Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV

(STANDARD OPERATING PROCEDURE – SOP)


SIAGA PASOKAN LISTRIK
KEJUARAAN MXGP PALEMBANG 2019

Berlaku Efektif
03 sd 09 JULI 2019

NO : SOP. 08 / PLN / 2019

PT PLN (PERSERO)
UIW SUMATERA SELATAN, JAMBI, DAN BENGKULU
ffi
PLN
UNIT TNDUK WII.AYAH SUMATERA SELATAN, JAMBI, DAN BENGKULU
UNIT PEI.AKSANA PENGATUR DISTRIBUSI
lL qJBERNUR H BASrARI, JAIGBIRI'{G, PAIfI'IBANG

I-EMBAR PENGESAHAN

no NAi'A PEII'BUAT
JABATAN TANI}ATAHGAN TATIGGAL
PEDOttAtl

YOSSA PERDANA SPVRENEVOP DIST


I lerg
1
(t
2 ILHAM RIMANZA,H AE REN OP DIST ? 6,
/+4
DIPERIKSA

rs ilAT'A JArIATAIII TANOATAIIIGAhI TAilGGAL

.t
"'/,/*,
3 M GHAZAU ALGHIFARI MAMGER II EAG OPDIST

[xsfrHKAlt

l.lO NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL

o/"*t
4 AKBAR PATONANGI MANAGER UPzD SzJB
A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka menjaga kesiapan pasokan listrik untuk menyambut kejuaraan MXGP
Palembang bulan Juli 2019, perlu disusun pedoman operasi sebagai panduan kerja bagi
petugas Pengatur Operasi Sistem Distribusi ( Dispatcher ) dilingkungan kerja Unit
Pelaksana Pengatur Distribusi S2JB serta pihak-pihak yang terkait, maka perlu kiranya
disusun Standard Operation Procedure ( SOP ) untuk mengamankan penyaluran tenaga
listrik dilokasi kegiatan

B. LOKASI

Titik kegiatan dan tempat – tempat yang penting meliputi :


1. Arena MXGP, Sekitaran Arena MXGP, dan Hotel di kota Palembang

C. SARANA PENDUKUNG

Untuk menjamin keandalan pasokan daya dititik – titik tersebut diperlukan


beberapa sistem pendukung yang meliputi :

1. SOP ( Standard Operation Procedure )


2. SDM ( Sumber Daya Manusia )
3. Sarana dan prasarana penunjang lainnya

D. SISTEM TRANSMISI 150 KV DAN 70 KV

SISTEM SUMBAGSEL
E. STRATEGI PENORMALAN/PENGAMANAN ( SOP )

1. KONDISI NORMAL DAN IDEAL

a. Fasilitas telekomunikasi berupa radio komunikasi, IP Phone, PTT, HP, GPRS/3G


SCADA berfungsi dengan baik.
b. Fasilitas SCADA Distribusi 20 kV telah terpasang dapat berfungsi dengan baik
c. Operator Gardu Induk melaksanakan pengoperasian PMT penyulang 20 kV GI atas
perintah Dispatcher UP2B Sumbagsel, Sumbagteng atau Dispatcher UP2D S2JB.
d. Piket UP3 melakukan Operasional Aktivitas Jaringan distribusi 20 kV atas perintah
Dispatcher UP2D S2JB.
e. Switch Supervisory, Local, Remote (SLR) pada PMT 20 kV penyulang yang sudah
dilengkapi fasilitas SCADA pada kondisi beroperasi ditempatkan pada posisi
supervisory.
f. Switch Local, Remote (LR) pada KPL yang sudah dilengkapi fasilitas SCADA pada
kondisi beroperasi ditempatkan pada posisi remote.
g. Switch Supervisory, Local, Remote (SLR) pada PMT 20 kV penyulang yang tidak
beroperasi karena kondisi gangguan atau pekerjaan ditempatkan pada posisi
remote. Switch Local, Remote (LR) pada LBS, RECLOSER, PMCB, dan Gardu
Hubung yang belum dilengkapi fasilitas SCADA pada kondisi beroperasi
ditempatkan pada posisi lokal.
h. Pemasukan dan pembukaan PMT 20 kV penyulang yang sudah dilengkapi fasilitas
SCADA dilakukan secara remote oleh Dispatcher UP2D S2JB dengan berkoordinasi
terlebih dahulu kepada Operator GI, sedangkan untuk yang belum dilengkapi
fasilitas SCADA atau tidak siap remote dari UP2D S2JB dilaksanakan secara manual
oleh Operator GI berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D S2JB.
i. Pemasukan dan pembukaan Key Point (KPL),LBS, RECLOSER, PMCB dan Gardu
Hubung yang sudah dilengkapi fasilitas SCADA dilakukan secara remote oleh
Dispatcher UP2D S2JB, sedangkan untuk yang belum dilengkapi fasilitas SCADA
atau tidak siap remote dilaksanakan secara manual oleh petugas unit gangguan
UP3 atas perintah Piket Pengatur Posko UP3 dengan sepengetahuan dan supervisi
Dispatcher UP2D S2JB.
j. Alur komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik Sumbagsel terdapat Pedoman
Komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik No. UPBSBS/PED/OPS/006/PKOSBS,
Januari 2015
2. KONDISI GANGGUAN / ABNORMAL

2.1 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Sistem Black Out/Trip PMT


150/20 V) Serta Penormalannya

2.1.1 Tegangan Sistem Distribusi Hilang disebabkan Sistem Black Out


a. Operator GI memeriksa dan meyakini tegangan sistem hilang
(gangguan sistem), mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan
menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D S2JB apabila terdapat indikasi gangguan, waktu trip
dan beban padam).
b. Dispatcher UP2B memberikan informasi gangguan ke Dispatcher UP2D
S2JB.
c. Setelah mendapat informasi perihal kejadian gangguan, Dispatcher
UP2D S2JB meneruskan informasi tersebut ke Piket UP3 terkait.
d. Saat penormalan penyulang 20 kV dilakukan pemasukan PMT oleh
operator GI atas perintah dispatcher UP2B Sumbagsel, mengacu pada
SOP Pemulihan Subsistem Sumbagsel.
e. Apabila terdapat kegiatan di penyulang, UP2D S2JB akan
menginformasikan ke Gardu Induk.

2.1.2 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Trip PMT 150/70/20 kV) Serta
Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi Fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa dan meyakini tegangan sistem hilang
(gangguan sistem, mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan
menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B (indikasi
gangguan, waktu trip dan beban padam).
b. Dispatcher UP2B memberikan informasi gangguan ke Dispatcher UP2D
S2JB.
c. Setelah mendapat informasi perihal kejadian gangguan, Dispatcher
UP2D S2JB meneruskan informasi tersebut ke Piket UP3 terkait.
d. Apabila waktu pemulihan gangguan diperkirakan membutuhkan waktu
cukup lama, bila memungkinkan maka Dispatcher UP2D S2JB segera
melakukan manuver jaringan pada penyulang yang bisa dinormalkan,
dengan terlebih dahulu meyakinkan / memerintahkan ke operator
untuk membuka PMT 20kV penyulang yang akan dimanuver.
e. Saat penormalan penyulang 20 kV dilakukan pemasukan PMT oleh
operator GI atas perintah dispatcher UP2D S2JB setelah persetujuan
penormalan dari Dispatcher UP2B.

2.1.3 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Trip PMT 150/70/20 kV) Serta
Penormalannya pada GI yang dilengkapi Fasilitas SCADA
a. Dispatcher UP2D S2JB memeriksa dan meyakini bahwa tegangan
sistem hilang (gangguan sistem). Dispatcher UP2D S2JB dapat melihat
indikasi tersebut pada telemeter di layar monitor SCADA UP2D, apabila
terjadi kendala pada sistem SCADA UP2D S2JB, maka Dispatcher UP2D
S2JB memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.
b. Operator GI memeriksa dan meyakini tegangan sistem hilang
(gangguan sistem), mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan
menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel
(indikasi gangguan, waktu trip dan beban padam)
c. Dispatcher UP2B Sumbagsel memberikan informasi gangguan ke
Dispatcher UP2D S2JB.
d. Dispatcher UP2D S2JB merecord waktu kejadian serta kelainan-
kelainan yang terjadi.
e. Setelah mendapat informasi perihal kejadian gangguan, Dispatcher
UP2D S2JB meneruskan informasi tersebut ke Piket Pengatur UP3
terkait.
f. Apabila waktu pemulihan gangguan diperkirakan membutuhkan waktu
cukup lama, bila memungkinkan maka Dispatcher UP2D S2JB segera
melakukan manuver jaringan pada penyulang yang bisa dinormalkan,
dengan terlebih dahulu meyakinkan / memerintahkan ke operator
untuk membuka PMT 20kV penyulang yang akan dimanuver.
g. Penormalan penyulang 20 kV dilaksanakan secara remote oleh
Dispatcher UP2D S2JB setelah mendapat ijin / instruksi operasi dari
UP2B Sumbagsel. Saat penormalan PMT penyulang 20 kV, Dispatcher
UP2D S2JB selalu berkoordinasi dengan operator GI terkait dan
meminta / memastikan posisi kendali PMT penyulang 20 kV ke
Supervisory.
2.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa
atau OCN

2.2.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa


atau OCN serta Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi
Fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum
Padam.
b. Operator GI berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dispatcher UP2D
S2JB tentang kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan
penyulang tersebut.
c. Dicoba satu kali oleh Operator GI atas perintah Dispatcher UP2D S2JB
dan menginformasikan kembali ke Dispatcher UP2D.
d. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Operator GI menginformasikan
ke Dispatcher UP2D, selanjutnya Dispatcher UP2D S2JB memerintahkan
Piket UP3 menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab
gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan
pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
e. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI penyebab
gangguan, lokasi gangguan dan penanggung jawab di lapangan serta
perbaikan yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan
dengan melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat serta
menyatakan kondisi penyulang aman untuk dimasukkan kembali oleh
Operator GI, selanjutnya PMT Penyulang dimasukkan kembali oleh
Operator GI. Dan jika indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa
instant, 3 phasa instant dan OCN instant), untuk penormalannya
mengikuti point 5.3.1.
f. Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama, operator GI
menginformasikan ke Dispatcher UP2D dan tidak diijinkan
menormalkan sebelum ditemukan sumber gangguan serta sudah
diperbaiki penyebab gangguannya. Dan jika dengan indikasi berbeda
(Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan OCN
instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.3.1.
g. Operator GI akan memasukkan kembali PMT Penyulang setelah
kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D S2JB.
h. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan.

2.2.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi Indikasi OCR 1 phasa,


2 phasa atau OCN serta Penormalannya pada GI yang dilengkapi
Fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum
Padam.
b. Dispatcher UP2D S2JB memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20kV
penyulang trip. Dispatcher UP2D S2JB dapat melihat indikasi tersebut
di telemeter layar monitor SCADA UP2D.
c. Dispatcher UP2D S2JB terlebih dahulu berkoordinasi dengan Piket
Posko UP3 tentang kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan
penyulang tersebut.
d. Dispatcher UP2D S2JB menyampaikan informasi kondisi keamanan ke
Operator GI kemudian PMT 20 kV Penyulang Trip dicoba satu kali oleh
Dispatcher UP2D S2JB berkoordinasi dengan Operator GI dan
menginformasikan kembali ke Operator GI.
e. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Dispatcher UP2D S2JB
menginformasikan ke Operator GI, operator GI melakukan perubahan
status / posisi switch supervisory local remote (SLR) di PMT penyulang
yang mengalami gangguan ke posisi remote/local dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher UP2D S2JB. Dispatcher
UP2D S2JB memerintahkan Piket UP3 menelusuri dan memperbaiki
kerusakan (penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan
dengan melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
f. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI penyebab
gangguan, lokasi gangguan dan penanggung jawab di lapangan serta
perbaikan yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan
dengan melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat serta
menyatakan kondisi penyulang aman untuk dimasukkan kembali,
operator GI melakukan perubahan status / posisi switch supervisory
local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami
gangguan pada posisi Supervisory dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher UP2D S2JB, selanjutnya PMT Penyulang dimasukkan
kembali oleh Dispatcher UP2D S2JB berkoodinasi dengan operator GI.
Dan jika gagal dengan indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa
instant, 3 phasa instant dan OCN instant), untuk penormalannya
mengikuti point 5.3.2.
g. Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama, operator GI berkoordinasi
dengan Dispatcher UP2D S2JB dan tidak diijinkan menormalkan
sebelum ditemukan sumber gangguan serta sudah diperbaiki penyebab
gangguannya, operator GI melakukan perubahan status / posisi switch
supervisory local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang
mengalami gangguan ke posisi local/remote dan menginformasikan
statusnya ke Dispatcher UP2D S2JB. Dan jika gagal dengan indikasi
berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan
OCN instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.3.2.
h. Setelah gangguan telah ditemukan dan diperbaiki, dispatcher UP2D
S2JB meminta operator GI melakukan perubahan status / posisi switch
supervisory local remote (SLR) di PMT penyulang 20kV yang mengalami
gangguan pada posisi Supervisory dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher APD S2JB, Dispatcher memasukkan kembali PMT Penyulang
setelah kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D S2JB.
i. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke operator GI.

2.3 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa


instant, 3 phasa instant dan OCN instant serta Penormalannya

2.3.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa


instant, 3 phasa instant dan OCN instant serta Penormalannya
untuk GI yang belum dilengkapi fasilitas SCADA.
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum
Padam.
b. Operator GI tidak diizinkan menormalkan sebelum ditemukan
gangguan/dilokalisir daerah gangguan dengan melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
c. Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket UP3 terkait untuk
menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau
mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan pada
PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
d. Operator GI merack-out PMT Penyulang atas permintaan dispatcher
UP2D S2JB setelah berkooordinasi dengan Piket UP3. Piket UP3
memerintahkan petugas lapangan untuk melakukan grounding di
lapangan dalam rangka perbaikan.
e. Dispatcher UP3D menginformasikan kepada Operator GI penyebab
gangguan, lokasi gangguan dan penanggung jawab di lapangan serta
perbaikan gangguan yang sudah dilakukan atau menyatakan
PMT/LBS/PTS terdekat sudah dilakukan pelepasan serta menyatakan
kondisi penyulang sudah aman.
f. Operator GI melakukan penormalan atas perintah Dispatcher UP3D
S2JB dan menginformasikan kembali ke Dispatcher UP3D.
g. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Operator GI akan
menginformasikan ke Dispatcher UP2D, selanjutnya Operator GI akan
menangguhkan penormalan dan melaporkan ke Supervisor GI.
h. Penanggung jawab lapangan di UP3 (Manger Bagian Jaringan UP3
Terkait) memastikan kondisi jaringan dilapangan aman untuk
dioperasikan dan gangguan telah teratasi, disampaikan melalui SMS ke
Manager Bagian Pemeliharaan UPT ditembuskan ke Manager ULTG
Terkait dan Dispatcher UP2D S2JB.
i. Operator GI akan memasukkan PMT Penyulang setelah kondisinya
dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D, Piket UP3 dan Penanggung
Jawab Lapangan (Supervisor Rayon/Supervisor UP3) serta
mendapatkan ijin dari Supervisor GI.
j. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan.
2.3.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa
instant, 3 phasa instant dan OCN instant serta Penormalannya
pada GI yang dilengkapi fasilitas SCADA.
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum
Padam.
b. Dispatcher UP2D S2JB memeriksa dan meyakini bahwa PMT 20 kV
penyulang trip. Dispatcher UP2D S2JB dapat melihat indikasi tersebut
pada telemeter di layar monitor SCADA UP2D.
c. Operator GI/Dispatcher UP2D S2JB tidak diizinkan menormalkan
sebelum ditemukan gangguan/dilokalisir daerah gangguan dengan
melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
d. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch supervisory
local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami
gangguan ke posisi local/remote dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher PLN UP2D S2JB.
e. Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket UP3 terkait untuk
menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau
mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan pada
PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI.
f. Operator GI merack-out PMT Penyulang atas permintaan dispatcher
UP2D S2JB setelah berkooordinasi dengan Piket UP3. Piket UP3
memerintahkan petugas lapangan untuk melakukan grounding di
lapangan dalam rangka perbaikan.
g. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI penyebab
gangguan, lokasi gangguan dan penanggung jawab di lapangan serta
perbaikan gangguan yang sudah dilakukan atau menyatakan
PMT/LBS/PTS terdekat sudah dilakukan pelepasan serta menyatakan
kondisi penyulang sudah aman.
h. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch supervisory
local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami
gangguan ke posisi Supervisory dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher PLN UP2D S2JB.
i. Dispatcher UP2D S2JB menyampaikan informasi kondisi keamanan ke
Operator GI kemudian PMT 20 kV Penyulang Trip dicoba satu kali oleh
Dispatcher UP2D S2JB berkoordinasi dengan Operator GI dan
menginformasikan kembali ke Operator GI.
j. Jika gagal dengan indikasi yang sama, operator GI melakukan
perubahan status / posisi switch supervisory local remote (SLR) di PMT
penyulang yang mengalami gangguan ke posisi local/remote dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher UP2D S2JB, operator GI
berkoordinasi Dispatcher UP2D S2JB dan tidak diijinkan menormalkan
sebelum ditemukan sumber gangguan serta sudah diperbaiki penyebab
gangguannya. Operator GI akan menangguhkan penormalan dan
melaporkan ke Supervisor GI.
k. Penanggung jawab lapangan di UP3 (Manager Bagian Jaringan UP3
Terkait) memastikan kondisi jaringan dilapangan aman untuk
dioperasikan dan gangguan telah teratasi, disampaikan melalui SMS ke
Manager bagian Pemeliharaan UPT ditembuskan ke Manager ULTG
Terkait dan Dispatcher UP2D S2JB.
l. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch supervisory
local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami
gangguan ke posisi Supervisory dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher PLN UP2D S2JB.
m. Operator GI mengijinkan memasukkan PMT Penyulang setelah
kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D, Piket UP3 dan
Penanggung Jawab Lapangan (Supervisor Rayon/Supervisor UP3) serta
mendapatkan ijin dari Supervisor GI.
n. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke operator GI.

2.4 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan UFR


2.4.1 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan UFR untuk GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa dan mencatat Waktu trip, Tahapan UFR, Arus
Beban sebelum padam dan relay yang bekerja sebelum direset.
b. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginstruksikan ke Dispatcher UP2D
S2JB untuk melakukan penormalan.
d. Dispatcher UP2D menginstruksikan ke Operator GI untuk memasukkan
PMT penyulang 20kV, dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB
waktu penormalan dan arus beban.
e. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginformasikan penyebab gangguan
kepada Operator GI dan Dispatcher UP2D S2JB.
f. Dispatcher UP2D S2JB menginformasikan penyebab gangguan kepada
Piket UP3.

2.4.2 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan UFR yang telah dilengkapi


fasilitas SCADA
a. Dispatcher UP2D S2JB memeriksa dan meyakini bahwa status PMT 20
kV penyulang trip. Operator GI memeriksa dan mencatat Waktu
trip,Tahapan UFR, Arus Beban Sebelum Padamdan relay yang bekerja
sebelum direset.
b. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B dan
menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Dispatcher UP2B menginstruksikan ke Dispatcher UP2D S2JB untuk
melakukan penormalan.
d. Dispatcher UP2D S2JB memasukkan PMT 20 kV penyulang melalui
SCADA dengan berkoordinasi dengan Operator GI.
e. Dispatcher UP2B menginformasikan penyebab gangguan kepada
Operator GI dan Dispatcher UP2D S2JB.
f. Dispatcher UP2D S2JB menginformasikan penyebab gangguan kepada
Piket UP3.
g. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke operator GI.

2.5 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Trafo

2.5.1 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan OLS Trafo untuk GI yang


belum dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan Beban Penyulang
Sebelum OLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D S2JB untuk
dilakukan pengurangan beban sebelum dilakukan penormalan.
c. Dispatcher UP2D S2JB memerintahkan piket posko UP3 melakukan
pelepasan/pengurangan beban melalui LBS/Recloser sesuai beban
yang dibutuhkan, dan melaporkan info pelepasan ke Dispatcher UP2B
Sumbagsel.
d. Dispatcher UP2B menginstruksikan ke Dispatcher UP2D S2JB untuk
melakukan penormalan setelah ada pengurangan beban di sisi jaringan
20 kV.
e. Dispatcher UP2D menginstruksikan ke Operator GI untuk memasukkan
PMT penyulang 20kV, dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB
waktu penormalan dan arus beban.
f. Dispatcher UP2D S2JB menginformasikan penyebab OLS bekerja
kepada Dispatcher UP2B dan Operator GI.

2.5.2 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan OLS Trafo untuk GI yang


telah dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D S2JB berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan Beban Penyulang
Sebelum OLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D S2JB untuk
dilakukan pengurangan beban sebelum dilakukan penormalan.
c. Dispatcher UP2D S2JB akan melakukan pelepasan/pengurangan beban
melalui keypoint (LBS/Recloser) sesuai beban yang dibutuhkan, dan
melaporkan info pelepasan ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Operator GI.
d. Penormalan dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel.
Setelah mendapat instruksi dari UP2B, Dispatcher UP2D berkoordinasi
dengan Operator GI dan memastikan jaringan aman ke piket posko
UP3, Dispatcher UP2D S2JB melakukan pemasukan PMT Penyulang
melalui SCADA.
e. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke Operator GI.

2.6 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan OLS Penghantar

2.6.1 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan OLS Penghantar untuk GI


yang belum dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban
Penghantar dan Beban Penyulang sebelum OLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B akan menginformasikan Penghantar yang
menyebabkan OLS bekerja ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Dispatcher UP2B menginstruksikan ke Dispatcher UP2D S2JB untuk
melakukan penormalan.
d. Dispatcher UP2D menginstruksikan ke Operator GI untuk memasukkan
PMT penyulang 20kV, dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB
waktu penormalan dan arus beban.

2.6.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Penghantar untuk


GI yang telah dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban
Penghantar dan Beban Penyulang sebelum OLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B akan menginformasikan Trigger Penghantar yang
menyebabkan OLS Penghantar bekerja ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Penormalan dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel,
setelah mendapat instruksi dari UPB, Dispatcher UP2D berkoordinasi
dengan Operator GI dan memastikan jaringan aman ke piket posko
UP3, Dispatcher UP2D S2JB melakukan pemasukan PMT Penyulang
melalui SCADA.
d. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke Operator GI.
2.7 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan UVLS

2.7.1 PMT Penyulang 20 kV Trip disebabkan UVLS untuk GI yang belum


dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Tegangan
dan Beban Penyulang sebelum UVLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B akan menginformasikan Trigger yang menyebabkan
UVLS bekerja ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Dispatcher UP2B menginstruksikan ke Dispatcher UP2D S2JB untuk
melakukan penormalan.
d. Dispatcher UP2D menginstruksikan ke Operator GI untuk memasukkan
PMT penyulang 20kV, dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB
waktu penormalan dan arus beban.

2.7.2 MT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UVLS untuk GI yang


telah dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan,
Tegangan dan Beban Penyulang sebelum UVLS bekerja.
b. Dispatcher UP2B akan menginformasikan Trigger Penghantar yang
menyebabkan UVLS bekerja ke Dispatcher UP2D S2JB.
c. Penormalan dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B. Setelah
mendapat instruksi dari UPB, Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan
Operator GI dan memastikan jaringan aman ke piket posko UP3,
Dispatcher UP2D S2JB melakukan pemasukan PMT Penyulang melalui
SCADA.
d. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan ke Operator GI.
2.8 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Trafo sisi 20 kV

2.8.1 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Trafo sisi 20 kV pada GI


yang belum dilengkapi fasilitas SCADA
a. Operator GI memeriksa dan mencatat beban pada incoming Trafo dan
penyulang.
b. Jika perbedaan beban per phasa sisi Incoming Trafo Mencapai 15
Ampere :
1) Operator GI melaporkan Arus beban Penyulang Unbalance yang
mengakibatkan Unbalance pada Incoming Trafo ke Dispatcher
UP2D.
2) Dispatcher UP2D akan mengurangi beban dengan melakukan
pelepasan pada PMT/LBS/PTS secara remote atau secara manual
oleh petugas Rayon hingga diperoleh beban yang seimbang.
c. Jika perbedaan beban per phasa sisi Incoming Trafo lebih dari 20
Ampere:
1) Operator GI dapat langsung melepas PMT Penyulang yang
mengakibatkan Unbalance pada Incoming Trafo tersebut dan
menginformasikan kepada Dispatcher UP2D untuk dilakukan
perbaikan.
2) Dispatcher UP2D akan meminta kepada Operator GI untuk
mengoperasikan PMT Penyulang setelah ditemukan lokasi
gangguan dan dilakukan perbaikan.
d. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan.

2.8.2 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Trafo sisi 20 kV pada GI


yang sudah dilengkapi fasilitas SCADA
a. Dispatcher UP2D S2JB memeriksa dan meyakini bahwa PMT 20 kV
penyulang beban tidak seimbang. Dispatcher UP2D S2JB dapat melihat
kondisi tersebut pada telemeter di layar monitor SCADA UP2D, dan
menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.
b. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya
maka Dispatcher UP2D S2JB memastikan indikasi gangguannya ke
operator GI.
c. Operator GI memeriksa dan mencatat beban pada penyulang, incoming
trafo dan melakukan konfirmasi data beban per phasa ke Dispatcher
UP2D.
d. Jika perbedaan beban per phasa sisi Incoming Trafo Mencapai 15
Ampere :
1) Operator GI meminta Dispatcher UP2D untuk melakukan
pengurangan beban dariPMT / LBS / Recloser terdekat,
berkoordinasi dengan Piket UP3 dan Dispatcher UP2D S2JB
menginformasikan ke Operator GI perihal pelepasan tersebut
(beban saat dilepas dan waktu pelepasan)
2) Setelah seimbang, Dispatcher UP2D menginformasikan ke Piket UP3
untuk menelusuri jaringan dan memperbaiki kerusakan (penyebab
gangguan).
3) Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI perihal
penyebab gangguan, lokasi gangguan dan perbaikan gangguan
yang sudah dilakukan atau menyatakan PMT/LBS/PTS terdekat
sudah dilakukan pelepasan serta menyatakan kondisi penyulang
sudah aman.
e. Jika perbedaan beban per phasa sisi Incoming Trafo lebih dari 20
Ampere:
1) Operator GI meminta Dispatcher UP2D S2JB melepas PMT
penyulang yang menyebabkan unbalance secara SCADA atau dapat
langsung melepas PMT Penyulang tersebut.
2) Operator GI akan memberikan ijin pemasukan PMT Penyulang
secara SCADA setelah kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher
UP2D S2JB, Dispatcher UP2 S2JB melakukan koordinasi dengan
Piket UP3 dan Penanggung Jawab Lapangan (Supervisor
Rayon/Supervisor UP3).
f. Dispatcher UP2D S2JB akan menyampaikan waktu penormalan dan
arus beban setelah dilakukan penormalan kepada Operator GI.

2.9 PEMBANGKIT DAN KONSUMEN YANG TERHUBUNG DALAM SATU


PMT PENYULANG 20 KV DI GI.
a. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang
bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2D S2JB serta Dispatcher UPB berupa Waktu Gangguan,
Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus
Beban Sebelum Padam.
b. Dispatcher UP2B menginformasikan ke Dispatcher UP2D S2JB perihal
kesiapan menerima tegangan di sisi pembangkit.
c. Penormalan penyulang dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2D ke Operator
GI.
d. Jika gagal, Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket UP3 untuk
menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau
mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan pada
PMT/LBS/PTS terdekat.
e. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI penyebab dan lokasi
gangguan serta perbaikan yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah
gangguan dengan melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat serta
menyatakan kondisi penyulang aman untuk dimasukkan kembali oleh
Operator GI, selanjutnya PMT Penyulang dimasukkan kembali oleh Operator
GI.
f. Jika gagal lagi, operator GI menginformasikan ke Dispatcher UP2D dan tidak
diijinkan menormalkan sebelum ditemukan sumber gangguan serta sudah
diperbaiki penyebab gangguannya.
g. Operator GI akan memasukkan PMT Penyulang setelah kondisinya
dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D, Piket UP3 dan Penanggung Jawab
Lapangan (Supervisor Rayon/Supervisor UP3) dan berkoordinasi terlebih
dahulu dengan Dispatcher UP2B.
h. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan.
i. Apabila terjadi gangguan maka penanganan pemulihan gangguan jaringan
dibawah tanggung jawab PLN UP3 dan mengacu pada point 5.2 dan 5.3 serta
SOP UP2B Perihal operasi pembangkit.
F. SOP (STANDART OPERATION PROCEDURE)

1. BANDARA SULTAN MAHMUD BANDARUDDIN II


a. Data Pelanggan

 Nama : Bandara SMB II

 No. ID : 141202156504

 Tarif / Daya : B3 / 4.330.000 VA

 Alamat : Jalan Talang Betutu, Palembang

 Gardu : I. 1167

 Penyulang : Hammer

 Gardu Induk : Kenten

b. Sistem Pasokan

No Gardu Induk Penyulang Kapasitas Keterangan


1 Talang Kelapa Hammer 8.7 MW Prioritas 1
2 Talang Ratu Petruk 8.7 MW Prioritas 2
3 Talang Kelapa Sadewa 8.7 MW Prioritas 3
4 Genset Bandara 4 x 1 MW Prioritas 4
5 Genset VVIP Bandara 150 KW
c. Single Line

BUS 150 KV

TD-1 30 MVA
150 KV / 20 KV
GI KENTEN

PY HAMMER

GH BANDARA

ATS

PY SADEWA
GH STASIUN BANDARA LRT GI TLKLP VIP
BANDARA
ATS PY PETRUK
GI TLKLP ANGKASA
PURA II

PY CHEVROLET
GI KNTEN

PY PETRUK
GI TLKLP
GH SANTIKA PREMIERE

PY YAMAHA PY VESPA
GI KNTEN GI KNTEN

SINGLE LINE DIAGRAM


GI KENTEN PY HAMMER
No Gambar : KNTEN/15/2018 Digambar Disetujui Tanggal Rev.

PT PLN (Persero) UIWS2JB 13 MAR


UP2D S2JB 2019
d. Pola Operasi

Kondisi Normal :

Pada kondisi normal pasokan utama ke Bandara SMB II dari PLN penyulang
Hammer GI Kenten via Gardu I. 1167, dengan kondisi sebagai berikut:

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten , posisi masuk ( // )

ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // )

iii. PMT penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // )

iv. PMT penyulang Hammer di GH Bandara, posisi masuk ( // )

v. PMT penyulang Petruk di GH Bandara, posisi lepas ( # )

vi. PMT penyulang Sadewa di GH Bandara, posisi lepas ( # )

vii. Posisi Saklar ATS posisi 1 dengan supply utama penyulang Hammer dengan
setting perpindahan 0.1 ms

viii. ACOS di Panel Bandara posisi PLN

ix. ACOS di Panel VVIP posisi PLN

Kondisi Gangguan :

Alternatif 1

Bila terjadi gangguan pada penyulang Hammer maka supply Bandara SMB II dari
penyulang Petruk GI Talang Ratu, dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten , posisi lepas ( # )

ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa , posisi masuk ( // )

iii. PMT penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // )

iv. PMT penyulang Hammer di GH Bandara, posisi lepas ( # )

v. PMT penyulang Petruk di GH Bandara, posisi masuk ( // )

vi. PMT penyulang Sadewa di GH Bandara, posisi lepas ( # )


vii. Posisi Saklar ATS Otomatis berpindah ke posisi 2 dengan supply penyulang
Petruk dengan setting perpindahan 0.1 ms.

viii. Petugas harus memastikan ATS bekerja baik

ix. Petugas PLN harus segera memindahkan posisi saklar Utama ke posisi 2
setelah supply Bandara di ambil alih penyulang Petruk, hal ini bertujuan
untuk menghindari kedipan karena manuver kembali ke Penyulang Petruk

Alternatif 2

Bila terjadi gangguan pada penyulang Hammer dan Petruk maka supply Bandara
di peroleh dari Penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, dengan kondisi sebagai
berikut :

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten, posisi lepas ( # )

ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa, posisi lepas ( # )

iii. PMT penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // )

iv. PMT penyulang Hammer di GH Bandara, posisi lepas ( # )

v. PMT penyulang Petruk di GH Bandara, posisi lepas ( # )

vi. PMT penyulang Sadewa di GH Bandara, posisi masuk ( // )

vii. ACOS di Panel Bandara posisi Genset, supply ke Bandara diperoleh dari
Genset secara automatis di Panel Bandara.

viii. Bila sistem ACOS di panel Bandara tidak bekerja secara automatis, maka
petugas dari Bandara segera memindahkan system secara manual

Alternatif 3

Bila terjadi gangguan pada penyulang Hammer, Petruk, dan Sadewa maka supply
Bandara SMB II dari Genset Bandara, dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten, posisi lepas ( # )


ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa, posisi lepas ( # )

iii. PMT penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, posisi lepas ( # )

iv. PMT penyulang Hammer di GH Bandara, posisi lepas ( # )

v. PMT penyulang Petruk di GH Bandara, posisi lepas ( # )

vi. PMT penyulang Sadewa di GH Bandara, posisi lepas ( # )

vii. ATS genset bandara, posisi masuk ( // )

Khusus Ruang VVIP Bandara SMB 2

Kondisi Normal :

Pasokan listrik ke VIP Room diperoleh dari PLN dengan kondisi sbb :

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten, posisi masuk ( // )

ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // )

iii. PMT penyulang Sadewa GI Talang Kelapa, posisi masuk ( // ).

iv. LBS ke Ruang VIP Room posisi masuk ( // ).

v. ACOS posisi PLN

Kondisi Gangguan PLN :

Bila gangguan PLN, Supply Bandara diperoleh dari Genset VVIP secara automatis
dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT penyulang Hammer GI Kenten, posisi lepas ( # )

ii. PMT penyulang Petruk GI Talang Kelapa, posisi lepas ( # )

iii. PMT penyulang Sadewa di GI Talang Kelapa, posisi lepas ( # )

iv. ACOS posisi Genset


2. HOTEL WHYNDAM OPI

a. Data Pelanggan

 Nama : Hotel Wyndham OPI

 No. ID : 141302003250

 Tarif / Daya : B3/2 x 2000 kVA

 Alamat : Komplek OPI Mall Jakabaring

 Gardu : PDX0128

 Penyulang : Kutai

 Gardu Induk : New Jakabaring

b. Sistem Pasokan

No Gardu Induk Penyulang Kapasitas Keterangan

1. New Jakabaring Kutai 8.7 MW Prioritas 1


2. New Jakabaring Mataram 8.7 MW Prioritas 2
3. Genset Pelanggan - 2x800 kVA Prioritas 3
c. Single Line

BUS 150 KV

TD-1 60 MVA
150 KV / 20 KV
GI NEW JAKABARING

PY KUTAI

GH SPC
ATS

PY PADJAJARAN
GI JKBRG
KPL WATERFUN
PY PADJAJARAN
GH HOTEL
GI JKBRG
WHYNDHAM
ATS

KPL SIMP TEGAL


PY MATARAM
GI JKBRG

PY MATARAM
GI JKBRG

KPL LIVERPOOL 2

PY PADJAJARAN
GI JKBRG

LBS SIMP ADU


MANIS

PY NATUNA
GI KRMSN
DIAGRAM G ARIS TUNG GAL
GI NEW JAKABARING PY KUTAI
No Gambar : JKBR/01/2016 Digambar Disetujui Tgl Ref
PT. PLN (Persero) UIWS2JB 14 FEB
UP2D S2JB 2019
d. Pola Operasi

Kondisi Normal :

Pada kondisi normal pasokan utama ke Hotel Wyndham penyulang Kutai GI New
Jakabaring, dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT penyulang Kutai GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

ii. PMT penyulang Mataram GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

iii. PMT penyulang Kutai di GH Hotel Wyndham, posisi masuk ( // )

iv. PMT penyulang Mataram di GH Hotel Wyndham, posisi lepas ( # )

Kondisi Gangguan :

Bila terjadi gangguan pada penyulang Kutai maka supply Hotel Wyndham diperoleh
dari penyulang Mataram GI New Jakabaring, dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT penyulang Kutai GI New Jakabaring, posisi lepas ( # )

ii. PMT penyulang Mataram GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

iii. PMT penyulang Kutai di GH Hotel Wyndham, posisi lepas ( # )

iv. PMT penyulang Mataram di GH Hotel Wyndham, posisi masuk ( // )


3 Stasiun LRT GT 8 Jakabaring

a. Data Pelanggan

 Nama : Stasiun LRT GT 8 Jakabaring

 No. ID :-

 Tarif / Daya :-

 Alamat : Jakabaring

 Gardu :-

 Penyulang : Majapahit

 Gardu Induk : New Jakabaring

b. Sistem Pasokan

No Gardu Induk Penyulang Kapasitas Keterangan


1. New Jakabaring Majapahit 8.7 MW Prioritas 1 (ATS)
2. New Jakabaring Tidore 8.7 MW Prioritas 2 (ATS)

c. Single Line

GI JAKABARING
150/20 kV
TD-1 60 MVA
PY MAJAPAHIT

PY TIDORE

PY UNGLEN

GT DAN S T 8
GO R JAKABARING
GH JSC
OUT INC INC
ATS

OUT INC INC OUT INC

COUPL ING
d. Pola Operasi

Kondisi Normal :

Pada kondisi normal pasokan utama ke Stasiun LRT GT 8 Jakabaring dari


penyulang Majapahit GI New Jakabaring, dengan kondisi sebagai berikut :

i. PMT py Majapahit GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

ii. PMT py Tidore GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

iii. PMT py Majapahit di GH Stasiun LRT GT 8 Jakabaring, posisi masuk ( // )

iv. PMT py Tidore di GH Stasiun LRT GT 8 Jakabaring, posisi lepas ( # )

v. Posisi Saklar ATS posisi 1 dengan supply utama Penyulang Majapahit dengan
setting perpindahan 0.1 ms.

Kondisi Gangguan :

Bila terjadi gangguan pada penyulang Majapahit maka supply Stasiun LRT
Jakabaring diperoleh dari penyulang Tidore GI New Jakabaring, dengan kondisi
sebagai berikut:

i. PMT py Majapahit GI New Jakabaring, posisi lepas ( # )

ii. PMT py Tidore GI New Jakabaring, posisi masuk ( // )

iii. PMT py Majapahit di GH Stasiun LRT GT 8 Jakabaring, posisi lepas ( # )

iv. PMT py Tidore di GH Stasiun LRT GT 8 Jakabaring, posisi masuk ( // )

v. Posisi Saklar ATS posisi 1 dengan supply utama penyulang Tidore dengan
setting perpindahan 0.1 ms.

vi. Petugas harus memastikan ATS bekerja baik

vii. Petugas PLN harus segera memindahkan posisi saklar Utama ke posisi 2
setelah supply Stasiun Jakabaring diambil alih penyulang Tidore, hal ini
bertujuan untuk menghindari kedipan karena manuver kembali ke penyulang
Majaphit
G. GAMBAR JALUR KOMUNIKASI

BAGAN ALUR KOMUNIKASI

DISPATCHER
UP2B SBS+SBT

PENGATUR
UP3 BAG
OPERASI ULP
JARINGAN
(UP2D S2JB)

Keterangan :
OPERATOR GI / : Garis Komando (Perintah Operasi)
IPP : Garis Koordinasi / Informasi

Untuk penormalan penyulang lainnya masih mengacu pada SOP No. SOP. 08
/Opdist/UP2D/2019. Demikian SOP ini dibuat sebagai pedoman operasi
dilapangan, bagi seluruh pelaku operasi yang terlibat didalamnya, sehingga tugas-
tugas yang diemban ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Palembang, Juli 2019

MANAGER

AKBAR PATONANGI
LAMPIRAN
DAFTAR PRIORITAS
SIAGA KEJUARAN MXGP PALEMBANG 2019
TANGGAL 03 sd 09 JULI 2019

NO LOKASI KOTA GARDU INDUK PENY MAIN PENY BACKUP

PROVINSI SUMATERA SELATAN

A INSTANSI PEMERINTAHAN

1 KANTOR GUBERNUR SUMSEL PROV SUMSEL GIS KOTIM RENANG SIRSAK

2 KANTOR WALIKOTA PALEMBANG KOTA PALEMBANG SIGUNTANG SINGA SRIGALA, KANCIL

3 DPRD TINGKAT I PALEMBANG SIGUNTANG KLORIN JUJITSU

MERANTI (MANUVER
4 DPRD TINGKAT II PALEMBANG BUNGARAN AKASIA
DI TRIWAY)
KANTOR KEJAKSAAN TINGGI
5 PROV SUMSEL BUNGARAN UNGLEN TIDORE
SUMSEL
KANTOR KEJAKSAAN NEGERI
6 KOTA PALEMBANG JAKABARING KALINGGA KEDIRI
PALEMBANG

B RUMAH DINAS

1 GRIYA AGUNG PROV SUMSEL TALANG RATU NIKEL TIMBAL

2 RUMAH DINAS WALIKOTA KOTA PALEMBANG SIGUNTANG MUSANG OKSIGEN

3 RUMAH DINAS PANGDAM PALEMBANG GIS KOTIM RENANG SKY AIR

4 RUMAH DINAS KAPOLDA PALEMBANG SEDUDUK PUTIH MURAI -

5 RUMAH DINAS KAJATI PROV SUMSEL SIGUNTANG DOMBA OGAN

6 RUMAH DINASI KAJARI PALEMBANG SIGUNTANG MUSANG SINGA

C KANTOR TNI DAN POLRI

1 KODAM II/SRIWIJAYA PALEMBANG BOOBMBARU BLUBERY AKUATIK

2 KOREM 044/GARUDA DEMPO PALEMBANG TALANG RATU BANDUNG -

3 POLDA SUMATERA SELATAN PALEMBANG SEDUDUK PUTIH CAMAR PARKIT

4 BRIMOB POLDA SUMSEL PALEMBANG SIGUNTANG BANTENG -

5 POLRESTABES PALEMBANG PALEMBANG BUNGARAN AKASIA CENDANA

D RUMAH SAKIT

1 RSUP. MUHAMMAD HUSSEIN PALEMBANG SEDUDUK PUTIH KURASH KOMERING, KARATE

2 RSUD PALEMBANG PALEMBANG TALANG RATU LAMPUNG

3 RSUD. BARI PALEMBANG BUNGARAN SUNGKAI UNGLEN

4 RS SITI KHADIJAH PALEMBANG TALANG RATU KURASH -

5 RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BUNGARAN AKASIA CENDANA

6 RS POLDA BHAYANGKARA PALEMBANG SEDUDUK PUTIH LAMPUNG -

7 RS TNI AK GANI PALEMBANG BOOM BARU SRIGALA KANCIL

8 RS CHARITAS PALEMBANG GIS KOTIM RENANG SKY AIR

9 RS MYRIA CHARITA PALEMBANG TALANG RATU MANADO JAMBI

10 RS BORANG PALEMBANG SEMATANG BORANG FOKER EMAS

11 RS GIGI DAN MULUT PALEMBANG TALANG RATU LAMPUNG -

12 RS SRIWIJAYA EYE CENTER PALEMBANG TALANG RATU YOGYA -

13 RS MATA UMUM PALEMBANG TALANG RATU LAMPUNG -

14 RS IBU ANAK HERMINA PALEMBANG SEDUDUK PUTIH PARKIT -

15 RS BUNDA PALEMBANG TALANG RATU KURASH -

16 RS ERNALDI BAHAR PALEMBANG TALANG KELAPA KUNTI -

17 RS BERSALIN TIARA FATRIN PALEMBANG BOOM BARU SELAM -

18 RS SILOAM PALEMBANG GIS KOBAR WUSHU MUSANG

19 RS HERMINA OPI PALEMBANG JAKABARING KUTAI PADJAJARAN

E UTULITY PUBLIK

1 BANDARA SMB II PALEMBANG TALANG RATU HUMMER PETRUK, SADEWA

2 BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG BUKIT SIGUNTANG SRIGALA KANCIL

3 PDAM JAKABARING PALEMBANG BUNGARAN KALINGGA SUNGKAI

4 PDAM 1 ILIR PALEMBANG BOOM BARU ROWING APEL

5 PDAM 3 ILIR PALEMBANG BOOM BARU ROWING APEL

6 PDAM KM 3,5 PALEMBANG TALANG RATU KURASH -

7 PDAM INTAKE PALEMBANG SIGUNTANG ONTA BERUANG

8 PDAM 15 ULU PALEMBANG JAKABARING PADJAJARAN MATARAM

9 PDAM 16 ULU PALEMBANG BUNGARAN CENDANA KEDIRI

10 PDAM BOOSTER KERTAPATI PALEMBANG KERAMASAN SERIBU SUNGKAI/MALAKA

11 PDAM BOOSTER KALIDONI PALEMBANG BORANG RAWAS -

12 PDAM BOOSTER BORANG PALEMBANG PLTMG SAKO EMAS PLATINA


F TEMPAT IBADAH UTAMA
MASJID AGUNG MAHMUD
1 KOTA PALEMBANG KOTIM/BKSGT DAYUNG SERIGALA
BADARUDDIN 1
2 MASJID RAYA AT TAQWA KOTA PALEMBANG BKSGT DOMBA

3 MASJID CHENG HO KOTA PALEMBANG JAKABARING KALINGGA SUNGKAI

4 MASJID BAITUL ATIQ KOTA PALEMBANG GANDUS OKSIGEN

G HOTEL

1 HOTEL ARYADUTA PALEMBANG TLRTU/BBMBRU TAEKWONDO

MERPATI,
2 HOTEL THE ARISTA PALEMBANG SDPTH BOXING
KELENGKENG

3 HOTEL JAYAKARTA DAIRA PALEMBANG BMBRU BLUBERY KOMERING, JERUK

4 HOTEL NOVOTEL PALEMBANG SDPTH KUTILANG MERAK, OGAN

5 HOTEL ASTON PALEMBANG SDPTH CENDRAWASIH GENSET PLGN

6 HOTEL HARPER PALEMBANG SDPTH CAMAR PARKIT

7 HOTEL EXCELTON PALEMBANG GIS KOBAR SILAT

8 HOTEL HORIZON PALEMBANG BMBRU DURIAN

9 HOTEL GRAND SANTIKA BANDARA PALEMBANG KNTEN HAMMER PETRUK

10 HOTEL GRAND ZURI PALEMBANG GIS KOTIM KAYAK

11 HOTEL 101 PALEMBANG GIS KOTIM KAYAK

12 HOTEL THE ZURI PALEMBANG BKSGT BADAK JUJITSU

13 HOTEL SANDJAYA PALEMBANG BMBRU DURIAN

14 HOTEL PENINSULA PALEMBANG SJARO KIKIM GENSET PLGN

15 HOTEL SWISS BERLIN PALEMBANG SDPTH MERPATI GENSET PLGN

16 HOTEL ANUGERAH PALEMBANG GIS KOTIM SKY AIR GENSET PLGN

17 HOTEL BUMI ASIH PALEMBANG GIS KOBAR JUJITSU GENSET PLGN

18 HOTEL AZZA PALEMBANG GIS KOBAR BOXING GENSET PLGN

19 HOTEL SHOFA MARWA PALEMBANG SDPTH BOXING GENSET PLGN

20 HOTEL DUTA PALEMBANG GIS KOBAR JUDO / JUJITSU GENSET PLGN

21 HOTEL RED PLANET PALEMBANG GIS KOBAR KURASH GENSET PLGN

22 HOTEL GRAND DUTA PALEMBANG BKSGT JUDO / JUJITSU GENSET PLGN

23 HOTEL PHEODORA PALEMBANG TLRTU JAMBI GENSET PLGN

24 HOTEL SUKARAMI PALEMBANG TLRTU JAMBI GENSET PLGN

25 HOTEL AMARIS PALEMBANG TLKLP NIKEL GENSET PLGN

H STASIUN LRT

1 STASIUN BANDARA SMB II PALEMBANG TLKLP PETRUK VESPA

2 STASIUN ASRAMA HAJI PALEMBANG . HARLEY BMW

3 STASIUN BURLIAN PALEMBANG TLRTU RIAU VIAR

4 STASIUN RSUD SUMSEL PALEMBANG TLRTU MANADO TARAKAN

5 STASIUN POLDA PALEMBANG TLRTU MAKASSAR BVANDUNG

6 STASIUN DEMANG PALEMBANG GNDUS KRIPTON NIKEL

7 STASIUN PALEMBANG ICON PALEMBANG GIS KOBAR BOXING SILIKON

8 STASIUN DISHUB PALEMBANG BMBRU CHERRY OKSIGEN

9 STASIUN CINDE PALEMBANG BKSGT RUSA AQUATIK

10 STASIUN AMPERA PALEMBANG BKSGT KUDA SERIGALA

11 STASIUN POLRESTA PALEMBANG BNGRN GEBANG KAPUK

12 STASIUN GOR JAKABARING PALEMBANG JKBRG MAJAPAHIT TIDORE

13 STASIUN OPI PALEMBANG JKBRG MATARAM PADJAJARAN

14 STASIUN DEPO PALEMBANG JKBRG GOWA SAMUDERA PASAI

I MALL

1 PALEMBANG SQUARE PALEMBANG TLRTU TAEKWONDO

2 PS X PALEMBANG GIS KOTIM WUSHU KELENGKENG

3 LIPPO JAKABARING PALEMBANG JKBRG KALINGGA KEDIRI

4 OPI MALL PALEMBANG SKDKN KUTAI MATARAM

5 PALEMBANG TRADE CENTRE PALEMBANG SDPTH KUTILANG


6 PALEMBANG ICON PALEMBANG BKSGT MUSANG SILIKON

7 RAMAYANA DEPT STORE PALEMBANG BKSGT JUDO

8 INTERNASIONAL PLAZA PALEMBANG BMBRU AQUATIK OKSIGEN

9 PIM MALL PALEMBANG GIS KOBAR JUDO OKSIGEN

10 GIANT PALEMBANG SDPTH BEO

11 JM PASARAYA PALEMBANG BMBRU AQUATIK

*] NOTE :
- DAFTAR LOKASI YANG DI TAMPILKAN MERUPAKAN LOKASI UTAMA/BESAR
YANG ADA DI KOTA PALEMBANG YANG MERUPAKAN LOKASI ACARA DI WILAYAH KERJA UIW S2JB
d,
I c I c a J J
6
u

t, (,
(} L J c o. J J

& a. J I J
I rt Or
{\l [;
'6 G J
*. trl
F 4 J
E
5
(,
I !& A B. J J o,
f;
{-
fl i" 0
ru l
fl ffi
& J J J E

!a xt
N
fiffi 6 -l fl- I E J

t
+ a a l J
AZ 6, $=
II € & a, d ll--t

il
ll! J
il

E G J I
o 6' A

tI
I
(\.

tl[] ,d dr I J
:I I: A J J

r$l tt
l\, $r J
^$ [: & J

&

t-l
c J J
I i,
I o fl
a J J J G
5a
fl
$ r
l\ a L J 3-
$_,
fi<
d u

I $i
NE o ro ll- J & A J J 6 .l

& ll; -l
\,
t7 II c I a a J J
$, o o
$
O01 [3 t Ii J J c A J J
qH :E
n

a{ I r0 6 fl J L a a J J
uJ< I
tF" f,
I P" N
il
I E & J s J B
E= t
fr< H
g $ c ffi JIJ J & o
Ea I
51,
fi lt

I I &
b,x
re !J
a 0 L e. I -i
JIJ

r{{J
EH
u
I a
.al H
rO Or & B J J J
H

sH
a rO (o 4 J : J o" A

!"
fl
€ I
l
1t J -'ffi ffii a 6. J J

I .i & o. G J J
ra ad -l
I ffi
l A & -rlJ
t? rl} I A. ,J
I F"
s I J L L 6t
s
ra t L J -l lu
)2
f;

I F A .l J J c & -
d {n Ir (, *"
f,
$
$ I A J J J J 4 {f
gg3
N ..l
I u,
I I & & o
a J -I J uJ
a
I a,} d
I BEE
r! r} t) o\ o *(\|ct F
io
G c, rA
F F d
rO
llt
(o
c\ lirl tN o
Or
6
rt (o
r}
tt ra rE s(, iscI
bdN
H
G o o ]\ It) N rl $l !t IIJ
,o I to o
&
o
N
t nl (, tl
rO
g!
t!
fl
tc
*rl, ao
{r}
rO
o
r{! il
to
rO
ao
Oi
ro o
01
I)
N
6 TES *,
tt
?
E OL
o N o
@ $ h,
o s d,
tN !g rO
o
o
o F + c'
i.
lr!
rt l\
$
{o Tt
.,t
{o
{.}
to
N
L
l!
N }\ &
N ar! !.
tu a) u, a l\l
OL llt
ro Or
N tl) (n ct
$l d Or
rO
ot
o r}
(1,
B'E B d.
H
o r)
d
)l o
o o(,
It o
g z Io
zH o o o
6 H
a
6 o (o I
6 o o (, o o
6
F
6
6
Io
o
6
c' o
IEE E
on
b6
{
4
d
o 4
z{
*b: z
drt
a. H
a F
{D
H
!- o
H
3 H d,
+rii
Eaa
)a
L
+B h a o 4 a 6 l.l
F t 6 a
at z 6 h = z
H J AL
aB A t6 o
:a Gl H
o H
a OL
t{ :a
c Ir-l
Ho H
:) 4 F l,{ d, tt = E
*eg:g
(o rO ,2.
H{
a o
v a E A
a !z o H
6 lg (, D
(} al o IL z- t{ H F a.
d
U- ) tu
rs H
H
H
H
z ID h
L
I = zz (&
H
B +++#
:z-
h z Z Z E E zt tO
H at
t- (,D g9F-O
Z ur z
4 ot Lu E H
3 o tu d, F
Ls
=.fr
Lb
{ = =
d
IL
ll, rr!
H
ot ti,
= 4 a (n tI}|orOJa {
al
s
# ao
(\l G'
2o
HIN sl o G' f! !f tt I\ o IU
a
d d:

r,, o
e
(o Ot
{\a

Or
o
N

ffi i,
F, €
(i,
6
N

t4 lo
N

E iN

lrl ao
G,

UI a\l

.[f
li

l? Or

V q,

J 4
(b
ro t) o J JJ JJ
2
\J U U
F t, ro z z z
g o o o
a\t
.o
a+
ftr
$H {+
d}1
llr < tt
sE
Y
E3 o
BE d

(n o
EH u! o
sH
a
t?

&
I? to

!a rf

ot o
la
E
|6 N ut
!a

{
ro |?

o t\ t\ t6 6 6 () o
*
.J5
a o N dcirc
-cl
d o
6
o
N
(,
6
t
t-
N
Or
6r
Bo
+
!)
Or
o
AI
tr
o ro
*
1lr

t
t O!

t
o
*
nr
fn EES u,
o
l!iA
o
{o
(}
r)
s
o
o
6
('l
o

+
I\
0
sri
I\
Or
!t
o
t\
F-
trt
t\
f
ID
o ro
6
G
o 888
l.iic; F
F
2 ft
(\t
Lt
N
(l i\, c!
N
N G, N
{) N o-s z
H

!
E
6 z
o
(, 6
() a
6
@
o o
o 0
o G
(, o
o o
(t o
o G
<,
B*;
a6ta
u,

[}
$
zH 5
UJ E5l a
H
.I
DI 4
A
t
H
2
uJ
A Eq€
(\rho
a
r
F
'**x z
g
F N
3s IU
!a
F
rn
I,U
rz
$
z oz I v
qE H
6 H H
a
|,l d
a d
Ia
PE )
(o N
)
r,)
H
I
L
-5
6
z N
? 4

3e8:
G
B
o< F
lJl
r
o
t,,
(D cal, -o H= uJa. o=og
-
H
4-
H
d
ll,
TL
H C
(o
I &. d. o E a
r5 A € d z
H
-i
lE z z z
H t{ H
0t
a
J U)
? !
\, I -
z ::Iif ;
o ,. tt!-5
tn
lj.i - - - z H
cL d Hl] JH J
H tr !t!J
UIOl,lTE E
Lll
Ial
.t N f, a; fi o t t(l 6 o ll'
z z. L
PT. PLN (Persero) UIW S2JB
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI S2JB
Jl. Gub. H.A. Bastari Jakabaring Palembang

DAFTAR KONTAK OPERASI DISTRIBUSI


PT PLN ( PERSERO ) UIW S2JB

NO NAMA JABATAN UNIT INDUK UNIT NO HP

1 JHONNI PUTRA SENIOR MANAGER BID DISTRIBUSI UIW S2JB UIW S2JB 08116691993

2 TATANG RUSYDIANA MANAGER SUB BIDANG DOD UIW S2JB UIW S2JB 08127120008

1 NANANG PRASETYO MANAGER UIW S2JB UP3 PALEMBANG 089672178567

2 AKBAR PATONANGI MANAGER UIW S2JB UP2D S2JB 081357088096

1 YEYEN MURYONO MANAGER BAGIAN JARINGAN UIW S2JB UP3 PALEMBANG 081273902596

2 M GHAZALI AL GHIFAR MANAGER BAGIAN OPDIS SIST UIW S2JB UP2D S2JB 085380840027

3 DWI PRASETYA MANAGER BAGIAN FASOP UIW S2JB UP2D S2JB 085267622767

1 SAIHUL RONI MANAGER BAGIAN TE UIW S2JB UP3 PALEMBANG 08127131320

1 MARWAN MASALAN SPV OPERASI UIW S2JB UP3 PALEMBANG 081273677770

2 ANDRI AGUS S SPV OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 085267499121

3 YOSSA PERDANA SPV RENEV UIW S2JB UP2D S2JB 082179138794

1 TRIYO INDRAWAN SPV PEMELIHARAAN UIW S2JB UP3 PALEMBANG 081271020200

2 ROLI SIMATUPANG SPV PROTEKSI DAN METER UIW S2JB UP2D S2JB 081273342902

3 RIVALDY SPV HAR 20 KV UIW S2JB UP2D S2JB 081274238084

1 RANDHY KUSRIANSYAH MANAGER UP3 PALEMBANG ULP SUKARAMI 085266707617

2 FIQI ALAWIYAH MANAGER UP3 PALEMBANG ULP RIVAI 081271104764

3 ALMON ROSYADI MANAGER UP3 PALEMBANG ULP KENTEN 085268888806

4 SUGIHARTO MANAGER UP3 PALEMBANG ULP AMPERA 081283530384

5 EKO SAPUTRA HAYANI MANAGER UP3 PALEMBANG ULP MARIANA 085363003693

6 TRISMAN MANAGER UP3 PALEMBANG ULP PKL BALAI 081367300692

7 MELSON MANAGER UP3 PALEMBANG ULP SEKAYU 082177703330

1 ISWANDI SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP RIVAI 081271338521

2 RIKI JUTO NUGROHO SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP SUKARAMI 082371182995

3 HENDRA MANJAYA SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP KENTEN 081273488008

4 HARI PURWADI SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP AMPERA 085267895189

5 JUNIYARDI ALAMSYAH SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP SEKAYU 082280310440

6 EDWIN DIAPRAHMANA SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP MARIANA 082280417499

7 ALFIAN AZIZ S SPV TEKNIK UP3 PALEMBANG ULP PKL BALAI 081259005758

1 BURHANUDDIN PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 081278201111

2 ASEP JUNAIDI PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 085789657298

3 SEPTIAN PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 081273344578

4 ARIYANTO PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 081367286045

5 RIAN HIDAYAT PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 082306138745

6 ELVIS VIKRAM NOVALDO PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 082280318569

7 PUTRA WIJAYA PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 081367762636

8 EFAN SAFITRA PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 082376963336

9 GANDI CANDRA PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 085367874544

10 DENNY DARMAWAN PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 0895700938687

11 ANGGA RENALDI PENGATUR OPERASI UIW S2JB UP2D S2JB 089643592204


NO NAMA JABATAN UNIT INDUK UNIT NO HP

DAFTAR KONTAK DISPATCHER


PT. PLN ( PERSERO ) P3BS

NO NAMA JABATAN UNIT INDUK UNIT NO HP

1 UP2B SBS DISPATCHER P3BS UP2B SBS 08127100583


2 UPT PALEMBANG KANTOR UPT P3BS U2PB SBS 0711-818221
3 UPT JAMBI KANTOR UPT P3BS U2PB SBS 0741-35733
4 UPT BENGKULU KANTOR UPT P3BS U2PB SBS 0736-343878

DAFTAR KONTAK DISPATCHER


PT. PLN ( PERSERO ) UP2D & UP3 WS2JB

NO NAMA JABATAN UNIT INDUK UNIT NO HP

1 UP2D S2JB DISPATCHER UIW S2JB UP2D S2JB 0711-520179

2 UP3 PALEMBANG PIKET UP3 UIW S2JB UP3 PALEMBANG 0711-357556

Anda mungkin juga menyukai