Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat d
an karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “DINUL ISLAM”.Makalah ini
menjelaskan tentang karakteristik agama islam,sejarah dan keuniversalan dalam agama islam itu
sendiri.khususnya kami akam membahas tentang agama islam lebih mendalam.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini. Kritik dan saran
sangat penulis harapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------2
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------------------3
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------------------------4


Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------------------ 4
Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
Manfaat ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 4

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Dinul islam ---------------------------------------------------------------------------------- 6


Tujuan ajaran islam--------------------------------------------------------------------------------------- 7
Karakteristik Islam --------------------------------------------------------------------------------------- 8
Keuniversalan Islam ------------------------------------------------------------------------------------- 9

BAB III PENUTUP

Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------------------------- 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ajaran islam adalah ajaran yang paling sempurna bagi seluruh umat. Karena ajaran islam
mengajarkan umatnya tidak hanya berbuat untuk dunia tapi juga berbuat untuk akherat,
supaya mencapai kebahagiaan dunia akherat yang dijanjikan Allah SWT dalam Alquran.
Nabi Muhammad yang menjadi tuntunan manusia dalm berbuat, untuk mencapai tujuan
hidup manusia.

B. Rumusan masalah
1) Apa pengertian ajaran islam ?
2) Apa saja tujuan ajaran islam bagi manusia ?
3) Apa saja sumber ajaran islam dikalangan ulama ?
4) Apa saja yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam ?
5) Bagaimanakah karakteristik ajaran islam ?

C. Tujuan
1) Agar dapat menjelaskan definisi ajaran islam
2) Agar dapat menyebutkan tujuan ajaran islam bagi manusia
3) Agar dapat menyebutkan sumber ajaran islam diklangan ulama
4) Agar dapat menjelaskan dan menyebutkan yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajran islam.
5) Agar dapat menjelaskan karakteristik ajaran islam.

D. Manfaat
1) Memahami definisi ajaran islam
2) Memahami tujuan ajran islam bagi manusia
3) Memahami sumber ajaran islam dikalangan ulama
4) Memahami yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam
5) Memahami karaktersitik ajran islam

3
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Dinul Islam
Kata “Islam” berasal dari kata ‘aslama-yuslimu-islaman’ yang berarti menciptakan kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan hidup dan kepasrahan kepada Allah.
Senada dengan pendapat diatas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa arab, terambil dari
kata ‘salima’ yang berarti selamat sentausa. Dari asal kata itu dibentuk kata ‘aslama’ yang artinya
memelihara dalam keadaan selamat sentausa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat.
Kata ‘aslama’ itulah yang menjadi kata ‘Islam’ karena di dalamnya memiliki kandungan segala arti yang
pokok yang seakar dari kata Islam. Oleh karena itu orang yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagai
orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh
kepada Allah SWT. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya didunia dan akhirat.
Islam merupakan ajaran Allah yang diturunkan untuk mengatur tata kehidupan manusia melalui para
rasul, dari nabi Adam AS. hingga nabi Muhammad SAW. Adapun “Islam” yang dimaksudkan dalam
pembahasan ini ialah ‘Din’ yang diturunkan kepada nabi terakhir, Muhammad SAW dengan melalui risalah
Al-Qur’an sebagai penyempurna millah-millah (Din) sebelumnya. Penamaan Islam mempunyai perbedaan
yang mendasar dengan agama-agama lainnya, yang menempatkan Islam pada tempat istimewa yaitu
penamaannya tidak dihubungkan dengan pembawanya dan tempat agama itu lahir.
Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah melalui FirmanNya dalam Al-Qur an, diantaranya:
Q.S. Ali-Imran (3): 85

Artinya: “Barang siapa yang memeluk agama selain Islam, maka mereka sekali-kali tidak akan diterima
dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi”.
Q.S. Al- Maidah (5): 3

Artinya: “Dan Aku rela Islam sebagai agamamu”.


Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi:
A.Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah)

4
Hubungan manusia dengan Allah. Pengabdian manusia bukanlah untuk kepentingan Allah, karena Allah
tidak berhajat (butuh) kepada siapa pun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada
fitrahnya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
Q.S. Ar-Ruum (30): 30 yang artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Q.S. Adz-Dzariat (51): 56 yang artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku”.
Q.S. Al-Bayyinah (98): 5 yang artinya :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya
dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan mereka menjalankan shalat dan menunaikan zakat dan yang
demikian itulah orang-orang yang lurus”.

B.Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas)


Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan,
perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang
berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam berbagai aspek kehidupannya. Seluruh konsep
yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an:
Q.S. Al-Maidah (5): 2 yang artinya:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan”.

C.Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya / Lingkungannnya


Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada dialam ini mengandung manfaat bagi
manusia. Alam raya ini wujudnya tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan sengaja
dan dengan hak. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
Q.S. Ibrahim (14): 19 yang artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak
(tidak percuma / penuh hikmah) ?”.
Q.S. Ali-Imran (3): 191 yang artinya:
“…Wahai Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia….”.

5
2.Tujuan Ajaran Islam
a.Islam diajarkan dan dipelajari sejak kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan
hidup di dunia maupun di akherat.

b.Dengan berpegang teguh pada ajaran ini semua manusia pasti akan hidup damai dan sejahtera, karena
islam mengeajarkan norma – norma hidup dan perilaku kehidupan yang baik dan jauh dari penderitaan dan
kemaksiatan yang akan membawa kita pada penyiksaan di hari akhir nanti.

c.Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih bisa mendekatkan diri pada sang pencipta dan akan
terhindar dari segala siksaan dan dosa.

3.Karakteristik Islam
Islam adalah Dien yang diturunkan ALLAH untuk kehidupan manusia yang ciri-cirinya
adalah rabbaniyah, sempurna, integral dan universal.

a) Islam adalah ajaran rabbaniyah


Islam sebagai ajaran yang Rabbaniyah adalah bahwa ajaran Islam bersumber daari Alah, bukan hasil
pemikiran manusia. Ajaran Islam diturunkan dalam bentuk Al Qur’an yang merupakan wahyu AlIah kepada
Muhammad secara lafadz dan ma’na, maupun As – Sunnah yang merupakan wahyu Allah secara ma’nawie.
Allah berfirman :
“Turunnya Al Qur’an tidak ada keraguan padanya adalah daari Rabb (Tuhan) semesta alam”.
(QS. As-Sajadah (32), 2).
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru Dan tiadalah
yang diucapkan itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tidak lain adalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya).”(QS. An-Najm (53), 2-4).
Islam adalah Dien dari Allah Yang Maha Mengetahui, maka Dien Islamlah yang mampu
menyelesaikan seluruh permasalahan ummat manusia, mengungguli setiap konsep lain yang merupakan
produk pemikiran rnanusia. Dien Islam mengarahkan manusia, sedangkan konsepkonsep
lain arahnya ditentukan manusia. Allah berfirman :
“Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dari agama
6
yang haq agar dimenangkan Allah terhadap semua agama. Dan cukuplah
Allah sebagai saksi”. (QS. Al Fath (48), 28).

b) Islam adalah ajaran yang sempurna


Kesempurnaan Islam tidak terlepas dari Allah SWT. Allah yang menciptakan seluruh alam dalam
keadaan sempurna, maka secara otomatis agama yang Allah berikan kepada manusia juga rnerupakan agama
yang sempurna. Tidak satu pun ajaran Islam yang kontradiktif, semuanya merupakan satu kesatuan yang
padu, yang pada intinya terfokus pada ajaran tauhid. Allah berfirman :
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Kuridhai Islam Jadi agama bagimu”. (QS. Al Maidah (5), 3).

c) Islam adalah ajaran yang universal


Islam dengan sifat keasliannya yang universal, diturunkan untuk seluruh umat manusia. Islam
merupakan “konsumsi pokok” bagi seluruh alam.
Allah berfirman :
“Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada sekalian manusia, untuk memberi kabar
gembira dengan surga dan memberi kabar takut dengan neraka” (QS. Saba’(34) 28).
“Katakanlah! Wahai manusta sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu semua”.
(QS. Al A’raf (7),158).
“Dan Kami tidak utus engkau melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam”. (QS. Al Anbiya’ (21), 107).
Sifat universal Islam bukan hanya terbatas untuk waktu tertentu atau generasi tertentu, tapi berlaku untuk
sepanjang masa dan di semua tempat, karena itu Islam tidak akan hilang dari permukaan bumi, tidak pernah
berubah ataupun diganti.
d) Islam adalah ajaran yang bersifat intregal
Sifat integral (lengkap) adalah merupakan sifat keaslian Islam. Integralitas Islam terletak pada ajarannya,
yaitu ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Tak satu aspekpun yang terlepas dari ajaran Islam.
Islam
rnengatur hal-hal yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun aspek rohani. Islam memberi aturan
bagaimana seharusnya berhubungan dengan Allah, bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan
hubungan dengan alam lingkungannya.

4. Keuniversalan dan Sejarah Islam


A. Keuniversalan Dinul Islam

7
Keuniversalan Dinul Islam adalah menunjuk kepada pengertian bahwa Islam dilihat dari sudut
pandang yang utuh, maka dapat berlaku untuk semua orang diseluruh dunia sepanjang zaman. Hal ini
sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya (21): 107 yang artinya:

“Tidak Kami utus Engkau melainkan agar menjadi rahmat bagi seluruh alam.”

Agama Islam yang di bawa oleh Muhammad Rasulullah SAW, lahir pada tingkat terakhir dari
perkembangan sejarah manusia. Oleh karena itu ia bercorak modern dan up to date di samping wataknya
yang universal. Dilihat secara parsial maka Dinul Islam dapat dibedakan kepada:

1. Iqlimiyah Al-Islam, dalam arti adanya ajaran-ajaran Islam yang berbeda dalam satu iklim (wilayah)
dengan wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan situasi dan kondisi.
2. Alqawa’id Al-Hakimah, maksudnya ajaran Islam yang memiliki kontek keberlakuan akidah secara
mendunia sepanjang masa. Prinsip ini dapat didasarkan kepada firman Allah dalam Al-Qur’an :
Q.S. Al-Baqarah (2): 185 yang artinya :
“Allah menghendaki untuk kamu kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran …”. 24

Pada hakikatnya, dalam hidup bermasyarakat dimana perbedaan sangat dimungkinkan, Islam lebih
mementingkan isi dan makna dibandingkan dengan bentuk-bentuk lahiriahnya, walaupun hal tersebut
bersumber dari petunjuk nabi, tetapi hal itu harus dipahami dalam konteks kemasyarakatan yang beliau
alami dan tentunya berbeda dengan masyarakat yang lain akibat perbedaan waktu atau tempat.
Disinilah, keuniversalan Islam yang tergambar pada prinsip dan nilai yang dapat diterapkan dalam
kehidupan modern. Seperti contoh, bentuk-bentuk pemerintah dapat berubah-ubah tetapi prinsip-prinsip atau
nilai-nilainya bersifat tetap dan universal. Contoh lain, nabi memerintahkan untuk berlatih naik kuda dan
main panah dalam rangka mempertahankan diri dari musuh. Prinsip mempertahankan dirinya bersifat
universal, tetapi bentuk-bentuk pertahanan dirinya dapat berbeda atau particular sesuai dengan tuntutan
perkembangan jaman.

8
24
Islam merupakan pedoman hidup yang universal, yang mencakup segala aspek kehidupan
manusia dalam semua dimensi waktu, tempat dan sisi kehidupan manusia.
1. Mencakup seluruh dimensi waktu
Artinya bahwa Islam bukanlah suatu agama yang diperuntukkan untuk umat manusia pada
masa waktu tertentu, sebagaimana syariat para nabi dan rasul yang terdahulu. Namun Islam
merupakan pedoman hidup yang abadi, hingga akhir zaman. Allah SWT berfirman dalam Al-
Qur’an (QS. 21:107):
َ‫ك إِالَّ َرحْ َمةً لِ ْل َعالَ ِمين‬
َ ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Rahmat bagi semesta alam artinya bagi seluruh makhluk Allah di muka bumi ini sepanjang
masa. Rasulullah SAW sendiri pun diutus sebagai nabi dan rasul terakhir yang ada di muka bumi,
yang menyempurnakan syariat nabi-nabi terdahulu. Allah berfirman (QS. 33: 40)
‫َما َكانَ ُم َح َّم ٌد أَبَا أَ َح ٍد ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم َولَ ِك ْن َرسُو َل هَّللا ِ َوخَاتَ َم النَّبِيِّينَ َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ًما‬
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Sebagian nabi dan rasul terakhir berarti tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang lain yang
akan menasakh (menghapus) syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang
Rasulullah SAW lakukan terhadap syariat para nabi dan rasul yang lain. Hal ini juga menunjukkan
bahwa risalah nabi Muhammad merupakan risalah abadi hingga akhir zaman.

2. Mencakup seluruh dimensi ruang


Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup yang tidak dibatasi oleh
batasan-batasan geografis tertentu, seperti hanya disyariatkan untuk suku atau bangsa tertentu.
Namun Islam merupakan agama yang disyariatkan untuk seluruh umat manusia, dengan berbagai
bangsa dan sukunya yang berbeda-beda. Allah SWT berfirman (QS. 34:28)
ِ َّ‫اس بَ ِشيرًا َونَ ِذيرًا َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس الَ يَ ْعلَ ُمون‬ َ ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا‬
ِ َّ‫ك إِالَّ َكافَّةً لِلن‬
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”

Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an tidak hanya
diturunkan untuk orang Arab secara khusus, namun juga untuk orang Eropa, Rusia, Asia, Cina dan
lain sebagainya.

3. Mencakup semua sisi kehidupan manusia.


Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup manusia yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia, dan tidak hanya agama yang mengatur peribadahan saja
sebagaimana yang banyak dipahami oleh kebanyakan manusia pada saat ini. Sesungguhnya Islam
mencakup seluruh aspek dan dimensi kehidupan manusia, di antaranya adalah:
a. Peribadahan
‫س إِالَّ لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ِ ‫ت ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اإل ْن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. 51:
56)

b. Akhlak (Etika/ Tata krama/ Budi Pekerti)


Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
‫ق‬ َ ‫ت ألُتَ ِّم َم‬
ِ َ‫صالِ َح األَ ْخال‬ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِنَّ َما بُ ِع ْث‬
َ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaikan akhlak/ moral.”

c. Ekonomi
‫َك ْي الَ يَ ُكونَ دُولَةً بَ ْينَ األَ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم‬
“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS.
59: 7)

d. Politik

ٍ ‫ضهُ ْم أَ ْولِيَا ُء بَع‬


‫ْض‬ ُ ‫ارى أَ ْولِيَا َء بَ ْع‬
َ ‫ص‬َ َّ‫ين َءا َمنُوا الَ تَتَّ ِخ ُذوا ْاليَهُو َد َوالن‬ َ ‫يَاأَيُّهَا الَّ ِذ‬
‫َو َم ْن يَتَ َولَّهُ ْم ِم ْن ُك ْم فَإِنَّهُ ِم ْنهُ ْم‬
َ ‫إِ َّن هَّللا َ الَ يَ ْه ِدي ْالقَ ْو َم الظَّالِ ِم‬
‫ين‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zhalim.” (QS. 5: 51)

e. Sosial
‫َوتَ َعا َونُوا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق َوى َوالَ تَ َعا َونُوا َعلَى ا ِإل ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن‬
“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong
menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.” (QS. 5: 2)

f. Pendidikan

‫ك لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬


َ ْ‫ي الَ تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ إِ َّن ال ِّشر‬
َّ َ‫ان ِإل ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَابُن‬ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
ُ ‫ال لُ ْق َم‬
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. (QS. 31: 13)

B. Sejarah Islam
Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada
tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira,
Arab Saudi sampai dengan sekarang.
Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad ke-7
ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad
s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur.
Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah,
Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka
telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan
sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak
kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.
Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah
Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

1. Nabi Muhammad
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur.
Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut
agamaKristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di
tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang
paling penting adalah Ka'bah.
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12
Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan
seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih
dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun.
Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga
oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah
ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim pada usia 35 tahun, kota mekkah dilanda
banjir, Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki
masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga
mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan
menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah.
Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia
mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai
"as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya
secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun wahyu al-quran surat al hijr ayat 94.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah.
Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender
Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan
hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin
menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat,
seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

2. Islam di Indonesia
Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun
dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para
pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan
Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa
abad kemudian.
Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan, pendidikan dan
lain-lain. Tokoh penyebar agama islam adalah walisongo antara lain:

 Sunan Ampel
 Sunan Bonang
 Sunan Muria
 Sunan Gunung Jati
 Sunan Kalijaga
 Sunan Giri
 Sunan Kudus
 Sunan Drajat
 Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Nasruddin Razak, Dienul Islam, Al-Ma’arif Bandung, 1989, hlm. 56-57.
Sodikin, H.Abuy, Badruzzaman S.Ag, Metodologi Studi Islam, Bandung: Tunas Nusantara,
2000
Sumber internet :
www.google.com/ajaranislam diakses pada tanggal jumat 18 oktober 2013 jam 11.00 wib

Anda mungkin juga menyukai