pentingnya federasi yang longgar antar bangsa di
wilayah Indonesia.

Secara etimologi kata keindonesiaan merupakan bentuk dari kata konfiks (gabungan) atau kata
yang di susupi imbuan ke dan an. menurut kamus besar indonesia thesaurus imbuan ke dan an
jika di gabungkan dengan kata indonesia memiliki makna untuk menyatakan hal atau keadaan.
sedangkan menurut terminology kata keindonesiaan memiliki makna untuk menerangkan hal
dan keadaan bangsa indonesia dari berbagai aspek baik dari segi geografis, agama, politik,
budaya serta sejarah. Jaman pra kemerdekaan hingga hari proklamasi adalah sebuah perjuangan
akan eksistensi bangsa indonesia (di antara bangsa-bangsa lain) di mata dunia. oleh karena itu,
jika kita pelajari sejarah sejak sumpah pemuda tahun 1928 hingga hari proklamasi tahun 1945
merupakan upaya para pendiri bangsa atas identitas indonesia sebagai sebuah kepada
masyarakat dunia. Perjalanan sejarah bangsa indonesia yang di mulai sejak era sebelum dan
selama penjajahan di lanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai
dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
dengan zamannya. kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut di tanggapi oleh bangsa
indonesia berdasarkan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan
berkembang yang di landasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. kesemuanya itu
tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah
nusantara. Jauh sebelum indonesia terbentuk, bangsa indonesia pernah mengalami rangkaian
sejarah panjang mulai dari kerajaan-kerajaan hindu yang berpusat di kutai kertanegara pada
abad ke-5 M hingga di lanjutkan budha pada awal abadke-7 M dengan kerajaan sriwijya yang
berpusat di sunatra hingga di lanjutkan di majapahit yang dapat menyatakan nusantara dengan
corak kebhinnekaan hingga ke-4 M, bangsa indonesia sudah kenyang akan sejarah dan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

pergolakan panjang di dalamnya hingga sebuah cita-cita kemerdekaan pun telah terwujud
sekitar 65 tahun yang lalu. sebagai negara yang majemuk kita harus benar-benar paham
bagaimana menjadi keberagaman negara indonesia agar sikap-sikap toleransi dan saling
menghormati tetap terwujud di tanah air indonesia. Beberapa era yang di alami indonesia
merupakan sebuah pengalaman liku yang memenuhi lorong-lorong penuh perjuangan

Di era sebelum penjajahan: yang di mana di era ini rakyat yang masih patuh dan setia
kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan
sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi nusantara yakni pada tahun 400 M sampai
dengan tahun 1617.

Di era selama penjajahan, mulai tahun 1511 sampai denagn 1945 bangsa indonesia di jajah
oleh bangsa asing yaitu bangsa portugis, belanda, inggris dan jepang. di era ini pula di kenal
sebagai gerakan kebangkita nasional pertama yaitu lahirnya organisasi pergerakan budi utomo
yang di pelopori pleh Dr. sutomo tahun 1908 dan lahirnya sumpah pemuda tgl 28 oktober
1928 dimana hal tersebut sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa
indonesia. putra putri indonesia berikrar "berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbangs satu:
indonesia".
Di era indonesia pasca kemerdekaan meliputi dua era: yaitu orde lama dan orde baru.(1)
masa oede lama disini masa pemerintahan Ir.soekarno yang pertama kali menjabat presiden di
indonesia periode 1945-1966. Ir soekarno adalah penggali pancasila ia sebagai proklmator
kemerdekaan indonesia bersama moh hatta. orde lama disini berlangsung dari tahun 1945-
1968, yang mana dalam masa tersebut sekitar tahun 1960-an ekonomi mengalami kesurutan,
harga-harga melambung tinggi sehingga pada tahun 1966 maha siswa turun ke jalan untuk
mencegah rakyat yang turun. mereka menuntut tritura. jika saat itu rakyat yang turun mungkin
akan menjadi people power seperti yang terjadi di philipina. masa orde lama yaitu masa
pemerintahan yang di mulai dari proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945sampai masa
terjadinya G30 S PKI. di masa orde lama pun ideologi partai berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya .partai yang ikut pemilu di masa itu sebanyak lebih dari 25 partai peserta pemilu
yang pelaksanaan pemilu nya hampir sama seperti sekarang.(2)masa orde baru yaitu masa
pemerintahan yang di pimpin oleh soeharto. lahirnya orde baru ini di awali dengan di
keluarkannya surat perintah 11maret 1966. orde baru berlangsung dari tahun 1966 hingga
1998, dalam jangka waktu tersebut ekonomi indonesia berkembang pesat meskipun hal ini
terjadi bersamaan denagn praktis korupsi yang merajalela. pergantian orde lama ke orde baru
secara resmi sejak di lantiknya soeharto menjdi pejabat presiden republik indonesia 12 maret
1967.
Di era reformasi, demokrasi, dan keterbukaan di indonesia. era reformasi ini muncul di
tahun 1998 sampai sekarang. era reformasi berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan saat
ini. era reformasi sudah berjalan 15 tahun sejak rahun 1998 pasca pemerintahan orde baru dan
muncul dengan sistem demokrasi. demokrasi itu sendiri adalah sebuah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. demokrasi merupakan sebuah sistem manajemen
kekuasaan yang di landasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat
manusia.menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak kita miliki,
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha
melanggar hak-hak itu.di era keterbukaan pada pemerintahan sekarang ini, masyarakat bisa
menilai sendiri dalam kinerja pemerintahan dan juga masyarakat dapat mengetahui informasi-
informasiyang di sampaikan dari pemerintahan pusat sehingga, banyak masyarakat kita yang
menyampaikan aspirasi opini balik lewat berbagai saluran media yang ada. Saat ini indonesia
sedang membangun demokrasinya, kita harus yakin hanya dengan indonesia yang semakin
demokratis, kehidupan berbangsa dan bernegara akan jauh lebih baik dan maju. kehidupan
demokrasi yang menjalin dan juga menjamin kebebasan berpendapat, berkarya, dan
berekspresi tanpa di halang-halangi oleh gaya rezim otoriter. indonesia yang makmur dan
sejahtera merupakan cita-cita kita. kita berharap indonesia tetap eksis dan hal ini akan tidak
mungkin selain dengan menciptakan indonesia yang demokratis, menghargai perbedaan dan
bersikap toleran.

Di era geneologi gerakan mahasiswa indonesia: gerakan maha siswa di indonesia adalah
kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar prguruan tinggi yang di lakukan
untuk meningkatkan kecakapan; intelektualis dan kemampuan kepemimpinan para aktivis
yang terlibat di dalamnya. Dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia yang tertua tercatat
dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia adalah perhimpunan indonesia di belanda, yang di
dirikan pada 1922 oleh mohammad yang saat itu belajar di nederland handeslshogeschool di
rotterdam. Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan maha siswa indonesia banyak terlibat
dalam perjuangan yang ikut mendirikan orde baru. Geraka ini di kenal sebagai angkatan "66"
yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya
gerakan mahasiswa cendrung ke daerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka
yang kemudian berada di lingkaran kekuasaan orde baru, di antaranya: akbar tanjung, cosmas
batu bara sofyan, wanandi, yusuf wanandi, dll.
Angkatan"66' mengangkat isu komunis sebagai bahaya laten negara, gerakan ini berhasil
memikat seluruh masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang komunis yang di
tukangi oleh PKI, setelah orde lama berakhir angkatan"66" mendapat hadiah yaitu dengan
dukuk di kursi DPR/MPR, serta di angkat sebagai kabinet orde baru dalam perkembangan di
kemudian hari, orde baru menddapatkan koreksi dari germa seperti geraka-gerakan berikut:
 gerakan anti korupsi yang di ikuti oleh pembentukan komite anti korupsi yang di
ketuai oleh wilopo 1970
 golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama di masa orde baru pada 1972
karena golkar di nilai curang
 gerakan penentang pembangunan taman mini indonesia indah pada tahun 1972 yang
mengusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
 Gerakan mahasiswa indonesia 1974 gerakan memprotes PM jepang kakue tanaka yang
datang ke indonesia pada tahun 1974. Gerakan ini kemudian menjadi peristiwa malari
pada 15 januari 1974, yang mengakibatkan di hapuskannay jabatan asisten presiden

Sejarah gerakan nahasiswa indonesia 1955-1978: tahun 1955 merupakan tahun ke-5
indonesia menganut sistem pemerintahan liberal. Eksperimentasi ini di anggap gagal oleh
soekarno, sang bapak bangsa. Parameternya, tidak satupun partai mampu memerintah dalam
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

waktu yang cukup lama untuk dapat memaparkan satu satu konsep pemerintahan. Pemerintahan
yang terlama bertaha tidak lebih dari 2tahun. Hal ini terjadi karean tidak ada partai mayoritas di
parlemen. Empat partai besar, PNI,MASYUMI,NU, dan PKI, memiliki jumlah kursi yang
hampir sama di parlemen. Namun demikian, pada tahun tersebut sempat terlaksana peristiwa
yang di maksudkan sebagai jalan keluar dari pertikaian politik yang berlangsung sejak
berdirinya NKRI. Pemilu yang di agendakan oleh kabinet Ali I (walaupun di laksanakan pada
masa kabinet yang berbeda karena kabinet Ali I sudah jatuh sebelum sempat melaksanakan
agendanya) bisa berjalan dengan baik. Jatuhnya kabinet Ali I merupakan akibat dari konflik
politik di tubuh angkatan darat yang berawal sejak 17 oktober 1952. Sebagai puncaknya adalah
pemboikotan terhadap bambang Utoyo yaang di lantik sebagai komando strategis angkatan
darat (KSAD) pada 22juni 1955. Berbagai partai dan massa media menunjukkan simpatinya
yang mendorong munculnya mosi tidak percaya terhadap menteri pertahanan yang di prakarsai
oleh zainal baharudin. Kondisi ekonomi yang amburadul, antara 1954 hingga 1959, akibat
inflasi yang meninggi, semakin menentang kontradiksi social. Disertai Hermawan Sulistyo
menunjukkan bahwa defisit anggaran, suplai uang, dan biaya hidup meningkat hampir tiga
lipat. Uang kartal yang beredar menunjukkan angka yang semakin meninggi (palu arit di ladang
tebu). Pada saat yang sama lapisan elit tidak menunjukkan sense of crisis yan kuat dengan
mempertontonkan kemewahan di hadapan rakyat melarat. Ekonomi biaya tinggi akibat
inefisiensi dan korupsi dikalangan birokrasi banyak berperan terhadap mundurnya
perekonomian di indonesia. Faktor yang memperburuk situasi adalah impor,sebagian besar
dalam bentuk barang konsumsi, yang meningkat tajam dari 499 juta dolar AS pada tahun 1955
melahirkan perlawanan seperti pemogokan yang di lakukan oleh serikat buruh partai sosialis
indonesia (PSI) sekitar mei 1955. Sebelum jatuhnya kabinet Ali I, yang kemudian di gantikan
oleh kabinet Burhanudin Harahab, sempat terlaksana konferensi asia-Afrika di rintis sejak dari
sini dimana indonesia menjadi salah satu penyelenggara pertemuan tersebut. Selain itu
indonesia berhasil mempererat jalinan kerj sama dengan republik rakyat cina(RRC) dengan
kesepakatan yang berkaitan dengan kewarganegaraan setelah membuka kedaulatan besar di
cina sejak mei 1953. Kendaka yang di hadapi adalh diplomasi untuk mendapatka irian barat.
Situasi di atas juga berpengaruh dalam tubuh gerakan mahasiswa terutama tarikan dalam
medan politik. Menjelang pemilu 1955. Tercatat semua partai politik besar telah memiliki
underbow di klanagn masyarakat, baik organisasi buru, tani, dan tidak terkecuali mahasiswa
dan pelajar. Setelah sebelumnya aktivitas politik mahasiswa melemah karena mulai keluarnya
perhimpunan mahasiswa indonesia.

Sejarah gerakan mahasiswa indonesia 1978-1997: pasca pemilu 1977 empat kota di
insdonesia di warnai dengan serangkaian aksi mahasiswa. Sejumlah mahasiswa bandung
membuat gerakan anti pembodohan (GAB), dan berhasil merangsang mahasiswa yang alin
memainkan kembali peran politiknya. Namun gerakan represif yang di berikan ABRI tidak bisa
di tolak. Sejumlah kampus di duduki oleh militer dan dewan mahasiswa, semua di universitas
di bekukan kopkamtib. Kekuatan politik mahasiswa semakin memburuk dengan muncul nya
NKK/BKK. Gerakan mahasiswa indonesia 1988 adalah puncak gerakan mahasiswa tahun 90-
an yang di tandai dengan tumbangnya orde baru, dengan di tandai lengsernya soeharto dari
kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 21 mei 1998. Geraka ini di awali dengan terjadinya
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli
masyarakat pun berkuramg. Tuntutan mundurnya soeharto menjadi agenda nasional gerakan
mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda reformasi mendapat
simpati dan dukungan dari rakyat. Gedung wakil rakyat yaitu gedumg DPR/ MPR dan gedung
DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di indonesia. Seluruh
elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu denagn satu tujuan untuk
menurunkan soeharto. Organ mahasiswa yang mencuak pada saat itu adalah, FKSM. Forum
kota,HMI MPO, KAMMI,PMII,krena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR.
Perjuangan mahasiswa menuntut lengsernya presiden tercapai, tapi perjuangan ini harus
melalui tragedi trisakti dan tragedi semanggi dengan gugurnya beberapa mahasiswa akibat
bentrokan dengan aparat militer.

Sejarah dan Pergerakan Mahasiswa Indonesia


Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar
perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan
kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal
perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa

1. 1908

Boedi Oetomo, adalah suatu wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur
pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa
dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan
intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.

Pada konggres yang pertama di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908 menetapkan tujuan
perkumpulan : Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan
pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.

Dalam 5 tahun permulaan Budi Oetomo sebagai perkumpulan, tempat keinginan-keinginan


bergerak maju dapat dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap bangsa dinyatakan, mempunyai
kedudukan monopoli dan oleh karena itu BU maju pesat, tercatat akhir tahun 1909 telah
mempunyai 40 cabang dengan lk.10.000 anggota.

Berdirinya Indische Vereeninging dan organisasi-organisasi lain,seperti: Indische Partij yang


melontarkan propaganda kemerdekaan Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah yang
beraliran nasionalis demokratis dengan dasar agama, Indische Sociaal Democratische
Vereeninging (ISDV) yang berhaluan Marxisme, menambah jumlah haluan dan cita-cita
terutama ke arah politik. Hal ini di satu sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi
lain sangat melemahkan BU karena banyak orang kemudian memandang BU terlalu lembek
oleh karena hanya menuju "kemajuan yang selaras" dan terlalu sempit keanggotaannya (hanya
untuk daerah yang berkebudayaan Jawa) meninggalkan BU. Oleh karena cita-cita dan
pemandangan umum berubah ke arah politik, BU juga akhirnya terpaksa terjun ke lapangan
politik.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Kehadiran Boedi Oetomo,Indische Vereeninging, dll pada masa itu merupakan suatu episode
sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan
mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia : generasi 1908,
dengan misi utamanya menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan
dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat
melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan
diri dari penindasan kolonialisme.

2. 1945

Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang ditandai dengan
kehadiran kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang
menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan
memperoleh basis massa yang luas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa
Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia
(PNI).

Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang
jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan
pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan
membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden
kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan
dipenjarakan.

Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih
untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda
lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar
dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama
Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang
menentukan kehidupan bangsa.

Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah
tanah yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa
menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan,
peristiwa ini dikenal kemudian dengan peristiwa Rengasdengklok.

3. 1966

Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok mahasiswa, di


antaranya Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui
Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947.

Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem
kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan
organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI Gerakan Mahasiswa kristen
Indonesia, PMKRI Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia dengan Partai
Katholik,Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi
Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis
Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi
dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil
sebagai salah satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik
konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha memengaruhi
PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan, terutama
dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh
CGMI dan juga GMNI-khususnya setelah Konggres V tahun 1961.

Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966
yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni
PMKRI, HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama
Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers
Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam
melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki
kepemimpinan.

Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia
(KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia
(KASI), dan lain-lain.

Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan
yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi
awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan
mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang
kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Cosmas Batubara (Eks Ketua
Presidium KAMI Pusat), Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi ketiganya dari PMKRI,Akbar
Tanjung dari HMI dll. Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten negara.
Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa
menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama
berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi
DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru.

4. Gerakan bersifat nasional namun tertutup dalam kampus, Oktober 1977

Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja
namun meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Bogor,
Ujungpandang (sekarang Makassar), dan Palembang. [1] 28 Oktober 1977, delapan ribu anak
muda menyemut di depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!"• .
Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat
perang. Namun, sekejap kembali tentram.[2]

5. Peringatan Hari Pahlawan 10 November 1977, berkumpulnya mahasiswa kembali

10 November 1977, di Surabaya dipenuhi tiga ribu jiwa muda. Setelah peristiwa di ITB pada
Oktober 1977, giliran Kampus ITS Baliwerti beraksi. Dengan semangat pahlawan, berbagai
pimpinan mahasiswa se-Jawa hadir memperingati hari Pahlawan 1977. Seribu mahasiswa
berkumpul, kemudian berjalan kaki dari Baliwerti menuju Tugu Pahlawan.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Sejak pertemuan 28 Oktober di Bandung, ITS didaulat menjadi pusat konsentrasi gerakan di
front timur. Hari pahlawan dianggap cocok membangkitkan nurani yang hilang. Kemudian
disepakati pusat pertemuan nasional pimpinan mahasiswa di Surabaya.

Sementara di kota-kota lain, peringatan hari Pahlawan juga semarak. Di Jakarta, 6000
mahasiswa berjalan kaki lima kilometer dari Rawamangun (kampus IKIP) menuju Salemba
(kampus UI), membentangkan spanduk,"Padamu Pahlawan Kami Mengadu". Juga dengan
pengawalan ketat tentara.

Acara hari itu, berwarna sajak puisi serta hentak orasi. Suasana haru-biru, mulai membuat gerah.
Beberapa batalyon tempur sudah ditempatkan mengitari kampus-kampus Surabaya. Sepanjang
jalan ditutup, mahasiswa tak boleh merapat pada rakyat. Aksi mereka dibungkam dengan cerdik.

Konsolidasi berlangsung terus. Tuntutan agar Soeharto turun masih menggema jelas,
menggegerkan semua pihak. Banyak korban akhirnya jatuh. Termasuk media-media nasional
yang ikut mengabarkan, dibubarkan paksa.

Pimpinan Dewan Mahasiswa (DM) ITS rutin berkontribusi pada tiap pernyataan sikap secara
nasional. Senat mahasiswa fakultas tak henti mendorong dinamisasi ini. Mereka bergerak satu
suara. Termasuk mendukung Ikrar Mahasiswa 1977. Isinya hanya tiga poin namun berarti.
"Kembali pada Pancasila dan UUD 45, meminta pertanggungjawaban presiden, dan bersumpah
setia bersama rakyat menegakan kebenaran dan keadilan"• . [2]

6. 1998

Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme)
pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya
memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang
menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya:
Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi
Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hingga pemilu 1999.

Tinjauan Kritis Kondisi Umum Bangsa Indonesia


Upaya perbaikan terhadap pelanggar hokum baik yang berada dalam penahanan maupun yang
sedang menjalani pidana terus diabaikan dan di tingkatkan sejak bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945.
Hasrat untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan dibidang perlakuan di Indonesia. Tujuan
dari pidana penjara adalah “pemasyarakatan” dan hokum nasional karena tugas hokum adalah
memberi pengayoman agar cita – cita luhur bangsa tercapai dan terpelihara.

1. Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada:

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

A. Tinjauan kritis terhadap kasus menonjol dalam sosial dan politik

1. MASALAH-MASALAH SOSIAL YANG ADA DIMASYARAKAT


Masalah sosial yaitu salah satu wujud dari dampak negatif ilmu sosial. Definis dari
pemasalahan sosial adalah beberapa kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang
tidak ideal. Artinya, selama kebutuhan dalam suatu masyarakat yang tidak dapat terpenuhi
secara merata,maka masalah sosial akan selalu muncul.
Terjadinya masalah sosial diakibatkan oleh munculnya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah yaitu, masalah-masalah social
yang ada dalam masyarakat. Asalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social. Jika terjadi,
contoh masalah-masalah social yang ada dalam masyarakat.masyarakat yang tinggal atau
mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu
wilayah menentukan padat tidaknya diwilayah tersebut.

Masalah Sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.


2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

1. Faktor Ekonomi,
Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis
global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah
sulit mencari pekerjaan.

2. Faktor Budaya,
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja
sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja
adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun
sejak dahulu.

3. Faktor Biologis,
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu
wilayah atau menjadi pandemik.

4. Faktor Psikologis,
Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak
yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat
sampai saat ini.

2. MASALAH-MASALAH POLITIK DI INDONESIA SAAT INI.


Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan politik
Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi.
Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang dapat
membangun Indonesia yang sangat baik politik.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat, antara lain,
membentuk proses pengambilan keputusan, terutama di negara bagian. Kebanyakan orang tahu
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Indonesia politik Indonesia yang kotor karena ada banyak hal yang membuat politik kotor. Hal
ini membuat negara kita semakin terpuruk.

Empat Pilar Kebangsaan


Salah satu karakteristik Indonesia sebagai negara-bangsa adalah kebesaran, keluasan dan
kemajemukannya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan terdapat 1.128 suku bangsa
dan bahasa, ragam agama dan budaya di sekitar 16.056 pulau.

Untuk itu perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang
kebesaran, keluasan dan kemajemukan keIndonesiaan. Konsepsi tersebut disebut sebagai Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara atau Empat Pilar Kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia
merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan
dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila
tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh.

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus
dipahami seluruh masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk
mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Konsep Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari: Pancasila UUD 1945 NKRI Bhinneka
Tunggal Ika.

Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya, Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. Empat pilar
tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih
kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Setiap warga negara
Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut adalah prinsip moral
keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Sebagai dasar NKRI, Pancasila memiliki fungsi sangat fundamental. Pancasila disebut sebagai
sumber dari segala sumber hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka mengharuskan seluruh
peraturan perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar filosofis
dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan
atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Pancasila menjadi karakter masyarakat Indonesia
sehingga menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Pancasila merupakan rujukan, acuan
sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter bangsa. Pada 1 Juni 1945, Soekarno
mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila, yaitu nama dari lima dasar negara Indonesia,
di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Rumusan lima dasar negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah: Ketuhanan Yang
Maha Esa. Kemanusaiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar negara ini kukuh karena digali dan dirumuskan dari nilai kehidupan rakyat Indonesia
yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Karena itu Pancasila disepakati
secara nasional, merupakan perjanjian luhur yang harus dijadikan pedoman bagi bangsa,
pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan
dalam pembangunan karakter bangsa. Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945
menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak
mengubahnya. Terdapat empat kandungan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi alasan
komitmen untuk tidak mengubahnya, yaitu: Terdapat norma dasar universal bagi tegaknya
sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Terdapat empat tujuan negara yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Pembukaan UUD
1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem
pemerintahan Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan
UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu Pancasila.

Dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI. Karakter yang
dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang memperkuat dan
memperkukuh komitmen terhadap NKRI. Bukan karakter yang berkembang secara tidak
terkendali, apalagi menggoyahkan NKRI. Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu
dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa melalui
pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Pembangunan
karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa,
bukan memecah belah NKRI.

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia terdiri dari beragamnya suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA). Keberagaman ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat
kodrati dan alamiah. Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu
dengan yang lain sehingga berakibat pada terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika
harus dapat menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan tetap mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan, serta bersatu padu mengisi
pembangunan agar bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera. Sosialisasi Empat Pilar
Kebangsaan Seluruh anggota MPR melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan menyasar
pada penyelenggara negara dan kelompok masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sosialisasi
dilaksanakan dengan berbagai metode dan melalui praktik di lingkungan instansi-instansi di
setiap tingkatan pemerintahan, perusahaan negara dan swasta, organisasi kemasyarakatan, partai
politik dan kelompok masyarakat lainnya.

Dalam UU tersebut disebutkan, salah satu tugas MPR adalah mengkoordinasikan anggota MPR
untuk memasyarakatkan UUD 1745. Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dinilai
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

penting karena MPR menilai masih banyak penyelenggara negara dan kelompok masyarakat
yang belum memahami dan mengerti tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa
gerakan nasional pemasyarakatan dan pembudayaan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, esksistensi dan peranannya dari waktu ke waktu akan memudar. Kemudian pada
gilirannya akan memengaruhi penyelenggaraan negara.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

BAB III
KE-HMI-AN

Latar Belakang Pemikiran dan Berdirinya HMI


“Sesungguhnya, tahun-tahun permulaan riwayat HMI adalah hampir identik dengan
kehidupan Lafran Pane sendiri. Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mulabuka
lahirnya HMI kalau tidak boleh kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya.” (Media, No.7
Th. III. Rajab 1376 H/ Februari 1957,h. 32).

Dengan ungkapan ini jelaslah hubungan Lafran Pane dengan HMI tidak bisa dipisahkan. Latar
belakang pemikiran Lafran Pane untuk mendirikan HMI, adalah juga identik dengan latar
belakang munculnya pemikiran HMI. Dengan demikian memahami pemikiran Lafran Pane,
akan senantiasa terdapat proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu negara
Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, dengan segala realitas dan
totalitasnya. Pemikiran Lafran tidak bisa dipahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses
sejarah atau tradisi panjang yang melingkupinya.

Sesuai dengan konteksnya, latar belakang munculnya pemikiran HMI adalah:


1. Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan
2. Kesenjangan dan kejumudan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman dan
penghayatan serta pengamalan ajaran Islam
3. Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaan
4. Munculnya polarisasi politik
5. Perkembangan paham dan ajaran komunis dikalangan Masyarakat dan Mahasiswa
6. Kedudukan Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis
7. Kemajemukan bangsa Indonesia
8. Tuntutan modernisasi dan tantangan masadepan.

Menangkap realitas historis dan berbagai persoalan dan perkembangan yang mengikutinya,
tampilah Lafran Pane seorang mahasiswa yang sejak menjadi mahasiswa aktif mengamati dan
memikirkan secara seksama perkembangan sosial, politik, dan budaya di tanah air, mengangkat
kedelapan faktor di atas mejadi semangat spiritual. Idealisme ini diangkat menjadi suatu yang
empiris dan pemikiran yang memiliki daya dukung konstruktif, guna merespon berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa saat itu.

Setelah berulang kali mencoba mengadakan pembicaraan yang selalu gagal karena mendapat
penentangan dari beberapa organisasi mahasiswa. Akhirnya, para hari Rabu Pon 1878, tanggal
14 Rabiul Awwal 1366 H bertepatan 5 Februari 1947 secara resmi dideklarasikan berdirinya
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh Lafran Pane bersama 14 orang laninnya yaitu:
Kartono Zarkasy (Ambarawa), Dahlan Husein (Palembang), Siti Zainah (istri Dahlan Husein,
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Palembang), Maisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, Singapura),
Soewali (Jember), Yusdi Gozali (Semarang, juga pendiri PII), M. Anwar (Malang), Hasan
Basri (Surakarta), Marwan (Bengkulu), Tayeb Razak (Jakarta), Toha Mashudi (Malang),
Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta), Zulkarnaen (Bengkulu), dan Mansyur.

Dan dengan dua semangat atau dua tujuan pertama didirikannya HMI adalah semangat
Keindonesiaan dan Keislaman yaitu, mempertahankan Negara Republik Indonesia dan
mempertinggi derajat rakyat Indonesia, kedua menegakkan dan mengembangkan ajaran agama
Islam. Dua tujuan ini selalu menyemai dalam semangat kader HMI baik dalam gagasan
maupun tindakan.

Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, maka Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor
menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsa berdirinya HMI, dan disebut sebagai pendiri
HMI. Lafran Pane adalah anak keenam dari Sutan Pangurabaan Pane, lahir di Padang
Sidempuan, 5 Februari 1922, pendidikan Lafran Pane tidakberjalan ―normal‖ dan ―lurus.

Lafran Pane terinspirasi dari gerakan kelompok pelajar Islam di era Hindia Belanda yaitu
Jong Islamieten Bond (JIB) dan Student Islamic Studenten (SIS). Lafran mengalami perubahan
kejiwaan yang radikal sehingga mendorong dirinya untuk mencari hakikat hidup sebenarnya.
Desember 1945 Lafran Pane pindah ke Yogyakarta, karena Sekolah Tinggi Islam (STI) tempat
ia menimba ilmu pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Pendidikan agama Islam yang lebih
intensif ia peroleh dari dosen-dosen STI, mengubur masa lampau yang kelam.

Sejarah dan Fase-Fase Perjuangan HMI


Dalam perjalanan HMI selama setengah abad lebih, telah menjalani 11 fase.

1. Fase Konsolidasi Spiritual dan Proses Berdirinya HMI (tahun 1946)


Bermula dari latar belakang munculnya pemikiran dan berdirinya HMI serta kondisi obyektif
yang mendorongnya, maka rintisan untuk mendirikan HMI muncul di bulan November 1946.
Permasalahan yang dapat diangkat dari latar belakang berdirinya HMI, merupakan suatu
kenyataan yang harus diantisipasi dan dijawab secara cepat dan konkrit dan menunjukkan apa
sebenarnya Islam itu. Maka pembaharuan pemikiran di kalangan umat Islam bangsa Indonesia
suatukeniscayaan.

2. Fase Berdiri dan Pengokohan (5 Februari – 30 November 1947)


Selama lebih kurang 9 bulan, reaksi-reaksi terhadap HMI barulah berakhir. Masa 9 bulan itu
dipergunakan untuk menjawab berbagai reaksi dan tantangan silih berganti, yang semuanya itu
untuk mengokohkan eksistensi HMI, sehingga dapat berdiri tegar dan kokoh. Maka
diadakanlah berbagai aktivitas untuk popularisasi organisasi dengan mengadakan ceramah-
ceramah ilmiah, rekreasi malam-malam kesenian. Di bidang organisasi, HMI mulai mendirikan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

cabang- cabang baru seperti Klaten, Solo dan Yogyakarta. Pengurus HMI bentukan 5 Februari
1947 otomatis menjadi Pengurus Besar (PB) HMI pertama dan merangkap menjadi Pengurus
HMI Cabang Yogyakarta I. Hari Rabu Pon 1878, tanggal 14 RA 1366 / 5 Februari 1947,
menetapkan berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat HMI. Mengesahkan
Anggaran Dasar HMI. Adapun Anggaran Rumah Tangga dibuat kemudian membentuk
Pengurus HMI:
Ketua : Lafran Pane (Prof. Drs. Alm.)
Wakil Ketua : Asmin Nasution (Drs.)
Penulis I : Anton Timur Jailani (Prof. H. – MA)
Penulis II : Karnoto Zarkasyi (Kapten AD – BA)
Bendahara I : Dahlan Husein
Bendahara II : Maisaroh Hilal
Anggota : Suwali, Yusdi Ghozali (SH), Mansyur
Ada kesan bahwa keanggotaan HMI hanya untuk mahasiswa STI. Untuk menghilangkan
anggapan yang keliru itu, tanggal 22 agustus 1947, PB HMI diresuffle. Ketua Lafran Pane
digantikan oleh H.M. Mintaredja dari Fakultas Hukum BPT GM, sedang Lafran Pane menjadi
wakil ketua merangkap Ketua HMI Cabang Yogyakarta. Sejak itu mahasiswa BPT GM, STT
mulai masuk dan berbondong-bondong menjadi anggota HMI. Di Yogyakarta tanggal 30
November 1947 diadakan Kongres IHMI.

3. Fase Perjuangan Bersenjata dan Perang Kemerdekaan, dan Menghadapi Pengkhianatan


dan Pemberontakan PKI (1947- 1949)
Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, maka konsekuensinya dalam
masa perang kemerdekaan, HMI terjun ke gelanggang medan pertempuran melawan Belanda.
Tepat saat Agresi Militer Belanda I 21 April 1947 sekretariat HMI di JL.Setyodingrat terkena
hantaman senjata Belanda oleh karena itu anggota HMI membantu pemerintah baik langsung
memegang senjata bedil dan bambu runcing sebagai staf penerangan, penghubung, dll. Untuk
menghadapi pemberontakan Madiun 18 September 1948, Ketua PMI/Wakil Ketua PB HMI
Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan Komandan Hartono, Wakil
Komandan Ahmad Tirtosudiro, ikut membantu pemerintah menumpas pemberontakan PKI di
Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung- gunung, memperkuat aparat pemerintah.
Sejak itulah dendam PKI terhadap HMI tertanam dan terus berlanjut sampai puncaknya pada
tahun 1964-1965 yaitu gerakan penggayangan terhadap HMI menjelang meletusnya
Gestapu/PKI 1965.

Pada fase ini berlangsung peringatan Dies Natalies pertama HMI di Bangsal Kepatihan tanggal
6 Februari 1948, Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia Jenderal Sudirman memberi
sambutan pada peringatan tersebut atas nama Pemerintah RI. Jenderal sudirman selain
mengartikan HMI sebagai Himpunan Mahasiswa Islam, HMI juga diartikan sebagai Harapan
Masyakat Indonesia. Karena mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam, HMI juga diartikan
sebagai Harapan Masyarakat Islam Indonesia. Pada fase ini juga berlangsung Kongres Muslim
Indonesia II di Yogyakarta tanggal 20 sampai dengan 25 Desember 1949. Kongres itu dihadiri
oleh 185 organisasi, alim ulama dan intelegensia seluruh Indonesia. Di antara tujuh dari
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

keputusannya di bidang organisasi salah satu keputusannya adalah memutuskan bahwa: Hanya
satu organisasi mahasiswa Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bercabang di
tiap-tiap kota yang ada sekolah tinggi.

4. Fase Pembinaan dan Pengembangan Organisasi(1950-1963)


Selama anggota HMI banyak yang terjun ke gelanggang medan pertempuran membantu
pemerintah mengusir penjajah, selama itu pula pembinaan organisasi HMI terabaikan. Namun
hal itu dilaksanakan dengan sadar, karena ini semua untuk merealisir tujuan HMI sendiri, serta
dwitugasnya, yakni tugas agamanya dan tugas bangsanya. Maka dengan adanya pengakuan
kedaulatan rakyat tanggal 27 Desember 1949, mahasiswa yang berminat melanjutkan kuliahnya
bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun 1950, dilaksanakanlah usaha-usaha konsolidasi
organisasi sebagai masalah besar sepanjang masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari
Yogyakarta ke Jakarta. Diantara usaha- usaha yang dilaksanakan selama 13 tahun itu antara
lain:
a. Pembentukan cabang-cabang baru,

b. Menerbitkan majalah sejak 1 Agustus 1954, sebelumnya terbit Criterium, Cerdas dan
tahun 1959 menerbitkan majalah Media,
c. 7 kali kongres,

d. Pengesahan atribut HMI seperti lambing, bendera, muts, hymne HMI,

e. Merumuskan tafsir azas HMI,

f. Pengesahan kepribadian HMI,

g. Pembentukan Badan Koordinasi (Badko),

h. Menentukan metode Training HMI,

i. Pembentukan lembaga-lembaga HMI di Bidang ekstern,

j. Pendayagunaan PPMI,

k. Menghadapi Pemilu 1955,

l. Penegasan Independensi HMI,

m. Mendesak pemerintah supaya mengeluarkan Undang-undang Perguruan Tinggi,


tuntutan agar pendidikan agama sejak dari SR sampaiPerguruan Tinggi,
n. Mengeluarkan konsep peran agama dalam pembangunan, dan lain-lain.

Selain masalah internal, muncul pula persoalan ekstern yang sangat menonjol. Justru karena
keberhasilan HMI melaksanakan konsolidasi organisasi ada golongan yang iri dan tidak senang
kepada HMI yaitu PKI. Tidak dibubarkan dan dilarangnya PKI akibatnya pemberontakan PKI
di Madiun tahun 1948, PKI otomatis mempunyai kesempatan untuk bangkit kembali. Tanggal
21 Februari tahun 1957, Presiden Soekarno mengumumkan konsepsinya supaya kabinet
berkaki empat dengan unsur PNI, Masyumi, NU dan PKI (sebagai empat besar pemenang
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

pemilu 1955). Berikutnya di Moskow tanggal 19 November 1957 dicetuskanlah Manifesto


Moscow, yaitu satu program untuk mengkomuniskan Indonesia. Akibat itu semua, PKI tampil
sebagai partai pemerintah.

Masyumi, akibat penentangan terhadap kebijakan politik Presiden Soekarno, dengan Manipol
Usdeknya, dengan Keputusan Presiden nomor 200: tanggal 17 Agustus tahun 1960 Masyumi
dipaksa bubar. Untuk menghadapi perkembangan politik, Kongres V HMI di Medan tanggal
24-31 Desember 1957 mengeluarkan dua sikap anatar lain:
1. Haram hukumnya menganut ajaran dan paham komunis karena bertentangan dengan
Islam
2. Menuntut Islam sebagai dasar Negara

5. Fase Tantangan I (1964-1965)


Dendam PKI terhadap HMI yang tertanam karena keikutsertaan HMI dalam menumpas
pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948, menempatkan HMI sebagai organisasi yang harus
bubar, karena dianggap sebagai penghalang bagi tercapainya tujuan PKI. Untuk itu
dilaksanakanlah berbagai usaha untuk membubarkan HMI.

Sesuai hasil Kongres II Consetrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) organisasi


mahasiswa underbow PKI di Salatiga, Juni 1961, untuk melekuidasi HMI. PKI, CGMI dan
organisasi lainnya yang se-ideologi mulai melakukan gerakan secara terbuka untuk
membubarkan HMI. Gerakan pembubaran HMI disokong seluruh simpatisan dari tiga partai
besar yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Indonesia (PARTINDO) dan Partai nasional
Indonesia (PNI) dan seluruh underbow ketiga partai tersebut yang semuanya berjumlah 42
partai. Untuk membubarkan HMI sekitar Maret 1965, dibentuklah Panitia Aksi Pembubaran
HMI di Jakarta yang terdiri dari CGMI, GMNI, IPPI, GRMINDO, GMD, MMI, Pemuda
Marhaenis, Pemuda Rakyat, Pemuda Indonesia, PPI, dan APPI. Menjawab tantangan ini,
Generasi Muda Islam(GEMUIS) yang terbentuk tahun 1964 membentuk Panitia Solidaritas
Pembelaan HMI, yang terdiri dari unsur- unsur pemuda, pelajar, mahasiswa Islam seluruh
Indonesia. Bagi umat Islam HMI merupakan taruhan terakhir yang harus dipertahankan setelah
sebelumya Masyumi dibubarkan. Kalau HMI sempat bubar, maka satu-persatu dari
organisasi Islam akan terkena sapu pembubaran.

Namun gerakan pembubaran HMI ini gagal justru dipuncak usaha- usaha pembubaran tersebut.
Dalam acara penutupan Kongres CGMI tanggal 29 September 1965 di Istora Senayan. Meski
PKI terus melakukan provokasi kepada Presiden Soekarno, seperti diungkapkan DN. Aidit,
‖kalau anggota CGMI tidak bisa membubarkan HMI, anggota CGMI yang laki-laki lebih baik
pakai kain sarung saja. kalau semua front sudah minta,

Presiden akan membubarkan HMI.‖ Namun ternyata HMI tidak dibubarkan, bahkan
dengan tegas Presiden Soekarno mengungkapkan dalam pidatonya: “Pemerintah mempunyai
kebijakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kehidupan organisasi
mahasiswa yang revolusioner. Tapi kalau organisasi mahasiswa yang menyeleweng itu mejadi
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

kontra revolusi umpamanya HMI, aku sendiri yang akan membubarkannya. Demikian pula
kalau CGMI menyeleweng menjadi kontra revolusi juga akan kububarkan”. Antara lain karena
gagal membubarkan HMI, maka PKI sudah siap main kayu, main kekerasan. PKI takut
didahului umat Islam untuk merebut kekuasaan dari pemerintahan yang sah, maka meletuslah
Pemberontakan G30S/PKI 1965.

6. Fase Kebangkitan HMI sebagai Pejuang Orde Baru dan Pelopor Kebangkitan
Angkatan 66 (1966-1968)
a. Tanggal 1 Oktober adalah tugu pemisah antara Orde Lama dan Orde Baru
b. Apa yang disinyalir PKI, seandainya PKI gagal membubarkan HMI, HMI akan tampil
kedua kalinya menumpas pemberontakan PKI, benar-benar terjadi.
c. Wakil Ketua PB HMI Mar„ie Muhammad tanggal 25 Oktober 1965 mengambil
inisiatif mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), sebagaimana
yang dilakukan oleh Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps
Mahasiswa (CM) untuk menghadapi pemberontakan PKI di Madiun.
d. Tritura 10 Januari 1966: ―bubarkan PKI, reatol kabinet, dan turunkan harga
e. Surat Perintah Sebelas Maret 1966
f. Dibubarkan dan dilarangnya PKI tanggal 12 Maret 1966
g. Kabinet Ampera terbentuk, HMI diajak hearing pembentukan kabinet, dan alumni
HMI masuk dalam kabinet.

7. Fase Partisipasi HMI dalam Pembangunan (1969-sekarang)


Setelah Orde Baru mantap dan Pancasila serta UUD 1945 sudah dilaksanakan secara murni dan
konsekuen, maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah rencana pembangunan lima tahun dan
sudah menyelesaikan pembangunan 25 tahun pertama, kemudian menyusul pembangunan 25
tahun kedua. Pembangunan Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur bukanlah pekerjaan
mudah, tetapi sebaliknya merupakan pembangunan raksasa sebagai usaha kemanusiaan yang
tidak habis- habisnya. Partisipasi segenap warga negara sangat dibutuhkan. HMI pun sesuai
dengan lima aspek pemikirannya, telah memberikan sumbangan dan partisipasinya dalam
pembangunan: (a) partisipasi dalam pembentukan suasana, situasi dan iklim yang
memungkinkan dilaksanakannya pembangunan, (b) partisipasi dalam pemberian konsep-
konsep dalam berbagai aspek pemikiran; (partisipasi dalam bentuk langsung dari
pembangunan).

8. Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970-1998)


Selama kurun waktu Orde Lama (1959-1965) kebebasan mengeluarkan pendapat baik yang
bersifat akademis terlebih-lebih politik terkekang dengan ketat. Suasana itu berubah tatkala
Orde Baru muncul, walaupun kebebasan hakiki belum diperoleh sebagaimana mestinya. Sama
halnya di penghujung pemerintahan Soeharto dianggap sebagai suatu perbedaan yang tidak
pada tempatnya. Namun walaupun demikian, kebebasan datang, kondisi terbatas dapat
dimanfaatkan, baik yang berkaitan dengan agama, akademik dan politik. Kejumudan dan
suasana tertekan pada masa Orde Lama mulai cair terutama dalam pembaharuan pemikiran
Islam yang dipandang sebagai suatu keharusan, sebagai jawaban terhadap berbagai masalah
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

untuk memenuhi kebutuhan kontemporer. Hal seperti itu muncul di kalangan HMI dan
mencapai puncaknya tahun 1970. Tatkala Nurcholis Madjid menyampaikan ide
pembaharuannya dengan topik Keharusan Pembaharuan Pemikiran dalam Islam dan Masalah
Integrasi Umat. Sikap itu diambil, karena apabila kondisi ini dibiarkan mengakibatkan
persoalan-persoalan umat yang terbelenggu selama ini, tidak akan memperoleh jawaban yang
efektif.
Sebagai konsekuensinya muncul pergolakan pemikiran dalam tubuh HMI yang dalam berbagai
substansi permasalahan timbul perbedaan pendapat, penafsiran dan interpretasi. Hal itu tercuat
dalam bentuk seperti persoalan negara Islam, Islam Kaffah, sampai kepada penyesuaian dasar
HMI dari Islam menjadi Pancasila. Sejak diberlakukannya Undang- Undang Nomor: 8/1985
yang mengharuskan bahwa semua partai dan organisasi harus berdasarkan Pancasila. Kongres
ke-16 HMI di Padang tahun 1986, HMI menyesuaikan diri dengan mengubah asas Islam
dengan Pancasila. Akibat penyesuaian ini beberapa orang anggota HMI membentuk MPO,
akibatnya HMI pecah menjadi dua yaitu HMI DIPO dan HMI MPO.

9. Fase Reformasi (1998-2000)


Apabila dicermati dengan seksama secara historis HMI sudah mulai melaksanakan gerakan
reformasi dengan menyampaikan beberapa pandangan yang berbeda serta kritik maupun
evaluasi secara langsung terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden
Soeharto pada tahun 1995. Sesuai dengan kebijakan PB HMI, bahwa HMI tidak akan
melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional dan konfrontasi terhadap Pemerintah. HMI
melakukan dan menyampaikan kritik secara langsung yang bersifat konstruktif. Koreksi dan
kritik yang dimaksud, pertama, disampaikan M. Yahya Zaini Ketua Umum PB HMI Periode
1992-1995 ketika memberikan sambutan pada pembukaan Kongres ke-20 HMI di Istana
Negara Jakarta tanggal 21 Januari 1995. Koreksi itu antara lain, bahwa menurut penilaian HMI,
pembangunan ekonomi kurang diikuti dengan pembangunan politik. Masih dirasakan tingkat
perubahan di tingkat politik tidak sebanding dengan apa yang terjadi di bidang ekonomi. Dalam
pembangunan politik institusi-institusi politik atau badan-badan demokrasi belum maksimal
memainkan fungsi dan peranannya. Akibatnya aspirasi masyarakat masih sering tersumbat.
Kondisi inilah yang menutut kita, pemerintah dan masyarakat untuk terus menggelindingkan
proses demokratisasi dengan bingkai Pancasila tetapi ini harus diikuti dengan pemberdayaan
masyarakat. Dalam suasana demikian, proses saling kontrol akan terbangun. Selain itu HMI
melihat masih banyak distorsi dalam proses pembangunan. Gejala penyalahgunaan kekuasaan,
kesewenang-wenangan, praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme adalah cerminan tidak
berfungsinya sistem nilai yang menjadi kontrol dan landasan etika dan bekerjannya suatu
sistem. Suara reformasi berikutnya dengan fokus yang lebih tajam, lugas dihadapan Presiden
Soeharto tatkala menghadiri dan memberikan sambutan pada peringatan Ulang Tahun Emas 50
tahun HMI di Jakarta tanggal 20 Maret 1997 (satu tahun sebelum reformasi), dimana Taufik
Hidayat Ketua Umum PB HMI 1995-1997 menegaskan; sekaligus sebagai jawaban atas kritik-
kritik yang memandang HMI terlalu dekat dengan kekuasaan. Bagi HMI, kekuasaan atau
politik bukanlah wilayah yang haram, politik justru mulia, apabila dijalankan di atas etika dan
bertujuan untuk menegakkan nilai- nilai kebenaran dan keadilan. Lantaran itu, HMI akan
mendukung kekuasaan pemerintah yang sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kebenaran
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

dan keadilan. Sebaliknya, HMI akan tampil ke depan menentang kekuasaan yang korup dan
menyeleweng. Ini telah dibuktikan ketika HMI terlibat aktif dalam merintis dan menegakkan
Orde Baru. Demikian juga pada saat sekarang ini dan masa-masa mendatang. Kritik- kritik ini
tidak boleh mengurangi rasa percaya diri HMI untuk tetap melaksanakan amar ma‟ruf dan nahi
munkar.
Pemikiran dan reformasi selanjutnya disampaikan Ketua Umum PB HMI 1997-1999 Anas
Urbaningrum pada waktu peringatan Dies Natalis HMI ke-51 di Graha Insan Cita Depok
tanggal 22 Februari 1998, dengan judul Urgensi Reformasi Bagi Pembangunan Bangsa yang
Bermartabat. Pidato itu disampaikan 3 bulan sebelum lengsernya Presiden Soeharto 21 Mei
1998. Suara dan tuntutan reformasi telah dikumandangkan pula dalam berbagai aspek, yang
disampaikan Anas Urbaningrum pada Peringatan Dies Natalis ke-52 di Auditorium Sapta
Pesona Departemen Pariwisata Seni dan Budaya Jakarta 5 Februari 1999, dengan judul Dari
HMI untuk Kebersamaan Bangsa Menuju Indonesia Baru. Tuntutan reformasi juga
disampaikan Ketua Umum PB HMI M. Fahruddin pada Peringatan Dies Natalis ke-53 HMI di
Taman Ismail Marzuki Jakarta, 5 Februari 2000 dengan judul Merajut Kekuasaan Oposisi
Membangun Demokrasi Membangun Peradaban Baru Indonesia.

10. Fase Tantangan II (2000-sekarang)


Fase tantangan ke-2 ini muncul justru setelah Orde Reformasi berjalan dua tahun. Semestinya
berdasarkan landasan-landasan atau sikap- sikap yang telah diambil PB HMI memasuki era
reformasi semestinya HMI mengalami perkembangan yang signifikan menjawab berbagai
tantangan sesuai dengan perannya sebagai organisasi perjuangan, yang harus tampil sebagai
pengambil inisiatif dalam memajukan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Akan
tetapi justru sebaliknya HMI secara umum mengalami kemunduran, yang secara intensif
disinyalir Agussalim Sitompul dalam bukunya 44 Indikator KemunduranHMI.

Jika pada fase tantangan I (1964-1965) HMI dihadapkan kepada tantangan eksternal yaitu
menghadapi PKI, pada fase tantangan II ini HMI dihadapkan sekaligus pada dua tantangan
besar secara internal dan eksternal sekaligus. Pertama, tantangan internal, kajian tentang HMI
saat ini menunjukkan, bahwa dalam kehidupan sekarang dan mendatang, HMI ditantang:

 Masalah eksistensi dan keberadaan HMI, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru
masuk HMI, tidak terdapatnya HMI diberbagai perguruan tinggi, institut, fakultas,
akademi, program studi, sebagai basis HMI.
 Masalah relevansi pemikiran-pemikiran HMI, untuk melakukan perbaikan dan
perubahan yang mendasar terhadap berbagai masalah yang muncul yang dihadapi
bangsa Indonesia.
 Masalah peran HMI sebagai organisasi perjuangan yang sanggup tampil dalam barisan
terdepan sebagai avant grade, kader pelopor bangsa dalam mengambil inisiatif untuk
melakukan berbagai perubahan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
 Masalah efektifitas HMI untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa, karena
banyak organisasi yang sejenis maupun yang lain yang dapat tampil lebih efektif dan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

dapat mengambil inisiatif terdepan untuk memberi solusi terhadap problem yang
dihadapi bangsa Indonesia.

Sebagai jawabannya, menuntut perpecahan yang bersifat teoritis dan praktis, akan tetapi
semuanya bersifat konseptual, integratif, inklusif. Sebab pendekatan yang tidak konseptual,
parsial dan ekslusif tidak akan melahirkan jawaban yang efektif. Untuk itu dibutuhkan ide dan
pemikiran dari anggota aktifitas kader, dan pengurus HMI di seluruh jenjang organisasi. Kedua,
tantangan eksternal, berbagai tantangan eksternal juga dihadapkan kepada HMI yang tidak
skala besar dan rumitnya dari tantangan internal, antara lain:
 Tantangan menghadapi perubahan zaman yang jauh berbeda dari abad ke-20 dan yang
muncul pada abad ke-21 ini.
 Tantangan terhadap peralihan generasi yang hidup dalam zaman dan situasi yang berada
dalam berbagai aspek kehidupan khususnya yang dijalani generasi muda bangsa.
 Tantangan untuk mempersiapkan kader-kader dan alumni HMI, yang akan
menggantikan alumni-alumni HMI yang saat ini menduduki berbagai posisi strategis
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena regenerasi atau
pergantian pejabat-pejabat, suka tidak suka, mau tidak mau pasti terusberlangsung.
 Tantangan menghadapi bahaya abadikomunis.
 Tantangan menghadapi golongan lain, yang mempunyai misi lain dari umat Islam dan
bangsa Indonesia.
 Tantangan tentang adanya kerawanan aqidah.
 Tantangan menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang terus
berkembang tanpa henti.
 Tantangan menghadapi perubahan dan pembaharuan di segala aspek kehidupan
manusia yang terus berlangsung sesuai dengan semangat kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat kompetitif
 Tantangan menghadapi masa depan yang belum dapat diketahui bentuk dan coraknya.
 Kondisi umat Islam di Indonesia yang dalam kondisi belum bersatu.
 Kondisi dan keadaan Perguruan Tinggi serta dunia kemahasiswaan, kepemudaan, yang
penuh dengan berbagai persoalan dan problematika yang sangat kompleks.

Pada fase tantangan II ini, nampaknya HMI semakin memudar dan mundur yang telah
berlangsung 25 tahun sejak tahun 1980-2005.HMI tidak mampu bangkit secara signifikan,
bahkan dalam dua periode terakhir PB HMI mengalami perpecahan.Karena itu, menghadapi
tantangan tersebut, HMI dengan segenap aparatnya harus mampu menghadapinya dengan
penuh semangat dan militansi yang tinggi. Apakah HMI mampu menghadapi tantangan itu,
sangat ditentukan oleh pemegang kendali organisasi sejak dari PB HMI, Pengurus Badko,
Cabang, Korkom, Komisariat, Lembaga- Lembaga Kekaryaan, serta segenap anggota HMI,
maupun alumninya yang tergabung dalam KAHMI sebagai penerus, pelanjut serta
penyempurna mission sacre HMI. Peralihan zaman, peralihan generasi, saat ini menentukan
bagi eksistensi HMI di masa mendatang.

11. Fase Kebangkitan Kembali (2006-sekarang)


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Gelombang kritik terhadap HMI tentang kemundurannya, telah menghasilkan dua umpan balik.
Pertama, telah muncul kesadaran individual dan kolektif di kalangan anggota, aktivis, kader,
bahkan alumni HMI serta pengurus sejak dari Komisariat sampai PB HMI, bahwa HMI sedang
mengalami kemunduran. Kedua, selanjutnya dari kesadaran itu muncul pula kesadaran baru,
baik secara individual dan kolektif di kalangan anggota, aktivis, kader, alumni, dan
pengurus bahwa dalam tubuh HMI mutlak dilakukan perubahan dan pembaharuan, supaya
dapat bangkit kembali seperti masa jaya-jayanya dulu. Sampai sejauh mana kebenaran dan
bukti adanya indikator-indikator kebangkitan kembali HMI, sejarahlah yang akan menentukan
kelak. Kita semua berharap dengan penuh optimistis sesuai dengan ajaran Islam supaya
manusia bersikap optimis, agar HMI dapat mengakhiri masa kemundurannya dan memasuki
masa kebangkitannya secara meyakinkan. Di tangan generasi sekaranglah sebagai generasi
penerus, pelanjut, dan penyempurna perjuangan HMI. Yakin Usaha Sampai!

Mukadimah dan Anggaran Dasar (AD) HMI Pasal 1-10

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


MUKADDIMAH

Sesungguhnya Allah Subhanahu wata„ala telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang haq
lagi sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan fitrahnya sebagai
khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya.

Menurut iradat Allah Subhanahu wata„ala kehidupan yang sesuai dengan fitrah-Nya adalah
panduan utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan sosial serta iman, ilmu, dan
amal dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Berkat rahmat Allah Subhanahu wata„ala Bangsa Indonesia telah berhasil merebut
kemerdekaan dari kaum penjajah, maka umat Islam berkewajiban mengisi kemerdekaan itu
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju masyarakat adil makmur yang
diridhoi Allah Subhanahu wata‟ala.

Sebagai bagian dari umat Islam dunia, maka umat Islam Indonesia memiliki kewajiban
berperan aktif dalam menciptakan Ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam sedunia menuju
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata‟ala.

Mahasiswa Islam sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan kewajibannya serta peran
dan tanggung jawab kepada umat manusia, umat muslim dan Bangsa Indonesia bertekad
memberikan dharma bhaktinya untuk mewujudkan nilai-nilai keislaman demi terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata„ala.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah Subhanahu
wata„ala serta usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh kebijaksanaan, dengan nama
Allah kami Mahasiswa Islam menghimpun diri dalam satu organisasi yang digerakkan dengan
pedoman berbentuk anggaran dasar sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat HMI.

Pasal 2
Waktu dan Tempat kedudukan
HMI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5
Februari 1947 untuk waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di tempat Pengurus Besar.

BAB II
Asas Pasal 3
HMI berasaskan Islam

BAB III
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT
Pasal 4 Tujuan
Terbina nya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung
jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-ridhoi Allah Subhanahuwata’ala.

Pasal 5 Usaha
1. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
2. Membina pribadi muslim yang mandiri.
3. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
4. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan masa
depan umat manusia.
5. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Memperkuat ukhuwah Islamiah sesama umat Islam se-dunia.
7. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan untuk
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

menopang pembangunan nasional.


8. Ikut terlibat aktif dalam penyelesaian persoalan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
9. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ayat (1) s.d. (7) dan sesuai dengan azas,
fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi.

Pasal 6
Sifat
HMI bersifat independen.

BAB IV
STATUS, FUNGSI DAN PERAN
Pasal 7 Status
HMI adalah organisasi mahasiswa.

Pasal 8 Fungsi
HMI berfungsi sebagai organisasi kader.

Pasal 9 Peran
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan.

BAB V KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Yang dapat menjadi anggota HMI adalah mahasiswa Islam yang terdaftar pada perguruan
tinggi dan/atau yang sederajat yang ditetapkan oleh Pengurus HMI Cabang atau Pengurus
Besar HMI.
2. Anggota HMI terdiri dari :
a.Anggota muda
b.Anggota biasa
3. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban.
4. Status keanggotaan, hak dan kewajiban anggota HMI diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga HMI.

Tafsir Asas, Tujuan, Sifat, Status, Fungsi dan Peran HMI


Pasal 3 : HMI Berasaskan Islam
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Pasal 4 : Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam dan
Bertanggung Jawab atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur yang di Ridhoi Allah
Subhanahu wata’ala.
Pasal 6 : HMI Bersifat Independen
Pasal 7 : HMI adalah Organisasi Mahasiswa Pasal 8 : HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader
Pasal 9 : HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan

Makna Lambang HMI

Pencipta : Prof. Drs. A. Sadali


1. BENTUK HURUF ALIF:
huruf hidup, melambangkan rasa optimisme kehidupan HMI.
2. HURUF ALIF MERUPAKAN ANGKA SATU (1): simbol tauhid; dasar / semangat
perjuangan HMI.
3. BENTUK PERISAI lambang kepeloporan HMI.
4. BENTUK JANTUNG:
pusat kehidupan manusia; melambangkan fungsi perkaderan.
5. BENTUK PENA:
HMI sebagai organisasi mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan.
6. GAMBAR BULAN BINTANG:
lambang kejayaan ummat Islam di seluruh dunia.
7. WARNA HIJAU:
lambang keimanan, keislaman, & kemakmuran.
8. WARNA HITAM:
lambang kedalaman ilmu pengetahuan.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

9. KESEIMBANGAN WARNA HIJAU – HITAM: lambang keseimbangan, esensi, &


keribadian HMI
(keseimbangan: mental - fisik, jasmani - rohani, dunia - akhirat, individu -
masyarakat).
10. WARNA PUTIH
lambang kemurnian & kesucian perjuangan HMI.
11. PUNCAK TIGA
lambang iman, islam, & ikhsan. Wujud kepaduan iman, ilmu & amal.
12. TULISAN HmI:
singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam.
m (huruf kecil), simbol keredahan hati para mahasiswa-i anggota HMI.

Lagu-Lagu HMI HYMNE HMI RK. AKBAR 4/4


Bersyukur & Ikhlas
Himpunan Mahasiswa Islam
Yakin Usaha Sampai
Untuk kemajuan
Hidayah & Taufiq
Bahagia HMI
Berdo‟a & Ikrar
Menjunjung Tinggi Syiar Islam
Turut Al-Qur‟an Hadist
Jalan Keslamatan
Ya Allah Berkati
Bahagia HMI

MARS KOHATI
Wahai HMI-Wati Semua Sadarlah Kewajiban Mulya Pembina Pendidik Tunas Muda
Tiang Negara Jaya
Himpunkan Kekuatan Segera Jiwai Semangat Pahlawan Tuntut Ilmu Serta Amalkan
Untuk Kemanusiaan
Jayalah KOHATI Pengawal Panji Islam
Derapkan Langkah Perjuangan Kuatkan Iman
Majulah Tabah HMI – Wati Harapan Bangsa
Membina Masyarakat Islam Indonesia

SEMANGAT JUANG
Mengenangkan Nasib Perjuangan Sebangsa dan Setanah Air
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Aku Meninggalkan Kemewahan Aku Maju Terus Menyerbu Tinggallah Ayah


Tinggallah Ibu
Relakan kami Pergi Berjuang Di Bawah Naungan Syiar Islam
Sampai Agama Islam Cemerlang Jangan Kembali Pulang, HMI ! Kalau Tiada Kau
Menang
Walau Hayat Terhampar di Medan Juang Itulah HMI berjuang
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB IV
KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN ORGANISASI
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan oranisasi.
Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: Kepemimpinan adalah
pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik, 1961, 24). Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan
aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons,
1957, 7).
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan
melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat
diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah
melaksanakan perintah.
2. Sifat-sifat Rasul sebagai Teladan Kepemimpinan
Sebagai seorang muslim yang baik tentu meneladani kepribadian Rasulullah adalah
sesuatu kewajiban. Tak terkecuali meneladani dari segi bentuk konsep
kepemimpinannya. Namun anehnya di zaman sekarang ini, kadang kita selalu giat
untuk membeli buku leadership yang ditulis oleh penulis terkenal, ataupun mengikuti
training leadership dari trainer yang handal daripada membeli buku shirah ataupun
mendatangi kajian shirah nabawi. Sehingga tak jarang orang malah menngidolakan dan
meneledani pribadi selain Rasullulah untuk menjadi acuan bagi role model (leadership)
kepemipinannya bahkan konsultan kehidupannya .Padahal dengan meneladi rasulullah
adalah salah satu bentuk mengikuti sunnahnya yang dapat menjadikan kita termasuk
orang yang akan diberi syafaat di akhirat nanti. Sebagai seorang rasul utusan Allah
SWT, Rasulullah memiliki banyak keistimewaan. Kesitimewaan tersebut salah satunya
terletak dalam sifat-sifat beliau yang menjadi kesempurnaan beliau sebagai seorang
utusan Allah. Dari sifat-sifat rasul tersebut, tentu sebagai seorang muslim kita semua
harus mampu untuk menginternalisasikannya ke dalam momen dan perilaku kita sehari-
hari. Berikut adalah sifat rasulullah saw sebagai inspirasi untuk kita internalisasikan ke
dalam nilai kepemimpinan kita:
a. Shiddiq, pengertian dari shidiq secara singkat adalah benar. Sebagai seorang
pemimpin, maka kita dituntut untuk berlaku baik dan benar dalam kondisi apapun.
Tak peduli apakah itu saat kondisi kita dalam keadaan menguntungkan ataupun
sebaliknya. Hal inilah yang kemudian menjadikan kepemimpinan rasulullah menjadi
berhasil.

b. Amanah, pengertian amanah sendiri secara singkat adalah dapat dipercaya. Dari sifat
inilah kemudian seorang pemimpin menjadi sangat dicintai dan dipercayai oleh
umatnya. Bahkan selain dalam konteks kepemipinan, sifat ini menjadikan pemiliknya
sukses dalam muamalah lainnya.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

c. Tabligh, pengertian dari sifat ini secara umum adalah berarti menyampaikan. Sebagai
seorang pemimpin, pemimpin harus mampu menyampaikan risalah (nilai-nilai)
kebaikan kepada umatnya. Dari sifat ini juga kita belajar bahwa sebagai pemimpin
kita harus mempunyai komunikasi yang baik agar segala sesuatu menjadi transparan
dan tidak ada yang ditutupi.

d. Fathonah, pengertian terakhir dari sifat nabi ini secara singkat adalah pandai. Sifat
pandai atau cerdas tentu sangat dibutuhkan dalam sebuah kepemimpinan, karena
setiap kepemimpinan pasti akan dihadapkan oleh berbagai masalah.

3. Tipe-tipe Kepemimpinan
Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator) Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor
pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan
kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan
perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan
setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat
satu arah). Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam
Husein, dan lain-lain
Tipe Demokratis. Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin
otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya.
Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan
seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga
mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.Contoh pemimpin
demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain
Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk
dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau
masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan.
Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun
bertindak. Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson Mandela, John F Kennedy,
Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan
tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini
selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang
besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil
keputusan. Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru
Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan
biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam
menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan
jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak. Contoh pemimpin
militeristik adalah Soeharto
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan
bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja
dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin
tak menjalankan perannya dengan baik

Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan
pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga
diartikan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar
dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan
masyarakat luas.
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan
mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses
mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang
dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada orang yang merumuskan dan melaksanakan
tindakan manajemen yang disebut dengan manajer.
Pada dasarnya, fungsi manajemen dibagi menjadi POAC, yaitu:
- Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Actuating (penggerakan)
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja
masing- masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi
agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

memcapai tujuan
- Controlling (pengawasan)
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar
bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Unsur-unsur manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang
baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya
tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai
berikut.
- Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja.
- Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan
untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta
berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
- Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
- Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.
- Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu,
serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen
tetap manusia itu sendiri.
- Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak
laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai
maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat
bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan
wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk
mencapai tujuan.
Tujuan, fungsi, dan unsur pengorganisasian
- Tujuan pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian yaitu agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan
keterampilannya secara khusus dalam menjalani tugas-tugas yang di bebankan
kepadanya.
- Fungsi Pengorganisasian
Fungsi dari pengorganisasian yaitu kegiatan yang mengatur tugaas, wewenang, dan
tanggung jawab serta pengorganisasian yang baik dapat menenmpatkan orang-orang
pada ugas yang tepat.
Unsur pengorganisasian
- Man, ialah salah satu unsur utama dalam pembentuk organisasi yang disebut dengan
personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas sebuah unsur
pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer
pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja (workers). Setiap
hal tersebut ialah suatu kekuatan organisasi.
- Kerja Sama, ialah salah satu unsur organisasi yang dimana setiap anggota atau
personil melakukan suatu perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.

Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi


Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi merupakan satu kesatuan perangkat yang tidak
bisa dipisahkan satu sama lain. Keterkaitan ketiga point ini sangat erat dan saling
melengkapi. Kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai kontrol kendali sebuah metoda
manajemen dan menjalankan organisasi, Manajemen sangat vital urgensinya untuk
membuat dan menyusun kerangka rencana kerja organisasi/lembaga/instansi serta membuat
formulasi yang mujarab untuk menyatukan kualitas SDM dengan sarana infrastruktur
organisasi yang tersedia, sedangkan organisasi merupakan tempat yang ideal sebagai arena
untuk melatih kepemimpinan seseorang dan sarana pengejewantahan suatu metode
manajemen. Sinkronisasi antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi yang kuat juga
akan menghasilkan suatu pengambilan keputusan yang akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai