Anda di halaman 1dari 19

1. 1.

PEWARISAN PADA TINGKATPEWARISAN PADA TINGKAT SEL DAN


MOLEKULSEL DAN MOLEKUL
Sebagai substansi hereditas sekarang dikenal 2 asam Sebagai substansi hereditas sekar
ang dikenal 2 asam  nukleat yaitu :nukleat yaitu : 1. DNA 1. DNA ((Deoxiribo Nucleic
Acid)Deoxiribo Nucleic Acid).. 2.  RNA 2.  RNA ((Ribo Nucleic Acid)Ribo Nucleic Acid)..
1.1. DNADNA SejarahSejarah Pertama DNA diisolir oleh F. Miescher (1869) dari
selPertama DNA diisolir oleh F. Miescher (1869) dari sel spermatozoa dan dari nukleus
sel-sel darah merahspermatozoa dan dari nukleus sel-sel darah merah burung, tetapi ia
tidak dapat mengenal sifat kimianyaburung, tetapi ia tidak dapat mengenal sifat kimianya
yang pasti dan menamakannya NUKLEIN.yang pasti dan menamakannya NUKLEIN. 11
2. 2. 22 • Dalam tahun 1880 Fischer dapat mengenal adanya zat-zat pirimidin dan purin di
dalam asam nukleat, • Kossel menemukan 2 pirimidin yaitu Sitosin dan Timin, dan 2
purin yaitu Adenin dan Guanin • Levine (1910) ahli dari Rusia mengenal 5 karbon ribose
dan menemukan gula deoksiribose di dalam asam nukleat, juga menyatakan ada pospat
dalam asam nukleat • Robert Feulgen (1914) menunjukkan tes warna untuk DNA yg
dikenal dengan reaksi Feulgen
3. 3. 33 Avery, Macleod dan Mc Carthy (1944) membuktikan bahwa DNA mempunyai
hubungan langsung dengan keturunan Chargraff (1947) membuat studi kimia dari DNA
dan membuktikan bahwa DNA terdiri dari basa purin dan pirimidin dan bahwa Adenin
dan Timin terdapat dalam proporsi yang sama, begitu pula Sitosin dan Guanin. Wilkins
dkk (1950) dengan cara diffraksi sinar X menemukan bahwa basa-basa purin dan
pirimidin di dalam molekul DNA terletak dengan jarak 3,4 Anstrom (1 angstrom= 0,001
mikron= 0,000001mm). Mereka juga mengemukakan bahwa molekul DNA tidak
berbentuk sebagai garis lurus tetapi merupakan bentuk berpilin sebagai spiral dan setiap
34 Angstrom
4. 4. 44 Watson dan Crick (1953) menyatakan bahwa DNA berbentuk spiral dobel yang
berpilin (double helix) dan memperlihatkan berbagai aktivitas dari molekul DNA.
Kornberg (1957) membuktikan kebenaran model double helix dari DNA yang
dikemukakan Watson dan Crick dengan cara membuat molekul DNA dalam sistem sel
bebas. Dalam tahun 1967 Kornberg membuat molekul DNA dari 6000 nukleotida. Asam
deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA  (bahasa Inggris: deoxyribonucleic
acid), adalah  sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul 
utama penyusun berat kering setiap organisme. 
Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. 
5. 5. 55
6. 6. 66 • Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel 
adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA 
menyimpan kode genetik untuk aktivitas sel.  •
Fungsi tersebut berlaku umum bagi setiap organisme, 
perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis 
virus, seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus). •
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga  komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula 
deoksiribosa, dan basa nitrogen.  • Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga 
komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga 
DNA tergolong sebagai polinukleotida.
7. 7. 77 • Rantai DNA memiliki lebar 20 Å, sementara 
panjang satu unit nukleotida 3,4 Å. Walaupun 
unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat  memiliki jutaan nukleotida yang terangkai 
seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar 
pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida. •
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan 
pasangan basa (adenin dengan timin dan 
guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA 
beruntai ganda yang modelnya pertama kali  dibuat oleh James D. Watson (Amerika 
Serikat) dan Francis Crick (Inggris) tahun  1953, diperbaiki modelnya oleh Wilkins.
8. 8. Struktur DNA (Double Helix)Struktur DNA (Double Helix) 88
9. 9. 99 • Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.
Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus
gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada
cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama
DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa. • DNA terdiri atas dua
untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda,
orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai
lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka
utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA
satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen
antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan
pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), dan
timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin berikatan dengan
sitosin.
10. 10. Fungsi biologisFungsi biologis DNADNA 1. Replikasi (Autokatalisis) • Replikasi
merupakan proses pelipatgandaan DNA. • Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan
membelah diri. • Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai
dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. •
Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai
dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. • Dengan kata lain,
dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan
mudah dibentuk. 1010
11. 11. 1111 • Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi
DNA ini terjadi. • Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-
masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal
merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya
merupakan rantai yang baru disintesis. • Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA
sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA
yang digandakan (Replikasi secara SEMIKONSERVATIF)
12. 12. Gambar Replikasi DNAGambar Replikasi DNA 1212
13. 13. 1313 • Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang
terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu
pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. • Proses replikasi diawali
dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA.
• Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh beberapa jenis protein yang dapat
mengenali titik-titik tersebut, dan juga protein yang mampu membuka pilinan rantai DNA.
Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase
masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal
tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan
pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. • Monomer DNA
ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser.
Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
14. 14. 1414 2. Transkripsi (Heterokatalisis) yaitu kamampuan DNA membentuk RNA. • Jika
DNA melakukan Transkripsi bentuknya adalah Single Stransded (SS-DNA). • DNA
tersusun dari banyak sekali Nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari: 1. Satu molekul gula
(dalam hal ini adalah "deoksiribosa" ) 2. Satu molekul fosfat. 3. Satu molekul basa
nitrogen (basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu) • a. PURIN : Adenin dan Guanin. b.
PIRIMIDIN : Timin dan Sitosin. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut
Nukleosida
15. 15. 1515 2. RNA (ASAM RIBONUKLEAT) • RNA merupakan bahan genetik dan
memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma)
genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan
ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein. • a. Struktur RNA • Struktur
dasar RNA mirip dengan DNA. • RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah
nukleotida. • Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan
satu gugus basa nitrogen (basa N). • Polimer tersusun dari ikatan berselang--seling
antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang
lain.
16. 16. Struktur RNAStruktur RNA 1616
17. 17. 2. Tipe-tipe RNA2. Tipe-tipe RNA • Sebagai bahan genetik, RNA berwujud sepasang
pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA). • Adanya tiga tipe RNA yang terlibat dalam
proses sintesis protein: • 1. RNA-kurir (messenger-RNA, mRNA), 2. RNA-ribosom
( ribosomal-RNA, rRNA), 3. RNA-transfer ( transfer-RNA, tRNA). 1717
18. 18. Struktur tRNAStruktur tRNA 1818
19. 19. 3. Fungsi RNA3. Fungsi RNA • Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA
merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup,
RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh
sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru. • Namun demikian, peran penting RNA
terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses
ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA
diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi.
Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal
dengan nama kodon. • Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk
berhenti), monomer yang menyusun protein. 1919
20. 20. 2020 SIFAT YANG MEMBEDAKAN ADN ARN Gula yang menyusun Deoksiribosa
Ribosa Bentuk normal ds den ss ds = double stranded ss = single stranded ss Basa
PURIN Basa PIRIMIDIN Guanin, Adenin Timin, Sitosin Guanin, Adenin Urasil, Sitosin
Jenis/macam Hanya satu Ada tiga : - ARN duta - ARN transport - ARN ribosorn Tempat
Inti Inti Sitoplasma dan Ribosom Kadar Tetap Berubah, tergantung aktifitas sintesis
protein
21. 21. SINTESIS PROTEINSINTESIS PROTEIN • Sintesis protein berlangsung di dalam sel
• Melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. • Penggabungan molekul-molekul asam amino
dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah
suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya. • Sintesis protein dalam sel dapat terjadi
karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai
"pengatur sintesis protein". • Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA. 2121
22. 22. Urutan Sintesis ProteinUrutan Sintesis Protein 2222
23. 23. 2323 • 1. mRNA (RNAd) yang telah dicetak dari DNA sense • 2. mRNA menuju ke
Ribosom • 3. t RNA masuk ke ribosom dengan membawa asam amino yang cocok
dengan kode pada mRNA • 4. a. tRNA dengan asam amino lain • b. terbentuk polipeptida
• c. polipeptida dilepaskan dari ribosom dan tRNA keluar dari ribosom
24. 24. Skema sintesis proteinSkema sintesis protein 2424
25. 25. Urutan sintesis proteinUrutan sintesis protein • 1. TRANSKRIPSI • - ss-ADN
membentuk ss-ARN yaitu ARN-duta yang membawa informasi genetik untuk sintesa
protein. • 2. FASE INISIASI • - ARN-duta sampai di ribosom dan ARN-r mengkode asam
amino sesuai dengan informasi genetik yang dibawa ARN-d. • ARN-t membawa asam
amino yang sesuai ke ribosom. • 3. FASE TRANSLASI • ~ ARN-d sebagai "cetakan"
mulai bekerja menterjemahkan kode triplet (kodon) yang sesuai dengan antikodon pada
ARNt. 4. FASE ELONGASI ~ ARN-d menggabungkan asam amino - asam amino yang
sesuai menjadi protein. • 5. FASE TERMINASI ~ kodon yang berisi "NONSENSE CODE"
akan bertindak sebagai terminator (penghentian proses). 2525
26. 26. Skema terminasiSkema terminasi 2626
27. 27. 2727 • Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam membaca kodon sehingga salah
menterjemah asam amino ~ protein yang dihasilkan salah ~ menimbulkan kel
28.
29. ainan. Misalnya ANEMIA karena hemoglobin mengandung asam amino VALIN atau
LISIN, seharusnya hemoglobin yang normal mengandung ASAM GLUTAMAT. • Kode
genetika dipelajari oleh NIRENBERG dan KHORANA.
A. PENGERTIAN DNA
Sebelum memulai lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari DNA. Banyak para
ahli yang mengutarakan pendapatnya. Akan tetapi, intinya tetap sama yaitu DNA
((Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan informasi genetic dari semua
makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa,
gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin, yaitu adenine
dan guanine, serta golongan pirimidin yaitu timin dan sitosin.

DNA berkaitan dengan semua aktifitas biologis dan merupakan pusat kajian di dalam
sitologi, genetic, biologi molekuler, mikrobiologi, perkembangan biologis, biokimia dan
evolusi.
Jadi, DNA adalah wadah dari semua informasi genetic dari makhluk hidup. Informasi
tersebut dapat berupa sifat, cirri khas, warna kulit, warna rambut, mata dsb. DNA tidak hanya
ada pada manusia, akan tetapi pada hewan dan tumbuhan juga terdapat DNA.

B. STRUKTUR DNA
Sebelumnya kita telah mengetahui definisi dari DNA. Sekarang kita akan membahas Struktur
atau bentuk dari DNA. Bagaimana sih bentuk atau struktur dari DNA? Bulatkah, lonjongkah
atau segitiga sama kaki?

Jadi menurut ilmuwan ternama James Watson dan Francis Crick (1953) yang menemukan
struktur dari DNA bukanlah bulat, lonjong atau segitiga sama kaki. Tetapi DNA itu
makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang  ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda (double helix) dan berpilin ke kanan. 

STRUKTUR DNA
Gambar diatas menjelaskan bagaimana struktur dari DNA.  Setiap nukleotida yang menyusun
DNA terdiri atas :

1. Gula 5 karbon (2 deoksiribosa)


Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenine (A) dan guanine (G) serta
golongan pirimidin yaitu cytosine (C) dan thymine (T).

2. Gugus fosfat
Baik purin atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan precursor elementer
untuk sintesis DNA.

SUSUNAN BASA NITROGEN DNA

Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata. Persentase
keempat basa nitrogen berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya. Akan tetapi, pada
setiap molekul DNA, jumlah adenine (A) selalu sama dengan jumlah Timin (T). Begitu pula
dengan Guanin (G) dan Sitosin (C).  Adenine (A) selalu berpasangan dengan Timin (T) dan
sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanine (G) melalui ikatan hydrogen. Adenine dan
timin membentuk dua ikatan hydrogen  (A=T) sedangkan sitosin dan guanine membentuk 3
ikatan hydrogen (C ≡ T).
Jika kita perhatikan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa Adenin (A) akan selalu
berpasangan dengan Timin (T). Sedangkan Sitosin (C) selalu berpasangan dengan Guanine
(G). Basa-basa nitrogen ini diikat oleh basa komplementer yang membentuk ikatan hydrogen
dan mengikat kedua unsur DNA heliks ganda secara bersamaan.

C. FUNGSI DNA
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya salah satu fungsi DNA yaitu sebagai wadah atau
tempat penyimpanan informasi genetic dari makhluk hidup. Ternyata, selain fungsi tersebut,
ada 3 fungsi lainnya yang terdapat pada DNA. Diantaranya yaitu:

1. Sebagai pembawa informasi genetic


DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetic makhluk hidup
seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya yaitu, kita membawa sifat dan cirri khas dari
orang tua kita. Ciri dan Sifat itu dapat berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah dsb. Lalu
bagaimana jika kita tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu bagaimana kalau
kedua orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-teman berkulit coklat? Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, DNA tidak hanya membawa sifat dan cirri dari orang tua
kita. DNA juga dapat menurunkan sifat dari generasi sebelum orang tua kita. Contohnya dari
kakek, paman, bibi bahkan kakek buyut kita. Asalkan memiliki hubungan darah ada
kemungkinan sifat itu diturunkan ke generasi selanjutnya.

2. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat


Duplikasi diri atau Replikasi DNA nenpunyai peran penting bagi DNA untuk mewariskan
sifat dari satu sel ke sel lainnya.

3. Ekspresi informasi genetic


Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi melalui
mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui proses transkripsi
DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur dan Fungsi RNA 
 D. SIFAT DNA
Selain memiliki fungsi, DNA juga memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu:
 Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies. Konstan dalam artian tetap dan
tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah DNA pada kucing berbeda dengan jumlah
DNA pada Anjing. Begitupun dengan jumlah DNA pada manusia dan primate berbeda
jumlahnya.
 Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel atau jumlah
kromosom di dalam sel.
 Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan tidak bercabang, sedangkan
 DNA pada sel Prokariotik, mitokondria dan plastida berbentuk sirkuler.

E. PROSES TERBENTUKNYA DNA


Proses terbentuknya DNA itu diawali dengan Replikasi DNA. Proses ini memerlukan bahan
baku deoksiribonukleatida, enzim dan nukleotida. Proses replikasi DNA akan menghasilkan
rantai DNA baru yang sama.
Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai oleh enzim helikase
sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita tersebut berfungsi sebagai cetakan DNA baru
dengan bantuan enzim polymerase.
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, Fungsi dan Macam Macam Enzim
DNA polymerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5’→ 3’ . Oleh karena itu, dalam
pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita yang kontinu dan diskontinu. Pita
DNA kontinu terbentuk dari arah  5’→ 3’ tanpa terputus. Pita DNA diskontinu akan terbentuk
dari arah 3’→ 5’ terputus-putus. Pembentukannya diawali pembentukan RNA primer oleh
primase dan diteruskan oleh DNA polymerase membentuk fragmen DNA disebut fragmen
Okazaki.
RNA primer akan digantikan DNA bersamaan dengan penyambungan fragmen
Okazaki oleh enzim ligase. Akibatnya terbentuk pita DNA baru yang utuh.

Terdapat 3 hipotesis mengenai proses replikasi DNA, diantaranya yaitu:


1. Konservatif
Menurut model replikasi konservatif, semua pita DNA double helix berfungsi sebagai
cetakan. Proses tersebut menghasilkan sebuah pita DNA double helix baru.
2. Semikonservatif
Model ini menjelaskan, setelah pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi sebagai
cetakan. Setiap pita tunggal membentuk pita pasangannya sehingga terbentuk 2 pita double
helix.
3. Pita spiral (double helix) terputus-putus
Kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan DNA lama akan
bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita double helix baru tersebut.

REPLIKASI DNA

F. MEKANISME KERJA DNA


Pada Mekanisme Kerja DNA dalam aktivitas sel diikuti oleh sintesis protein. Sintesis protein
atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetic
di dalam kromosom dan DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetic pada
double helix DNA berupa kode-kode sandi atau genetic. Kode-kode tersebut akan dibawa dan
dan dicetak untuk membentuk RNA.
Tahapan-tahapan dari pembentukan RNA atau Sintesis Protein terbagi 2 yaitu Transkripsi
dan Translasi yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Transkripsi
Transkripsi merupakan pencetakan RNA messenger oleh DNA. Transkripsi terjadi dalam 3
tahap yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.  
TRANSKRIPSI

 Pada tahap inisiasi, RNA polymerase menempel pada promoter yaitu urutan basa
nitrogen khusus pada DNA yang dapat memberikan sinyal inisiasi transkripsi. Rantai
DNA yang digunakan pada proses perekaman gen hanya satu buah, dinamakan rantai
sense. Sedangkan rantai lainnya merupakan rantai noncoding atau antisense (tidak
digunakan dalam transkripsi).
 Tahap elongasiditunjukkan oleh aktivitas RNA polymerase yang bergerak sepanjang
rantai DNA sehingga dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya  mengandung urutan basa
nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Setelah hasil perekaman berjumlah 30 buah,
suatu senyawa kimia akan berikatan dengan ujung  5’RNA yang berfungsi sebagai
penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah terjadinya
degradasi RNA.
 Pada tahap terminasi, proses perekaman (transkripsi) berhenti dan molekul DNA yang
baru terpisah dari DNA template. Segera setelah molekul RNA terpisah, sebanyak 100-
200 molekul asam adenilat berikatan pada ujung 3’ RNA. Penambahan senyawa kimia
tersebut menghasilkan urutan nukleotida adenine dalam jumlah yang banyak pada ujung
3’ RNA. Akhirnya dihasilkan produk transkripsi yang lengkap dinamakan messenger
RNA (mRNA).
 2. Translasi
Translasi adalah Pernerjamahan kode oleh tRNA berupa kode yang dikehendaki. Translasi
terjadi di sitoplasma dan melibatkan ribosom. Sama dengan Transkripsi, proses terjadinya
Translasi terbagi 3 yaitu Inisiasi, elongasi dan terminasi.

TRANSLASI

 Tahap inisiasiditandai dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian akhir
mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG merupakan kode pembentukan
metionin. Kemudian, tRNA yang membawa metionin akan bergabung melalui
pembentukan ikatan pada subunit besar ribosom dan terbentuklah ribosom yang lengkap.
Molekul tRNA pertama yang terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yaitu
sisi P (Polipeptida) yang akan terbentuk rantai polipeptida. tRNA berikutnya akan
berikatan dengan kodon kedua dan menempati ribosom pada sisi A (asam amino).
 Tahap elongasiditandai dengan masuknya tRNA pada sisi A (asam amino) sehingga
dihasilkan rangkaian asam amino yang dihubungkan oleh rantai peptide. Ribosom akan
bergerak ke kanan membawa tRNA yang akan menerjemahkan asam amino berikutnya
pada sisi A yang kosong. Asam amino yang kosong bergerak ke sisi P (polipeptida) dan
terjadi pemutusan ikatan dengan tRNA . dengan demikian, rantai polipeptida akan terus
terbentuk.
Translasi akan memasuki tahap terminasi apabila ribosom mencapai kodon “stop” (UAG)
pada mRNA. Polipeptida akan dilepaskan dari ribosom dan sintesis protein berakhir.
Kemudian setiap sub unit ribosom akan terpisah dan akan siap kembali untuk sintesis protein
berikutnya.

Nah, menarik bukan pembahasan DNA ini? Satu lagi fakta unik dari DNA, menurut pendapat
para ahli apabila DNA dari semua sel tubuh manusia direntangkan dari ujung ke ujung,
panjangnya sama dengan jarak Bumi ke Bulan bolak balik- lebih dari 700.000km.Adapun Isu
yang sedang berkembang mengenai DNA sampai sekarang ini yaitu cloning terhadap
manusia. Setelah keberhasilan cloning terhadap domba dolly, para ilmuwan mencoba untuk
mengkloning manusia. Akan tetapi, hal ini menyebabkan pro kontra dari segi agama, etika,
social dan HAM.Isu tersebut sempat hilang dari peredaran sampai ditemukan foto seorang
anak perempuan yang beredar di internet yang kabarnya di cloning. Nah, bagaimana pendapat
pembaca setia softilmu? Mungkinkah diadakan cloning pada manusia? Silahkan bercuap-
bercuap di kotak komentar di bawah 
loading...

Goo

Pengertian RNA
RNA singkatan dari  RiboNucleic Acid yang dalam bahasa Indonesia
disebut Asam Ribonukleat.

RNA adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai.


RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-unit
pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas
satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa Nitrogen
(N). Ada 4 jenis basa nitrogen yang menyusun RNA yaitu Adenin
(A), Sitosin (C), Guanin (G), dan Urasil (U).

Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA
kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom.
Fungsi RNA

Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan


bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai


perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik
karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini,
RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA
dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),
monomer yang menyusun protein.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada
awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal
sebelum organisme hidup memakai DNA.
Struktur RNA
Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA
memiliki bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA
merupakan polinukleotida yang tersusun atas banyak ribonukleotida.
Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, dan asam
fosfat.

Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa
pirimidin.  Basa purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A)
dan guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA
yaitu tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U). 
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat.
Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma
dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP),
guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat
(UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan
menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Berikut merupakan perbandingan antara struktur DNA dan struktur


RNA

 Jenis-Jenis RNA

 Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki


fungsi yang lebih spesifik dengan mekanisme kerja yang berbeda dan
saling terkait. Adapun pembagiannya ada dua, yaitu:

1. RNA genetik

RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA dan hanya


dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA,
seperti beberapa jenis virus. Di dalam sel inangnya, RNA yang
terdapat pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi kode
genetik RNA-DNA yang pada akhirnya membentuk DNA. Kemudian
DNA virus akan masuk ke nukleus inang dan menyisip kedalamya
sehingga pada awlanya akan merusak DNA inang dan membentuk
mRNA. mRNA ini akan mengalami translasi untuk menghasilkan
protein selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru. Peran
penting molekul ini ialah membawa segala materi genetis, seperti
yang dimiliki oleh DNA.

2. RNA non genetik

RNA non genetik merupakan molekul yang dimiliki oleh makhluk


hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA.Makhluk hidup
golongan ini didalam selnya memiliki DNA dan RNA. Dengan kata
lain, perannya bukanlah seperti DNA. Berdasarkan letak dan
fungsinya, RNA non genetik terbagi menjadi tiga macam,
diantaranya:

a. Transfer RNA (tRNA) 


RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri
dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan
bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai
proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-
Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang
menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang
disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam
amino ke ribosom dalam proses translasi. 
Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa
pendek. Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yang
berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan
melekat pada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara
berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik
yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam
amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA. 

b. Ribosomal RNA (rRNA) 

rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa


yang hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang
dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel
dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa
tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA. 

c. Mesengger RNA (mRNA) disebut juga RNA duta (RNA d)

mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier


dan disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai
tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan
dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Ururtan pada
rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai
dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA yang
bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam
pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan
DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai
polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di
sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah
selesai lalu dihancurkan dalam plasma.  
Proses Terbentuknya RNA

Proses pembentukan RNA berkaitan erat dengan fungsi DNA. Seperti


pembahasan kita sebelumya mengenai definisi RNA yang merupakan
hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA. Dengan kata lain, DNA
berperan penting dalam tahapan pembentukan RNA dengan
membawa informasi genetik berupa berupa kode-kode sandi atau
genetik pada untai ganda DNA untuk dicetak membentuk RNA.
Adapun proses pembentukan RNA terdiri dari dua tahapan dngan
bantuan enzim RNA polymerase (RNAp) yaitu tahap transkripsi
dan tahap translasi. Enzim ini mempercepat proses pembentukan
RNA. Tahapan pembentukan RNA meliputi:

1. Transkripsi

Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA sebagai cetakan


disistesis RNA messenger. Proses ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:

a. Inisisasi
Pada tahap ini, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga
terjadi pengikatan RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara
gen/DNA dengan RNAp) yang akan memberikan inisiasi transkripsi.
Selanjutnya, RNAp akan membuka double heliks DNA (untai ganda)
yang berfungsi sebagai cetakan yakni rantai sense.

b. Elongasi
Disini, RNAp akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka
double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3’
ribonukleotida yang sedang tumbuh, sehingga dihasilkan rantai RNA
yang di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai
hasil perekaman. Jika hasil perekaman sudah mencapai 30 buah, suatu
senyawa kimia yang berperan sebagai penutup untuk memberikan
sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah terjadinya degradasi
RNA akan berikatan dengan ujung 5’ RNA.

c. Terminasi
Proses terminasi ialah terhentinya proses perekaman dan molekul
DNA baru terpisah dari DNA template. Tahap ini ditandai dengan
terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA dan RNA dilepaskan
sehingga dihasilkan produk transkripsi yang lengkap disebut
messenger RNA (mRNA).

2. Translasi
 
Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet/ kodon
dari mRNA menjadi asam amino yang akhirnya membentuk protein.
Setiap triplet terdiri dari urutan basa nitrogen yang berbeda sehingga
akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula. Asam
amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga
terbentuk protein spesifik pula. Proses translasi dapat berupa:

a. Iniasiasi
Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada
bagian akhir mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG akan
mengkode pembentukan metionin. Selanjutnya, metionin dibawa oleh
tRNA untuk bergabung melalui pembentukan ikatan pada subunit
besar ribosom sehingga terbentuklah ribosom yang lengkap. Molekul
tRNA pertama yang terikat pada ribosom akan menempati tempat
khusus, yaitu sisi P (Polipeptida) yang akan terbentuk rantai yang
dikenal dengan istilah polipeptida. Sedangkan tRNA berikutnya akan
berikatan dengan kodon kedua dan akan menempati ribosom pada sisi
A (asam amino)
b. Elongasi
Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA pada
tiap kodon ke kodon sehingga akan dihasilkan asam amino baru satu
per satu.Proses engolasi ini membuat rantai polipeptida tumbuh
semakin panjang akibat asam amino yang terus bertambah.

c. Terminasi
Proses ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yang dibawa
oleh tRNA dengan UAA, UAG, atau UGA sehingga menyebabkan
berhentinya proses translasi. Akibanya, terlepaslah rantai polipeptida
yang dibentuk dari ribosom dan diolah membentuk protein
fungsional.

Materi terkait :
Tabel Perbedaan DNA dan RNA Lengkap
DNA (Pengertian, Struktur, Fungsi, Sifat, Replikasi) 
Referensi :
http://halodokter.com
https://nellywedya.wordpress.com/bahan-ajar/ipa-terpadu-2/
pengenalan-tentang-materi-genetika/dna-rna/ 
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-rna-asam-
ribonukleat-fungsi.html
https://desybio.wordpress.com/2010/03/30/struktur-rna/
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Struktur-
Mekanisme-Kerja-Proses-Terbentuk-Klasifikasi-Macam-Jenis-RNA-
Adalah.html

Anda mungkin juga menyukai