Dosen Pengampu :
Ns. Nuria Muliani, M.Kep., S.Kep., J
Disusun Oleh
Kelompok 3 :
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021
A. Perubahan spiritual dan kulural pada proses penuaan
1. Perubahan Spiritual
Spritual adalah potensi yang ada didalam diri manusia yang berhubungan dengan
aspek ajaran agama dan keyakinan. Pengertian luas mengenai spritual mencakup
pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman agama seseorang. Pengertian yang
dijelaskan oleh BKKBN spritual adalah suatu keyakinan yang percaya kepada
kekuatan yang maha kuasa (tuhan) diatas segala kemampuan manusia.
Spiritual merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam hubungan
dengan kekuatan yang lebih tinggi (tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan
serta kecintaan terhadap adanya tuhan, dan permohonan maaf atas kesalahan yang
pernah di buat (Aziz, 2013).dimensi eksensial berfous pada
Spiritualitas sebagai suatu yang multi dimensi, yaitu demensi eksensial dan
dimensi agama, dimensi eksensial berfous pada tujuan arti kehidupan sedangkan
dimensi agama lebih berfokus oda hubungan seseorang dengan tuhan yang maha
penguasa, spiritualitas sebagai konsep dua dimensi vertikal hubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi
horizontal adalah hubungan seseorang, orang lain, lingungan sekitar.
Karakteristik Spritual
Adapun karakteristik spiritual menurut Hamid (2010), meliputi :
Hubungan dengan diri sendiri (kekuatan dalam atau self-reliance)
meliputi :pengentahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya) dan
sikap (percaya pada dirri sendiri, percaya pada kehidupan/masa depan,
ketenangan pikiran, harmoni atau keselarasan dengan diri sendiri).
Hubungan dengan alam (harmoni) meliputi : mengetahui tentang tanaman,
pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam (bertanya,bejalan
kaki) mengabadikan dan melindungi alam.
Hubungan dengan orang lain (harmonis atau suportif) meliputi : berbagi
waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, orang
tua dan orang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungin,
melayat, dan dll), dikatakan tidak harmonis apabila : konflik dengan orang
lain, resolusi yang menimbulkan ketidak harmonisan dan friksi.
Hubungan dengan ketuhanan (agamis atau tidak agamis) meliputi :
sembahyang atau berdoa atau meditasi, perlengkapan keagamaan bersatu
dengan alam.
2. Perubahan Kultural